Diterbitkan oleh
1
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033
Pengarah
Penanggung Jawab
Koordinator Pelaksana
Penulis Modul
Editor
Layout
2
Kata Pengantar 3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan
implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.
Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 2.151 SMA yang
tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2016/2017, implementasi
Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/ kota menjadi 3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan
jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.
Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pelatihan
Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013 dalam bentuk
modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata pelajaran dan panduan
teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi
pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan penilaian di sekolah.
Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah pendukung
pembelajaran Kurikulum 2013.
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar 65
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR PROGRAM
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA
6 TAHUN 2016 7
Jam Narasumber/
No Materi
@ 45’ Instruktur
A. Materi Umum (16 Jam)
Jumlah 52
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Hari Pertama
1 08.00-08.45
2 08.45-09.30
3 09.30-10.15
10.15-10.30
4 10.30-11.15 Registrasi
5 11.15-12.00 Registrasi
12.00-13.30 Istirahat
7 14.15-15.00 Pembukaan
17.15-19.30 Istirahat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
10 11
1 08.00-08.45 Pembelajaran Aktif 1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel
2 08.45-09.30 Pembelajaran Aktif 2 08.45-09.30 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
3 09.30-10.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 3 09.30-10.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
4 10.30-11.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 4 10.30-11.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
5 11.15-12.00 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, Dan Penilaian 5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
6 13.30-14.15 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa 6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
7 14.15-15.00 Peran Keluarga Dalam Pembelajaran Siswa 7 14.15-15.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
8 15.30-16.15 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 8 15.30-16.15 Analisis Penilaian Hasil Belajar
9 16.15-17.00 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 9 16.15-17.00 Analisis Penilaian Hasil Belajar
10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan Dan Pendampingan Berbasis Sekolah 17.00-17.45 Analisis Penilaian Hasil Belajar
11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan Dan Pendampingan Berbasis Sekolah 11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel 12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, Dan Pedoman Mapel 13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Hari Keempat
12 13
10.15-10.30 Istirahat
12.00-13.30 Istirahat
15.00-15.30 Istirahat
10 17.45-19.30 Istirahat
Hari Kelima
10.15-10.30 Istirahat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
14 15
Pendahuluan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti
A. Rasional
Modul tersebut dapat digambarkan dalam peta modul sebagai berikut;
16 17
Kurikulum 2013 mengalami beberapa yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan
perkembangan dan perbaikan sejak karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi
digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus
kurikulum tersebut berlandaskan pada dan buku teks (baik lingkup materi maupun
landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit
Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan dalam dokumen kurikulum tentang perlunya
Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. penyederhanaan; (5) penegasan kembali
Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar pengertian pembelajaran saintifik yang bukan
masukan dari berbagai lapisan publik satu-satunya pendekatan dalam proses
(masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan
tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, perbaikan teknis buku teks pelajaran agar
dokumen, dan implementasi kurikulum yang mudah dipelajari oleh peserta didik.
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari
berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, bertujuan agar selaras antara ide, desain,
terdapat beberapa masukan umum, antara dokumen, dan pelaksanaannya. Secara
lain adanya pemahaman yang kurang tepat khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan
oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata
penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku
2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada teks.
Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi dan lingkup materi.
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti
Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh Kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah sebagai berikut:
praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat
18 yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya, 19
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti
B. Bahan Bacaan
Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca
dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan
20 tugas-tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 (tiga 21
puluh dua) jam pelajaran,@45 (empat puluh lima) menit. Dengan demikian gunakanlah dengan
waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan
Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan untuk membaca Peraturan Menteri
inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok. Terakhir, aktif bertanya dan
Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya
mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari modul ini.
antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran. Selain itu Anda dianjurkan juga untuk
memahami buku teks Matematika dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan
SMA, antara lain sebagai berikut.
1. Hand Out Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Selamat mengikuti pelatihan,
semoga sukses merubah
2. Panduan Penyusunan RPP
3. Silabus Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
4. Pedoman Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
5.
6.
Model-Model Pembelajaran
Panduan Muatan Lokal pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti menjadi
7. Panduan Penilaian
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan: Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
22 23
A. Fokus Modul
Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit yang masing-masing membahas
materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Pada akhir setiap unit Anda mengerjakan tugas berdasarkan Lembar Kerja dan memberikan
tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap
kegiatan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
24 25
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
26 27
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir
dan bertindak yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
Contoh;
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap
mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
• Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada
satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu
• Kompetensi Inti adalah muara kompetensi kelas pencapaian semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu
• Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar 2. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi
melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema Pembelajaran
30 gambar 1. 31
Pengembangan indikator dan materi hanya mengajarkan teori atau konsep Kristiani,
a. Kompetensi Inti (KI-1 dan KI-2) memberikan arah tingkat kompetensi pembelajaran merupakan 2 (dua) kemampuan melainkan memberikan pembelajaran langsung
spiritual dan sosial yang diajarkan dan diteladankan untuk dimiliki oleh yang harus dikuasai seorang guru sebelum tentang sikap spiritual dan sosial yang sesuai
peserta didik. mengembangkan RPP dan melaksanakan dengan ajaran Kristen.
b. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pembelajaran. Melalui pemahaman guru
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik. terhadap keterkaitan SKL, KI dan KD dapat Untuk melakukan analisis kompetensi dan
c. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi membantu guru dalam mengembangkan IPK. mengembangkan IPK disarankan agar Anda
pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara Kristen dan Budi Pekerti. tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman
penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung. Mata Pelajaran dan Silabus Pendidikan Agama
d. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kristen dan Budi Pekerti terbaru.
memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap dapat diartikan sebagai proses perubahan
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi baik kognitif, afektif, dan keterampilan kearah Gambar 4 dibawah ini menggambarkan
dasar dari KI-2 dan KI-1. kedewasaan sesuai dengan kebenaran rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi
e. Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, logika. Pendidikan Agama Kristen dan Budi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu
kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik Pekerti memiliki karakteristik yang berbeda KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.
dalam RPP maupun dalam Silabus. dengan mata pelajaran lain, karena tidak
Analisis kompetensi dan pengembangan IPK dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus 1. Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Pendidikan Agama Kristen
dan Budi Pekerti kelas X;
KD 3.2. Memahami makna nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
KD 4.2. Menerapkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan melalui berbagai aktivitas.
KD 1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan sosial.
KD 2.2. Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial;
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
2. Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang
seperti pada Tabel 1 berikut. dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi,
32 dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang 33
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi tercantum dalam tabel berikut.
Dalam KD 4.2. peserta didik harus memiliki kompetensi awal mengenal, mengidentifikasi dan Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ • merencanakan
menemukan cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani melalui berbagai aktivitas serta melakukan cara- ciptaan • mendesain
cara tersebut dalam semua aktivitasnya. Kata kerja ‘mengenal, mengidentifikasi, menemukan cara mengembangkan produk baru • menghasilkan
dan melakukan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘menerapkan’. Untuk KD 1.2. mata • mekonstruksi
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, peserta didik harus memiliki kompetensi • merekonstruksi
awal antara lain mengenal, mengetahui, memahami dan melakukan nilai-nilai Kristiani berdasarkan
pembelajaran berdasarkan KD 3.2. dan KD 4.2. Kata kerja ‘mengenal, mengetahui, memahami
dan melakukan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘menghayati’.
Untuk KD 2.2. peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain menemukan cara Yesus
dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani berdasarkan pembelajaran dan pengalaman belajar sesuai Higher Order Thinking Skills (HOTS) digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan
KD 3.2. dan KD 4.2. Selain itu peserta didik terlebih dahulu harus memiliki kompetensi melakukan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan
dan mencontohkan cara Yesus mewujudkan nilai-nilai Kristiani. Kata kerja ‘menemukan, melakukan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD
dan mencontohkan’ menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja ‘meneladankan’. sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru
(HOTS). dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
34 3.1.1. Menganalisis berbagai pelanggaran HAM di Indonesia yang merusak 4.2.1 Mengenal cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan 35
kehidupan dan kesejahteraan manusia. keadilan
Indikator : 4.2.2 Mengidentifikasi cara mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih
dan keadilan, dengan cara yang benar seperti yang diajarkan Yesus.
3.1.1.1. Menentukan fokus penting dalam pelanggaran HAM yang 4.2.3 Menemukan cara yang benar dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani :
terjadi dalam salah satu kasus. kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan social
3.1.1.2. Menemukan koherensi antara konteks masyarakat sosial 4.2.4 Melakukan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan dengan cara
setempat dengan tindakan pelanggaran HAM yang benar seperti yang diteladankan Yesus
4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi IPK untuk KD 1.2. adalah :
dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu makna,
kesetiaan, kasih dan keadilan. 3.2.1 Mengenal nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
3.2.2 Mengetahui nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3 berikut. 3.2.3 Memahami nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
3.2.4 Melakukan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi
IPK untuk KD 2.2. adalah :
B. Penugasan
2. Mengidentifikasi Kristiani
3. Menemukan
4. Melakukan
1.2. Menghayati 1. Mengenal nilai-nilaiKristiani
2. Mengetahui kesetiaan,
Coba Anda kutip pasangan KD-KD pada KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, lalu analisis dengan
3. Memahami kasih, dan
menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan bersama rekan anda!
4. Melakukan keadilan
2.2. Meneladani 1. Menemukan cara Yesus mewujudkan
2. Melakukan kesetiaan,kasih dankeadilan
3. Mencontohkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian
36
C. Refleksi 37
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
38 39
Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-1, KD-2, KD-3 dan KD-4, maka Anda harus
mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.
Contoh :
Materi pembelajaran dikembangkan dari materi pokok yang dapat dijabarkan dari Kompetensi
Dasar pada KI 1, 2, 3, dan 4, sehingga untuk contoh pada unit 1 (satu) materi pokoknya adalah :
a. Pengertian nilai-nilai Kristiani
b. Pengertian kesetiaan, kasih dan keadilan
c. Cara Yesus mewujudkan kesetiaan, kasih dan keadilan
d. Cara meneladani Yesus mewujudkan kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam kehidupan sosial
Selain itu dalam menentukan materi pembelajaran Anda diharapkan memperhatikan konten
materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif dan
keempatnya tidak menunjukkan urutan hirarki.
Materi Pelajaran : Berbagai tindakan pelanggaran HAM dalam hubungannya dengan nilai keadilan
dalam kehidupan sosial.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
1. Kesetiaan (Faithfulness)
Berikut adalah contoh pengembangan materi berdasarkan materi pokok dari pasangan KD-KD
2. Kasih (Love)
pada KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 :
3. Keadilan(Justice)
a. Pengertian nilai-nilai Kristiani
b. Pengertian kesetiaan, kasih dan keadilan
Kata ‘nilai’ yang dimaksud dalam modul ini bukanlah nilai dalam bentuk angka atau harga
suatu benda, melainkan apa yang dianut oleh seseorang atau sekelompok masyarakat dan 1. Kesetiaan
dapat dijadikan landasan, alasan atau motivasi bahkan prinsip hidup. Nilai yang dianut tersebut Kesetiaan dalam ajaran Kristen didasarkan pada kesetiaan yang dalam
merupakan landasan untuk berperilaku atau bertindak. Semua orang sebenarnya memiliki nilai- bahasa Yunani, pistis, yaitu sifat Allah. “Aku sekali-kali tidak akan
nilai yang digunakan untuk menilai atau menentukan apakah suatu perilaku atau tindakan dapat membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau
dikatakan baik atau buruk. Nilai-nilai yang dimiliki biasanya telah terbentuk sejak kecil, yang (Ibrani 13:5b). Kesetiaan dalam perkara kecil adalah ujian karakter yang
diperoleh melalui hubungan dengan orang-orang disekitarnya mulai dari dalam keluarga, sahabat, dipercaya dapat membangun kesetiaan dalam perkara yang lebih besar,
sampai dengan lingkungan masyarakat. seperti yang disebutkan dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:
14-30).
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Allah. Abram adalah seorang yang kaya di Ur-Kasdim, tinggal ditengah-
tengah masyarakat penyembah berhala. Tetapi, Allah memanggil Abram
hatimu dan dengan segenap jiwamu yang besar dan memasyurkan namanya. Dan Allah mengubah nama
Abram menjadi Abraham. Abraham telah melewati ujian iman yang sulit,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Demikian juga dengan Ayub. Meskipun harus kehilangan seluruh harta, (Yohanes 15:13). Kasih adalah kekuatan dari dalam yang mendorong
anak-anaknya bahkan isterinya sendiri meninggalkannya, namun Ayub untuk melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan
42 tetap mempertahankan imannya kepada Allah. Ia menjalani semua dalam hal pribadi, untuk melakukan pengorbanan diri demi kebaikan 43
cobaan dengan kesetiaan yang tak tergoyahkan. orang yang dikasihi, atau sebuah kekuatan yang tulus.
Hudson Taylor, seorang misionaris perintis ke Cina, mengatakan bahwa Dalam kitab Galatia Paulus menggunakan kata ‘agape’ untuk digunakan
perkataan Yesus dalam Markus 11:22, “Percayalah kepada Allah!” dapat menggambarkan kasih yang akrab dan kesukaan untuk melakukan hal-
diterjemahkan menjadi, “Bersandarlah pada kesetiaan Allah.” D. Martyn hal yang menggembirakan. Agape menggambarkan kasih Allah kepada
Lloyd-Jones, seorang mantan pendeta Westminster Chapel di London, manusia. Kasih harus diwujudkan dalam perbuatan praktis kepada
berkata: mereka yang membutuhkannya. Kasih bukan sekedar sebuah kebajikan
yang dangkal karena menuntut tanggapan yang mendasar dari hati
seseorang terhadap kasih Allah yang telah mendahuluinya (1 Korintus 13,
Yohanes 4:49, Galatia 5:22). Bentuk khas dari kasih agape adalah :
“Iman berarti bersandar pada a. Kasih dalam persekutuan orang percaya (Yoh. 15:12,17, Gal.
salah. Iman tidak memandang Alkitab, dalam kitab Yohanes 13: 35 berkata: “Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau
kamu saling mengasihi”. Apapun yang kita lakukan untuk memberikan
berbagai kesulitan yang ada kesaksian tentang Tuhan Yesus, tanpa kasih semua itu tidak ada artinya.
Allah adalah kasih dan Ia telah mengasihi kita. Karena itu, orang yang
atau siapakah yang sedang mengenal Allah haruslah mengasihi (1 Yoh 4:8,11). Kasih itu berasal dari
Allah (1 Yoh 4:7) dan seseorang memiliki kapasitas mengasihi karena
Allah terlebih dulu mengasihinya (1 Yoh 4:19). Mengasihi adalah salah
mempraktikkannya, melainkan hanya satu tanda bahwa ia lahir dari Allah dan mengenal Allah. Sebaliknya,
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya menunjukkan bahwa ia
memandang pada Allah, hanya tidak mengasihi Allah dan tidak mempunyai hidup kekal (1 Yoh 4:20). Ada
tiga alasan mengapa orang Kristen mengasihi orang lain, yaitu :
berkepentingan dengan Allah, sebab a. Meneladani kasih Allah (Matius 5:44-45, Efesus 5:2, 1 Yohanes
4:11)
kekuatan iman seseorang senantiasa b. Kristus mati untuk semua orang (Roma 14:15, 1 Korintus 8:11)
c. Mencerminkan Kristus dalam dirinya (Matius 25:40).
diukur dari tingkat pengenalannya Esensi dari kasih adalah pengorbanan diri yang didasarkan pada
pengorbanan diri Kristus di atas kayu salib. Kita tahu arti kasih karena
tentang Allah”. Kristus sudah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (1 Yoh. 3:16). Orang
yang memiliki kasih seperti ini menunjukkan bahwa ia memiliki hidup
kekal.
2. Kasih
Kasih adalah ciri kehidupan Kristen. Kasih yang dimaksudkan adalah
kasih agape yang dinyatakan dengan kesediaan untuk menerima orang
memenuhi tuntutan hukum Allah
yang terealisasi dalam mengasihi
lain apapun keadaannya, mengampuni tanpa batas, memberikan diri/
hidup bagi kehidupan orang lain dan berbagi dengan sesama yang
membutuhkan, tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
sendiri, serta memelihara alam Tuhan Yesus mewujudkan nilai kasih dengan cara :
semesta dengan bertanggung jawab 1. memberikan diri-Nya menjadi korban untuk menebus dosa isi dunia
(Yohanes 3:16).
kepada Allah.
2. menyembuhkan banyak orang sakit, membangkitkan orang mati dan
mengadakan mujizat bagi orang banyak (Matius 8:1-17).
3. mengajarkan cara berdoa, cara beribadah dan cara hidup yang
dikehendak oleh Bapa melalui khotbah, perumpamaan dan mujizat
(Matius 6:5-13).
4. mendoakan murid-murid dan orang percaya (Yohanes 17:20)
3. Keadilan
Keadilan adalah sifat Allah. Nilai keadilan dalam ajaran Kristen Tuhan Yesus menunjukkan nilai keadilan dengan cara :
dihubungkan dengan sifat Allah yang adalah adil. Allah adil: Ia menopang
seluruh tatanan kehidupan alam semesta dan bertindak adil terhadap 1. menyatakan kebenaran (Yohanes 14:6)
umat manusia sesuai hukum yang telah ditetapkan-Nya. Tekad Allah 2. menunjukkan kesalahan (Matius 21:32)
untuk menghukum orang berdosa dengan maut bersumber pada 3. mengampuni dosa (Matius 6:14-15)
keadilan-Nya (Roma 6:23); Ia marah terhadap dosa karena Ia mengasihi 4. memberikan keselamatan (Lukas 1:77)
manusia. Keadilan Allah tidak bertentangan dengan kasih-Nya. Ia 5. memberikan Roh Kudus sebagai Penolong yang lain setelah kenaikan-
menghukum orang berdosa tetapi Ia juga merelakan Anak Tunggal-Nya Nya ke surga (Kisah Para Rasul 1:8)
untuk menjadi korban penebusan bagi manusia berdosa.
Dalam kehidupan manusia, keadilan terealisasi pada perilaku d. Cara meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesama. Dalam Alkitab, Musa keadilan dalam kehidupan sosial
membicarakan keadilan dihubungkan dengan neraca-neraca dan batu-
batu timbangan yang betul (Imamat 19:36) atau utuh dan tepat (Ulangan Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, memang
25:15), dalam Bahasa Ibrani menggunakan kata tsedeq. Musa menuntut bukan hal yang mudah. Tetapi justru itu yang dikehendaki-Nya. Meneladani Yesus berarti
para hakim Israel menghakimi dengan pengadilan yang adil (Ulangan 16: melakukan seperti yang telah dilakukan Yesus, yang ditujukan baik kepada Allah, kepada diri
18, 20). sendiri dan kepada sesama serta alam semesta. Seseorang dapat dikatakan telah memiliki dan
memenuhi nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, apabila ia telah merendahkan diri
Dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen menerjemahkan nilai-nilai untuk melakukan dengan mencontohi Yesus. Jika seseorang tidak dapat mengampuni orang yang
keadilan ini dalam perilaku dan perlakuan terhadap diri sendiri dan bersalah kepadanya, bisa dikatakan bahwa sesungguhnya ia belum mau menerima pengampunan
sesama. “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat yang diberikan oleh Yesus. Jika seseorang belum dapat memberikan apa yang menjadi hak orang
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepadamereka. itulah isi seluruh lain, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya ia belum berlaku adil, dan masih banyak contoh yang
hukum Taurat dan kitab para nabi” (Matius 7:12). lain.
Yesus tidak hanya mengajarkan kesetiaan, kasih dan keadilan. Ia telah melakukannya dan karya-
Nya menjadi standar bagi perwujudan nilai-nilai kesetiaan, kasih dan keadilan yang harus dilakukan
juga oleh orang Kristen.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang 3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain
dipergunakan yang relevan)
46 47
Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
digambarkan sebagai Gambar 5 berikut. berikut.
Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh
berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan diuraikan sebelumnya.
secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan dengan kompetensi dasar atau materi
materi sebagai bahan pembelajaran yang pembelajaran. Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan
memerlukan sumber belajar, baik berupa buku lokal/lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
teks, buku lain yang relevan, internet, atau Sebagai contoh, untuk KD 1.2., KD 2.2., KD Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan,
alam. Untuk memahami materi tersebut ada 3.2. dan KD 4.2., sumber belajar utamanya dan keterampilan untuk:
kemungkinan peserta didik memerlukan alat/ adalah Alkitab, buku teks Pendidikan Agama a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
media, sehingga guru harus memperhatikan Kristen dan Budi Pekerti yang diterbitkan oleh daerahnya; dan
hal ini agar pembelajaran dapat berjalan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
sebagaimana mestinya. Khusus untuk mata tahun 2014, ditambah dengan buku lain yang yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti relevan seperti Alkitab Studi, Ensiklopedi pembangunan nasional.
dan PPKn materi pembelajaran langsung Alkitab Jilid I dan II, Kamus Alkitab. Buku
dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. sumber ini juga disesuaikan dengan buku yang Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3
Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan menjadi referensi guru atau yang tersedia di dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk perpustakaan sekolah. materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
mencapai kompetensi keterampilan dalam Alat belajar harus disesuaikan dengan materi
KD-KI 4. pembelajaran dan sumber belajar yang
digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran • Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
Sumber belajar dapat berupa media cetak untuk KD tersebut Anda dapat menggunakan berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
(buku, modul, majalah, koran, dll), media lembar peraga, ppt, atau lembar kerja. sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
• Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
• Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan- Prosedur 1.Memberi Pengayaan : X X
muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta dan keterampilan yang terdapat pemahaman yang wawancara kepada
48 dalam KD-KI 4 dalam setiap mata pelajaran.. benar tentang beberapa orang 49
Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam kasih, kesetiaan untuk mendapatkan
KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka. dan keadilan. informasi : pendapat
Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai 2. Menjelaskan masyarakat tentang
berikut. hukum kasih tindakan kekerasan
a. Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama yang harus yang dilakukan
dengan Pembina pramuka. dipenuhi dalam orangtua terhadap
b. Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang keKristenan anaknya sendiri
relevan dengan SKU. 3. Mendaftarkan
c. Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan. contoh cara
d. Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan. melakukan kasih
e. Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh 4. Melakukan
dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan proyek kasih
dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka. dalam hidup
f. Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut. sehari-hari
Contoh;
Metakognitif Membuat laporan Pengayaan : X X
Format hasil analisis materi dalam buku teks mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi
hasil analisis Menghubungkan hasil
Pekerti sebagai berikut:
tentang tindakan analisis, pandangan
kekerasan yang masyarakat dan
Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
dilakukan oleh konsep Kristiani
orangtua dan
laporan tentang
Pengetahuan Materi Reguler Materi Remedial/ Muatan Lokal Materi yang dapat
proyek kasih
Pengayaan diaktualisasikan dalam
Kegiatan Kepramukaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 1 Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (skl), Kompetensi Inti-kompetensi Dasar (ki-kd), Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
C. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
52 53
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik
dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk
mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang sesuai dengan potensi, bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya Kategori Deskripsi
disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai
Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian
54 contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru 55
(Analyze) penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting),
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi
menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding
lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik
coherence/integrating/outlining/structuring), menemukan pikiran
untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi.
pokok/bias/nilai penulis (attributing/deconstructing) H
Berikut adalah contoh pembelajaran yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta O
(Evaluate) (checking/coordinating/detecting/monitoring/testing), menilai T
Kompetensi Dasar : 1.2. / 2.2. / 3.2. / 4.2. metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah S
Materi Pembelajaran : Nilai-nilai Kristiani : keadilan (critiquing/judging)
Mencipta Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian
Pembelajaran dengan karakteristik kontekstual terjadi ketika peserta didik diminta mencari dan (Create) (planning/designing), mengembangkan produk baru (producing/
menemukan kasus atau permasalahan sehubungan dengan penyimpangan dalam penerapan constructing)
nilai keadilan yang dialami oleh dirinya sendiri, atau yang dialami oleh orang-orang disekitarnya
(keluarga, teman, tetangga), atau yang dialami sekelompok orang tertentu / masyarakat dalam
golongan tertentu, dan lain-lain. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang latar belakang
peristiwa, apa saja yang terjadi, dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kasus atau permasalahan
yang ditemukan. Kegiatan ini mendekatkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5di atas, ada kemampuan berpikir
yang dialami, didengar dan dilihat oleh peserta didik, sehingga dapat menyentuh kehidupan pribadi yang lebih tinggi (higher order thinking skills = HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik
peserta didik. Pengalaman ini dapat mempengaruhi peserta didik hingga mengalami perubahan yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam
mindset, sikap dan perilaku yang lebih baik. pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut
dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang
Pembelajaran dengan karakteristik kolaboratif terjadi pada saat peserta didik bekerja sama dikembangkan dari KD-KI 3.
mencari dan menemukan kasus atau permasalahan, mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, berdiskusi dan bertukar pendapat, mencari dan menemukan cara pemecahannya, hingga Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik memilki keterampilan berpikir
menemukan cara mencegah agar tidak terjadi kasus atau permasalahan serupa. Pembelajaran tingkat tinggi (HOTS).
menjadi pengalaman belajar yang penuh makna karena peserta didik tidak hanya menjadi
pendengar melainkan pelaku pembelajaran. Bukan contoh soal saja, tapi ditambah dengan contoh pembelajaran yang menggambarkan proses
pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Materi pembelajaran dikembangkan adalah menganalisis pelanggaran HAM dengan mengacu
Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis, logis, pada Alkitab.
dan sistematis sesuai dengan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti serta Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson
mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut. a. Menganalisis latar belakang terjadinya pelanggaran HAM dalam salah
satu kasus HAM.
Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif b. Menentukan fokus penting dalam pelanggaran HAM dalam sebah kasus.
c. Menentukan koherensi antara konteks masyarakat social setempat
dengan tindakan pelanggaran HAM yang terjadi.
d. Menemukan (mengkreasi) cara mengaplikasikan HAM dengan benar,
Kategori Deskripsi
yang dapat dilakukan dalam pergaulan remaja diantara masyarakat
Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; majemuk yang dilakukan secara kontekstual.
(Remember) memanggil/recalling/retrieving)
Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat
(Understand) sendiri (interpretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating,
mengklasifikasi/classifying/categorizing, meringkas/summarizing/
abstracting, menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating,
predicting, membandingkan/comparing/contrasting/mapping/
matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)
Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing)
(Apply) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan pasangan KD 3.2 dan 4.2. 3. Model-model Pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas X di atas.
56 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan 57
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
Orang muda yang kaya raya itu telah berusaha memenuhi semua tuntutan hukum
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
Taurat. Ia ingin masuk kedalam kerajaan surga. Tuhan Yesus menyuruhnya menjual
semua hartanya lalu membagi-bagikan kepada orang miskin. Dengan begitu ia dapat
a. Kegiatan Pendahuluan
mengikut Yesus. Tetapi pada akhirnya orang muda yang kaya ini pergi dengan gelisah
dan tidak merasakan damai sejahtera, oleh karena….
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. belum waktunya ia masuk kerajaan surga
1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
b. ia tidak senang orang lain menikmati hartanya
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
c. ia seorang pekerja keras yang tidak kenal lelah
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang
d. ia masih ingin hidup dan berusaha sampai sukses
akan dipelajari dan dikembangkan;
e. hatinya terpaut pada harta benda duniawi miliknya
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
Kunci Jawaban : E
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang
akan dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kasih yang sejati adalah kasih yang berasal dari Yesus Kristus. Tidak semua orang dapat
memilikinya, seorang yang paling baik sekalipun tidak dapat memilikinya. Dalam ajaran
b. Kegiatan Inti
Alkitab, nilai kasih dapat dimiliki seseorang apabila ia telah melewati suatu peristiwa penting
dalam hidupnya, yaitu….
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
a. sadar dan menyesali dosa-dosanya
kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
b. mendapat kasih dari keluarganya
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
c. menerima kasih sejati dari Kristus
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
d. merasakan cinta kasih dari seseorang
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
e. menerima pengampunan dari sesama
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran
berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan
Kunci Jawaban : C
karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan
sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus
Perhatikan beberapa tokoh dengan peristiwa hidupnya, berikut ini :
memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi
1. Yudas Iskariot menerima 30 keping perak
dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti,
2. Nabot dibunuh setelah difitnah dan kebun anggurnya dirampas
kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
3. Paulus mengirimkan Onesimus kepada Filemon
lain yang tercantum dalam silabus.
4. Ishak memberkati Yakub, pada saat Yakub membawa makanan
5. Tuhan Yesus bercakap-cakap dengan perempuan Samaria
c. Kegiatan Penutup
6. Yusuf mengampuni saudara-saudara yang pernah menjualnya
Kegiatan penutup terdiri atas:
Tokoh dan peristiwa yang menunjukkan sikap keadilan yang benar menurut Alkitab,
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat
terdapat pada nomor….
rangkuman/ simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap
a. 1, 2, 4
kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan
b. 2, 3, 5
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
c. 3, 4, 5
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan
d. 3, 5, 6
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
e. 4, 5, 6
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
Kunci Jawaban : D
hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses
pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
c. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. d. Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang
Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. diajukan, sehingga peserta didik dapat memprediksi dugaan yang paling
60 Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 61
menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek,
(3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,(4) e. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didikuntuk menyajikan hasil temuannya.
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. 4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
Kegiatan monitoring perkembangan proyek merupakan kegiatan
guru dan peserta didik. Guru bertanggungjawab untuk melakukan Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran
monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam
Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif,
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong
merekam keseluruhan aktivitas yang penting. peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat
meningkatkan sifat percaya diri.
Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka sendiri, sesuai
dengan tahap perkembangan proyeknya, sehingga memungkinkan Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
mereka untuk terus melakukan perbaikan dan akhirnya diperoleh suatu pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan
proyak yang sudah sesuai dengan kriteria penugasan. karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai
e. Menguji hasil. berikut.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau penyajian proyek.
Pada kegaiatan ini, guru dapat mengukur ketercapaian kompetensi a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran,
peserta didiknya, dan peserta didik dapat melihat dimana kekurangan sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan
dan/atau kelebihan proyek yang mereka hasilkan berdasarkan masukkan model yang diuraikan diatas, tetapi menggunakan model khusus untuk
dari peserta didik/kelompok lain serta masukkan dari guru. mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran bahasa
menggunakan pembelajaran berbasis teks.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik dan guru melakukan b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi
Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya untuk
untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.
pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan
saintifik.
4. Langkah-langkah dalam model Inkuiri terdiri atas:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
B. Penugasan
Contoh:
Dengan memperhatikan karakteristik pemilihan model di atas, serta hasil analisis terhadap KI-KD,
62 Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus, maka untuk KD 3.1 dan 4.1 seperti diuraikan sebelumnya, 63
serta memperhatikan indikator sikap dari KI 2 yaitu disiplin, kerja sama, dan sikap kritis, maka
pembelajaran akan disajikan dengan model Discovery sebagai berikut.
Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dengan KD-KI 3 dan KD-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
1. Stimulation (memberi stimulus);
Guru menyajikan bahan kajian berupa bacaan, penjelasan tentang situasi
tertentu, atau menayangkan video / gambar yang berkaitan dengan
C. Refleksi
kekerasan terhadap anak.
5. Verification (memverifikasi);
Peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan
data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik
dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu
kesimpulan.
6. Generalization (menyimpulkan);
Peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya
pada kasus kekerasan lainnya, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih
pengetahuan metakognisi peserta didik.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
64 65
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru
bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn pelaksanaan Berikut adalah contoh jurnal dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.
penilaian sik.ap dilakukan sesuai dengan karakteristik KD,IPK, dan materi pembelajaran. Penilaian Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 52 Jakarta
66 sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut. Tahun pelajaran : 2015/2016 67
Kelas/Semester : X / Semester I
a. Perencanaan penilaian sikap Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri, penilaian
antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan
guru. Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik No Waktu Nama Kejadian/ Butir POS/ Tindak
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku. Perilaku Sikap NEG Lanjut
Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik sehingga
1 16 Sep 2016 Rogate • Tidak mau Kasih - Dipanggil oleh guru
yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
memaafkan mata pelajaran
baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap
teman yang dan diminta untuk
sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan
berperilaku memberikan alasan
perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan.
tidak sopan sikapnya tersebut.
Untuk menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap
kepadanya
sikap yang akan dikembangkan sekolah .Sikap yang dikembangkan
sekolah harus mengacu pada visi sekolah.
Langkah yang harus dilakukan, yaitu : Narda • Berlaku Kasih - Dipanggil oleh guru
tidak sopan mata pelajaran
1. Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi dengan dan diminta untuk
sekolah . Misalnya “Menciptakan insan berprestasi,berbudaya dan menarik memberikan alasan
bertaqwa.” Sekolah mengembangkan sikap jujur, bertanggung rambut tindakannya tersebut
jawab, kompetitif, disiplin, religius. Rogate
2. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti Theresia • Menolong Kasih dan + Diberikan
dan PPKN instrumen penilaian sikap dapat lebih bervariasi sesuai Rogate yang kesetia-an penghargaan dan
dengan karakteristik kompetensi yng dituntut dalam KD , IPK, diperlakukan ucapan terima kasih
maupun materi pembelajaran. dengan kasar atas sikapnya yang
3. Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk oleh Narda terpuji
melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya disepakati
dst
oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat
pada panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan
Direktorat Pembinaan SMA tahun 2015.
Contoh rubrik penilaian sikap spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti:
b. Pelaksanaan penilaian sikap
Nama Peserta didik : Intan Paramitha
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama
Kelas : X MIPA 1
pembelajaran satusemester.Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru
BK, dan guru mata pelajaran sertapeserta didik.Penilaian sikap spiritual
dilakukan menggunakan berbagai instrumen dan dilakukan oleh guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti di dalam No Sikap Spiritual Yang Dinilai Skor Maksimal Skor Perolehan
kelas. Selama proses pembelajaran guru mengamati dan mencatat 1. Kesetiaan membawa Alkitab 4 4
perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik. sebagai dalam pembelajaran Pendidikan
hasil pengamatan atau observasimaupun sebagai catatan didalam Agama Kristen dan Budi Pekerti
jurnal, segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima
2. Kasih kepada Allah yang 4 4
laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang diamati bisa berupa
diwujudkan dalam sikap mudah
kesetiaan melaksanakan tugas sampai selesai, ketaatan terhadap
mengampuni teman yang
peraturan mengikuti pembelajaran di kelas, mudah memaafkan teman
berperilaku tidak sopan
yang berperilaku kurang sopan atau salah kepadanya, kedisiplinan,
tanggungjawab, kejujuran, kepedulian, responsive, proaktif, dan 3. Melakukan doa dengan baik 4 4
sebagainya. Jumlah Skor 12 12
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Contoh daftar nilai sikap spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti : Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
masing KD.Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
68 69
Hasil Penilaian Harian Nilai Spiritual 1. Perencanaan penilaian pengetahuan
No Nama 3.2.1. Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan
1. 2. 3. dalam RPP. Karena penilaian kompetensi pengetahuan harus
dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam
1. Intan Paramitha 4 4 4 4
indikator soal yang menggambarkan kemampuan berpikir
2. Narda Novredo 4 4 4 4 tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS).
3. Novi Sihotang 4 3 4 4
Teknik lainnya
misalkan Portfolio,
observasi
Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Contoh penentuan program remedial. Beberapa bentuk pelaksanaan pengayaan yang ditawarkan kepada
Kelas / Semester : X MIPA 1 peserta didik :
70 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1. Membaca salah satu bagian dalam buku bacaan yang 71
Penilaian Harian(PH) ke :2 berhubungan dengan materi menerapkan nilai-nilai Kristiani :
Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2016 kesetiaan, kasih dan keadilan, (salah satu nilai) lalu menuliskan
Bentuk Soal PH : Pilihan Ganda refleksi pribadi terhadap bacaan tersebut.
Kompetensi Dasar : 3.2. Memahami makna nilai-nilai Kristiani: kesetiaan, kasih dan 2. Menuliskan cerita tentang salah satu cara menerapkan nilai-nilai
keadilan dalam kehidupan Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan.
3. Menuliskan pengalaman pribadi tentang cara menerapkan salah
Rencana Test satu nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan.
1 Novredo 70 1.2.4. Memahami Penugasan 80 Tercapai Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilian
makna nilai-… ketrampilan harus mencakup ketrampilan berpikir (abstrak) dan ketrampilan kongkrit untuk mata
pelajaran tertentu. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain
penilaian praktek/kinerja, proyek, dan porto folio. Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada
Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan gambar berikut.
kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah
pembelajaran ulang.
b. Pengayaan
Rencana Test
Catatan : Peserta didik dapat memilih bentuk pengayaan yang ditawarkan oleh guru.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/ Menyusun rubrik penilaian seperti contoh berikut.
kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
72 kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan dapat berupa daftar cek Tabel 8. Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan 73
atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik.
4.2.2. Menemukan cara 4.2.2.1. Peserta didik Laporan rencana Penilaian unjuk
Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan menggunakan lembar pengamatan
yang benar dalam mengidentifikasi kerja kerja
seperti contoh berikut.
mewujudkan nilai-nilai cara yang benar
Hari/Tanggal : 3 September 2016
Kristiani : kesetiaan, mewujudkan
KD : 4.2. Menerapkan cara mewujudkan
kasih dan keadilan kasih, kesetiaan
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan
dalam kehidupan sosial. dan keadilan,
keadilan melalui berbagai aktivitas
yang sesuai
Kegiatan : Proyek
dengan nilai-nilai
kristiani
4.2.3. Melakukan nilai-nilai 4.2.3.1.Peserta didik Laporan pelak- Penilaian laporan
No Kegiatan Yang Diamati Ya Tidak
Kristiani : kesetiaan, melakukan salah sanaan proyek proyek
kasih dan keadilan satu proyek Menerapkan kesetiaan dalam hal membawa
1.
dengan cara yang pilihannya : Alkitab pada saat pembelajaran
benar seperti yang kesetiaan, kasih 2. Melaksankan doa dengan sikap yang benar
diteladankan Yesus atau keadilan di kelas
dalam kehidupan
dst
sebagai remaja
Kristen, dalam
pergaulan
emanfaatan hasil penilaian keterampilan
3. P
sehari-hari.
Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa
komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut
selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian kompetensi
sehingga dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
74
B. Penugasan 75
1. B
uat kisi-kisi lengkap dilanjutkan dengan penyusunan instrumen.
2. Lakukan analisis hasil belajar sesuai dengan data yang Anda bawa.
3. Buat program remedial dan atau pengayaan berdasarkan hasil analisis
pada nomor 2.
C. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
76 77
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran KD 1.2.,
RPP berikut. KD 2.2., KD 3.2. dan KD 4.2. membutuhkan waktu selama 540 menit.
78 Untuk jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan ( 540 : 45 ) X 1 jp = 12 JP. 79
1. Sistematika RPP Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan indikator yang dibuat dan
berdasarkan karakteristik peserta didik dari sekolah Anda.
a. Identitas
Sekolah : SMA Negeri 52 Jakarta b. Kompetensi Inti
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti Kompetensi inti dituliskan dengan caramenyalin dari Silabus dengan
Kelas/Semester : X / Ganjil tetap memperhatikan ketentuan Permendikbud yang berlaku.
Tahun pelajaran : 2016-2017
Alokasi Waktu : diisi melalui anailisa estimasi waktu. c. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
7.2.2. 30 menit
7.2.3. 30 menit
7.2.4. 30 menit
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6. Peserta didik diminta mendeskripsikan keteladanan Tuhan Yesus Berikut ini contohnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti. Instrumen
dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan penilaian menjadi lampiran RPP
82 keadilan. 83
7. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi cara menerapkan
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan, dalam
kehidupan sosial. KD IPK Indikator Soal Tehnik Pelaksanaan
8. Peserta didik diminta merancang proyek untuk melaksanakan Penilaian Penilaian
salah satu nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan keadilan melalui
berbagai aktivitas. 1.2. Menghayati nilai- 1.2.1. Mengenal nilai-nilai Melalui penelitian Alkitab Sikap Penilaian diri
9. Selama kegiatan berlangsung, guru memfasilitasi, mendampingin nilai Kristiani : Kristiani : kesetiaan, dan diskusi: sendiri
dan mengamati kebutuhan peserta didik. kesetiaan, kasih kasih dan keadilan 1.2.1.1. Peserta didik
dan keadilan mengenal bentuk-
Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir dalam kehidupan bentuk kesetiaan, kasih
pembelajaran. Hal yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah social dan keadilan Allah
menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan penilaian untuk dalam hidup pribadi.
mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran,melakukan 1.2.2. Mengetahui 1.2.2.1. Peserta didik Sikap Penilaian diri
refleksi kebermanfaatan pembelajaran yang dirasakan oleh peserta nilai-nilai Kristiani mengetahui tujuan Allah sendiri
didik, dan melakukan tindak lanjut supaya materi ajar yang disampaikan : kesetiaan, kasih menyatakan kesetiaan,
pada hari itu lebih dipahami oleh peserta didik. Kegiatan penutup dalam dan keadilan kasih dan keadilan-Nya
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, misalnya
1.2.3. Memahami nilai- 1.2.3.1. Peserta didik Sikap Penilaian diri
nilai Kristiani : memahami sifat Allah sendiri
1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan dari
kesetiaan, kasih yang adalah setia, kasih
pembelajaran yang dilakukan melalui mereviu indicator yang
dan keadilan dan adil
hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian 1.2.4. Melakukan nilai-nilai 1.2.4.1. Peserta didik Sikap Observasi/
indicator. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP Kristiani : kesetiaan, memiliki sikap yang Penilaian
3. Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan kasih dan keadilan sesuai nilai-nilai Kristiani diri sendiri/
manfaat mempelajari nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih dan : kesetiaan, kasih dan Penilaian teman
keadilan, bagi kehidupan mereka dalam masyarakat sosial, di keadilan sebaya
sekolah, di gereja dan di dalam keluarga. 2.2. Meneladani 2.2.1. Menemukan cara Melalui penelitian Alkitab Sikap Penilaian diri
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang Yesus dalam Yesus mewujudkan dan diskusi: sendiri
diberikan menjadi lampiran RPP mewujudkan nilai-nilai Kristiani 1. Peserta didik dapat
nilai-nilai Kristiani : kesetiaan, kasih mengidentifikasi cara
f. Penilaian : kesetiaan, kasih dan keadilan Yesus mewujudkan
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian dan keadilan nilai-nilai Kristiani :
kompetensi.Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dalam kehidupan kesetiaan, kasih dan
dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian.Untuk lebih mudah social keadilan
dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian
2.2.2. Melakukan cara 2.2.2.1. Peserta didik Keteram- Observasi /
kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal.Berikut ini contohnya pada
mewujudkan dapat melakukan cara pilan Penilaian diri
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai- sendiri /teman
: kesetiaan, kasih nilai Kristiani dalam sebaya
dan keadilan dalam kehidupan sosial
kehidupan social
2.2.3. Mencontohkan cara 2.2.3.1. Mencontoh-kan Keteram- Proyek – Unjuk
Yesus mewujudkan salah satu cara Yesus pilan kerja
nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai-nilai
: kesetiaan, kasih Kristiani : kesetiaan,
dan keadilan dalam kasih dan keadilan
kehidupan sosial dalam kehidupan sosial
3.2. Memahami 3.2.1. Mendefinisikan arti Melalui penelitian dari Tertulis Ulangan harian
makna nilai- kata setia, kasih berbagai sumber dan
nilai Kristiani : dan adil diskusi:
kesetiaan, kasih 1.Peserta didik dapat
dan keadilan mendefinisikan arti kata
dalam kehidupan kesetiaan, kasih dan
keadilan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3.2.2. Membedakan setia 3.2.2.1. Peserta Tertulis Ulangan Harian g. Media/alat dan Sumber belajar
dari tidak setia, dapat menunjukkan Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
84 kasih dari tidak perbedaan antara proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan 85
kasih, adil dari tidak konsep yang benar dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana bagi guru
adil tentang nilai-nilai dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran
Kristiani dengan konsep akan mempengaruhi iklimbelajar, kondisi dan lingkungan belajar yang
yang salah. ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih media pembelajaran
harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta didik, antara lain
3.2.3. Menelom-pokkan 3.2.3.1. Peserta didik Tertulis Ulangan Harian
motivasi, perbedaan individu,emosi, partisipasi umpan balik, penguatan
contoh kesetiaan, dapat mengelompok-
dan penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi
kasih dan keadilan kan contoh konkrit yang
keterbatasan indera, ruang dan waktu. Misalnya dalam pelajaran
sesuai dengan nilai
Pendidikan Agama Kristen Kristen dan Budi Pekerti, media pembelajaran
kesetiaan, kasih dan
yang dapat digunakan antara lain : film, gambar, alat peraga dan
keadilan, dengan benar
sebagainya.
sesuai nilai-nilai Kristiani.
3.2.4. Memahami makna 3.2.4.1. Peserta didik Tertulis Ulangan Harian Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang
nilai-nilai Kristiani memiliki pemahaman efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat mempengaruhi tingkah
: kesetiaan, kasih yang benar tentang laku peserta didik.
dan keadilan makna nilai-nilai Kristiani
: kesetiaan, kasih dan Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh
keadilan. peserta didik dalam belajar,baik secara terpisah maupun secara
4.2. Menerapkan 4.2.1. Mengenal cara 4.2.1.1. Peserta didik Tertulis Formatif terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai
nilai-nilai Kristiani mewujudkan dapat menemukan cara kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang,
: kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani mewujudkan nilai-nilai lingkungan, alam dan sebagainya.Penulisan sumber belajar di RPP harus
dan keadilan : kesetiaan, kasih Kristiani : kesetiaan, jelas dan pasti.
melalui berbagai dan keadilan kasih dan keadilan
aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari
4.2.2. Mengidentifikasi 4.2.2.1. Peserta didik Proyek/ Ulangan harian
cara Yesus dapat menerapkan cara Unjuk & Formatif
mewujudkan mewujudkan nilai-nilai Kerja
nilai-nilai Kristiani Kristiani : kesetiaan,
: kesetiaan, kasih kasih dan keadilan
dan keadilan, dengan cara yang
dengan cara yang benar.
benar seperti yang
diajarkan Yesus.
4.2.3. Menemukan cara 4.2.3.1. Peserta didik Tertulis Ulangan harian
yang benar dalam dapat menemukan
mewujudkan cara yang benar
nilai-nilai Kristiani dalam mewujudkan
: kesetiaan, kasih nilai-nilai Kristiani :
dan keadilan dalam kesetiaan, kasih dan
kehidupan sosial keadilan dalam praktek
kehidupan sosial sehari-
hari.
4.2.4. Melakukan nilai-nilai 4.2.4.1. Peserta didik Proyek/ Ulangan Harian
Kristiani : kesetiaan, dapat menerapkan Keteram- / Unjuk kerja
kasih dan keadilan nilai-nilai Kristiani : pilan
dengan cara yang kesetiaan, kasih dan
benar seperti yang keadilan dengan cara
diteladankan Yesus yang benar seperti
yang diteladankan oleh
Yesus.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
86 87
E. Teknik penilaian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) [disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap Penilaiansetiap pertemuan dimuat
dalam Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian
Sekolah: _________________________ Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada banyak pertemuan]
Mata pelajaran: Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester: _________________________ F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Alokasi Waktu: _________________________
1. Media/alat
A. Kompetensi Inti (KI) 2. Bahan
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang dinyatakan dalam silabus] 3. Sumber Belajar
KI-1:
KI-2:
KI-3:
KI-4: Lampiran-lampiran:
KD pada KI 2 ...
Dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
KD pada KI 3 ...
KD pada KI 4 ...
Catatan :
Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dituliskan mulai dari KI 1 sampai KI 4 , begitu juga
C. Materi Pembelajaran dengan KD dan IPKnya.
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]
D. Kegiatan Pembelajaran
3. Pertemuan seterusnya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Telaah RPP
88 Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan 89
tingkat keseuaian RPP yang disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah
kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses ( Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan
Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah. Format telaah RPP terlampir
B. Fokus Modul
Modul ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari mata
pelajaran Sosiologi yang akan digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan yang
berlaku pada implementasi kurikulum 2013.
C. Penugasan
a. Peserta pelatihan diminta menyusun RPP untuk sepasang KD ( KD dari
KI 3 dan KD dari KI 4) dari mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti.
b. Peserta pelatihan diminta melakukan telaah RPP, Telaah dilakukan antar
teman dalam kelompok.
D. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
90 91
1. Praktik Pembelajaran
1. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6 orang
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi
pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu
penyajian.
3. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran (lampiran 3)
4. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro
Teaching
5. Menyiapkan peserta didik
6. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 30 menit.
1. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-6 orang
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi
pada Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu
penyajian
3. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati
jalannya peer teaching dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses (lampiran 3)
4. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro
Teaching
5. Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok
penyaji sebagai peserta didik
6. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 30 menit
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut.
1. Review RPP yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kemudian,
a. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial lakukan penyesuaian untuk pelaksanaan micro teaching
Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Anda mata pelajaran cukup 2. Laksanakan praktik pembelajaran dan penilaian secara Micro Teaching
menyiapkan jurnal harian. sedangkan mata pelajaran Agama dan budi 3. Secara berkelompok review hasil praktik pembelajaran
pekerti dan PPKn, Bapa/Ibu menyiapkan instrumen penilaian sesuai
dengan yang sudah dirancang di modul 2. Perlu diingat bahwa penilaian
sikap dilakukan secara berkelanjutan sehingga umpan balik kepada
peserta didik diberikan sesegera mungkin.
E. Refleksi
enilaian Pengetahuan
b. P
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan
yang dirancang pada RPP di Modul 2. 1. Peserta
2. Instruktur
Fokus modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Bahasa a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses
dan Sastra Inggris oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan panduan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan melalui b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran.
micro teaching.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian Modul 3: Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
94 95
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar fBerikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap
96 97
Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan
melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada
setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.
Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial
rapor.
98 99
Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual Tanggung Kerjasama Perduli Pro-aktif
Jawab Deskripsi dalam
No Nama
Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB
Ketaatan Berperilaku Berdoa Toleransi
Beribadah Syukur Beragama Deskripsi dalam 1. Agus √ √ √ √
No Nama
Rapor
SB PB SB PB SB PB SB PB 2. Enung √ √ √ √
Penilaian ke Penilaian
No KD Keterangan
Akhir
1 2 3 4 ...
Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap untuk Yenny diambil hanya dari 1. 3.1 PH1 PH2 PA
guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
2. 3.2 PH3 PH4 PA
4. 3.4 PH8 PA
5. 3.5 PH9 PA
... ...
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4
Kristen dan Budi Pekerti kelas X semester I. dalam satu semester.Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada
100 rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta 101
Tabel 12. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.
Penilaian Contoh :
Hasil Penilaian Harian Rerata
No Nama KD Akhir Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Pendidikan
(Pembulatan)
Semester Agama Kristen dan Budi Pekerti kelas X yang dilakukan melalui praktik
1 2 3 4 ...
pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan
1. Ani 3.1 75 68 70 71 KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga dinilai melalui
satu kali produk.
3.2 60 66 70 65
3.4 80 95 88
Nilai Akhir
3.5 88 80 84 KD Praktik Produk Proyek Protofolio
(Pembulatan)
Nilai Rapor 78 4.1 87 87
4.2 66 75 75
Keterangan: 4.3 92 92
4.4 75 82 79
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk
Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60.
102 103
Agus:
Form Rapor Form Pengolahan
Predikat Deskripsi Semester 1 Semester 2 Rerata
No Mata Pelajaran KKM Keteranganan
Baik Selalu bersyukur dan berdoa Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap
Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian Penilaian yang diterbitkan Ditjen Mandikdasen 3. Prakarya dan
60 70 65 70 70
pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Kewirausah
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) Salah satu syatat kenaikan kelas adalah
dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua)
deskripsi singkat yang menggambarkan mata pelajaran yang masing-masing nilai Form Rapor Form Pengolahan
capaian kompetensi yang menonjol dalam satu pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah
Semester 1 Semester 2 Rerata
semester. KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak No Mata Pelajaran KKM Keteranganan
mencapai ketuntasan belajar pada semester Penget Ketrap Penget Ketrap Penget Ketrap
Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir Kelompok A
kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka diambil dari rerata semester ganjil dan genap 1. Pendidikan Agama
setiap sekolah wajib memilki kriteria kenaikan pada mata pelajaran yang sama pada tahun 60 65 70 70 70
dan Budi Pekerti
kelas yang mengacu kepada Panduan pelajaran tersebut.
2. Pendidikan
Pancasila dan 60 65 65 70 70
Kewarganegaraan
Jumlah
3. Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Tidak tuntas
4. Matematika 60 60 70 56 63 58 = 3 MP
5. Sejarah Indonesia 60 70 70 72 75 Maka siswa
6. Bahasa Inggris 60 65 68 70 70 tsb.
TIDAK NAIK
Kelompok B
KELAS
1. Seni Budaya 60 75 75 75 75
2. Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan 60 60 60 60 58 59
Kesehatan
3. Prakarya dan
60 75 75 75 75
Kewirausah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
104
B. Fokus Modul 105
Fokus modul ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar mata pelajaran
Bahasa dan Sastra Inggris oleh guru sesuai dengan panduan penilaian SMA Kurikulum 2013.
Praktik pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melaluikerja kelompok.
C. Penugasan
1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan
menggunakan data yang diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mapel)
2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil
belajar.
D. Refleksi
1. Peserta
2. Instruktur
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas