Anda di halaman 1dari 15

Ekstraksi Cair-Cair

Teguh Aditya Nugraha


(211411032)
2A/D3-Teknik Kimia
Continuous multistage countercurrent extraction
Neraca Massa keseluruhan dan proses ECC berlawanan arah :
Untuk menentukan komposisi aliran dan jumlah tahap proses

Neraca massa Keseluruhan: 𝐿0+𝑉 𝑁 +1=𝐿𝑁 +𝑉 1 =𝑀 1.1

Neraca Massa Komponen 𝐿0 𝑥 𝐶 0+𝑉 𝑁 +1 𝑦 𝐶𝑁+1=𝐿𝑁 𝑥 𝐶𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐶 1=𝑀 𝑥 𝐶𝑀 1.2


C:

𝐿0 𝑥 𝐶 0+𝑉 𝑁 +1 𝑦 𝐶⥂ 𝑁 +1 𝐿𝑁 𝑥 𝐶⥂ 𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐶 1 1.3
Persamaan 1 dan 2 digabungkan : 𝑥𝐶 ⥂ 𝑀 = =
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿 𝑁 +𝑉 1
𝐿0 𝑥 𝐴0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐴𝑁+1 𝐿𝑁 𝑥 𝐴𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐴1
Persamaan Untuk komponen A nya : 𝑥 𝐴 ⥂𝑀 = = 1.4
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿𝑁 +𝑉 1
2
Contoh Soal
Senyawa (C) pelarut murni dengan laju= VN+1 (kg/h) digunakan untuk
mengekstraksi larutan encer dengan laju alir = L0 (kg/h) yang mengandung
(a) wt% senyawa (A) dengan ekstraksi multitahap berlawanan
arahkonsentrasi asam asetat keluar yang diinginkan dalam fase rafinat
adalah (b)%. Hitung komposisi dan jumlah ekstrak eter V1 dan LN rafinat
berair . Gunakan grafik kesetimbangan..

3
Penyelesaian :
Diketahui dari soal yaitu :
• Laju pelarut = VN+1
• Konsentrasi senyawa (A) dalam pelarut = y AN+1 = 0  karena pelarut yang
digunakan murni
• konsentrasi senyawa (C) dalam pelarut y CN+1 = 1,0  karena senyawa C murni
dalam pelarut
• Laju umpan yang akan di ekstraksi = L 0
• Konsentrasi senyawa A dalam umpan = xA0 = a
• Konsentrasi senyawa B dalam umpan = x B0 = (1 - a – c) karena c bernilai nol
dalam umpan maka xB0 = (1 - a)
• konsentrasi komponen A dalam rafinat = x AN = (b)

Pada gambar di samping VN+1 dan L0 di plot. karena LN berada pada batas fasa,
maka dapat di plot pada xAN = (b). Untuk titik campuran M, subtitusikan ke
persamaan. Dibawah𝐿0 𝑥𝐶 0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐶𝑁 +1 𝐿 0 (0)+𝑉 𝑁 +1 (1)
𝑥𝐶𝑀 = =
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿0+𝑉 𝑁+1
𝐿 0 𝑥 𝐴 0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐴𝑁 +1 𝐿0 ( 𝑎)+𝑉 𝑁 +1 (0)
𝑥 𝐴𝑀 = =
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿0 +𝑉 𝑁+1
4
Using these coordinates,
1) Pada gambar dibawah, VN+1 , L0 dan M (didapat hasil xAM dan xCMdari
perhitungan sebelumnya) lalu di plotkan ke dalam kurva kesetimbangan
sebagai titik M
2) Karena LN berada pada batas fasa maka dapat di plot pada x AN =(b). Sehingga
didapat V1 dengan menggambar garis LN melalui M dan diperpanjang
sampai memotong batas fase.. Ini dapat menentukan yA1 dan yC1
C
100

90

80

70

60

50
IPE

40

30

20

10

B
0
b
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
A
3) Menghitung nilai LN dan V1 menggunakan neraca massa

Data yang sudah diperoleh :


VN+1 L0 Untuk V1 Dapat dihitung dengan rumus dibawah ini.
yAN+1 = 0 xA0 = (a) Total Mass Balance
yCN+1 = 1.0 xB0 = 0 𝐿0+𝑉 𝑁 +1=𝐿𝑁 +𝑉 1 =𝑀
xC0 = (1-a)
Karena LN belum ada, Dengan neraca massa
xAN = (b) yA1 komponen C bisa dicari LN
C Mass Balance
xCN = 0.017 yC1
𝐿0 𝑥 𝐶 0+𝑉 𝑁 +1 𝑦 𝐶𝑁+1=𝐿𝑁 𝑥 𝐶𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐶 1=𝑀 𝑥 𝐶𝑀
LN yang didapat di masukkan dalam persamaan
neraca massa total sehingga didapat V1
Stage-to-stage calculations for countercurrent extraction.

Neraca Massa keseluruhan dan proses ECC berlawanan arah

Neraca massa total di stage 1 𝐿0+𝑉 2 =𝐿1 +𝑉 1 1.5

Neraca massa total di stage n 𝐿𝑛 −1 +𝑉 𝑛+1=𝐿𝑛 +𝑉 𝑛 1.6

Dalam persamaan 1.5 didapat 𝐿0 − 𝑉 1 =𝐿1 −𝑉 2= Δ 1.7


perbedaan Δ dalam laju

Δ konstan dalam semua stage Δ= 𝐿0 −𝑉 1=𝐿𝑛 −𝑉 𝑛+1 =𝐿𝑁 −𝑉 𝑁 +1=... . 1.8

Δ 𝑥 Δ=𝐿0 𝑥 0 −𝑉 1 𝑦 1=𝐿𝑛 𝑥 𝑛 −𝑉 𝑛+1 𝑦 𝑛+1=𝐿 𝑁 𝑥 𝑁 −𝑉 𝑁+1 𝑦 𝑁+1 =... 1.9


PENENTUAN JUMLAH STAGES PADA
COUNTERCURRENT EXTRACTION

Diagram Terner Diagram Terner


Segitiga sama sisi Segitiga sama siku-
siku
ALGORITMA PERHITUNGAN
1. Pada umumnya data L0 dan VN+1 sudah diketahui dan
komposisi xAN (rafinat keluar pada stage terakhir) sudah
ditentukan.
2. Dengan menggunakan perhitungan NM, tentukan xAM dan
xCM sebagai komposisi titik pencampuran M
𝐿0 𝑥𝐶 0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐶𝑁 +1 𝐿𝑁 𝑥 𝐶 ⥂ 𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐶1
𝑥𝐶𝑀 = =
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿 𝑁 +𝑉 1
𝐿0 𝑥 𝐴0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐴𝑁 +1 𝐿𝑁 𝑥 𝐴𝑁 +𝑉 1 𝑦 𝐴 1
𝑥 𝐴𝑀 = =
𝐿0 +𝑉 𝑁 +1 𝐿𝑁 +𝑉 1
3. Tentukan LN (xAN diketahui). Plot garis lurus yang melewati
LN dan M sehingga melewati kurva kesetimbangan sebagai
V1
ALGORITMA PERHITUNGAN

4. Plot garis lurus dari L0 melewati V1


5. Plot garis lurus dari LN melewati VN+ sehingga
bertemu garis sebelumnya. Pertemuan kedua
garis tersebut adalah ΔΔ
6. ΔL0V1  satu garis lurus
ΔLnVn+1  satu garis lurus
-garis ΔL0V1 dan ΔLnVn+1 berpotongan di Δ
- Δ adalah titik operasi ekstradiksi
7. V1 berada pada kesetimbangan dengan L1,
buat tie line yang menghubungkan keduanya
sehingga diperoleh L1
8. Plot garis lurus dari L1 menuju Δ sehingga
melewati kurva kesetimbangan sebagai V2
ALGORITMA PERHITUNGAN

9. Plot garis lurus dari L1 menuju Δ sehingga


melewati kurva kesetimbangan sebagai V2
10. V2 berada pada kesetimbangan dengan L2,
buat tie line yang menghubungkan keduanya
sehingga diperoleh L2
11. Plot garis lurus dari L2 menuju Δ sehingga
melewati kurva kesetimbangan sebagai V3
12. V3 berada pada kesetimbangan dengan L3,
buat tie line yang menghubungkan keduanya
sehingga diperoleh L3. Lakukan sampai
bertemu LN
Contoh soal 2:
100

90

80
Pelarut murni dengan laju alir 450 kg/h
70
akan digunakan untuk meng ekstrak
60
senyawa umpan dengan konsentrasi 30 wt
50
% senyawa solute dengan laju alir 150
IPE

40
kg/h dalam ekstraktor multi-tahap lawan
30
arah (countercurrent multistage).
20 Konsentrasi asam dalam rafinat keluar 5
10 wt%. Hitung jumlah tahap keseimbangan
0 yang dibutuhkan!
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

asam asetat
100
90
80
Data:
Asetat di ekstrak (yA)

70
60 L0 = 150 kg/h yAN+1 = 0
50
40
VN+1 =450 kg/h yCN+1 = 1
30 xA0 = 0,3 xAN = 0,05
20 xB0 = 0,7
10
xC0 = 0
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

asetat di rafinat (xA)


1. Pada umumnya data L0 dan VN+1 sudah diketahui dan
komposisi xAN (rafinat keluar pada stage terakhir) sudah
ditentukan.
2. Dengan menggunakan perhitungan NM, tentukan xAM dan
xCM sebagai komposisi titik pencampuran M
𝐿0 𝑥𝐶 0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐶𝑁 𝐿
+10 𝑥 𝐴 0 +𝑉 𝑁+1 𝑦 𝐴𝑁
𝑥𝐶𝑀 = 𝑥 =
𝐿 0 +𝑉 𝑁𝐴𝑀
+1 𝐿 0 +𝑉 𝑁 +1
150.0 +450.1150.0,3+ 450.
𝑥𝐶𝑀 =
150 +𝑥450
𝐴 𝑀=
150+ 450
𝑥𝐶𝑀 =0 𝑥 𝐴 𝑀 = 0 ,75
, 75
3. Tentukan LN (xAN =0,05). Plot garis lurus yang melewati LN
dan M sehingga melewati kurva kesetimbangan sebagai V 1
Δ : operating line

V3 V
2

Δ= 𝐿0 −𝑉 1=𝐿𝑛 −𝑉 𝑛+1 =𝐿𝑁 −𝑉 𝑁 +1=... .


4. Plot garis lurus dari L0 (xA0 = 0,3) melewati V1
5. Plot garis lurus dari LN melewati VN+ sehingga
bertemu garis sebelumnya. Pertemuan kedua garis
tersebut adalah Δ
6. V1 berada pada kesetimbangan dengan L1, buat tie
line yang menghubungkan keduanya sehingga
L2 L1 diperoleh L1
L0
7. Plot garis lurus dari L1 menuju Δ sehingga melewati
kurva kesetimbangan sebagai V2
8. V2 berada pada kesetimbangan dengan L2, buat tie
line yang menghubungkan keduanya sehingga
diperoleh L2 . Lakukan sampai titik L = LN
TERIMAKASIH
BANYAK ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai