Anda di halaman 1dari 9

MEWUJUDKAN KEUNGGULAN

KOMPETITIF SEKOLAH MELALUI


PENGEMBANGAN SIMDIK

Amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 bahwa ”Standar


sarana dan prasarana pendidikan mencakup ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi
dan berekreasi, dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi”. Selanjutnya
pada pasal 40 ditegaskan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh
kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi kuwajiban yang harus dipenuhi
setiap sekolah sebagai penyelengara pendidikan. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi kebutuhan mendasar, sejalan dengan perkembangan kecanggihan
teknologi informasi pada masa sekarang sudah menjadi kebutuhan setiap sekolah dalam
menyelenggaraan pendidikan. Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana
peningkatan kualitas layanan sekolah kepada masyarakat. Untuk itu dituntut mampu
mengembangkan sistem informasi manajemen guna meningkatkan mutu layanan
pendidikan.

Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah penyediaan akses data dan
informasi yang diperoleh dari proses menghimpun, mendata, mengolah, menggandakan,
menyimpan, dan mengirim sampai informasi tersebut diterima oleh pembuat keputusan.
Kegiatan tersebut apabila dilakukan secara manual pasti akan kurang efektif, sebagaimana
kecenderungan perubahan perilaku manusia saat ini yang menginginkan proses serba cepat
dan mudah. Disamping itu, dengan adanya data yang harus dikelola dan diselesaikan tepat
waktu, maka diperlukan tindakan pendukungknya sehingga memberikan output yang
maksimal dan tepat waktu (timeliness) serta mampu sebagai alat pendukung
penyelenggaraan seluruh kegiatan dengan tingkat efesiensi, efektivitas, dan produktifitas.

Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi Sistem Informasi Manajemen


adalah suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan
informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan
dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru,
orang tua, dan masyarakat). Dalam hal layanan informasi, lembaga pendidikan harus
mampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, mudah
didapatkan secara efektif dan efisien yang akan berdampak pada meningkatnya mutu
pendidikan.
Dengan memiliki sistem informasi manajemen lembaga pendidikan akan merasakan
beberapa manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan
informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi
pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang berkepentingan dalam bidang
pendidikan.

Kondisi riil di sekolah di SMP Negeri 3 Bojong belum memiliki SIMDIK yang
mampu menyajikan data secara lengkap, terintegrasi dalam satu system yang dibutuhkan
oleh semua stakeholder. Keberadaan SIMDIK yang begitu fital bagi penunjang
keberhasilan sekolah belum diimbangi dengan pengelolaan yang baik.

Penerapan SIMDIK belum terencana dan terintegrasi dengan baik. Hal ini yang perlu
diprogram secara khusus oleh sekolah. Untuk saat ini fokus perhatian dan kebijakan
sekolah masih berada pada mengawal dan menata perubahan-perubahan strategis,
pelaksanaan dan pemantauan PJJ.

Ada beberapa aplikasi yang digunakan secara terpisah antara lain e-Rapor, Dapodik,
finger print, Siarka, E-PAK, E-PKG, E-BOS E-perpus yang sedang dipersiapkan oleh
mahasiswa magang dan sebagainya. Pada awal 2021 telah memiliki web sekolah, yang
akan digunakan untuk menyatukan berbagai aplikasi tersebut. Salah satu yang sudah
berfungsi maksimal adalah CBT, Elearning (belum maksimal). Pada awal ini telah dibentuk
sebagai pengelola web sekolah, redaksi, pengelola CBT yang terintegrasi di web sekolah,
pengelola E-perpus, pengelola CBT dan e-learning. Tim pengelola web ini masih perlu
pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan, yang pada saatnya nanti SIMDIK
SMP Negeri 3 Bojong bisa terwujud, sebagai bentuk pelayanan kebutuhan informasi
publik.

Berdasarkan uraian singkat dari latar belakang di atas, maka penulis membahas ke
dalam sebuah makalah yang berjudul Mewujudkan keunggulan kompetetitif sekolah
melalui pengembangan SIMDIK.

A. Keunggulan kompetitif

Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing merupakan suatu usaha untuk


meningkatkan kualitas daya saing lembaga pendidikan sehingga mampu menjadi
lembaga pendidikan yang berkualitas dan diminati oleh para peserta didik. Sehingga
strategi kompetitif menjadi salah satu solusi utama dalam melihat persaingan lembaga
pendidikan. Dengan kata lain bahwa strategi yang dimaksud dalam hal ini yaitu
kesatuan keputusan yang dirumuskan berdasarkan tinjauan terhadap faktor internal
maupun eksternal untuk mencapai tujuan suatu organisasi termasuk di dalamnya
lembaga pendidikan.
Keunggulan kompetitif dalam lembaga pendidikan adalah adanya inovasi,
kretifitas, kualitas pendidikan,menjadi rujukan peminat para siswa, dan memiliki
program unggulan yang berbeda sehingga mampu memberikan daya tarik bagi mereka
yang menginginkan pendidikan yang berbeda dan berkualitas.
Terdapat 2 prinsip pokok yang perlu dimiliki organisasi atau lembaga
pendidikan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu :
1. Adanya nilai pandang pelanggan : Pelayanan pendidikan harus berfokus pada
kebutuhan dan harapan pelanggan, seperti akreditas atau prestasi sekolah.
2. Adanya keunikan layanan pendidikan : Sistem pendidikan yang berbeda antara
sekolah lain.
Dalam dunia pendidikan persaingan yang dimaksud adalah lembaga pendidikan
yang menjalankan kegiatan usaha, sama dalam sistem pelayanan pendidikan,
kepemimpinan lembaga pendidikan, output pendidikan, outcome pendidikan,
jangkauan bersaing luas, dan mampu bersaing di dunia global.

Perlunya keunggulan Kompetitif


Maraknya pertumbuhan lembaga pendidikan dalam beberapa tahun terakhir
menunjukkan dinamisnya perkembangan sektor pendidikan. Meningkatnya kesadaran
akan pendidikan menjadi salah satu unsur yang mendorong tumbuh dan
berkembangnya berbagai lembaga pendidikan. Namun demikian, kompetisi kualitas
pendidikan menjadi penilaian utama dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang
semakin menjamur di lingkungan kita. Lembaga pendidikan yang berhasil tumbuh
dengan baik saat ini adalah pada lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan
strategi kompetitif melihat peluang yang ada selain selalu melakukan pengembangan
secara terus menerus.

Munculnya persaingan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang tidak dapat
dihindari. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan
sangat dibutuhkan, karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan
dituntut untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan
bagian dari kualitas pelayanan, sehingga akan menjadi sebuah keunggulan bersaing
(competitive advantage). Hal ini dapat dicapai lembaga apabila lembaga dapat
memberikan jasa atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan
menjadi puas dengan layanan yang diberikan, selain pengguna jasa pendidikan juga
puas dengan hasil yang didapatkan.

Berdasarkan konsepsi tersebut, maka lembaga pendidikan dituntut mampu


memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.
Dengan adanya tekanan persaingan yang begitu ketat baik secara langsung atau tidak
langsung, maka hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja segala organisasi bisnis,
pendidikan, dan sosial baik dalam hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan juga siklus
perubahan. Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkahlangkah tertentu untuk mempertahankan usaha
tersebut.

Dengan demikian, strategi kompetitif diperlukan guna melihat segala perubahan


yang memungkinkan terjadi di lembaga pendidikan maupun lembaga lain selain
pendidikan.
B. SIMDIK

Menurut Lukman Hakim (2019:116) menjelaskan bahwa Sistem Informasi


Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali
data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.

Sedangkan Siti Hajar (2020) memberikan pengertian Sistem Informasi


Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali
data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.

Selanjutnya SIMDIK atau yang disebut Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


adalah suatu sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data base sekolah bisa
tersimpan dengan aman serta dapat terkoneksi melalui suatu server. SIMDIK adalah
sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal
ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK ini adalah sekolah
TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.

Melengkapi spendapat diatas Noor Miyono (2021) menyampaikan bahwa “Sistem


Informasi Manajemen (pendidikan) adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang
terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen
pendidikan dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi (satuan pendidikan).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi


Manajemen adalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan
antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih,
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung
kembali proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.

Tujuan dibangunnya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) adalah


sebagai berikut :
1. Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan non akademik.
2. Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam proses pengajaran.
3. Menyediakan suatu laporan perkembangan pengajar dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.
5. Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan orang tua siswa tanp
batasan waktu dan tempat.
6. Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.
7. Sebagai sarana perluasan informasi atau pengetahuan.
8. Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau perkembangan baik dari sisi
akademik maupun non akademik.
9. Membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai mata pelajaran yang
disajikan di sekolah dan meningkatkan prestasi siswa melalui data base bahan
pelajaran dan soal latihan.
Dengan adanya sistem informasi manajemen pendidikan, organisasi pendidikan
akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu: pertama, tersedianya sistem
pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi
pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga tersedianya data
dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakholders yang bergabung dalam
bidang pendidikan. Untuk itu, guna meningkatan kinerja pendidikan di masa
mendatang maka diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya
berfungsi sebagai sarana pendukung tetapi lebih sebagai senjata utama untuk
mewujudkan keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan sangat
dibutuhkan, karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan dituntut
untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan bagian
dari kualitas pelayanan, sehingga akan menjadi sebuah keunggulan bersaing
(competitive advantage). Hal ini dapat dicapai lembaga apabila lembaga dapat
memberikan jasa atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan
menjadi puas dengan layanan yang diberikan, selain pengguna jasa pendidikan juga
puas dengan hasil yang didapatkan.
Melihat berbagai manfaat dan tujuan SIM bagi dalam bidang pendidikan maka
harus diimbangi dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan tersebut diperlukan agar mampu mengelola sistem informasi manajemen
dalam bidang pendidikan dalam pengelolaan layanan pendidikan, yaitu: pelayanan
pengajaran, administrasi, fasilitas sekolah, dan pelayanan murid (siswa). Selain itu,
sistem informasi manajemen pada lembaga pendidikan tersebut sebagai pendukung
kegiatan atau aktivitas fungsi manajemen yang meliputi: planning, organizing, staffing,
directing, evaluating, coordinating, dan budgeting.
Pengembangan sistem informasi manajemen dalam lembaga pendidikan sangat
diperlukan, untuk menghadapi persaingan globalisasi lembaga pendidikan dituntut
untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat, dan nyaman yang merupakan bagian
dari kualitas pelayanan, sehingga akan mejadi sebuah keunggulan bersaing dalam
lembaga pendidikan (competitive advantage). Competitive advantages dapat dicapai
bila lembaga dapat memberikan jasa atau pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan sehingga pelanggan menjadi puas dengan layanan yang diberikan.
Selanjutnya, pengguna jasa pendidikan juga puas dengan hasil atau output yang
didapatkan serta outcome yang berdaya saing.
Sebagai penyelenggara pendidikan sekolah harus selalu meningkatkan kualitas
diri, dan kualitas layanan akan kebutuhan pendidikan modern yang berkualitas.
Pelayanan pendidikan dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam rangka
meyikapi segala perubahan dan perkembangan khususnya dalam bidang pendidikan,
baik dalam proses kegiatan belajar mengajar, ataupun dalam pelayanan administrasi
kepegawaian, sarana prasarana, perpustakaan, keuangan, dan sebagainya mutlak perlu
dilaksanakan. Sistem informasi manajemen dalam bidang pendidikan tersebut
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lembaga sekolah, dimana sekolah
pegelolaan kegiatan akademik yang terkomputerisasi sebagai kontribusi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan sekolah serta dalam rangka mempermudah dan
memperlancar proses pembelajaran dan pembimbingan.
Dengan mengadopsi praktek sistem informasi yang didukung teknologi
informasi yang handal diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, mampu
menghasilkan informasi yang up to date dan komprehensif yang dapat dinikmati oleh
semua jasa pendidikan serta dapat memberikan keunggulan.

C. Mewujudakan keunggulan kompetitif SMP Negeri 3 Bojong melalui


pengembangan SIMDIK

SMP Negeri 3 Bojong sebagai salah satu institusi pendidikan dasar di Kabupaten
Pekalongan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1992. Beralamat di Desa Bukur Kecamatan
Bojong Kabupaten Pekalongan. Jarak dari pusat Kecamatan Bojong kearah barat sejauh
17 km. Semula sekolah ini didirikan dengan ruang dan fasilitas sangat terbatas untuk
melayani masyarakat di desa yang terisolir. Seiring berjalannya waktu ikut berkembang
seiring dengan perubahan sistem pemerintahan, perubahan regulasi, pergeseran sistem
pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang diikuti perubahan
kurikulum yang diterapkan pemerintah. Selama itu pulalah SMP Negeri 3 Bojong
berproses, mengikuti regulasi pemerintah.

Pada saat awal sekolah ini berdiri jumlah siswa hanya 62 orang dengan 1 kepala
sekolah, 4 guru, dan 1 Tenaga Administrasi. Kondisi Tahun Pelajaran 2020/2021
sekarang ada 473 siswa yang terbagi dalam 15 kelas, itupun karena ada pembatasan
jumlah rombongan belajar. Jumlah guru 29 orang (23 guru tetap, 3 GTT, dan 3
tambahan jam) dan 6 tenaga administrasi dan 3 tenaga lapangan.

Berdasarkan raport mutu terlepas dari beberapa unsur yang tidak terisi, tahun
2018 SMP Negeri 3 Bojong adalah sekolah dengan peringkat terendah di Kabupaten
Pekalongan. Hal ini mendapatkan perhatian melalui kegiatan pendampingan langsung
dari LPMP untuk program peningkatan mutu, yang diawali dengan pelatihan, analisa
rapot mutu, mencari akar masalah, penentuan prioritas, penyusunan program,
penganggaran, dan pelaksanaan di lapangan.

Salah satu program unggulan yang dilaksanakan sekolah mulai tahun 2019
sebelum pandemi adalah pelaksanakann Android Base Tes (ABT) yang kemudian
dikembangkan lagi menjadi ABT Tanpa Kuota. Hal ini dilakukan dengan beberapa
pertimbangan:

1. Berdasarkan data, sebanyak 88,6% siswa memiliki HP android. Memiliki 2 lab


computer, yang dapat untuk melayani siswa yang tidak memiliki HP Android.

2. Pelaksanaan ABT, bisa memacu seluruh guru, mengubah kebiasaan dan perilaku
untuk familier dengan IT, untuk pembelajaran dan penilaian.

3. Pelaksanaan ABT akan diikuti dengan berbagai pelatihan dan IHT yang terus
menerus dilaksanakan, untuk memacu perubahan maindset, dan peningkatan
keterampilan guru dan karyawan dalam penguunaan IT.

4. Selama ini semua sekolah melarang siswa untuk membawa HP ke sekolah, tetapi di
SMP Negeri 3 Bojong justru diwajibkan membawa HP ke sekolah tentunya dengan
pengaturan khusus.

5. Pelaksanaan ABT, lebih efektif, efisien, berintegritas, paperless, mengurangi


penggunaan kertas, seiring dengan semangat sebagai sekolah Adiwiyata.

6. Adanya Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bahwa
sekolah diminta untuk selalu memeriksa isi konten HP siswa untuk mencegah hal-
hal yang negatif.

7. Penggunaan ABT sebagai pemicu awal untuk melakukan perubahan-perubahan


mendasar dalam pengelolaan sekolah seperti kebijakan, kurikulum, pembelajaran,
penilaian, sarpras, dan penyusunan anggaran yang terintegrasi dalam RKAS.

ABT (Android Based Test) sebagai kegiatan penilaian pembelajaran yang


diselenggarakan di sekolah berupa pembelajaran, Penilaian Harian, Penilaian Tengah
Semester, Penilaian Akhir Semester, Try out Ujian Nasional, maupun Ujian Sekolah
dengan menggunakan Android. ABT (Android Based Test) ini secara teknis memiliki
beberapa kelebihan diantaranya;
1. Dapat meningkatkan keterampilan peserta didik maupun pendidik di bidang IT.

2. Dapat digunakan sebagai dasar pembinaan, pembimbingan, pengarahan terhadap


peserta didik dalam memanfaatkan Android maupun bermedia sosial.
3. Menghemat biaya, penggandaaan soal yang hanya sekali pakai tidak dilakukan lagi.
4. Ikut menjaga kelestarian hutan, dengan papperless sudah dapat mengurangi
kebutuhan kayu sebagai bahan kertas.
5. Meningkatkan akuntabilitas hasil penilaian, dikarenakan dengan ABT (Android
Based Test) baik soal maupun jawaban diacak secara otomastis sehingga peserta
tidak dapat bekerja sama saat mengerjakan penilaian.
6. Mempercepat dan mempermudah dalam pengolahan hasil evaluasi baik koreksi
maupun Analisis hasil Evaluasi, karena secara otomatis sudah ada dalam program
dan tinggal mengunduh.

Mulai tahun pelajaran 2019/2020 SMP Negeri 3 Bojong sebagai satu-satunya


SMP di Kabupaten Pekalongan yang melaksanakan pembelajaran dan penilaian
berbasis Android secara mandiri. Penilaian itu meliputi penilaian harian,
penilaiantengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian akhir tahun, dan
Ujian Sekolah. Semua prosedur penilaian, dan penganggaran dilaksanakan mandiri oleh
sekolah.

Sebagai sekolah pioner, maka hambatan, tantangan, dan cibiran muncul dari
berbagai pihak, meski semua bisa dilalui. Dan akhirnya dapat meyakinkan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung program inovasi penilaian dan
pembelajaran di SMP Negeri 3 Bojong. Merestui Lounching ABT Tanpa Kuota pada
bulan November 2019, dan menghadirkan wartawan dari beberapa media cetak dan
elektronik.

Pada saat pandemi terjadi, secara psikologis guru sudah siap untuk melaksanakan
pembelajaran dan penilaian secara online. Untuk aplikasi pembelajaran pertama yang
digunakan LMS Schoology, dan ada beberapa guru yang menggunakan Google
Classroom. Pemilihan LMS Schoology memiliki beberapa kelebihan, terutama dalam
variasi penilaiaan. Karakter soal yang harus disetting sama persis dengan karakter
setting melalui Modle untuk CBT maupun UNBK.

Ketika pemerintah mengumumkan kebijakan merdeka belajar dengan


penghapusan UN, dilanjutkan kebijakan pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Maka
segala prosedur pembelajaran dan penilaian sudah dapat dilaksanakan secara mandiri,
melaksanakan PAS, PAT, dan Ujian Sekolah dan penentuan kelulusan sesuai dengan
KTSP.

Keberhasilan pelaksanaan ABT berdampak pada peningkatan kepercayaan


masyarakat terhadap sekolah, sekolah lebih dikenal oleh masyarakat, terbukti selama
dua tahun terakhir animo pendaftaran siswa baru melebihi kapasitas ruang yang
tersedia.

Dalam penerapan SIMDIK di SMP Negeri 3 Bojong belum terencana dan


terintegrasi dengan baik. Hal ini yang perlu diprogram secara khusus oleh sekolah.
Untuk saat ini fokus perhatian dan kebijakan sekolah masih berada pada mengawal dan
menata perubahan-perubahan strategis, pelaksanaan dan pemantauan PJJ.
Ada beberapa aplikasi yang digunakan sekolah seperti E-Rapot, Dapodik, finger
print, Siarka, E-PAK, E-PKG, E-BOS dan sebagainya. Pada awal Januari 2021 telah
memiliki web sekolah, yang diharapkan mampu untuk mengintegrasikan berbagai
aplikasi dan penyajian data secara lengkap. Pada tahap awal aplikasi yang sudah
diintegrasikan dan berfungsi maksimal baru CBT. Mengingat sekolah sudah terbiasa
dengan ABT. Sedangkan untuk E-learning (belum maksimal). E-perpus sedang
dipersiapkan oleh mahasiswa magang yang pada saat ini masih memasuki tahap uji
coba. E-Rapot sudah siap diintegrasikan dalam web sekolah.
Untuk pengelolaan, pada tahap awal telah dibentuk TIM pengelola web sekolah,
redaksi, pengelola CBT yang terintegrasi di web sekolah, pengelola E-perpus, dan e-
learning. Tim pengelola web ini masih perlu pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan
keterampilan, yang pada saatnya nanti SIMDIK SMP Negeri 3 Bojong bisa terwujud,
sebagai bentuk pelayanan kebutuhan informasi publik.
Membangun SIMDIK membutuhkan ketelitian, kesabaran, anggaran, dan
sumber daya manusia yang mumpuni. Seperti menyusun puzzle aplikasi untuk
mewujudkan bangunan SIMDIK yang memadai. SIMDIK sebagai perwujudan visi dan
misi sekolah. Sehingga SIMDIK dapat dikatakan upaya memadukan antara manusia
sebagi pengelola (brainware), perangkat komputer, dan software/ aplikasi untuk
melakukan input proses dan output guna mewujudkan tujuan sekolah.
1
DAFTAR PUSTAKA 3

Lukman Hakim. 2019. Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Informasi Manajemen (Dilengkapi


Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jambi: CV Timur Laut
Utara.

Siti Hajar Loilotu dkk. 2020. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam
Pembelajaran. Jurnal Basicedu, (Online) Vol. 4 No. 4,
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/520/pdf, diakses 14 April 2021).

Noor Miyono, PPT 1b. Tujuan SIMDIK disajikan 10 April 2021).


…….…Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

http://blog.ub.ac.id/chintanaromelia/2020/02/06/sistem-informasi-

Anda mungkin juga menyukai