Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Proses Pembuatan Komposit”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia Zat
Padat.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang


sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Medan, 10 Maret 2020

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komposit sebagai Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau
kombinasi dua atau lebih material baik secara mikro atau makro, dimana sifat material
yang tersebut berbeda bentuk dan komposisi kimia dari zat asalnya. Pendapat lain
mengatakan bahwa komposit adalah sebuah kombinasi material yang berfasa padat yang
terdiri dari dua atau lebih material secara skala makroskopik yang mempunyai kualitas
lebih baik dari material pembentuknya.
Dengan pemahaman tentang struktur dan sifat bahan teknik sekarang. Dengan
kuat di tempat, kita dapat membahas bagaimana bahan-bahan ini dapat dibentuk atau
dibuat menjadi produk dan komponen yang bermanfaat. Sebagian besar metode
pemrosesan yang penting adalah dijelaskan di sini, dengan sedikit atau tanpa perbedaan
yang dibuat antara skala mikro dan skala makro proses — misalnya, proses yang
membentuk sirkuit dan komponen terintegrasi untuk jembatan jalan raya dijelaskan di
sini. Benang merahnya adalah semua bahan kimia dan fenomena fisik yang diperlukan
untuk memperkenalkan teknik pemrosesan ini sudah ada telah dijelaskan dalam bab-bab
sebelumnya. Dengan pemahaman tentang struktur dan sifat bahan teknik sekarang
Dengan kuat di tempat, kita dapat membahas bagaimana bahan-bahan ini dapat dibentuk
atau dibuat
Menjadi produk dan komponen yang bermanfaat. Sebagian besar metode
pemrosesan yang penting adalah dijelaskan di sini, dengan sedikit atau tanpa perbedaan
yang dibuat antara skala mikro dan skala makro proses — misalnya, proses yang
membentuk sirkuit dan komponen terintegrasi untuk jembatan jalan raya dijelaskan di
sini. Benang merahnya adalah semua bahan kimia dan fenomena fisik yang diperlukan
untuk memperkenalkan teknik pemrosesan ini sudah ada telah dijelaskan dalam bab-bab
sebelumnya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proses Komposit


Komposit memberikan suatu pengertian yang sangat luas dan berbeda-beda,
serta mengikuti situasi dan perkembangan bahan itu sendiri. Gabungan dua atau lebih
bahan merupakan suatu konsep yang diperkenalkan untuk menerangkan definisi
komposit. Walaupun demikian definisi ini terlalu umum, karena komposit ini
merangkumi semua bahan termasuk plastik yang diperkuat dengan serat, logam alloy,
keramik, kopolimer, plastik berpengisi atau apa saja campuran dua bahan atau lebih
untuk mendapatkan suatu bahan yang baru.

2.2 Jenis-Jenis Proses Komposit

1. Pencetakan Semprot (spray lay-up), Spray-up merupakan metode cetakan


terbuka yang dapat menghasilkan bagian-bagian yang lebih kompleks ekonomis dari
hand lay-up. Proses spray-up dilakukan dengan cara penyemprotan serat (fibre) yang
telah melewati tempat pemotongan (chopper). Sementara resin yang telah dicampur
dengan katalis juga disemprotkan secara bersamaan Wadah tempat pencetakanspray- up
telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu proses selanjutnya adalah dengan embiarkannya
mengeras pada kondisi atsmosfer standar.

Gambar 2.2.1 Contoh Aplikasi spray – lay up


2. Pencetakan Tangan (Hand Lay-Up), prosesnya ialah: Menuang resin dengan
tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajuan atau kain, kemudian memberi takanan
sekaligus meratakannya menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut dilakukan
berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Membiarkannya mengeras
pada kondisi atmosfir standar. Aplikasi : pembuatan kapal, bodi kendaraan, bilah turbin
angin.

Gambar 2.2.2 Aplikasi dari Proses hand lay up

3. Pengemasan Vakum (vacuum bagging), Pada proses ini digunakan pompa


vacuum untuk menghisap udara yang ada dalam wadah tempat diletakkannya komposit
yang akan dilakukan proses pencetakan. Dengan divakumkan udara dalam wadah maka
udara yang ada diluar penutup plastic akan menekan kearah dalam. Hal ini akan
menyebabkan udara yang terperangkap dalam specimen komposit akan dapat
diminimalkan. Dibandingkan dengan hand lay-up, metode vakum memberikan
penguatan konsentrasi yang lebih tinggi, adhesi yang lebih baik antara lapisan, dan
kontrol yang lebih resin / rasio kaca. Aplikasi : pembuatan kapal pesiar, komponen
mobil balap
Gambar 2.2.3 Aplikasi dari Proses vacuum bag
4. Pressure Bag.
Pressure bag memiliki kesamaan dengan metode vacuum bag, namun cara ini tidak
memakai pompa vakum tetapi menggunakan udara atau uap bertekanan yang
dimasukkan malalui suatu wadah elastis Wadah elastis ini yang akan berkontak pada
komposit yang akan dilakukan proses. Biasanya tekanan basar tekanan yang di berikan
pada proses ini adalah sebesar 30 sampai 50 psi.
Aplikasi dari metoda vacuum bag ini adalah pembuatan
tangki,wadah,turbinangin,vessel.

Gambar 2.2.4 Aplikasi Proses dari Pressure Bag


5. Filament Welding

Proses ini menggunakan Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah
yang berisi resin, kemudian fiber tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang
bergerak dua arah, arah radial dan arah tangensial. Proses ini dilakukan berulang,
sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan fiber sesuai dengan yang diinginkan.
Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini adalah poliester, vinil ester,
epoxies, dan fenolat. Proses ini terutama digunakan untuk komponen belah berlubang,
umumnya bulat atau oval, seperti pipa dan tangki. Serat TOWS dilewatkan melalui
mandi resin sebelum ke Mandrel dalam berbagai orientasi, dikendalikan oleh
mekanisme serat, dan tingkat rotasi mandrel tersebut. Adapun aplikasi dari proses
filament winding ini digunakan untuk menghasilkan bejana tekan, motor roket, tank,
tongkat golf dan pipa.

Gambar 2.2.5 Proses Filament Welding

Anda mungkin juga menyukai