Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DWINA RAHMAYANI HASIBUAN

NIM : 170405194
KELAS :D
MATA KULIAH PERANCANGAN ALAT PROSES

SOAL

Sebuah reaktor fermentasi yang digunakan sebagai proses pengubahan glukosa menjadi
bioetanol dengan bantuan saccharomyces cerevisiae yang terbuat dari Carbon Steel SA-285
Grade C dengan tutup atas silinder vertikal dengan alas datar dan tutup bawah ellipsoidal. Jenis
sambungan yang digunakan yaitu Double welded butt joints. Dengan kondisi operasi yang
diingikan pada temperatur 30˚C dan tekanan 1 atm. Laju alir bahan baku sebesar 116255
kg/jam. Densitas campuran sebesar 1043,85 kg/m 3. Faktor kelonggaran sebesar 20% dengan
waktu tinggal 72 jam.
Tentukanlah:
a. Volume tangki
b. Diameter dan tinggi tangki
c. Tebal dinding tangki
d. Tebal tutup tangki
e. Perancangan sistem pengaduk
Jawaban :

(Walas, 1990)

Perhitungan :
a. Volume tangki
kg
116255 x 72 jam
jam
Volume larutan, V1 = = 8018,74 m3
1043,85 kg/m3

Faktor kelonggaran = 20%


Volume tangki, Vt = (1+0,2) x 8018,74 m3
= 9622,49 m3
b. Diameter dan Tinggi Tangki
Volume silinder
1
V= 4 πDt 2 hs (hs : Di = 3 : 2)
3
Vs = 4 πDi 3 (Brownell & Young, 1959)

Volume tutup tangki (Ve)


1
Ve = πDt 3
24
Volume tangki (Vt)
Vt = Vs + Ve
19
9622,49 = πDt 3
24

Dt = 15,70 m

Tinggi silinder (Hs)


3 3
Hs = 2 x Dt = 2 x 15,70 = 23,55 m

Tinggi Head (He)


He : Dt = 1 : 4
1 1
He = 4 x Dt = 4 x 15,70 = 3,93 m

Tinggi total tangki (Ht)


Ht = Hs + He
= 23,55 m + 3,93 m = 27,48 m
c. Tebal dinding tangki
P𝑅
ts = +n. C
SE-0,6P
Dimana :
ts = tebal dinding (m)
P = tekanan desain (kPa)
R = jari – jari dalam tangki (m)
S = allowable stress (kPa)
E = joint efficiency
C = corrosion allowance (m/tahun)
n = umur alat (tahun)
(Walas, 1990)
Joint efficiency (E) = 80% (Brownell & Young, Tabel 13.2, hal 254)

(Brownell dan Young, 1959)

Volume larutan = 8018,74 m3


Volume tangki = 9622,49 m3
8018,74
Tinggi larutan dalam tangki = x 27,48 = 19,63 m
9622,49

Tebal dinding tangki :


PR
ts = +n. C
SE-0,6P
(362,56 kPa)(7,25)m
= + (10 x 0,000508)
(94458,210 kPa x 0,80)-(0,6 x 332,32 kPa)

= 0,04 m = 1,6 in
Tebal dinding standar yang digunakan = 2 in (Brownell & Young, 1959)
(Brownell dan Young, 1959)

d. Tebal tutup tangki


Tebal dinding head (tutup tangki)
PDt
th = + n. C (Peters et.al, 2004)
2(SE-0,2P)

Dimana :
th = tebal dinding (m)
P = tekanan desain (kPa)
S = allowable stress (kPa)
E = efisiensi pengelasan
C = corrosion allowance (m/tahun)
n = umur alat (tahun)
Tebal head standar yang digunakan :
PDt
th = + n. C
2(SE-0,2P)
(Walas, 1990)

(362,56 kPa )(15,70 m)


th = + (10 x 0,000508)
2(94458,2120 kPa x 0,80)-(0,2 x 332,32 kPa)

= 0,04 m = 1,6 in
e. Perancangan Sistem Pengaduk
Jenis pengaduk : turbin impeller daun enam
Untuk turbin standar (Geankoplis, 2003), diperoleh :
Da/Dt =1/3 ; Da = 1/3 x 15,70 m = 5,23 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 5,23 m = 1,31 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 5,23 m = 1,05 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 15,70 m = 5,23 m
Densitas campuran (𝜌 campuran) = 1043,85 kg/m3= 65,17 lbm/ft3
Viskositas campuran (𝜇 campuran) = 0,0008833 kg/m.s = 0,8833 cP
Karena viskositas campuran <25000 cP dan jumlah pengaduk yang digunakan
hanya 1, maka H/D = 1,4 (Walas, 1990).

(Walas, 1990)

Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/s


gc = 32,174 ft/lbf.s2
konstanta pengaduk, kƮ= 6,3

(McCabe, et al., 1993)

Menghitung daya :
N3 D5 ρk𝑡
P= (Wallas, 1990)
550gc

6,3.(1)3 (5,23)5 (65,17)


P= = 91,11 hp
(550)(32,1740)

Efisiensi motor penggerak = 80%


Daya motor penggerak = 91,11 hp /0,8 = 113,89 hp
Maka dipilih daya motor dengan tenaga 114 hp

Anda mungkin juga menyukai