Adilla Pratiwi, Leon Lukhas Santoso, Mu’to Naimah, dan Muhamad Yulianto
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia
E-mail: adillapratiwi02@gmail.com, leonluke17@gmail.com, mutonaimah98@gmail.com,
muhamadyulianto002@gmail.com
Abstrak
Sintesis i-oktana melalui reaksi hidrogenasi yang melibatkan reaktan i-oktena dan hidrogen
(H2). Reaksi hidrogenasi membutuhkan katalis untuk mempercepat laju reaksinya yang dapat
berupa Nickel boride maupun Pd/Al2O3 yang memiliki tahap penentu laju (TPL) yang berbeda.
Nickel boride memiliki TPL pada tahap adsorpsi hidrogen sedangkan TPL Pd/Al2O3 terdapat
pada reaksi permukaan. Tahap penentu laju yang berbeda akan menghasilkan persamaan laju
reaksi yang berbeda. Persamaan laju rekasi yang didapatkan digunakan untuk mendapatkan nilai
parameter laju reaksi. Nilai parameter laju reaksi yang diperoleh dievaluasi kembali berdasarkan
aspek statistik (R2 dan variance) dan negatif/tidaknya nilai parameter. Regresi non-linier
dilakukan dengan menggunakan software Polymath berdasarkan data eksperimen untuk
menentukan kesesuaian mekanimse yang dibuat dengan data eksperimen. Dari hasil regresi,
diperoleh bahwa reaksi dengan katalis Pd/Al2O3 dengan adsorpsi H2 secara molekular
menunjukkan kesesuaian yang paling tinggi dengan data eksperimen, di mana nilai parameter
laju reaksi yang diperoleh logis dan tidak bernilai negatif.
Kata Kunci : i-oktana, i-oktena, Tahap Penentu Laju, Hidrogenasi, Katalis, Parameter Laju
4 0,0351 1 3 1
Untuk set C yaitu laju 5 dan 6 (ketergantungan
5 0,0114 1 1 3
pada i- octane dan hyrdogen ). i-octane
teradsoprsi dan hydrogen tidak, sehingga:
6 0,0534 10 1 0
𝑃𝐵
7 0,0280 1 10 0 −𝑟𝐴′ =
1 + 𝐾𝐶 𝑃𝐶 + ⋯ .
8 0,0033 1 1 10 Untuk set D yaitu laju 7 dan 8 (ketergantungan
9 0,0380 2 2 2 pada i-octene dan i-octane). I-octane teradsorpsi
10 0,0090 1 1 4 sedangkan i-octene tidak, sehingga:
11 0,0127 0,6 0,6 0,6
𝑃𝐴
12 0,0566 5 5 5 −𝑟𝐴′ =
1 + 𝐾𝐶 𝑃𝐶 + ⋯
a) Develop a rate law, and evaluate all the rate Untuk set E yaitu laju 9 dan 10 (ketergantungan
law parameters pada i-octane). I-octane teradsorpsi dua kali lipat
b) Suggest a mechanism consistent with the sehingga:
experimental data. Hydrogen and i-octene are −𝑟𝐴′ ≈ 𝑃𝐵
to be fed in stoichiometric proportions at a Sehingga dengan menentukan persamaan laju
total rate of 5 mol/min at 2000C and 3 atm reaksi secara manual maka didapatkan
c) Neglecting pressure drop, calculate the persamaan laju reaksi , yaitu :
catalyst weight necessary to achieve 80% 𝑘. 𝑃𝐴 𝑃𝐻2
−𝑟𝐴′ =
conversion of i-octane in a CSTR and in a (1 + 𝐾𝐴 𝑃𝐴 + 𝐾𝐵 𝑃𝐵 + 𝐾𝐶 𝑃𝐶 )2
plug-flow reactor
d) If pressure drop is taken into account and the 2. Menentukan mekanisme reaksi
1 1 Untuk mekanisme reaksi pada reakdi
-in. catalyst pellets are packed in 1 -in. hidrogenasi, dilakukan dengan mekanisme
8 2
Schedule 80 pipes 35 ft long, what catalyst adsorpi disosiasi dan adsorpsi molekuler sebagai
weight is necessary to achieve 80% berikut :
conversion? The void fraction is 40% and the Katalis Palladium (Adsorpsi Disosiatif)
density of the catalyst is 2,6 g/cm3 (1) Adsorpsi : 𝐴 + 𝑆 ⇌ 𝐴 ∙ 𝑆
[Pembahasan] : (2) Adsorpsi : 𝐵2 + 2𝑆 ⇌ 2𝐵 ∙ 𝑆
Pembahasan (a dan b) (3) Reaksi permukaan : 𝐴 ∙ 𝑆 + 2𝐵 ∙ 𝑆 ⇌ 𝐶 ∙ 𝑆 + 2𝑆
(4) Desorpsi : 𝐶 ∙ 𝑆 ⇌ 𝐶 + 𝑆
1. Menentukan laju reaksi
𝐶𝐴∙𝑆
Untuk set A yaitu laju 1 dan 2 𝑟1 = 𝑘𝐴 𝑃𝐴 𝐶𝑉 − 𝑘𝐴′ 𝐶𝐴∙𝑆 = 𝑘𝐴 (𝑃𝐴 𝐶𝑉 − )
𝐾𝐴
(ketergantungan pada i-octane product). I-octane 𝐶𝐵∙𝑆 2
teradsopsi ke permukaan. Peningkatan tekanan 𝑟2 = 𝑘𝐵 𝑃𝐵 𝐶𝑉 2 − 𝑘𝐵′ 𝐶𝐵∙𝑆 2 = 𝑘𝐵 (𝑃𝐵 𝐶𝑉 2 − )
𝐾𝐵
parsial mengakibatkan laju reaksi menurun, 𝐶𝐶∙𝑆 𝐶𝑉 2
𝑟3 = 𝑘𝑆 𝐶𝐴∙𝑆 𝐶𝐵∙𝑆 2 − 𝑘𝑆′ 𝐶𝐶∙𝑆 𝐶𝑉 2 = 𝑘𝑆 (𝐶𝐴∙𝑆 𝐶𝐵∙𝑆 2 − )
sehingga: 𝐾𝑆
1 𝑃𝐶 𝐶𝑉
−𝑟𝐴 = 𝑟4 = 𝑘𝐷 𝐶𝐶∙𝑆 − 𝑘𝐷′ 𝑃𝐶 𝐶𝑉 = 𝑘𝐷 (𝐶𝐶∙𝑆 − )
1 + 𝐾𝐵 𝑃𝐵 + ⋯ 𝐾𝐷
Dengan menjadikan reaksi permukaan sebagai
TPL, maka persamaan laju reaksi menjadi :
𝐾𝑃𝐴 𝑃𝐵 Tabel 1. Data Regresi Polymath
𝑟3 = 𝑟′ =
𝑃 3
(1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + (𝑃𝐵 𝐾𝐵 )1/2 + 𝐶)
𝐾𝐷
𝐾𝑃𝐴 𝑃𝐵2
𝑟3 = 𝑟′ =
𝑃𝐶 2
(1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + 𝑃𝐵2 𝐾𝐵 + )
𝐾𝐷 𝑚𝑜𝑙 1 1
dengan 𝐾 = 𝑔𝑟𝑎𝑚.ℎ.𝑎𝑡𝑚2 , 𝐾𝐴 = 𝑎𝑡𝑚, 𝐾𝐵 = ,
√𝑎𝑡𝑚
Katalis Nikel Boride (Adsorpsi dan 𝐾𝐷 = 𝑎𝑡𝑚
Molekuler)
(1) Adsorpsi : 𝐴 + 𝑆 ⇌ 𝐴 ∙ 𝑆
(2) Adsorpsi : 𝐵2 + 2𝑆 ⇌ 2𝐵 ∙ 𝑆
(3) Reaksi permukaan : 𝐴 ∙ 𝑆 + 2𝐵 ∙ 𝑆 ⇌ 𝐶 ∙ 𝑆 + 2𝑆
(4) Desorpsi : 𝐶 ∙ 𝑆 ⇌ 𝐶 + 𝑆
𝐶𝐴∙𝑆
𝑟1 = 𝑘𝐴 𝑃𝐴 𝐶𝑉 − 𝑘𝐴′ 𝐶𝐴∙𝑆 = 𝑘𝐴 (𝑃𝐴 𝐶𝑉 − )
𝐾𝐴
𝐶𝐵∙𝑆 2
𝑟2 = 𝑘𝐵 𝑃𝐵 𝐶𝑉 2 − 𝑘𝐵′ 𝐶𝐵∙𝑆 2 = 𝑘𝐵 (𝑃𝐵 𝐶𝑉 2 − )
𝐾𝐵
𝐶𝐶∙𝑆 𝐶𝑉 2 (a)
𝑟3 = 𝑘𝑆 𝐶𝐴∙𝑆 𝐶𝐵∙𝑆 2 − 𝑘𝑆′ 𝐶𝐶∙𝑆 𝐶𝑉 2 = 𝑘𝑆 (𝐶𝐴∙𝑆 𝐶𝐵∙𝑆 2 − )
𝐾𝑆
𝑃𝐶 𝐶𝑉
𝑟4 = 𝑘𝐷 𝐶𝐶∙𝑆 − 𝑘𝐷′ 𝑃𝐶 𝐶𝑉 = 𝑘𝐷 (𝐶𝐶∙𝑆 − )
𝐾𝐷
Dengan menjadikan adsorpsi hidrogen sebagai
TPL, maka persamaan laju reaksi menjadi :
𝐾𝑃𝐵
𝑟2 = 𝑟 ′ = 2
1/2
𝑃𝐶 𝑃
(1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + ( ) + 𝐶)
𝐾𝐷 𝐾𝑆 𝑃𝐴 𝐾𝐴 𝐾𝐷
(b)
3. Regresi Polymath Gambar 5. Grafik Kecenderungan (a) Hidrogen
dan (b) i-octene
Model 2 :
Katalis Pd/Al2O3 (adsorpsi molekuler H2)
Persamaan laju :
𝐾𝑃𝐴 𝑃𝐵2
𝑟′ = 𝑚𝑜𝑙 1
𝑃𝐶 2 dengan 𝐾 = 𝑔𝑟𝑎𝑚.ℎ.𝑎𝑡𝑚, 𝐾𝐴 = 𝑎𝑡𝑚, 𝐾𝑆 = tidak
(1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + 𝑃𝐵2 𝐾𝐵 + )
𝐾𝐷
berdimensi, dan 𝐾𝐷 = 𝑎𝑡𝑚
𝑚𝑜𝑙 1 1
dengan 𝐾 = 𝑔𝑟𝑎𝑚.ℎ.𝑎𝑡𝑚2 , 𝐾𝐴 = 𝑎𝑡𝑚, 𝐾𝐵 = 𝑎𝑡𝑚,
dan 𝐾𝐷 = 𝑎𝑡𝑚
(a)
(a)
(b)
𝐹𝐴 = 𝐹𝐴0 (1 − 𝑋) = 𝐹𝑜 . yA0 (1 − 𝑋)
𝐹𝐵 = 𝐹𝐵0 (1 − 𝑋) = 𝐹𝑜 (1 − yA0 )(1 − 𝑋)
𝐹𝐶 = 𝐹𝐴0 𝑋 = 𝐹𝑜 yA0 𝑋
𝐹𝑇 = 𝐹𝐴 + 𝐹𝐵 + 𝐹𝐶
𝐹𝐴 𝐹𝐵 𝐹𝐶
𝑃𝐴 = 𝑃𝑇 ; 𝑃𝐵 = 𝑃𝑇 ; 𝑃𝐶 = 𝑃𝑇
Gambar 8. Grafik Pengaruh Massa Katalis 𝐹𝑇 𝐹𝑇 𝐹𝑇
terhadap Konversi
Maka massa katalis yang dibutuhkan adalah 𝑘𝑃𝐴 𝑃𝐵
−( )
𝑃 2
390,03 gram. 𝑑𝑋 (1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + 𝑃𝐵2 𝐾𝐵 + 𝐶 )
𝐾𝐷
=
𝑑𝑊 𝐹𝐴0
Pembahasan (d):
With Pressure Drop, PBR 𝑑𝑃 𝐺 1 − 𝛷 150(1 − 𝛷)𝜇
= ( 3 )[ + 1,75 𝐺]
Asumsi : Sistem Isotermal 𝑑𝐿 𝜌𝑔𝑐 𝐷𝑃 𝛷 𝐷𝑃
Kondisi Proses :
𝑑𝑃 𝐺 1 150(1 − 𝛷)𝜇 1
Steady State = ( 3) [ + 1,75 𝐺] ( )
𝑑𝑊 𝜌𝑔𝑐 𝐷𝑃 𝛷 𝐷𝑃 𝐴𝑐 𝜌𝑐
Feed = 5 mol/min
T = 200oC dengan :
P0 = 3 atm 𝜱 = void fraction = 0,4
V0 = 1 L 1 1 𝑓𝑡 1
𝑫𝑷 = particle diameter = ( 𝑖𝑛) ( )= 𝑓𝑡
Reaksi : 8 12 𝑖𝑛 96
A+BC 𝒈𝒄 = gravitational conversion factor
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
(TPL = Adsorpsi Molekular H2 [B]) = 32,174
𝑙𝑏𝑓 𝑠𝑒𝑐 2
k = 0,115 𝑙𝑏𝑚
KA = 0,493 𝑮 = 7546,9 2
𝑓𝑡 ℎ𝑟
KB = 0,317 57 𝑙𝑏 𝑃
𝝆 = 𝐶𝑇 𝑚
̅ =( )
KDes = 2,345 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑅𝑇
Semua spesi dalam fasa gas 57 𝑙𝑏
( ) (3 𝑎𝑡𝑚)
= 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙
Diinginkan X = 80% konversi 𝑓𝑡 3 𝑎𝑡𝑚
Ukuran Pipa dan Katalis : (0,7301 ) [(200 + 273,15)(1,8)]°𝑅
𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙°𝑅
Diameter Pellet = 1/8 inch 𝑙𝑏𝑚
= 0,2750 𝑓𝑡 3
Diameter Pipa = 1 ½ inch 𝑙𝑏𝑚
L pipa = 35 ft 𝝁 = 0,02188
𝑓𝑡ℎ𝑟
Void Fraction (φ) = 0,4 𝐷2
ρcat = 2,6 g/cm3 𝐴𝑐 = 𝜋 ∗ = 0.012 𝑓𝑡 2
4
Menggunakan Polymath, maka hasil yang
didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 3. Massa Katalis terhadap Konversi katalis Pd/Al2O3 dengan adsorpsi
W(g) X hidrogen secara molekular. Laju reaksi
0 0 untuk mekanisme ini adalah sebagai
0.228492 0.248779 berikut.
0.300607 0.312051 𝐾𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑟′ =
0.456775 0.428065 𝑃 2
(1 + 𝑃𝐴 𝐾𝐴 + 𝑃𝐵 𝐾𝐵 + 𝐾𝐶 )
0.616775 0.521912 𝐷
0.856775 0.626713
1.176775 0.720576 Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.656775 0.804771
1. Prof. Dr. Ir. Slamet, M.T.selaku dosen mata
3.016775 0.902268
kuliah Teknik Reaksi Kimia 1 yang telah
10 0.975573
mendukung terlaksananya paper ini.
2. Ahmad Rafif selaku asisten dosen mata
kuliah Teknik Reaksi Kimia 1 yang telah
memberikan masukan dan membimbing
dalam proses perhitungan.
Daftar Acuan
Fogler, H. Scott. (2006) Elements of Chemical
Reaction Engineering, 4th Edition. New
Jersey : Prentice Hall.
Gambar 9. Grafik Pengaruh Massa Katalis Kotz, Treichel, Townsend (2010) Chemistry &
terhadap Konversi Chemical Reactivity, Enhanced Edition.
Maka massa katalis yang dibutuhkan sebanyak USA: Brooks/Cole, Cengage Learning.
1,65 gram. Maccarrone et al. (2012) Kinetic Study of the
Partial Hydrogenation of 1-Heptyne over
4. Kesimpulan Ni and Pd Supported on Alumina. [online]
Kesimpulan dari paper ini adalah Tersedia pada : www.intechopen.com/
1. Katalis yang digunakan dalam reaksi download/pdf/39728 (diakses pada
hidrogenasi dapat berupa Pd/Al2O3 Minggu, 30 September 2018).
maupun Nickel boride. Nag, Nabin K. (1994) “A Study on the
2. Untuk reaksi yang menggunakan katalis dispersion and catalytic activity of gamma
Pd/Al2O3, (baik yang melibatkan alumina-supported palladium
adsorpsi H2 disosiatif dan molekular) catalysts”.Catalysis Letters, 24(1-2):37-46.
reaksi yang menjadi TPL adalah reaksi Nishimura, Shigeo (2001) Handbook of
permukaan, sedangkan untuk reaksi Heterogeneous Catalytic Hydrogenation
dengan katalis Nickel boride yang for Organic Synthesis. New York : John
menjadi TPL adalah reaksi adsorpsi Wiley & Sons, Inc.
hidrogen. Reynders, Fritz (2011) Gas-Limited
3. Setelah melakukan regresi, data yang Hydrogenation of 1-Octene in a Packed
diberikan dalam buku Fogler cocok Bed Reactor. Disertasi. University of
untuk mekanisme dengan menggunakan Pretoria.