Kondensor
Evaporator
4
2 1 Kompresor
Reciever 3
5
Aku disini !
Katup ekspansi
( Expansion Valve )
2
MACAM-MACAM ALAT PENGATUR REFRIGERAN
Pipa Kapiler
Katup Apung
Katup Ekspansi
a. Katup Eksp. Tangan/Manual ( Hand Expansion Valve )
b. Katup Eksp. Automatik ( Automatic Expansion Valve )
c. Katup Eksp. Thermostatik (Thermostatic Expansion Valve).
3
Pipa Kapiler
Pipa dari bahan tembaga yang berdiameter dalam 4
sangat kecil 0,026 – 0,07 inci ( 0,7 - 1,8 mm ) dan
panjang 1,5 – 5 m.
Digunakan hanya pada unit refrigerasi berkapasitas
kecil ( lemari es/AC ) dengan evaporator kering. 2
Pipa tdk boleh dibengkokkan terlalu tajam karena akan
menyebabkan lobang tertutup.
Dalam pemasangannya biasanya sebagian panjang
dari pipa kapiler dilekatkan pada pipa isap dari
evaporator yang menuju kompresor. (berfungsi
sebagai penukar panas/heat exchanger).
Bahan pendingin yang diisikan kedalam instalasi unit
refrigerasi yang menggunakan pipa kapiler jumlahnya 3
diusahakan setepat mungkin agar dapat bekerja
sempurna dalam segala kondisi.
Kebersihan dalam instalasi harus diperhatikan, karena 1
kotoran dapat menyumbat pipa kapiler .
6
KATUP EKSPANSI AUTOMATIK
( automatic expansion valve )
Adalah jenis katup ekspansi yang bekerja berdasarkan tekanan didalam
evaporator.
Katup ini disebut juga katup tekanan tetap, krn dpt mempertahankan tek. yg
tetap didalam evaprator pada beban yang pendinginan yang berubah-ubah.
Bekerja secara automatis, dengan mengatur jumlah bhn pendingin yg mengalir
masuk kedalam evapurator sesuai dengan tekanan dievaporator yang telah
ditetapkan. Untuk membuat tek. dlm evapurator tetap konstan maka tek. pegas
harus dlm keadaan seimbang dengan tekanan dievaporator.
Tekanan yang saling mengimbangi tersebut adalah : tekanan dlm evapurator ( P2
) dan tekanan pegas ( P3 ).
Cara Kerja :
Pada saat unit pendingin stop/tdk beroperasi, katup. dlm keadaan tertutup, krn
tek. dlm evaporator (P2) lebih besar dp tek pegas yang telah ditetapkan (P3).
Pada saat m.p bekerja, uap bhn pendingin dlm evapt terisap komp shg tek (P2)
akan turun, selama P2 > P3 katup akan selalu dalam keadaan tertutup.
Setelah tek. dalam evapt (P2) < dari tek pegas (P3) pegas akan mendorong
katup untuk terbuka.
Cairan bhn pendingin akan mengalir kedlm evaporator shg terjadi proses
penguapan, pembukaan katup akan konstan sesuai dgn tek penguapan yg telah
ditetapkan.
Jika tek dlm evapt naik, katup akan menutup sedikit shg bhn pendingin yg
mengalir berkurang. Apabila tek dlm evapt turun, mk katup akan membuka
sedikit shg aliran membesar sampai tek konstan kembali.
7
Katup Ekspansi Thermostatik
(Themostatic Expansion Valve).
8
Jenis katup ekspansi thermostatik
Adanya penurunan tekanan antara saluran masuk dan keluar evapuraor dpt
mengacaukan kerja dari katup ekspansi dgn penyama tekanan didalam,
sehingga untuk mengatasinya diciptakanlah katup ekspansi dengan
penyama tekanan diluar
10
Cara Kerja Katup ekspansi thermostatik “Internal Equalizer”
Membuka dan menutupnya katup dipengaruhi oleh
tek. pada tabung perasa yang diletakkan menempel
P1 pada pipa akhir evaporator yg menuju kompresor.
Diapragma
Tabung perasa berisi refrigeran yang sama dengan
refrigeran yang digunakan pada sistem.
Refrigeran dalam tabung perasa akan dpt memberikan
P3
tek. (P1) pada diapragma yg selalu berubah tergantung
P2 Refrigeran ke dari besarnya temp. pada pipa akhir evaporator,
Evaporator
sehingga diapragma akan selalu mengembang dan
menyusut kembali.
Gerakan diapragma ini akan menggerakan katup jarum
membuka saat mengembang dan menutup saat
menyusut.
Sebagai pengimbang tekanan diapragma (P1), adalah
tekanan dari :
Tabung perasa a.Tek. Refrigeran yg menguap didlm evapurator,
b.Tek. Pegas yang diatur sesuai dengan tek. Gas panas
lanjut/superheat refrigeran (P3)
11
Katup ekspansi thermostatik jenis “External Equalizer”
(Penyama tekanan diluar )
Katup ekspansi ini antara ruang dibawah
dinding pemisah diafragma dan saluran keluar bahan pendingin
yg akan mesuk ke evapurator mempunyai
dinding pemisah, shg tek bhn pendingin masuk
Dinding pemisah evaporator tdk berhubungan dan tdk
berpengaruh terhadap tekanan dibawah
diapragma.
Ruang dibawah diapragma katup ekspansi
dihubungkan dengan pipa akhir dari evapurator
dengan sebuah pipa kecil, sehingga dpt
menerima perubahan tekanan yg sesungguhnya
dari bagian dalam pipa akhir evapurator.
Katup ekspansi ini biasanya dipergunakan pada
evaporator yang kenstruksinya besar dengan
menggunakan pipa relatip panjang atau
evaporator yang menggunakan pipa pembagi
saluran refrigeran.
12
Kemungkinan yang dapat terjadi pada pengaturan aliran bahan pendingin
pada katup ekspansi kedlm sistem evaporator kering :
Evaporator A. Pengaturan jumlah aliran bahan pendingin kedalam
Uap evaporator “tepat” sehingga kapasitas pendingian
Cair pada evaporator optimal
A
B. Pengaturan jumlah aliran bahan pendingin “terlalu
Uap
kecil”, sehingga kapasitas pendinginan evaporator
Cair kurang optimal.
B C. Pengaturan jumlah aliran bahan pendingin “terlalu
besar”, sehingga refrigeran cair sebagian ikut keluar
evaporator karena belem sempat menguap dan terisap
Uap kedalam kompresor. Hal ini akan membahayakan /
Cair dapat merusak kompresor ( liquid back ). Gejala yang
terlihat adalah seluruh pipa isap sampai kekompresor
C tertutup dengan es/frost.
13