Anda di halaman 1dari 32

KIMIA FISIKA

PERTEMUAN KE I
1. Sifat sifat gas ideal
 Gas terdiri atas molekul molekul yang bergerak lurus ke segala
arah,dengan kecepatan yang sangat tinggi.
 Molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul lain atau
dengan dinding bejana yang menyebabkan adanya tekanan.
 Volume molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume
yang ditempati oleh gas tsb,sehingga banyak ruang kosong antar
molekulnya, hal ini menyebabkan gas mempunyai rapat massa
yang lebih kecil dari pada cairan atau zat padat dan gas bersifat
kompresibel atau mudah ditekan.
 Molekul gas selalu bergerak ke segala arah ,maka molekul gas
mudah bercampur dengan gas lain (berdifusi).
 Tekanan ( gaya persatuan luas) diukur dalam
satuan atmosfer,torr,atau milimeter air raksa (mmHg)
1 atm = 760 torr = 760 mmHg
Persamaan diferensial dari tekanan barometer adalah :
ln P2/P0 = - M g/RT x h ;P0 adalah tekanan pd h = h0 =0
Suhu diukur dalam derajad °K = °C + 273,15
Komposisi gas dinyatakan dalam jumlah relatif setiap gas yang
ada dalam campurannya.
Fraksi mol adalah jumlah mol dari gas yang bersangkutan
dibagi dengan jumlah mol semua gas yang terdapat dalam
campurannya.
Tekanan parsial dari gas adalah merupakan hasil kali fraksi
mol gas tersebut dengan tekanan total campuran gas
Perbedaan gas ideal dan gas nyata
2. HUKUM HUKUM GAS IDEAL

Boyle’s Law
 Volume dari sejumlah
tertentu gas pada temperatur
tetap berbanding terbalik
dengan tekanannya.
 PV = K
 Dapat pula ditulis sebagai:
 P1V1 = P2V2
“Father of Modern Chemistry”
Robert Boyle
Chemist & Natural Philosopher
Listmore, Ireland
January 25, 1627 – December 30, 1690
Boyle’s Law: P1V1 = P2V2
Boyle’s Law: P1V1 = P2V2
Charles’ Law

 Volume sejumlah gas


pada tekanan tetap
berbanding lurus dengan
temperatur absolutnya.
 V = KT
 V1 / T1 = V2 / T2
Jacques-Alexandre Charles
Mathematician, Physicist, Inventor
Beaugency, France
November 12, 1746 – April 7, 1823
Charles’ Law: V1/T1 = V2/T2
Charles’ Law: V1/T1 = V2/T2
 Gay Lussac
Apabila volume gas yg berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka tekanan gas sebanding
dengan temperatur mutlaknya.
P
 konstan
T
P P2
1

T1 T2
 Hukum Boyle-Gay Lussac

PV
 konstan
T
P1V1 P2V2

T1 T2
12
Keadaan I Keadaan II
Gas V1 P1 T1 Gas V2 P2 T2
A B
isoterm Isobar

Keadaan Peralihan
V x P 2 T1
 Pada perubahan A menurut hukum Boyle
P2Vx = P1V1 ; Vx = P1V1
P2
 Pada perubahan B menurut hukum Gay Lussac

V2 = Vx ; V2 = Vx T2 ; Vx = P1V 1
T2 T2 T1 P2

V2 = P1V2 T2 ; P2V 2 = P1V1 = k


P1 T1 T2 T1
Latihan
1. Hitung tekanan yang ditunjukkan oleh gas NH3 pada
ketinggian 5000 meter bila tekanan pada h=0 adalah
400torr pada 27 C
2. Komposisi persen massa udara kering pada ketinggian
laut kira kira N2 75,5%; O2 23,2 dan Ar 1,3% Hitunglah
fraksi mol dan tekanan parsial masing masing bila
tekanan total adalah 1 atm.
3. Hitung tekanan yang diperlukan untuk menekan 4,24 L
gas pada 412 torr menjadi 1,56 Ldalam keadaan
isitermis.
4. Sejumlah tertentu gas diekspansi dari tekanan 760 torr
menjadi 250 torr pada temperatur tetap.Bila volume
mula mula 10 lt hitung volume akhir.
5. 22,4 L gas pada 50oC dibiarkan berekspansi menjadi

40,8 L pada tekanan tertentu ,hitung temperatur baru


6. Dalam sebuah proses industri , nitrogen dipanaskan
sampai 500 K dalam sebuah bejana yang volumenya
tetap. Jika gas masuk bejana pada tekanan 100 atm
dan suhu 300K berapa tekanan yang diberikan gas
pada suhu kerjanya.
7. Sejumlah tertentu gas ideal memiliki volume 2,56 L
pada tekanan 200 torr dan temperatur 40oC .Gas di
kompresi dengan tekanan 400 torr hingga volumenya
menjadi 1,6 L hitung temperatur akhirnya.
8. Suatu gas mempunyai volume 2 L pada tekanan 720
mmHg dan 25oC.Berapa volume gas pada keadaan
tekanan dan temperatur standar
9. Sebuah bejana yang volumenya 10 L berisi 1 mol N2 dan
3 mol H2 pada 298 K. berapa tekanan totalnya
10. Sebuah silender berisi 100 g gas ideal dengan berat molekul
40 g/mol pada 27oC dan tekanan 2 atm .ketika dipindahkan,
silindernya jatuh dan menimbulkan lekukan sehingga terjadi
penurunan volume silender, tetapi katup penahan silender
tidak dapat menahan tekanan yang lebih besar dari 2 atm,
shg 10 g gas bocor keluar a. hitung volume silender sebelum
dan sesudah jatuh b. bila katup sedikit kuat menahan tekanan
,berapakah tekanan sesudah jatuh.
11.4 g gas ideal dimasukkan dalam suatu wadah dg volume 10L
pada tekanan P dan temperatur T.wadah ditempatkan dalam
termostat dengan temperatur yg dipertahankan ( T + 125 )K
0,8 g dari gas ini dikeluarkan untuk menjaga tekanan tetap
seperti semula. Hitung P dan T bila berat molekul gas 40 g/mol
Persamaan Keadaan Gas Ideal
N
PV  nRT n
NA
P = Tekanan gas [N.m-2]
V = Volume gas [m3]
n = Jumlah mol gas [mol]
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro = 6,02 x 1023
R = Konstanta umum gas = 8,314 J.mol-1 K-1 atau
0,0821 atm liter/mol.K
T = Temperatur mutlak gas [K]
Konstanta gas ideal =R
Volume 1 mol gas pada STP (0oC, 1 atm) 22,4 Liter
R = PV = 0,08205 L Atm mol-1 deg-1
nT
ingat 1 atm = 76 cm Hg dan massa jenis air raksa
13,595 g cm-3
P dalam dyne cm-2, V dalam cm3
R = 8,314 x 107 erg mol-1deg-1
= 8,314 J mol-1deg-1
= 8,314 J mol-1deg-1/4,184 J kal-1
= 1,987 kal mol-1deg-1
PV  nRT n
N
NA
N
PV  RT
NA
R
PV  N T
NA
R
k
NA
PV  N k T N = Jumlah mol
k = Tetapan Boltzman 1,3807.10-23 J/K
m
P V  nRT n
Mr
R
PV  m T
M

m R m
P T 
V M V

R PM
P T 
M = massa molekul
 = massa jenis
M R.T
Avogadro’s Law
Pada temperatur dan
tekanan konstan. Volume gas
berbanding lurus secara
proporsional dengan jumlah
mol dari gas tersebut .
V = K n
Amedeo Avogadro V1 / n1 = V2 / n2
Physicist
Turin, Italy
August 9, 1776 – July 9, 1856
Avogadro’s Law: V1/n1=V2/n2
Gay-Lussac Law
 Apabila volume gas
yg berada dalam bejana
tertutup dipertahankan
konstan, maka tekanan
gas sebanding dengan
temperatur mutlaknya.
P=kT
 P1 / T1 = P2 / T2
Joseph-Louis Gay-Lussac
Experimentalist
Limoges, France
December 6, 1778 – May 9, 1850
Dalton’s Law
 Pada temperatur tetap, tekanan
total suatu campuran gas sama
dengan jumlah tekanan parsialnya
 PTotal = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 ...
 Bila untuk masing masing gas
dalam campuran dikenakan
hukum gas ideal,maka diperoleh :
P = nRT/V John Dalton
Chemist & Physicist
Eaglesfield, Cumberland, England
September 6, 1766 – July 27, 1844
Dalton’s Law
Hukum Amagat
Mengenai volume Parsial
Pada sembarang campuran gas, volume total dapat
dianggap merupakan jumlah volume parsial masing
masing komponen dalam campuran. Yang dimaksud
volume parsial didalam campuran ialah volume gas
tersebut bila sendirian di dalam ruang pada temperatur
dan tekanan campuran.

Vtotal = V1 + V2 + V3 +……….Vn

Jika hukum gas ideal dapat diberlakukan maka :

V1 = N1 Vtotal ; V2 = N2 Vtotal ; dstnya


2.10. Hukum Graham tentang difusi

Pada temperatur dan tekanan tetap,


kecepatan difusi berbagai gas berbanding
terbalik dengan akar rapatnya atau berat
molekulnya.
µ1 ρ2
µ2 ρ1
µ1 ρ2 Vm M2
µ2 ρ1 Vm M1

M = berat molekul gas : ρ = densitas gas : µ = kecepatan difusi


Hukum gas gabungan
P1V1 P2V2 PV = KT
T1 T2
Batas berlakunya gas ideal
 Untuk menyatakan penyimpangan dari keadaan
gas ideal ,diadakan faktor baru yang disebut
faktor komprisibilitas z.Pada tekanan sangat
rendah semua gas menunjukkan z~1 dan
berprilaku mendekati gas ideal, bila untuk gas nyata
z>1 gasnya kurang kompresibel
 PV = z nRT
 P1V1 Z1 n RT1 Z1T1
P2V2 Z2 n RT2 Z2T2
PERSAMAAN VAN DER
WAALS UNTUK GAS NYATA
a
P + ------- (V – b) = RT a/V2 adalah internal
V2 pressure
menunjukkan atraksi
antar molekul.
an2
P + ------ (V – nb) = nRT b adalah excluded
V2 volume menunjukkan
voleme gas yang
sudah tidak bisa
ditekan
Konstanta Van der Waals beberapa gas a dan b
Konstanta Van der Waals beberapa gas a dan b

Anda mungkin juga menyukai