Anda di halaman 1dari 3

Parameter Efisiensi Reaktor Batch

Reaksi kimia berlangsung hampir dimanapun dilingkungan dan Reaktor kimia didefinisikan
sebagai sebuah alat yang didesain sedemikian rupa sehingga suatu reaksi dapat berlangsung
dalam kondisi yang terkontrol sehingga dapat menghasilkan produk yang diinginkan. Setiap
reaktor kimia memiliki dimensi dan struktur yang berbeda-beda, sehingga untuk dibutuhkan
model matematika untuk mendapatkan deskripsi kuantitas. Terdapat dua karakteristik utama
yang perlu di perhatikan, yaitu mode operasi dan kualitas pengadukan.
Sebuah reaktor yang ideal merupakan bentuk sederhana dari reaktor kimia yang memiliki
kedua karakteristik utama yang telah disebutkan sebelumnya. Reakor ideal dapat diklasfikasi
lagi berdasarkan jenis operasi, Discontinuous dan Continuous, dan berdasarkan kualitas
pengadukan, tidak ada pengadukan dan pengadukan sempurna. Reaktor Batch termasuk
kedalam jenis reaktor diskontinu dan merupakan reaktor untuk sistem termodinamika
tertutup.

Gambar 1. 1 Reaktor Batch
Di industri, jenis operasi diskontinu merupakan jenis operasi yang cocok digunakan untuk
memproduksi produk-produk yang memiliki reaksi yang kompleks dan m emungkinkan
terjadinya pola reaksi yang berbeda-beda dengan hanya mengontrol suhu dari reaksi tersebut.
Hal inilah yang membedakan reaktor diskontinu dan reaktor kontinu dimana pada reaktor
kontinu berlangsung kondisi steady state dan untuk mendapatkan produk hanya dibutuhkan
reaksi kimia yang sederhana. Berbeda halnya dengan reaktor-reaktor kontinu seperti CSTR
dan Plug Flow Reactor, reaktor batch berjalan dengan kondisi unsteady.
Analisis kuantitatif dari reaktor batch didapatkan dengan menggunakan model matematika
dimana dalam model matematika tersebut terdiri dari neraca massa dan energi. Didalam
kedua neraca, baik massa maupun energi, terdapat persamaan-persamaan differensial yang
harus dipecahkan secara numerik.
Neraca Massa
Sebuah neraca massa dari reaktor batch dapat dinyatakan untuk masing-masig senyawa kimia
atau komponen yang berada didalam sistem atau reaktor. Persamaan 1 merupakan persamaan
untuk jmlah molar dari suatu senyawa i
(1)
dimana V
r
merupakan volume dari reaktor batch. Asumsikan bahwa reaksi yang terjadi
merupakan single reaction dengan laju reaksi R dan laju perubahan jumlah molar dinyatakan
dalam persamaan , akan sebanding dengan laju reaksi yang didapatkan dari
persamaan aljabar sebagai berikut
(2)
dimana
i
merupakan koefisien stoikiometri dari senyawa i dan akan bernilai negatif jika
senyawa tersebut merupakan reaktan dan positif jika merupakan produk. Karena laju reaksi
tersebut merupakan fungsi dari konsentrasi, maka laju persamaan akumulasinya adalah
(3)
Asumsikan bahwa reaksi berjalan pada volume konstan sehingga didapatkan persamaan
(4)
Pada kondisi volume konstan pada reaktor batch, laju reaksi akan sangat bergantung dengan
waktu penurunan konsentrasi. Ketika beberapa reaksi terjadi secara bersamaan, persamaan
menjadi
(5)
Dimana N
R
merupakan total jumlah reaksi dan
i,j
merupakan koefisien stoikiometri dari
senyawa i pada reaksi j. Seperti pada persamaan sebelumnya, nilai koefisien stoikiometri
akan bernilai positif bila senyawa i merupakan reaktan dan positif bila senyawa i merupakan
produk.
Tabel 1. 1 Kinetika Reaksi Reaktor Batch

Kinetika orde nol dikarakteristikan dengan profil konsentrasi yang linear dimana pada waktu
reaksi yang besar, orde reaksi ini tidak bisa digunakan dan menjadi unrealistic. Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi orde nol diturunkan dari mekanisme reaksi yang kompleks dan
tidak bisa berlangsung pada konsentrasi reaksi yang sangat rendah. Ketika orde reaks
dinaikkan, reaksi berlansung lebih cepat pada konsentrasi yang lebih tinggi dan berjalan lebih
lambat pada reaksi yang konsentrasi yang terendah. Namun, pengaruh dari orde reaksi cukup
kecil sehingga pada beberapa kasus, reaksi orde satu dianggap sebagai pendekatan yang
cukup memadai untuk digunakan.
Neraca Energi
Terdapat bagian dalam neraca energi atau heat balance yang merupakan bagian penting
dalam membuat kinerja reaktor batch menjadi lebih realistis. Ketika sejumlah energi
potensial yang tersimpan didalam sebuah rantai kimia diubah oleh reaksi eksotermal menjadi
panas, sejumlah efek termal diproduksi dan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
neraca energi. Pada reaktor batch, akumulasi dari energi dalam didapatkan melalui selisih
antara panas yang diproduksi oleh reaksi dan panas yang dipindahkan dari/ke lingkungan.
(6)
Beberapa asumsi sederhana membuat persaman..dapat digunakan dalam keadaan nyata.

Anda mungkin juga menyukai