Anda di halaman 1dari 5

Dakwah Keutamaan HIjab

Assalamualaikum. Wr.Wb

        Bismillah washalatuwassalaamu ‘ala rasulillah wa’ala aalihi wa ash haabihi wa man


tabi’ahum bi ihsan ila yaumiddin.

Amma ba’du

Cantik….. anggun….segar……stylish…
Wanita mana yang tidak suka dibilang cantik ?
Wanita mana sih yang tidak mau terlihat anggun ?
Wanita mana yang tidak inggin tampil segar dan menawan ?
Wanita mana pula yang tidak ingin tampil stylish dengan gaya dan pakaian uptodate?

Mungkin atau memang sudah kodratnya ya, semua wanita pasti mau, yang berbeda
mungkin kadarnya saja. Baiklahhh………. apa ini salah? Apa wanita muslimah tidak boleh
tampil cantik, anggu, segar, danstylish?!

Ok, seorang wanita muslimah terlebih lagi yang sudah mengaji tidak mungkin tampil
berdandan dan membuka aurat keluar rumah. Yup, setuju…

Namun saudaraku,  terkadang aku merenung, mengapa akhir-akhir ini banyak sekali kasus
yang menjadikan wanita sebagai korbannya, entah itu perkosaan, pelecehan seksual,
perzinaan, dan lain sebagainya yang… ah, miris! Sangat-sangat melecehkan dan
merendahkan kehormatan wanita. Apakah memang laki-laki zaman sekarang sudah
sedemikian bejat dan kurang ajar sehingga menghinakan wanita? Apakah mereka hanya
berpikiran bahwa wanita adalah tempat pelampiasan nafsu mereka semata? Apakah
mereka mengira wanita itu bagaikan bunga di tepi jalan yang bisa dipetik setiap saat
kemudian dicampakkan begitu saja? Atau mereka pikir wanita ibarat rokok yang setelah
sarinya habis mereka hisap lantas puntungnya mereka buang dan diinjak-injak dengan kaki
mereka? Huh, biadab sekali laki-laki itu!

Tunggu dulu, jangan gegabah menuduh mereka wahai Saudariku.. Pernahkah engkau
berpikir dan merenung dalam-dalam mengapa pria-pria itu berbuat demikian? Apakah hal
itu murni kesalahan mereka atau jangan-jangan ada faktor lainnya yang mendorong mereka
melakukan pelecehan terhadap kita? Renungilah sejenak…

Nah, sudahkah kau temukan jawabannya? Jika belum, baiklah mari kita cari jawabannya.
Aku yakin sebagian besar wanita menyukai bunga-bunga mekar yang cantik, mewangi, dan
beraneka warna. Lihatlah bebungaan yang indah itu, dia menarik perhatian kumbang untuk
menghisap madunya, bahkan menarik perhatian manusia untuk memetiknya. Ketika bunga
itu mekar maka tampaklah kecantikannya oleh sang kumbang. Sang kumbang pun tertarik
untuk mendekatinya dan merampas madu bunga, lantas setelah puas, sang kumbang akan
meninggalkan bunga itu begitu saja. Dan bunga itupun akhirnya layu dengan cepat… Habis
manis, sepah dibuang. Lain halnya dengan bunga cantik yang terlindungi dari pandangan
kumbang. Bunga itu tidak akan terjamah oleh kumbang-kumbang yang tidak bertanggung
jawab.

Ya, wanita ibarat bunga yang cantik itu. Jika seorang wanita menampakkan kecantikan
wajah dan kemolekan tubuhnya, sungguh, kebanyakan dari para lelaki akan terpesona
karenanya. Hawa nafsunya akan menyuruhnya untuk menikmati sang wanita cantik itu,
entah itu dengan memandangi wajah dan tubuh sang wanita terus-menerus, entah dengan
menyentuhnya, atau… entah dengan tindakan bejat lainnya. Hanya lelaki hidung belang dan
kurang imannya yang akan memuaskan hawa nafsunya dengan hal yang haram tersebut.
Duhai Saudariku, apakah engkau mau menjadi korban para lelaki itu? Tentunya sebagai
wanita yang berpikiran sehat, jelas kita tidak akan sudi, benar kan?

Lalu mengapa engkau pamerkan bagian tubuhmu? Keuntungan apakah yang engkau
dapatkan dari membuka auratmu? Kebebasan? Bahagia karena dipuji orang sebagai wanita
seksi? Biar laris jodoh? Gampang dapat pekerjaan? Dapat tawaran jadi model atau artis?
Atau seribu satu kenikmatan hidup lainnya? Jika engkau berpikir bahwa engkau akan
mendapatkan keuntungan yang besar dari membuka auratmu maka engkau telah salah
besar. Kesenangan hidup yang kau peroleh itu hanyalah kesenangan semu. Sungguh,
tidaklah akan engkau dapati dari membuka auratmu kecuali kerugian yang besar. Dengan
membuka aurat maka turunlah harga diri dan kehormatanmu sebagai muslimah. Hilanglah
kemuliaan dan rasa malumu seiring dengan tersingkapnya auratmu. Dan engkau pun rentan
menjadi korban pelampiasan nafsu para pria hidung belang dan mata keranjang.. Lalu ke
manakah perginya rasa aman itu…?
Hijab, perintah Allah untuk wanita muslimah

Duhai Saudariku, fitrah seorang manusia pastilah malu untuk memperlihatkan auratnya dan
malu jika orang lain memandang auratnya. Terlebih lagi bagi seorang muslimah yang
komitmen terhadap ajaran agamanya. Seorang mukminah tentu akan melaksanakan apa
saja yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, termasuk di antaranya adalah
perintah untuk berhijab. Ketahuilah, tidaklah Allah memerintahkan sesuatu perkara kepada
hamba-Nya kecuali pasti perkara itu bermanfaat bagi hamba-Nya. Demikian juga dengan
perintah berhijab bagi muslimah, karena hijab sungguh sangat besar manfaatnya bagi para
wanita.

Apa itu hijab? Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan bahwa hijab adalah seorang wanita
menutupi seluruh tubuhnya dari laki-laki yang bukan mahramnya, sebagaimana firman
Allah Ta’ala,
َ‫أ‬  َّ‫ ُبعُولَت ِِهن‬ ‫آ َباء‬ ‫أَ ْو‬  َّ‫آ َبائ ِِهن‬ ‫لِ ُبعُولَت ِِه َّنأ َ ْو‬  ‫إِاَّل‬  َّ‫زي َن َتهُن‬  َ‫ ُي ْبدِين‬  ‫ َواَل‬  َّ‫ُوب ِهن‬
ِ ‫ ُجي‬ ‫ َعلَى‬  َّ‫ ِب ُخم ُِرهِن‬ ‫ َو ْل َيضْ ِرب َْن‬ ‫ ِم ْن َها‬ ‫ َظ َه َر‬ ‫ َما‬  ‫إِاَّل‬  َّ‫ ِزي َن َتهُن‬  َ‫ ُي ْبدِين‬  ‫َواَل‬
ِ
َّ‫إِ ْخ َوان ِِهن‬ ‫ َبنِي‬ ‫أَ ْو‬  َّ‫إِ ْخ َوان ِِهن‬ ‫أَ ْو‬  َّ‫ ُبعُولَت ِِهن‬ ‫أَ ْب َناء‬ ‫أَ ْو‬  َّ‫أَ ْب َنائ ِِهن‬ ‫ْو‬

“..dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka…” (QS. An Nur: 31)
        

Dan yang dimaksud dengan hijab adalah apa-apa yang dapat menutupi wanita, baik itu
dari tembok, pintu, atau pakaian. Sedangkan lafadz ayat tersebut meskipun ditujukan untuk
istri-istri Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi hukumnya adalah umum untuk
semua wanita mukminah.
Keutamaan hijab
Saudariku, di balik kewajiban berhijab bagi wanita sungguh terdapat berbagai hikmah,
keutamaan, dan manfaat yang besar bagi kita yaitu:
1.  Menjaga kehormatan
2. Membersihkan hati
ِ ُ‫لِقُل‬ ‫أَ ْط َه ُر‬ ‫َذلِ ُك ْم‬
ِ ُ‫ َوقُل‬ ‫وب ُك ْم‬
َّ‫وب ِهن‬
“Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)
3.  Menampakkan akhlak mulia
4. Tanda kesucian dan kemuliaan
‫ي ُْؤ َذي َْن‬  ‫ َفاَل‬ ‫يُعْ َر ْف َن‬ ‫أَن‬ ‫أَ ْد َنى‬ ‫ك‬ َ ِ‫َذل‬
”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu.” (QS. Al Ahzab: 59)
5.  Mencegah keinginan dan kesenangan syaithaniyah (sebagaimana perbuatan setan)
6. Menjaga rasa malu
7.  Menghalangi masuknya pengaruh tabarruj (menampakkan anggota tubuh dan
perhiasannya), sufur (menampakkan (kecantikan) wajahnya), dan ikhtilath (bercampur-baur
antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram) pada masyarakat Islam.
8.  Hijab merupakan benteng untuk melawan zina dan gaya hidup bebas (boleh berbuat
sekehendaknya)
9.  Hijab adalah penutup aurat wanita, dan ini merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah.
‫ َخ ْي ٌر‬ ‫ َذل َِك‬ ‫ى‬ َ ‫ال َّت ْق َو‬  ُ‫ َولِ َباس‬ ً ‫ َو ِريشا‬ ‫ َس ْو َءا ِت ُك ْم‬ ‫اري‬ َ َ‫أ‬ ‫ َق ْد‬ ‫آ َد َم‬ ‫ َبنِي‬ ‫َيا‬
ِ ‫ي َُو‬ ً ‫لِ َباسا‬ ‫ َعلَ ْي ُك ْم‬ ‫نز ْل َنا‬
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik.” (QS. Al A’raf: 26)
10. Menjaga ghirah (rasa cemburu).
Syarat-syarat hijab syar’i
1.   Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan (yaitu wajah dan telapak tangan
menurut pendapat yang terkuat, insyaallah, sedangkan menutupinya lebih utama.)
Hal ini telah jelas disebutkan dalam QS. An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59.
2.   Bukan sebagai perhiasan
3.   Harus tebal, tidak tipis
Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa yang dimaksud dengan wanita yang berpakaian tetapi
telanjang adalah wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang mensifati
(menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutupi tubuhnya.
4.   Harus longgar, tidak sempit
5.   Tidak diberi wewangian atau parfum
6.   Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7.   Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
8.   Bukan sebagai pakaian untuk mencari popularitas
 Komitmenlah dengan hijab

Wahai Saudariku, pakailah hijab syar’i dan istiqamahlah dengan hijab itu, niscaya engkau
akan terjaga dari fitnah. Dengan berhijab maka pahala untukmu akan mengalir sepanjang
hari, tetapi jika engkau tidak berhijab di depan non-mahram maka aliran dosalah yang akan
engkau dapatkan. Sungguh, lebih baik merasa kepanasan di dunia karena berhijab dari pada
kepanasan di neraka karena melepas hijab. Jangan engkau pedulikan omongan jelek orang
tentang hijab syar’imu. Tidak usah kau turuti para feminis yang mengagung-agungkan
kebebasan dengan melepas hijab. Justru kebebasan itu hanya bisa kau dapatkan dengan
hijab sehingga engkau akan terbebas dari pandangan liar mata keranjang dan fitnah yang
merajalela. Jangan engkau termakan syubhat-syubhat seputar hijab. Yakinlah bahwa hijab
adalah kewajiban dari Allah untuk seluruh muslimah di manapun dia berada dan hijab itu
hanyalah mendatangkan kebaikan untukmu. Pegang kuat-kuat prinsip ini, buang jauh-jauh
hawa nafsu dan syubhat-syubhat yang menerpamu. Allah Ta’ala berfirman,
َّ   ‫إِاَّل‬ ‫ُون‬
َ ‫ َي ْخ ُرص‬  ‫إِاَّل‬ ‫ ُه ْم‬  ْ‫ َوإِن‬  َّ‫الظن‬
‫ُون‬ َ ‫ َي َّت ِبع‬  ْ‫إِن‬ ِ ‫هَّللا‬ ‫يل‬ ِ ْ‫اأْل َر‬ ‫فِي‬  ْ‫ َمن‬ ‫أَ ْك َث َر‬  ْ‫ ُتطِ ع‬  ْ‫َوإِن‬
َ ‫يُضِ لُّو‬ ‫ض‬
ِ ‫ َس ِب‬  ْ‫ َعن‬ ‫ك‬
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan
belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am: 116)

ً ‫ َعظِ يما‬ ً‫ َم ْيال‬ ‫ َتمِيلُو ْا‬ ‫أَن‬ ‫ت‬


ِ ‫ال َّش َه َوا‬ ‫ُون‬ َ ‫ َي ُت‬ ‫أَن‬ ‫ي ُِري ُد‬ ُ ‫َوهّللا‬
َ ‫الَّذ‬ ‫ َوي ُِري ُد‬ ‫ َعلَ ْي ُك ْم‬ ‫وب‬
َ ‫ َي َّت ِبع‬ ‫ِين‬
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa
nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-
Nisa’: 27)
Semoga Allah memberikan hidayah dan keistiqamahan kepada kita untuk berhijab sesuai
syari’at.

Anda mungkin juga menyukai