Anda di halaman 1dari 7

103

“ LINGKARAN ”
1. Pengertian dan Unsur-unsur Lingkaran
a. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang membentuk lengkungan
tertutup, di mana titik-titik pada lengkungan tersebut berjarak sama terhadap suatu
titik tertentu.
b. Unsur-Unsur Lingkaran

1) Titik Pusat
Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.
Pada Gambar, titik O merupakan titik pusat lingkaran, dengan demikian,
lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.
2) Jari-Jari (r)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jari-jari lingkaran adalah garis dari
titik pusat lingkaran ke lengkungan lingkaran. Pada Gambar, jari-jari
lingkaran ditunjukkan oleh garis OA, OB, dan OC.
3) Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan
lingkaran dan melalui titik pusat. Garis AB pada lingkaran O merupakan
diameter lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata
lain, nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis bahwa d = 2r.
4) Busur
Busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada lengkungan
lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut.
Pada Gambar, garis lengkung AC (ditulis AC (), garis lengkung CB (ditulis
CB ), dan garis lengkung AB (ditulis AB ) merupakan busur lingkaran O.
5) Tali Busur
104

Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan
dua titik pada lengkungan lingkaran. Berbeda dengan diameter, tali busur
tidak melalui titik pusat lingkaran O. Tali busur lingkaran tersebut
ditunjukkan oleh garis lurus AC yang tidak melalui titik pusat pada Gambar.
6) Tembereng
Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan
tali busur. Pada Gambar, tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir dan
dibatasi oleh busur AC dan tali busur AC.
7) Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua
buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari
lingkaran tersebut.
2. Keliling dan Luas Lingkaran
a. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah panjang semua busur pada lingkaran atau jarak
panjang yang mengelilingi lingkaran, mencakup 360 derajat.
Adapun rumus untuk menghitung keliling lingkaran adalah:
K=𝜋 ×𝐷
Dengan K = Keliling Lingkaran
22
𝜋 = 3,14 atau 7

D = Diameter lingkaran
Oleh karena panjang diameter adalah dua kali panjang jari-jari maka:
K = 𝜋 × 𝐷 = 𝜋(2. 𝑟), sehingga
K = 2𝜋𝑟
b. Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah daerah di dalam lingkaran yang dibatasi oleh
keliling lingkaran.
Adapun rumus untuk menghitung keliling lingkaran adalah:
L =r x r
L = r2
2
1 1 
Karena r = d , maka L=  d 
2 2 
105

1 
=  d 2 
4 
1
L=  d2
4
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan jarijari r atau
diameter d adalah
1
L=  r 2 atau L=  d2
4

3. Sudut Pusat dan Sudut Keliling


a. Mengenal Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Perhatikan gambar lingkaran di bawah.
B

sudut keliling
K sudut pusat
O

Titik O merupakan titik pusat lingkaran. ∠AOB dinamakan sudut pusat


yang menghadap busur AB. Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah
jari-jari. Ciri yang dimiliki oleh sudut pusat adalah titik sudutnya terletak pada
titik pusat lingkaran. Adapun ∠AKB dinamakan sudut keliling. Sudut keliling
adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah tali busur pada lingkaran. Adapun pada
sudut keliling, titik sudutnya terletak pada lingkaran.
b. Hubungan Antara Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Perhatikan gambar lingkaran di bawah.
B

O
C A
∠AOC merupakan sudut pusat lingkaran. Adapun ∠ABC merupakan sudut
D
kelilingnya. Kedua sudut tersebut menghadap busur yang sama, yaitu busur AC.
Misalnya, besar ∠ABO = 𝑥 o dan besar ∠CBO = 𝑦 o , maka ∠ ABC = 𝑥 o + 𝑦 o .
106

Oleh karena OC dan OA merupakan jari-jari lingkaran maka △ AOB dan


△COB merupakan segitiga sama kaki. Jadi, OC = OB dan ∠BCO = ∠CBO = 𝑦 o .
Kemudian,
∠DOC = ∠CBO + ∠BCO

= 𝑦o + 𝑦o
= 2𝑦 o
∠DOA pun merupakan sudut luar ∠ BOA. Dengan demikian:
∠DOA = ∠ABO + ∠OAB
= 𝑥o+ 𝑥o
= 2𝑥 o
Sehingga,
∠AOC = ∠DOC + ∠DOA
= 2𝑥 o + 2𝑦 o
= 2(𝑥 o + 𝑦 o )
= 2∠ABC
Dengan demikian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Besar sudut pusat sama dengan dua kali besar sudut keliling yang
menghadap pada busur yang sama.
c. Sifat-sifat Sudut Keliling
1) Sudut Keliling yang Menghadap Diameter yang Sama
Perhatikan gambar lingkaran di bawah.
T
C

B A
P

Titik P adalah titik pusat lingkaran dengan diameter AB. Oleh karena AB
adalah sudut lurus maka ∠APB = 180o. Adapun ∠ADB, ∠ACB, dan ∠ATB
merupakan sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran.
1
∠ADB = 2
× ∠APB
107

1
= × 180o
2

= 90o
1
∠ACB = × ∠APB
2
1
= × 180o
2

= 90o
1
∠ATB = × ∠APB
2
1
= × 180o
2

= 90o
Dengan demikian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Besar sudut keliling yang menghadap diameter yang sama adalah 90o.
2) Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
Perhatikan gambar lingkaran di bawah.

R P

T O
B

Pada gambar di samping terlihat bahwa ∠ AOB merupakan sudut pusat


lingakaran. Adapun ∠ ATB, ∠ ARB, dan ∠ APB merupakan sudut keliling yang
menghadap busur AB.
1
∠ATB = × besar ∠AOB
2
1
∠ARB = × besar ∠AOB
2
1
∠APB = × besar ∠AOB
2

Dengan demikian diperoleh kesimpulan sebagai berikut.


Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama akan sama besar
108

4. Panjang Busur, Luas Juring Dan Luas Tembereng


Pada lingkaran di bawah, titik P merupakan pusat lingkaran. ∠ RPT adalah
sudut pusat, daerah TPR yang diarsir merupakan juring dan garis lengkung TR
merupakan busur lingkaran.
R
S
P a0 T
0
b

U
Hubungan antara sudut pusat, luas juring, dan panjang busur diantara dua juring
adalah sebagai berikut:
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑈𝑆 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑃𝐵 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑈𝑃𝑆 𝑏
= = =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝑅𝑇 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑃𝑇 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑅𝑃𝑇 𝑎

B
P

Selanjutnya apabila sebuah juring dibandingkan dengan satu lingkaran


penuh maka akan diperoleh perbandingan antara luas juring dan luas lingkaran
serta perbandingan antara panjang busur dengan keliling lingkaran. Perhatikan
gambar di samping.
Gambar tersebut menunjukkan sebuah juring yang terdapat pada sebuah
lingkaran, dan diketahui bahwa :
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝐴𝐵 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑃𝐵 ∠ 𝐴𝑃𝐵
= =
𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 3600

1. Luas Tembereng

O
A B
109

Pada gambar di samping, gambar yang di arsir adalah tembereng.


Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur. Luas
tembereng dapat ditentukan dengan mengurangkan luas juring dan luas segitiga
pada juring tersebut. Pada gambar di samping, luas tembereng adalah luas juring
AOB dikurangi dengan luas segitiga AOB.
5. Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
Panjang Garis Singgung Persekutuan Luar Dua Lingkaran
P
S
R
r
A B
a

Pada gambar tersebut PS merupakan slah satu garis singgung persekutuan


luar dari lingkaran A dan lingkaran B. Oleh karena PS merupakan garis singgung
maka AP akan tegak lurus PS. Jarak AB adalah a. Maka panjang garis singgung
persekutuan luar (d) adalah:

d = √𝑎2 − (𝑅 − 𝑟)2

Anda mungkin juga menyukai