Anda di halaman 1dari 5

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-

Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa berkumpul dalam kesempatan ini.

Teman-teman yang saya cintai, dalam kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan pidato
singkat saya yang bertemakan “Jilbab di Kalangan Remaja”.

Jilbab berfungsi sebagai hijab, sebagai pengatur keseimbangan suhu manusia, sebagai pelindung
tubuh dari serangga, sebagai alat bersosialisasi. Beberapa pendapat umum sering menyebut
jilbab adalah kata yang mengacu kepada kerudung (fisik). Di Al Qur'an menyebutkan jika bagian
tubuh wanita yang boleh diperlihatkan adalah sekitar muka (wajah) dan telapak tangan saja dan
jangan sampai memperlihatkan lekuk tubuh.

Islam mewajibkan umatnya yang telah baligh (dewasa) untuk menutup aurat. Aurat bagi wanita
yaitu seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Di Al Qur'an juga telah disebutkan,
“Jika bagian tubuh wanita yang boleh diperlihatkan adalah sekitar muka (wajah) dan telapak
tangan saja dan jangan sampai memperlihatkan lekuk tubuh”. Rambut juga merupakan aurat bagi
wanita, oleh sebab itu Islam mewajibkan kaum hawa untuk menggunakan jilbab.

Ada kalimat yang mengatakan “JANGAN BUKA SEBELUM WAKTUNYA”, kalimat ini
mencoba menyampaikan suatu pesan dan ajakan kepada kaum muslimah sholihah melalui citra
model akhwat berjilbab untuk berpegang teguh pada ketentuan agama untuk tidak membuka
hijab-nya kepada selain muhrim-nya (orang tua-diutamakan ibu atau kakak wanita, dan suami).

Beberapa pendapat umum sering menyebut jilbab adalah kata yang mengacu pada kerudung
(fisik). Sesungguhnya, jilbab berasal dari kata Jalabib (Arab) yang artinya pakaian yang lapang
atau luas dan dapat menutupi aurat wanita kecuali bagian telapak tangan dan wajah.

Artinya : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang
biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, putra-
putri mereka, saudara- saudara mereka, putra - putra suami mereka, wanita- wanita Islam, budak-
budak yang mereka miliki, pelayan - pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan
(terhadap kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan
janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung".(Q.S.An-Nur:31)

Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas, setidaknya harus memenuhi syarat-syarat
hijab atau jilbab sebagai berikut dan inilah jilbab yang syar'i dan benar:

1) Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah,

Firman Allah :
ِ ‫ك َونِ َساء ْال ُم ْؤ ِمنِينَ يُ ْدنِينَ َعلَ ْي ِه َّن ِمن َجاَل بِيبِ ِه َّن َذلِكَ أَ ْدنَى أَن ي ُْؤ َذ ْينَ َو َكانَ هَّللا ُ َغفُوراً ر‬
ً ‫َّحيما‬ َ ‫يَا أَيُّهَا النَّبِ ُّي قُل أِّل َ ْز َوا ِج‬
َ ِ‫ك َوبَنَات‬

"Wahai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri


mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka .Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." ( Q.S. Al Ahzab: 59)

2) Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat-tempat yang menarik pada anggota
tubuh.

3) Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya, seorang wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati kaum (laki-
laki) bermaksud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakukan perbuatan zina. (HR.
Tarmidzi)

4) Pakaian wanita tidak boleh menyerupai kaum Laki-laki, “Nabi Muhammad SAW melaknat
laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-
laki”. (HR. Abu Dawud)

5) Tidak menyerupai pakaian orang kafir, “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari
golongan mereka. (HR. Ahmad)

6) Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang
berharga mahal maupun yang berharga murah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya
ataupun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta’at (riya’). “Siapa yang
mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah SWT akan
memberinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut”. (HR. Abu
Dawud)

Jilbab memilki dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi fisik. Secara fungi sosial jilbab
berfungsi sebagai sarana taqwa kepada Allah SWT, membersihkan dan mensucikan jasmani dan
rohani, meninggikan martabat pemakai, melindungi diri dari perbuatan amoral. Secara fungsi
fisik jilbab berfungsi menutup bagian aurat, melindungi diri dari panas dan dingin (menjaga
keseimbangan dalam tubuh), serta fungsi-fungsi pakaian yang lain.

Kegiatan yang bersifat perkumpulan, baik perkumpulan pengajian, perkumpulan satu hobi, satu
profesi, satu pemahaman terhadap sesuatu. Perkumpulan pengajian baik di Masjid, Pesantren,
Majilis Ta’lim dan Organisasi, merupakan salah satu faktor utama perpindahan informasi tentang
dunia jilbab kepada wanita muslimah dengan cara yang lebih formal, lebih terarah (sistematik)
hingga kepermasalahan yang paling kecil. Para wania dapat saja termotivasi karena pergaulan,
harakat dan maratabat, atau citra diri dan pembawaan diri terhadap kesan yang telah dibangun
oleh kelompok tersebut.
Berikut merupakan salah satu kisah ang mengutamakan keutamaan berjilbab
Disuatu tempat ada seorang wanita yang dikenal taat dalam beribadah. Dia sangat rajin
melakukan ibadah wajib maupun sunnah. Hanya ada satu kekurangannya, ia tak mau berjilbab
menutupi auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum, seraya menjawab: “Insya Allah …
yang penting hati dulu yang dijilbabin.”

Sudah banyak orang yang menanyakan maupun menasihatinya. Tapi jawabannya tetap sama….

Hingga suatu malam ia bermimpi sedang berada disebuah taman yang indah. Rumputnya sangat
hijau. Berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana segarnya udara
dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih. Airnya kelihatan melintas di pinggir
taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya..alangkah bahagia hatinya. Ada beberapa
wanita di situ yang juga menikmati pemandangan keindahan taman. Ia pun menghampiri salah
satu wanita tersebut..orangnya sangat cantik… Wajahnya sangat bersih, seakan-akan
memancarkan cahaya yang sangat lembut.kemudian mereka saling menyapa…

“Assalamu’alaikum saudariku…”

“Wa’alaikum salam…, selamat datang wahai saudariku…”

“Terimakasih, apakah ini syurga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan wahai saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu
sebelum surga.”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja
sudah seindah ini…”

Wanita itu tersenyum lagi kemudian bertanya, “Amalan apa yang bisa membawamu kesini wahai
sudariku?”

“Aku selalu menjaga sholat, dan aku menambah dengan ibadah-ibadah sunnah. Alhamdulillah.”

Tiba-tiba jauh diujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka, dan ia
melihat beberapa wanita yang di taman tadi mulai memasukinya satu per satu.

“Ayo, kita ikuti mereka!” Kata wanita itu sambil setengah berlari.

“Ada apa di balik pintu itu?”

“Tentu saja surga wahai saudariku…”sambil berlarian… Larinya semakin cepat.

“Tunggu… tunggu aku…”


Ia pun berlari sekancang-kencangnya, namun tetap saja tertinggal dari lainnya. Wanita itu hanya
setengah berlari sambil tersenyum padanya. Namun ia tetap saja tak mampu mengejarnya meski
ia sudah berlari sekuat tenaga.

Ia lalu berteriak, “Amalan apa yang engkau lakukan sehingga engkau tampak begitu ringan
melangkah ?”

“Sama denganmu wahai saudariku…ibadah wajib dan beberapa sunnah..” Jawab wanita itu
sambil tersenyum.

Wanita itu telah mencapai pintu.Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu
melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu,

“Amalan apalagi yang engkau lakukan yang tidak aku lakukan?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum lalu berkata, “Apakah engkau tidak memperhatikan
dirimu apa yang membedakan dengan diriku?”

Ia sudah kehabisan nafas,..tak mampu lagi berlari…dan hanya terengah-engah..dan dia tak
mampu lagi menjawab,..

“Apakah engkau mengira bahwa Rabbmu akan mengizinkanmu masuk ke surga-Nya tanpa jilbab
penutup aurat?” Kata wanita itu.

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar memandangnya
dan berkata, “Sungguh disayangkan, amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki
surga ini. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati hatimu
saja ”.

Ia tertegun… lalu terbangun… beristighfar lalu mengambil wudhu. Ia tunaikan shalat Malam,
menangis dan menyesali perkataannya dahulu. Dan sekarang ia berjanji sejak saat ini ia akan
MENUTUP AURATNYA.

Bagi kaum ramaja putri yang memilih menggunakan jilbab untuk memperindah dirinya,
hendaklah disertai dengan akhlak yang baik pula. Jagalah sikap, cara berpakaian dan cara bicara
kita ketika kita sedang berhadapan dengan orang lain. Gunakanlah jilbab sesuai dengan syari’at
Islam. Salah satunya ialah, dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan aurat atau
bentuk tubuh kita.

Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf, kekurangan hanyalah
milik saya dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai