fase cair.
Perbedaan utama antara absorbsi dan distilasi adalah fase cair dalam
proses absorbsi biasanya nonvolatil sehingga absorbsi tidak melibatkan
kondensasi dan evaporasi berulang.
Kolom atau menara dengan tray dapat digunakan untuk ke dua operasi
ini, namun seringkali dipilih untuk menggunakan kolom bahan isian.
Alasan dari hal ini adalah absorben dan kondisi operasi telah ditentukan
sehingga absorbsi dan stripping menjadi pemisahan sederhana yang hanya
membutuhkan beberapa stage teoritis.
Pada saat tidak ada reaksi kimia yang terlibat, nilai kelarutan dari
kebanyakan gas dalam cairan rendah.
Oleh karena itu, cairan absorben memiliki afinitas yang kuat terhadap gas
yang akan diserap, sehingga hanya dibutuhkan stage teoritis yang relatif
sedikit untuk mencapai pemisahan yang diinginkan.
Pada proses absorbsi dan stripping kolom dengan bahan isian lebih disukai
karena :
biaya pembuatan kolom bahan isian lebih murah daripada kolom
dengan tray.
kolom bahan isian juga memiliki pressure drop yang relatif lebih rendah
per stage teoritis.
Jika harus digunakan gas dengan volum yang sangat besar dan jumlah
stage teoritis yang dibutuhkan cukup banyak sehingga diperlukan kolom yang
tinggi, kolom dengan tray akan dipilih untuk menggantikan kolom dengan
bahan isian, karena efisiensi kolom dengan bahan isian menjadi rendah saat
diameter kolom melebihi 1- 2 meter.
Flooding terjadi saat gas tidak dapat bergerak ke atas kolom dan kondisi
semacam ini merupakan permasalahan serius yan g ditemui pada peralatan
pengontakan counter-current.
1. Absorben yang baik harus memiliki daya larut yang tinggi terhadap
komponen yang hendak ditransfer (solut).
Kelarutan yang tinggi dapat dicapai dengan melibatkan reaksi kimia,
namun jika digunakan reaksi kimia, reaksi tersebut harus reversibelpada
suhu tinggi, sehingga solut dapat diambil lagi dari absorben.
2. Absorben semestinya bersifat non-volatil, untuk mengurangi hilangnya
absorben bersama gas.
3. Absorben juga harus murah, karena hilangnya sejumlah absorben tidak
terhindarkan.
4. Absorben harus bersifat non-korosif, inert, kecuali terhadap solut.
5. Memiliki viskositas yang rendah pada kondisi operasi.
6. Memiliki titik beku rendah.
MEA dan DEA bereaksi dengan solut-solut seperti CO2 atau H2S,
membentuk senyawa yang tidak stabil yang akan terurai pada suhu tinggi.
GARIS OPERASI UNTUK ABSORBSI DAN STRIPPING
Ls X Vs Yo Ls X N Vs Y
Jika kita meninjau daerah batas yang memotong kolom di titik P
(lingkaran putus-putus pada gambar 5), di mana komposisi fase cair dan
gas masing-masing adalah X dan Y, garis operasi akan didapatkan dengan
menyelesaikan untuk Y,
Y ( Ls / Vs )( X X N ) Y0
Persamaan ini dipakai untuk kolom bahan isian. Untuk kolom plate, jika
kita meninjau daerah batas yang memotong kolom di bawah stege ke-n,
kita akan mendapatkan :
YN 1 ( Ls / Vs )( X n X N ) Y0
Apabila diplotkan dalam diagram X-Y, garis operasi akan nampak
seperti pada gambar 6 :