Anda di halaman 1dari 17

 Absorbsi gas dan stripping adalah operasi yang melibatkan fase gas dan

fase cair.

 Perbedaan utama antara absorbsi dan distilasi adalah fase cair dalam
proses absorbsi biasanya nonvolatil sehingga absorbsi tidak melibatkan
kondensasi dan evaporasi berulang.

 Proses stripping juga tidak melibatkan kondensasi dan evaporasi yang


berulang, namun pada stripping digunakan gas pembawa yang tidak
terlarut dalam fase cair. Gas pembawa yang tidak terlarut akan mengambil
komponen yang sangat volatil dari fase cair.

 Perbedaan utama antara absorbsi dan stripping terletak pada arah


transfer massa yang berbeda.

Gambar 1. Definisi Skematis Absorbsi dan


Stripping
I. APLIKASI INDUSTRI

 Absorbsi gas digunakan untuk :


 mengambil komponen-komponen berharga dari gas yang akan
dibuang.
 menghilangkan komponen-komponen yang mencemari
lingkungan.

 Stripping digunakan untuk :


 mengambil komponen-komponen berharga atau pencemar dari
fase cair.

 Absorbsi dan stripping seringkali digunakan secara


bersamaan,dimana absorbsi digunakan untuk menghilangkan
komponen yang konsentrasinya rendah dalam arus gas. Kemudian
absorbsi diikuti dengan stripping menggunakan uap yang mudah
mengembun, seperti steam, untuk mengambil kembali komponen
tersebut dari absorben dalam konsentrasi yang jauh lebih tinggi
Beberapa Aplikasi Absorbsi Gas di Industri

Arus Gas Bahan Absorben Tujuan


Terabsorbsi
Hidrokarbon Butana, propana kerosin pengambilan
ringan
Gas dari stack SO2 Amina aromatis, penghilangan
amonia
Gas dari batu NH3 Air, asam penghilangan
bara, gas dari
pengilangan
Gas dari batu bara piridin Larutan amonia pengambilan

Gas alam air Glikol,CaCl2, penghilangan


litium halida
Gas sintesis CO Garam tembaga – penghilangan
amonia,air,
padatan alkali
Gas dari H2 N2 cair pengambilan
pengilangan
Beberapa Aplikasi Absorbsi Gas di Industri

Arus Gas Bahan Absorben Tujuan


Terabsorbsi
Gas dari batu H2S air, dan amina Penghilangan dan
bara, gas dari alkohol pengambilan
pengilangan
Gas dari batu CO2 air, dan amina Penghilangan dan
bara, gas dari alkohol pengambilan
pengilangan
Gas dari batu Benzena Gas-oil Pengambilan
bara
Gas dari batu Naftalen Minyak Pengambilan
bara
Gas buang HF,SiF4 Air Penghilangan

Gas buang Cl2, HCl Air Penghilangan


II. PERALATAN INDUSTRI UNTUK ABSORBSI DAN STRIPPING

 Kolom atau menara dengan tray dapat digunakan untuk ke dua operasi
ini, namun seringkali dipilih untuk menggunakan kolom bahan isian.

 Alasan dari hal ini adalah absorben dan kondisi operasi telah ditentukan
sehingga absorbsi dan stripping menjadi pemisahan sederhana yang hanya
membutuhkan beberapa stage teoritis.

 Pada saat tidak ada reaksi kimia yang terlibat, nilai kelarutan dari
kebanyakan gas dalam cairan rendah.

 Kebanyakan operasi absorbsi gas diikuti dengan pemanasan di mana gas


yang terabsorbsi akan diambil.

 Untuk dapat mendapatkan konsentrasi gas yang tinggi dalam cairan


dipilih solven yang dapat bereaksi dengan gas membentuk senyawa kimia
yang menjadi tidak stabil bila dipanaskan.

 Oleh karena itu, cairan absorben memiliki afinitas yang kuat terhadap gas
yang akan diserap, sehingga hanya dibutuhkan stage teoritis yang relatif
sedikit untuk mencapai pemisahan yang diinginkan.
 Pada proses absorbsi dan stripping kolom dengan bahan isian lebih disukai
karena :
 biaya pembuatan kolom bahan isian lebih murah daripada kolom
dengan tray.
 kolom bahan isian juga memiliki pressure drop yang relatif lebih rendah
per stage teoritis.
 Jika harus digunakan gas dengan volum yang sangat besar dan jumlah
stage teoritis yang dibutuhkan cukup banyak sehingga diperlukan kolom yang
tinggi, kolom dengan tray akan dipilih untuk menggantikan kolom dengan
bahan isian, karena efisiensi kolom dengan bahan isian menjadi rendah saat
diameter kolom melebihi 1- 2 meter.

 Absorbsi SiF4 dengan air,


• Solven memiliki afinitas yang sangat besar dengan gas, sehingga
hanya dibutuhkan satu atau dua stage teoritis untuk mencapai
pemisahan yang diinginkan.

• Pada kasus seperti ini, kita dapat menggelembungkan gas ke dalam


cairan yang diagitasi, atau menggunakan kolom spray.

• Kolom spray yang paling sederhana yang digunakan untuk operasi


absorbsi terdiri dari sebuah tangki kosong di mana cairan disemprotkan
ke bawah melewati gas yang dimasukkan dari bawah tangki dan mengalir
ke atas.
 Kolom spray memiliki beberapa keunggulan,yaitu
 pressure drop yang rendah
 tidak akan terjadi penyumbatan apabila terbentuk padatan
 tidak akan mengalami flooding

Gambar 2. Skema Absorber atau


Stripper Kolom Bahan Isian dengan
Random Packing
 Gambar 2, menunjukkan secara skematis sebuah kolom bahan isian
dengan Raschig Ring.

 Komponen-komponen penting dalam kolom :


1. Distributor cairan utama
Dirancang untuk menjaga agar fase cair terdistribusi secara
merata di seluruh penampang kolom. Pengontakan yang buruk
atau short-circuit dapat dihindari dengan distribusi cairan yang
baik.
2. Grid atau screen
Dipasang pada puncak tumpukan untuk menahan bahan isian.
3. Re-distributor cairan
4. Penyangga bahan isian
Berupa kisi-kisi yang ditahan oleh sejumlah batangan logam yang
disusun pararel
5. Bahan isian
Berfungsi untuk : meningkatkan turbulensi dan area interface
antara ke dua fase.
Gambar 3. Jenis-jenis random packing. a) Raschig ring, b) Lessing
ring, c)Partition ring,d)Berl saddle, e) Intalox saddle, f) tellerete, dan
g) Pall ring

 Sifat-sifat yang diinginkan dari suatu bahan isian adalah :


 ratio luas permukaan terhadap volum yang besar
 porositas yang besar untuk mengurangi pressure drop
 ketahanan terhadap korosi
 kekuatan untuk menahan tumpukan
 harganya murah
 Alternatif lain dari random packing adalah bahan isian berstruktur yang
berbentuk keranjang telur atau gelombang

 Jenis ini secara bertahap mulai menggantikan random packing, karena


memberikan pressure drop yang lebih rendah dan batasan flooding yang lebih
tinggi.

 Flooding terjadi saat gas tidak dapat bergerak ke atas kolom dan kondisi
semacam ini merupakan permasalahan serius yan g ditemui pada peralatan
pengontakan counter-current.

Gambar 4 . Jenis-jenis bahan


isian berstruktur
III. SIFAT-SIFAT ABSORBEN

1. Absorben yang baik harus memiliki daya larut yang tinggi terhadap
komponen yang hendak ditransfer (solut).
Kelarutan yang tinggi dapat dicapai dengan melibatkan reaksi kimia,
namun jika digunakan reaksi kimia, reaksi tersebut harus reversibelpada
suhu tinggi, sehingga solut dapat diambil lagi dari absorben.
2. Absorben semestinya bersifat non-volatil, untuk mengurangi hilangnya
absorben bersama gas.
3. Absorben juga harus murah, karena hilangnya sejumlah absorben tidak
terhindarkan.
4. Absorben harus bersifat non-korosif, inert, kecuali terhadap solut.
5. Memiliki viskositas yang rendah pada kondisi operasi.
6. Memiliki titik beku rendah.

 Absorben yang biasa digunakan di industri adalah : kerosin,


monoetanolamin (MEA),dietanolamin (DEA) , dan air.

 MEA dan DEA bereaksi dengan solut-solut seperti CO2 atau H2S,
membentuk senyawa yang tidak stabil yang akan terurai pada suhu tinggi.
GARIS OPERASI UNTUK ABSORBSI DAN STRIPPING

Gambar 5. lambang dan Variabel yang dapat Digunakan untuk Absorber


 Dengan menuliskan neraca massa komponen yang tertransfer,A, namun
subskrip komponen tidak diperlukan karena hanya satu komponen yang
tertransfer, kita mendapatkan :

Ls X  Vs Yo  Ls X N  Vs Y
 Jika kita meninjau daerah batas yang memotong kolom di titik P
(lingkaran putus-putus pada gambar 5), di mana komposisi fase cair dan
gas masing-masing adalah X dan Y, garis operasi akan didapatkan dengan
menyelesaikan untuk Y,

Y  ( Ls / Vs )( X  X N )  Y0
 Persamaan ini dipakai untuk kolom bahan isian. Untuk kolom plate, jika
kita meninjau daerah batas yang memotong kolom di bawah stege ke-n,
kita akan mendapatkan :

YN 1  ( Ls / Vs )( X n  X N )  Y0
 Apabila diplotkan dalam diagram X-Y, garis operasi akan nampak
seperti pada gambar 6 :

Gambar 6. Penggambaran Garis Operasi Atas pada Diagram X-Y


Gambar 7. Grafik Penentuan Jumlah Stage Teoritis
 Kebutuhan L/V minimum seringkali diperlukan untuk mengetahui jumlah
absorben minimum yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah
absorber atau jumlah aliran gas minimum yang diperlukan oleh sebuah
stripper.

Gambar 8. Kondisi Pinch yang mungkin terjadi pada proses absorbsi

Anda mungkin juga menyukai