Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PNEUMATIK

LATIHAN DENGAN KATUP TUNDA WAKTU

Oleh :
Nama : I Putu Budi Yana Putra
NIM : 1715213049
KELAS : Teknik Mesin III A
Prodi : D3 Teknik Mesin

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BALI
2018
Latar Belakang
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia
perusahaan ) dan khususnya dalam teknik mesin merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu
gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat diartikan sebagai
teknik udara mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian
teknik pneumatik meliputi : alat-alat penggerak,pengukur-an , pengaturan
pengendalian , penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan
penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik
semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat
sebagai pendukung , pengangkat, dan pemberi tenaga.
Dalam laporan ini akan dibahas lebih mendalam mengenai rangkaian dasar
double acting silinder.Double acting silinder ditujukan untuk rangkaian yang
memerlukan langkah kerja maju mundur.Control langkah ini dilakukan dengan
menggunakan katup 5/2 dengan actuator pneumatic maupun mekanik.
Double Acting Cylinder juga memiliki banyak variasi untuk memenuhi
persyaratan sistem yang spesifik . Tipe yang paling sederhana terlihat pada
gambar dibawah ini , dimana silinder memiliki 2 saluran udara. Saat udara masuk
melalui saluran sebelah kiri (kiri kita) maka piston akan bergerak maju sedangkan
langkah mundur dihasilkan dengan cara mengalirkan udara bertekanan melalui
saluran sebelah kanan (kanan kita).
Pengertian Pneumatik
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin.
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara
yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja kerja yang disebut
pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik digunakan sebagai sistem
ototmatisPneumatik berurusan dengan penggunaan udara yang terkompresi.
Paling umum ditemukan , udara terkompresi ini digunakan untuk melakukan
pekerjaan mekanis ,yakni untuk menghasilkan gerak mekanik dan untuk
membangkitkan gaya. Gaya gerak pneumatik bertugas untuk mengkorversikan
energi yang tersimpan dalam udara terkompresi itu menjadi suatu
gerakan/mekanik. Silinder-silinder paling umum digunakan untuk penggerak
pneumatik. Silinder-silinder tersebut mempunyai ciri dengan konstruksi yang
kuat , suatu kisaran jenis/tipe yang luas , instalasi yang sederhana , harga/kinerja
yang menguntungkan . Sebagai akibat manfaat ini , maka pneumatik digunakan
dalam suatu kisaran aplikasi yang luas.
Komponen Yang Digunakan
1. Kompresor

gb.kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di
dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (system
pneumatik).
2. Air Service Unit

gb. Air Service Unit


Komponen ini terbagi menjadi 2 bagian yauitu dilengkapi dengan
regulator dan gauge ,kedua bagian tersebut menjadi komponen wajib di
setiap system pneumatic. Regulator adalah komponen yang berfungsi
untuk mengatur supply udara terkompresi masuk ke system pneumatic.
Sedangkan gauge berfungsi sebagai penunjuk besar tekanan udara di dalam
system. Keduanya dapat berupa system mekanis maupun elektrik.
3. Distributor 8 Holes

Gb.Distributor 8 hole
Sebagai penyuplai udara bertekanan dari kompresor untuk
selanjutnya didistribusikan ke komponen pneumatic yang membutuhkan
udara bertekanan.
4. Katup control arah 3/2 posisi normal tertutup (dengan tombol tekan)

Gb.Katup 3/2 NC
Katup ini biasanya dipergunakan sebagai tombol start atau off pada
system pneumatic dan berfungsi untuk mengontrol arah udara yang akan
menuju silinder. Terdiri dari tiga port atau lubang dan dua kamar dengan
pengembali pegas . Katup ini bekerja bila tombol penekan pada katup
tertekan secara manual
5. Katup control arah 3/2 posisi normal tertutup (dengan roller)

Gb.Katup 3/2 NC Mekanis Roll


Katup ini biasanya dipergunakan sebagai tombol start atau off pada
system pneumatic dan berfungsi untuk mengontrol arah udara yang menuju
ke silinder. Terdiri dari 3 port atau lubang dan 2 kamar dengan pengembali
pegas . Katup ini bekerja apa bila mekanik roll menerima gaya dorong dari
piston pada silinder pneumatic.
6. Katup 5/2 aktuator control pneumatic

Gb.Katup 5/2 Control Pneumatik


Katup ini berfungsi untuk mengontrol jalan atau lintasan yang
diambil oleh aliran udara . Terdiri dari 5 saluran dan 2 posisi dimana
masing-masing saluran memiliki peranan yang berbeda , untuk saluran no
1 merupakam input dari sambungan tenaga , 2 & 4 merupakan saluran
kerja , sedangkan 3 & 5 merupakan saluran pembuangan. Katup ini bekerja
dengan perintah pneumatic.
7. Double Acting Cylinder

Gb. Double Acting Cylinder


Dilengkapi dengan 2 saluran pada silindernya dan gaya yang
dihasilkan oleh udara untuk menggerakkan silinder kerja ganda pada dua
arah . Silinder kerja ganda terutama digunakan bila torak diperlukan untuk
melakukan suatu fungsi kerja pada gerakan maju dan juga mundur
8. Selang

Gb. Selang
Selang digunakan untuk menghubungkan komponen – komponen
agar menjadi sebuah rangkaian , selain itu juga digunakan untuk
mengalirkan udara bertekanan dari satu komponen ke komponen yang
lainnya.
9. Katup Tunda Waktu (time delay valve)

Gb.Time Delay Valve


Katup tunda waktu adalah kombinasi atara katup 3/2 dan katup
kontrol aliran satu arah serta tabung udara. Udara bertekanan diberikan ke
saluran 1(P), udara kontrol mengalir ke katup pada 12(Z) dan mengalir
melalui katup kontrol aliran satu arah yang bukannya tergantung pada
pengatur baut pencerat. Jika kebutuhan tekanan kontrol telah memenuhi
tabung udara, kedudukan seal pada katup 3/2 digerakan dan menutup aliran
udara dari 2(A) ke 3(R). piringan katu digeser dari kedudukannya dan
akibatnya udara bisa mengalir melalui 1(P) ke 2(A).
10. Katup Pembagi / Percabangan

Gb. Katup Pembagi


Berfungsi untuk membagi aliran udara dari satu sumber kemudian
diteruskan ke komponen yang lainnya.
GAMBAR RANGKAIAN

Gb. Rangkaian A

Gb. Rangkaian B
CARA KERJA
 Cara Kerja Rangkaian A

Gb.Rangkaian A
 Ketika main valve pada air service unit dibuka udara
bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor akan diteruskan
menuju distributor 8 holes , udara bertekanan pada distributor
8 holes siap untuk didistribusikan ke rangkaian sebagai
power.
 Kemudian pada saat katup 3/2 NC (1.2) ditekan , saluran 1
(power) akan terhubung dengan saluran 2 dan berubah
menjadi posisi kerja , dimana udara dari power (saluran 1 )
akan diteruskan menuju saluran 2 sewaktu katup ditekan.
 Udara yang keluar dari ouput saluran 2 akan masuk menuju
saluran 14 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1) sebagai perintah
pneumatic dan akan berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan
terhubung dengan saluran 4 , aliran udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 4 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
 Setelah itu udara dari output saluran 4 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) akan keluar menuju input D.A.C (1.0)
sebelah kiri dan menggerakkan piston maju dari langkah awal
(a0) menuju langkah akhir (a1) , lalu menekan katup 3/2
mekanik roll (1.5)
 Pada saat katup 3/2 mekanik roll (1.5) menerima perintah
maka saluran 1 dan 2 pada katup ini akan terhubung dan aliran
udara pada saluran 1 akan diteruskan menuju saluran 2.
 Kemudian udara yang keluar dari output saluran 2 katup 3/2
mekanik roll akan diteruskan menuju saluran 12 katup tunda
waktu karena saluran 1 pada katup ini dalam posisi buang
dimana saluran 1 berhubungan dengan saluran 3
 Pada saat udara masuk menuju saluran 12 katup tunda waktu
, akan ada jeda beberapa saat karena udara harus memenuhi
tangki pada katup ini terlebih dahulu .Jika udara pada tangki
sudah penuh udara dapat masuk menuju katup 3/2 kontrol
pneumatic dan pegas (1.3) yang terdapat pada katup tunda
waktu sebagai perintah pneumatic , kemudian saluran 1 dan 2
akan terhubung dan udara akan diteruskan dari saluran 1
menuju saluran 2 katup 3/2 kontrol pneumatic dan pegas (1.3)
pada katup tunda waktu.
 Udara yang keluar melalui output saluran 2 katup tunda waktu
akan diteruskan menuju saluran 12 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) sebagai perintah peneumatik dan pada katup
ini berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan terhubung
dengan saluran 2.Udara akan diteruskan dari saluran 1 menuju
saluran 2 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
 Kemudian udara yang keluar dari output saluran 2 katup 5/2
kontrol pneumatic (1.1) akan diteruskan menuju input D.A.C
(1.0) sebelah kanan dan menggerakkan piston mundur.

 Cara Kerja Rangkaian B

Gb.Rangkaian B
 Ketika main valve pada air service unit dibuka udara
bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor akan diteruskan
menuju distributor 8 holes , udara bertekanan pada distributor
8 holes siap untuk didistribusikan ke rangkaian sebagai
power.
 Kemudian pada saat katup 3/2 NC (1.2) ditekan , saluran 1
(power) akan terhubung dengan saluran 2 dan berubah
menjadi posisi kerja , dimana udara dari power (saluran 1 )
akan diteruskan menuju saluran 2 sewaktu katup ditekan.
 Udara yang keluar dari ouput saluran 2 akan masuk menuju
saluran 14 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1) sebagai perintah
pneumatic dan akan berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan
terhubung dengan saluran 4 , aliran udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 4 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
 Setelah itu udara dari output saluran 4 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) akan displit/ dibagi menjadi 2 dengan katup
pembagi , dimana akan diteruskan menuju saluran 12 katup
tunda waktu untuk mengisi tangki yang berada pada katup ini
.Kemudian cabang lain diteruskan menuju input D.A.C (1.0)
sebelah kiri dan menggerakkan piston maju.
 Kemudian pada akhir langkah maju , udara yang diteruskan
ke saluran 12 katup tunda waktu akan memenuhi tangki ,
pada momen ini terjadi jeda beberapa saat . Setelah itu jika
tangki sudah terpenuhi , udara akan masuk menuju katup 3/2
kontrol pneumatic dan pegas (1.3) sebagai perintah pneumatic
dan merubah posisi katup ini menjadi posisi kerja dimana
saluran 1 dan 2 akan terhubung dan udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 2.
 Udara yang keluar dari saluran 2 katup tunda waktu akan
masuk menuju saluran 12 katup 5/2 kontrol pneumatic(1.1)
sebagai perintah pneumatic dan berlaku ruang kanan dimana
saluran 1 dan 2 terhubung pada katup ini .Lalu udara yang
keluar dari output saluran 2 katup 5/2 kontrol pneumatic(1.1)
akan diteruskan kemudian masuk menuju input sebelah kanan
D.A.C (1.0) dan menggerakkan piston mundur.
Kesimpulan

Sistem pneumatic adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan


udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena
menggunakan udara terkompresi , maka system pneumatic tidak dapat
dipisahkan dengan kompresor , sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanan tertentu. Sistem kerja pneumatic mirip
dengan system hidrolik . Ada beberapa bagian yang sedikit berbeda ,
namun seperti actuator (motor dan silinder) , filter , dan solenoid valve
memiliki prinsip yang sama dengan hidrolik. Perbedaan mendasar dari
kedua system tersebut adalah fluida kerja yang digunakan , system hidrolik
menggunakan fluida inkompresibel sedangkan pada system pneumatic
menggunakan fluida kompresibel .
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
 Saluran udara bertekanan dapat menimbulkan bahaya bila terlepas
saat bertekanan. Pastikan semua selang terpasang dengan baik
sebelum membuka saluran utama. Bila selang terlepas segera tutup
katup slide valve pada distributor.
 Tutup distributor udara saat melepas selang rangkaian pneumatic.
 Pastikan semua komponen terpasang dengan baik pada plug board
(terutama actuator)
 Tekanan kerja maksimum yang diijikan yaitu 6 bar , untuk
mempertahankan usia pakai komponen dan tekanan kerja telah
diseting dibawah 6 bar.

Anda mungkin juga menyukai