Anda di halaman 1dari 53



Diterbitkan oleh
1
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033

Pengarah

Hamid Muhammad, Ph.D


Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Penanggung Jawab

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si


Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Dr. Eko Warisdiono


Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dra. Elia Ulfah


Kepala Seksi Pembelajaran, Subdit Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Yethie Bessie, M.Pd.K (Guru SMAN 52 Jakarta)


No. Telp : 08119690250/08119888526, e-mail : yethiebessie73@yahoo.com

Drs. Iwan Suyawan, M.Pd (Guru SMAN 61 Jakarta)


No. Telp :08129886486, e-mail : iwan.suyawan@gmail.com

Dra. Vipti R. Nugraheni, M.Ed (Guru SMAN 2 Wates)


No. Telp : 08121590753, e-mail : viptinugraheni@yahoo.com

Editor

Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)


Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
Deni Hadiana, M.Si. (Pusat Penilaian Pendidikan)
Wenta, S.Pd. (Guru SMAN 80 Jakarta)

Layout

Tim Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan


Kemendikbud

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


 

2
Kata Pengantar 3

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan
implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 2.151 SMA yang
tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2016/2017, implementasi
Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/ kota menjadi 3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan
jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.

Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pelatihan
Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013 dalam bentuk
modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata pelajaran dan panduan
teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi
pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013.

Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Jakarta, Maret 2016


Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si2


NIP. 19610404 198503 1 003

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

Daftar Isi Materi Pokok Pelatihan


4
Implementasi Kurikulum SMA 5
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

Struktur Program 7 Modul 2


Alur Kegiatan dan Penyajian Materi 8 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Jadwal Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 9 A. Uraian Singkat Materi 77
B. Fokus Modul 88
I Pendahuluan 15 C. Penugasan 88
A. Rasional 17 D. Refleksi 88
B. Bahan Bacaan 20
C. Tujuan 20 Modul 3
D. Hasil Yang Diharapkan 20 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
A. Uraian Singkat Materi 91
Modul 1 B. Fokus Modul 92
Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 23 C. Review Video Pembelajaran (Sesuai Mapel) 92
D. Penugasan 93
Unit 1 E. Refleksi 93
Analisis Dokumen 29
Modul 4
Unit 2 Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Hasil Belajar
Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 39 A. Uraian Singkat Materi 96
B. Fokus Modul 104
Unit 3 C. Penugasan 104
Analisis Penerapan Model Pembelajaran 53 D. Refleksi 104

Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar 65

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

STRUKTUR PROGRAM
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA
6 TAHUN 2016 7

Jam Narasumber/
No Materi
@ 45’ Instruktur
A. Materi Umum (16 Jam)

1 Pembelajaran Aktif 2 Instruktur

2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 3 Instruktur

3 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Instruktur

4 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Instruktur

5 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 2 Instruktur

6 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 2 Instruktur

B. Materi Pokok (32 Jam)

1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 3 Instruktur

2 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 3 Instruktur

b. Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 3 Instruktur

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 Instruktur

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 Instruktur

3 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6 Instruktur

4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8 Instruktur

b. Review Hasil Praktik 2 Instruktur

5 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 4 Instruktur

C. Materi Penunjang (4 Jam)

1 Tes Awal 1 Panitia

2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Pejabat


Struktural
3 Tes Akhir 1 Panitia

4 Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan 1 Koord.


Instruktur

Jumlah 52

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

ALUR KEGIATAN DAN PENYAJIAN MATERI Jadwal Kegiatan


PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
TAHUN 2016
8
Tahun 2016 9
ALUR PENYAJIAN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM (5 HARI : 52 JAM @ 45 MENIT)
2013 SMA TAHUN 2016

Hari Pertama

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45

2 08.45-09.30

3 09.30-10.15

10.15-10.30

4 10.30-11.15 Registrasi

5 11.15-12.00 Registrasi

12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Tes Awal

7 14.15-15.00 Pembukaan

8 15.00-15.45 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti Dan Sekolah Aman

9 15.45-16.30 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti Dan Sekolah Aman

10 16.30-17.15 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti Dan Sekolah Aman

17.15-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Kebijakan Dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

12 20.15-21.00 Kebijakan Dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

Hari Kedua Hari Ketiga

10 11

No. Waktu Materi No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Pembelajaran Aktif 1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel

2 08.45-09.30 Pembelajaran Aktif 2 08.45-09.30 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

3 09.30-10.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 3 09.30-10.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

10.15-10.30 Istirahat 10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 4 10.30-11.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

5 11.15-12.00 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

12.00-13.30 Istirahat 12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa 6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

7 14.15-15.00 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa 7 14.15-15.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

15.00-15.30 Istirahat 15.00-15.30 Istirahat

8 15.30-16.15 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 8 15.30-16.15 Analisis Penilaian Hasil Belajar

9 16.15-17.00 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 9 16.15-17.00 Analisis Penilaian Hasil Belajar

10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan Dan Pendampingan Berbasis Sekolah 17.00-17.45 Analisis Penilaian Hasil Belajar

17.45-19.30 Istirahat 10 17.45-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan Dan Pendampingan Berbasis Sekolah 11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel 12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel 13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

Hari Keempat

12 13

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2 08.45-09.30 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3 09.30-10.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

5 11.15-12.00 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

7 14.15-15.00 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

15.00-15.30 Istirahat

8 15.30-16.15 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

9 16.15-17.00 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

17.00-17.45 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

10 17.45-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

12 20.15-21.00 Review Hasil Praktik

13 21.00-21.45 Review Hasil Praktik

Hari Kelima

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

2 08.45-09.30 Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

3 09.30-10.15 Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

5 11.15-12.00 Tes Akhir

6 12.00-12.45 Penutupan : Review Dan Evaluasi Pelatihan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

14 15

Pendahuluan

Selamat bertemu pada Modul


Pelatihan Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti. Modul ini terdiri atas
4 (empat) seri modul yang disusun
sesuai dengan dengan konsep dan
pelaksanaannya. Masing-masing
modul terdiri atas uraian singkat
materi, fokus modul, penugasan, dan
refleksi.
Modul-modul tersebut adalah;
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Modul 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian
Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

A. Rasional
Modul tersebut dapat digambarkan dalam peta modul sebagai berikut;

16 17

Kurikulum 2013 mengalami beberapa yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
perkembangan dan perbaikan sejak karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi
digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus
kurikulum tersebut berlandaskan pada dan buku teks (baik lingkup materi maupun
landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit
Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan dalam dokumen kurikulum tentang perlunya
Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. penyederhanaan; (5) penegasan kembali
Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar pengertian pembelajaran saintifik yang bukan
masukan dari berbagai lapisan publik satu-satunya pendekatan dalam proses
(masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan
tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, perbaikan teknis buku teks pelajaran agar
dokumen, dan implementasi kurikulum yang mudah dipelajari oleh peserta didik.
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari
berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, bertujuan agar selaras antara ide, desain,
terdapat beberapa masukan umum, antara dokumen, dan pelaksanaannya. Secara
lain adanya pemahaman yang kurang tepat khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan
oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata
penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku
2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada teks.
Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan


kurikulum sebagai berikut.

1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi dan lingkup materi.

2. Mudah Dipelajari (Learnable)


Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.

3. Mudah Diajarkan (Teachable)


Gambar 1. Peta Modul Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar
yang ada di lingkungan.

4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)


Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi
peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh Kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah sebagai berikut:
praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat
18 yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya, 19

Untuk membantu guru dalam


mengimplementasikan Kurikulum
2013 tersebut, maka Direktorat
Pembinaan SMA menyusun Modul
Pelatihan Guru yang berisi petunjuk
atau panduan, contoh praktis untuk
setiap mata pelajaran serta uraian
tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta pelatihan. Modul tersebut
disusun dalam 4 (empat) seri yang
saling terkait dengan harapan Gambar 2. Peta Kompetensi

dapat membantu Anda dalam


mengembangkan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

B. Bahan Bacaan
Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca
dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan
20 tugas-tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 (tiga 21
puluh dua) jam pelajaran,@45 (empat puluh lima) menit. Dengan demikian gunakanlah dengan
waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan
Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan untuk membaca Peraturan Menteri
inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Terakhir, aktif bertanya dan
Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya
mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari modul ini.
antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran. Selain itu Anda dianjurkan juga untuk
memahami buku teks Matematika dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan
SMA, antara lain sebagai berikut.

1. Hand Out Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Selamat mengikuti pelatihan,
semoga sukses merubah
2. Panduan Penyusunan RPP
3. Silabus Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
4. Pedoman Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
5.
6.
Model-Model Pembelajaran
Panduan Muatan Lokal pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti menjadi
7. Panduan Penilaian

C. Tujuan lebih menyenangkan dan


mencapai tujuan.
Modul Pelatihan ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan


pembelajaran dan penilaian dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
3. Meningkatkan praktik pembelajaran pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti di kelas.

D. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

1. Meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan


penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
3. Meningkatnya ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di kelas.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian

Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

22 23

A. Fokus Modul
Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit yang masing-masing membahas
materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:

1. Unit 1: Analisis Dokumen:


SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel
Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan
Silabus kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) dan materi pokok sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam
rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian
awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

2. Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran


Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran
berdasarkan hasil anlisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat
menganalisis merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi
pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang
bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan
dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
kepramukaan, serta materi-materi yang dapat mendorong peserta
didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi atau higher order
thinking skills (HOTS). Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis
materi dalam buku teks, sehingga Anda dapat memilih atau memilah
materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk
pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau
HOTS (jika ada). Hasil analisis materi disusun menjadi bahan ajar sebagai
lampiran RPP.

3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran


Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum
2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu
dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik
KD atau materi pembelajaran serta contoh kegiatan pembelajarannya.

4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar


Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar
peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi
peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru dapat menyusun
program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Pada akhir setiap unit Anda mengerjakan tugas berdasarkan Lembar Kerja dan memberikan
tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap
kegiatan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian

24 25

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian

26 27

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (Skl), Kompetensi Inti-Kompetensi


Dasar (Ki-Kd), Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran
28 29

A. Uraian Singkat Materi


1. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang
peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan
Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir
dan bertindak yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.

Contoh;

KD 3.2. Memahami makna nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan


keadilan dalam kehidupan;

KD 4.2. Menerapkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan


melalui berbagai aktivitas.

KD 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan


dalam kehidupan sosial;

KD 2.2. Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani :


kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial;

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap
mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

• Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada
satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu
• Kompetensi Inti adalah muara kompetensi kelas pencapaian semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu
• Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar 2. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi
melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema Pembelajaran
30 gambar 1. 31
Pengembangan indikator dan materi hanya mengajarkan teori atau konsep Kristiani,
a. Kompetensi Inti (KI-1 dan KI-2) memberikan arah tingkat kompetensi pembelajaran merupakan 2 (dua) kemampuan melainkan memberikan pembelajaran langsung
spiritual dan sosial yang diajarkan dan diteladankan untuk dimiliki oleh yang harus dikuasai seorang guru sebelum tentang sikap spiritual dan sosial yang sesuai
peserta didik. mengembangkan RPP dan melaksanakan dengan ajaran Kristen.
b. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pembelajaran. Melalui pemahaman guru
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik. terhadap keterkaitan SKL, KI dan KD dapat Untuk melakukan analisis kompetensi dan
c. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi membantu guru dalam mengembangkan IPK. mengembangkan IPK disarankan agar Anda
pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara Kristen dan Budi Pekerti. tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman
penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung. Mata Pelajaran dan Silabus Pendidikan Agama
d. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kristen dan Budi Pekerti terbaru.
memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap dapat diartikan sebagai proses perubahan
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi baik kognitif, afektif, dan keterampilan kearah Gambar 4 dibawah ini menggambarkan
dasar dari KI-2 dan KI-1. kedewasaan sesuai dengan kebenaran rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi
e. Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, logika. Pendidikan Agama Kristen dan Budi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu
kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik Pekerti memiliki karakteristik yang berbeda KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.
dalam RPP maupun dalam Silabus. dengan mata pelajaran lain, karena tidak

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

Analisis kompetensi dan pengembangan IPK dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus 1. Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti kelas X;

KD 3.2. Memahami makna nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
KD 4.2. Menerapkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan melalui berbagai aktivitas.
KD 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial.
KD 2.2. Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial;

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

2. Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang
seperti pada Tabel 1 berikut. dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi,
32 dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang 33
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTS


KD Kemampuan berpikir/kata kerja Materi
3.2. Memahami Makna nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
keadilan dalam kehidupan Jenjang Kemampuan Kata Kerja
HOTS
4.2. Menerapkan nilai-nilai Kristiani: kesetiaan, kasih dan keadilan
Analisis Mengelompokkan dalam bagian-bagian • mediferensiasi kelompok informasi
melalui berbagai aktivitas.
penting dari sebuah sumber informasi/benda • memilih informasi berdasarkan kelompok
1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani: kesetiaan, kasih dan keadilan yang diamati/ fenomena sosial-alam-budaya • menentukan fokus penting suatu
dalam kehidupan sosial informasi
2.2. Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani: Menentukan keterkaitan antar komponen • mengorganisasi keterkaitan antar
kesetiaan, kasih dan keadilan dalamkehidupan kelompok /menyusun
sosial • menemukan koherensi antar kelompok
• membuat struktur (baru) untuk kelompok
informasi
Menemukan pikiran pokok/bias /nilai • memberi label untuk kelompok yang
penulis atau pemberi informasi dikembangkan
3. Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun
• menemukan bias penulis/pemberi
KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut tersebut membutuhkan
informasi
kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik
sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP. Evaluasi Menentukan kesesuaian antara masalah, • mencek kesinambungan
uraian dan kesimpulan/proporsi suatu • mendeteksi unsur yang sama
Contohnya : bentuk/proporsi suatu penyajian • memonitoring kegiatan
Dalam KD 3.2. sebelumnya peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain • mentes/menguji
mendefinisikan arti kata setia, kasih dan adil berdasarkan infomasi dari berbagai sumber dan Menentukan kesesuaian metoda/ prosedur/ • mengeritik kelebihan dan kelemahan
peserta didik dapat membedakan antara setia dan tidak setia, kasih dan tidak kasih, adil dan tehnik/rumus/prinsip dengan masalah informasi atau bagiannya
tidak adil, serta dapat menunjukkan contoh atau bentuk kesetiaan, kasih dan keadilan. Kata kerja • memberikan penilaian berdasarkan
‘mendefinisi, membedakan dan mengelompokkan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja kriteria
yang pertama ‘memahami’.
Mencipta Mengembangkan hipotesis • mengembangkan

Dalam KD 4.2. peserta didik harus memiliki kompetensi awal mengenal, mengidentifikasi dan Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ • merencanakan
menemukan cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani melalui berbagai aktivitas serta melakukan cara- ciptaan • mendesain
cara tersebut dalam semua aktivitasnya. Kata kerja ‘mengenal, mengidentifikasi, menemukan cara mengembangkan produk baru • menghasilkan
dan melakukan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘menerapkan’. Untuk KD 1.2. mata • mekonstruksi
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, peserta didik harus memiliki kompetensi • merekonstruksi
awal antara lain mengenal, mengetahui, memahami dan melakukan nilai-nilai Kristiani berdasarkan
pembelajaran berdasarkan KD 3.2. dan KD 4.2. Kata kerja ‘mengenal, mengetahui, memahami
dan melakukan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘menghayati’.
Untuk KD 2.2. peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain menemukan cara Yesus
dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani berdasarkan pembelajaran dan pengalaman belajar sesuai Higher Order Thinking Skills (HOTS) digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan
KD 3.2. dan KD 4.2. Selain itu peserta didik terlebih dahulu harus memiliki kompetensi melakukan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan
dan mencontohkan cara Yesus mewujudkan nilai-nilai Kristiani. Kata kerja ‘menemukan, melakukan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD
dan mencontohkan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘meneladankan’. sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru
(HOTS). dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

IPK untuk KD 4.2. adalah :

34 3.1.1. Menganalisis berbagai pelanggaran HAM di Indonesia yang merusak 4.2.1 Mengenal cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan 35
kehidupan dan kesejahteraan manusia. keadilan
Indikator : 4.2.2 Mengidentifikasi cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih
dan keadilan, dengan cara yang benar seperti yang diajarkan Yesus.
3.1.1.1. Menentukan fokus penting dalam pelanggaran HAM yang 4.2.3 Menemukan cara yang benar dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani :
terjadi dalam salah satu kasus. kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan social
3.1.1.2. Menemukan koherensi antara konteks masyarakat sosial 4.2.4 Melakukan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dengan cara
setempat dengan tindakan pelanggaran HAM yang benar seperti yang diteladankan Yesus

4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi IPK untuk KD 1.2. adalah :
dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu makna,
kesetiaan, kasih dan keadilan. 3.2.1 Mengenal nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
3.2.2 Mengetahui nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3 berikut. 3.2.3 Memahami nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
3.2.4 Melakukan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi
IPK untuk KD 2.2. adalah :

2.2.1 Menemukan cara Yesus mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih


Kemampuan Berpikir Kemampuan Berpikir Materi
dan keadilan
Jembatan
2.2.2 Melakukan cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
3.2. Memahami 1. Mendefinisikan makna nilai-nilai Kristiani: keadilan dalam kehidupan sosial
2. Membedakan kesetiaan 2.2.3 Mencontohkan cara Yesus mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan,
3. Mengelompokkan kasih kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial
keadilan
4.2. Menerapkan 1. Mengenal cara mewujudkan nilai-nilai

B. Penugasan
2. Mengidentifikasi Kristiani
3. Menemukan
4. Melakukan
1.2. Menghayati 1. Mengenal nilai-nilaiKristiani
2. Mengetahui kesetiaan,
Coba Anda kutip pasangan KD-KD pada KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, lalu analisis dengan
3. Memahami kasih, dan
menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan bersama rekan anda!
4. Melakukan keadilan
2.2. Meneladani 1. Menemukan cara Yesus mewujudkan
2. Melakukan kesetiaan,kasih dankeadilan
3. Mencontohkan

6. Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

IPK untuk KD 3.2 adalah :

3.2.1 Mendefinisikan arti kata setia, kasih dan adil


3.2.2 Membedakan setia dan tidak setia, kasih dan tidak kasih, adil dan tidak
adil
3.2.3 Mengelompokkan contoh kesetiaan, kasih dan keadilan
3.2.4 Memahami makna nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian

36
C. Refleksi 37

1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam


memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi,
pembelajaran, dan Silabus.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan
hasil yang diperoleh dari modul dalam mengembangkan IPK dan
menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama


kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK
dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

38 39

A. Uraian Singkat Materi


1. Pengembangan Materi Pembelajaran

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-1, KD-2, KD-3 dan KD-4, maka Anda harus
mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.

Contoh :
Materi pembelajaran dikembangkan dari materi pokok yang dapat dijabarkan dari Kompetensi
Dasar pada KI 1, 2, 3, dan 4, sehingga untuk contoh pada unit 1 (satu) materi pokoknya adalah :

a. Pengertian nilai-nilai Kristiani
b. Pengertian kesetiaan, kasih dan keadilan
c. Cara Yesus mewujudkan kesetiaan, kasih dan keadilan
d. Cara meneladani Yesus mewujudkan kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi


atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu
memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari
peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP.

Selain itu dalam menentukan materi pembelajaran Anda diharapkan memperhatikan konten
materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif dan
keempatnya tidak menunjukkan urutan hirarki.

Contoh: (diambil dari kelas XI semester ganjil).


3.1. Menganalisis berbagai pelanggaran HAM di Indonesia yang merusak
kehidupan dan kesejahteraan manusia.
4.1 Menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai HAM.

Materi Pelajaran : Berbagai tindakan pelanggaran HAM dalam hubungannya dengan nilai keadilan
dalam kehidupan sosial.

Materi Terkait Pengetahuan Tentang… Contoh Materi


Fakta Banyaknya pelanggaran HAM, seperti tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh anak dibawah umur.
Konsep Menurut ajaran dalam Pendidikan Agama Kristen,
pendidikan di dalam keluarga akan mempengaruhi
terbentuknya kepribadian, karakter dan perilaku
seorang anak. Oleh karena itu keluarga wajib
memberikan pendidikan yang benar sesuai dengan
ajaran Alkitab.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Prosedur Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :


a. Memberikan pengetahuan tentang makna terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua yang
40 keadilan bagi peserta didik 41
b. Memberikan pemahaman Kristiani tentang
pentingnya pendidikan di dalam keluarga untuk
membangun karakter berkeadilan
c. Menghubungkan pemahaman Kristiani tentang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu
keadilan dengan fakta adanya tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh anak dibawah
umur.
Metakognitif Mambuat laporan hasil analisis tentang tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh anak dibawah umur
sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat
dan kitab para nabi.
Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru
dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk
Yang pertama adalah kasih kepada Allah (religiusitas), yang kedua adalah kasih kepada sesama
menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang
sebagai refleksi kasih kepada Allah. Sikap kasih dan tindakan kasih disebut dengan nilai-nilai
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi
(values) dan merupakan standard yang ditetapkan Allah sendiri dalam firman-Nya, bukan standard
transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
yang ditetapkan oleh manusia. Dalam modul ini materi pembelajaran tentang nilai-nilai akan
Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi
difokuskan pada nilai :
lampiran di RPP.

1. Kesetiaan (Faithfulness)
Berikut adalah contoh pengembangan materi berdasarkan materi pokok dari pasangan KD-KD
2. Kasih (Love)
pada KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 :
3. Keadilan(Justice)
a. Pengertian nilai-nilai Kristiani
b. Pengertian kesetiaan, kasih dan keadilan
Kata ‘nilai’ yang dimaksud dalam modul ini bukanlah nilai dalam bentuk angka atau harga
suatu benda, melainkan apa yang dianut oleh seseorang atau sekelompok masyarakat dan 1. Kesetiaan
dapat dijadikan landasan, alasan atau motivasi bahkan prinsip hidup. Nilai yang dianut tersebut Kesetiaan dalam ajaran Kristen didasarkan pada kesetiaan yang dalam
merupakan landasan untuk berperilaku atau bertindak. Semua orang sebenarnya memiliki nilai- bahasa Yunani, pistis, yaitu sifat Allah. “Aku sekali-kali tidak akan
nilai yang digunakan untuk menilai atau menentukan apakah suatu perilaku atau tindakan dapat membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau
dikatakan baik atau buruk. Nilai-nilai yang dimiliki biasanya telah terbentuk sejak kecil, yang (Ibrani 13:5b). Kesetiaan dalam perkara kecil adalah ujian karakter yang
diperoleh melalui hubungan dengan orang-orang disekitarnya mulai dari dalam keluarga, sahabat, dipercaya dapat membangun kesetiaan dalam perkara yang lebih besar,
sampai dengan lingkungan masyarakat. seperti yang disebutkan dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:
14-30).

Alkitab mencatat banyak tokoh yang membuktikan kesetiaannya kepada

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Allah. Abram adalah seorang yang kaya di Ur-Kasdim, tinggal ditengah-
tengah masyarakat penyembah berhala. Tetapi, Allah memanggil Abram

Tuhan, Allahmu dengan segenap


agar meninggalkan negeri kelahirannya (baca Kejadian 12:1-9). Dengan
iman, dia menaati perintah Allah. Allah memimpin Abram ke Kanaan dan
berjanji akan memberkati, menjadikan keturunan Abram sebuah bangsa

hatimu dan dengan segenap jiwamu yang besar dan memasyurkan namanya. Dan Allah mengubah nama
Abram menjadi Abraham. Abraham telah melewati ujian iman yang sulit,

dan dengan segenap akal budimu.


ketika dia menaati perintah Allah untuk mempersembahkan anaknya
Ishak sebagai korban persembahan kepada Allah (baca Kejadian 22:1-
9). Kesetiaan Abraham tidak pernah terlepas dari pembuktian imannya

Itulah hukum yang kepada Allah.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Demikian juga dengan Ayub. Meskipun harus kehilangan seluruh harta, (Yohanes 15:13). Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong
anak-anaknya bahkan isterinya sendiri meninggalkannya, namun Ayub untuk melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan
42 tetap mempertahankan imannya kepada Allah. Ia menjalani semua dalam hal pribadi, untuk melakukan pengorbanan diri demi kebaikan 43
cobaan dengan kesetiaan yang tak tergoyahkan. orang yang dikasihi, atau sebuah kekuatan yang tulus.

Hudson Taylor, seorang misionaris perintis ke Cina, mengatakan bahwa Dalam kitab Galatia Paulus menggunakan kata ‘agape’ untuk digunakan
perkataan Yesus dalam Markus 11:22, “Percayalah kepada Allah!” dapat menggambarkan kasih yang akrab dan kesukaan untuk melakukan hal-
diterjemahkan menjadi, “Bersandarlah pada kesetiaan Allah.” D. Martyn hal yang menggembirakan. Agape menggambarkan kasih Allah kepada
Lloyd-Jones, seorang mantan pendeta Westminster Chapel di London, manusia. Kasih harus diwujudkan dalam perbuatan praktis kepada
berkata: mereka yang membutuhkannya. Kasih bukan sekedar sebuah kebajikan
yang dangkal karena menuntut tanggapan yang mendasar dari hati
seseorang terhadap kasih Allah yang telah mendahuluinya (1 Korintus 13,
Yohanes 4:49, Galatia 5:22). Bentuk khas dari kasih agape adalah :

“Iman berarti bersandar pada a. Kasih dalam persekutuan orang percaya (Yoh. 15:12,17, Gal.

kesetiaan Allah dan selama Anda 6:10)


b. Kasih dalam kehidupan bersama disekitar (Kisah 1:8, 10:45)
c. Kasih yang menanggung penganiayaan dengan sabar (1 Petrus

melakukannya, Anda tidak akan 2:25)

salah. Iman tidak memandang Alkitab, dalam kitab Yohanes 13: 35 berkata: “Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau
kamu saling mengasihi”. Apapun yang kita lakukan untuk memberikan

berbagai kesulitan yang ada kesaksian tentang Tuhan Yesus, tanpa kasih semua itu tidak ada artinya.
Allah adalah kasih dan Ia telah mengasihi kita. Karena itu, orang yang

atau siapakah yang sedang mengenal Allah haruslah mengasihi (1 Yoh 4:8,11). Kasih itu berasal dari
Allah (1 Yoh 4:7) dan seseorang memiliki kapasitas mengasihi karena
Allah terlebih dulu mengasihinya (1 Yoh 4:19). Mengasihi adalah salah

mempraktikkannya, melainkan hanya satu tanda bahwa ia lahir dari Allah dan mengenal Allah. Sebaliknya,
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya menunjukkan bahwa ia

memandang pada Allah, hanya tidak mengasihi Allah dan tidak mempunyai hidup kekal (1 Yoh 4:20). Ada
tiga alasan mengapa orang Kristen mengasihi orang lain, yaitu :

berkepentingan dengan Allah, sebab a. Meneladani kasih Allah (Matius 5:44-45, Efesus 5:2, 1 Yohanes
4:11)

kekuatan iman seseorang senantiasa b. Kristus mati untuk semua orang (Roma 14:15, 1 Korintus 8:11)
c. Mencerminkan Kristus dalam dirinya (Matius 25:40).

diukur dari tingkat pengenalannya Esensi dari kasih adalah pengorbanan diri yang didasarkan pada
pengorbanan diri Kristus di atas kayu salib. Kita tahu arti kasih karena

tentang Allah”. Kristus sudah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (1 Yoh. 3:16). Orang
yang memiliki kasih seperti ini menunjukkan bahwa ia memiliki hidup
kekal.

Dalam kehidupan Kristiani, nilai-nilai kesetiaan melahirkan sikap dan


tindakan yang mempertahankan kebenaran, menjalankan komitmen,
Nilai kasih menuntut pengorbanan
bahkan pengorbanan diri demi
tidak berkhianat dan menjalankan perintah Allah dalam bentuk apapun.

2. Kasih
Kasih adalah ciri kehidupan Kristen. Kasih yang dimaksudkan adalah
kasih agape yang dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima orang
memenuhi tuntutan hukum Allah
yang terealisasi dalam mengasihi
lain apapun keadaannya, mengampuni tanpa batas, memberikan diri/
hidup bagi kehidupan orang lain dan berbagi dengan sesama yang
membutuhkan, tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Allah, mengasihi diri sendiri dan


3. melakukan perintah Bapa di surga sekalipun harus mengorbankan diri-
Nya sendiri. (Penderitaan dan pengorbanan di kayu salib)
4. melakukan semua ajaran-Nya dalam seluruh kehidupan dan pelayanan-

mengasihi sesama seperti diri


44 45
Nya. (merendahkan diri, mengosongkan diri bahkan sampai mati di kayu
salib)

sendiri, serta memelihara alam Tuhan Yesus mewujudkan nilai kasih dengan cara :

semesta dengan bertanggung jawab 1. memberikan diri-Nya menjadi korban untuk menebus dosa isi dunia
(Yohanes 3:16).

kepada Allah.
2. menyembuhkan banyak orang sakit, membangkitkan orang mati dan
mengadakan mujizat bagi orang banyak (Matius 8:1-17).
3. mengajarkan cara berdoa, cara beribadah dan cara hidup yang
dikehendak oleh Bapa melalui khotbah, perumpamaan dan mujizat
(Matius 6:5-13).
4. mendoakan murid-murid dan orang percaya (Yohanes 17:20)
3. Keadilan
Keadilan adalah sifat Allah. Nilai keadilan dalam ajaran Kristen Tuhan Yesus menunjukkan nilai keadilan dengan cara :
dihubungkan dengan sifat Allah yang adalah adil. Allah adil: Ia menopang
seluruh tatanan kehidupan alam semesta dan bertindak adil terhadap 1. menyatakan kebenaran (Yohanes 14:6)
umat manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan-Nya. Tekad Allah 2. menunjukkan kesalahan (Matius 21:32)
untuk menghukum orang berdosa dengan maut bersumber pada 3. mengampuni dosa (Matius 6:14-15)
keadilan-Nya (Roma 6:23); Ia marah terhadap dosa karena Ia mengasihi 4. memberikan keselamatan (Lukas 1:77)
manusia. Keadilan Allah tidak bertentangan dengan kasih-Nya. Ia 5. memberikan Roh Kudus sebagai Penolong yang lain setelah kenaikan-
menghukum orang berdosa tetapi Ia juga merelakan Anak Tunggal-Nya Nya ke surga (Kisah Para Rasul 1:8)
untuk menjadi korban penebusan bagi manusia berdosa.

Dalam kehidupan manusia, keadilan terealisasi pada perilaku d. Cara meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesama. Dalam Alkitab, Musa keadilan dalam kehidupan sosial
membicarakan keadilan dihubungkan dengan neraca-neraca dan batu-
batu timbangan yang betul (Imamat 19:36) atau utuh dan tepat (Ulangan Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, memang
25:15), dalam Bahasa Ibrani menggunakan kata tsedeq. Musa menuntut bukan hal yang mudah. Tetapi justru itu yang dikehendaki-Nya. Meneladani Yesus berarti
para hakim Israel menghakimi dengan pengadilan yang adil (Ulangan 16: melakukan seperti yang telah dilakukan Yesus, yang ditujukan baik kepada Allah, kepada diri
18, 20). sendiri dan kepada sesama serta alam semesta. Seseorang dapat dikatakan telah memiliki dan
memenuhi nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, apabila ia telah merendahkan diri
Dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen menerjemahkan nilai-nilai untuk melakukan dengan mencontohi Yesus. Jika seseorang tidak dapat mengampuni orang yang
keadilan ini dalam perilaku dan perlakuan terhadap diri sendiri dan bersalah kepadanya, bisa dikatakan bahwa sesungguhnya ia belum mau menerima pengampunan
sesama. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat yang diberikan oleh Yesus. Jika seseorang belum dapat memberikan apa yang menjadi hak orang
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepadamereka. itulah isi seluruh lain, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ia belum berlaku adil, dan masih banyak contoh yang
hukum Taurat dan kitab para nabi” (Matius 7:12). lain.

c. Cara Yesus mewujudkan kesetiaan, kasih dan keadilan

Yesus tidak hanya mengajarkan kesetiaan, kasih dan keadilan. Ia telah melakukannya dan karya-
Nya menjadi standar bagi perwujudan nilai-nilai kesetiaan, kasih dan keadilan yang harus dilakukan
juga oleh orang Kristen.

Yesus mewujudkan nilai kesetiaan dengan cara :

1. menerima siapa saja yang datang kepada-Nya dalam keadaan


apapun. (Ia makan di rumah Zakheus, berbicara dengan Nikodemus,
menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan, dll)
2. mengampuni siapa saja yang datang kepada-Nya. (Ia menerima
perempuan berdosa yang meminyaki kaki-Nya, Ia melayani Tomas dan
Petrus, Ia membasuh kaki murid-murid-Nya, dll)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang 3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain
dipergunakan yang relevan)
46 47

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
digambarkan sebagai Gambar 5 berikut. berikut.

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh
berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.

Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan diuraikan sebelumnya.
secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan dengan kompetensi dasar atau materi
materi sebagai bahan pembelajaran yang pembelajaran. Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan
memerlukan sumber belajar, baik berupa buku lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
teks, buku lain yang relevan, internet, atau Sebagai contoh, untuk KD 1.2., KD 2.2., KD Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan,
alam. Untuk memahami materi tersebut ada 3.2. dan KD 4.2., sumber belajar utamanya dan keterampilan untuk:
kemungkinan peserta didik memerlukan alat/ adalah Alkitab, buku teks Pendidikan Agama a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
media, sehingga guru harus memperhatikan Kristen dan Budi Pekerti yang diterbitkan oleh daerahnya; dan
hal ini agar pembelajaran dapat berjalan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
sebagaimana mestinya. Khusus untuk mata tahun 2014, ditambah dengan buku lain yang yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti relevan seperti Alkitab Studi, Ensiklopedi pembangunan nasional.
dan PPKn materi pembelajaran langsung Alkitab Jilid I dan II, Kamus Alkitab. Buku
dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. sumber ini juga disesuaikan dengan buku yang Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3
Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan menjadi referensi guru atau yang tersedia di dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk perpustakaan sekolah. materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
mencapai kompetensi keterampilan dalam Alat belajar harus disesuaikan dengan materi
KD-KI 4. pembelajaran dan sumber belajar yang
digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran • Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
Sumber belajar dapat berupa media cetak untuk KD tersebut Anda dapat menggunakan berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
(buku, modul, majalah, koran, dll), media lembar peraga, ppt, atau lembar kerja. sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
• Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
• Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan- Prosedur 1.Memberi Pengayaan : X X
muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta dan keterampilan yang terdapat pemahaman yang wawancara kepada
48 dalam KD-KI 4 dalam setiap mata pelajaran.. benar tentang beberapa orang 49
Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam kasih, kesetiaan untuk mendapatkan
KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka. dan keadilan. informasi : pendapat
Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai 2. Menjelaskan masyarakat tentang
berikut. hukum kasih tindakan kekerasan
a. Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama yang harus yang dilakukan
dengan Pembina pramuka. dipenuhi dalam orangtua terhadap
b. Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang keKristenan anaknya sendiri
relevan dengan SKU. 3. Mendaftarkan
c. Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan. contoh cara
d. Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan. melakukan kasih
e. Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh 4. Melakukan
dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan proyek kasih
dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka. dalam hidup
f. Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut. sehari-hari

Contoh;
Metakognitif Membuat laporan Pengayaan : X X
Format hasil analisis materi dalam buku teks mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
hasil analisis Menghubungkan hasil
Pekerti sebagai berikut:
tentang tindakan analisis, pandangan
kekerasan yang masyarakat dan
Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
dilakukan oleh konsep Kristiani
orangtua dan
laporan tentang
Pengetahuan Materi Reguler Materi Remedial/ Muatan Lokal Materi yang dapat
proyek kasih
Pengayaan diaktualisasikan dalam
Kegiatan Kepramukaan

Fakta Banyak Pengayaan : X : Gotong X : Hukum kasih :


pelanggaran membaca beberapa royong kerja kasihilah sesamamu
HAM: tindakan pandangan ahli bhakti dan peduli manusia seperti dirimu Catatan;
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas, maka kolom tersebut diberi
kekerasan tentang latar belakang sosial melalui sendiri : proyek kasih tanda “X” .
oleh orangtua kekerasan oleh donor darah kepada oranglain
terhadap anaknya orangtua terhadap X : Melalui : bakti sosial
sendiri anaknya sendiri seperti donor darah,
gotong royong kerja
bhakti membersihkan B. Penugasan
lingkungan dan
mengunjungi panti asuhan
1. Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari
Konsep Orangtua Remidial : Mencermin- X X IPK yang telah ditentukan di penugasan pada Unit 1, coba Anda
bertanggung kan kasih Yesus isi kolom pada tabel berikut.
jawab mendidik berdsarkan Matius
dan mengasihi 25:40
anaknya sebagai KD IPK Materi Pokok atau Kegiatan
tanggung jawab materi dalam Silabus Pembelajaran
kepada Tuhan
1.….(KD-KI-1)
2.….(KD-KI-2)
3.….(KD-KI-3)
4.….(KD-KI-4)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

2. Dari hasil hasil tabel di atas;


a. Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang
50 dapat dikaitkan dengan muatan local dan dapat diaktualisasikan 51
dalam kegiatan kepramukaan.
b. Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.
c. Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas X dan hasilnya
isikan dalam tabel berikut.

Pengetahuan Materi Materi Remedial/ Muatan Materi yang dapat


Reguler Pengayaan Lokal diaktualisasikan dalam
Keg. Kepramukaan
Fakta ;…. …… …… …… ……
Konsep…
……

C. Refleksi
1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam


menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman
Mapel, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi
pembelajaran.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama


kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan
materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku
teks, Pedoman Mapel, dan Silabus.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

52 53

A. Uraian Singkat Materi


1. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik
dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk
mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang sesuai dengan potensi, bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis


aktivitas.

a. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas


1. Interaktif dan inspiratif;
2. Menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif;
3. Kontekstual dan kolaboratif;
4. Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik; dan
5. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.

b. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Peserta didikdifasilitasi untuk mencari tahu;
2. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
3. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang
memiliki kebenaran multi dimensi;
7. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan
antara hard-skills dan soft-skills;
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat;
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
peserta didik; dan
14. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya Kategori Deskripsi
disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian
54 contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru 55
(Analyze) penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting),
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi
menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding
lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik
coherence/integrating/outlining/structuring), menemukan pikiran
untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi.
pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing) H
Berikut adalah contoh pembelajaran yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta O
(Evaluate) (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai T
Kompetensi Dasar : 1.2. / 2.2. / 3.2. / 4.2. metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah S
Materi Pembelajaran : Nilai-nilai Kristiani : keadilan (critiquing/judging)
Mencipta Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian
Pembelajaran dengan karakteristik kontekstual terjadi ketika peserta didik diminta mencari dan (Create) (planning/designing), mengembangkan produk baru (producing/
menemukan kasus atau permasalahan sehubungan dengan penyimpangan dalam penerapan constructing)
nilai keadilan yang dialami oleh dirinya sendiri, atau yang dialami oleh orang-orang disekitarnya
(keluarga, teman, tetangga), atau yang dialami sekelompok orang tertentu / masyarakat dalam
golongan tertentu, dan lain-lain. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang latar belakang
peristiwa, apa saja yang terjadi, dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kasus atau permasalahan
yang ditemukan. Kegiatan ini mendekatkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5di atas, ada kemampuan berpikir
yang dialami, didengar dan dilihat oleh peserta didik, sehingga dapat menyentuh kehidupan pribadi yang lebih tinggi (higher order thinking skills = HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik
peserta didik. Pengalaman ini dapat mempengaruhi peserta didik hingga mengalami perubahan yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam
mindset, sikap dan perilaku yang lebih baik. pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut
dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang
Pembelajaran dengan karakteristik kolaboratif terjadi pada saat peserta didik bekerja sama dikembangkan dari KD-KI 3.
mencari dan menemukan kasus atau permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, berdiskusi dan bertukar pendapat, mencari dan menemukan cara pemecahannya, hingga Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir
menemukan cara mencegah agar tidak terjadi kasus atau permasalahan serupa. Pembelajaran tingkat tinggi (HOTS).
menjadi pengalaman belajar yang penuh makna karena peserta didik tidak hanya menjadi
pendengar melainkan pelaku pembelajaran. Bukan contoh soal saja, tapi ditambah dengan contoh pembelajaran yang menggambarkan proses
pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Materi pembelajaran dikembangkan adalah menganalisis pelanggaran HAM dengan mengacu
Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, logis, pada Alkitab.
dan sistematis sesuai dengan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti serta Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson
mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut. a. Menganalisis latar belakang terjadinya pelanggaran HAM dalam salah
satu kasus HAM.
Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif b. Menentukan fokus penting dalam pelanggaran HAM dalam sebah kasus.
c. Menentukan koherensi antara konteks masyarakat social setempat
dengan tindakan pelanggaran HAM yang terjadi.
d. Menemukan (mengkreasi) cara mengaplikasikan HAM dengan benar,
Kategori Deskripsi
yang dapat dilakukan dalam pergaulan remaja diantara masyarakat
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; majemuk yang dilakukan secara kontekstual.
(Remember) memanggil/recalling/retrieving)
Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat
(Understand) sendiri (interpretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating,
mengklasifikasi/classifying/categorizing, meringkas/summarizing/
abstracting, menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating,
predicting, membandingkan/comparing/contrasting/mapping/
matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)
Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing)
(Apply) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan pasangan KD 3.2 dan 4.2. 3. Model-model Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas X di atas.
56 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan 57

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
Orang muda yang kaya raya itu telah berusaha memenuhi semua tuntutan hukum
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
Taurat. Ia ingin masuk kedalam kerajaan surga. Tuhan Yesus menyuruhnya menjual
semua hartanya lalu membagi-bagikan kepada orang miskin. Dengan begitu ia dapat
a. Kegiatan Pendahuluan
mengikut Yesus. Tetapi pada akhirnya orang muda yang kaya ini pergi dengan gelisah
dan tidak merasakan damai sejahtera, oleh karena….
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. belum waktunya ia masuk kerajaan surga
1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
b. ia tidak senang orang lain menikmati hartanya
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
c. ia seorang pekerja keras yang tidak kenal lelah
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang
d. ia masih ingin hidup dan berusaha sampai sukses
akan dipelajari dan dikembangkan;
e. hatinya terpaut pada harta benda duniawi miliknya
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
Kunci Jawaban : E
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kasih yang sejati adalah kasih yang berasal dari Yesus Kristus. Tidak semua orang dapat
memilikinya, seorang yang paling baik sekalipun tidak dapat memilikinya. Dalam ajaran
b. Kegiatan Inti
Alkitab, nilai kasih dapat dimiliki seseorang apabila ia telah melewati suatu peristiwa penting
dalam hidupnya, yaitu….
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
a. sadar dan menyesali dosa-dosanya
kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
b. mendapat kasih dari keluarganya
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
c. menerima kasih sejati dari Kristus
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
d. merasakan cinta kasih dari seseorang
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
e. menerima pengampunan dari sesama
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran
berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan
Kunci Jawaban : C
karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan
sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus
Perhatikan beberapa tokoh dengan peristiwa hidupnya, berikut ini :
memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi
1. Yudas Iskariot menerima 30 keping perak
dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti,
2. Nabot dibunuh setelah difitnah dan kebun anggurnya dirampas
kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
3. Paulus mengirimkan Onesimus kepada Filemon
lain yang tercantum dalam silabus.
4. Ishak memberkati Yakub, pada saat Yakub membawa makanan
5. Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan perempuan Samaria
c. Kegiatan Penutup
6. Yusuf mengampuni saudara-saudara yang pernah menjualnya
Kegiatan penutup terdiri atas:
Tokoh dan peristiwa yang menunjukkan sikap keadilan yang benar menurut Alkitab,
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat
terdapat pada nomor….
rangkuman/ simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap
a. 1, 2, 4
kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan
b. 2, 3, 5
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
c. 3, 4, 5
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan
d. 3, 5, 6
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
e. 4, 5, 6
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
Kunci Jawaban : D
hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses
pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Contoh; e. Verification (memverifikasi);


Dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk memberikan Contoh;
58 pengalaman belajar mengamati dalam RPP dapat ditulis; Peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan 59
data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik
“Mencermati ayat-ayat Alkitab yang menggunakan kata ‘setia’, kasih dan adil lalu dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu
didiskusikan dalam kelompok”. kesimpulan.

Sedangkan untuk kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat ditulis: f. Generalization (menyimpulkan);


Contoh;
“Mengidentifikasi informasi tentang penggunaan kata ‘setia, kasih dan keadilan’ dari Peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya
berbagai sumber dan ayat0ayat Alkitab yang menggunakan kata-kata tersebut”. pada kasus kekerasan lainnya, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih
pengetahuan metakognisi peserta didik.
Selain itu Anda dapat menggunakan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata
pelajaran, KD, atau karakteristik materi, antara lain model Discovery , Proyek, atau Pembelajaran
Berbasis Masalah.m(sesuaikan dengan mapel masing-masing). 2. Langkah-langkah pembelajaran berbasis permasalahan (PBL) adalah
sebagai berikut:

1. Langkah model pembelajaran discovery tersebut adalah a. Mengorientasikan


sebagai berikut; Contoh:
Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi penerapan nilai
a. Stimulation (memberi stimulus); keadilan dalam masyarakat sosial.
Contoh;
Guru menyajikan bahan kajian berupa bacaan, penjelasan tentang situasi b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
tertentu, atau menayangkan video / gambar yang berkaitan dengan Contoh;
kekerasan terhadap anak. Peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)
terhadap masalah kajian kekerasan terhadap anak dibawah umur
b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
Contoh; c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.
Peserta didik mengidentifikasi penyebab terjadinya kekerasan Contoh ;
terhadap anak dengan cara mengumpulkan informasi, mengkaji dan Pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan untuk memperoleh
merumuskannya menjadi simpulan sementara tentang masalah-masalah data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
yang menjadi penyebab dan akibat dari tindakan kekerasan terhadap
anak. d. Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Contoh;
c. Data Collecting (mengumpulkan data); Mengembangkan pemecahan masalah dan menyajikan pengembangan
Contoh; tersebut. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari
Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah kekerasan
terhadap anak. Data atau informasi dapat diperoleh dari internet, atau
berbagai sumber lainnya. Kegiatan ini dapat melatih ketelitian, akurasi, 3. Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai
dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau berikut;
merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif
mengalami kegagalan. a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan harus dapat mendorong peserta didik dalam melakukan
d. Data Processing (mengolah data); suatu aktivitas/proyek, misalnya yang berkaitan dengan konsep dalam
Contoh; KD-KI 4 disesuaikan dengan realitas dunia nyata.
Peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan
konseptualnya dalam mengolah data untuk menemukan solusi b. Mendesain perencanaan proyek.
agar angka kekerasan terhadap anak berkurang, pelaku kekerasan Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antarpeserta didik, dan
mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum berlaku, dan korban peserta didik dengan guru. Dengan demikian peserta didik diharapkan
perlakuan kekerasan mengalami pemulihan mental degan cara yang akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang
benar. Kegiatan ini melatih keterampilan berpikir logis dan aplikatif. kegiatan, alat, dan bahan yang berguna untuk penyelesaian proyek.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

c. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. d. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang
Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling
60 Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 61
menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek,
(3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,(4) e. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didikuntuk menyajikan hasil temuannya.
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. 4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
Kegiatan monitoring perkembangan proyek merupakan kegiatan
guru dan peserta didik. Guru bertanggungjawab untuk melakukan Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran
monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam
Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif,
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong
merekam keseluruhan aktivitas yang penting. peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat
meningkatkan sifat percaya diri.
Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka sendiri, sesuai
dengan tahap perkembangan proyeknya, sehingga memungkinkan Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
mereka untuk terus melakukan perbaikan dan akhirnya diperoleh suatu pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan
proyak yang sudah sesuai dengan kriteria penugasan. karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai
e. Menguji hasil. berikut.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau penyajian proyek.
Pada kegaiatan ini, guru dapat mengukur ketercapaian kompetensi a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran,
peserta didiknya, dan peserta didik dapat melihat dimana kekurangan sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan
dan/atau kelebihan proyek yang mereka hasilkan berdasarkan masukkan model yang diuraikan diatas, tetapi menggunakan model khusus untuk
dari peserta didik/kelompok lain serta masukkan dari guru. mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran bahasa
menggunakan pembelajaran berbasis teks.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik dan guru melakukan b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi
Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya untuk
untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.
pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
saintifik.
4. Langkah-langkah dalam model Inkuiri terdiri atas:

a. Mengamati berbagi fenomena alam yang akan memberikan pengalaman


belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau
fenomena.

b. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk melatih


peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui berbagai sumber.

c. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat melatih


peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap
kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

B. Penugasan
Contoh:
Dengan memperhatikan karakteristik pemilihan model di atas, serta hasil analisis terhadap KI-KD,
62 Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus, maka untuk KD 3.1 dan 4.1 seperti diuraikan sebelumnya, 63
serta memperhatikan indikator sikap dari KI 2 yaitu disiplin, kerja sama, dan sikap kritis, maka
pembelajaran akan disajikan dengan model Discovery sebagai berikut.
Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan KD-KI 3 dan KD-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
1. Stimulation (memberi stimulus);
Guru menyajikan bahan kajian berupa bacaan, penjelasan tentang situasi
tertentu, atau menayangkan video / gambar yang berkaitan dengan

C. Refleksi
kekerasan terhadap anak.

2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


Peserta didik mengidentifikasi penyebab terjadinya kekerasan
terhadap anak dengan cara mengumpulkan informasi, mengkaji dan
1. Peserta
merumuskannya menjadi simpulan sementara tentang masalah-masalah
yang menjadi penyebab dan akibat dari tindakan kekerasan terhadap a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam
anak. menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
3. Data Collecting (mengumpulkan data); b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah kekerasan c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
terhadap anak. Data atau informasi dapat diperoleh dari internet, atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan
berbagai sumber lainnya. Kegiatan ini dapat melatih ketelitian, akurasi, implementasinya dalam proses pembelajaran.
dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau
merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif 2. Instruktur
mengalami kegagalan.
a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
4. Data Processing (mengolah data); kegiatan.
Peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
konseptualnya dalam mengolah data untuk menemukan solusi penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran dan
agar angka kekerasan terhadap anak berkurang, pelaku kekerasan implementasinya di kelas.
mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum berlaku, dan korban
perlakuan kekerasan mengalami pemulihan mental degan cara yang
benar. Kegiatan ini melatih keterampilan berpikir logis dan aplikatif.

5. Verification (memverifikasi);
Peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan
data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik
dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu
kesimpulan.

6. Generalization (menyimpulkan);
Peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya
pada kasus kekerasan lainnya, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih
pengetahuan metakognisi peserta didik.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

64 65

A. Uraian Singkat Materi


Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program
remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru
bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn pelaksanaan Berikut adalah contoh jurnal dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.
penilaian sik.ap dilakukan sesuai dengan karakteristik KD,IPK, dan materi pembelajaran. Penilaian Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 52 Jakarta
66 sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut. Tahun pelajaran : 2015/2016 67
Kelas/Semester : X / Semester I
a. Perencanaan penilaian sikap Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri, penilaian
antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan
guru. Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik No Waktu Nama Kejadian/ Butir POS/ Tindak
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Perilaku Sikap NEG Lanjut
Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik sehingga
1 16 Sep 2016 Rogate • Tidak mau Kasih - Dipanggil oleh guru
yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
memaafkan mata pelajaran
baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap
teman yang dan diminta untuk
sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan
berperilaku memberikan alasan
perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan.
tidak sopan sikapnya tersebut.
Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap
kepadanya
sikap yang akan dikembangkan sekolah .Sikap yang dikembangkan
sekolah harus mengacu pada visi sekolah.
Langkah yang harus dilakukan, yaitu : Narda • Berlaku Kasih - Dipanggil oleh guru
tidak sopan mata pelajaran
1. Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi dengan dan diminta untuk
sekolah . Misalnya “Menciptakan insan berprestasi,berbudaya dan menarik memberikan alasan
bertaqwa.” Sekolah mengembangkan sikap jujur, bertanggung rambut tindakannya tersebut
jawab, kompetitif, disiplin, religius. Rogate
2. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti Theresia • Menolong Kasih dan + Diberikan
dan PPKN instrumen penilaian sikap dapat lebih bervariasi sesuai Rogate yang kesetia-an penghargaan dan
dengan karakteristik kompetensi yng dituntut dalam KD , IPK, diperlakukan ucapan terima kasih
maupun materi pembelajaran. dengan kasar atas sikapnya yang
3. Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk oleh Narda terpuji
melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya disepakati
dst
oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat
pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan
Direktorat Pembinaan SMA tahun 2015.
Contoh rubrik penilaian sikap spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti:
b. Pelaksanaan penilaian sikap
Nama Peserta didik : Intan Paramitha
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama
Kelas : X MIPA 1
pembelajaran satusemester.Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru
BK, dan guru mata pelajaran sertapeserta didik.Penilaian sikap spiritual
dilakukan menggunakan berbagai instrumen dan dilakukan oleh guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di dalam No Sikap Spiritual Yang Dinilai Skor Maksimal Skor Perolehan
kelas. Selama proses pembelajaran guru mengamati dan mencatat 1. Kesetiaan membawa Alkitab 4 4
perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik. sebagai dalam pembelajaran Pendidikan
hasil pengamatan atau observasimaupun sebagai catatan didalam Agama Kristen dan Budi Pekerti
jurnal, segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima
2. Kasih kepada Allah yang 4 4
laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang diamati bisa berupa
diwujudkan dalam sikap mudah
kesetiaan melaksanakan tugas sampai selesai, ketaatan terhadap
mengampuni teman yang
peraturan mengikuti pembelajaran di kelas, mudah memaafkan teman
berperilaku tidak sopan
yang berperilaku kurang sopan atau salah kepadanya, kedisiplinan,
tanggungjawab, kejujuran, kepedulian, responsive, proaktif, dan 3. Melakukan doa dengan baik 4 4
sebagainya. Jumlah Skor 12 12

Demikian juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak


aktif melakukan pembelajaran tetapi sebaliknya mengerjakan yang
lain, atau suka melanggar peraturan pembelajaran di kelas, guru juga
mencatat perilaku perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal .

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Contoh daftar nilai sikap spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti : Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
masing KD.Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
68 69
Hasil Penilaian Harian Nilai Spiritual 1. Perencanaan penilaian pengetahuan
No Nama 3.2.1. Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan
1. 2. 3. dalam RPP. Karena penilaian kompetensi pengetahuan harus
dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam
1. Intan Paramitha 4 4 4 4
indikator soal yang menggambarkan kemampuan berpikir
2. Narda Novredo 4 4 4 4 tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS).
3. Novi Sihotang 4 3 4 4

4. Rogate 4 3 4 4 Contoh penilaian untuk KD 3.1.1. Menganalisis berbagai pelanggaran


HAM di Indonesia yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia.
5. Theresia Dini 4 4 4 4
Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang dikembangkan,
6. Yohana Inggrid 4 4 4 4 sebagai contoh berikut.

Langkah yang harus dilakukan:


Sikap Spiritual yang dinilai :
1. Kesetiaan membawa Alkitab dalam pembelajaran Pendidikan 1. Menyusun kisi kisi soal
Agama Kristen dan Budi Pekerti. 2. Mengembangkan soal sesuai kisi kisi
2. Kasih kepada Allah yang diwujudkan dalam sikap mudah 3. Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban
mengampuni teman yang berperilaku tidak sopan 4. Menganalisis soal secara kualitatif
3. Melakukan doa dengan baik
2. Pelaksanaan penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil
c. Pemanfaatan hasil penilaian sikap
belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam bentukpenilaian
Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat
harian melalui testertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan
rekapitulasi untuk dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas
penilaian harian meliputi seluruhindikator dari satu kompetensi dasar atau
Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama
lebih sedangkan cakupan penugasandisesuaikan dengan karakteristik
1 semester. Laporan guru ditindak lanjuti oleh wali kelas dan menjadi
kompetensi dasar.
catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi penilaian sikap di rapor.
3. Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan
2. Penilaian Pengetahuan Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai
acuan dalam menyusun program remedial dan/atau pengayaan serta
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir tingkat rendah perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam a. Remedial
proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru
sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang
Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada gambar berikut. mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar
yang ditetapkan. Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui
pembelajaran ulang, pemberian bimbingan khusus, pemberian
Tes Tertulis Pilihan Ganda, Uraian tugas, atau pemanfaatan tutor sebaya.

Tes Lisan Kuis dan Tanya Jawab


PENILAIAN
PENGETAHUAN
Tugas yang dilakukan secara
Penugasan
individu maupun kelompok

Teknik lainnya
misalkan Portfolio,
observasi
Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Contoh penentuan program remedial. Beberapa bentuk pelaksanaan pengayaan yang ditawarkan kepada
Kelas / Semester : X MIPA 1 peserta didik :
70 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1. Membaca salah satu bagian dalam buku bacaan yang 71
Penilaian Harian(PH) ke :2 berhubungan dengan materi menerapkan nilai-nilai Kristiani :
Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2016 kesetiaan, kasih dan keadilan, (salah satu nilai) lalu menuliskan
Bentuk Soal PH : Pilihan Ganda refleksi pribadi terhadap bacaan tersebut.
Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami makna nilai-nilai Kristiani: kesetiaan, kasih dan 2. Menuliskan cerita tentang salah satu cara menerapkan nilai-nilai
keadilan dalam kehidupan Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan.
3. Menuliskan pengalaman pribadi tentang cara menerapkan salah
Rencana Test satu nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan.

No Nama Nilai PH IPK yg tdk Bentuk Nilai tes Ket


Peserta Didik dikuasai pelaksanaan Rem 3. Penilaian Keterampilan
Remedial

1 Novredo 70 1.2.4. Memahami Penugasan 80 Tercapai Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilian
makna nilai-… ketrampilan harus mencakup ketrampilan berpikir (abstrak) dan ketrampilan kongkrit untuk mata
pelajaran tertentu. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain
penilaian praktek/kinerja, proyek, dan porto folio. Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada
Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan gambar berikut.
kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah
pembelajaran ulang.

b. Pengayaan

Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai


kompetensi dasar ataupun untuk pengembangan dari kompetensi
dasar yang sudah ditentukan.

Berikut ini adalah contoh format untuk program pengayaan.


Kelas / Semester : X MIPA 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Penilaian Harian ke :2
Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2016
Bentuk Soal PH : Esai
Kompetensi Dasar : 4.2. Menerapkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
melalui berbagai aktivitas.

Rencana Test

No Nama Nilai PH IPK yg tdk dikuasai Bentuk Nilai tes Ket


Peserta Didik pelaksanaan Rem
Remedial

1. Intan 88 4.2.Menerapkan …. 1 92 Pilihan


2. Novi 86 4.2.Menerapkan …. 2 90 Pilihan
3. Rogate 88 4.2.Menerapkan …. 3 92 Pilihan
4. Theresia 92 4.2.Menerapkan …. 1 95 Pilihan
5. Yohana 84 4.2.Menerapkan …. 1 88 Pilihan

Catatan : Peserta didik dapat memilih bentuk pengayaan yang ditawarkan oleh guru.

Gambar 9.Skema Penilaian Keterampilan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/ Menyusun rubrik penilaian seperti contoh berikut.
kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
72 kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek Tabel 8. Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan 73
atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.

1. Perencanaan penilaian keterampilan No Aspek Yang Dinilai Kriteria Skor


Kegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian
• pengamatan tentang tiga 4 = Laporan lengkap
keterampilan adalah: Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD 1. Laporan hasil pengamatan.
nilai lengkap. 3 = Laporan lengkap tetapi
dari KI-4 melalui IPK yang dikembangkan seperti tabel berikut.
2. Laporan rencana proyek • ada : waktu pelaksanaan kurang sesuai dengan
Tabel 7. Perencanaan Penilaian Ketrampilan proyek, langkah-langkah perencanaan
pelaksanaan proyek, 2 = Laporan menyatakan
target yang hendak bahwa proyek hanya
dicapai. terlaksana sebagain (50%)
Rencana Penilaian
1 = Laporan menyatakan
No IPK dari KI-4 Indikator Soal 3. Laporan pelaksanaan proyek • Keterlaksanaan proyek
Waktu bahwa proyek tidak
Teknik sesuai perencanaan
Pelaksanaan dilaksanakan.
2. dst........
4.2.1. Mengidentifikasi cara 4.2.1.1. Peserta didik Laporan Penilaian unjuk
mewujudkan nilai-nilai mengidentifikasi pengamatan kerja
Kristiani : kesetiaan, cara-cara
kasih dan keadilan, mewujudkan
dengan cara yang nilai Kristiani :
benar seperti yang kasih, kesetiaan, 2. Pelaksanaan penilaian keterampilan
diajarkan Yesus keadilan, yang Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan
ditemukan hasil belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian
dalam kehidupan praktik/ kinerja selama prosespembelajaran. Sedangkan penilaian hasil
orang Kristen di dilakukan melalui penilaian produk, penilaianproyek, dan penilaian
sekitarnya portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.

4.2.2. Menemukan cara 4.2.2.1. Peserta didik Laporan rencana Penilaian unjuk
Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan menggunakan lembar pengamatan
yang benar dalam mengidentifikasi kerja kerja
seperti contoh berikut.
mewujudkan nilai-nilai cara yang benar
Hari/Tanggal : 3 September 2016
Kristiani : kesetiaan, mewujudkan
KD : 4.2. Menerapkan cara mewujudkan
kasih dan keadilan kasih, kesetiaan
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
dalam kehidupan sosial. dan keadilan,
keadilan melalui berbagai aktivitas
yang sesuai
Kegiatan : Proyek
dengan nilai-nilai
kristiani
4.2.3. Melakukan nilai-nilai 4.2.3.1.Peserta didik Laporan pelak- Penilaian laporan
No Kegiatan Yang Diamati Ya Tidak
Kristiani : kesetiaan, melakukan salah sanaan proyek proyek
kasih dan keadilan satu proyek Menerapkan kesetiaan dalam hal membawa
1.
dengan cara yang pilihannya : Alkitab pada saat pembelajaran
benar seperti yang kesetiaan, kasih 2. Melaksankan doa dengan sikap yang benar
diteladankan Yesus atau keadilan di kelas
dalam kehidupan
dst
sebagai remaja
Kristen, dalam
pergaulan
emanfaatan hasil penilaian keterampilan
3. P
sehari-hari.
Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa
komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut
selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
sehingga dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

74
B. Penugasan 75

1. B
uat kisi-kisi lengkap dilanjutkan dengan penyusunan instrumen.
2. Lakukan analisis hasil belajar sesuai dengan data yang Anda bawa.
3. Buat program remedial dan atau pengayaan berdasarkan hasil analisis
pada nomor 2.

C. Refleksi
1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam


analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis
hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam
pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama


kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil
belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan
remedial dan/atau pengayaan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

76 77

A. Uraian Singkat Materi


Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di modul 1 dapat digambarkan dengan
gambar berikut.

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memperhatikan bagan


di atas, maka rangkaian kegiatan
dari analisis SKL sampai dengan
penilaian,serta analisis terhadap
Silabus dan Pedoman Mata
Pelajaran dijadikan sebagai bahan
dan acuan dalam menyusun RPP.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran KD 1.2.,
RPP berikut. KD 2.2., KD 3.2. dan KD 4.2. membutuhkan waktu selama 540 menit.
78 Untuk jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan ( 540 : 45 ) X 1 jp = 12 JP. 79
1. Sistematika RPP Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan indikator yang dibuat dan
berdasarkan karakteristik peserta didik dari sekolah Anda.
a. Identitas
Sekolah : SMA Negeri 52 Jakarta b. Kompetensi Inti
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti Kompetensi inti dituliskan dengan caramenyalin dari Silabus dengan
Kelas/Semester : X / Ganjil tetap memperhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.
Tahun pelajaran : 2016-2017
Alokasi Waktu : diisi melalui anailisa estimasi waktu. c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang


dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
dari KI 1 Kompetensi dari KI 2 Kompetensi
Contoh mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti dari KI 1 dari KI 2
kelas X pada materi Menerapkan cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani :
1.2. Menghayati nilai-nilai 1.2.1. Mengenal nilai- 2.2. Meneladani Yesus 2.2.1. Menemukan
kesetiaan, kasih dan keadilan melalui berbagai aktivitas
Kristiani : kesetiaan, nilai Kristiani : dalam mewujudkan cara Yesus
kasih dan keadilan kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani mewujudkan
dalam kehidupan dan keadilan : kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani
Tabel 8. Estimasi Waktu
social dan keadilan dalam : kesetiaan, kasih
1.2.2. Mengetahui kehidupan social dan keadilan
nilai-nilai Kristiani
No KD IPK Estimasi Waktu : kesetiaan, kasih 2.2.2. Melakukan cara
1. 4.2. 4.2.1 20 menit dan keadilan mewujudkan
nilai-nilai Kristiani
4.2.2. 25 menit
1.2.3. Memahami nilai- : kesetiaan, kasih
4.2.3. 40 menit nilai Kristiani : dan keadilan
kesetiaan, kasih dalam kehidupan
4.2.4. 40 menit
dan keadilan social
2. 5.2. 5.2.1. 40 menit
1.2.4. Melakukan nilai- 2.2.3. Mencontohkan
5.2.2. 35 menit
nilai Kristiani : cara Yesus
5.2.3. 45 menit kesetiaan, kasih mewujudkan
dan keadilan nilai-nilai Kristiani
3. 6.2. 6.2.1. 45 menit
: kesetiaan, kasih
6.2.2. 35 menit dan keadilan
dalam kehidupan
6.2.3. 40 menit
sosial
6.3.4. 50 menit

4. 7.2. 7.2.1. 30 menit

7.2.2. 30 menit

7.2.3. 30 menit

7.2.4. 30 menit

Jumlah 540 menit

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam


pertemuan.Setiap pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan
80 Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian inti dan kegiatan penutup. 81
dari KI 3 kompetensi dari KI 4 Kompetensi
Dari KI 3 Dari KI 4 Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:
1. mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
b. Memahami makna 1.2.1. Mendefinisikan arti 4.2. Menerapkan i. Mengenal cara 2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
nilai-nilai Kristiani kata setia, kasih nilai-nilai Kristiani mewujudkan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang
: kesetiaan, kasih dan adil : kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani : akan dipelajari dan dikembangkan;
dan keadilan dalam dan keadilan melalui kesetiaan, kasih dan 3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
kehidupan 1.2.2. Membedakan berbagai aktivitas keadilan dalam kehidupan sehari-hari;
setia dan tidak 4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
setia, kasih dan ii. Mengidentifikasi akan dilakukan; dan
tidak kasih, adil cara mewujudkan 5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
dan tidak adil nilai-nilai Kristiani
: kesetiaan, kasih Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan pendekatan
1.2.3. Menunjukkan dan keadilan, dan metode/model yang dijabarkan dalam modul 1.Yang harus
contoh kesetiaan, dengan cara yang diperhatikan adalah karakteristik dari setiap model pembelajaran
kasih dan keadilan benar seperti yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam
diajarkan Yesus. pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak bahwa peserta didik
1.2.4. Memahami makna menjadi pusat pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan
nilai-nilai Kristiani iii. Menemukan cara inti harus nampak tahapan yang dilakukan peserta didik dari model atau
: kesetiaan, kasih yang benar dalam metode pembelajaran yang dilakukan.
dan keadilan mewujudkan
nilai-nilai Kristiani Pada pembelajaranPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, model
: kesetiaan, kasih discovery based learning digunakan pada pembelajaran konsep
dan keadilan dalam prinsip konsep nilai-nilai Kristiani (menerapkan nilai-nilai Kristiani :
kehidupan sosial kesetiaan, kasih dan keadilan). Pendekatan saintifik tetap terlaksana,
hal itu tercermin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Ketentuan
iv. Melakukan nilai-nilai pendekatan saintifik dapat dilihat di modul 1.
Kristiani : kesetiaan,
kasih dan keadilan Contoh:
dengan cara yang Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti menggunakan
benar seperti yang model pembelajaran project based learning pada konsep nilai-
diteladankan Yesus nilai Kristiani (menerapkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
keadilan). Pendekatan saintifik tetap terlaksana, hal itu tercermin dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Ketentuan pendekatan saintifik
dapat dilihat di modul 1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti yang
disusun pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
tentang materi nilai-nilai Kristiani.
d. Materi
Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di modul 1. Guru memberikan stimulus dengan menunjukkan beberapa
Materi dalam RPP dituliskan poin poin yang merupakan materi pokok gambar tokoh Alkitab yaitu : Abraham, Ayub dan Tuhan Yesus
dan materi ajar. Materi pokok dapat dirumuskan dari Kompetensi Dasar, Kristus.
sedangkan materi ajar dirumuskan dari indikator pencapaian kompetensi. 2. Peserta didik diminta mengamati gambar-gambar tokoh Alkitab
Secara rinci menjadi lampiran RPP. tersebut
3. Guru memberikan beberapa kalimat kunci tentang tokoh-tokoh
e. Kegiatan Pembelajaran tersebut
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi 4. Peserta didik diminta untuk menambahkan informasi yang mereka
dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari ketahui tentang tokoh-tokoh Alkitab tersebut
sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan 5. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi keteladanan yang
masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan berhubungan dengan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keadilan, yang diteladankan oleh tokoh-tokoh Alkitab tersebut.
keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan
tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

6. Peserta didik diminta mendeskripsikan keteladanan Tuhan Yesus Berikut ini contohnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Instrumen
dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan penilaian menjadi lampiran RPP
82 keadilan. 83
7. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi cara menerapkan
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, dalam
kehidupan sosial. KD IPK Indikator Soal Tehnik Pelaksanaan
8. Peserta didik diminta merancang proyek untuk melaksanakan Penilaian Penilaian
salah satu nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan melalui
berbagai aktivitas. 1.2. Menghayati nilai- 1.2.1. Mengenal nilai-nilai Melalui penelitian Alkitab Sikap Penilaian diri
9. Selama kegiatan berlangsung, guru memfasilitasi, mendampingin nilai Kristiani : Kristiani : kesetiaan, dan diskusi: sendiri
dan mengamati kebutuhan peserta didik. kesetiaan, kasih kasih dan keadilan 1.2.1.1. Peserta didik
dan keadilan mengenal bentuk-
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir dalam kehidupan bentuk kesetiaan, kasih
pembelajaran. Hal yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah social dan keadilan Allah
menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan penilaian untuk dalam hidup pribadi.
mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran,melakukan 1.2.2. Mengetahui 1.2.2.1. Peserta didik Sikap Penilaian diri
refleksi kebermanfaatan pembelajaran yang dirasakan oleh peserta nilai-nilai Kristiani mengetahui tujuan Allah sendiri
didik, dan melakukan tindak lanjut supaya materi ajar yang disampaikan : kesetiaan, kasih menyatakan kesetiaan,
pada hari itu lebih dipahami oleh peserta didik. Kegiatan penutup dalam dan keadilan kasih dan keadilan-Nya
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, misalnya
1.2.3. Memahami nilai- 1.2.3.1. Peserta didik Sikap Penilaian diri
nilai Kristiani : memahami sifat Allah sendiri
1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan dari
kesetiaan, kasih yang adalah setia, kasih
pembelajaran yang dilakukan melalui mereviu indicator yang
dan keadilan dan adil
hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian 1.2.4. Melakukan nilai-nilai 1.2.4.1. Peserta didik Sikap Observasi/
indicator. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP Kristiani : kesetiaan, memiliki sikap yang Penilaian
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kasih dan keadilan sesuai nilai-nilai Kristiani diri sendiri/
manfaat mempelajari nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan : kesetiaan, kasih dan Penilaian teman
keadilan, bagi kehidupan mereka dalam masyarakat sosial, di keadilan sebaya
sekolah, di gereja dan di dalam keluarga. 2.2. Meneladani 2.2.1. Menemukan cara Melalui penelitian Alkitab Sikap Penilaian diri
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang Yesus dalam Yesus mewujudkan dan diskusi: sendiri
diberikan menjadi lampiran RPP mewujudkan nilai-nilai Kristiani 1. Peserta didik dapat
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih mengidentifikasi cara
f. Penilaian : kesetiaan, kasih dan keadilan Yesus mewujudkan
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian dan keadilan nilai-nilai Kristiani :
kompetensi.Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dalam kehidupan kesetiaan, kasih dan
dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian.Untuk lebih mudah social keadilan
dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian
2.2.2. Melakukan cara 2.2.2.1. Peserta didik Keteram- Observasi /
kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal.Berikut ini contohnya pada
mewujudkan dapat melakukan cara pilan Penilaian diri
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai- sendiri /teman
: kesetiaan, kasih nilai Kristiani dalam sebaya
dan keadilan dalam kehidupan sosial
kehidupan social
2.2.3. Mencontohkan cara 2.2.3.1. Mencontoh-kan Keteram- Proyek – Unjuk
Yesus mewujudkan salah satu cara Yesus pilan kerja
nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai-nilai
: kesetiaan, kasih Kristiani : kesetiaan,
dan keadilan dalam kasih dan keadilan
kehidupan sosial dalam kehidupan sosial
3.2. Memahami 3.2.1. Mendefinisikan arti Melalui penelitian dari Tertulis Ulangan harian
makna nilai- kata setia, kasih berbagai sumber dan
nilai Kristiani : dan adil diskusi:
kesetiaan, kasih 1.Peserta didik dapat
dan keadilan mendefinisikan arti kata
dalam kehidupan kesetiaan, kasih dan
keadilan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3.2.2. Membedakan setia 3.2.2.1. Peserta Tertulis Ulangan Harian g. Media/alat dan Sumber belajar
dari tidak setia, dapat menunjukkan Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
84 kasih dari tidak perbedaan antara proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan 85
kasih, adil dari tidak konsep yang benar dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru
adil tentang nilai-nilai dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran
Kristiani dengan konsep akan mempengaruhi iklimbelajar, kondisi dan lingkungan belajar yang
yang salah. ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran
harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain
3.2.3. Menelom-pokkan 3.2.3.1. Peserta didik Tertulis Ulangan Harian
motivasi, perbedaan individu,emosi, partisipasi umpan balik, penguatan
contoh kesetiaan, dapat mengelompok-
dan penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi
kasih dan keadilan kan contoh konkrit yang
keterbatasan indera, ruang dan waktu. Misalnya dalam pelajaran
sesuai dengan nilai
Pendidikan Agama Kristen Kristen dan Budi Pekerti, media pembelajaran
kesetiaan, kasih dan
yang dapat digunakan antara lain : film, gambar, alat peraga dan
keadilan, dengan benar
sebagainya.
sesuai nilai-nilai Kristiani.
3.2.4. Memahami makna 3.2.4.1. Peserta didik Tertulis Ulangan Harian Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang
nilai-nilai Kristiani memiliki pemahaman efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat mempengaruhi tingkah
: kesetiaan, kasih yang benar tentang laku peserta didik.
dan keadilan makna nilai-nilai Kristiani
: kesetiaan, kasih dan Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh
keadilan. peserta didik dalam belajar,baik secara terpisah maupun secara
4.2. Menerapkan 4.2.1. Mengenal cara 4.2.1.1. Peserta didik Tertulis Formatif terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai
nilai-nilai Kristiani mewujudkan dapat menemukan cara kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang,
: kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai-nilai lingkungan, alam dan sebagainya.Penulisan sumber belajar di RPP harus
dan keadilan : kesetiaan, kasih Kristiani : kesetiaan, jelas dan pasti.
melalui berbagai dan keadilan kasih dan keadilan
aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari
4.2.2. Mengidentifikasi 4.2.2.1. Peserta didik Proyek/ Ulangan harian
cara Yesus dapat menerapkan cara Unjuk & Formatif
mewujudkan mewujudkan nilai-nilai Kerja
nilai-nilai Kristiani Kristiani : kesetiaan,
: kesetiaan, kasih kasih dan keadilan
dan keadilan, dengan cara yang
dengan cara yang benar.
benar seperti yang
diajarkan Yesus.
4.2.3. Menemukan cara 4.2.3.1. Peserta didik Tertulis Ulangan harian
yang benar dalam dapat menemukan
mewujudkan cara yang benar
nilai-nilai Kristiani dalam mewujudkan
: kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani :
dan keadilan dalam kesetiaan, kasih dan
kehidupan sosial keadilan dalam praktek
kehidupan sosial sehari-
hari.
4.2.4. Melakukan nilai-nilai 4.2.4.1. Peserta didik Proyek/ Ulangan Harian
Kristiani : kesetiaan, dapat menerapkan Keteram- / Unjuk kerja
kasih dan keadilan nilai-nilai Kristiani : pilan
dengan cara yang kesetiaan, kasih dan
benar seperti yang keadilan dengan cara
diteladankan Yesus yang benar seperti
yang diteladankan oleh
Yesus.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berikut adalah contoh format RPP.

86 87

E. Teknik penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) [disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap Penilaiansetiap pertemuan dimuat
dalam Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian
Sekolah: _________________________ Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada banyak pertemuan]
Mata pelajaran: Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester: _________________________ F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Alokasi Waktu: _________________________
1. Media/alat
A. Kompetensi Inti (KI) 2. Bahan
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus] 3. Sumber Belajar
KI-1:
KI-2:
KI-3:
KI-4: Lampiran-lampiran:

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1


2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
Kompetensi Dasar Indikator 3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
KD pada KI 1 ... 4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2

KD pada KI 2 ...
Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
KD pada KI 3 ...
KD pada KI 4 ...

Catatan :
Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dituliskan mulai dari KI 1 sampai KI 4 , begitu juga
C. Materi Pembelajaran dengan KD dan IPKnya.
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)


Indikator: …
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama]
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


Indikator: …
[inddikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua]
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]
c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Telaah RPP
88 Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan 89

tingkat keseuaian RPP yang disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah
kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses ( Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan
Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Format telaah RPP terlampir

B. Fokus Modul
Modul ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari mata
pelajaran Sosiologi yang akan digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan yang
berlaku pada implementasi kurikulum 2013.

C. Penugasan
a. Peserta pelatihan diminta menyusun RPP untuk sepasang KD ( KD dari
KI 3 dan KD dari KI 4) dari mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti.
b. Peserta pelatihan diminta melakukan telaah RPP, Telaah dilakukan antar
teman dalam kelompok.

D. Refleksi
1. Peserta

a. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap


komponen yang ada dalam RPP
b. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP merupakan
hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum melaksanakan
pembelajaran di kelas
c. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP
d. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan
dalam perancangan RPP

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama


kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan
menelaah RPP

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

Modul 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian

90 91

A. Uraian Singkat Materi


Pada modul 3 ini akan dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil Modul 1 dan
Modul 2.

1. Praktik Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran


(RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang
dijelaskan pada modul 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual,
dan kolaboratif . Praktik Pembelajaran dilakukan dengan Micro Teaching atau Peer Teaching
dengan langkah sebagai berikut.

a . Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Micro Teaching.

1. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6 orang
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi
pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu
penyajian.
3. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (lampiran 3)
4. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro
Teaching
5. Menyiapkan peserta didik
6. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 30 menit.

b. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Peer Teaching

1. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6 orang
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi
pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu
penyajian
3. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati
jalannya peer teaching dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses (lampiran 3)
4. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro
Teaching
5. Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok
penyaji sebagai peserta didik
6. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 30 menit

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

2. Praktik Pelaksanaan Penilaian


D. Penugasan
92 Sebagaimana dibahas pada modul 1 unit 4, pelaksanaan penilaian diawali dengan perencanaan 93

berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut.
1. Review RPP yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kemudian,
a. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial lakukan penyesuaian untuk pelaksanaan micro teaching
Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Anda mata pelajaran cukup 2. Laksanakan praktik pembelajaran dan penilaian secara Micro Teaching
menyiapkan jurnal harian. sedangkan mata pelajaran Agama dan budi 3. Secara berkelompok review hasil praktik pembelajaran
pekerti dan PPKn, Bapa/Ibu menyiapkan instrumen penilaian sesuai
dengan yang sudah dirancang di modul 2. Perlu diingat bahwa penilaian
sikap dilakukan secara berkelanjutan sehingga umpan balik kepada
peserta didik diberikan sesegera mungkin.
E. Refleksi
enilaian Pengetahuan
b. P
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan
yang dirancang pada RPP di Modul 2. 1. Peserta

c. Penilaian Keterampilan a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam


Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada modul
pelaksanaan penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang ini.
dirancang pada RPP di Modul 2. b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan

B. Fokus Modul praktik pembelajaran dan penilaian.

2. Instruktur

Fokus modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Bahasa a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses
dan Sastra Inggris oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan panduan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan melalui b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran.
micro teaching.

C. Review Video Pembelajaran


(Sesuai Mata Pelajaran)
Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran dan penilaian, lakukan review terhadap video mata
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk mengidentifikasi:

1. Kesesuaian dengan karakteristik dan prinsip pembelajaran


2. Model Pembelajaran
3. Panduan pelaksanaan Penilaian

Kemudian membahasnya dalam kelompok.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

94 95

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar fBerikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap

96 97

A. Uraian Singkat Materi


1. Pengolahan Hasil Penilaian

Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan
melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada
setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.

Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

a. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan rekapitulasi dan


membuat deskripsi pencapaian sikap selama satu semester.

1. Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta


didik yang memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku
perlu bimbingan (PB) yang dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual
maupun sikap sosial.
2. Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.
3. Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial
berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
4. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata
pelajaran dan guru BK. Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sosial, wali kelas menyimpulkan rumusan
Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap
deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
5. Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari
guru mata pelajaran lain dan guru BK dengan deskripsi menggunakan
kalimat mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif
dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya, kesimpulan sikap sosial
dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh kesimpulan
sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi
menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol
positif dan sikap yang perlu bimbingan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial
rapor.
98 99
Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual Tanggung Kerjasama Perduli Pro-aktif
Jawab Deskripsi dalam
No Nama
Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB
Ketaatan Berperilaku Berdoa Toleransi
Beribadah Syukur Beragama Deskripsi dalam 1. Agus √ √ √ √
No Nama
Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB 2. Enung √ √ √ √

1. Deni √ √ √ √ Deni sangat baik 3. Ismun


dalam ketaatan 4. Ninik √ √
beribadah, berperilaku
syukur, berdoa, dan
toleransi bergama
2. Hamka √ √ √ √ Dengan bimbingan
dan pendampingan b. Penilaian Pengetahuan
yang lebih, Hamka
akan mampu
meningkatkan sikap Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian
dalam ketaatan selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada
beribadah, berperilaku setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh
syukur, berdoa, dan guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap
toleransi bergama dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan
3. Yenny Yenny KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu
memperlihatkan sikap kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir
yang baik dalam pencapaian pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh dengan
ketaatan beribadah, cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama
berperilaku syukur, satu semester.Nilai akhir pengetahuan selama satu semester pada
berdoa, dan toleransi rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk
beragama1) penilaian harian dan penilaian oleh satuan guruan dalam bentuk penilaian
akhir. Nilai akhir tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100
4. Vipti √ √ Diana sangat baik
dan predikat (D- A) sertadilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi
dalam ketaatan
yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
beridah dan dengan
bimbingan dan
Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
pendampingan yang
Kristen dan Budi Pekerti kelas X semester I.
lebih, Vipti akan
mampu meningkatkan
Tabel 11. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan
sikap toleransi
beragama

Penilaian ke Penilaian
No KD Keterangan
Akhir
1 2 3 4 ...

Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap untuk Yenny diambil hanya dari 1. 3.1 PH1 PH2 PA
guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
2. 3.2 PH3 PH4 PA

3. 3.3 PH5 PH6 PH7 PA

4. 3.4 PH8 PA

5. 3.5 PH9 PA

... ...

Keterangan: PH: Penilaian Harian; PA: Penilan Akhir

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4
Kristen dan Budi Pekerti kelas X semester I. dalam satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada
100 rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta 101
Tabel 12. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.

Penilaian Contoh :
Hasil Penilaian Harian Rerata
No Nama KD Akhir Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Pendidikan
(Pembulatan)
Semester Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas X yang dilakukan melalui praktik
1 2 3 4 ...
pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan
1. Ani 3.1 75 68 70 71 KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga dinilai melalui
satu kali produk.
3.2 60 66 70 65

3.3 86 80 90 80 84 Tabel 13. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan

3.4 80 95 88
Nilai Akhir
3.5 88 80 84 KD Praktik Produk Proyek Protofolio
(Pembulatan)
Nilai Rapor 78 4.1 87 87
4.2 66 75 75
Keterangan: 4.3 92 92
4.4 75 82 79

1. Penilaian harian dilakukan oleh guru dengan cakupan meliputi Rerata 83


seluruh indikator dari satu kompetensi dasar
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan Keterangan:
oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian meliputi 1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata
semester tersebut karena menggunakan proyek dan produk.
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri 2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai
atas PH dua kali dan PAS satu kali, maka nilai pengetahuan pada akhir pada setiap KD.

KD 3.1 = 75 + 68 + 70 = 71 3. Nilai Rapor = 92 + 75 + 87 + 78,50 = 83,13 ≈ 83 (pembulatan).


4
3
4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi
4. Nilai ahkir rapor = 71 + 65 + 84 + 88 + 84 = 78
5 yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama

satu semester. Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah:
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh
“Memiliki keterampilan menyusun teks Recount dalam bentuk
peserta didik dan/atau kompetensi yang masih perlu ditingkatkan.
biografi.
Pada nilai diatas yang kuasai peserta didikadalah KD 3.4 dan
yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.

Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan membedakan teks


2. Pelaporan Hasil Belajar
Report pada fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan,
namun perlu peningkatan kemampuan menafsirkan proverb dan Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual,
riddle pada unsur kebahasaan. sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang
menonjol dalam satu semester.
c. Penilaian Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/


praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik
KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah
nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan
objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan
proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian
KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk
Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
102 103
Agus:
Form Rapor Form Pengolahan
Predikat Deskripsi Semester 1 Semester 2 Rerata
No Mata Pelajaran KKM Keteranganan
Baik Selalu bersyukur dan berdoa Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap

sebelum melakukan kegiatan


Kelompok A
serta memiliki toleran pada
agama yang berbeda. 1. Pendidikan Agama
60 75 76 77 80
Ketaatan beribadah mulai dan Budi Pekerti
berkembang. 2. Pendidikan
Pancasila dan 60 70 70 80 70
Kewarganegaraan
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.
3. Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62 Jumlah
4. Matematika 60 58 60 60 60 59 Tidak tuntas
Agus:
= 2 MP
Predikat Deskripsi 5. Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65
Maka siswa
Baik Memiliki sikap santun, disiplin 6. Bahasa Inggris 60 70 70 70 70 tsb.
dan tanggung jawab yang Kelompok B NAIK KELAS
baik, responsive dalam 1. Seni Budaya 60 65 67 65 70
pergaulan; sikap kepedulian
2. Pendidikan Jasmani,
mulai meningkat.
Olah Raga, dan 60 58 60 62 60 60
Kesehatan

Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian Penilaian yang diterbitkan Ditjen Mandikdasen 3. Prakarya dan
60 70 65 70 70
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Kewirausah
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) Salah satu syatat kenaikan kelas adalah
dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua)
deskripsi singkat yang menggambarkan mata pelajaran yang masing-masing nilai Form Rapor Form Pengolahan
capaian kompetensi yang menonjol dalam satu pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
Semester 1 Semester 2 Rerata
semester. KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak No Mata Pelajaran KKM Keteranganan
mencapai ketuntasan belajar pada semester Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap

Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir Kelompok A
kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka diambil dari rerata semester ganjil dan genap 1. Pendidikan Agama
setiap sekolah wajib memilki kriteria kenaikan pada mata pelajaran yang sama pada tahun 60 65 70 70 70
dan Budi Pekerti
kelas yang mengacu kepada Panduan pelajaran tersebut.
2. Pendidikan
Pancasila dan 60 65 65 70 70
Kewarganegaraan
Jumlah
3. Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Tidak tuntas
4. Matematika 60 60 70 56 63 58 = 3 MP
5. Sejarah Indonesia 60 70 70 72 75 Maka siswa
6. Bahasa Inggris 60 65 68 70 70 tsb.
TIDAK NAIK
Kelompok B
KELAS
1. Seni Budaya 60 75 75 75 75
2. Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan 60 60 60 60 58 59
Kesehatan
3. Prakarya dan
60 75 75 75 75
Kewirausah

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

104
B. Fokus Modul 105

Fokus modul ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Inggris oleh guru sesuai dengan panduan penilaian SMA Kurikulum 2013.
Praktik pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melaluikerja kelompok.

C. Penugasan
1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan
menggunakan data yang diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mapel)
2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil
belajar.

D. Refleksi
1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang dalam


pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas
pada modul ini.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan
praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses


praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan
dan pelaporan hasil belajar

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Anda mungkin juga menyukai