Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 8 MEKATRONIKA

MINGGU 8

Oleh:

Nama : Denilson

Nim :18072020

Nama Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr.Ir.Arwizet.K,ST.,MT

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

Copyright by SMK Negeri 1 Page 1


Batam
TUGAS MEKATRONIKA
MINGGU 8
SISTEM PENUMATIK dan HIDROLIK
Pada Minggu 8 ini anda mempunyai dua tugas yaitu:

A. Meringkas materi tentang pengenalan system pneumatic dan hidrolik pada


mekatronika (1-2 halaman double folio)

B. Jawablah semua soal ini dengan baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian pneumatik


Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan udara
sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik
yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik
menggunakan udara sebagai tenaga penggeraknya, dan sedangkan hidrolik
menggunakan cairan oli sebagai tenaga penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan
udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah cylinder kerja. Cylinder
kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi
tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).

2. Sebutkan keuntungan dan kerugian sistem pneumatik


A. Keuntungan Menggunakan Pneumatik
Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan
antara lain dapat disebutkan berikut ini :
• Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam
jumlah yang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.
• Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke
tempat lain melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.
• Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai
temperatur yang diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan
tertentu, bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem udara masih dapat bekerja.
• Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah
terbakar dan tidak terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau meledak sehingga
proteksi terhadap kedua hal ini cukup mudah, berbeda dengan sistim elektrik
yang dapat menimbulkan kostleting hingga kebakaran.
• Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang
berbahaya dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan sehingga
sistem pneumatik aman digunakan untuk industri obat-obatan, makanan, dan
minuman maupun tekstil

• Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaj
dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya.
Bila Aktuator menggunakan silinder pneumatik, maka kecepatan torak dapat
mencapai 3 m/s. Bagi motor pneumatik putarannya dapat mencapai 30.000 rpm,
sedangkan sistim motor turbin dapat mencapai 450.000 rpm.
Copyright by SMK Negeri 1 Page 2
Batam
• Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman
terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas tekanan
atau pengaman sehingga sistim menjadi aman.
• Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung
missal untuk membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak
langsung, yaitu melalui peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan
tertentu.

B. Kerugian / kelemahan Pneumatik


Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
• Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus
dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu,
misalnya kering, bersih, serta mengandung pelumas yang diperlukan untuk
peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem pneumatik memerlukan instalasi
peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor, penyaring udara, tabung
pelumas, pengeering, regulator, dll.
• Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin
selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah dipertahankan
dalam waktu bekerja. Oleh karena itu diperlukan seal agar udara tidak bocor.
Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian energi. Peralatan pneumatik harus
dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar kebocoran pada sistim udara
bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
• Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya
udara yang telah digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar cukup
keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising terutama pada saluran
buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang peredam suara pada setiap
saluran buangnya.
• Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga
sebelum memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi

3. Sebutkan aplikasi penggunaan pneumatik


Penggunaan Sistem Pneumatik dalam industri
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam
hal penangan material adalah sebagai berikut :
1) Pencekaman benda kerja
2) Penggeseran benda kerja
3) Pengaturan posisi benda kerja
4) Pengaturan arah benda kerja
Sedangkan untuk penerapan pneumatik dalam dunia usaha dan industri secara
umum adalah sebagai berikut:
1) Pengemasan (packaging)
2) Pemakanan (feeding)
3) Pengukuran (metering)
4) Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
5) Pemindahan material (transfer of materials)
6) Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
Copyright by SMKbahan
7) Pemilahan Negeri(sorting
1 of parts) Page 3
Batam
8) Penyusunan benda kerja (stacking of components)
9) Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

4. Sebutkan komponen utama pneumatik


Sistem pneumatik bertujuan untuk menggerakkan berbagai peralatan dengan
menggunakan gas kompresibel sebagai media kerjanya. Udara menjadi satu
media kerja sistem pneumatik yang paling banyak digunakan karena jumlahnya
yang tidak terbatas dan harganya yang murah. Udara yang dikompresi oleh
kompresor, didistribusikan menuju berbagai macam aktuator melewati sistem
kontrol tertentu. Kadang ada juga udara terkompresi tersebut dicampur dengan
atomized oil untuk kebutuhan pelumasan pada sistem aktuator. Namun yang lebih
umum adalah udara terkompresi yang kering, atau telah mengalami proses
pengeringan melalui air dryer.
Berikut adalah komponen-komponen sistem pneumatik secara umum :

1. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanikal yang bertujuan untuk menaikkan tekanan
suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Komponen inilah yabg
mensupply udara bertekanan untuk sistem pneumatik, serta menjaga tekanan
sistem agar tetap berada pada tekanan kerjanya.

2. Regulator & Gauge


Kedua alat tersebut menjadi komponen wajib di setiap sistem pneumatik.
Regulator adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur supply udara
terkompresi masuk ke sisptem pneumatik. Sedangkan gauge berfungsi sebagai
penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Keduanya dapat berupa sistem
mekanis maupun elektrik.
Regulator & Gauge

3. Check Valve
Check Valve adalah valve atau katup yang berfungsi untuk mencegah adanya
aliran balik dari fluida kerja, dalam hal ini udara terkompresi. Terutama adalah
apabila pada sebuah sistem pneumatik tersebut dipergunakan tanki akumulator
udara, sehingga Check Valve tersebut mencegah adanya udara dari akumulator
untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari
kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.

4. Tanki Akumulator
Tanki akumulator atau juga disebut buffer tank berfungsi sebagai cadangan
(storage) tekanan udara terkompresi yang digunakan untuk penggerak aktuator.
Selain itu tanki ini juga berfungsi untuk mencegah ketidakstabilan supply udara
ke aktuator, lebih menstabilkan kerja kompresor agar tidak terlalu sering
mematikan dan menyalakannya lagi, serta lebih memudahkan desain sistem
dalam menempatkan kompresor jika diharusakan penempatan aktuator pneumatik
lebih jauh dengan kompresor.

5. Saluran Pipa
Copyright by SMK Negeri 1 Page 4
Batam
Pipa-pipa digunakan untuk mendistribusikan udara terkompresi dari kompresor
atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Diameter pipa yang digunakan
pun bermacam-macam tergantung dari desain dan tujuan penggunaan sistem
pneumatik tersebut. Pada sebuah sistem pneumatik besar (menggunakan lebih
dari dua aktuator), untuk area sistem supply (area kompresor dan tanki)
digunakan pipa berdiameter lebih besar daripada yang digunakan pada area
aktuator. Namun jika sistem pneumatik yang ada kecil, misal hanya untuk
menggerakkan satu saja aktuator, maka diameter pipa yang digunakan pun akan
seragam di semua bagian.

6. Directional Valve
Directional valve atau katub pengatur arah yang instalasinya berada tepat
sebelum aktuator, adalah berfungsi untuk mengatur kerja aktuator dengan cara
mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu
valve ini didesain untuk dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau
bahkan lebih arah aliran. Ia bekerja secara mekanis atau elektrik tergantung dari
desain yang ada.
Directional Valve

7. I/P Controller
Pada aktuator pneumatik yang kerjanya dapat bermodulasi diperlukan satu alat
kontrol supply udara bertekanan yang khusus bernama I/P Controller. I/P
Controller ini mengubah perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal
arus, menjadi besar tekanan udara yang harus disupply ke aktuator.

8. Aktuator
Pneumatik aktuator adalah alat yang melakukan kerja pada sistem pneumatik.
Ada berbagai macam jenis pneumatik aktuator sesuai dengan penggunaannya.
Antara lain adalah silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik
motor.

5. Sebutkan susunan system pneumatik


Berikut ini adalah level atau urutan dari system control pneumatic:
1. Sumber energy
2. Elemen Input
3. Elemen Pemroses
4. Elemen Pengontrol
5. Aktuator

6. Sebutkan komponen yang termasuk kedalam elemen masukan


Elemen input bertugas memberikan sinyal untuk diproses. Yang termasuk elemen
input adalah:
a. Push Button
b. Selector
c. Proximity Swicth
d. Roller
Copyright
e. Onebyway
SMKflow
Negeri 1
control Page 5
Batam
f. Sensor

7. Apa fungsi cairan hidrolik dalam sistem hidrolik? Jelaskan!


Cairan Hidrolik yang digunakan pada sistem hidrolik harus memiliki ciri-ciri
yang sesuai dengan kebutuhan.Watak cairan hidrolik merupakan hal-hal yang
dimiliki oleh cairan hidrolik tersebut sehingga cairan hidrolik tersebut dapat
melaksanakan tugas atau fungsinya dengan baik.

Adapun fungsi/tugas cairan hidrolik pada sistem hidrolik antara lain :


1. Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
2. Sebagai pelumas untuk bagisn-bagian yang bergerak.
3. Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
4. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
5. Pencegah korosi.
6. Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
7. Sebagai pengirim isyarat (signal)

8. Apa yang dimaksud katup solenoid, check valve dan relief valve! 
a. Katup solenoid
adalah katup yang digerakan oleh energi listrik melalui solenoida, mempunyai
kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston
yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve pneumatic
atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang masukan
dan lubang exhaust.

Lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan


masuk atau supply (service unit), sedangkan lubang keluaran berfungsi
sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke
pneumatic, dan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk
mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak atau
pindah posisi ketika solenoid valve pneumatic bekerja.

Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam
fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose,
distribute atau mix fluids. Solenoid Valve banyak sekali jenis dan macamnya
tergantung type dan penggunaannya, namun berdasarkan modelnya solenoid
valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu solenoid valve single coil
dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama.

b. Check valve
Check Valve adalah alat(katub) yang digunakan untuk mengatur fluida(gas
atau cair) yang hanya mengalir ke satu arah saja dan mencegah aliran ke arah
sebaliknya (backflow).

Copyright by SMK Negeri 1 Page 6


Batam
Check Valve tidak menggunakan handel untuk mengatur aliran, tapi
menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena
fungsinya yang dapat
mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai
pengaman dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.

c. Relief valve
Relief valve yang juga biasa disebut Bypass Valve adalah salah satu jenis
valve yang berfungsi untuk mengontrol atau membatasi tekanan dengan cara
mengarahkan /mengalihkan aliran kedalam jalur tambahan yang jauh dari
jalur aliran utama.

Batas tekanan yang bekerja pada Valve ini dapat diatur sesuai keinginan di
sesuaikan dengan kebutuhan tekanan kerja pada jalur /instalasi output
selanjutnya.

9. Sebutkan 4 (empat) komponen utama dalam sistem hidrolis! Jelaskan masing-


masing fungsi dari komponen tersebut!
Secara sederhana, sistem hidrolik mampu bekerja apabila ada tiga komponen
berikut.

Input power (pompa hidrolik)


Unit penyalur (oli didalam selang hidrolik)
Aktuator.

Saat input power memberikan tenaga dorongan pada oli didalam saluran hidrolik,
maka oli tersebut akan meneruskan daya dari motor untuk dikonversi menjadi
gerakan mekanis melalui aktuator. Tapi dalam aplikasinya, ada sekitar 7
komponen pada sistem hidrolik. Yakni ;

1. Pompa hidrolik sebagai input power

Pompa hidrolik berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada
sistem hidrolik. Pompa ini akan mengubah gerakan mekanik menjadi energi
hidrolik. Cara kerjanya, pompa akan bergerak untuk memicu pergerakan fluida
hidrolik.

Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan hidrolik sehingga aktuator dapat
bergerak sesuai tekanan pada fluida.
Namun, pompa hidrolis memerlukan tenaga dari luar agar bisa bergerak. Untuk
alat-alat berat menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pompa hidrolik.
Namun pada perangkat hidrolik kecil seperti car lift, sistem ABS (pada rem
mobil) menggunakan motor listrik sebagai penggerak pompa hidrolik.

Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak digunakan. Antara lain ;

Tipe gear pump, tipe ini memanfaatkan pergerakan dua roda gigi untuk
Copyright by SMK Negeri
menimbulkan 1
aliran hidrolik. Page 7
Batam
Tipe piston pump, tipe ini mirip kompresor dimana fluida akan terhisap
didalam silinder dan piston akan mendorongnya melalui katup outlet sehingga
aliran fluida bisa terbentuk.
Tipe vane pump, tipe ini mirip pompa air pada rumah yang memafaatkan kipas
pada sebuah rotor yang akan menghisap fluida saat berputar.

2. Directional Control valve

Directional control valve berfungsi layaknya pintu yang akan menutup dan
membuka saluran untuk mengarahkan aliran fluida ke output tertentu. Sehingga
bisa dikatakan control valve berfungsi sebagai pengatur arah tekanan fluida.

Control valve ini bisa ditemukan pada sistem hidrolik dengan multi aktuator. Apa
itu ? yakni sistem hidrolik dimana ada lebih dari satu tabung hidrolik. Contohnya
lengan excavator.

Namun untuk sistem hidrolik single aktuator seperti pada pengangkat pasir atau
car lift tidak memerlukan control valve karena hanya ada satu saluran.

Beberapa macam valve selain directional control valve pada sistem hidrolik
antara lain ;

Sequence valve, untuk memastikan sirkuit hidrolik telah maju sepenuhnya


sebelum sirkuit lain bergerak.
Relieve valve, mengalirkan fluida ke reservoir apabila tekanan fluida
berlebihan.
Regulating valve, menjaga tekanan hidrolik tetap stabil di titik tertentu.
Check valve, memastikan arah aliran fluida searah.

3. Unit aktuator

Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida
(dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah
perangkat hidrolik dapat menggerakan benda.

Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;

Tipe tabung/piston, ini dipakai pada hampir semua sistem hidrolik. Tipe ini
menggunakan piston didalam tabung yang akan bergerak maju/searah saat
tertekan oleh fluida. Gerakan piston dimanfaatkan untuk menggerakan benda.
Contohnya, lengan excavator, car lift, hydraulic crane, dan sistem rem hidrolis.
Tipe rotary, pada tipe ini aktuator akan bergerak berputar saat diberi tekanan
fluida. Contohnya torque converter pada sistem transmisi otomatis mobil.

4. Reservoir tank
Copyright by SMK Negeri 1 Page 8
Batam
Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki ini
tersimpan cadangan fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung.
Pada tanki ini pula, seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem
hidrolis apakah masih bagus, atau perlu diganti/ditambah.

5. Unit penyalur hidrolik

Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan fluida.
Namun ini bukan selang biasa, selang hidrolik harus mampu bertahan dalam
tekanan tinggi. Ini karena tekanan fluida saat sistem hidrolik bekerja bisa sangat
besar, sehingga bahan selang ini kebanyakan terbuat dari bahan logam.

10.Sebutkan dan jelaskan 4 jenis pompa yang sering digunakan dalam sistem
hidrolik!
Dalam sebuah sistem hidrolik, pompa hidrolik bisa dibilang merupakan
komponen yang paling penting. Ini karena pompa hidrolik berfungsi menarik
energi dari sumber energi dan mengolahnya menjadi energi hidrolik. Dalam
penggunaannya, pompa hidrolik memiliki beberapa macam jenis. Berikut
beberapa jenis pompa hidrolik yang sering digunakan dalam sebuah sistem
hidrolik.

1. Pompa Hidrolik Roda Gigi (Gear Pump)

Pompa hidrolik roda gigi atau gear pump menghasilkan aliran energi dari putaran
dua roda gigi yang berputar. Dari gerakan tersebut kemudian timbul daya hisap
sehingga fluida dapat mencapai saluran tekan dalam sistem hidrolik. Jenis pompa
hidrolik ini sangat populer karena ketahanannya. Menurut letak roda gigi, pompa
hidrolik jenis ini dibagi menjadi dua:
Roda Gigi Dalam

Pompa hidrolik jenis ini memanfaatkan dua roda gigi. Roda gigi pertama
berukuran lebih besar dan bekerja sebagai rotor yang menggerakkan roda gigi
kecil (berfungsi sebagai idler). Fluida akan masuk lewat suction port dan
kemudian mengalir di sela-sela roda gigi.
Roda Gigi Luar

Jika pompa hidrolik roda gigi dalam memanfaatkan dua roda gigi yang berbeda
ukuran, pompa hidrolik gigi luar sebaliknya. Jenis pompa hidrolik yang satu ini
memanfaatkan sepasang roda gigi berukuran sama besar. Dalam pompa hidrolik
roda gigi luar, fluida masuk melalui saluran inlet, melalui celah di antara roda
gigi dan dinding, dan kemudian keluar melalui outlet.

2. Pompa Hidrolik Gerotor

Pompa hidrolik gerotor digerakkan oleh dua rotor. Rotor pertama atau inner rotor
berfungsi sebagai penggerak. Sedangkan rotor kedua atau outer rotor (terkadang
disebut dengan gerotor betina) adalah rotor yang digerakkan. Fluida masuk dalam
Copyright by SMK Negeri 1 Page 9
Batam
ruang penggerak ini melalui lubang saluran masuk. Setelah itu, fluida akan
melalui gigi-gigi rotor hingga menuju lubang saluran keluar.

3. Pompa Hidrolik Baling-Baling (Vane Pump)

Sama seperti namanya, pompa hidrolik baling-baling digerakkan oleh baling-


baling dengan rotor. Pompa hidrolik baling-baling memiliki dua saluran inlet
(saluran masuk) dan dua saluran outlet (saluran keluar) yang berbentuk elips dan
saling berlawanan arah. Untuk cara kerjanya sendiri serupa dengan pompa air
yang ada di rumah.

4. Pompa Hidrolik Torak (Piston Pump)

Selanjutnya ada pompa hidrolik torak atau piston pump. Bisa dibilang cara kerja
pompa ini serupa dengan pompa kompresor. Perbedaannya hanya terletak pada
media yang mendapat tekanan saja, kompresor menekan udara sedangkan torak
menekan fluida. Pompa hidrolik torak menekan fluida dengan silinder yang ada
pada check valve hingga kemudian masuk ke saluran tekan. Jenis pompa hidrolik
torak kemudian dibagi menjadi dua:
Torak Axial

Dalam torak axial, torak akan bergerak dalam gerakan maju-mundur sesuai
dengan shaft. Biasanya torak axial digunakan pada mobile equipments.
Torak Radial

Selain torak axial, pompa hidrolik torak juga memiliki tipe torak radial. Berbeda
dengan torak axial yang bergerak maju-mundur, torak radial bergerak dengan
membentuk sudut 90°.

Pompa hidrolik torak bisa dibilang cukup unik karena nilai output-nya tidak
selalu fixed (tetap) tetapi juga bisa variabel (berubah-ubah). Ini karena
pergerakan torak tidak selalu parallel, tetapi juga bisa berubah sudut sehingga
aliran tekanan pun berubah.

11.Ada 4 macam posisi dalam katub pengatur pneumatik? Sebutkan dan jelaskan
masing-masing posisi tersebut!
1. Katup kontrol arah ( Directional Control Valves )
Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara terkompresi
yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain , katup ini berfungsi
untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .
Katup KKA diberi nama berdasarkan :
- Jumlah lubang / saluran kerja ( port )
- Jumlah posisi kerja
- Jenis penggerak katup
-Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.

2. Katup satu arah ( Non return valves )


Copyright by SMK Negeri 1 Page 10
Batam
Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara terkompresi hanya satu arah
saja yaitu bila udara telah melewati katup tersebut maka udara tidak dapat
berbalik arah. Sehingga katup ini juga digolongkan pada katup pengarah khusus.
Macam-macam katup searah :
a. Check Valves / Katup Cek
Katup satu arah hanya bisa mengalirkan udara hanya dari satu sisi saja. Udara
dari arah kiri akan menekan pegas sehingga katup terbuka dan udara akan
diteruskan ke kanan

b. Shuttle Valves / Katup Ganti


Katup ini akan mengalirkan udara bertekanan dari salah satu sisi, baik sisi kiri
saja atau sisi kanan saja. Katup ini juga disebut katup “OR” (Logic OR function).

c. Two Pressure Valves / Katup Dua Tekanan


Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua saluran masuknya,
yaitu saluran X, dan saluran Y secara bersama-sama (Bila udara yang mengalir
dari satu sisi saja, maka katup akan menutup, namun bila udara mengalir secara
bersamaan dari kedua sisinya, maka katup akan membuka, sehingga katup ini
juga disebut ”AND” (Logic AND function).

d. Quick Exhaust Valve / Katup Buang Cepat


Katup buangan-cepat digunakan untuk meningkatkan kecepatan silinder. Prinsip
kerja silinder dapat maju atau mundur sampai mencapai kecepatan maksimum
dengan jalan memotong jalan pembuangan udara ke atmosfir.

3. Katup pengontrol tekanan ( Pressure cotrol valves )


Macam-macam katup pengatur tekanan :
a. Pressure regulating valve (katup pengatur tekanan)
Katup ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya tekanan udara terkompresi
yang akan keluar dari service unit dan bekerja pada system pneumatic ( tekanan
kerja ).

b. Pressure Relief Valve Katup Pembatas tekanan atau Katup Pengaman


Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem.
Apabila terjadi tekanan lebih maka katup outlet akan terbuka dan tekanan udara
lebih dibuang

c. Sequence Valve (katup sakelar tekanan)


Katup ini bekerja sesuai dengan prinsip yang sama seperti katup pembatas
tekanan. Katup akan terbuka apabila tekanan yang diatur pada pegas terlampaui.
Udara mengalir dari 1 ke 2. Lubang keluaran 2 terbuka apabila sudah terbentuk
tekanan yang diatur pada saluran kontrol 12. Piston kontrol membuka jalur 1 ke 2

4. Katup pengontrol aliran ( Flow control valves ) / Katup hambat/katup cekik


Katup ini berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan besar kecilnya aliran udara
terkompresi.Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume
udara yang mengalir akan mempengaruhi besar daya dorong udara tersebut
Copyright by SMK Negeri 1 Page 11
Batam
Macam-macam flow control (Katup hambat/katup cekik):
a) Fixed flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap ( tidak dapat disetel )
b) Adjustable flow control yaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut
penyetel. (katup hambat dua arah)
c) Adjustable flow control dengan check valve by pass. (katup hambat satu
arah)

5. Katup buka-tutup ( Shut-off valves )


Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara

Copyright by SMK Negeri 1 Page 12


Batam

Anda mungkin juga menyukai