Oleh :
Nama : I Putu Budi Yana Putra
NIM : 1715213049
KELAS : Teknik Mesin III A
Prodi : D3 Teknik Mesin
gb.kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan dengan
cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di
dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (system
pneumatik).
2. Air Service Unit
Gb.Distributor 8 hole
Sebagai penyuplai udara bertekanan dari kompresor untuk
selanjutnya didistribusikan ke komponen pneumatic yang membutuhkan
udara bertekanan.
4. Katup control arah 3/2 posisi normal tertutup (dengan tombol tekan)
Gb.Katup 3/2 NC
Katup ini biasanya dipergunakan sebagai tombol start atau off pada
system pneumatic dan berfungsi untuk mengontrol arah udara yang akan
menuju silinder. Terdiri dari tiga port atau lubang dan dua kamar dengan
pengembali pegas . Katup ini bekerja bila tombol penekan pada katup
tertekan secara manual
5. Katup control arah 3/2 posisi normal tertutup (dengan roller)
Gb. Selang
Selang digunakan untuk menghubungkan komponen – komponen
agar menjadi sebuah rangkaian , selain itu juga digunakan untuk
mengalirkan udara bertekanan dari satu komponen ke komponen yang
lainnya.
9. Katup Tunda Waktu (time delay valve)
Gb. Rangkaian A
Gb. Rangkaian B
CARA KERJA
Cara Kerja Rangkaian A
Gb.Rangkaian A
Ketika main valve pada air service unit dibuka udara
bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor akan diteruskan
menuju distributor 8 holes , udara bertekanan pada distributor
8 holes siap untuk didistribusikan ke rangkaian sebagai
power.
Kemudian pada saat katup 3/2 NC (1.2) ditekan , saluran 1
(power) akan terhubung dengan saluran 2 dan berubah
menjadi posisi kerja , dimana udara dari power (saluran 1 )
akan diteruskan menuju saluran 2 sewaktu katup ditekan.
Udara yang keluar dari ouput saluran 2 akan masuk menuju
saluran 14 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1) sebagai perintah
pneumatic dan akan berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan
terhubung dengan saluran 4 , aliran udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 4 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
Setelah itu udara dari output saluran 4 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) akan keluar menuju input D.A.C (1.0)
sebelah kiri dan menggerakkan piston maju dari langkah awal
(a0) menuju langkah akhir (a1) , lalu menekan katup 3/2
mekanik roll (1.5)
Pada saat katup 3/2 mekanik roll (1.5) menerima perintah
maka saluran 1 dan 2 pada katup ini akan terhubung dan aliran
udara pada saluran 1 akan diteruskan menuju saluran 2.
Kemudian udara yang keluar dari output saluran 2 katup 3/2
mekanik roll akan diteruskan menuju saluran 12 katup tunda
waktu karena saluran 1 pada katup ini dalam posisi buang
dimana saluran 1 berhubungan dengan saluran 3
Pada saat udara masuk menuju saluran 12 katup tunda waktu
, akan ada jeda beberapa saat karena udara harus memenuhi
tangki pada katup ini terlebih dahulu .Jika udara pada tangki
sudah penuh udara dapat masuk menuju katup 3/2 kontrol
pneumatic dan pegas (1.3) yang terdapat pada katup tunda
waktu sebagai perintah pneumatic , kemudian saluran 1 dan 2
akan terhubung dan udara akan diteruskan dari saluran 1
menuju saluran 2 katup 3/2 kontrol pneumatic dan pegas (1.3)
pada katup tunda waktu.
Udara yang keluar melalui output saluran 2 katup tunda waktu
akan diteruskan menuju saluran 12 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) sebagai perintah peneumatik dan pada katup
ini berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan terhubung
dengan saluran 2.Udara akan diteruskan dari saluran 1 menuju
saluran 2 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
Kemudian udara yang keluar dari output saluran 2 katup 5/2
kontrol pneumatic (1.1) akan diteruskan menuju input D.A.C
(1.0) sebelah kanan dan menggerakkan piston mundur.
Gb.Rangkaian B
Ketika main valve pada air service unit dibuka udara
bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor akan diteruskan
menuju distributor 8 holes , udara bertekanan pada distributor
8 holes siap untuk didistribusikan ke rangkaian sebagai
power.
Kemudian pada saat katup 3/2 NC (1.2) ditekan , saluran 1
(power) akan terhubung dengan saluran 2 dan berubah
menjadi posisi kerja , dimana udara dari power (saluran 1 )
akan diteruskan menuju saluran 2 sewaktu katup ditekan.
Udara yang keluar dari ouput saluran 2 akan masuk menuju
saluran 14 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1) sebagai perintah
pneumatic dan akan berlaku ruang kiri dimana saluran 1 akan
terhubung dengan saluran 4 , aliran udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 4 katup 5/2 kontrol pneumatic (1.1)
Setelah itu udara dari output saluran 4 katup 5/2 kontrol
pneumatic (1.1) akan displit/ dibagi menjadi 2 dengan katup
pembagi , dimana akan diteruskan menuju saluran 12 katup
tunda waktu untuk mengisi tangki yang berada pada katup ini
.Kemudian cabang lain diteruskan menuju input D.A.C (1.0)
sebelah kiri dan menggerakkan piston maju.
Kemudian pada akhir langkah maju , udara yang diteruskan
ke saluran 12 katup tunda waktu akan memenuhi tangki ,
pada momen ini terjadi jeda beberapa saat . Setelah itu jika
tangki sudah terpenuhi , udara akan masuk menuju katup 3/2
kontrol pneumatic dan pegas (1.3) sebagai perintah pneumatic
dan merubah posisi katup ini menjadi posisi kerja dimana
saluran 1 dan 2 akan terhubung dan udara dari saluran 1 akan
diteruskan menuju saluran 2.
Udara yang keluar dari saluran 2 katup tunda waktu akan
masuk menuju saluran 12 katup 5/2 kontrol pneumatic(1.1)
sebagai perintah pneumatic dan berlaku ruang kanan dimana
saluran 1 dan 2 terhubung pada katup ini .Lalu udara yang
keluar dari output saluran 2 katup 5/2 kontrol pneumatic(1.1)
akan diteruskan kemudian masuk menuju input sebelah kanan
D.A.C (1.0) dan menggerakkan piston mundur.
Kesimpulan