NAMA: NARTI
KELAS: X MIPA 6
MALIKIYYAH
1. Penjelasan Aurat Mugholladhoh wa mukhoffafah menurut malikiyyah
2. Laki-laki
a. Mugholladhoh: Dua lubang
b. Mukhoffafah: Antara pusar sampai lutut selain dua lubang
3. Budak perempuan
a. Mugholladhoh: Pantat dan antara keduanya, kemaluan dan rambut kemaluan
b. Mukhoffafah: Paha, antara rambut kemaluan dan pusar
4. Perempuan merdeka
a. Mugholladhoh: Seluruh badan kecuali athraf (leher, kepala, punggung kaki),
dada, punggung
5. b. Mukhoffafah: Seluruh badan kecuali wajah dan tangan
Jika tersingkap aurat mugholladhoh maka batal sholatnya. Dan jika tersingkap
aurat mukhoffafah sholatnya tidak batal, tapi dianjurkan untuk mengulanginya di
waktu sholat dloruri.
Dilarang melihat aurat walaupun tidak tertutup. Tapi jika aurat tertutup boleh
melihatnya. Hukum meraba aurat yang tertutup (dengan kain/baju) tidak boleh
Batas aurat laki-laki ketika sholat
1. Laki-laki: Mugholadhoh (dua lubang) dan antara dua pantat. Maka wajib
mengulangi sholat jika kain yang menutupi pantat terbuka atau tersingkap rambut di
bawah perut. Paha bukan aurat dalam sholat.
2. Budak perempuan: Dua lubang dan pantat. Jika terlihat ketika sholat maka
batal
3. Perempuan merdeka: Seluruh badan kecuali dada, ujung rambut, tangan dan
kaki
Batas aurat yang dilihat
1. Laki-laki: Antara pusar dan lutut. Dengan laki-laki lain: Antara pusar dan lutut
2. Perempuan
a. Di depan laki-laki bukan mahram: Seluruh badan kecuali wajah dan kedua
telapak tangan
b. Di depan laki-laki mahram: Seluruh badan kecuali wajah dan athraf (kepala,
leher, kedua tangan dan kedua kaki
c. Dengan perempuan lain muslimah/kafirah: Antara pusar sampai lutut
d. Keluarga karena perkawinan atau menyusui: Seluruh badan kecuali muka dan
kedua telapak tangan.
SYAFI'IYYAH
Batas aurat ketika sholat
1. Laki-laki: Antara pusar dan lutut
2. Budak perempuan: Seperti aurat laki-laki
3. Perempuan merdeka: Seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan (baik
punggungnya maupun telapknya)
Batas aurat yang dilihat
1. Laki-laki
a. Laki-laki lain: Antara pusar dan lutut
b. Perempuan bukan mahram: Antara pusar dan lutut
c. Perempuan mahram: Antara pusar dan lutut.
2. Perempuan Merdeka
a. Laki-laki bukan mahrom: Seluruh badan
b. Laki-laki mahram: Antara pusar dan lutut
c. Perempuan muslim: Antara pusar dan lutut
d. Perempuan kafir: Seluruh badan kecuali yang terlihat ketika bekerja
e. Keluarga karena perkawinan atau menyusui: Pusar sampai lutut. Hal ini
termasuk dalam bab kelonggaran ()فسحة.
Catatan:
Pusar dan lutut bukan aurat على األصح dalam madzhab syafi’iyyah. Tapi untuk
menutupi paha harus menutupi lutut. Hal ini sesuai dengan kaidah ushululiyyah ما ال
يتم الواجب إال به فهو واجب.
Jika aurat terbuka maka batal sholatnya, kecuali jika terkena angin atau
lupa. Syafi’iyyah berseberangan dengan pendapat malikiyyah yang mengatakan
paha bukan aurat. Itu hikayah fi'il, sedangkan hadits qaul (perkataan) lebih rajih dari
hadits fi’il (perbuatan). Kaidahnya القول أرجح من الفعل
HANABILAH
1. Laki-laki: Antara pusar dan lutut. Pusar dan lutut bukan aurat. Hendaknya
ketika sholat menutup pundak. Dalil: ليس على عاتقه منه شيء،ال يصلي الرجل في الثوب الواحد
2. Budak perempuan: Antara pusar dan lutut (seperti aurat laki-laki)
3. Perempuan merdeka: Seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
a. Dengan laki-laki mahramnya: Seluruh badan kecuali wajah, lutut, kedua
tangan, kaki dan betis
b. Di depan perempuan kafir: Antara pusar sampai lutut. Hal ini dikarenakan
perbedaan pemahaman antara jumhur dan ulama’ hanabilah dalam memahami
ayat أو نسائهن... وال يبدين زينتهن إال لبعولتهن Menurut Jumhur: Maksud nisa' itu khusus
perempuan muslimah. Menurut Hanabilah: Maksud nisa' seluruh nisa'.
Boleh membuka aurat untuk berobat
Kesimpulan dari pembahasan ini
Kesepakatan para ulama'
· Dua kemaluan aurat
· Pusar bukan aurat
· Aurat laki-laki antara pusar dan lutut
· Aurat perempuan
a. Dalam sholat: Seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan. Kedua kaki
menurut hanafiyyah tidak aurat
b. Di luar sholat: Seluruh badan
c. Di depan mahram atau perempuan muslimah:
o Hanafiyyah dan Syafi'iyyah: Antara pusar dan lutut.
o Malikiyyah: Seluruh badan kecuali wajah dan athraf (kepala, leher, kedua tangan
dan kedua kaki)
o Hanabilah: Seluruh badan kecuali wajah, leher, kepala, kedua tangan, kaki dan
betis
· Lutut bukan aurat
o Hanafiyyah: lutut aurat
Jumhur: Lutut bukan aurat, tapi wajib menutup lutut untuk menutupi paha,
dengan kaidah ushuliyah ما ال يتم الواجب إال به فهو واجب.
Busana Muslim Laki-laki
Benar Salah
BUSANA MUSLIM PEREMPUAN
BENAR SALAH