Anda di halaman 1dari 2

Materi Keputraan

06 Sep 2022
Bagian 1
Capaian:
 Tekankan kepada siswa pentingnya menjaga aurat karena aurat adalah bagian dari
sarat sah solat dan perintah Allah serta anjuran Nabi untuk menjaga harga diri
 Berikan contoh kondisi-kondisi dimana aurat laki-laki dapat terlihat
 Konsekuensi dari mengumbar aurat
Aurat Laki-laki dan Batasannya yang Perlu Dipahami
Syaikh Abdul Wahab Abdussalam Thawilah dalam Fikih Berhias menerangkan, secara bahasa
aurat adalah setiap yang dirasa buruk jika ditampakkan. Aurat berasal dari kata al-awar yang
artinya cacat, buruk,setiap yang ditutup oleh manusia dan didorong oleh malu.
Ditinjau dari syariat, aurat diartikan sebagai bagian tubuh manusia yang harus ditutup
dan diharamkan membukanya, melihat atau menyentuhnya. Ia merupakan syarat atau
fardhu dalam sahnya sholat.
Perintah menutup aurat terdapat dalam surat An Nur ayat 30.
Artinya: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An Nur: 30)
Batasan Aurat Laki-laki
Dalam berbagai hadits diterangkan bahwa Rasulullah SAW melarang umatnya untuk telanjang.
Diriwayatkan dari Al Miswar bin Makhramah ia berkata, aku datang memikul batu berat, saat itu
aku mengenakan pakaian yang tiba-tiba kainku melorot, padahal aku membawa batu, aku tidak
sanggup meletakannya sehingga sampai ke tujuan. Rasulullah SAW berkata:
"Betulkanlah pakaianmu, dan ambillah dan jangan kalian berjalan dalam keadaan telanjang."
(HR. Muslim dan Abu Dawud)
Dari hadits tersebut diketahui bahwa ada batasan aurat yang boleh ditampakkan. Merujuk pada
hadits riwayat Ahmad, aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut. Rasulullah SAW
bersabda:

‫فَِإ َّن َما تَحْ تَ ال ُّس َّر ِة ِإلَى ُر ْكبَتِ ِه ِمنَ ْالعَوْ َر ِة‬

Artinya: "Karena di antara pusar sampai lutut adalah aurat." (HR. Ahmad)
Adapun, menurut pendapat imam mazhab sebagaimana terdapat dalam Syarah Fathal Qarib
Diskursus Ubudiyah Jilid 1, aurat laki-laki di hadapan laki-laki lain adalah sebagai berikut:
a. Mazhab Hanafi: antara pusar dan lutut. Anggota yang boleh dilihat juga boleh untuk disentuh.
b. Mazhab Hambali dan Syafii: pusar dan lutut laki-laki bukanlah aurat. Adapun yang termasuk
aurat adalah bagian tubuh di antara keduanya
c. Mazhab Maliki: pendapat yang masyhur mengatakan bahwa aurat sesama laki-laki adalah
antara pusar dan lutut. Oleh karena itu, paha termasuk aurat yang tidak boleh dilihat.
Apakah paha termasuk aurat laki-laki?
Menurut jumhur ulama 4 mazhab, paha termasuk aurat bagi laki-laki. Dijelaskan dalam Buku
Pintar Hadits Edisi Revisi oleh Syamsul Rijal Hamid, MMuhammad bin Jahsy ra mengatakan,
Rasulullah SAW melewati Ma'mar, waktu itu kedua paha Ma'mar dalam keadaan terbuka. Lalu,
Nabi SAW bersabda:
"Hai Ma'mar, tutuplah kedua pahamu itu. Sungguh kedua paha itu aurat." (HR. Ahmad dan
Bukhari)

Larangan menampakkan paha ini juga disebutkan dalam hadits lain. Ali ra. mengatakan,
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah engkau menampakkan pahamu. juga janganlah engkau
melihat pada orang lain baik yang masih hidup maupun yang sudah mati." (HR. Abu Dawud dan
Ibnu Majah)
Merujuk pada hadits di atas, paha termasuk aurat laki-laki karena berada di antara pusar
dan lutut.

Anda mungkin juga menyukai