Anda di halaman 1dari 16

KOMPONEN DAN

SISTEM KERJA PADA AC


(SPLIT)
NAMA KELOMPOK
ALIF FURQON
ARIF RAHMAN HAKIM
JUNAEDI
Komponen AC (Split)

Evaporator
Pada AC Split evaporator terbuat dari pipa tembaga yang di
bentuk berlekuk – lekuk agar menghemat tempat dan lebih
efektif menyerap panas dari udara ruangan yang bersirkulasi
melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant
yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu
evaporator mejadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu
hingga mencapai 5°C dengan begitu, suhu udara ruangan
akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati evaporator
Motor Blower & Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)

Motor Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruangan,


sehingga udara ruangan dapat bersirkulasi melewati evaporator, setelah
udara melewati evaporator aliran udara di arahkan ke ruangan oleh
pengatur aliran udara (motor Stepper). Blower akan bekerja sampai
temperatur udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain blower akan
berhenti kerja (Off) ketika temperatur udara ruangan mencapai suhu yang
kita inginkan (setting suhu pada pengaturan remote kontrol AC Split).
Kontrol Panel Electric & Sensor Suhu (thermistor)

Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel


Electric dan sensor suhu (thermistor) yang berfungsi
mengatur kerja mesin pendingin secara keseluruhan
yang meliputi mengatur kerja blower, motor pengatur
aliran udara, compressor, fan outdor dan fungsi timer.
Kondensor
Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split
(evaporator), kalor (panas) udara ruangan yang terbawa akan
dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator,
kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibuat berkelok –
kelok dan dilengkapi sirip – sirip yang bertujuan untuk melepas
kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas) udara yang
terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau
dibuang ke udara bebas (luar ruangan).
Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi
dengan kipas (fan). Fungsinya adalah membuang
panas pada condensor ke udara bebas.
Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai
penampung sementara refrigeran cair bertemperatur rendah
dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu,
accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap
kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak
mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud
refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam wujud gas.
Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih
mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak
bagian dalam kompresor.
Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran
refrigeran. Dari kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa
dan dialirkan menuju komponen utama AC Split yaitu :
kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi ke
kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4
komponen utam AC.
Saringan Refrigeran (strainer)
Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran akan
dipompa oleh kompresor menuju ke filter (strainer) Agar
kotoran yang terbawa oleh refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa
kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau serpihan logam )
terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan kerusakan
kompresor dan penyumbatan yang menyebabkan sistem
pendingi tidak bekerja optimal.
RUNNING KAPASITOR

Running kapasitor merupakan komponen yang sangat penting


untuk kompresor satu fase karena memiliki fungsi sebagai
pembeda fase antara lilitan utama dan lilitan bantu, selain itu
running kapasitor juga berfungsi untuk menentukan putaran
(sesuai jarum jam atau sebaliknya tergantung pada
penempatan kapasitor
Pipa Kapiler

Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi


menurunkan tekanan refrigeran sehingga merubah wujud
refrigerant cair menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan
katup ekspansi / pipa kapiler dan memasuki evaporator.
Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC Split

Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan


yang bersikulasi secara terus menerus melewati komponen
utama sistem pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler,
dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak akan
berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem pendingin.
Saat melewati komponen utama pendingin, refrigeran akan
mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanananya.
Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi
kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada
komponen utama AC.
Dari skema kerja refrigeran, kita coba membagi ke
dalam empat tahapan proses kerja
1. Proses kompresi.

Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran


meninggalkan evaporator (Proses 1–2). Masuknya refrigeran (bahan
pendingin / freon) kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor
(intake). Dilihat dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam
kompresor , refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan
bertekanan rendah. Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisiskan
tetap berwujud gas, tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut
bisa dilakukan karena kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi
refrigeran hingga mencapai tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu
refrigeran diubah, selanjutkan refrigeran dipompa dan di alirkan menuju
kondenser.
2. Proses kondensi.

Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran


meninggalkan kopresor (proses 2–3). Refrigeran berwujud gas yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor . Didalam
kondensor, wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas yang di
hasilkan refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses
kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan
udara luar tepat dipermukaan pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada
refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati
proses kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih
rendah, tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan
menuju ke pipa kapiler.
3. Proses penurunan tekanan.
Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran
meninggalkan kondenser (proses 3–4). Didalam pipa kapiler,
terjadi proses penurunan tekanan refrigeran sehingga
refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu,
pipa kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di
antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan
rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan
tekanan rendah di alirkan menuju evaporator. Proses ini
disebut proses pendinginan.
4. Proses Evaporasi.

Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk ke
dalam evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur
rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigeran semacam ini dimanfaatkan
untuk mendinginkan udara luar yang melewati permukaan evaporator. Agar lebih
efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan blower (indoor) untuk mengatur
sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi pada pendinginan
udara ruangan Adalah : Proses penangkapan kalor (panas). Udara ruangan yang
mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan dengan refrigeran yang mengalir
didalam evaporator. Karena evaporator menyerap panas udara di dalam ruangan,
wujud refrigeran cair dalam evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya,
refrigeran akan mengalir menuju ke kompresor . Proses ini terjadi berulang dan
terus menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.

Anda mungkin juga menyukai