Anda di halaman 1dari 5

Vapor-Liquid Equilibrium-Diagram P-x-y dan T-x-y untuk binary mixture

Dalam materi VLE diagram x-y, P-x-y dan T-x-y perlu untuk diketahui. Diagram-diagram tersebut akan
menjelaskan kondisi dari system binary serta menjelaskan batas-batas dari daerah-daerha seperti cair
jenuh, cair lewat dingin, uap jenuh, uap lewat jenuh dan daerah campuran antara cair jenuh dan uap
jenuh.

Di bawah dijelaskan cara pembuatan diagram P-x-y dan T-x-y untuk binary system yang mengikuti
hukum Raoult.

Soal dan penyelesaian

1. Sistem binary acetonitrile(1)-nitromethane(2) mengikuti hukum Raoult. Tekanan uap dari


komponen murni mengikuti persamaan Antoine:
2945.47
𝑙𝑛𝑃1𝑠𝑎𝑡 (𝑘𝑃𝑎) = 14.2724 −
𝑇 − 49.15

2972.64
𝑙𝑛𝑃2𝑠𝑎𝑡 (𝑘𝑃𝑎) = 14.2043 −
𝑇 − 64.15

(a) Buatlah grafik P vs xi dan P vs yi pada suhu 75oC.


(b) Buatlah grafik T vs xi dan T vs yi pada 70 kPa.

Penyelesaian:

(a) Cari tekanan uap untuk setiap komponen pada suhu 75oC = 348.15K

2945.47
𝑃1𝑠𝑎𝑡 = 𝑒𝑥𝑝 (14.2724 − ) = 83.2068 kPa
348.15−49.15

2972.64
𝑃2𝑠𝑎𝑡 = 𝑒𝑥𝑝 (14.2043 − ) = 41.9827 kPa
348.15−64.15

Nilai tekanan uap digunakan untuk menghitung tekanan system untuk setiap %-mol target
komponen.
Persamaan yang digunakan:

𝑃 = 𝑃2𝑠𝑎𝑡 + (𝑃1𝑠𝑎𝑡 − 𝑃2𝑠𝑎𝑡 ). 𝑥1

Contoh perhitungan:
Misal diambil x1 = 0.1, untuk acetonitrile (1) maka

P = 41.9827 + (83.2068-41.9827).(0.1) = 46.1051

Kemudian hitung y1 persamaan dari hukum Raoult


𝑥1 . 𝑃1𝑠𝑎𝑡 (0.1)(83.2068)
𝑦1 = = = 0.18
𝑃 46.1051

Lalu teruskan perhitungan untuk nilai x1 yang lain (hasil ditabelkan di bawah)

x1 P y1
0 41.9827 0.00
0.1 46.1051 0.18
0.2 50.2275 0.33
0.3 54.3499 0.46
0.4 58.4723 0.57
0.5 62.5948 0.66
0.6 66.7172 0.75
0.7 70.8396 0.82
0.8 74.9620 0.89
0.9 79.0844 0.95
1 83.2068 1.00

Kemudian gambarkan grafik pada kertas milimeter block, dengan x1 dan y1 sebagai sumbu X
dan Tekanan (P) sebagai sumbu Y

Figure 1. P-x-y diagram untuk acetonitrile(1)/nitromethane(2) pada suhu 75 oC.


Dari Figure 1. dapat dilihat :
- Garis P-x1 menunjukkan keadaan saturated liquid (cair jenuh). Daerah subcooled-liquid
berada di atas garis ini.
- Garis P-y1 menunjukkan keadaan saturated vapor (uap jenuh). Daerah superheated-
vapor berada di bawah garis ini.
- Daerah di antara garis P-x1 dan P-y1 adalah daerah dimana cair jenuh dan uap jenuh
berada dalam kesetimbangan- daerah dua fase.
- Titik pertemuan garis P-x1 dan P-y1 adalah kondisi dimana cair jenuh dan uap jenuh
komponen murni berada pada tekanan uapnya masing-masing.

Contoh kasus

Suatu campuran subcooled liquid yang terdiri dari 60 mol-% acetonitrile dan 40 mol-%
nitromethane berada dalam sebuah piston pada suhu 75oC. Sistem merupakan system
tertutup

Berdasarkan Figure 1 maka:

- Titik a adalah kondisi di atas tersebut.


- Jika piston digerakkan pelan-pelan untuk mengurangi tekanan, dan pada saat mencapai
suatu tekanan pada titik b, system merupakan cair jenuh dan siap untuk menguap.
- Sedikit penurunan tekanan pada titik b akan menimbulkan bubble pada system,
ditunjukkan titik b’. Titik b adalah bubble point.l
- Dua titik b dan b’ adalah keadaan seperti perhitungan di atas contoh x1 = 0.6, P = 77.72
kPa dan y1 = 0.75.
- Jika tekanan terus dikurangi, jumlah uap akan meningkat dan jumlah cairan akan
berkurang ditunjukkan oleh b’c dan bc’.
- Jika telah tercapai titik c, fase cair hampir habis yang ditunjukkan pada titik c’ hanya
tinggal embunan, maka titik c adalah dewpoint.
Pada titik ini digunakan perhitungan berdasarkan dew point.
1
𝑃= 𝑦 𝑦
1
⁄𝑃 𝑠𝑎𝑡 + 2⁄𝑃 𝑠𝑎𝑡
1 2

Untuk acetonitrile(1), missal y1 = 0.6, maka fraksi cair pada titik c’ adalah

1
𝑃= = 59.74 𝑘𝑃𝑎
0.6⁄ 0.4
83.21 + ⁄41.98

𝑦1 𝑃 (0.6)(59.74)
𝑥1 = 𝑠𝑎𝑡 = = 0.43
𝑃1 83.21

- Jika pengurangan tekanan diteruskan maka akan mencapai titik d yaitu uap lewat jenuh
(superheated vapor).
(b) Jika Tekanan tetap, maka suhu akan bervariasi untuk x1 dan y1. Seperti halnya tekanan,
range dari suhu dibatasi oleh suhu jenuh T1sat dan T2sat, suhu dimana tekanan uap dari
kompnen murni sama dengan P. Persamaan untuk suhu jenuh juga dihitung dengan
Antonie equation dengan memodifikasi persamaan Antoine untuk tekanan uap.

𝐵𝑖
𝑇𝑖𝑠𝑎𝑡 = − 𝐶𝑖
𝐴𝑖 − 𝑙𝑛𝑃

Untuk P = 70 kPa, maka T1sat = 342.99K = 69.84oC, T2sat = 362.73K = 89.58oC.

Untuk membuat diagram T-x1-y1, pilih suhu (T) diantara T1sat dan T2sat kemudian seperti
perhitungan di atas, kembali dihitung P1sat dan P2sat untuk suhu yang dipilih tersebut dan
lanjutkan dengan menghitung x1 dengan persamaan di bawah.

𝑃 − 𝑃2𝑠𝑎𝑡
𝑥1 =
𝑃1𝑠𝑎𝑡 − 𝑃2𝑠𝑎𝑡

Lalu lanjutkan dengan menghitung y1

𝑥1 𝑃1𝑠𝑎𝑡
𝑦1 =
𝑃

Misal kita ambil suhu 78oC (351.15K), maka P1sat = 91.76 kPa, P2sat = 46.84 kPa, dan

70 − 46.84
𝑥1 = = 0.52
91.76 − 46.84

𝑥1 . 𝑃1𝑠𝑎𝑡 (0.52)(91.76)
𝑦1 = = = 0.68
𝑃 70

Perhitungan untuk pembuatam T-x1-y1 ditabelkan di bawah ini:

T (K/oC) P1sat P2sat x1 y1


362.73/89.58 * 131.5462 69.9916 0.00 0.00
359.15/86 118.0235 62.0260 0.14 0.24
355.15/82 104.2384 54.0031 0.32 0.47
351.15/78 91.7611 46.8368 0.52 0.68
347.15/74 80.5012 40.4583 0.74 0.85
342.99/69.84 * 69.9891 34.5899 1.00 1.00
Figure 2. T-x1-y1 diagram untuk acetonitrile(1)/nitromethane(2) pada 70 kPa.

Sama halnya dengan P-x1-y1, daerah-daerah dari diagram dibagi dari beberapa bagian:
- T-x1 adalah garis saturated liquid. Di bawah T-x1 adalah subcooled-liquid.
- T-y1 adalah garis saturated vapor. Di atas T-y1 adalah superheated vapor.
- Daerah antara T-x1 dan T-y1 adalah campuran antara saturated lquid dan saturated
vapor berada dalam kesetimbangan.

Anda mungkin juga menyukai