DOSEN:
Dr. Amir Husin, S.T., M.T.
Disusun Oleh:
Ketua Kelompok : Dwina Rahmayani Hsb. -170405194
Anggota : Satria Bima C. Siregar -170405179
Vidya Anggini Naibaho -170405172
Erwan Benhard S. -170405182
Dahyar Mahmul P. -170405196
Dina Nietty Tamba -170405186
Isa Bela Novianti -170405146
Vivi Sundari Pratama -170405149
Penyelesaian
Diketahui: Kondisi udara di dalam sebuah ruangan
T = 37,8oC
P = 101,3 kPa
Mengandung uap air dengan tekanan parsial
𝑝𝐴 = 3,59 kPa
P = 101,3 kPa
Ditanya: (a). Humidity
(b). Humidity Jenuh
(c). Persentase Humidity Relatif
Jawaban:
Udara terdiri dari campuran uap A dan gas B.
Dimana: A = air (H2O)
B = udara kering
(a). Humidity
BMH2 O PA
ϰ= .( )
BMudara P - PA
18,02 3,59
= .( )
28,97 101,3-3,59
3,59
= 0,622. ( )
97,71
= 0,622.(0,0367)
= 0,02285 kg H2O/kg udara kering
(b). Humidity Jenuh
BMH2 O PAS
ϰ𝑠 = .( )
BMudara P - PAS
18,02 6,599365
= .( )
28,97 101,3 - 6,599365
6,599365
= 0,622. ( )
94,70635
= 0,622.(0,069622)
= 0,111932 kg H2O/kg udara kering
Penyelesaian:
Diketahui: Udara di dalam sebuah ruangan
kg H O
ϰ = 0,021 (kg udara2kering)
T = 32,2oC
P = 101,3 kPa
Ditanya: (a). Persentase Humidity, ϰ𝑃
(b). Persentase Relatif Humidity, ϰ𝑅
Jawaban:
Dalam kasus ini, udara terdiri dari campuran uap A dan gas B.
A adalah air (H2O) dan B adalah udara kering
Berdasarkan Steam Table pada Buku Geankoplis, pada temperatur 32,2oC:
Menenentukan nilai PA
P
(P - AP ) = 0,033762
A
PA = 0,033762 .P - 0,033762. PA
PA = 0,033762 .(101,3) - 0,033762. PA
PA = 0,033762 .(101,3) - 0,033762. PA
PA = 3,42 - 0,033762. PA
PA + 0,033762. PA = 3,42
1,033762. PA = 3,42
3,42
PA =
1,033762
PA = 3,3083 kPa
BMH2 O PAS
ϰ𝑠 = .( )
BMudara P - PAS
18,02 4,823867
= .( )
28,97 101,3 – 4,823867
4,823867
= 0,622. ( )
96,476133
= 0,622.(0,05)
kg H2 O
= 0,0311 ( )
kg udara kering
Sehingga:
a. Persentase Humidity
ϰ
ϰ𝑃 = . 100 %
ϰ𝑠
0,021
= (0,0311) . 100 %
= (0,67524). 100 %
= 67,524%
Jadi, nilai Persentase Humidity sebesar 67,524%.
(A) Humiditi
(B) Molal Humiditi
(C) Persentase Humiditi
(D) Relatif Humiditi
(E) Saturasi Humiditi
(F) Humid Volume
(G) Humid Heat
(H) Entalpi
(I) Suhu saturasi adiabatik
(J) Fraksi mol air dalam udara
Penyelesaian:
Diketahui:
Kondisi Alat Pengering:
T = 250oF
P = 1 atm
TW = 105oF
Ditanya: Gunakan Psychrometric Chart dalam menentukan:
a) Humidity
b) Molal Humidity
c) Persentase Humidity
d) Relatif Humidity
e) Humidity Jenuh
f) Humid Volum
g) Humid Panas
h) Entalpi
i) Temperatur jenuh adiabatik
j) Fraksi mol air dalam udara
Jawaban :
TWB = 105oF = 40,5oC
TDB = 250oF = 121,11oC
P = 1 atm = 101,325 kPa
1. Dari grafik humidity chart, dengan asumsi Temp. Wet bulb (TWB ) sama
dengan temp. Jenuh adiabatis.
Dengan mengikuti kurva kejenuhan adiabatis diperoleh nilai HA (Humidity
absolut) = 0,0175 dengan kondisi TWB= 105oF dan TDB= 250oF.
2. Menentukan Molal Humidity:
𝑀𝐴
ℋ = ℋ𝑚
𝑀𝐵
𝑃𝐴 𝑀𝐴
ℋ=
𝑃 − 𝑃𝐴 𝑀𝐵
𝑃𝐴 18,02
0,0175 =
(1 − 𝑃𝐴 ) 28,97
𝑃𝐴 . 0,62
0,0175 =
(1 − 𝑃𝐴 )
(1 − 𝑃𝐴 )0,0175 = 𝑃𝐴 . 0,62
0,0175 − 0,0175𝑃𝐴 = 0,62𝑃𝐴
0,0175 = (0,62 + 0,0175)𝑃𝐴
0,0175 = 0,6375𝑃𝐴
𝑃𝐴 = 0,0274 atm
𝑃𝐴
ℋ𝑚 =
𝑃 − 𝑃𝐴
0,0274
ℋ𝑚 =
1 − 0,0274
ℋ𝑚 = 0,028
3. Percentage Humidity
ℋ
ℋ𝑃 = . 100%
ℋ𝑆
18,02 𝑃𝐴,𝑆
ℋ𝑆 =
28,97 (𝑃 − 𝑃𝐴,𝑆 )
4. Relative Humidity
PA
ϰ𝑅 = . 100%
PAS
2,776
=( ) . 100%
7,384
= (0,3759). 100%
= 37,59%
Jadi, nilai Persentase Relatif Humidity Jenuh sebesar 37,59% .
5. Saturation humidity
Dari steam tabel geankoplis apendix A.2-9 diperoleh nilai PA,S pada suhu105o F
(40,5oC) adalah 7,384 kPa.
18,02 7,384
ℋ𝑆 =
28,97 (101,325 − 7,384)
ℋ𝑆 = 0,04889
6. Humid Volume
22,41 1 1
𝜈ℋ = . 𝑇𝐾 ( + ℋ)
273 28,97 18,02
𝜈ℋ = (2,83 × 10−3 + 4,56 × 10−3 × 0,0175) 𝑇 𝐾
𝜈ℋ = (2,83 × 10−3 + 7,98 × 10−5 ) 𝑇 𝐾
𝜈ℋ = (2,9098 × 10−3 )(40,5 + 273)
𝑚3
𝜈ℋ = 0,91222 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑘𝑔
7. Humid heat
𝑏𝑡𝑢
𝐶𝑆 = 0,24 + 0,45(0,0175) = 0247 𝑑𝑟𝑦 𝑎𝑖𝑟. ℉
𝑙𝑏𝑚
8. Enthalpy
Dari grafik humidty chart diperoleh nilai:
Entalpi pada saturasi h′= 81,3 btu/lb dry air
Deviasi entalpi D = -2,3
Enthalpy sebenarnya h = 81,3-2,3=79 btu/lb dry air
9. Adiabatic-saturation temperature
Dari tabel superheated steam, diperoleh entalpi pada 1 atm pada berbagai
suhu sebagai berikut:
T = 100°C, H = 2676 kJ/kg
T = 150° C, H = 2776 kJ/kg
Udara masuk pada suhu 250°F atau sekitar 121°C, maka setelah
dilakukan interpolasi, H(121°C) = 2718 kJ/kg.
Neraca Energi:
dQ dW 1 1
- =FOut (H+gz+ v2 ) -Fin (H+gz+ v2 )
dt dt 2 2
Sistem adiabatik, maka dQ/dt = 0
Sistem tidak melakukan usaha, maka dW/dt = 0
Tidak ada perbedaan ketinggian, perbedaan kecepatan dan laju alir
Maka persamaan neraca energi menjadi:
Hin = Hout= 2718 kJ/kg
Udara keluar dalam keadaan saturated, dari tabel saturated steam,
diperoleh informasi sebagai berikut:
H = 2714,5 kJ/kg, Tsat = 126,1°C
H = 2718,2 kJ/kg, Tsat = 128,7°C
Entalpi keluar = 2718 kJ/kg, setelah diinterpolasi diperoleh T sat = 128,5°C
(263,3°F)
Adiabatic-saturated steam = 128,5°C (263,3°F)
10. Mole fraction of water in the air
𝑃𝐴 = 𝑃. 𝑌𝐻2 𝑂
0,0274 = 1. 𝑌𝐻2 𝑂
𝑌𝐻2 𝑂 = 0,027
5. Suatu campuran nitrogen dan uap aseton pada tekanan total 800 mmHg dan 25°C,
memiliki persentase saturasi sebesar 80%. Hitunglah:
(a) molal humiditi mutlak
(b) humiditi mutlak, kg aseton/kg nitrogen
(c) tekanan parsial aseton
(d) humiditi relatif
(e) volume persen aseton
(f) dew point.
Penyelesaian:
Diketahui: Campuran Nitrogen dan Aseton
Dimana: P = 800 mmHg
T = 25oC
Persentase Saturasi = 80%
Ditanya: (a). Humidity molal absolut.
(b). Humidity absolut, kg acetone/kg nitrogen.
(c). Tekanan parsial Aseton.
(d). Humidity relatif.
(e). Persen volume Aseton.
(f). Dew Point
Jawaban:
Berdasarkan Tabel sebelumnya, maka dapat dihitung Nilai Tekanan Uap Aseton
pada 25oC dengan menggunakan Interpolasi. Sehingga diperoleh nilai Tekanan Uap
Aseton pada 25oC sebesar 225 mmHg
Menentukan Tekanan Uap Aseton (A) pada 25°C berdasarkan Persamaan Antoine
𝐵 2975,95
ln PA,s = 𝐴 − = 14,7 − = 3,4
𝑇+𝐶 298+(−34,5)
PA,s = 30 kPa = 225 mmHg
yA p pA mol A
Hm A
yB pB P p A mol B
pA pA 190
Hm
p B P p A 800 190
p A, s MA 225 58
HS
P p As M B 800 225 28
H
H P 100%
HS
H
80% 100%
0,81
H = 0,648
PA = 190 mmHg
d. Relative humidity
p
H R 100% A,
p A, S
190
H R 100%
225
HR = 84,44 %
𝑉1 = 7,228 m3
𝑉2 = 23,23 m3
7,228
= 30,458 𝑥 100 %
= 23, 73 %
6. Kertas sedang dikeringkan dengan sirkulasi udara dalam dua tahap sistem
pengeringan operasi pada 1 atm. Udara memasuki pengering pertama pada 180°F,
di mana udara adiabatik jenuh dengan uap air. Udara kemudian dipanaskan
kembali dalam penukar panas pada suhu 174°F sebelum memasuki pengering
kedua, di mana udara adiabatik dilembabkan 80% kelembaban relatif. Udara
kemudian didinginkan sampai 60°F di penukar panas kedua, menyebabkan
beberapa kelembaban terkondesasi. Ini diikuti dengan pemanas ketiga untuk
memanaskan udara sampai 180°F sebelum kembali ke pengering pertama.
(A) Gambarkan diagram alir proses dari sistem dan berikan seluruh data yang masuk
(B) Tentukan lb H2O yang menguap di setiap pengering per lb udara kering yang
tersikukasi
(C) Tentukan lb H2O terkondensasi dalam penukar panas kedua per lb udara kering
yang tersikulasi
Penyelesaian:
T=180OF
b. Dryer 1
18,02 𝑃𝐴
ℋ=
28,97 𝑃 − 𝑃𝐴
T= 174 ℉ → 78,9℃
𝑃𝐴
ℋ𝑅 = 100
𝑃𝐴,𝑆
𝑃𝐴
0,8 = 100
45,45
𝑃𝐴 = 36,36 𝑘𝑃𝑎
18,02 36,36
ℋ=
28,97 101,3 − 36,36
𝐾𝑔𝐻2 𝑂
ℋ = 0,34
𝐾𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑙𝑏𝑚
ℋ = 0,34 𝐾𝑔 × = 0,765 𝑙𝑏𝑚
0,45559 𝐾𝑔
Dryer 2
𝑃𝐴
ℋ = 0,62
𝑃 − 𝑃𝐴
T= 60℉ → 15,6 ℃
𝑃𝐴
ℋ𝑅 = 100
𝑃𝐴,𝑆
𝑃𝐴
0,8 = 100
1,7
𝑃𝐴 = 1,36 𝑘𝑃𝑎
1,36
ℋ = 0,62
101,3 − 1,36
𝐾𝑔𝐻2 𝑂
ℋ = 0,08
𝐾𝑔 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔
𝑙𝑏𝑚
ℋ = 0,08 𝐾𝑔 × = 0,0186 𝑙𝑏𝑚
0,45559 𝐾𝑔
7. Problem 10.5-1
Z = ...?
Ditanya:
Hitunglah tinggi menara yang diperlukan jika nilai 1,5 kali minimum laju udara yang
digunakan
Jawaban:
Langkah 1: Tentukan H1 dari humidity chart dengan plot TG1 & Tw
Pada TG1=23,9oC & Tw = 21,1oC, H1 = ?
Humidity
0,0145
Dari grafik Humidity Chart tersebut diperoleh nilai H1 = 0,0145 kg H2O/kg udara
kering.
160 Hy2
Hy (J/kg)10-3
140
Equilibrium Line
120
Minimum G
100
80 Operating
Line
Hy1 60
24 TL1 29 34 39 TL2 44
44
TL(°C)
Maka, z = HG x (3,188)
= 0,533 x 3,188
= 1,70 m
8. Problem 10.5-2
Laju gas minimum dan tinggi menara pendingin air. Menara pendingin air ini
direncanakan untuk mendinginkan air dari 110°F ke 85°F dalam sebuah menara isian
pendingin air countercurrent menggunakan udara yang masuk pada 85°F dengan
suhu bola basah 75°F. Aliran air adalah 2000 lbm/h.ft 2 dan laju udara adalah 1400
lbm udara/h.ft2. Koefisien perpindahan massa keseluruhan adalah KGa = 6,90
lbmol/h.ft3.atm.
(A) Hitunglah laju udara minimum yang dapat digunakan
(B) Hitung tinggi menara diperlukan jika aliran udara 1400 lbmair / h.ft2 digunakan.
Penyelesaian:
Diketahui: Kondisi menara pendingin air
L = 2000 lbm/h.ft2
G = 1400 lbm udara/h.ft2
KGa = 6,90 lbmol/h.ft 3.atm
TWB udara masuk = 75 °F
Ditanya: a. Laju udara minimum
b. Tinggi menara (z)
Jawaban: a. Laju udara minimum
Z = ...?
Humidity
0,0165
Dari grafik Humidity Chart tersebut diperoleh nilai H1 = 0,0165 lbm H2O/lbm udara
kering.
Langkah 2: Tentukan nilai Hy1 dengan persamaan 9.3-9:
Hy1 = (0,24 + 0,45H1)(T°F-32) + 1075,4 H1
80
Hy2 70
Hy (btu/lbm)
60
Equilibrium Line
50
Operating
40 Line
Hy1 30 Minimum G
TL2
20
80 TL1 90 100 110 120
TL °F
b. Tinggi Menara (z)
Gunakan nilai G= 1400 lbm udara/h.ft12
Gunakan persamaan 10.5-2:
G(Hy2-Hy1) = LcL(TL2-TL1) dimana, cL = 1,00 btu/lbm.°F
G 𝐻 𝑑𝐻𝑦
Maka, z =
MB KG
∫ 𝑦2 (𝐻
aP 𝐻 𝑦1 𝑦∗ − 𝐻𝑦 )
1400
= x 3,12
29(6,90)(1,00)
= 21,8 ft (6,64 m)