Menutup aurat adalah salah satu syarat sah sholat. Para ulama berpendapat
bahwa menutup aurat dari pandangan mata hukumnya wajib berdasarkan
akal dan syariat. Bagaimana batasan aurat laki-laki?
Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Fikih Berhias
menerangkan, secara bahasa aurat adalah setiap yang dirasa buruk jika
ditampakkan. Aurat berasal dari kata al-awar yang artinya cacat,
buruk,setiap yang ditutup oleh manusia dan didorong oleh malu.
Ditinjau dari syariat, aurat diartikan sebagai bagian tubuh manusia yang
harus ditutup dan diharamkan membukanya, melihat atau menyentuhnya. Ia
merupakan syarat atau fardhu dalam sahnya sholat.
Pengantar
Perintah menutup aurat terdapat dalam surat An Nur ayat 30. Dia
berfirman:
ار ِه ْم َويَحْ فَظُ ْوا فُ ر ُْو َجه ۗ ُْم ٰذلِ َكاَ ْز ٰكىلَ ه ۗ ُْم اِ َّن هّٰللا َ َخبِ ْي ۢ ٌر بِ َما َ قُ ْللِّ ْل ُمْؤ ِمنِي َْنيَ ُغضُّ ْوا ِمْناَب
ِ ْص
٣٠ -يَ صْ نَ ُع ْو َن
"Betulkanlah pakaianmu, dan ambillah dan jangan kalian berjalan dalam keadaan
telanjang." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Dari hadits tersebut diketahui bahwa ada batasan aurat yang boleh ditampakkan. Merujuk
pada hadits riwayat Ahmad, aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Rasulullah
SAW bersabda:
Artinya: "Karena di antara pusar sampai lutut adalah aurat." (HR. Ahmad)
Aurat dari segi bahasa adalah segala perkara yang dirasa malu (jika diperlihatkan) juga memberi
makna aib, cacat, cela. Dapat pula diartikan bahwa aurat itu ialah suatu (yang tersingkap, terbuka)
maka terasa malu seperti aib seseorang ditunjukkan maka ia akan malu,dan adakalanya perkara
itu menurunkan harga dirinya. Maka karena itulah ‘AURAT’ (aibnya) ditutup dan dijaga untuk
memelihara harga dirinya, seperti penjual menyembunyikan kecacatan (aib) barang supaya tidak
jatuh harganya. Maksud Aurat dari segi syara’ adalah suatu yang wajib ditutup atau suatu yang
haram dilihat.
Kita tahu bahwa aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Berbeda dengan
wanita, aurat lelaki hanya antara pusar dan lutut. Sehingga apabila akan melaksanakan sholat maupun
di hadapan khalayak ramai cukuplah menutup antara pusar dengan lutut saja. Hanya unsur sopan
santun yang menyatakan apabila hanya menutup pusar sampai lutut tersebut kurang beradab.
Oleh karenanya maka banyak lelaki memudahkan diri hanya dengan menggunakan celana pendek dari
perut hingga paras lutut baik di dalam maupun di luar rumah, mencuci kendaraan, membersihkan
halaman, berolahraga dll.
Apakah Paha termasuk Aurat
Menurut jumhur ulama 4 mazhab, paha termasuk aurat bagi laki-laki. Dijelaskan dalam Buku
Pintar Hadits Edisi Revisi oleh Syamsul Rijal Hamid, MMuhammad bin Jahsy ra mengatakan,
Rasulullah SAW melewati Ma'mar, waktu itu kedua paha Ma'mar dalam keadaan terbuka.
Lalu, Nabi SAW bersabda:
"Hai Ma'mar, tutuplah kedua pahamu itu. Sungguh kedua paha itu aurat." (HR. Ahmad dan
Bukhari)
Larangan menampakkan paha ini juga disebutkan dalam hadits lain. Ali ra. mengatakan,
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau menampakkan pahamu. juga janganlah engkau
melihat pada orang lain baik yang masih hidup maupun yang sudah mati." (HR. Abu Dawud
dan Ibnu Majah)
Merujuk pada hadits di atas, paha termasuk aurat laki-laki karena berada di antara pusar dan
lutut.
Aurat laki-laki adalah ilmu yang hamper
Atlit Bulutangkis Kelas Dunia tapi tetap Taat Syariat,
menutup aurat, minum duduk, sujud syukur
HUKUM MELIHAT AURAT ORANG LAIN
Di antara yang harus ditundukkannya pandangan, ialah kepada aurat. Karena Rasulullah s.a.w.
telah melarangnya sekalipun antara laki-laki dengan laki-laki atau antara perempuan dengan
perempuan baik dengan syahwat ataupun tidak.
Sabda Rasulullah s.a.w.:
"Seseorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan begitu juga perempuan
tidak boleh melihat aurat perempuan lain, dan tidak boleh seorang laki-laki bercampur
dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan begitu juga perempuan dengan perempuan
lain bercampur dalam satu pakaian."1 (Riwayat Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tarmizi)
Aurat laki-laki yang tidak boleh dilihat oleh laki-laki lain atau aurat perempuan yang tidak boleh
dilihat oleh perempuan lain, yaitu antara pusar dan lutut, sebagaimana yang diterangkan
dalam Hadis Nabi. Tetapi sementara ulama, seperti Ibnu Hazm dan sebagian ulama Maliki
berpendapat, bahwa paha itu bukan aurat.
Sedang aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki lain ialah seluruh badannya
kecuali muka dan dua tapak tangan. Adapun yang dalam hubungannya dengan mahramnya seperti
ayah dan saudara, maka seperti apa yang akan diterangkan dalam Hadis yang membicarakan
masalah menampakkan perhiasan.
Pertanyaan untuk didiskusikan