Anda di halaman 1dari 4

Nama : siti rohimah/35

Kelas : X IPS A

MAKALAH BERBUSANA MUSLIM


Bab 1
A. LATAR BELAKANG
Busana pada zaman modern ini dianggap sebagai urusan pribadi, tetapi sebagai kaum muslimin
kita tidak boleh masa bodoh dengan hal ini.Karena pada kenyataannya busana yang dikenakan
anak muda sekarang dapat menimbulkan rangsangan seks atau kebrutalan yang bersumber dari
mode-mode busana setengah telanjang atau penonjolan aurat, yang dapat mengarah pada
kejahatan.
Masyarakat yang berperadaban modern pada umumnya sangat menyukai mode-mode busana
yang memamerkan atau tidak menutupi aurat wanita. Rok mini atau celana ketat merupakan
gejala yang terpisahkan dari peradaban masa kini.Sesungguhnya kecenderungan pada mode-
mode pada busana yang tidak senonoh ini menunjukkan kelemahan moral masyarakat. Pada
hakekatnya mode busana mini dan ketat itu dapat merusak kesahatan dan pertumbuhan mental
masyarakat itu sendiri dan juga tidak memilki nilai tambah sama sekali. Mode yang semacam ini
mempengaruhi cara berfikir dan bertindak mereka yang pada akhirnya akan mengubah rasa
harga diri mereka.
Bab 2
1. Pengertian Busana Muslim

Sejarah busana lahir seiring dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri.Oleh karenanya
busana sudah ada sejak manusia diciptakan. Busana memilki fungsi yang begitu banyak, yakni
menutup anggota tertentu dari tubuh hingga penghias tubuh sebagaimana yang telah diterangkan
pula dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan akan fungsi busana; ”wahai anak adam (manusia),
sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi aurat tubuhmu dan
untuk perhiasan”.

Konsekuensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan
segala perintah allah dan meninggalkan segala laranganNya. Salah satu bentuk perintah agama
Islam adalah perintah unutk mengenakan busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak
untuk dinampakkan pada orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul apa yang
disebut dengan istilah “Busana Muslim”.
Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut
mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana.
Busana muslimah bukan sekedar simbol melainkan dengan mengenakannya berarti seorang
perempuan telah memproklamirkan kepada mahluk Allah.swt akan keyakinan, pandangannya
terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh. Dimana semua itu didasarkan pada keyakinan
mendalam terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Kuasa

2. Kriteria-kriteria busana muslim


Sekurang-kurangnya ada lima point yang menjadi kriteria busana muslimah menurut syariat,
yaitu sebagai berikut :
a) Busana muslimah harus menutup seluruh tubuhnya dari pandangan lelaki yang bukan
mahramnya. Dan janganlah ia membuka untuk lelaki mahramnya kecuali bagian yang menurut
kebiasaan yang benar dan pantas (tidak termasuk suami).
b) Hendaknya busana yang dipakai wanita muslimah menutup apa yang dibaliknya. Maksudnya
tidak tipis menerawang sehingga warna kulitnya dapat terlihat dari luar.
c) Busana tidak ketat membentuk bagian-bagian tubuh.
d) Busana wanita muslimah tidak menyerupai pakaian laki-laki.
e) Busana yang dipakai wanita tidak terdapat hiasan yang dapat menarik perhatian orang saat
keluar rumah, agar tidak tergolong wanita yang suka tampil dengan perhiasan. Seorang wanita
yang suka menampakkan perhiasannnya bisa dikatakan wanita pesolek (tabarruj) perlu kamu
ketahui, kata tabarruj bagi perempuan memilki tiga pengertian:
1. Menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhnya di hadapan laki-laki non
mahram.
2. Menampakkan keindahan-keindahan pakainnya dan perhisannya kepada laki-laki non
mahram.
3. Menampakkan gaya berjalanya,lenggangannya,dan lenggak-lenggoknya di hadapan laki-
laki nonmahram.

3. Dalil naqli berbusana muslim


QS. Al-A’rof (7) ayat 26 :
{ َ‫ت هّللا ِ لَ َعلَّهُ ْم يَ َّذ َّكرُون‬ َ ِ‫ك خَ ْي ٌر َذل‬
ِ ‫ك ِم ْن آيَا‬ َ ِ‫ى َذل‬ ِ ‫} يَا بَنِي آ َد َم قَ ْد أَن َز ْلنَا َعلَ ْي ُك ْم لِبَاسا ً ي َُو‬
َ ‫اري َسوْ َءاتِ ُك ْم َو ِريشا ً َولِبَاسُ التَّ ْق َو‬
Artinya:
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
‘aurotmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allooh, mudah-mudahan mereka
selalu ingat.”

QS. Al-A’rof (7) ayat 27 :


{ ‫ْث‬ ُ ‫ع َع ْنهُ َما لِبَا َسهُ َما لِي ُِريَهُ َما َسوْ َءاتِ ِه َما ِإنَّهُ يَ َرا ُك ْم ه َُو َوقَبِيلُهُ ِم ْن َحي‬ ِ َ‫يَا بَنِي آ َد َم الَ يَ ْفتِنَنَّ ُك ُم ال َّش ْيطَانُ َك َما أَ ْخ َر َج أَبَ َو ْي ُكم ِّمنَ ْال َجنَّ ِة ي‬
ُ ‫نز‬
َّ َ ْ
ِ َ‫} الَ تَ َروْ نَهُ ْم إِنَّا َج َعلنَا ال َّشي‬
َ‫اطينَ أوْ لِيَاء لِل ِذينَ الَ ي ُْؤ ِمنُون‬
Artinya:
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithoon sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya ‘aurotnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya
melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaithoon-syaithoon itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”
Surah an-Nur/24:31
Perintah berbusana muslim/muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang kedua terdapat dalam
Q.S. an-Nur ayat 31, sebagai berikut:

Artinya: “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat-
nya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam) mereka, atau hamba
sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan
janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.
Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kamu
beruntung.”
Surah al-Ahzab/33:59
Perintah berbusana muslim/muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadits, yang pertama terdapat dalam
firman Allah Swt. Q.S al-Ahzab ayat 59, sebagai berikut:
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan
Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
4. PENUTUP

Pakaian muslimah dapat diartikan sebagai pakain wanita Islam yang dapat menutup aurat yang
diwajibkan agama untuk menutupinya, guna kemaslahatan dan kebaikan wanita itu sendiri serta
masyarakat di mana dia berada. Pakaian merupakan suatu nikmat dari Allah swt yang berguna untuk
dua hal, yang pertama menutup aurat dan yang kedua berhias dan memperbagus penampilan. Pakaian
paling agung yang menjaga kemulian manusia sebagai anak Adam dan mengangkat derajatnya sebagai
orang beragama, adalah ketakwaan kepada Allah swt. Pakaian Muslimah dalam hukum Islam
berdasarkan perspektif hadis Nabi adalah, pakaian tersebut menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan
telapak tangan, tidak ketat dan tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki, dan hendaknya pakaian
tersebut tidak berlebih-lebihan sehingga mengundang perhatian dan menimbulkan kesombongan

Anda mungkin juga menyukai