Di Bulan April ini, kaum perempuan Indonesia memperingati Hari Kartini. Karena Ibu Kartini sudah
dinobatkan Negara Indonesia menjadi pahlawan, berkat jasanya , buah pikirannya, yang memberi
inspirasi untuk meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan. Sayangnya, di Republik yang
mayoritas penduduknya beragama Islam ini, masih banyak ditemui kaum perempuan yang tidak malu
mempertontonkan auratnya, tidak berpakaian sopan selayaknya budaya ketimuran kita yang sarat makna
kesopanan dan beretika.
Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan menutup aurat
adalah cermin seseorang itu Muslim yang sebenarnya. Islam tidak menetapkan bentuk atau warna
pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadat. Islam hanya menetapkan bahawa
pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim.
Di dalam Islam ada garis panduan tersendiri mengenai adab berpakaian (untuk lelaki dan wanita) yaitu :
1. Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh
anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda
bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (HR.Bukhari).
7. Memanjangkan pakaian.
Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syarak yaitu bagi menutupi kepala
dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman bermaksud: "Wahai Nabi, katakanlah
(suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya
mereka memanjangkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar rumah); cara
yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu
mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." ?(al-
Ahzab:59).
Contoh :