Anda di halaman 1dari 37

BAB V

PERANCANGAN REAKTOR UNTUK REAKSI TUNGGAL

Perancangan suatu reaktor untuk mereaksikan suatu reaksi


tertentu berkaitan dengan pemilihan jenis atau type reaktor seperti yang
sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Disini tersedia type reaktor
batch atau reaktor alir baik type mixed flow atau plug flow. Dalam
keadaan sebenarnya perencanaan reaktor tersebut bermacam macam
tergantung bagaimana reaktor tersebut harus dioperasikan. Kadang kala
membutuhkan pemanas dengan media pemanas tertentu atau
membutuhkan pendinginan. Demikian pula bentuk dari suatu system
pemanasan atau pendinginan beragam pula bentuknya. Misalkan suatu
reaktor batch mempunyai system pemanasan yang berbentuk koil
pemanas atau sistem jaket. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
kadang kadang beberapa reaktor diatas dipasang secara kombinasi
misal kombinasi satu reaktor batch yang dipasang seri dengan sebuah
reaktor plug flow. Tentu biaya operasi harus diperhitungkan dalam
merencanakan reaktor yang akan dipilih. Secara teknis pemilihan
reaktor dapat dilakukan dengan dengan memilih ukuran yang paling
kecil untuk mendapatkan hasil yang sama. Hal ini dengan asumsi
bahwa ukuran yang kecil pasti lebih murah investasinya. Namun
demikian faktor kemudahan operasinya dan biaya investasinya harus
diperhitungkan juga. Sebagai contoh bila kita ingin mereaksikan suatu
reaksi tertentu didalam reaktor batch dengan kondisi dan hasil tertentu
pula misalkan setiap jam dibutuhkan untuk memproses 1000 liter bahan
baku, lalu kita dihadapkan pada pilihan yang tersedia yaitu 2 reaktor
yang masing masing bervolume 1000 liter atau 100 reaktor yang
masing masing bervolume 10 liter, mana yang harus dipilih?.Disini

107
perlu evaluasi biaya investasi, biaya operasi dan kemudahan atau
kesulitan lain yang dihadapi.
Didalam pembahasan pemilihan reaktor disini akan dijelaskan
perbandingan pemilihan reaktor batch dibanding dengan reaktor alir.
Kemudian sesama reaktor alir akan diperbandingkan antara reaktor
mixed flow dan reaktor plug flow.

Perbandingan Ukuran antara Batch Reaktor dan Reaktor Alir


Reaktor Batch
Reaktor batch mempunyai keuntungan harga instumentasi yang murah,
fleksibel dalam pengoperasion seperti mudah dalam hal bongkar
muatnya dari larutan yang akan direaksikan. Kekurangannya adalah
biaya penanganan dan pekerja biasanya lebih mahal dibanding dengan
operasi reaktor alir kontinyu karena persoalan pada waktu
pengosongan, pembersihan dan pengisian kembali yang butuh butuh
waktu dan tenaga. Kadang kadang akibat control yang tidak baik
menybabkan produk yang dihasilkan berkualitas rendah.
Dapat dikatakan bahwa reaktor batch sangat cocok untuk memproduksi
material dengan jumlah yang kecil atau digunakan untuk memproduksi
produk yang berbeda beda dari satu alat. Produk dengan jumlah yang
besar hanya dapat dilakukan dengan mengunakan reaktor alir kontinyu
dengan biaya lebih ekonomis. Dari pengalaman reaktor batch biasa
digunakan pada saat waktu reaksi sangat lama, seperti pada kasus
reaksi fermentasi yang membutuhkan waktu sangat lama maka selalu
digunakan reaktor batch.
Dipandang dari waktu yang diperlukan untuk menghasilkan
suatu kerja tertentu maka dari teori kinerja reactor batch akan sama
dengan kinerja reaktor plug flow. Namun harus diperhitungkan waktu
pengosongan, pencucian dan pengisian kembali antar batch.

108
Perbandingan Reaktor Mixed flow dan Reaktor Plug flow
Perbandingan ukuran antara reaktor mixed flow dan plug flow
tergantung pada jenis reaksinya, stoikiometri dan bentuk dari
persamanaan kecepatannya. Pada umumnya perbandingan performance
ini diberikan dengan perbandingan persamaan-persamaan yang telah
diberikan pada perhitungan volume reaktor reaktor tersebut pada Bab
sebelumnya.

Rate Reaksi Orde n

− =− = ...............(5.1)

Dimana : =

Harga n bervariasi antara nol sampai tiga

Untuk mixed flow berlaku:

= = = =

Atau,

( )
= ( )
..................(5.2)

Untuk plug flow berlaku:

= = ∫ = ∫

Atau,

109
( )
= ∫ ( )
.............(5.3)

Dengan membagi persamaan 5.2 dan 5.3 akan didapat:

= = .............(5.4)

Untuk densitas konstan, atau = 0,maka:

= = ,n ≠ 1 .............(5.5)
∫ ∫

= ( )
, =1 .............(5.6)

Persamaan (5.4) dan (5.5) diperlihatkan dalam bentuk grafik di


Gambar 5.1 dalam skala Log-Log untuk mendapatkan perbandingan
yang tepat pada reaktor plug flow dan mixed flow.

Untuk komposisi feed yang sama dan laju mole , maka


ordinat pada Gambar 5.1 akan menjadi sebagai berikut:

= .............(5.7)

110
100
n=3
Orde tiga

=0 n=2
Orde dua

=0
n=1
orde satu

n=1/2

n=1/4

0.01
0.1 1.0
1−

Gambar 5.1 Perbandingan performance reaktor mixed flow dan plug


flow untuk reaksi orde ke-n A product, − =

Bila dipergunakan jumlah feed yang sama, maka ordinat menjadi


perbandingan volume atau perbandingan space time .

Dari gambar diatas terlihat beberapa hal sebagai berikut :

Performance reaktor mixed flow akan mendekati reaktor plug


flow pada kondisi konversi yang sangat kecil yaitu perbandingan
Vm/Vp mendekati angka satu. Semakin besar konversi maka
performancenya akan semakin berbeda. Perbandingan performance ini
juga sangat dipengaruhi orde reaksi, makin besar orde reaksi maka
perbandingan ini akan semakin besar.

111
Variasi Perbandingan Reaktan untuk Reaksi Orde Dua:

A+B Produk, =

− =− =

Jika = , = 1 maka:

− = =

Jika reaktan B dalam keadaan sangat berlebih, maka perubahan


konsentrasinya dapat diabaikan ( = ) dan reaksi akan mendekati
sifat orde pertama terhadap komponen A yang terbatas atau:

− = =( ) = , ≫1

Dengan turunnya orde 2 ke orde 1 maka bila digunakan reaktor


tunggal maka perbandingan reaktor mixed flow terhadap reaktor plug
flow akan lebih rendah, misalnya bila dianggap orde dua perbandingan
reaktor mixed flow terhadap reaktor plug flow mencapai angka 10
maka bila dengan menganggap orde satu perbandingan akan turun
menjadi angka 4 ( perhatikan Gambar 5.1 pada titik konversi 90 %).

Perbandingan secara Grafik.

Bila dibandingkan secara grafis, volume reaktor mixed flow


dengan reaktor plug flow maka berdasarkan persamaaan 5.2 dan 5.3
maka dapat dijelaskan dengan Gambar 5.2 dibawah ini :

112
1/-rA luas segi 4
adalah τm/CA0

Luas
dibawah

XA curva plug flow τp/CA0

Gambar 5.2 Perbandingan performance reaktor mixed flow dengan


reaktor plug flow secara grafis.

Sistem Reaktor-Multiple
Reaktor-Reaktor Plug Flow Disusun Seri dan/atau Paralel
Didalam hal reaktor plug flow sebanyak N dihubungkan seri dan
fraksi konversi dinyatakan sebagai X1, X2,........,XN dari komponen A
meninggalkan reaktor 1,2,....,N, maka:
Untuk reaktor ke-1:

=∫ .............(5.8)

Untuk reaktor sebanyak N yang disusun seri:



=∑ = .............(5.9)

=∫ +∫ + ⋯+ ∫ =∫ .............(5.10)

113
Jadi reaktor plug flow sebanyak N yang disusun secara seri
dengan total volume sebesar V, akan memberikan konversi yang sama
sebagai suatu reaktor plug flow tunggal dengan volume sebesar V.

Contoh. 5.1 Operasi Sejumlah Reaktor Plug Flow yang Disusun


Seri Paralel
Pemasangan reaktor plug flow yang terlihat pada gambar E5.1
terdiri dari tiga reaktor plug flow dengan dua cabang parallel. Cabang
D memiliki reaktor dengan volume 50 liter diikuti dengan reaktor
bervolume 30 liter. Cabang E memiliki reaktor dengan volume 40 liter.
Berapa fraksi feed yang harus ke cabang D?

Gambar. E5.1 Reaktor plug flow

Penyelesaian
Orientasi dari perencanaan penyusunan reaktor plug flow
seperti gambar diatas adalah asumsi bahwa pada keluaran setiap cabang
harus mempunyai konversi atau komposisi yang sama.
Cabang D terdiri dari dua reaktor seri, oleh karenanya dipertimbangkan
menjadi reaktor tunggal dengan volume :
VD = 50 + 30 = 80 liter
Untuk reaktor paralel V/F harus indentik jika konversi sama dalam tiap
cabang. Oleh karena itu,

= .............(5.11)

114
Atau
= = =2 .............( 5.12)

Oleh sebab itu, dua per tiga dari feed harus diumpan ke cabang D dan
sepertiganya lewat melalui cabang E.

Reaktor – reaktor Mixed flow yang Berukuran Sama dan Disusun


Secara Seri
Dalam reaktor plug flow, konsentrasi reaktan akan menurun
terus sepanjang system, sedangkan dalam reaktor mixed flow
konsentrasinya menurun dengan cepat ( melompat ) hingga harga yang
rendah. Oleh sebab itu reaktor plugflow (PFR) mempunyai effisiensi
lebih tinggi daripada reaktor mixed flow (MFR) untuk reaksi yang rate-
nya bertambah besar
terhadap konsentrasi reaktan. Misalnya untuk reaksi irreversible orde n,
dimana n > 0.
Evaluasi suatu system terdiri dari reaktor – reaktor MFR
sebanyak N dan dihubungkan secara seri, meskipun konsentrasinya
seragam (uniform) pada tiap – tiap reaktor, maka akan ada suatu
perubahan konsentrasi apabila fluida mengalir dari reaktor satu ke
reaktor yang lainnya.
Jika jumlah N yang dipasang seri semakin banyak, maka sistem
ini akan mendekati sifat – sifat dari PFR. Gambar 5.3 menunjukkan
perubahan konsentrasi bila beberapa reaktor mixed flow disusun secara
seri. Makin besar harga N maka aliran akan mendekati aliran plugflow
seperti ditunnjukkan dengan garis patah .

115
Dari kenyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa reaktor
plug flow sebenarnya adalah rangkaian reaktor mixed flow yang
disusun seri dan jumlahnya tak terhingga.

Plug Flow

Lima reaktor Mixed flow,N=5

Reaktor Mixed flow Tunggal,N=1

Volume pada sistem reaktor

Gambar 5.3. Profil konsentrasi pada suatu MFR dengan jumlah stage
sebanyak N dibandingkan dengan PFR

Bila N buah reaktor mixed flow ( MFR ) dengan ukuran yang


sama disusun secara seri seperti pada Gambar 5.4, dan diasumsikan
bahwa tidak terjadi perubahan densitas, sehingga ɛ = 0 dan waktu
tinggal masing masing reaktor t = τ.

Gambar 5.4. Notasi untuk system reaktor – reaktor MFR dengan


ukuran yang sama dan disusun secara seri.

116
Maka untuk suatu reaksi orde satu pada reaktor ke i
Neraca bahan untuk komponen A pada tangki i,
( )
= = = .............(5.13)

Karena,

= 0; = → = ; =1−

Jadi,

= .............(5.14)

= = .............(5.15)

= .............(5.16)

= dan seterusnya …........ (5.17)

Bila ukuran reaktor Vi sama maka Space time ( τ ) juga


mempunyai nilai yang sama pada semua reaktor sehingga pada reaktor
ke N akan berlaku

= = … = (1 + ) .............(5.18)

Atau untuk system secara keseluruhan,

= = −1 .............(5.19)

Bila diambil limit untuk N → ~ , persamaan ini akan menjadi


persamaan PFR, yaitu:

= ln .............(5.20)
Dengan membandingan performance setiap harga N reaktor
mixed flow dengan reaktor plug flow akan didapat Gambar 5.5 yang
berlaku untuk reaksi orde satu. Seperti pada pembahasan sebelumnya
bila CA0 dan FA0 sama maka ordinat dari gambar menunjukkan
perbandingan Vm/Vp

117
Reaksi orde
satu

Gambar 5.5. Perbandingan performance dari suatu system reaktor –


reaktor MFR sebanyak N dengan ukuran yang sama dan disusun secara
seri dengan suatu reaktor PFR.
Reaksi orde pertama, A → R ; ε = 0
Reaksi – reaksi orde kedua
Dengan suatu prosedur yang serupa pada reaksi orde pertama,
maka untuk reaktor MFR sebanyak N yang disusun secara seri untuk
reaksi orde 2 kita dapatkan :

= −2 + 2 −1 … + 2 −1 + 2 1 + 4 .....( 5.21)

Dimana untuk PFR :

=1+ .............(5.22)

118
Hasilnya akan digambarkan di Gambar 5.6.

Reaksi orde
dua

Gambar 5.6. Perbandingan performance dari suatu system reaktor –


reaktor MFR sebanyak N dengan ukuran yang sama dan disusun secara
seri dengan suatu reaktor PFR.
Reaksi orde kedua, 2A→ Product ; A + B → Product ; CAO = CBO
Contoh soal 5.1 Reaktor Mixed Flow yang Disusun Seri
91% dari reaktan A dikonversi menjadi produk dengan reaksi orde satu
dalam reaktor mixed flow tunggal. Bila kita berencana untuk mengganti
reactor tersebut dengan dua reactor mixed flow yang disusun seri
dengan volume masing masing separuh dari reaktor tunggal tersebut k
a) Untuk suatu kecepatan volumetrik yang sama seperti yang
digunakan, bagaimana pengaruh pergantian ini terhadap
konversi reaktan?

119
b) Bila konversi harus dipertahan sama 91% , berapa kecepatan
volumetrik harus dirubah ( anggapan kondisi operasi sama ).
Penyelesaian
Untuk reaksi orde dua Sketsa dari Gambar E5.1
memperlihatkan performance chart dari Gambar 5.5 yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.

30

N =1
N/p
k =10

N =2

1
0,028 0,1 1
1-XA=CA/CA0

Gambar C.5.1 grafik antara / vs 1-XA


a) Menentukan konversi . Untuk reaktor tunggal dengan konversi
91%, kita dapat dari gambar 5.5 yaitu reaksi orde satu sebagai
berikut:
Konversi = 91% maka 1- XA = 0,09, maka dengan menarik garis
dari angka 0,09 horizontal keatas dan memotong N = 1 akan
didapat
=
Untuk dua reactor dengan volume total yang sama, maka waktu
tinggalnya sama dengan sebuah reaktor sehingga = , dan

120
melalui garis dengan angka 10 ini ditarik sehingga memotong N =
2 maka didapat 1- XA = 0,028 atau XA = 97%
b) Bila konversi tetap 91 % . maka pada garis 1-XA = 0,09 atau
dengan konversi 91%, kita temukan untuk N = 2 yaitu
= ,
Dengan memandingkan nilai dari kelompok kecepatan untuk N = 1
dan N = 2, kita dapat
( ) ( / ) 4,5
= = =
( ) ( / ) 10
Karena VN=2 = 1/2VN=1, maka perbandingan kecepatan alirannya
menjadi
10
= (0,5) = 1,1
4,5
Sehingga, kecepatan volumetrik harus diperlambat menjadi 1.1 kali
dari semula
Contoh Soal 2
Reaksi aqueous, A +B → Hasil
Diketahui –rA = (500 liter/mol.menit) CACB, dimana CA0 = CB0
Reaksi diatas terjadi di dalam suatu reaktor tubular (dianggap sebagai
reaktor plug flow) dengan kondisi sebagai berikut :
 Volume reaktor, V = 0.1 Liter
 Kecepatan Volumetric Feed = 0.05 Liter/menit
 Konsentrasi reaktan mula-mula = CA0 = CB0 =0.05 Liter/menit
Ditanyakan:
a. Berapakah konversi dari reaktan XA dan XB ?
b. Kaalau konversinya dikehendaki sama dengan bagian ( a ),
berapakah ukuran reactor mixed flow tangki berpengaduk yang
diperlukan

121
c. Berapakah konversinya yang dapat diharapkan dalam suatu
mixed flow reaktor yang ukurannya sama dengan ukuran
reaktor plug flow
Penyelesaian
Untuk suatu feed yang equimolar, maka CA0 = CB0
Sehingga, − = =

Karena orde kedua, maka Gambar 5.6 dapat dipakai,


.
a. = = = =2
.

= 500 × 0.01 ×2 = 10
.

Dari gambar 5.6 dengan = 10 didapat 1 − = 0.09


Jadi = 0.91 ; = = 0.09

b. Karena CA0 dan FA0 baik untuk PFR maupun MFR sama, maka
ordinate dari gambar 5.5 menjadi

Untuk XA yang sama dengan pertanyaan ( a ), maka = 11

= (11)(0.1 ) = 1.1

c. = 10
Melalui garis = 10 ini, ditarik dari posisi PFR ke posisi
MFR. Didapatkan :
1− = 0.27
= 0.93

122
Reaktor-reaktor Mixed Flow dengan Ukuran yang Berbeda dan
Disusun Seri
Di sini timbul 2 pertanyaan:
 Bagaimana mendapatkan konversi keluar dari suatu sistem
tertentu
 Bagaimana mendapatkan susunan yang terbaik untuk
mendapatkan konversi tertentu.

Cara mendapatkan konversi dalam suatu sistem tertentu:


Misalnya reaktor-reaktor mixed flow yang disusun sebagai berikut:

Gambar 5.7 Notasi untuk suatu seri reaktor-reaktor mixed flow dengan ukuran yang
berbeda.

Dengan ε= 0, kita dapat menuliskan untuk komponen A di reaktor


pertama:

τ1 = ̅ = =
( )

Atau,

( )
- = .............(5.23)

( )
Untuk reaktor ke-i, maka: - = .............(5.24)

123
Atau dapat ditulis (-ri) = ( − ) .............(5.25)

Bila persamaan tersebut di plot antara –ri terhadap − maka


akan diperoleh Gambar 5.10 seperti berikut :

-r
Slope 1/τ1

C3 C2 C1 C0

Gambar 5.8 .Mencari komposisi dalam reaktor mixed flow yang


dipasang seri dengan ukuran berbeda.

Menentukan sistem terbaik untuk suatu konversi tertentu


Misalnya kita ingin mendapatkan ukuran yang minimum dari dua
reaktor mixed flow yang disusun seri untuk suatu konversi tertentu dari
pada feed yang bereaksi secara sembarang tetapi diketahui sifat-sifat
kinetikanya.

Dari persamaan di atas:

τ1 = = ; = ………(5.26)
( ) ( ) ( )

Untuk reaktor kedua: = ………(5.27)


( )

124
Gambar 5.9 Grafik yang menunjukkan variabel-variabel untuk dua
reaktor mixed flow yang disusun seri.
Gambar 5.11 menunjukkan 2 alternatif susunan reaktor, di
mana keduanya memberikan konversi akhir yang sama X2. Kalau
konversi intermediat X1 berubah maka perbandingan ukuran juga
berubah (yang ditunjukkan oleh 2 luas) demikian juga volume total dari
2 tangki yang diperlukan (luas total).

Gambar 5.12 menunjukkan bahwa volume reaktor total adalah


minimum (total daerah yang diarsir adalah minimum) pada saat segi
empat KLMN maksimum. Jadi persoalannya adalah pemilihan X1 (titik
N di kurva) supaya luas KLMN maksimum.

125
Membuat maksimum segi-4

Gambar 5.10 Prosedur grafis untuk membuat maksimum luas suatu segi 4

Gambarlah suatu segi-4 antara sumbu-sumbu x-y, dan menyinggung


kurva sembarang di titik M (x,y). Luasnya adalah : A= xy. Luas ini
maksimum bila:

dA= 0 = y dx + x dy

− =

Artinya, luasnya adalah maksimum bila M terletak pada titik di mana


slope kurva sejajar dengan diagonal NL.

126
Diagonal
persegi

Slope
pada
titik M

Gambar 5.11 Membuat maximum segi-4 digunakan untuk mencari


konversi intermediate yang optimum dan ukuran optimum dari 2
reaktor mixed flow yang disusun seri.

Perbandingan ukuran optimum untuk 2 reaktor mixed flow yang


disusun seri, secara umum tergantung pada sifat-sifat kinetika reaksi
dan pada tingkat konversi. Untuk hal-hal yang khusus misalnya : reaksi
orde pertama, maka yang terbaik adalah ukuran reaktor sama, untuk
orde reaksi n > 1, maka reaktor pertama harus lebih kecil dari pada
reaktor kedua, untuk n < 1 reaktor pertama lebih besar dari pada yang
kedua.

Susunan reaktor yang berbeda dan disusun seri


Misalnya suatu reaktor mixed flow disusun secara seri dengan suatu
reaktor plug flow dan disambung dengan reaktor mixed flow, seperti
digambarkan sebagai berikut :

127
Kurva konsentrasi-
kecepatan reaksi

Luas

V1 X1 -X0 V2 X dx V X -X
= ; = ∫X 2 ; 3 = 3 2 .............(5.28)
Fo -r 1 Fo 1 -r Fo -r 3

Gambar 5.12 Prosedure perencanaan secara grafis untuk reaktor-


reaktor yang disusun seri

Susunan terbaik dari suatu set reaktor ideal


Secara umum aturan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk suatu reaksi dimana kurve rate-konversi naik secara
monoton (segala reaksi orde-n, n>0), maka reaktornya
sebaiknya dihubungkan seri.
Mereka disusun sedemikian rupa untuk menjaga konsentrasi
reaktan setinggi mungkin jika kurve rate-konsentrasi adalah
cekung (n>1), sedangkan dijaga serendah mungkin jika
kurvanya berbentuk cembung (n<1). Sebagai contoh, gambar
V.14 diatas susunan reaktor seharusnya, plug flow, mixed flow
kecil, dan mixed flow besar untuk n>1, sedangkan susunan
sebaliknya untuk n<1.

128
2. Untuk reaksi dimana kurva rate-konsentrasi melalui suatu
maximum atau minimum susunan unit tergantung pada bentuk
kurva, dan batas konversi yang diinginkan .
3. Peninjauan kurva 1/-rA VB CA adalah jalan yang terbaik untuk
mendapat susunan unit yang terbaik.

Reaktor Recycle
Dalam situasi tertentu sangat menguntungkan bila
mengembalikan sebagian aliran keluar dari suatu reactor plug flow.
Sistem ini selanjutnya disebut sebagai recycle reactor.
Rasio recycle dapat didefinisikan sebagai berikut :
Volume fluida kembali ke permukaan reaktor
R=
Volume yang meninggalkan sistem
Rasio recycle dapat dibuat bermacam-macam dari nol sampai tak
terhingga.

Gambar 5.13 Nomenklatur untuk reaktor recycle

Misalkan suatu system recycle reaktor tersusun seperti Gambar 5.15


dengan semua keterangan yang ada didalamnya, maka
Di reaktornya sendiri, untuk plug flow :

129
V X =X dX
F'Ao
= ∫X A2 Af -r A .............(5.29)
Af A

Dimana F’Ao adalah rate feed A bila aliran masuk reaktor (fresh feed
dan recycle) tidak terkonversi. Karena F’Ao dan XA1 tidak diketahui
secara langsung, maka harus dirubah dalam bentuk parameter yang
sudah diketahui. Dengan demikian persamaan 5.29 dapat diselesaikan.
F’Ao = (A yang tak terkonversi dalam recycle ) + (A masuk dari
fresh feed)
FAo’ = RFAo + FAo = (R+1) FAo .............(5.30)
Dari persamaan :
1-XA
CA1 =CAo 1+εA XA1
.............(5.31)

Maka
C
1- A1
CAo
XA1 = εACA1 .............(5.32)
1+
CAo

Karena tekanan dianggap konstan, maka aliran-aliran yang bertemu di


titik k dapat ditambahkan langsung.
FA1 FAo +FA3 FAo +RFAo 1-XAf 1+R-RXAf
CAI = = = =CAo .............(5.33)
V1 Vo +Rvr Vo +Rvo (1+εAXAf ) 1+R+RεA XAf

Kombinasi persamaan diatas didapat :


R
XA1 = R+1
XAf .............(5.34)

Jadi :
V
=(R+1) ∫ .............(5.35)
FAo

Untuk hal khusus dimana perubahan density diabaikan kita dapat


menuliskan persamaan ini dalam bentuk konsentrasi.
CAo V CAf dCA
τ=
FAo
=-(R+1) ∫CAo +RCAf -rA
.............(5.36)
R+1

130
Pernyataan ini ditunjukkan di Gb. 5.16. Pernyataan umum untuk segala
harga ɛ
Hal khusus hanya untuk ɛ = 0

Tinggi
rata-rata

Gambar 5.14 Grafik yang menunjukkan reaktor recycle

Untuk keadaan-keadaan extrem dimana R = 0 dan R = ~, maka


akan didapat keadaan ke sistem plug flow dan mixed flow

131
Pengaruh besar kecilnya harga R terhadap performance system dapat
ditunjukkan dengan Gambar 5.17. dimana harga R yang kecil cendrung
kembali ke performance reaktor plugflow sedangkan bila R sangat
besar akan mendekati
performance reaktor mixed flow.

Recycle kecil Recycle besar

Gambar 5.15. Pendekatan ekstrim reakotr recycle Plug Flow (R→0)


dan reaktor mixed flow (R→ֺ∞)

132
Integrasi persamaan recycle untuk reaksi orde pertama, dimana =0
memberikan hasil :

= ln ( )
.............(5.37)

dan untuk reaksi orde dua, 2A produk, − = , = 0,

= .............(5.38)

Pernyataan untuk ≠ 0 dan untuk orde reaksi yang lain dapat


dievaluasi, tetapi lebih rumit.

Gambar 5.18 dan 5.19 menunjukkan transisi dari plug flow ke


mixed flow dengan variasi harga R, untuk reaksi orde satu dan orde dua
.dengan ordinat dari grafik adalah perbandingan volume reactor bila
direcyle disbanding reactor awalnya.

133
Reaksi
orde satu

Gambar 5.16. Perbandingan performance dari reaktor recycle dan plug


flow untuk reaksi orde pertama
A R, ɛ=0

134
Reaksi
orde dua

Gambar 5.17. Perbandingan performance dari reaktor recycle dengan


plug flow untuk reaksi elementer orde kedua
2A R, ɛ=0
A+B R, CA0 = CB0 dengan ɛ = 0

Contoh soal 5.3

Suatu reaksi orde 2 didalam reaktor plug flow memberikan konversi 90


%. Bila kemudian dua pertiga aliran keluar direcycle ke dalam reaktor,
berapa perubahan konversi bila semua parameter dibuat tetap?

Penyeselaian:

135
Dari pernyataan soal maka harga R = 2, dan dari Gambar 5.19 untuk
reaksi orde 2 maka reaktor plugflow ( absis ) memberikan 1-XA = 0,1.
Titik ini dilewati kτCo = 9. Garis ini akan memotong kurva R = 2 dan
dibaca kebawah memberikan C/C0 = 0,2 atau XA = 80 %.

Terlihat disini bahwa makin besar harga R samai harga takterhingg


maka performance akan mendekati reaktor mixed flow.

Reaksi Autokatalitik

Ketika sebuah bahan bereaksi dengan kecepatan orde n (n > 0) pada


reaktor batch, laju hilangnya terjadi cepat di awal ketika konsentrasi
reaktan tinggi. Laju ini kemudian melambat seiring dengan
terkonsumsinya reaktan. Dalam reaksi autokatalitik, bagaimanapun laju
pada awalnya lambat karena terdapat sedikit produk; hal ini meningkat
hingga maksimum produk terbentuk dan kemudian menurun lagi
hingga nilainya rendah karena terkonsumsinya reaktan. Gambar 5.20
menunjukkan jenis keadaannya.
Reaksi dengan kurva laju konsentrasi tersebut menyebabkan
masalah pada hal optimasi. Selain itu, kurva tersebut memberikan
gambaran bagus untuk metode desain secara umum yang disajikan
dalam bab ini. Dalam pendekatannya, kita mengetahui bahva kurva
1/(-rA) vs XA dengan karakteristik minimalnya, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 5.20.

136
Terdapat
R di feed

Gambar 5.18. Kurva laju konsentrasi untuk reaksi autocatalitik,


contohnya :
A+R R+R, − =

Reaktor Plug Flow versus Mixed Flow, tanpa Recycle. Untuk setiap
kurva laju konsentrasi perbandingan daerah di gambar 5.21 akan
menampilkan reaktor lebih unggul (yang membutuhkan volume yang
lebih kecil) untuk pekerjaan tertentu. Sehingga kita temukan :
1. Pada konsentrasi rendah, reaktor mixed flow lebih unggul dari
reaktor plug flow.
2. Pada konversi yang cukup tinggi, reaktor plug flow lebih
unggul.
Penemuan ini berbeda dari reaksi orde ke-n biasa (n > 0) dimana
reaktor plug flow selalu lebih efisien dari pada reaktor mixed flow.
Selain itu, kita harus catat bahwa reaktor plug flow tidak akan
beroperasi semua dengan umpan reaktan yang murni. Dalam situasi
seperti ini, umpan harus terus prima dengan produk, kesempatan yang
ideal untuk menggunakan reaktor recycle.

137
Mixed flow dan plug Plug flow lebih baik
flow sama-sama baik

Mixed flow lebih baik

Gambar 5.19. Untuk reaksi autokatalitik mixed flow lebih efisien pada
konversi rendah, plug flow lebih efisien pada konversi tinggi.

Operasi Recycle yang Optimum. Ketika bahan akan diproses hingga


mencapai konfersi akhir yang tetap XAf dalam reaktor recycle, refleksi
menunjukkan bahwa harus ada rasio recycle tertentu yang optimum
dalam meminimalkan volume reaktor atau waktu tinggal. Mari kita
tentukan nilai dari R.
Rasio recycle yang optimum ditentukan dengan :
( / )
=0 =∫ ( )
.............(5.39)

Operasi ini membutuhkan penurunan dibawah integral. Dari teorema


kalkulus, jika
( )
( )=∫( )
( , ) .............(5.40)

Sehingga,
( ) ( , )
=∫( )
+ ( , ) − ( , ) .............(5.41)

Untuk kasus ini, kita temukan


( / )
=0=∫ ( )
+0−( )
.............(5.42)

Dimana

138
= .............(5.43)
( )

Kombinasi dan penyusunannya untuk optimum adalah



= .............(5.44)

Dapat dikatakan, perbandingan recycle yang optimum memperkenalkan


pada umpan reaktor dimana nilai 1/(-rA) sama dengan nilai rata-rata 1/(-
rA) dalam reaktor. Gambar 5.22 membandingkan optimum dengan
kondisinya dimana recycle terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Recycle terlalu Recycle yang Recycle terlalu


tinggi benar rendah

Gambar 5.20. Rasio recycle yang tepat untuk reaksi autokatalitik


dibandingkan dengan rasio recycle yang terlalu tinggi dan terlalu
rendah.

Kombinasi Reaktor
Untuk reaksi autokatalitik, segala macam pengaturan reaktor harus
dipertimbangkan jika recycle produk atau pemisahan produk dengan
recycle diijinkan. Umumnya, untuk kurva laju konsentrasi seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.23, salah satu harus diusahakan untuk

139
mencapai titik M dalam satu langkah (menggunakan mixed flow dalam
reaktor tunggal), kemudian diikuti dengan plug flow atau sebaliknya.
Hal ini bergantung pada kurva karakteristiknya. Prosedur ini
ditunjukkan dengan area yang diarsir pada gambar 5.23a.
Ketika pemisahan dan penggunaan kembali reaktan yang tidak
bereaksi dapat dilakukan, operasi pasa titik M (lihat gambar 5.23b).
Volume yang dibutuhkan sekarang sangat minimum, lebih
kecil dari operasi sebelumnya. Namun secara keseluruhan, termasuk
ongkos pemisahan dan recycle, harus diperhitungkan kembali.

Gambar 5.21. (a) Skema reaktor ganda yang paling baik. (b) Skema
yang paling baik saat reaktan yang tidak bereaksi dipisahkan dan
direcycle.

140
Soal-soal

1. Suatu reaksi fase cair elementer dinyatakan dengan persamaan :


2 A ----------> 3 R
Didalam reactor mixed flow volume 15 lt. dan suhu 200 oC ,aliran 10
lt/menit dimana terdapat CAo 2 mol/lt.konversi didapat 60 %.Bila ditambah
2 reaktor lagi yang volumenya sama dan dipasang serie dengan reaktor tsb
diatas,
a. Berapa pertambahan konversi yang bisa dicapai.
b. Berapa volume reaktor plug flow yang bisa menggantikan kerja ketiga
reaktor tersebut.
2. Tiga buah reaktor mixed flow dengan volume masing masing 4 lt,12
lt.dan 8 lt akan dipakai untuk mereaksikan reaksi fasa cair yang
mempunyai persamaan:
,
-rA = gmol/lt-menit.

a. Set ketiga reaktor tersebut sehingga diperoleh konversi yang terbesar.


b. Bila ditambah sebuah lagi reaktor yang volumenya 2 lt dan ditaruh
paling belakang berapa pertambahan konversinya? ( Cao = 5 mol/lt,
vo = 2 lt/menit)
3. Suatu reaksi orde 2 fasa cair 2A -------> Produk dilakukan didalam dua
buah reactor mixed flow yang volumenya masing masing 5 lt.Feed masuk
dengan kecepatan 10 lt/menit dengan konsentrasi 2.5 mol/lt A.Untuk
mendapatkan konversi total XA sebesar 75 %,
a. Berapa volume reactor plugflow yang dapat menggantikan pekerjaan
tersebut.
b. Bila reactor diatas tersebut diganti dengan satu reactor mixed flow
tunggal yang volumenya 2 kalinya ( V=10 lt) berapa konsentrasi A
keluar reaktor ?

141
4. Pada reaksi fasa cair A P dengan -rA = 0,5 CA didalam
reactor plugflow bervolume 60 liter konsentrasi A masuk ditentukan 5
mol/liter, dengan kecepatan alir 25 liter/menit, sedang konsentrasi A
keluar ternyata 0,5 mol/liter.
Pertanyaan:
a. Bila diganti dengan 3 reactor Mixedflow yang masing masing
volumenya sama dengan reactor pfugflow diatas diatas berapa
konversi bisa dicapai?
b. Berapa buah reactor mixed flow masing masing bervolume sama
dengan soal diatas harus dipasang seri agar konversinya mencapai
90 % ?
5. Suatu reaksi fase cair elementer dinyatakan dengan persamaan :
2 A ----------> 3 R
Didalam reactor mixed flow volume 15 lt. dan suhu 200 oC ,aliran 10
lt/menit dimana terdapat CA0 2 mol/lt.konversi
didapat 60 %.Bila ditambah 2 reaktor lagi yang volumenya sama dan
dipasang serie dengan reaktor tsb diatas,
a. Berapa pertambahan konversi yang bisa dicapai.
b. Berapa volume reaktor plug flow yang bisa menggantikan kerja
ketiga reaktor tersebut.
6. Tiga buah reaktor mixed flow dengan volume masing masing 3 lt,6 lt
dan 9 lt akan dipakai untuk mereaksikan reaksi fasa cair yang
mempunyai persamaan:
-rA = 0,5 CA1/2 gmol/lt-menit.
Bila ditambah sebuah lagi reaktor yang volumenya 2 lt dan ditaruh
paling belakang berapa pertambahan konversinya? ( CA0=4 Mol/lt, v0
= 3 lt/menit

142
7. Suatu reaksi orde 2 fasa cair 2A -------> Produk dilakukan didalam
dua buah reactor mixed flow yang volumenya masing masing 5
lt.Feed masuk dengan kecepatan 10 lt/menit dengan konsentrasi 2.5
mol/lt A.Untuk mendapatkan konversi sebesar 75 %,total XA
a. Berapa volume reactor plugflow yang dapat menggantikan
pekerjaan tersebut.
b. Bila reactor diatas tersebut diganti dengan satu reactor mixed flow
tunggal yang volumenya 2 kalinya ( V=10 lt) berapa konsentrasi A
keluar reaktor ?

143

Anda mungkin juga menyukai