Anda di halaman 1dari 19

2.1.

Pengertian Air Conditioner

Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin
tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang
di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant
berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.

Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan,
yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang
berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas
refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan
pada bagian Automatic Expantion Valve (pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di
perkecil), sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi
dingin.

HVAC

HVAC adalah singkatan dari Heating Ventilation dan Air Conditioning, yang
umumnya terkait dengan pemanasan dan pendinginan industri. HVAC adalah sistem
atau mesin yang melakukan tiga fungsi utama dengan tiga saluran terpisah yaitu
pemanasan, pendinginan dan ventilasi udara. HVAC umumnya digunakan dalam
bangunan komersial atau industri.HVAC menggabungkan perhitungan energi bersama
dengan aliran fluida (dalam gedung) melalui simulasi Energi dan CFD serta
memanfaatkannya pada bangunan fisik.
HVAC adalah teknologi untuk menciptakan kenyamanan pada ruangan dan
kendaraan. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan termal dan kualitas
udara dalam ruangan yang dapat diterima (oleh penghuni ruangan). HVAC adalah
bagian penting dari struktur perumahan seperti rumah keluarga, bangunan apartemen,
hotel berikut fasilitasnya, gedung industri dan perkantoran menengah hingga besar
seperti gedung pencakar langit dan rumah sakit, dan lingkungan laut, di mana kondisi
bangunan yang aman dan sehat diatur dengan memperhatikan suhu dan kelembaban,
menggunakan udara segar dari luar.

2.1.1. Jenis - jenis Air Conditioner


AC Split Wall

AC Split Wall adalah jenis AC yang paling umum digunakan di rumah, kantor
maupun instansi di Indonesia, ini disebabkan beberapa faktor mulai dari gampangnya
perawatan dan support. AC ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Indoor dan Outdoor.
Indoor adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan Outdoor adalah bagian
tempat dimana mesin berada. Outdoor ditempatkan diluar ruangan karena
mengeluarkan hawa yang panas dan kadangkala suaranya yang berisik.

Kelebihan AC Split Wall :

1. Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar,
misalnya pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko, karena
kondensor yang terpasang pada outdoor bisa dipasang pada tempat yang
berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan.

2. Suara didalam ruangan tidak berisik.

Kekurangan AC Split Wall:

1. Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan


membutuhkan tenaga yang terlatih.

2. Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang


terlatih.

3. Harganya lebih mahal.

AC Window

AC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalam pengoperasiannya tidak


menggunakan remote. Karena tombol kontrol sudah terintegrasi dengan AC ini. AC
ini hanya terdiri dari satu bagian yaitu unit itu sendiri dan tidak ada istilah outdoor
dan indoor AC. AC ini sudah tidak diproduksi lagi karena dianggap sudah ketinggalan
jaman dan karena tidak ada unit outdoor yang membuat AC ini tidak praktis.
Kapasitas AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.

Kelebihan AC Window :

1. Hemat ruang untuk pemasangan

2. Lebih hemat penggunaan energi listrik


Kekurangan AC Window :

1. Pemilihan AC Window tergantung dari besarnya ukuran jendela yang


dimiliki

2. Pemasangan AC Window di jendela secara langsung dapat menghalangi sinar


matahari dari luar ruangan.

AC Standing Floor

AC standing floor adalah unit pendingin ruangan berbentuk balok yang sangat
mirip dengan kulkas atau refigerator. Karena praktis, pendingin ruangan ini banyak
diaplikasikan di berbagai jenis fungsi ruangan (indoor). Berbagai acara sering
memanfaatkan kinerja jenis air conditioner ini, seperti hajatan pernikahan dan jenis
pesta lainnya.

Kelebihan AC Standing Floor :

1. Pemasangan relatif mudah

2. Perawatan serta perbaikan lebih mudah daripada AC Split Wall

Kekurangan AC standing Floor :

1. Harga unit lebih mahal dengan kapasitas pendinginan yang sama


2. Pemasangan unit memerlukan tempat yang cukup

AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya


menggunakan Sistem Ducting. Ini artinya, AC Split Duct tidak memiliki pengatur
suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik!. Tipe AC ini biasanya
digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.

AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian
penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari
sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain
ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama
efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.

Kelebihan AC Split Duct :

1. Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali.

2. Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.

Kekurangan:

1. Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga yang


betul-betul terlatih.

2. Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya


dirasakan pada seluruh ruangan.
3. Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral cooling
plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.

AC Inverter

AC Inverter merupakan jenis AC Split yang menggunakan teknologi inverter.


Inverter yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat / komponen untuk mengatur
kecepatan motor-motor listrik. Disini Inverternya terdiri dari Rectivier dan
Pulse-width modulator. Dengan menggunakan Inverter, motor listrik menjadi variable
speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan. Jadi
dibandingkan AC Split biasa, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%.

Kelebihan AC Inverter :

1. Dingin lebih nyaman.

2. Hemat listrik.

3. Sudah menggunakan freon R410a yang friendly ozone dan termasuk jenis
refrigerat yang di rekomendasikan pemerintah untuk saat ini.

4. Suara kompresor lebih halus, sehingga rama lingkungan.

Kekurangan AC Inverter :

1. Harganya lebih mahal.

2. Biaya perawatan mahal.


3. Tidak ada proses idle atau standby sehingga kompresor bekerja terus, tapi
akan berputar lebih lambat apabila sudah mencapai suhu yang di tentukan.

4. Harga sparepart dan refrigrant mahal.

AC Cassette

AC Cassette merupakan tipe indoor AC dengan aliran udara seragam 360 ° sesuai
standar dan menghindari suhu yang tidak merata dan ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh angin. Karakter AC Cassette yang simple memudahkan
pengguna beradaptasi dengan ruang instalasi, tubuh mesin yang compact dan operasi
yang tenang. Tipe AC yang sangat cocok di gunakan untuk ruangan – ruangan yang
besar dan terbuka, seperti contoh nya kantor dan restaurant.

Kelebihan AC Cassette :

1. Instalasinya yang mudah serta ukuran ac cassette tidak terlalu besar dengan
desain yang sederhana namun elegan.

2. Dibekali dengan sensor ganda. AC cassette yang memiliki sensor ganda bisa
memaksimalkan kinerjanya dalam menurunkan suhu udara di seluruh ruangan
dengan cakupan yang luas. Sensor ini sendiri akan meningkatkan metode kerja
pendingin udara sehingga menciptakan kesegaran yang maksimal.

3. Terdapat kendali aliran udara. Pada proses instalasi AC cassette diarahkan


agar AC ini bisa kita dikontrol dengan mudah. Sehingga penyebaran suhu udara
jauh lebih merata dan cepat.

4. Efisiensi aliran udara. Dengan kontrol yang baik, maka aliran udara dari AC
ini bisa didistribusikan secara merata. Sehingga tidak ada pemborosan pada aliran
udaranya. Hal ini tentu bisa menghemat daya listrik yang digunakan serta
menghemat biaya pengeluaran.

5. Dilengkapi dengan deteksi jumlah orang yang ada dalam ruangan. Sensor
infrared pada AC ini bisa mendeteksi jumlah orang yang ada pada suatu ruangan
yang dipasang pada AC cassette. Jika sensor tersebut mendeteksi jumlah orang
yang lebih banyak maka suhu udara akan akan dibuat semakin dingin, demikian
juga jika terdeteksi jumlah orang sedikit maka suhu udara akan dinaikkan.

6. Perawatan dan maintenance AC yang mudah dan cepat.

Kekurangan AC Cassette

1. Harga sparepart dan refrigerant mahal

2. Biaya perawatan mahal

3. Harga lebih mahal

AC VRV

VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang


berubah-ubah. VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan
CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi
energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC
Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan
untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang
diinginkan secara terkomputerisasi.

Kelebihan AC VRV :

1. Jika lokasi tidak memungkinkan untuk menggukanan ac split maka bisa


menggunakan type vrv.

2. Jika ruang yang tersedia untuk penempatan outdoor yang dirasa kurang type
vrv adalah solusi yang paling baik.

3. Ac type vrv akan lebih mudah untuk perawatan karna sistemnya yang
sentralisasi.

Kekurangan AC VRV :

1. Investasi yang sangat mahal di bandingkan menggunakan ac split

2. Instalasi yang rumit terutama sistem pipa refrigerant.

3. Suara yang dihasilkan dari outdoor unit akan lebih besar karna memiliki
kapasitas kompresor besar.

AC Central

AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau
tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang
sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara / ducting
ac.

Kelebihan Ac Central :
1. Tidak terdengar suara berisik berlebihan jika ada trouble ac ( tergantung
penempatannya )

2. Ruangan terlihat rapi karena tidak kelihatannya indoor.

3. Tidak mengotori ruangan saat perawatan rutin. ( tergantung penempatan )

4. Tidak terjadi bocor Air ( tergantung desain instalasi dan penempatan )

Kekurangan AC Central :

1. Perbedaan harga lebih mahal dari pada ac Split dan Standing Floor atau
Cassette

2. Pemasangan agak susah jika lokasi terbatas atau area di atas plafon kurang
luas

3. Pengadaan barang untuk perlengkapannya lebih banyak

4. Penyiapan yang matang untuk service maintenance nya

5. Agak susah penggantian unit jika persiapan pemasangan awal kurang


matang.

2.1.2. Compressor

Compressor adalah suatu alat mekanis yang bertugas untuk mengisap uap
refrigerant dari evaporator. Kemudian menekannya dengan demikian suhu dan
tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah mempertahankan
perbedaan tekanan dalam sistem. Compressor atau pompa hisap tekan berfungsi
mengalirkan refrigeran ke seluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan
mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke sisi berekanan
lebih rendah. Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin besar tenaga yang
dikeluarkan oleh kompresor.

Katup Isap
Katup ini memasukkan gas refrigerant ke dalam silinder atau ruang torak. Daya isap
dan kemampuan compresor bergantung dari kecepatan gerak dan kecapatan udara dari
semua bagian yang berhubungan dengan katup ini. Katup ini biasanya terbuat dari
baja khusus (compressor valve steel).

Katup Buang
Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar dari silinder atau ruang-ruang
torak. Katup-katup buang ini biasanya terbuat dari bahan-bahan yang sama dengan
katup-katup isap

Katup Servis
Katup ini berguan untuk menguji kompresor dan memperbaiki sistem pendingin

Bak Penampungan (Reservoir)


Penampung minyak diperlukan untuk pelumasan semua bagina-bagian. Biasanya bak
engkol (crank case) digunakan sebagai bak pemapung minyak, kecuali pada
compresor - compresor besar yang mempunyai sistem pelumasan khusus.

Jenis Compressor pada mesin pendingin :

1. Compresor berdasaran kerja positif

Dalam compressor mesin pendingin tipe perpindahan positif tekanan gas atau
udara bisa meningkat dengan jalan mengurangi volume gas yang dihisap ke dalam
silinder. Terdapatnya gaya yang diperoleh penyekat pada udara atau gas akan
menyebabkan adanya kenaikan tekanan yang bisa memaksa udara atau gas itu keluar
lewat katup buang.

Berdasarkan kerja positif, compressor pada mesin pendingin dibagi 2 macam, yaitu:

A. Compresor torak atau reciprocating compressor


Compressor torak adalah salah satu tipe kompresor yang sudah dipakai dalam
aplikasi yang cukup luas di bidang pendingin atau yang lainnya. Laju compresor torak
alir masuknya bisa mencapai 100 sampai 10000 cfm (cfm= cubic feet permeter).
Compressor ini terbentuk dari serangkaian penggerak mekanis serupa dalam
rangkaian mekanis motor dengan bahan bakar diesel atau bensin. Ada kesamaan
komponen-komponen utama di antara compressor torak motor bakar seperti piston,
silinder piston, batang penggerak, crank shaft dan lain sebagainya. Dasar cara kerja
compressor ini ialah sama dengan dengan cara kerja motor bakar, yang mana pada
waktu piston ditarik volume akan bertambah besar, tekanan akan turun. Di waktu
tekanan turun, gas yang mempunyai tekanan lebih tinggi akan masuk ruangan lewat
katup isap ini. Katup ini berfungsi satu arah saja. Oleh karena itu katup tekan
berfungsi agar mencegah gas mengalir balik ke compressor.

Compressor torak tak bisa melayani putaran tinggi. Ini dikarenakan kompresor
dapat menciptakan gaya inersia yang dimunculkan gerak bolak-baliknya. Oleh karena
itu dengan putaran yang sangat tinggi bisa menyebabkan gaya inersia yang begitu
tinggi, hal ini akan menciptakan getaran yang tinggi serta bisa memicu rusaknya
komponen-komponen mekanis pada compressor model torak.

B. Comprossor Rotari

Compressor putar ini bisa menciptakan tekanan yang begitu tinggi. Dalam
compressor rotari, getaran yang diciptakan umumnya kecil jika dibandingkan dengan
compressor torak. Hal ini dikarenakan sudu-sudu pada compressor putar, yang
merupakan elemen bolak-balik, dan memiliki masa yang jauh lebih kecil dari torak.
Di samping itu kompresor rotari tidak membutuhkan katup dan fluktuasi alirannya
begitu kecil dibanding kompresor torak.

2. Kompressor Kerja Dinamik

Compressor kerja dinamik bekerja dengan jalan memindahkan energi input pada
sudu dengan sistem pembelokan aliran hingga energi kinetik pada kontemporer akan
bertambah sejalan bertambahnya laju alirannya. Proses ini berjalan pada bagian
bergerak yang diistilahkan sebagai impeler. Sesudah melalui impeler, gas itu akan
dilalui lewat rumah kompresor yang berbentuk volut. Desain dari rumah compressor
ini akan menurunkan laju aliran gas atau dengan kata lain energi kinetik berubah
menjadi energi tekanan.

Berdasarkan arah aliran, kompresor mesin pendingin dinamik memiliki tiga jenis,

A. Compressor Arah Radial

Pada compressor tipe arah radial, gas keluar dari impeler dengan arah yang tegak
lurus dengan sumbu poros kompresor.

B. Compressor Arah Axial


Pada compressor jenis arah axial, gas keluar dari impeler dengan arah yang sejajar
dari sumbu poros kompresor.

C. Compressor Arah Campuran

Pada compressor arah campuran, refrigant dapat meninggalkan impeler dengan arah
aliran yang diagonal/ miring dari sumbu poros.

3. Compressor Sentrifugal

Compressor gas sentrifugal adalah kompresor dinamis, yang diatur berdasarkan


transfer energi dari impaler yang berputar ke udara. Rotor menjalankan pekerjaan itu
dengan mengubah tekanan udara dan momennya.

4. Compressor berdasarkan letak motor penggerak

Compressor berdasarkan letak motornya, terdapat 3 macam, berikut penjelasannya:

A. Compresor Jenis Terbuka

Compresor jenis terbuka adalah compressor yang terpisah dengan tenaga


penggeraknya. Keduanya bergerak sendiri-sendiri secara terpisah.

B. Compresor Jenis Hermetic

Compresor jenis hermetic ini mirip dengan kompresor jenis semi hermetic, perbedaan
dengan kompresor tersebut adalah dalam cara penyambungan rumah baja dengan
stator motor penggeraknya.

C. Kompresor Jenis Semi Hermetic

Dalam konstruksi semi hermetic elektro motor dan bagian kompresor, keduanya
berdiri sendiri dan berjalan terpisah.

2.1.3. Kondensor

Kondensor adalah sebuah alat yang memiliki fungsi sebagai penukar kalor atau
panas, mengubah bentuk refrigerant dari bentuk gas hingga menjadi cair, dan
menurunkan suhu temperature refrigerant. Pada bagian ini normalnya menggunakan
udara untuk sebagai media pendinginnya. Jumlah-jumlah kalor yang ada
pada refrigerant dilepaskan ke udara lepas dengan bantuan kipas motor pada AC.
Agar pelepasan kalor lebih cepat, pipa pada kondensor di desain berliku-liku dan
dilengkapi dengan sirip. Oleh sebab itu pembersihan sirip pipa pada bagian kondensor
sangatlah amat penting supaya perpindahan kalor dari refrigerant tidak terganggu.
Dan apabila sirip pada kondensor dibiarkan dalam keadaan kotor, bisa menyebabkan
turunnya performa kinerja Ac yang dapat membuat AC menjadi

2.1.4. Thermostatic Expansion Valve

Katup ekspansi adalah komponen yang berfungsi untuk menghambat aliran fluida
sehingga tekanan sebelum katup ekspansi menjadi tinggi dan setelah katup ekspansi
menjadi rendah. Katup ekspansi biasanya digunakan dalam sistem refrigerasi
kompresi uap (SRKU). Secara teknis katup ekspansi yang umum digunakan pada AC
dan lemari es adalah berupa pipa kapiler, yaitu pipa yang memiliki luas penampang
yang sangat kecil. Refrigeran pada SRKU dapat mengalir di pipa karena adanya
compressor. Kemudian, pipa ini disambungkan ke katup ekspansi sehingga aliran
refrigeran ini menjadi terhambat. Tekanan tinggi pada refrigeran terjadi sebelum
melewati katup ekspasi. Sebaliknya tekanan rendah terjadi setelah melewati katup
ekspansi. Ketika refrigerant melewati evaporator, tekanan saluran hisap naik dan
tekanan ini mendorong diafragma. Jika tekanan dalam bola thermal turun sama
dengan kenaikan tekanan dalam saluran hisap, pegas akan menutup katup. Apabila
katup tertutup, refrigeran tidak mengalir ke evaporator, tekanan saluran masuk turun
dan suhu naik. Turunnya tekanan mengurangi kenaikan equlizer pada diafragma.
Bersamaan dengan tekanan bola thermal naik karena suhu saluran masuk naik.Hal ini
membuat diafragma melengkung ke bawah dan membuka katup sehingga refrigerant
lebih banyak masuk ke evaporator. Bekerjanya katup expansi diatur sedemikian rupa
agar membuka dan menutupnya katup tersebut sesuai dengan temperatur evaporator
atau tekanan di dalam sistem.

Ada 2 tipe katup expansi yang sering d pergunakan:

1. Katup Expansi bentuk Siku / Kapiler

2. Katup Expansi bentuk Blok / Kotak

2.1.5. Evaporator

Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau


keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu
menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondensor (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari
evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa
komponen volatile (mudah menguap).

Tipe evaporator berdasarkan banyaknya proses :

1. Evaporator efek tunggal (single effect)


Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu
buah ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah
panas.

2. Evaporator efek ganda


Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat atau lebih
dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek ganda.
Penggunaan evaporator efek ganda berprinsip pada penggunaan uap yang
dihasilkan dari evaporator sebelumnya. Tujuan penggunaan evaporator efek
ganda adalah untuk menghemat panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat
mengurangi ongkos produksi. Keuntungan evaporator efek ganda adalah
merupakan penghematan yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari
alat penguapan untuk memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan
memadatkan kembali uap tersebut.

Pada evaporator efek ganda ada 3 macam penguapan, yaitu :

1. Evaporator Pengumpan Muka (Forward-feed)

2. Evaporator Pengumpan Belakang (Backward-feed)

3. Evaporator Pengumpan Sejajar (Parallel-feed)

Tipe evaporator berdasarkan bentuknya


Evaporator Sirkulasi Alami/paksa

Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan memanfaatkan sirkulasi yang terjadi


akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung, saat
air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai sirkulasi yang
mengakibatkan pemisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung
pemanas.Jumlah evaporasi bergantung dari perbedaan temperatur uap dengan larutan.
Sering kali pendidihan mengakibatkan sistem kering, Untuk menghidari hal ini dapat
digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan manambahkan pompa untuk meningkatkan
tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.

Falling Film Evaporator

Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket
uap (steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan
akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe
ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri
kimia, makanan, dan fermentasi.

Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator

Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan
sirkulasi.

Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan ditopangoleh
bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap mengalir
secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke
separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis ini sering
dipakai pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak efektif
untuk larutan kental dan padatan

Multi-effect Evaporator
Menggunakan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin
banyak tahap maka semakin rendah konsumsi energinya. Biasanya maksimal terdiri
dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi penghematan
energi. Ada dua tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas
ke yang lebih rendah, dan aliran mundur yang merupakan kebalikan dari aliran maju.

Horizontal-tabung Evaporator
Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci terbuka, di
mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung pemanas disusun
dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian bawah silinder. Sirkulasi
cairan agak miskin dalam jenis evaporator.

Vertikal-tabung Evaporator
Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami dari
cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas yang baik.

Tipe evaporator berdasarkan metode pemanasan:

1. Submerged combustion evaporator adalah evaporator yang dipanaskan oleh api


yang menyala di bawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung
melewati cairan.

2. Direct fired evaporator adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana


api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau
permukaan untuk memanaskan.

3. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stem dimana


uap atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap
terkondensasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditranmisi lewat
dinding ke cairan yang mendidih.

2.1.6. Fan Coil Unit (FCU)

Fan coil unit, juga dikenal sebagai Vertical Fan Coil-Unit (VFC), adalah perangkat
sederhana yang terdiri dari pemanas dan / atau penukar panas pendingin atau 'koil'
dan kipas . Ini adalah bagian dari sistem HVAC yang ditemukan di bangunan
perumahan, komersial, dan industri. Unit kumparan kipas adalah perangkat beragam
yang terkadang menggunakan saluran kerja , dan digunakan untuk mengontrol suhu di
ruang di mana ia dipasang, atau melayani beberapa ruang. Ia dikendalikan baik oleh
sakelar hidup / mati manual atau dengan termostat , yang mengontrol aliran air ke
penukar panas menggunakan katup kontrol dan / atau kecepatan kipas. Keluaran
kebisingan dari FCU, seperti bentuk AC lainnya, pada prinsipnya disebabkan oleh
desain unit dan bahan bangunan di sekitarnya.

2.1.7. Air Handling Unit

Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui
pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah pergerakan udara dan mutu udara –
termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara
(seperti ‘vapors’ dan ‘fumes’). Disebut “sistem” karena AHU terdiri dari beberapa
mesin/alat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang terintegrasi
sedemikian rupa sehingga membentuk suatu sistem tata udara yang dapat mengontrol
suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan, pola aliran udara serta jumlah
pergantian udara di ruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah
ditentukan.

2.1.8. Ducting

Ducting AC adalah saluran untuk udara yang sudah dikondisikan/didinginkan


dari AHU/Indoor AC central yang kemudian didistribusikan kesemua area suatu
bangunan yang diinginkan, saluran ducting melawati bagian atas plafond atau duct
bangunan.

Menurut bentuk nya Ducting terdiri dari:

1. Square Ducting, yaitu ducting yang berbentuk segi empat (terdiri dari jenis
BJLS & PU)

2. Spiral Ducting, ducting yang berbentuk spiral seperti pipa

3. Flexible Ducting, adalah ducting spiral yang bersifat flexible seperti slang yang
bisa dibengkokkan. Terdiri dari flexible aluminum duct isolasi dan non isolasi.

Menurut bahan nya ducting terdiri dari:


1. Ducting berbahan BJLS (Baja Lapis Seng) terbuat dari mid steel, galvanis
tahan karat, yang memiliki ketebalan dari 0.4mm -1.2 mm

2. Ducting PU (Poly Urethene), adalah bahan yang terbuat dari busa yang
berlapisan aluminium foil pada permukaan nya sebagai bahan isolasi. Kelebihan
bahan PU sebagai bahan ducting antara lain: kemudahan dalam memasang,
memotong, dan dibentuk dan dapat ditekuk 90 derajat seperti elbow, bahan lebih
ringan, insulation lebih baik dan lebih efisien dalam mengurangi heat loss dan
lebih baik dalam meredam noise.

3. Stainless steel

4. Insulated panel, dll

2.1.9. Piping

Pipa refrigerant adalah sistem pipa pendingin yang digunakan untuk menyalurkan
cairan (cairan dan gas) dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pipa refrigerant umumnya
berbahan tembaga dengan ukuran dan ketebalan tertentu sesuai dengan kapasitas AC
yang digunakan. Standar instalasi pipa refrigerant harus dibalut dengan isolasi khusus.

Anda mungkin juga menyukai