Anda di halaman 1dari 43

Metoda Tahap

Kesetimbang
an Ekstraksi
Mata Kuliah Pemisahan II
Departemen Teknik Kimia
USU

Penurunan aturan lever arm secara grafik


Dua

buah aliran L dan V (masing-masing


mengandung komponen A, B, dan C)
dicampur sehingga menghasilkan aliran
campuran M

Neraca

Massa Total:
+
L
=
M

......................1)

lever arm
Neraca

massa komponen A
V yA + L xA = M xAM
......................2)
dimana: xAM = fraksi massa A di dalam aliran M

Untuk

komponen C,
V yC + L xC = M xCM ...3)
Dengan menggabung persamaan 1 dan 2 diperoleh:
V yA + L xA = (L + V) xAM
V yA V xAM = LxAM - L xA
V (yA xAM ) = L (xAM - xA )
.......................4)
L y x

AM

x AM x A

lever arm
Persamaan

V yC +

(1) digabungkan ke (3)


L xC = (L + V) xCM

y C xCM
L

V xCM xC

Persamaan

.5)

(4) = Persamaan (5)

y C xCM
y A x AM

x AM x A xCM xC
Disederhanakan

menjadi:

xC xCM
xCM .6)
yC

x A x AM x AM y A

lever arm

Titik-titik L, M, dan V harus terletak pada satu garis


L (kg) VM

.7)
V (kg) LM

Aturan lever arm


kg L / kg V = panjang garis VM / panjang garis LM
L (kg) VM

.8)
M (kg) LV

Ex.12.5-2:
Ekstraksi

Massa

Ekstrak

dan

Rafinat

Hasil

Berdasarkan Ex. 12.5-1,


komposisi lapisan ekstrak (V):
yA = 0,04; yC = 0,94; yB = 1 0,04 -0,94 = 0,02
komposisi lapisan rafinat (L):
xA = 0,12; xC = 0,02; xB = 1 0,12 -0,02 = 0,86.
Campuran awal mengandung M = 100 kg dan xAM =
0,1.
Tentukan massa V dan L.
Penyelesaian:
Neraca massa total:
V + L = M = 100 kg
.......... a)
Dari persamaan (2):
V yA + L xA = M xAM
V (0,04) + L(0,12) = 100 (0,1)
b)
Selesaikan pers (a) dan (b) secara simultan maka

Ex.12.5-2:
Ekstraksi

Massa

Ekstrak

dan

Rafinat

Cara Lain:
Dengan menggunakan aturan lever arm,
jarak hg diukur sebagai 4,2 unit dan
jarak gi diukur sebagai 5,8 unit.
Substitusi ke persamaan (8) dan diperoleh :
L = 72,5 kg
dan
V = 27,5 kg

Hasil

Ekstraksi Kesetimbangan Satu Tahap

Pemisahan komponen A dari suatu campuran AB


menggunakan pelarut C pada kolom
kesetimbangan satu tahap.

Terlihat dari skema di atas, pelarut (V2) masuk


bersamaan dengan aliran L0. Aliran dicampur dan
mengalami kesetimbangan kemudian keluar
masing-masing dengan aliran V1 dan L1.

Kesetimbangan Satu Tahap

Neraca Massa
o

L0 + V2 = L1 + V1 = M

. 9)

L0 xA0 + V2 yA2 = L1 xA1+ V1 yA1= M xAM


10)

L0 xC0 + V2 yC2 = L1 xC1+ V1 yC1= M xCM


11)

xA + xB + xC = 1

Karena jumlah dan komposisi L0 dan V2


diketahui, maka M, xAM, dan xCM dapat dihitung
dari persamaan 9, 10, dan 11.

Kesetimbangan Satu Tahap


Titik-titik L0, V2, dan M di-plot seperti ditunjukkan dalam
gambar di bawah ini.

Dengan cara trial and error dapat ditarik tie line


melalui titik M yang menghasilkan komposisi L1 dan V1.
Jumlah L1 dan V1 dapat ditentukan dari substitusi ke
dalam persamaan 9 11 atau dengan menggunakan
aturan lever arm.

PROBLEM 12.5-2 (Halaman 832) Geankoplis


Suatu proses ekstraksi satu tahap dilaksanakan,
dimana 400 kg larutan mengandung 35% berat
asam asetat di dalam air dikontakkan dengan 400
kg isopropil eter murni.
Hitunglah jumlah serta komposisi lapisan ekstrak
dan rafinat.
Berapa persen kah asam asetat yang dapat
diserap? Gunakan data kesetimbangan pada
Appendix A.3.
Penyelesaian:
Gambarkan diagram rektangular berdasarkan data
pada Tabel A.3-24

Plot

titik M pada grafik,


kemudian dengan cara yang
sama dengan sebelumnya
(menarik garis ke titik V1
dan L1 dengan cara trial )
diperoleh:

Problem 12.5-2

Dari

persamaan (9)

Dari persamaan (11)

Dari

persamaan (10)

Sehingga diperoleh titik M


xAM = 0,175
xCM = 0,5
xBM = 1- 0,175 0,5 =
0,325

Continuous Multistage Countercurrent


Extraction

Untuk memindahkan lebih banyak zat terlarut lagi,


kolom single stage dapat diulangi/ditambah
sehingga membentuk kolom multistage
Kontaktor dapat ditambah dengan mengkontakkan
aliran L1 dengan pelarut V2 yg lebih segar. Dengan
cara ini diperoleh persentase penghilangan zat A
yang lebih besar
Konsekuensinya:
Penggunaan pelarut yang berlebihan akan
membuat konsentrasi zat A semakin encer (seperti
membilas pakaian atau memeras santan)
Untuk mengurangi pemakaian pelarut dan
memperoleh aliran ekstrak keluar yang lebih pekat,
ekstraksi multistage countercurrent sering
digunakan

Multistage Countercurrent

Neraca Massa
Aliran
proses
countercurrent:
Ekstrak
V1
L0
Feed

V3

V2
1

untuk

Vn+1

Vn

L2

Ln-1

multistage
Solvent
VN+1

VN

2
L1

ekstraksi

N
Ln

LN-1

LN
Rafinat

Aliran umpan yang mengandung zat A yang akan


diekstrak, masuk pada ujung yang satu, dan
aliran pelarut masuk dari ujung yang lain
Aliran ekstrak dan rafinat mengalir secara
berlawanan dari stage ke stage
Produk akhir adalah aliran V1 yang meninggalkan
stage 1 dan aliran rafinat LN yang keluar stage N.

Multistage Countercurrent

Neraca

massa untuk seluruh N tahap


7.1 )

dimana M = suatu konstanta (kg/h)


Neraca massa komponen C
7.2 )

Susun-ulang

menjadi
7.3 )

Dengan

cara yang sama diperoleh


7.4 )

Pers (7.3) dan (7.4)


dapat digunakan untuk
menghitung koordinat
titik M pada diagram
fasa yang
menghubungkan dua
aliran masuk L0 dan VN+1
serta dua aliran keluar V1
dan LN.
Biasanya laju alir dan
komposisi L0 dan VN+1
diketahui dan komposisi
keluaran XAN ditentukan.
Plot titik-titik: L0, VN+1, dan M harus membentuk garis
lurus. Kemudian LN, M, dan V1 juga harus membentuk garis
lurus.
LN dan V1 harus terletak pada kawasan envelope.

Multistage Countercurrent

Ekstrak
V1
1
L0
200 kg/h

V3

V2

VN

2
L1

Vn+1

Vn

L2

Ln-1

VN+1
600 kg/h
N

Ln

LN-1

LN
Rafinat

Multistage Countercurrent

Langkah Penyelesaian
Plot data kesetimbangan dari App A.3 pada
kertas grafik

Nilai-nilai

dan XAN
Plot

VN+1, YAN+1, YCN+1, L0, XA0, XB0, XC0


telah diketahui

titik VN+1 dan L0

Koordinat

VN+1 adalah (YAN+1, YCN+1) (0,1)

Koordinat

L0 adalah (XA0, XC0) (0.3,0)

Multistage Countercurrent

Tentukan titik M
M

xCM

L0 xC 0 VN 1 yCN 1

L0 VN 1
200(0) 600(1)

0,75
200 600

x AM

L0 x A0 VN 1 y AN 1

L0 VN 1
200(0,3) 600(0)

0,075
200 600

Multistage Countercurrent

(0,08,
0,90)

Plot titik M (xAM, xCM)


Tentukan V1 dengan
menarik suatu garis
dari LN melalui M hingga
memotong batas fasa
yA1 = 0,08 dan
yC1 = 0,90
Pada LN xCN = 0,017

Multistage Countercurrent

200 + 600 = LN+ V1

..................

(a)

200(0) + 600(1) = LN (0,017)+ V1(0,9) ............(b)


Dari pers (a) dan (b) didapat:
LN = 136 kg/jam
V1 = 664 kg/jam

Perhitungan Tahap ke Tahap untuk Ekstraksi


Lawan Arah
(hal 792 Geankoplis)
Solvent

Ekstrak
V1

V2
1

L0
Feed

V3
L2

Ln-1

VN+1

VN

2
L1

Vn+1

Vn

N
Ln

LN-1

LN
Rafinat

Tahap I
: Lo + V2 = L1 + V1
L0 V1 = L1 V2 =
= konstan
Tahap ke-n : Ln-1 + Vn+1 = Ln + Vn
Untuk semua tahap
= L0 V1 = L1 V2 = Ln Vn+1 = LN VN+1 = ....
....a)
Ini juga berlaku untuk neraca komponen:

Gabungkan pers. (a) dan (b):


x

L0 x0 V1 y1 Ln xn Vn 1 yn 1 LN x N VN 1 y N 1

L0 V1
Ln Vn 1
LN VN 1

x = koordinat x dari titik


Persamaan (a) ditulis ulang menjadi:
L 0 = + V1
Ln = + Vn+1
LN = + VN+1

L0 = + V1
L0 terletak pada suatu titik yang melalui dan V1
Ln = + Vn+1
Ln terletak pada suatu titik yang melalui dan Vn+1
LN = + VN+1
LN terletak pada suatu titik yang melalui dan VN+1
.... dstnya

Ekstrak
V1
1
L0
150 kg/h

V3

V2
L1

Vn+1 VN

Vn
n

2
L2

Ln-1

Solvent
450 kg/h
N

Ln

LN-1

LN
Raffinat

Langkah Penyelesaian
Plot data kesetimbangan dari App A.3
pada kertas grafik

Nilai-nilai

dan XAN

VN+1, YAN+1, YCN+1, L0, XA0, XB0, XC0


telah diketahui

Tentukan titik M
xCM
0,75

L0 xC 0 VN 1 yCN 1

L0 VN 1
150(0) 450(1)

0,75
150 450

x AM

0,075

L0 x A0 VN 1 y AN 1
L0 VN 1
150(0,3) 450(0)
0,075
200 600

V1 (0,072; 0,895)

0,1

LN

Titik operasi

Ekstraksi Lawan Arah dengan Cairan yang


Tidak Saling Melarut (Immiscible Liquids)
Jika:

alur pelarut VN+1 terdiri dari A dan C dan

pemakaian pelarut

recycle

alur umpan Lo mengandung A dan B dan


B dan C relatif tidak saling melarut satu sama lain
Solut A relatif encer dan ditransfer dari Lo ke VN+1.

Neraca massa
xo untuk
y Nkeseluruhan
x N sistem
y1
1
L'

V '

1 xo

L'

1 y N 1

1 xN

V '

1 y1

Neraca massa sampai n-tahap

yn 1
xn
y1
xo
V '
L'
V '

L'
1 y1
1 xo
1 yn 1
1 xn
Persamaan garis operasi dengan slope L/V

Contoh: Ekstraksi Nikotin dengan Cairan


Tidak Saling Melarut
Suatu larutan air 100 kg/jam mengandung 0,01 fraksi
berat nikotin (A) akan dilucut dengan kerosin 200
kg/jam yang mengandung 0,0005 fraksi berat nikotin di
dalam suatu menara lawan arah. Air dan kerosin tidak
saling melarut. Diinginkan untuk mengurangi nikotin di
dalam air menadi 0,001 fraksi berat. Tentukan jumlah
tahap teoritis yang diperlukan. Data kesetimbangan
sbb.:
x

0,00101

0,00246

0,00500

0,000806

0,001959

0,00454

0,00746

0,00988

0,0202

0,00682

0,00904

0,0185

x = fraksi berat nikotin di dalam


air
y = fraksi berat nikotin di dalam
kerosin

Contoh: Ekstraksi Nikotin ..


a.
b.

Plot data kesetimbangan dan tentukan jumlah


tahapan teoritis secara grafik.
Gunakan persamaan Kremser untuk menghitung
jumlah tahap teoritis secara analitik.

Penyelesaian:
Lo = 100 kg/jam xo = 0,01
VN+1 = 200 kg/jam

yN+1 = 0,0005

xN = 0,001

Arus inert: L = L(1-x) = Lo (1-xo) = 100(1-0,01) = 99


kg/jam
V = V(1- y) = VN+1(1-yN+1) = 200 (1-0,0005)
= 199,9 kg/jam

Contoh: Ekstraksi Nikotin ..

y N 1
xN
y1
xo

V
'

L
'

V
'
Neraca A:

1 y1
1 xo
1 y N 1
1 xN
y1
0,01
0,0005
0,001

99
199,9
99
199,9
1 0,01
1 0,0005
1 0,001
1 y1
L'

y1 = 0,00498

1
2
4

N = 4,5

Contoh: Ekstraksi Nikotin ..


b).

Persamaan Kremser

xo x N
(1 / A) N 1 (1 / A)

xo ( y N 1 / m)
(1 / A) N 1 1

(10.3-21)

Agar dapat menggunakan pers. (10.3-21), slope dari kurva


kesetimbangan harus dihitung pada sebelah atas dan bawah menara,
karena garisnya tidak lurus.

Contoh: Ekstraksi Nikotin ..


Sebelah atas kurva kesetimbangan, yaitu y1 = 0,00498 m1 = 0,91
Sebelah bawah kurva kesetimbangan, yaitu xN = 0,001
m2 = y/x = 0,000806/0,001010 = 0,798

A rata-rata:
Ambil m = m2 = 0,798

Variabel Operasi
Ada 4 variabel penting pada operasi ekstraksi countercurrent :
1. Kemurnian produk
Contoh : kadar solute dalam ekstrak yang tinggi ( yA1 tinggi).
2. Persen recovery
Sebanyak mungkin solute dapat dipungut, yaitu : ( V1. yA1 ) >>
atau (LN.xAN )<<

3. Jumlah tahap (N)


Semakin banyak N, biaya ( harga alat) yang dibutuhkan semakin
besar/mahal.
4. Rasio V/L
Perbandingan pelarut dan umpan mempengaruhi biaya
pemurnian pelarut dengan solute, kemurnian produk, serta
jumlah tahap.

Variabel Operasi

Jika 2 dari 4 variabel telah ditentukan, maka 2


variabel lainnya bernilai tertentu pula.
Penentuan variabel optimum ditentukan dengan
analisa segi teknis ( alat dapat memisahkan solute
sebanyak-banyaknya) dan segi ekonomi (harga alat
dan biaya operasi tidak mahal).
Contoh hubungan ke-4 variabel dalam ekstraksi
countercurrent partially miscible (Foust, p.66, 1980):

Variabel Operasi

Misal:
1. Jika V/L = 2,0 dan N = 2,
maka % recovery = 80 % dan yA1= 0,13
2. Jika diinginkan % recovery = 80 %,
maka V/L << dan N>>

Solvent Rate Effect


Jika variabel kemurnian produk dan % recovery telah ditentukan,
maka pengaruh laju alir pelarut adalah sebagai berikut :
1. Jika V/L besar atau V >>, maka N<<
Artinya, meskipun N sedikit tetapi V banyak, akibatnya biaya
solvent recovery menjadi tinggi.
2. Jika V/L kecil atau V<<, maka N>>
N >> menunjukkan harga alat mahal.
Jika V diperkecil sampai diperoleh N tak terhingga, maka nilai V ini
adalah V minimum.
Laju alir pelarut minimum menjadi batasan operasi yang sangat
penting.
Rasio V/L operasi biasanya dipilih dari :
(V/L)operasi = (Faktor ). (V/L)minimum
Faktor = f ( teknik dan ekonomi)
Nilai faktor yang biasa digunakan adalah 1,5 .

Minimum Solvent Rate


Alat kontak transfer massa akan sangat besar atau panjang jika
driving force transfer massa sangat kecil, demikian pula pada alat
ekstraksi ini. Driving force kecil ditunjukkan dengan kecilnya
perbedaan kadar solute masuk stage dan kadar solute keluar stage.
Jumlah stage menjadi tak terhingga jika driving force-nya sangat
kecil, atau tidak ada perbedaan kadar di atas.
Secara grafis, hal ini ditunjukkan dengan berhimpitnya garis operasi
dengan garis keseimbangan.
Pada ekstraksi countercurrent ini, jumlah pelarut VN+1 minimum
juga ditentukan dengan mencari garis operasi minimum (min)
yang berhimpit dengan garis keseimbangan.
Terdapat banyak kemungkinan dimana garis operasi berhimpit
dengan garis keseimbangan. Oleh karenanya, dipilih V/L minimum
yang terkecil, yaitu titik min yang paling dekat dengan V N+1.
Biasanya, dipilih garis operasi yang berhimpit dengan garis
keseimbangan yang melalui L0.

Minimum Solvent
Rate

Data diketahui:
Countercurrent extraction.
Laju alir dan komposisi arus umpan,
Jenis pelarut dan komposisi pelarut.
Data ditentukan : komposisi dalam rafinat.
Data dicari : Laju alir pelarut minimum ( VN+1 minimum).
Penyelesaian:
Jumlah stage adalah tak terhingga jika garis operasi berhimpit
dengan garis keseimbangan.
Secara grafis : titik L0, VN+1, dan LN dapat ditentukan dari data yang
telah diketahui.
Cara 1:
Titik L0, VN+1, dan M adalah satu garis lurus.
Titik LN, V1, dan M adalah satu garis lurus.
Jika titik M ditentukan , maka titik V1 dapat diketahui.
Cara 2:
Ttik L0, V1, dan adalah satu garis lurus.
Titik LN, VN+1, dan adalah satu garis lurus.
Dengan membuat perpotongan dari perpanjangan garis L0.V1 dan
LN.VN+1 maka titik dapat ditentukan.

Minimum Solvent
Dari konsep keseimbangan: Rate
jika titik V1 telah diketahui maka titik L1 dapat
ditentukan.
N adalah tak terhingga, jika titik L1
terletak di garis L0.V1.
Oleh karena itu dengan mencobacoba titik M atau V1 sampai diperoleh
titik L1 terletak di garis L0.V1.
M

Anda mungkin juga menyukai