NAMA :DENILSON
NIM :18072020
Proses reversibel adalah suatu proses dalam sistem di mana sistem hampir
selalu berada dalam keadaan setimbang.
Prinsip siklus termodinamika ini kali pertama dijelaskan oleh seorang insinyur
Perancis bernama Sadi Carnot dan disebut siklus Carnot. Siklus Carnot adalah
suatu siklus ideal reversibel yang terdiri atas dua proses isotermal dan proses
adiabatik, seperti terlihat pada Gambar
Jika pada siklus tersebut dapat berlangsung secara terus menerus, maka kalor
yang diberikan bisa diubah menjadi sebauh usaha mekanik.
Kalor yang dapat diubah menjadi usaha hanya pada bagian yang diarsir
(diraster) saja. Berdasarkan diatas besar usaha yang bermanfaat ialah luas
daerah ABCA. Secara matematis dapat ditulis seperti berikut.
Siklus Carnot
Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam, dan
bernilai negatif jika berlawanan arah putaran jarum jam. Dalam perubahan
energi ΔU teruntuk hanya satu siklus yang sama dengan nol ( ΔU = 0) sebab
keadaan awal sama dengan keadaan akhir.
Siklus Carnot
Dari gambar diatas maka bisa jabarkan siklus Carnot sebagai berikut.
Proses AB ialah merupakan sebuah pemuaian isotermal dalam suhu T1. Yang
mana proses sistem ini dapat menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi
T1 dan melakukan usaha WAB.
Proses BC ialah merupakan pemuaian adiabatik. YAng mana pada saat proses
ini berlangsung suhu sistem turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha
WBC.
Proses CD ialah merupakan suatu pemampatan isoternal pada suhu T2. Dalam
menerima usaha WCD hingga dapat melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu
rendah T2.
Dengan berdasarkan fungsinya siklus Carnot juga termasuk sebuah dasar dari
mesin ideal yakni mempunyai efisiensi tertinggi yang selanjutnya disebut
mesin Carnot. Pada saat usahanya berlangsung total dilakukan oleh sebuah
sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus pada diagram
p – V.
Dalam menilai kinerja suatu mesin, efisiensi merupakan suatu faktor yang
penting. Untuk mesin kalor, efisiensi mesin (η) ditentukan dari perbandingan
usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan yang diberikan. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan:
Hinggga pada hasil akhirnya proses isokorik kembali ke keadaan awalnya (A).
Yang membuat dari proses A ke keadaan B, selanjutnya dari C, kembali ke
keadaan A, menyatakan suatu siklus.
Siklus Carnot ini merupakan salah satu prinsip dasar siklus termodinamika yang
digunakan untuk memahami cara kerja mesin Carnot. Perhatikanlah Gambar
10. berikut.
Pada gambar tersebut suatu gas ideal berada di dalam silinder yang terbuat
dari bahan yang tidak mudah menghantarkan panas. Volume silinder tersebut
dapat diubah dengan cara memindahkan posisi pistonnya. Untuk mengubah
tekanan gas, diletakkan beberapa beban di atas piston. Pada sistem gas ini
terdapat dua sumber kalor yang disebut reservoir suhu tinggi (memiliki suhu
300 K) gas memiliki temperatur tinggi (300 K), tekanan tinggi (4 atm), dan
volume rendah (4 m3).
Berikut urutan keempat langkah proses yang terjadi dalam siklus Carnot.
Menurut kurva hubungan p–V dari siklus Carnot, usaha yang dilakukan oleh gas
adalah luas daerah di dalam kurva p–V siklus tersebut. Oleh karena siklus selalu
kembali ke keadaannya semula, ΔUsiklus = 0 sehingga persamaan usaha siklus
(Wsiklus) dapat dituliskan menjadi
dengan:
η = (W/Q1) x 100 %
W = Q1 – Q2
Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama dengan
temperatur reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya kalor yang
dilepaskan sistem (Q2) sama dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin
Carnot tersebut. Oleh karena itu, Persamaan (1–30) dapat dituliskan menjadi :
Lokomotif Uap
Lokomotif Uap
Contoh Soal :
Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam suatu siklus Carnot antara suhu tinggi T1
°C dan dan suhu rendah 127 °C. Jika mesin menyerap kalor 60 kkal pada suhu
tertinggi dan membuang kalor 48 kkal, hitunglah:
Contoh Soal :
Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
memiliki efisiensi 40%. Agar efisiensi maksimumnya naik menjadi 50%,
tentukanlah kenaikan suhu yang harus dilakukan pada reservoir suhu tinggi.
Cara umum
Contoh Soal :
Gas diatomik pada suhu sedang 200ºC dan tekanan 105 N/m2 bervolume 4 lt.
Gas mengalami proses isobarik sehingga volumenya 6 liter kemudian proses
isokhorik sehingga tekanannya 1.2 x 105 N/m2. Maka Berapakah besarnya
pada perubahan energi dalam gas selama proses tersebut ?
Jawab:
PV = n R T ® P DV + V DP = n R DT