Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERKULIAHAN KEEMPATBELAS

Nama : Reza Firdaus


NIM : 22053148
Prodi : Pendidikan Ekonomi
HP/WA : 089507244905
E-mail : Rezaf2520@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Bagaimana etika pergaulan mahasiswa yang Islami ? Jelaskan
2. Jelaskanlah etika berpakaian bagi muslim dan muslimah yang Islami ?
3. Uraikan etika makan dan minum menurut ajaran Islam ?
4. Bagaimana etika menuntu ilmu/belajar menurut ajaran Islam ?

Jawaban:
1. Sebagai mahasiswa Islam, etika pergaulan yang harus diterapkan adalah
etikayang bersumber dari ajaran Islam (al-Quran) dan dicontohkan oleh
Rasulullahmelalui hadist/sunnah. Etika pergaulan sesama muslim dalam
Alquran yaitu,
1) Mengadakan perdamaian,
2) Menciptakan persaudaraan,
3) Tidak menghina sesama muslim,
4) Menjauhi prasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, dan
menggunjing
5) Saling mengenal satu sama lain, dan terakhir
6) Berkasih sayang sesama mereka
2. Di dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian
(untuk lelaki dan wanita) yaitu :
1. Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut.
Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak
tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu
adalah aurat." (HR.Bukhari).
2. Tidak menampakkan tubuh
Pakaian yang jarang sehingga menampakkan aurat tidak memenuhi
syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit,
malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Dua golongan ahli neraka yang
belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor
lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita
yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga
kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan
tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium dari
pada jarak yang jauh." (HR.Muslim)
3. Pakaian tidak ketat.
Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan yang
merangsang lawan jenis untuk bermaksiat.
4. Tidak menimbulkan perasaan riya.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Siapa yang melabuhkan
pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya
pada hari kiamat." Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bermaksud:
"Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan
memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti." (Ahmad, Abu Daud,
an-Nasa'iy dan Ibnu Majah).
5. Lelaki, dan wanita berbeda.
Maksudnya pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh
wanita, begitu juga sebaliknya. Rasulullah SAW mengingatkan hal ini dengan
tegas sabdanya yang artinya: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian
dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan."
(Bukhari dan Muslim).
Beliau SAW juga bersabda: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan
wanita berpakaian lelaki." ?(Abu Daud dan Al-Hakim).
6. Larangan pakai sutera.
ISLAM mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. Rasulullah SAW
bersabda bermaksud: "Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang
yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq
'alaih).
7. Memanjangkan pakaian.
Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak
syarak yaitu bagi menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga
dada. Allah berfirman bermaksud: "Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-
isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman,
supaya mereka memanjangkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya
(ketika mereka keluar rumah); cara yang demikian lebih sesuai untuk
mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu
mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan
Maha Penyayang." ?(al-Ahzab:59).
8. Memilih warna sesuai.
Contohnya warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak
bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah
SAW. Baginda bersabda bermaksud: "Pakailah pakaian putih kerana ia lebih
baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain putih)." (an-Nasa'ie dan al-
Hakim).
9. Larangan memakai emas.
Termasuk dalam etika berpakaian di dalam Islam ialah barang-barang
perhiasan emas seperti rantai, cincin dan sebagainya.
Bentuk perhiasan seperti ini umumnya dikaitkan dengan wanita namun pada
hari ini ramai antara para lelaki cenderung untuk berhias seperti wanita
sehingga ada yang sanggup bersubang dan berantai.
Semua ini amat bertentangan dengan hukum Islam. Rasulullah s.a.w.
bersabda bermaksud: "Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan
dihalalkan (memakainya) kepada wanita."
10. Mulakan sebelah kanan.
Apabila memakai baju,celana atau seumpamanya, mulailah sebelah
kanan. Imam Muslim meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah bermaksud:
"Rasulullah suka sebelah kanan dalam segala keadaan, seperti memakai
sandal,sepatu, berjalan kaki dan bersuci."Apabila memakai sepatu atau
seumpamanya, mulai dengan sebelah kanan dan apabila menanggalkannya,
mulai dengan sebelah kiri.
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Apabila seseorang memakai sendal,
mulakan dengan sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulai
dengan sebelah kiri supaya yang kanan menjadi yang pertama memakai
sendal dan yang terakhir menanggalkannya." (Riwayat Muslim).
11.Selepas beli pakaian
Apabila memakai pakaian baru dibeli, ucapkanlah seperti yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi yang bermaksud:
"Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang memakainya kepadaku, aku
memohon kebaikannya dan kebaikan apa-apa yang dibuat baginya, aku
mohon perlindungan kepada-Mu daripada kejahatannya dan kejahatan apa-
apa yang diperbuat untuknya. Demikian itu telah datang daripada
Rasulullah".
12.Berdoa.
Ketika menanggalkan pakaian, lafaz- kanlah: "Pujian kepada Allah
yang mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat
mengindahkan diri dalam kehidupanku, dengan nama Allah yang tiada Tuhan
melainkan Dia. Sebagai seorang Islam, sewajarnya seseorang itu memakai
pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya.Karena sesungguhnya
pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cermin seorang Muslim yang
sebenarnya.

3. Adab Makan dan Minum dalam Islam


1. Konsumsi Hidangan yang Halal
Adab makan dan minum dalam Islam yang paling utama dan paling
penting tentunya dalam hal memilih makanan dan minuman tersebut. Selalu
usahakan dan pastikan jika makanan atau minuman yang akan dikonsumsi
merupakan hidangan yang halal. Allah sangat melarang umat muslim
mengonsumsi sesuatu yang haram, karena akan sangat banyak sekali
kerugian yang didapatkan.
Kewajiban muslim tersebut telah Allah SWT perintahkan dalam Al-
Quran surat Al-Mu’minun ayat 51, yang memiliki makna: “Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
2. Mencuci Kedua Tangan
Hal yang sangat sederhana, namun untuk masa sekarang ternyata
menjadi hal yang wajib dilakukan demi menghindari terkena virus Corona
Covid-19. Bayangkan saja, Islam telah mengajarkan untuk mencuci tangan
sejak ribuan tahun lamanya sebelum orang-orang di zaman modern baru
sadar jika cuci tangan merupakan hal yang wajib dilakukan agar terhindar
dari penyakit.
Hal tersebut dijelaskan dalam hadits dari Aisyah radhiallahu’anha,
beliau berkata: “Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan
junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum
beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau
minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih An Nasa’i)
3. Doa sebelum Makan
Setelah mencuci kedua tanga, maka selanjutnya adalah dengan
berdoa sebagai sebuah rasa syukur terhadap rezeki berupa makanan yang
diberikan oleh Allah SWT. Anjuran untuk berdoa tersebut sesuai dengan
sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca
‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya
sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.”
(HR. At-Tirmidzi)
4. Gunakan Tangan Kanan
Setelah berdoa, selanjutnya Nabi Muhammad SAW sangat
menganjurkan agar makan dengan menggunakan tangan kanan. Memang
Islam sangat mengutamakan segala hal dari kanan dan sangat melarang
menggunakan tangan kiri. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seseorang
dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum
maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum
dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim).
5. Tidak Mubazir
Agama Islam sangat melarang umatnya untuk melakukan sebuah
kegiatan yang sia-sia atau mubazir. Bahkan Allah sangat melaknat orang-
orang yang berlebihan dalam melakukan segala sesuatu, baik dari
berpakaian bahkan dalam hal makan dan minum.
Umat muslim sangat dianjurkan untuk makan dan minum secukupnya.
Jangan sampai ketika makan justru mengambil porsi makan yang terlalu
berlebihan, dan makanan tersebut tidak habis karena kekenyangan. Yang
paling parah adalah rasa kekenyangan tersebut berakhir pada dibuangnya
makanan yang masih tersisa.
Allah telah berfirman dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 31, yang memiliki
arti:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
6. Jangan Mencela Makanan
Seperti yang sempat disinggung pada awal artikel di atas. Bahwa adab
makan dan minum dalam Islam sendiri dapat menjaga sebuah hubungan
silaturahmi antar sesama manusia. Bahkan hal ini sudah dicontohkan oleh
Nabi Muhammad SAW.
Ketika ada di sebuah tempat dan dihidangkan sebuah makanan oleh
seseorang, meskipun makanan atau minuman yang dihidangkan tersebut
kurang disukai, maka sangat dianjurkan untuk tidak mencelanya. Dan
apabila tidak dapat mengonsumsinya, maka cukup tinggalkan saja dan beri
alasan yang baik. “Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama
sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila
beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya.” (HR. Muslim)
7. Segera Makan Hidangan yang Disiapkan
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan pengikutnya untuk segera
makan hidangan yang telah tersedia di depan mata. Bahkan saat sudah
terdengar adzan lebih baik mendahulukan makan, dan apabila telah selesai
makan baru melaksanakan salat.
Hal ini ternyata merupakan alasan yang sangat masuk akal, karena
apabila salat dalam keadaan makanan sudah dihidangkan dan perut sedang
lapar, maka akan membuat salat menjadi tidak tenang karena memikirkan
makanan tersebut. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan,
maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari)
8. Akhiri dengan Berdoa
Setelah diawali dengan doa, maka ditutup juga dengan doa, tentu
sebagai ucapan syukur terhadap makanan yang telah disantap. Doa setelah
makan tersebut berbunyi:
“Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin”
Artinya: “Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan
minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam.”
Maka, sebagai umat muslim hendaknya selalu mengikuti adab makan dan
minum dalam Islam yang telah diperintahkan oleh Allah melalui Nabi
Muhammad SAW, agar selamat baik di dunia maupun akhirat kelak.

4. Etika menuntut ilmu:


1. Sabar
Bersabarlah dan kuatkan kesabaran kamu, maka jika jihad
membutuhkan kesabaran, maka kesabaran menuntut ilmu sampai akhir usia.
2. Mengamalkan Ilmu
Ilmu yang kita telah dapatkan, maka harus diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
barang siapa yang mengetahui namun dia tidak mengamalkan, maka dia
telah menyerupai orang yahudi yang Allah menjadikan mereka
perumpamaan yang seburuk-buruk
3. Menghafal dan tekun
Saat menghafalkan ilmu, kita harus tekun dan bersungguh-sungguh,
jangan mudah menyerah✨
4. Pandai Memanfaatkan Waktu
Dalam mempelajari suatu ilmu kita harus pandai memilih waktu
luang/waktu saat tidak ada pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai