Anda di halaman 1dari 59

Kinetika dan Reaktor/ Teknik Reaksi Kimia

INTERPRETASI DATA REAKTOR BATCH


Reaktor Batch dengan Volume Konstan
• Persamaan laju reaksi bentuknya dapat diperoleh
berdasarkan pertimbangan teoritis atau
merupakan hasil dari prosedur kurva-kurva
empiris (eksperimen).
• Nilai konstanta persamaan diperoleh melalui
eksperimen
• Penentuan dari laju reaksi berdasarkan dua
langkah: pengaruh konsentrasi saat temperatur
tetap, dan pengaruh temperatur ketika laju reaksi
ditentukan, keduanya menghasilkan persamaan
yang lengkap
Reaktor Batch dengan Volume Konstan
• Eksperimen reaktor batch biasanya dioperasikan
secara isotermal dan pada volume konstan karena
mudah untuk menafsirkan hasilnya.
• Dengan reaktor batch memungkinkan untuk
memperoleh data kinetika homogen. Sedangkan
reaktor alir (MFR, PFR) digunakan untuk studi
reaksi heterogen
• Ada dua prosedur untuk menganalisa data
kinetika, metode integral dan differensial
Reaktor Batch dengan Volume Konstan
• Volume konstan reaktor batch merujuk pada jumlah
campuran pada reaksinya, bukan dari volume
reaktornya (constant-density reaction system)
• Pada sistem dengan volume konstan, laju reaksi dari
komponen i adalah sbb:

• Untuk gas ideal dimana C=p/RT,


Analisis Data Tekanan Total yang
Diperoleh dalam Sistem Volume Konstan.
• Untuk reaksi gas dengan jumlah mol yang berubah,
cara sederhana untuk menentukan laju reaksi adalah
mengikuti perubahan tekanan total  dari sistem.
• Untuk reaksi gas isotermal dimana terdapat
perubahan jumlah mol material selama reaksi,
berikut adalah perubahan tekanan total  pada
sistem terhadap perubahan konsentrasi atau tekanan
parsial dari komponen yang bereaksi
Analisis Data Tekanan Total yang
Diperoleh dalam Sistem Volume Konstan.
• Pada awal reaksi jumlah mol dari sistem:

• Pada waktu t

Dimana n = r + s + …. – a – b – ….
• Asumsi gas ideal, maka raktan pada sistem
dengan volume V,
Analisis Data Tekanan Total yang
Diperoleh dalam Sistem Volume Konstan.

Konsentrasi atau tekanan parsial dari reaktan A sebagai fungsi


dari tekanan total  pada waktu t, pA0 adalah tekanan parsial
awal, dan 0 adalah tekanan total awal pada sistem

Tekanan parsial untuk produk R


Analisis Data Tekanan Total yang
Diperoleh dalam Sistem Volume Konstan.
• Konversi

XA adalah konversi parsial dari reaktan A, NA0 adalah jumlah


awal reaktan A pada reaktor, pada t=0 dan NA adalah jumlah A
pada saat t, pada sistem volume konstan
Metode Integral untuk Analisis Data
Prosedur umum
Metode analisis integral adalah dengan membuat kurva
C versus t dengan data C dan t dari eksperimen. Jika
ternyata tidak cocok, maka ditebak dan diuji lagi untuk
persamaan laju yang lain. Perlu dicatat bahwa metode
integral berguna untuk pemasangan tipe reaksi
sederhana yang sesuai dengan reaksi elementer.
Metode Integral untuk Analisis Data

Irreversibel Unimolekuler – reaksi orde satu


Metode Integral untuk Analisis Data
Irreversibel Unimolekuler – reaksi orde satu
Plot dari ln (1-XA) atau ln (CA/CA0) vs t ditampilkan pada gambar
3.1 Jika data experimen terlihat lebih baik dibuat kurva dari pada
garis lurus, perlu dicoba bentuk dari laju reaksi yang lain karena
orde reaksi satu tidak cocok.
Metode Integral untuk Analisis Data

Irreversibel Unimolekuler – reaksi orde satu


PERHATIAN

Persamaan di atas adalah reaksi orde satu,


tetapi tidak dapat digunakan analisis seperti di
atas, karenanya, tidak semua reaksi orde satu
dapat digunakan persamaan di atas.
Metode Integral untuk Analisis Data

Irreversibel Bimolekuler – reaksi orde dua

Tidak berarti untuk A dan B yang bereaksi setiap saat t sama dan
diberikan oleh CA0XA
Metode Integral untuk Analisis Data

M= CB0/CA0 adalah rasio molar reaktan awal.


Metode Integral untuk Analisis Data
• Gambar 3.2 menunjukkan dua cara yang setara untuk memperoleh suatu
plot linear antara fungsi dari konsentrasi dan waktu pada reaksi orde dua

• Jika CB0, jauh lebih besar dari CA0, CB konstan sepanjang waktu, dan Pers.
14 mendekati Persamaan 11 atau 12 untuk reaksi orde pertama. Dengan
demikian, reaksi orde kedua menjadi reaksi pseudo orde satu. (lihat
octave Levenspiel)
Metode Integral untuk Analisis Data
• Caution 1

• Caution 2
Metode Integral untuk Analisis Data

Irreversible Trimolecular-Type Reaksi Orde tiga


Metode Integral untuk Analisis Data
Irreversible Trimolecular-Type Reaksi Orde tiga
Jika CD0 sangat besar jika dibandingkan CA0 dan
CB0, maka reaksi menjadi order dua
Metode Integral untuk Analisis Data

Irreversible Trimolecular-Type Reaksi Orde tiga


Metode Integral untuk Analisis Data
Persamaan reaksi orde n secara empiris
Ketika mekanisme reaksi tidak diketahui, data dapat disesuaikan
dengan urutan orde ke-n

Orde n tidak dapat ditentukan langsung secara eksplisit dari


persamaan tsb, namun perlu dilakukan trial dan error dengan
menentukan nilai n dan menghitung nilai k nya. Nilai n yang
meminimalkan variasi pada k adalah nilai n yang diinginkan.
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi Orde Nol
Reaksi orde nol adalah ketika laju reaksi tidak
tergantung pada konsentrasi material

Konversi akan sebanding dengan waktu. Seperti


pada gambar 3.4:
Metode Integral untuk Analisis Data

• Syaratnya reaksi orde nol hanya berlaku pada range


konsentrasi tertentu, yaitu pada konsentrasi tinggi.
• Jika konsentrasi diturunkan cukup jauh maka reaksi menjadi
bergantung pada konsentrasi, pada kasus ini orde reaksi
meningkat dari nol
Metode Integral untuk Analisis Data
• Orde keseluruhan untuk reaksi irreversibel dari
waktu paruh t1/2

Jika reaktan disajikan dalam rasio stoikiometrinya, mereka akan


tetap dalam pada rasio tersebut selama reaksi berlangsung.
Sehingga untuk reaktan A dan B pada setiap waktu adalah CB/CA
=/

Integrasi dengan n  1
• Orde keseluruhan untuk reaksi irreversibel dari waktu
paruh t1/2
Waktu paruh reaksi adalah waktu yang dibutuhkan oleh konsentrasi
reaktan untuk turun menjadi setengahnya.

Plot dari log t1/2 vs. log CAo memberikan suatu garis lurus dari slope 1 - n,
terlihat pada Fig. 3.5.
Metode waktu paruh memerlukan beberapa kali pengulangan. Masing-
masing pada konsentrasi awal yang berbeda, menunjukkan bahwa
konversi fraksional pada waktu tertentu meningkat dengan
meningkatnya konsentrasi untuk orde lebih besar dari satu, menurun
untuk peningkatan konsentrasi untuk orde kurang dari satu, dan tidak
bergantung pada konsentrasi awal untuk reaksi orde 1
Metode Integral untuk Analisis Data
• Orde keseluruhan untuk reaksi irreversibel dari
waktu paruh t1/2
Metode Integral untuk Analisis Data
• Metode fractional life tF
Ketika konsentrasi reaktan turun ke nilai pecahan
F = CA/CA0 pada waktu t, penurunan dari waktu paruh
adalah sbb:

plot log tF vs log CA0, akan memberikan orde reaksinya.


Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi Irreversibel Paralel

diintegrasi
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi katalisis homogen
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi Autokatalitik: Suatu reaksi dimana salah satu
produknya berlaku sebagai katalis
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi Autokatalitik

• Untuk M= CA0/CR0

• Untuk reaksi autokatalitik dalam reaktor batch, beberapa


produk R harus ada jika reaksinya berlanjut sama sekali.
Dimulai dengan konsentrasi R yang sangat kecil, laju akan
meningkat saat R terbentuk. Di sisi lain, ketika A baru saja
habis, tingkatnya harus turun menjadi nol.
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi Irreversibel seri
– Unimolekuler orde satu
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi orde satu reversibel

Saat kesetimbangan, tidak ada perubahan konsentrasi A terhadap


waktu, dCA/dt = 0, ditentukan konversi fractional A pada saat kondisi
kesetimbangan yaitu
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi orde satu reversibel

Plot –ln (1-XA/XAe) vs t menghasilkan garis lurus.


• Kesamaan persamaan dari reaksi orde satu reaksi
irreversibel dan reversibel terlihat dengan membandingkan
persamaan 12 dan persamaan 54, atau membandingkan fig
3.1 dan 3.13. Reaksi irreversibel adalah penyederhanaan dari
kasus khusus pada reaksi reversibel dimana CAe=0, XAe=1,
atau Kc= ~
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi orde satu reversibel
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi reversibel orde dua

Dengan pembatasan CA0 = CB0 dan CR0 = CS0 ,


integrasi dari persamaan laju reaksi untuk A dan B
adalah sbb:
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi reversibel pada umumnya
Untuk orde selain satu dan dua, integrasi dari
laju reaksinya menjadi tidak praktis. Jika
persamaan 54 dan 56 tidak cocok dengan data,
untuk mencari laju reaksi yang memadai
dilakukan dengan metode diferensial.
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi dengan pergeseran orde
Pada pencarian persamaan kinetika mungkin
ditemukan ketika data cocok pada satu orde
reaksi pada konsentrasi tinggi dan orde lainnya
pada konsentrasi rendah.
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi dengan pergeseran orde
Metode Integral untuk Analisis Data
• Reaksi dengan pergeseran orde

Pergeseran orde m – n pada konsentrasi tinggi menuju orde m


pada konsentrasi rendah, transisinya terjadi pada .
Persamaan tipe ini dapat mencocokkan data untuk dua orde
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
• Reaktor ini lebih kompleks dari reaktor batch sederhana
dengan volume konstan. Penggunaan utama merekanya
berada di bidang microprocessing di mana tabung kapiler
dengan manik bergerak akan mewakili reaktor
• Progres reaksi diikuti dengan mencatat gerakan bead
terhadap waktu, prosedur yang jauh lebih sederhana daripada
mencoba mengukur komposisi campuran, terutama untuk
mikroreaktor
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
• Reaktor semacam ini dapat digunakan untuk operasi
tekanan konstan isotermal, reaksi yang memiliki
stoikiometri tunggal. Untuk sistem seperti ini volume
berhubungan linier dengan konversi

• ƐA adalah fraksi perubahan volume dari sistem


antara tidak ada konversi dan konversi sempurna dari
reaktan A
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
• Contoh:
Ketika reaktan A adalah murni

Tetapi dengan 50% inert ada di awal, dua volume hasil


campuran reaktan, pada konversi lengkap, terdapat
lima volume campuran produk, maka
ƐA menyumbang untuk kedua stoikiometri reaksi dan
kehadiran inerts
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
• Reaksi orde nol

• Reaksi orde satu

• Reaksi orde dua


REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
• Reaksi orde dua

• n orde reaksi dan reaksi lain


untuk semua bentuk reaksi selain orde nol,
orde satu, dan orde dua, analisis dengan metode
integral tidak dapat digunakan
REAKTOR BATCH BERVARIASI VOLUME
REAKTOR BATCH VOLUME BERUBAH
TEMPERATUR DAN LAJU REAKSI
• Untuk mendapatkan persamaan laju lengkap, kita
juga perlu mengetahui peran temperatur pada laju
reaksi. Persamaan laju reaksi yang biasa yang kita
miliki

• Untuk laju reaksi konstan, dengan konsentrasi tidak


bergantung, adalah dipengaruhi oleh suhu.
Sedangkan istilah yang bergantung pada konsentrasi f
(C) biasanya tetap tidak berubah pada temperatur
yang berbeda
TEMPERATUR DAN LAJU REAKSI
• konstanta laju bervariasi sekitar sebagai e-E/RT. Dengan
demikian, setelah menemukan ketergantungan
konsentrasi terhadap laju reaksi, kita dapat memeriksa
variasi dari laju reaksi konstan dengan suhu melalui
hubungan Arrhenius.
TEMPERATUR DAN LAJU REAKSI
REAKSI DENGAN VOLUME BERUBAH
• Reaksi dekomposisi fase-gas berorde-satu: A → 3B,
berlangsung dalam sebuah reaktor batch pada
kondisi isotermal, dengan tekanan 2 atm dan reaktan
awal yang terdiri atas 90%-mol A dan sisanya inert,
serta volumenya bertambah 30% dalam waktu 20
menit.
– Hitung nilai kA dan konversi reaksi setelah 20 menit.
– Dengan komposisi reaktan yang sama dan jika reaksi
dilakukan dalam reaktor bervolume-tetap, hitunglah waktu
yang dibutuhkan agar tekanannya menjadi 5 atm (dari
tekanan awal sebesar 2 atm)!

Anda mungkin juga menyukai