I. Makna Hijab.
Allah SWT menjadikan satu bentuk ibadah bagi manusia khususnya bagi wanita-wanita mu’min dengan
mewajibkan hijab kepada mereka yang menutup seluruh badan dan perhiasan mereka di depan kaum laki-laki yang
bukan mahramnya.
QS 33;59
[1232] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
QS 24:60
60. dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi),
Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian[1050] mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan
perhiasan, dan Berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.
[1050] Maksudnya: pakaian luar yang kalau dibuka tidak Menampakkan aurat.
1
Imam suyuthi menjelas kan ayat hijab ini berlaku untuk kaum wanita secara ke seluruhannya , dalam ayat ini
disebutkn kewajiban untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Pesan yang disampaikan kepada isteri-
isteri Nabi putri-putri beliau dan seluruh istri kaum muslimin adalah bahwa semua kaum wanita di tuntut untuk
melaksanakan perintah ini tampa terkecuali bagi siapapun meski mencapai tingkat kesucian seperti apapun juga,
seperti putri-putri Nabi dan para isteri Nabi.
Wanita adalah fitnah yang paling berbahaya bagi laki-laki, tidak ada yang lebih berbahaya bagi lelaki melebihi
fitnah wanita sebagai mana sabda Rasulullah :
“ Sungguh ketika wanita itu datang menghadap, setan turut menghadap bersamanya dan ketika berbalik, setan turut
berbalik bersamanya.” (HR Muslim).
Sehingga wanita yang tidak mengenakan busana syar’i tergolong kepada pelanggaran dosa besar yang
menghacurkan dan dapat menyeret kepada perbuatan dosa besar lainnya antara lain: Dia dengan sengaja
menampakan bagian tubuhnya, sengaja menampakkan perhiasan yang dipakainya, ikhtilaf (bercampurnya wanita
dengan pria yang bukan mahromnya) sehingga menajadi cobaan bagi orang lain, beserta dampak-dampak negatif
lainnya lantaran melepas hijab.
Sabda Rasulullah.
“Ada dua gologan penghuni neraka jahannam yang belum pernah akulihat lelaki membwa cambuk seperi ekor sapi
dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, miring dan berlenggok-lenggok , merek tidak masuk surga
dan tidak mencium bauknya padahal bauknya tercium dari perjalanan sekian dan sekian .” (HR Muslim)
Telah kita ketahui agar kita terhindar dari perilaku tabarruj (Memperlihatkan Sesuatu yang wajib
disembunyikan) yang kotor.maka sepatutnya wanita-wanita mu’min menyambut perintah Allah SWT yang
telah di tetapkan kepada mereka berupa hijab, memakai tutup, menurunkan pandangan, iffah (menjaga
kesucian diri) dan sifat malu.sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulnya.
QS 33:36.
36. dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang
nyata.
2
IV. Syarat-syarat berhijab.
Alqur’an menangani masalah ini dengan serius, didalamnya menjelaskan, secara rinci, bahagian mana saja yang
boleh dilihat dan yang wajib di tutup. Sekaligus batasan siapa-siapa yang boleh dan yang tidak boleh terlihat
dari aurat.
QS 24:31
QS 7:26.
3
1. Hijab itu wajib menutupi seluruh badan.
2. Bukan merupakan pakaian keindahan atau fitnah atau penuh dengan warna-warni yang dapat menarik
perhatian orang yang memandang.
3. Hendaklah hijab itu lebar, tebal,tidak tipis,tidak tembus pandang dan tidak sempit.
4. Jauh dari minyak wangi atau wewangian.
5. Hijab itu tidak menyerupai pakaian laki-laki
6. Memelihara suara (Karena termasuk aurat wanita).
7. Meminta izin kepada suami.
8. Menghiasi dengan rasa malu.
9. Menundukkan pandangan.
10. Tidak meniggalkan pakaiannya di tempat selain di rumah.
Pustaka: