Anda di halaman 1dari 7

NAMA : GUNTUR DWI PUTRA

NIM : H061201045
KELAS : GEOFISIKA B

Ujian I Geomekanika
Dikumpul: 29 September 2021, sampai jam 23:59 pada ketua kelas
Dosen: Erfan Syamsuddin

1. Sebuah kotak bermassa m dihubungkan dengan tali yang melewati katrol ke sebuah
kotak bermassa M (M>m), seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah. Koefisien
gesekan antara m dan permukaan horizontal AB atau permukaan miring BC adalah .
Tentukan percepatan sistem dan tegangan tali untuk bagian yang massanya bergerak
a. antara A dan B, dan
b. antara B dan C.

JAWAB :

Diketahui :
m1=m
m2=M
𝜇𝐴𝐵 , 𝜇𝐵𝐶 = 𝜇

Ditanyakan :
𝑇𝐴𝐵=𝑇1…?
𝑇𝐵𝐶=𝑇2…?

Penyelesaian :
Ditinjau benda 1:
𝛴𝑭 = 𝒎. 𝒂
𝑚1 𝑔𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝜇𝑘 − 𝑇1 = 𝑚. 𝑎
𝑇1 = (𝑚. 𝑎) + 𝑚𝑔𝑠𝑖𝑛𝜃 + 𝜇𝑘
𝑻𝟏 = 𝒎. 𝒂 + 𝒈𝒔𝒊𝒏𝜽) + 𝝁𝒌

Ditinjau benda 2:
𝛴𝑭 = 𝒎. 𝒂
𝑚2 𝑔 − 𝑇2 = 𝑚. 𝑎
𝑇2 = (𝑀. 𝑎) + 𝑀𝑔
𝑻𝟐 = 𝑴(𝒂 + 𝒈)

a untuk benda 1 :
a= (𝑻 − 𝒈𝒔𝒊𝒏𝜽) + 𝝁𝒌 )/m
a untuk benda 2 :
a= (𝑴𝒈 − 𝑻)/𝒎

2. Sebuah balok bermassa m mula-mula diam pada permukaan tanpa gesekan di titik
asal. Pada waktu t=0, gaya menurun yang diberikan oleh fungsi 𝐹 = 𝐹0 𝑒𝑥𝑝 (−𝜆𝑡), di
mana =0.5 positif dan kurang dari 1, diterapkan.
a. Hitung x(t) dan v(t).
b. Dengan menggunakan Matlab hitunglah ekspresi untuk Fi , vi dan xi dengan
N=100 dengan i=0…N
c. Bualah grafik x,v, dan F terhadap t (berdasarkan b).
d. Perhatikan variasi dalam F,v, dan x terhadap t, jelaskan kesimpulan yang Anda
ambil dari variasi tersebut.
e. Apa arti perataan nilai F dan v untuk t tinggi?
f. Perubahan apa pada (d) yang akan diamati jika  bernilai 0.01, 1.0 dan 5?
JAWAB :
Diketahui :
𝑡 =0
𝐹 = 𝐹0 exp(−𝜆𝑡)
 = 0.5 positif & < 1
Ditanya :
a. Hitung 𝑥(𝑡) dan 𝑣(𝑡).
b. Dengan menggunakan Matlab hitunglah ekspresi untuk 𝐹𝑖 , 𝑣𝑖 dan 𝑥𝑖 dengan 𝑁 = 100 dengan
𝑖 = 0…𝑁
c. Bualah grafik x, v, dan F terhadap t (berdasarkan b).
d. Perhatikan variasi dalam F, v, dan x terhadap t, jelaskan kesimpulan yang Anda ambil dari
variasi tersebut.
e. Apa arti perataan nilai F dan v untuk t tinggi?
f. Perubahan apa pada (d) yang akan diamati jika  bernilai 0.01, 1.0 dan 5?
Penyelesaian :
a. Nilai 𝑥(𝑡) dan 𝑣(𝑡)
Untuk nilai 𝑥(𝑡) :
Setelah melakukan pengintegrasian dengan hukum kedua Newton, dapat diperoleh nilai
perpindahan 𝑥 terhadap 𝑡 menjadi :
𝑑
𝑚 𝑥 = 𝐹0 · 𝑒 −𝜆𝑡
𝑑𝑡
Sehingga :
𝑥1 𝑡1
exp(−𝜆 · 𝑡) − 1
∫ 1 𝑑𝑥 = ∫ −𝐹0 𝑑𝑡
0 0 𝜆·𝑚
exp(−𝜆 · 𝑡1 ) + 𝜆 · 𝑡1 − 1
𝑥1 = 𝐹0
𝜆2 · 𝑚
𝐹0 −𝜆𝑡𝑖
𝐹0 · 𝜆
𝑥1 = (1 + 𝑒 ) + 𝑡
𝑚 · 𝜆2 𝑚 · 𝜆2 𝑖
Untuk nilai 𝑣(𝑡) :
Setelah melakukan pengintegrasian dengan hukum kedua Newton, dapat diperoleh bahwa nilai
kecepatan 𝑣 terhadap 𝑡 menjadi :
𝑑
𝑚 𝑣 = 𝐹0 · 𝑒 −𝜆𝑡
𝑑𝑡
Sehingga :
𝑣1 𝑡1
𝐹0 −𝜆𝑡
∫ 1 𝑑𝑣 = ∫ ( ) 𝑒 𝑑𝑡
0 0 𝑚
(exp(−𝜆 · 𝑡1 ) − 1
𝑣𝑡 = 𝐹0
(𝜆 · 𝑚)
𝐹0
𝑣𝑡 = (1 − 𝑒 −𝜆𝑡𝑖 )
𝑚·𝜆

b. clear
clc
clf

N=100;
i =(0:N);
ti=i;
m = 2;
F0= 1;
lambda = 0.5;
Fi=F0*(exp(-lambda*ti))
vi=F0/(m*lambda)*(1-exp(-lambda*ti))
xi=(F0/(m*lambda^2))*(-1+exp(-lambda*ti))+(F0*lambda/(m*lambda^2))*ti

hold on
axis([0 10 0 5])
plot(ti,Fi,'b')
plot(ti,vi, 'r')
plot(ti,xi, 'g')
hold off
title('Grafik x,v, dan F terhadap t )');
xlabel('Waktu (t)');
ylabel('x | v | F');

Hasil:
𝐹1 = 0.6065 𝑣1 = 0.3935 𝑥1 = 0.2131
𝐹5 = 0.0821 𝑣5 = 0.9179 𝑥5 = 3.1642
𝐹10 = 0.0067 𝑣10 = 0.9933 𝑥10 = 8.0135
𝐹15 = 0.0006 𝑣15 = 0.9994 𝑥15 = 13.0011
𝐹20 = 0.0000 𝑣20 = 1.0000 𝑥20 = 18.0001
𝐹25 = 0.0000 𝑣25 = 1.0000 𝑥25 = 23.0000
𝐹50 = 0.0000 𝑣50 = 1.0000 𝑥50 = 48.0000

c)

e.) dilihat pada grafik dan penjelasan sebelumnya, nilai f,v,x untuk nilai f semakin kecil maka
semakin mendekati nilai maksimum dan untuk nilai v kebalikan dari fungsi variable f.

3. Jelaskan tentang jenis2 osilator harmonik


a. Tuliskan persamaan differensial untuk masing2 jenis osilator
b. Jelaskan setiap suku pada persamaan diferensial tersebut
c. Berikan contoh sistem dalam geofisika yang termasuk dalam gerak osilator
harmonik
JAWAB :
• Simple harmonic oscilator
Merupakan suatu gerak osilasi benda yang dipengaruhi oleh gaya pemulih yang linier dan
tidak mengalami gesekan sehingga tidak mengalami pengurangan (dissipasi) tenaga.
Gerak harmonic ini terdiri atas benda bermassa m yang mengalami gaya tunggal F, yang
menarik massa ke arah titik x = 0 dan hanya bergantung pada posisi x massa dan k
konstan.
• Damped harmonic oscillator
Osilasi Harmonik Teredam merupakan gerak benda yang dipengaruhi oleh gaya
penghambat atau redaman yang menyebabkan amplitudo osilasi berkurang secara
perlahan terhadap waktu sampai akhirnya berhenti. Dalam osilator nyata, gesekan, atau
redaman, memperlambat Gerakan sistem. Karena gaya gesekan, kecepatan berkurang
secara proporsional terhadap gaya gesekan yang bekerja. Sedangkan dalam harmonik tak
berpenggerak sederhana osilator, satu-satunya gaya yang bekerja pada massa adalah gaya
pemulih, di osilator harmonik teredam ada tambahan gaya gesekan yang selalu searah
untuk melawan gerak. Di banyak sistem bergetar gaya gesekan Ff dapat dimodelkan
sebagai: sebanding dengan kecepatan v benda: Ff = cv, di mana c adalah koefisien
redaman viskos.
• Driven harmonic oscillator
Osilator harmonik paksa(bergerak) adalah osilator teredam yang terpengaruh oleh gaya
eksternal F(t).

a. dan b.

c. Dalam geofisika


4. Apa bedanya menyelesaikan persamaan gerak dengan formulasi: Newton, Lagrange
dan Hamilton.
JAWAB: - sistem benda yang sederhana, kita dapat menggunakan hukum Newton untuk
menyelesaikan persoalan gerak suatu benda, tetapi jika kita dihadapkan pada sistem yang
kompleks (sistem benda banyak), maka rasanya kita akan sangat kesulitan jika hanya
mengandalkan hukum-hukum Newton.
- Persamaan Lagrange adalah suatu persamaan untuk menentukan persamaan gerak sistem
dinamik dengan menentukan energi kinetik dan energi potensial sistem yang dinyatakan
dalam koordinat umum.
-Persamaan Hamilton merupakan kelanjutan dari persamaan Lagrange namun dengan
versi berbeda. Dalam metode Hamilton, rumusan energi kinetik memakai besaran
momentum, berbeda dengan metode Lagrange, yang memakai besaran kecepatan

5. Sebuah partikel bermassa m ditarik menuju suatu titik tertentu dengan gaya sebesar
𝑘/𝑟 2, di mana k adalah konstanta.
a. Turunkan ekspresi persamaan gerak Hamilton untuk system tersebut di atas.
b. Periksa apakah ada besaran kekal dalam sistem tersebut? Bila ada, mengapa?
JAWAB :
a. Gunakan koordinar polar (r,) :
1
𝐾 = 𝑚 (𝑟̇ 2 + 𝑟 2 𝜃̇ 2 )
2
∞ ∞
𝑘 𝑘
𝑉 = − ∫ 𝐹⃗ . 𝑑𝑟⃗ = ∫ 2 (−𝑒̂𝑟 . 𝑑𝑟⃗ ) = −
𝑟 𝑟 𝑟 𝑟
1 𝑘
𝓛 = 𝐾 − 𝑉 = 2 𝑚 (𝑟̇ 2 + 𝑟 2 𝜃̇ 2 ) + 𝑟
𝜕𝓛
𝑃𝑘 = → 𝑃𝑟 = 𝑚𝑟̇ ; 𝑃𝜃 = 𝑚𝑟 2 𝜃̇
𝜕𝑞̇ 𝑘
𝑃𝑟2 𝑃𝜃2 𝑃𝑟2 𝑃𝜃2 𝑘
𝐾= + 𝓗= 𝐾+𝑉 = + −
2𝑚 2𝑚𝑟 2 2𝑚 2𝑚𝑟 2 𝑟
Persamaan Gerak :
𝜕𝓗 𝑃𝜃2 𝑘 𝑃 2
𝑘
− 𝑃𝑟̇ = =− + → 𝑃𝑟̇ = 𝑚𝑟𝜃3 − 𝑟 2
𝜕𝑟 𝑚𝑟 3 𝑟2
𝜕𝓗
− 𝑃𝜃̇ = = 0 → 𝑃𝜃 = konstan
𝜕𝜃
𝜕𝓗 𝑝𝑟
𝑟̇ = = → 𝑝𝑟 = 𝑚𝑟̇
𝜕𝑝𝑟 𝑚
𝜕𝓗 𝑝𝜃
𝜃̇ = = → 𝑝𝜃 = 𝑚𝑟 2 𝜃̇ 𝑝𝜃 = 𝑚𝑟 2 𝜃̇ = konstan
𝜕𝑝𝜃 𝑚𝑟 2

b. ya, diantaranya 𝑚𝑟 2 𝜃̇. H(q, t, p) posisi, waktu, dan momentum. Momentum tersebut
yang dimaksud sebagai besaran kekal.

Anda mungkin juga menyukai