tensi :
4. Membiasakan perilaku terpuji.
Dasar :
4.1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau
menerima tamu
4.2. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau
menerima tamu
4.3. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
dalam kehidupan sehari-hari.
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan
sopan santun membaca Al Quran.
Q. S. Al Araf : 26
Q.S. Yusuf : 58 - 60
Q.S.An Nisa 83
I. ADAB BERPAKAIAN
Pakaian merupakan salah satu nikmat sangat besar yang Allah berikan kepada para
hambanya, Islam mengajarkan agar seorang muslim berpakain dengan pakaian islami dengan
tuntunan yang telah Allah dan Rasul-Nya ajarkan. Pakaian yang Islami adalah pakaian yang
dapat menutup aurat, bagi laki-laki harus dapat menutup bagian tubuhnya antara pusar dan
lutut, sedangkan bagi wanita harus dapat menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak
tangan.
Ajaran Islam sangat menganjurkan kepada kaum laki-laki untuk mengenakan pakaian yang
baik, barsih, sopan, dan menutup aurat.
Perhatikan Firman Allah SWT berikut ini :
Artinya : Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah
yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
Mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al-Araf : 26).
Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, (QS. Al-Araf ;
31)
Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa tata cara berpakaian bagi pria adalah sebagai
berikut :
1). Ketika mengenakan pakaian hendaklah niat untuk beribadah kepada Allah SWT, dan ber doa.
Doa Berpakaian dan Membuka Pakaian : Allahumma innii asaluka min khoirihi wa khoiri maa
huwa lahu, wa auudzubika min syarrohi wa syarro maa huwa lahu
(wahai Allah, aku memohon kepada-Mu kebajikan pakaian ini dan kebajikan yang disediakan
baginya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan sesuatu yang dibuat
untuknya.) (HR. Ibnu Sunni)
2). Pakaian yang dipakai wajib menutup aurat, bagi laki-laki minimal menutup pusar dan lutut.
3). Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak memakai pakaian, dan anggota
badan yang kiri ketika hendak melepas.
Dalil pokok dalam masalah ini, dari Aisyah Ummul Mukminin beliau mengatakan, Nabi
shallallahu alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika bersuci, bersisir dan
memakai sandal. (HR. Bukhari dan Muslim)
4). Apabila hendak pergi ke Masjid, pakailah pakaian yang baik, bersih, dan rapi. Sebagaimana
firman Allah :
Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, (QS. Al-Araf ;
31)
5). Warna pakaian yang akan dipakai hendaklah berwarna putih.
Warna pakaian yang dianjurkan untuk laki-laki adalah warna putih. Tentang hal ini terdapat
hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Kenakanlah pakaian
yang berwarna putih, karena itu adalah sebaik-baik pakaian kalian dan jadikanlah kain
berwarna putih sebagai kain kafan kalian. (HR. Ahmad, Abu Daud dll, shahih)
Para lelaki muslim, haram hukumnya menggunakan sutra dan emas, oleh karena itu,
dilarang bagi lelaki muslim untuk menggunakan barang-barang diatas, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW : sesungguhnya dua benda ini (emas dan sutra) haram atas laki-laki umatku.
(HR. Abu Daud)
Dan dalam Islam tidak diperkenankan lelaki memakai pakaian wanita dan sebaliknya wanita
tidak diperkenankan memakai pakaian laki-laki
Kemudian diperkuat lagi dengan firman Allah QS. al-Ahzab (33): 59,
Artinya :. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab ; 59)
Di dalam sebuah hadis Nabi bersabda yang artinya : Sesungguhnya seorang wanita
apabila sudah sampai masa baligh (puber) tidaklah boleh memperlihatkan tubuhnya,
kecualimuka dan dua tapak tangannya ( HR. Abu Daud)
Dari kedua ayat dan hadis Nabi di atas dapat disimpulkan bahwa adab berpakaian bagi
seorang perempuan menurut Islam adalah:
Pertama, memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Kedua, tidak menampakkan (memamerkan) perhiasannya, kecuali yang biasa nampak seperti
cincin atau gelang. Ketiga, menampakkan perhiasaan hanya dibolehkan bagi mahram dan
suaminya. Keempat memanjangkan kerudung sehingga menutupi dada. Kelima, tidak boleh
memakai pakaian yang terlalu tipis sehingga membuat bagian-bagian tubuhnya terlihat
membayang. Keenam, tidak boleh memakai pakaian yang terlalu ketat yang membuat lekukan-
lekukan tubuhnya terlihat dengan jelas. Ketujuh, dilarang memakai pakaian yang seronok,
karena akan membuat mata orang lain terus-menerus tertuju kepadanya, karena dikhawatirkan
hal itu akan menimbulkan fitnah dan niat jahat orang lain. Banyak fakta menunjukkan bahwa
kejahatan seksual terjadi selain faktor pelaku yang memang mempunyai tabiat jahat bisa juga
dipicu oleh pihak korban yang dengan sengaja atau tidak memakai pakaian yang
memperlihatkan aurat sehingga memancing perlakuan tak senonoh dari orang lain.
Dari dasar dalil diatas dapat dipahami bahwa Allah SWT menyuruh wanita-wanita
beriman agar berpakaian, dengan pakaian yang dapat menutup seluruh auratnya, terutama
sekali wanita yang sudah baligh (dwasa)
Dengan demikian tata cara berpakaian bagi wanita adalah :
1). Ketika mengenakan pakaian hendaklah berniat yang ikhlas, hanya untuk beribadah kepada
Allah SWT dan mencari rido-Nya..
2). Berdoalah sebelum berpakaian, agar pakaian berfungsi untuk ibadah.
Doa Berpakaian dan Membuka Pakaian : Allahumma innii asaluka min khoirihi wa khoiri maa
huwa lahu, wa auudzubika min syarrohi wa syarro maa huwa lahu
(wahai Allah, aku memohon kepada-Mu kebajikan pakaian ini dan kebajikan yang disediakan
baginya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan sesuatu yang dibuat
untuknya.) (HR. Ibnu Sunni)
3). Bagian anggota badan hendaklah ditutup seluruhnya kecuali muka dan telapak tangan
4). Memanjangkan kerudungnya sampai menutup dada
5). Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak memakai pakaian, dan anggota
badan yang kiri ketika hendak melepas.
6). Warna pakaian yang akan dipakai hendaklah berwarna putih
1). Anjuran untuk mmotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut, dan merapikan jenggot
2). Anjuran untuk berharum-haruman dengan wewangian yang menyenangkan kati, melegakan
dada, menyegarkan jiwa, serta membangkitkan tenaga dan gairah kerja.
3). Larangan mencukur botak sebagian kepala, dan sebagian lainnya tidak dicukur/dibiarkan
tumbuh
4). Larangan berhias diri dengan mengubah apa yang telah diciptakan Allah SWT, misalnya
mengeriting rambut, memakai cemara (menyambung rambut), mencukur alis mata, membuat
tahi lalat palsu, dan larangan bertato
5). Laki-laki dilarang berhias diri hingga menyerupai perempuan dan sebaliknya.
()
Sesungguhnya Allah itu Indah dan Dia mencintai keindahan, Dia mencintai akhlak yang mulia
dan membenci perilaku yang tercela. (HR. at-abran dalam kitabnya Mujam al-Aus dengan
sanad dari Jabir r.a.)
Rasulullah SAW melaknat perempauan yang menato dan minta ditato,yang mengikir gigi dan
yang meminta dikikir. (HR. habran)
..
( ) .
:
Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: Ya Rasulullah, sesungguhnya anak saya
tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah
boleh saya menyambung rambutnya? Jawab Nabi SAW: Allah melaknat perempuan yang
menyambung rambutnya dan meminta disambungkan rambutnya. (HR. Bukhori)
Akan lebih berbahaya lagi jika berhias secara mencolok dan berlebihan tersebut ditujukan
untuk menarik perhatian laki-laki lain (selain suami sendiri). Hal itu bisa menimbulkan fitnah dan
bahaya besar dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun berhias (secara wajar) yang ditujukan
untuk menarik perhatian dan kasih sayang suami adalah hal yang baik untuk dilakukan, dan
para suami pantas untuk mendapatkannya. Nabi SAW bersabda :
( )
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang aliah. (HR. At
Thabroni dari Salman r.a.)
Termasuk taat kepada pemerintah adalah mentaati aturan lalulintas jalan raya. Karena
jalan raya adalah milik umum/orang banyak maka dalam menggunakan jalan harus
memperhatika keselamatan orang lain sesama pengguna jalan.
Demi keselamatan bersama maka pemerintah membuat peraturan untuk pengguna jalan raya
yang harus ditaati, yaitu :
1. Adab Bertamu
Dalam kehidupan sehari-hari atau bermasyarakat sudah barang tentu orang yang satu
dengan yang lainnya terjadi saling mengunjungngi. Berkunjung ke rumah orang baik karena ada
kepentingan yang sangat perlu maupun sekedar silaturrahmi ini dinamakan bertamu.
Bertamu dengan maksud yang baik dilandasi dengan niat karena Allah SWT,
bersilaturrahmi untuk mempererat tali persaudaraan antra sesama muslim sangat dianjurkn
oleh ajaran Islam,
Rosulullah SAW bersabda :
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. bahwa ia berkata : saya mendengar Rosulullah SAW bersabda :
Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia
melakukan silaturrahmi. (HR. Bukhari dan Muslim); dan diriwayatkan oleh Timidzi dengan
kalimat : sesungguhnya silaturrahmi itu menimbulkan cinta kasih di kalangan famili, merupakan
sumber kekayaan dan menyebabkan umur panjang.
Dalam ajaran Islam orang yang bertamu itu harus memperhatikan dan melaksanakan
tatakrama, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Adapun adab bertamu
itu antara lain :
!). Dalam bertamu didahului dengan niat untuk melaksanakan sunnah Rasul dan beribadah
kepada Allah. Apabila ada keperluan sampaikan dengan cara yang baik. Sebaik-baiknya tamu
adalah yang membawa kabar gembira dan menyenangkan tuan rumah yang didatangi.
2) Sebelum berkunjung sebaiknya memberitahu dahulu bahwa kita mau bersilaturrahmi, baik
melalui tepoh, SMS, surat maupun yang lainnya.
3). Menggunakan pakaian yang sopan, rapi, dan menutup aurat dan berpenampilan yang Islami.
4). Usahakan dalam bertamu itu ketika orang yang ditamuni dalam keadaan tenggang waktu.
Jangan bertamu apabila orang yang ditamuni itu dalam keadaan sibuk, sedang tidur, dan waktu
makan, karena apabila bertamu dan orang yang ditamuni itu sedang dalam keadaan tidak
memungkinkan akan dapat mengganggu yang di tamuni.
5). Ketika bertamu terlebih dahulu sebelum masuk memberi isyarat dengan salam, mengetuk pintu
atau membunyikan bel, atau yang lainnya.
Nabi bersabda :
Artinya : Apabila seseorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucap salam)
sampai tiga kalidan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang. (HR.
Bukhari dan Muslim)
6). Dalam bertamu, kalau memeang harus menginap,usahakan jangan sampai lebih dari tiga hari.
Karena hal itu dapat mengganggu atau memberatkan tuan rumah. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Bertamu itu selama tiga hari (HR. Bukhari dan Muslim)
7) Hendaknya bersikap dan bertuturkata yang sopan, sehingga orang yang dikunjungi merasa
senang serta menaruh hormat kepada tamunya.
8). Jangan bertamu kepada orang wanita yang suaminya sedang tidak berada di rumah, karena
dapat menimbulkan fitnah.
Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang pernah bertamu dan pernah pula menerima
tamu. Dalam menerima tamu hendaknya sesuai dengan tatakrama yang sudah diajarkan oleh
Allah dan Rasul-Nya.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah memulikan
tamunya. (HR. Bukhari dan Muslim )
Adab dalam menerima tamu adalah sebagai berikut :
1). Segaralah membukakan pintu bila ada tamu datang, menjawab salam serta segera
mempersilahkan masuk. Dengan sikap yang baik dan muka yang menyenagkan
2). Tuan rumah menyambut tamu dengan pakaian yang sopan dan menutup aurat Karena
kedatangan tamu akan membawa manfaat tersendiri.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : apabila tamu telah masuk ke rumah seseorang maka ia masuk dengan membawa
rizkinya dan jika ia keluar membawa pengampunan bagi tuan rumah dan keluarganya.(HR. Ad-
Dailami dari Annas)
3). Tamu hendaklah dijamu, paling tidak disuguhi minuman atau makanan ringan.
Rasulullah SAW bersabda
Artinya : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah
memuliakan tamunya. Dan bertamu itu tiga hari, adapun selebihnya adalah termasuk sedekah
.
4). Tamu hendaklah diterima dengan rasa syukur dan rasa senang serta dengan wajah yang ceria
5). Bila tamu yang datang itu tidak kita inginkan, jangan sekali-kali menunjukkan sikap yang
membuatnya tersinggung. Jika ingin menolaknya, maka tolaklah denga cara yang bijaksana.
6). Jika tamu telah berpamitan akan pulang, antarkanlah tamu sampai pintu rumah atau (pagar),
karena hal tersebut termasuk sunnah.
Rangkuman :
Sebagai seorang muslim dalam bergaul dan bermasyarakat dituntut untuk bersikap dan
berperilaku yang Islami, misalnya : dalam cara berpakaian dan berhias diri, juga dalam cara
bertamu dan menerima tamu
Pakaian yang sesuai dengan tatakrama islam adalah yang dapat memenuhi fungsinya yaitu
dapat menutup aurat, menambah keindahan fisik pemakaianya, dan menunjukkan identitas
pemakainya adalah orang Islam
Berhias diri yang sesuai dengan tatacara islam adalah yang berpedoman kepada Al-Quran dan
hadits.
Diantara ciri orang yang beriman adalah menghormatu tamu, maka menghormati tamu
hukumnya wajib bagi orang Islam
Bertamu yang baik adalah yang sesuai dengan tata cara Islami, yaitu diniati beribadah kepada
Allah SWT, dan berpakaian yang sopan (menutup aurat)
Dalam bertamu jangan sampai merepotkan tuan rumah, sehingga jika akan bermalam jangan
sampai melebihi tiga hari.
Sebagai orang Islam yang baik jika bepergian hendaklah mentaati aturan jalan raya atau
aturan lalu lintas dengan disiplin. Baik bagi pejalan kaki ataupun sebagai pengendara
kendaraan bermotor.
LATIHAN :
3. Ayat yang mengandung perintah untuk berpakaian baik ketika hendak ke masjid adalah ...
a. QS. Al-Ahzab ; 59
b. QS. Al-Araf ; 31
c. QS. Al-Anbiya 41
d. QS. Ali Imran ; 37
QS. An-Nahl ; 123
4. QS. Al-Ahzab ; 59, menjelaskan fungsi berpakaian bagi wanita adalah menutup aurat , agar ...
a. tampak lebih cantik
b. berpanampilan menarik
c. melindungi udara panas atau dingin
d. tidak diganggu kaum laki-laki
e. disenangi oleh orang banyak.
10. Dalam adab bertamu, kita dibolehkan mengetuk pintu sebanyak ...
a. satu kali
b. dua kali
c. tiga kali
d. empat kali
e. lima kali
tata berpakaian,berhias,bertamu dan perjalanan dalam islam
A. ADAB BERPAKAIAN
Islam melarang umatnya berpakaian terlalu tipis atau ketat (sempit sehingga
membentuk tubuhnya yang asli). Kendati pun fungsi utama (sebagai penutup aurat)
telah dipenuhi, namun apabila pakaian tersebut dibuat secara ketat (sempit) maka
hal itu dilarang oleh Islam. Demikian juga halnya pakaian yang terlalu tipis. Pakaian
yang ketat akan menampilkan bentuk tubuh pemakainya, sedangkan pakaian yang
terlalu tipis akan menampakkan warna kulit pemakainya. Kedua cara tersebut
dilarang oleh Islam karena hanya akan menarik perhatian dan menggugah nafsu
syahwat bagi lawan jenisnya.
Ada tiga macam fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga
kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang
tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah
antara pusar samapi kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh
kecuali muka dan telapak tangan.
Adab berpakaian adalah sebagai berikut :
Beberapa ketentuan agama dalam masalah berhias ini antara lain sebagai
berikut:
6. Haramnya Memakai Pakaian Yang Ada Padanya shalban (salib) atau gambar.
C. ADAB BERTAMU
Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang
dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam bertamu.
Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu dapat
tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu itu justru akan
menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaran.. Islam telah memberi
bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu aurat.
Yang dimaksud dengan tiga waktu aurat ialah sehabis zuhur, sesudah isya, dan
sebelum subuh. Allah SWT berfirman:
Ketiga waktu tersebut dikatakan sebagai waktu aurat karena waktu-waktu itu
biasanya digunakan. Lazimnya, orang yang beristirahat hanya mengenakan pakaian
yang sederhana (karena panas misalnya) sehingga sebagian dari auratnya terbuka.
Apabila budak dan anak-anak kecil saja diharuskan meminta izin bila akan masuk ke
kamar ayah dan ibunya, apalagi orang lain yang bertamu. Bertamu pada waktu-
waktu tersebut tidak mustahil justru akan menyusahkan tuan rumah yang hendak
istirahat, karena terpaksa harus berpakaian rapi lagi untuk menerima kedatangan
tamunya.
Lapor kepada RT/RH, Hansip, bilamana akan bebergian jauh dan rumah di
tinggal tanpa penjagaan. dengan ini apa yang kita tinggalkan bisa terjaga.
penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan untuk keindahan. Tuntunan Islam
mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam masalah aurat, Islam telah
menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi kedua lutut.
Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak
tangan.
Atau Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya : (lihat al-quran onlines di google)
Tapi mengapa kaum hanya kaum wanita saja yang dibahas? Ya, karena
wanita adalah manusia yang paling dijaga harga dirinya oleh Allah SWT. Sudah
dijaga koq masih tidak bersyukur?
Coba pikirkan, sangat sayangnya Allah kepada wanita, Allah Yang Maha
Penyayang sampai-sampai membahas hal-hal sekecil itu. Maka dari itu marilah
kita menjaga harga diri wanita muslimah kita demi tercapainya masa depan
yang cerah.
b. Adab Berpakaian
.
()
Artinya: Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat
keduanya, yaitu 1) kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang
mereka pakai buat memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-
perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang, yang cenderung kepada
perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk unta. Mereka itu tidak bisa
masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga itu dapat
tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian. (HR Muslim)
Ada dua maksud yang menjadi kesimpulan pada hadits ini, yaitu sebagai
berikut:
A.
Pakaian itu tidak terlalu tipis sehingga kelihatan bayang-bayang tubuh badan
dari luar.
Pakaian itu tidak ketat atau sempit tapi longgar dan enak dipakai. la haruslah
menutup bagian-bagian bentuk badan yang menggiurkan nafsu laki-laki.
Warna pakaian tsb suram atau gelap seperti hitam, kelabu asap atau perang.
Dalam hal ini, cincin emas dan pakaian sutra yang dipakai oleh kaum lelaki,
Khalifah Ali r.a pernah berkata:
( )
Artinya: Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan
pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan ashfar. (HR Thabrani)
Larangan bagi laki-laki memakai cincin emas dan pakaian dari sutra adalah
suatu didikan moral yang tinggi. Allah telah menciptakan kaum lelaki yang
memiliki naluri berbeda dengan perempuan, memiliki susunan tubuh yang
berbeda dengan tubuh perempuan. Lelaki memiliki naluri untuk melindungi
kaum perempuan yang relatif lemah kondosi fisiknya. Oleh sebab itu, sangat
tidak layak kiranya apabila lelaki meniru tingkah laku perempuan yang suka
berhias dan berpakaian indaah serta suka dimanja. Dari sisi lain, larangan ini
sekaligus sebagai upaya pencegahan terhadap sikap hidup bermewah-
mewahan, sementara masih banyak rakyat yang hidup dibawah garis
kemiskinan.
Beberapa ketentuan agama dalam masalah berhias ini antara lain sebagai
berikut:
Pada zaman jahiliyah banyak wanita Arab yang menato sebagian besar
tubuhnya, muka dan tangannya dengan warna biru dalam bentuk ukiran.
Pada zaman sekarang ini (khususnya di lingkungan masyrakat kita)
bertato banyak dilakukan oleh kaum lelaki. Dengan bertato ini, mereka
merasa mempunyai kelebihan dari orang lain.
:
()
Berlebih lebihan ialah melewati datas yang wajar dalam menikmati yang
halal. Berhias secara berlebih-lebiha cenderung kepada sombong dan
bermegah-megahan yang sangat tercela dalam Islam. Setipa muslim dan
muslimat harus dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat
menyebabkan kesombongan, baik dalam berpakaian maupun dalam
berhias bentuk yang lain. Memoles wajah dengan bahan make-up
terlampau banyak serta menggunakan perhiasan emas pada leher, kedua
tangan dan kedua kaki secara mencolok termasuk berlebih-lebihan.
Perbuatan yang demikian itu tidak lain adalah bermaksud untuk menarik
perhatian pihak lain, terutama lawan jenisnya. Apabila yang dimaksudkan
adalah untuk menarik perhatian suaminya maka hal itu baik untuk
dilakukan. Akan tetapi, apabila yang dimaksud itu semua orang (selain
suami) maka hal itu termasuk perbuatan yang dialranga dalam Islam.
Selain menjurus kepada sikap sombong, berlebih-lebihan termasuk
perbuatan tabzir, sedangkan tabzir dilarang oleh Allah SWT. (lihat al-
quran onlines di google)
Bertamu adalah salah satu cara untuk menyambung tali persahabatan yang
dianjurkan oleh Islam. Islam memberi kebebasan untuk umatnya dalam
bertamu. Tata krama dalam bertamu harus tetap dijaga agar tujuan bertamu itu
dapat tercapai. Apabila tata krama ini dilanggar maka tujuan bertamu itu justru
akan menjadi rusak, yakni merenggangnya hubungan persaudaran.. Islam telah
memberi bimbingan dalam bertamu, yaitu jangan bertamu pada tiga waktu
aurat.
Yang dimaksud dengan tiga waktu aurat ialah sehabis zuhur, sesudah isya,
dan sebelum subuh. Allah SWT berfirman: (lihat al-quran onlines di google)
Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:
Artinya: Jika kamu berbua baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri. (QS Al Isra : 7)
Diriwayatkan bahwa:
:
:
:
( )
Artinya: Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi
Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya:
Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya:
temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan
kepadanya agar ia mengucapkan Assalmu alikum, bolehkah aku masuk
lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata Assalmu
alikum, bolehkah aku masuk? nabi SAW memberi izin kepadanya maka
masuklah ia. (HR Abu Daud)
Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya
pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.
Kata Saya belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya
menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu
lagi untuk menerima kedatangannya
a. Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya
seorang wanita
a. Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili
Sementara ada orang yang merasa malu apabila piring yang habis
digunakan untuk makan tampak bersih, tidak ada makann yang tersisa
padanya. Mereka khawatir dinilai terlalu lahap. Islam memberi tuntunan
yang lebih bagus, tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang
terkadang keliru. Tamu yang menggunakan piring untuk menikmati
hidangan tuan rumah, hendaknya piring tersebut bersih dari sisa
makanan. Tidak perlu menyisakan makanan pada pring yang bekas
dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya.
)
(
Artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya. (HR Bukhari)
5) Lama waktu
Sesuai dengan hak tamu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari,
termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah
baginya. Sabda Rasulullah SAW:
()
Salah satu cara terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah apabila
tuan rumah mengantarkan tamunya sampai ke pintu halaman. Tamu
akan merasa lebih semangat karena merasa dihormati tuan rumah dan
kehadirannya diterima dengan baik.
Larangan ini bermaksud untuk menjaga fitnah dan bahaya yang mungkin
terjadi atas diri wanita tersebut. Allah berfirman: (lihat al-quran onlines di
google)
Artinya: Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada SAW lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena SAW telah memelihara
(mereka) (QS An Nisa : 34
( )
Artinya: Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan
ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban). (HR
Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar)
Oleh sebab itu, tamu lelaki cukup ditemui diluar rumah saja, atau diminta
datang lagi (jika perlu) saat suaminya telah pulang bekerja. Membiarkan tamu
lelaki masuk ke dalam rumah padahal dia (wanita tersebut) hany seorang diri,
sama saja dengan membuka peluang besar akan timbulnya bahaya bagi diri
sendiri. Bahaya yang dimaksud dapat berupa hilangnya harta dan mungkin
sekali akan timbul fitnah yang mengancam kelestarian rumah tangganya.