Anda di halaman 1dari 64

Kelompok 11

 maria mega tesa adventa 12130072


 neneng aprianti 12130084
Lingkaran adalah tempat kedudukan
titik-titik pada bidang datar yang
berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu
 titik tertentu disebut pusat
A lingkaran, dan jarak yang sama disebut
r jari-jari.
o
o
Pada lingkarang disamping, pusat O
dan jari-jari r.
• Titik O merupakan titik pusat
• OA = OB = OC disebut dengan jari-
jari lingkaran atau radius. Jari-jari
lingkaran dilambangkan dengan r
(radius).Lingkaran yang berpusat
di titik O dan memiliki jari-jari r
A maka dapat dituliskan dengan (
O,r )
C O
• Tali busur adalah garis di dalam
B lingkaran yang menghubungkan
dua titik pada lingkaran. Pada
gambar, ruas garis AB merupakan
tali busur.
• Busur adalah bagian dari keliling
lingkaran dan dilambangkan
dengan garis lengkung. Pada
lingkaran di atas terdapat tiga
busur yaitu CB, AC dan AB.
• Apotema adalah jarak tali busur dengan
titik pusat lingkaran, atau penggal garis
C dari titik pusat lingkaran yang tegak
lurus tali busur. Pada gambar di atas
garis d adalah apotema tali busur CB.
A Sifat-sifat apotema tali busur:
– apotema tegak lurus tali busur
B
– apotema membagi dua tali busur
sama panjang
• juring atau sektor adalah daerah
didalam lingkaran yang dibatasi oleh
dua buah jari-jari lingkaran dan busur
lingkaran dihadapan sebuah sudut pusat
yang dibentuk dua jari-jari tersebut.
Juring dengan sudut pusat kurang dari
1800 dinamakan dengan juring kecil.
Sedangkan juring dengan sudut pusat
lebih dari 1800 dinamakan juring besar.
• Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh
busur lingkaran dan tali busurnya. Tembereng
dengan sudut pusat kurang dari 1800 maka
disebut dengan tembereng kecil dan
tembereng dengan sudut pusat lebih dari 1800
disebut dengan tembereng besar.
• Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk dua jari-jari
lingkaran menghadap busur lingkaran. Sudut keliling
adalah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang
berpotongan pada keliling lingkaran. A
• ∠BOC adalah sudut pusat
• ∠BAC adalah sudut keliling
O

C B
– Besar sudut keliling sama dengan setengah besar
sudut pusat, apabila sudut keliling dan sudut
pusat tersebut menghadap busur yang sama.
– Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama mempunyai besar yang sama.
– Sudut-sudut pusat yang sama besar menghadap
busur-busur yang sama panjang.
– Besar sudut keliling yang menghadap setengah
lingkaran (diameter lingkaran) adalah 90∘ (siku-
siku).
Segi empat tali Sifat-sifat segi empat tali busur
adalah:
busur
• Dalam segi empat tali busur
Segi empat tali jumlah sudut-sudut yang
busur adalah berhadapan sama dengan 180∘.
segi empat • Sudut luar segi empat tali busur
didalam sama dengan sudut dihadapan
sudut pelurusnya.
lingkaran yang D
dibentuk oleh
empat tali β
α C
busur
lingkaran. A
B
Keliling lingkaran adalah Contoh:
panjang busur/lengkung Hitunglah keliling ban
pembentuk lingkaran. mobil yang berdiameter
30 cm!
Jawab :
• Rumus keliling lingkaran d= 30cm,
adalah K = ∏d = 3,14 x 30 =
94,2cm
K = ∏d atau K = 2∏r • Jadi, keliling ban mobil
itu adlah 94,2 cm
Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh
lengkung lingkaran. Luas lingkaran sama dengan kali
kuadrat jari-jarinya. Jika jari-jari lingkaran adalah r
maka luasnya adalah sebagai berikut:

L = ∏r² atau L = ¼ ∏d²

Contoh :
Tentukan luas lingkaran yang jari-jarinya 7 cm
Jawab :
Luas Lingkaran = ∏r² = 22/7 x 7² = 154 cm².
Panjang Lintasan Contoh :
dari perputaran Jika jari-jari roda sepeda Gema 28 cm
Roda Kendaraan dan Gema mengayuh sepedanya
hingga roda itu berputar sebanyak
Jika keliling sebuah 4.000 kali sepanjang lintasan lurus,
roda = K, roda itu berapa meter panjang lintasan yang
berputar sebanyak N telah ditempuh Gema tersebut?
kali, dan panjang Jawab :
lintasan yang dilalui Diketahui : N = 4.000 kali; r = 28 cm
roda itu j, maka dan ∏ = 22/7
hubungan itu Ditanya : j...???
ditunjukkan oleh K = 2 ∏r ↔ K= 2 x 22/7 x 28 = 176
formula berikut ini. cm²
j = K x N ↔ j = 176 x 4.000 = 704.000
cm = 7.040 m
J=K xN jadi, panjang lintasan yang ditempuh
K=j/N sepeda Gema adalah 7.040 m.
N=j/K
Menghitung Panjang Busur, Luas
Juring dan Luas Tembereng

A
Luas Tembereng
Untuk menentukan luas tembereng:
1. Hitung luas juring AOB O B
2. Hitung luas segitiga AOB
3. Luas tembereng = luas juring AOB – luas
segitiga AOB
AB adalah garis singgung lingkaran.

Titik A terletak pada lingkaran yang


P B
berjari-jari AP, sedangkan titik B terletak

diluar lingkaran. Oleh karena AB


A
merupakan garis singgung lingkaran

maka AB tegak lurus AP (jari-jari

lingkaran).

Sehingga, untuk mencari panjang AB

dapat menggunakan rumus AB = √PB²-r²


Panjang Garis Singgung Lingkaran
Menghitung panjang garis
singgung persekutuan dalam
Panjang sabuk lilitan minimal
yang menghubungkan dua
lingkaran
Pada segi lima beraturan di
D
samping, AB= BC = CD = DE =
EA. Sesuai dengan sifat tali E C

O
busur, maka
∠AOB = ∠BOC = ∠DOE =
A B
∠EOA = 360°/5 = 72°.
Pada segi enam beraturan di
T S
samping, PQ = QR = RS = ST=
TU = UP. Sesuai dengan sifat
U O
R
tali busur, maka
∠POQ = ∠QOR = ∠ROS =
P Q ∠SOT = ∠TOU = ∠UOP =
360°/6 = 60°.

Kesimpulan contoh 1 dan 2


Besar sudut n beraturan sama dengan
360°/n
Perhatikan gambar di samping, ∠POQ = ∠QOR = ∠ROS = ∠SOT = ∠TOU =
∠UOP = 60°. T S
Kita akan menghitung ∠PQR, perhatikan △POQ:
∠OPQ + ∠PQO + ∠POQ = 180°
∠OPQ + ∠PQO = 180° - ∠POQ R
U O
Karena ∠OPQ = ∠OQR, maka:
∠OQR + ∠PQO = 180° - (∠POQ = )
P Q
∠PQR = 180° -
Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° -
Jadi, besar setiap sudut segi enam beraturan = 180° - .
Secara umum, dapat dituliskan:
Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° -

Secara operasi aljabar, formula berikut dapat diubah menjadi:

Besar setiap sudut segi n beraturan = 180° - =


Dua tali busur dapat berpotongan di dalam lingkaran,
pada lingkaran, atau di luar lingkaran. Ketiga
kemungkinan ini dapat kita lihat pada gambar berikut

L L L

(a) (b) (c)


1. Jika dua tali busur berpotongan pada satu titik di dalam
lingkaran, maka hasil kali kedua bagian dari satu tali busur
sama dengan hasil kali kedua bagian tali busur yang lain.
Pada gambar berikut berlaku: AE . DE = CE . BE
bukti:
Perhatikan △ABE dan △CDE pada gambar disamping. B
∠BAE = ∠DCE (sama-sama menghadap busur BD) D

∠ABE = ∠CDE (sama-sama menghadap busur AC)


∠AEB = ∠CED (bertolak belakang)
E
Maka △ ABE sebangun dengan △CDE. Ini berarti
bahwa:
AE : BE : AB = CE : DE : CD A C
Atau
AE : BE = CE : DE
→ AE . DE = CE . BE ( terbukti)
2. Pada gambar 6.35, jika dua tali busur diperpanjang dan berpotongna
di luar lingkaran maka berlaku:
BE . AE = CE . DE
B
A

S E

D
C

Gambar 6.35
bukti :
Perhatikan △ACE dan △DBE.
∠ABD = ∠ACD (sema-sama menghadap busur AD)
∠BED = ∠CEA (sudut persekutuan)
Maka sudut yang ketiga juga sama besar (∠CAE = ∠BDE). ini
berarti △ACE sebangun dengan △DBE.
→AE : CE = DE : BE maka BE . AE = CE . DE (terbukti)
B

63° C
Perhatikan gambar 6.37, jika ∠ABD = 63°
dan ∠BDC = 60°,
tentukan ∠AEB dan ∠BEC! L
Jawab : 60°
A
~ ∠BAC = ∠BDC = 60° (menghadap busur
D
yang sama)
Gambar 6.37
∠AEB + ∠ABD + ∠BAE = 180° (Jumlah
sudut segitiga)
∠AEB + 63° + 60° = 180°
∠AEB = 180°- 63°-60° = 57°
~ ∠BEC + ∠AEB = 180° (sudut berpelurus)
∠BEC + 57° = 180°
∠BEC = 180° - 57° = 123°
B

63° C

L
60°
A
Perhatikan kembali Gambar 6.37, D
∠BEC = 180° - ∠AEB Gambar 6.37
= 180°- (180° - ∠BAC - ∠ABD)
Jadi, ∠BEC= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD = ∠BDC +
∠ABD = ∠BDC + ∠ACD
= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD

Jadi, ∠BEC= ∠BAC + ∠ABD = ∠BAC + ∠ACD = ∠BDC + ∠ABD =


∠BDC + ∠ACD
E
22° D

L C

58°
B
A
Perhatikan gambar 6.38. Gambar 6.38
Tentukanlah ∠ACE jika ∠ABE = 58° dan ∠BED = 22°.
Jawab :
∠ACE + ∠BED + ∠EBC = 180°
∠ACE = 180°- ∠BED - ∠EBC
= 180°- ∠BED – ( 180° - ∠ABE)
= 180°- ∠BED – 180° + ∠ABE
= ∠ABE- ∠BED = 58° - 22° = 36°
Jadi, ∠ACE = 36°
c

b a
Perhatikan △ABC pada gambar diatas.
tc Panjang sisi dihadapan ∠A dinyatakan
dengan a.
A T B Panjang sisi dihadapan ∠B dinyatakan
c dengan b.
Gambar 6.41
Dengan CT merupakan garis Panjang sisi dihadapan ∠C dinyatakan
tinggi ke sisi C (sisi AB), dengan c.
dinyatakan dengan tc Keliling △ABC denyatakan dengan 2s,
ditentukan oleh formula: maka:
K = a + b + c ↔ 2s = a + b + c ↔
tc = s=
Luas △ABC dinyatakan dengan L dan
ditentukan oleh formula:
L=
Lingkaran di samping merupakan lingkaranc
dalam segitiga ABC dengan pusat di O.
Q a
b
P
AP = AR, BP = BQ, CQ = CR O

OP = OR = OQ = r (jari-jari) B
A R
L. △ABC = L. △ABO + L. △BCO + L. △ACO c
Gambar 6.42

L=
L= =
L=
r=
Contoh:
Perhatikan lingkaran dalam ΔABC yang menyinggung sisi
BC, CA, dan AB di titik P, Q, dan R. Jika AB = 11cm,BC =
10cm,dan CA = 8cm, hitunglah panjang AR, BP dan CQ. A
Jawab: x x
Berdasarkan gambar 6.44 diperoleh:
AQ = AR = x cm 11 R Q 8
BR = BP = y cm
CP = CQ = z cm
y z
Maka: x + y = 11 .........(i)
y + z = 10 ..........(ii)
x+z=8 ..........(iii)
B y z C
persamaan (i) – (ii) P
x–z=1 ..........(iv) 10
persamaaan (iii) + (iv) Gambar 6.44
2x = 9 → x = 9/2 = 4½ cm
Substitusikan x = 4½ ke persamaan (i) dan (ii) diperoleh:
y = 6 ½ cm dan z = 3 ½ cm
jadi, AR = 4 ½ cm, BP = 6 ½ cm dan CQ = 3 ½ cm
Lingkaran di atas merupakan lingkaran luar segitiga
ABC dengan pusat di O, CD = tc dan CE = 2R (diameter).
Pada gambar terlihat bahwa:
∠CAD = ∠CEB = θ, dan ∠ADC = ∠EBC = 90°
maka ∠ADC = ∠ECB = 90° - θ C

Jadi, △ADC dan △EBC sebangun.


b R a
tc
O R
R= A
θ
D B
c
θ
R= E

Gambar 6.45
Diberikan ΔABC dengan panjang AB = 17cm, BC = 10cm dan
AC = 21cm.
Hitunglah luas jari-jari lingkaran luar (R) ΔABC.
Jawab :
AB = 17cm = c
BC = 10cm = a → s = = = 24 cm
AC = 21cm = b
s – a = 24 – 10 = 14
s – b = 24 – 21 = 3
s – c = 24 – 17 = 7
=
Jari-jari Lingkaran Singgung Segitiga ABC
C
ra
Perhatikan gambar di samping yang menunjukan
ra
O
lingkaran yang berpusat di O dan menyinggung
sisi BC (sisi a) segitiga ABC. Panjang jari-jari ra

lingkaran singgung segitiga ABC A


B
pada sisi BC (sisi a) dinotasikan dengan ra.
Gambar 6.46
Luas ΔABC = Luas ΔABO + luas ΔACO – Luas ΔBCO
L=
L=
L=
L=
L = (s – a)ra atau ra =
Karena L = maka:
ra = → ra =
rb= (jari-jari lingkaran singgung sisi b)

rc= (jari-jari lingkaran singgung sisi c)


Contoh :
Panjang sisi-sisi sebuah segitiga adalah 10 cm, 17 cm,
dan 21 cm. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran
singgungnya.
Jawab:
s=
ra =
rb = =
rc=
a. Dua Lingkaran Bersinggungan
c. Dua Lingkaran Saling Lepas
L₁ L₁ L₁

L₂ L₂ L₂
Dua lingkaran
berpotongan Dua lingkaran Dua lingkaran
Syarat : D>0 bersinggungan saling lepas
Syarat : D=0 Syarat : D<0
Persamaan Lingkaran yang Pusatnya
(0,0) dan Jari-jari r
y
P (x,y)
r

O P’ x

Persamaan lingkaran berpusat di O(0,0) dan


berjari-jari r adalah
x² + y² = r²
Ada 3 macam kedudukan titik P(x,y) terhadap
lingkaran dengan persamaan x² + y² = r²
adalah sebagai berikut:
• Titik P di dalam lingkaran jika x1 + y1 < r²
• Titik P pada lingkaran jika x1 + y1 = r²
• Titik P di luar lingkaran jika x1 + y1 > r²
COSO
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di
(0,0) dan melalui titik A(-3,4)
Jawab:
Persamaan lingkaran yang pusatnya O(0,0) dan
jari-jari r adalah
x² + y² = r² → r =
=
=
=
= 5
(x-a)² + (y-b)² = r²
Persamaan lingkaran
dengan pusat y

lingkaran (a,b) dan


jari-jari = r P(a,b) r
r

(0,0)
x
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di
P(4,6)dan menyinggung garis x= 2. y
Jawab :
Perhatikan gambar di bawah!
6 P(4,6)

2 4 x

Lingkaran itu mempunyai pusat P(4,6) dan


menyinggung garis x= 2. Jadi, jari-jari lingkaran
adalah 4-2 = 2.
Dengan demikian, persamaan lingkaran itu adalah
(x - 4)² + (y - 6)² = 2² ↔ (x - 4)² + (y - 6)² = 4
Lingkaran dengan pusat P(a,b) dan berjari-jari r mempunyai
persamaan (x-a)² + (y-b)² = r². Persamaan tersebut dapat kita
nyatakan dengan:
(x - a)² + (y - b)² = r²
(x² - 2ax + a²) + (y² - 2by + b² = r²
x² + y² - 2ax – 2by + a² + b² - r²= 0
misal : A= (-2a)↔ a= - ½ A
B= (-2b)↔ b= - ½ B
C= a² + b² - r² ↔ r²= a² + b² - C
sehingga diperoleh: x² + y² + Ax + By + C= 0
r²= a² + b² - C
r²= (- ½ A )² + (- ½ B) – C
r²= ¼ A+ ¼B - C
r = √ ¼ A+ ¼B - C
P(a,b) =[ - ½ A, - ½ B]
Dari uraian di atas, persamaan
umum lingkaran dapat kita
rumuskan dengan
X² + y² + Ax + By + C = 0
Dengan,
Pusatnya = P(-⅟2 A, -⅟2 B)
Jari-jari = r = √ ¼ A+ ¼B - C
Tentukan pusat dan jari-jari dari lingkaran dengan
persamaan :
3x² + 3y² - 6x + 18y + 6 = 0
Jawab:
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
x² + y² - 2x + 6y + 2 = 0, dengan A= -2; B= 6 dan C= 2
pusat : P =[ -½ A, -½B]↔P [-½(-2), -½(6)] ↔P [1, -3]
jari-jari : r = ↔r=√8 = 2 √2
jadi, lingkaran tersebut mempunyai pusat [1, -3] dan
jarijari r= 2
Persamaan umum sebuah lingkaran L adalah L: x² +
y² + Ax + By + C= 0 dan persamaan umum sebuah
garis g adalah g: y= mx + n. Misalnya persamaan garis
g disubstitusikan pada persamaan umum lingkaran
sehingga diperoleh persamaan kuadrat berikut:
x² + y² + Ax + By + C= 0
x² + (mx + n)² + Ax + B(mx + n) + C = 0
x² + m²x² + 2mnx + n² + Ax + Bmx + Bn + C = 0
(1 + m²)x² + (2mn + A + Bm)x + (n² + Bn + C) = 0 (1)
L L L

Garis
memotong Garis Garis di luar
lingkaran menyinggung lingkaran
Syarat : D > 0 lingkaran Syarat : D < 0
Syarat : D = 0
Tentukan hubungan antara garis g dan lingkaran L yang persamaannya
g: 2x – y + 4 = 0 dan
L: x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0
Jawab :
Menyubstitusikan persamaan garis g: 2x – y + 4 = 0 ↔ y= 2x + 4 pada
persamaan lingkaran L: x2 + y2 – 4x – 2y – 4 = 0, akan diperoleh
↔ x2 + (2x + 4 )² – 4x – 2(2x + 4 ) – 4 = 0
↔ x2 + (4x² + 16x + 16) – 4x – (4x + 8 ) – 4 = 0
↔ 5x2 + 8x + 4 = 0
Nilai diskriminan (D) persamaan kuadrat tersebut adalah:
D = b2 – 4ac = 82 – 4.5.4 = 64 – 80 = - 16
Karena D< 0, maka garis g tidak memotong lingkaran.
-

Pada gambar di samping, titik T(x₁, y₁)

terletak pada lingkaran x² + y² = r² dan

gari h adalah garis yang melalui titik

T(x₁, y₁). Garis h ┴ TO, sehingga mTO . mh


T( x1, y1)
= -1

O x Gradien garis TO, mTO = , maka


h gradien garis h, mh = -

Persamaan garis singgung h dengan

gradien mh= - dan melalui titik T(x₁,

y₁) adalah:
y - y₁ = mh ( x - x₁)

y - y₁ = - (x - x₁)

y₁y - y₁² = - x₁x + x₁²

y₁y + x₁x = x₁² + y₁² ........... (1)

karena titik T(x₁, y₁) terletak pada lingkaran x² + y² = r² maka berlaku:

x₁² + y₁² = r² ........................(2)

dari persamaan (1) dan (2) diperoleh: x₁x+y₁y = r²

jadi, persamaan garis singgung pada lingkaran x² + y² = r² yang melalui

titik T(x₁, y₁) pada lingkaran dapat ditentukan dengan rumus berikut:
Garis singgung lingkaran
yang melalui titik
T(x₁,y₁) = x₁ x + y₁ y = r²

T( x1, y1)

O x
h
Tentukan persamaan garis singgung di titik yang
berabsis 1 pada lingkaran
L:x² + y² = 10.
Jawab :
Titik T(1,y) terletak pada lingkaran L:x² + y² = 10,
sehingga 1 + y² = 10↔ y² = 9 ↔ y=±3
a. Untuk titik T(1,3), maka persamaan garis
singgungnya adalah x₁x +y₁y = 10 ↔ x + 3y = 10
b. Untuk titik T(1,-3), maka persamaan gaaris
singgungnya adalah x₁x +y₁y = 10 ↔ x – 3y = 10
titik T(x₁, y₁)terletak pada lingkaran (x-a)² + (y-b)² = r² dan garis h adalah
garis singgung yang melalui titik T(x₁, y₁).
Gradien garis PT adalah m₁ = (y₁ - b) / (x₁ - a), misalkan gradien garis h
adalah m₂. Karena garis PT┴ h, berlaku m₁ x m₂ = -1 ↔ m₂ = ⅟m₁ = - (x₁ -
a) / (y₁ - b)
y- y₁ = m₂(x- x₁)
↔ y - y₁ = - (x₁ - a) / (y₁ - b) ( x- x₁)
↔ (y₁-b)( y - y₁) = -(x₁-a)(x-x₁)
y1y – y12 – by + by1 = -x1x + x12 + ax - ax1
y1y– by + by1 + x1x - ax +ax1 = x12 + y12
↔ (y₁-b) (y-b) + (x₁-a) (x-a) = r²

Persamaan garis singgung pada lingkaran


(x – a)² + (y – b)² = r² di titik T(x₁,y₁) adalah
(y₁-b) (y-b) + (x₁-a) (x-a) = r²
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran (x-1)² + (y-
2)² = 4 di titik A(-1, 2)
Jawab :
Titik A(-1, 2) terletak pada lingkaran (x-1)² + (y-2)² = 4.
Dengan rumus (x₁-a) (x-a) + (y₁-b) (y-b) = r², diperoleh
↔ (-1-1) (x-1) + (2-2) (y-2) = 4
↔(-2) (x-1) + 0 (y-2) = 4
↔(-2) (x-1) = 4
↔-2x = 2
↔ x = -1
Jadi, garis singgung yang dimaksud adalah x= -1
Bentuk baku persamaan lingkaran L :x² + y² + Ax + By + C = 0
adalah x² + y² + Ax + By + C = 0
(x² + Ax) +(y² + By) = -C
( x² + Ax + ) + (y² + By + ) = + - C
(x + ½ A)² + (y + ½ B)² = ¼A + ¼B - C
Bardasarkan rumus garis singgung pada bagian b, maka
persamaan garis singgung di titik
T(x₁, y₁) pada L: (x + ½A )² + (y + ½ B )² = ¼A + ¼B - C adalah
(x₁+ ½A) (x+ ½A) + (y₁+ ½B) (y+ ½B) = ¼A + ¼B - C
x₁x + ½Ax+ ½Ax₁ + ¼A² + y₁y + ½By + ½By₁ + ¼B² = ¼A + ¼B - C
x₁x+ y₁y+ ½Ax+ ½Ax₁ + ½By + ½By₁ + C = 0
Persamaan garis singgung dititik T(x₁,y₁)
pada L :x² + y² + Ax + By + C = 0 adalah
x₁x+ y₁y+ ½Ax+ ½Ax₁ + ½By + ½By₁+C=0
tunjukkan bahwa titik A(4, -1) terletak pada lingkaran x² + y² - 2x + 10y +
1 = 0. Kemudian tentukan persamaan garis singgung yang melalui titik A.
Jawab :
Titik A(4, -1) disubstitusikan ke persamaan lingkaran x² + y² - 2x + 10y + 1
= 0.
x² + y² - 2x + 10y + 1 = 4² + (-1)² - 2.4 + 10(-1) + 1
= 16 + 1 – 8 – 20 + 1
= 0 (terbukti)
Persamaan garis singgung lingkaran x² + y² - 2x + 10y + 1 = 0 di titik A(4, -
1) adalah:
x₁x+ y₁y - ½.2 (x + x₁) + ½.10 (y + y₁) + 1 = 0
4x –y – (x + 4) + (5y – 5) + 1 = 0
3x +4y – 8 = 0
Jadi, persamaan garis singgungnya adalah 3x +4y – 8 = 0
Pada lingkaran L ≡ x² + y² = r²
→ y= mx ± r

Pada lingkaran L ≡ (x-a)² + (y-b)² = r²


→ (y-b) = m(x-a) ± r
,
Pada gambar disamping, titik T(x₁, y₁)terletak
. pada lingkaran (x-a)² + (y-b)² = r² dan garis h
adalah garis singgung yang melalui titik T(x₁, y₁).
Gradien garis PT adalah m₁ = , misalkan
y
gradien garis h adalah m₂. Karena garis PT┴ h,
T(x1, y1) berlaku m₁ x m₂ = -1 ↔ m₂ = =.
y- y₁ = m₂(x- x₁)
P(a,b) h ↔ y - y₁ = ( x- x₁)
↔ (y₁-b)( y - y₁) = -(x₁-a)(x-x₁)
y1y – y12 – by + by1 = -x1x + x12 + ax - ax1
O x
y1y– by + by1 + x1x - ax +ax1 = x12 + y12
↔ (y₁-b) (y-b) + (x₁-a) (x-a) = r²
y
Garis singgung lingkaran
dengan pusat lingkaran (a,b)
T(x₁,y₁)
yang melalui titik T(x₁,y₁)
adalah h
(X₁ - a) (x-a) + (y₁ - b) (y-b) = r² (a,b)

x
 persamaan garis singgung lingkaran melalui titik
Q(x₁,y₁) di luar lingkaran adalah
 y-y₁ = m(x-x₁)
Cara menentukan gradien m
 substitusikan persamaan y-y₁ = m(x-x₁) atau y= m(x-
x₁) + y₁ kepersamaan lingkaran sehingga diperoleh
persamaan kuadrat.
 selanjutnya tentukan D=0 maka akan diperoleh nilai
m.
Cara menentukan persamaan garis singgung
 substitusikan nilai m yang diperoleh kepersamaan
semula.

Anda mungkin juga menyukai