Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah penyediaan akses data dan
informasi yang diperoleh dari proses menghimpun, mendata, mengolah, menggandakan,
menyimpan, dan mengirim sampai informasi tersebut diterima oleh pembuat keputusan.
Kegiatan tersebut apabila dilakukan secara manual pasti akan kurang efektif, sebagaimana
kecenderungan perubahan perilaku manusia saat ini yang menginginkan proses serba cepat
dan mudah. Disamping itu, dengan adanya data yang harus dikelola dan diselesaikan tepat
waktu, maka diperlukan tindakan pendukungknya sehingga memberikan output yang
maksimal dan tepat waktu (timeliness) serta mampu sebagai alat pendukung
penyelenggaraan seluruh kegiatan dengan tingkat efesiensi, efektivitas, dan produktifitas.
Kondisi riil di sekolah di SMP Negeri 3 Bojong belum memiliki SIMDIK yang
mampu menyajikan data secara lengkap, terintegrasi dalam satu system yang dibutuhkan
oleh semua stakeholder. Keberadaan SIMDIK yang begitu fital bagi penunjang
keberhasilan sekolah belum diimbangi dengan pengelolaan yang baik.
Penerapan SIMDIK belum terencana dan terintegrasi dengan baik. Hal ini yang perlu
diprogram secara khusus oleh sekolah. Untuk saat ini fokus perhatian dan kebijakan
sekolah masih berada pada mengawal dan menata perubahan-perubahan strategis,
pelaksanaan dan pemantauan PJJ.
Ada beberapa aplikasi yang digunakan secara terpisah antara lain e-Rapor, Dapodik,
finger print, Siarka, E-PAK, E-PKG, E-BOS E-perpus yang sedang dipersiapkan oleh
mahasiswa magang dan sebagainya. Pada awal 2021 telah memiliki web sekolah, yang
akan digunakan untuk menyatukan berbagai aplikasi tersebut. Salah satu yang sudah
berfungsi maksimal adalah CBT, Elearning (belum maksimal). Pada awal ini telah dibentuk
sebagai pengelola web sekolah, redaksi, pengelola CBT yang terintegrasi di web sekolah,
pengelola E-perpus, pengelola CBT dan e-learning. Tim pengelola web ini masih perlu
pelatihan untuk peningkatan kapasitas dan keterampilan, yang pada saatnya nanti SIMDIK
SMP Negeri 3 Bojong bisa terwujud, sebagai bentuk pelayanan kebutuhan informasi
publik.
Berdasarkan uraian singkat dari latar belakang di atas, maka penulis membahas ke
dalam sebuah makalah yang berjudul Mewujudkan keunggulan kompetetitif sekolah
melalui pengembangan SIMDIK.
A. Keunggulan kompetitif
Munculnya persaingan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang tidak dapat
dihindari. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada lembaga pendidikan
sangat dibutuhkan, karena dalam menghadapi persaingan global lembaga pendidikan
dituntut untuk memberikan informasi lebih cepat, akurat dan nyaman yang merupakan
bagian dari kualitas pelayanan, sehingga akan menjadi sebuah keunggulan bersaing
(competitive advantage). Hal ini dapat dicapai lembaga apabila lembaga dapat
memberikan jasa atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan
menjadi puas dengan layanan yang diberikan, selain pengguna jasa pendidikan juga
puas dengan hasil yang didapatkan.
SMP Negeri 3 Bojong sebagai salah satu institusi pendidikan dasar di Kabupaten
Pekalongan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1992. Beralamat di Desa Bukur Kecamatan
Bojong Kabupaten Pekalongan. Jarak dari pusat Kecamatan Bojong kearah barat sejauh
17 km. Semula sekolah ini didirikan dengan ruang dan fasilitas sangat terbatas untuk
melayani masyarakat di desa yang terisolir. Seiring berjalannya waktu ikut berkembang
seiring dengan perubahan sistem pemerintahan, perubahan regulasi, pergeseran sistem
pendidikan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang diikuti perubahan
kurikulum yang diterapkan pemerintah. Selama itu pulalah SMP Negeri 3 Bojong
berproses, mengikuti regulasi pemerintah.
Pada saat awal sekolah ini berdiri jumlah siswa hanya 62 orang dengan 1 kepala
sekolah, 4 guru, dan 1 Tenaga Administrasi. Kondisi Tahun Pelajaran 2020/2021
sekarang ada 473 siswa yang terbagi dalam 15 kelas, itupun karena ada pembatasan
jumlah rombongan belajar. Jumlah guru 29 orang (23 guru tetap, 3 GTT, dan 3
tambahan jam) dan 6 tenaga administrasi dan 3 tenaga lapangan.
Berdasarkan raport mutu terlepas dari beberapa unsur yang tidak terisi, tahun
2018 SMP Negeri 3 Bojong adalah sekolah dengan peringkat terendah di Kabupaten
Pekalongan. Hal ini mendapatkan perhatian melalui kegiatan pendampingan langsung
dari LPMP untuk program peningkatan mutu, yang diawali dengan pelatihan, analisa
rapot mutu, mencari akar masalah, penentuan prioritas, penyusunan program,
penganggaran, dan pelaksanaan di lapangan.
Salah satu program unggulan yang dilaksanakan sekolah mulai tahun 2019
sebelum pandemi adalah pelaksanakann Android Base Tes (ABT) yang kemudian
dikembangkan lagi menjadi ABT Tanpa Kuota. Hal ini dilakukan dengan beberapa
pertimbangan:
2. Pelaksanaan ABT, bisa memacu seluruh guru, mengubah kebiasaan dan perilaku
untuk familier dengan IT, untuk pembelajaran dan penilaian.
3. Pelaksanaan ABT akan diikuti dengan berbagai pelatihan dan IHT yang terus
menerus dilaksanakan, untuk memacu perubahan maindset, dan peningkatan
keterampilan guru dan karyawan dalam penguunaan IT.
4. Selama ini semua sekolah melarang siswa untuk membawa HP ke sekolah, tetapi di
SMP Negeri 3 Bojong justru diwajibkan membawa HP ke sekolah tentunya dengan
pengaturan khusus.
6. Adanya Surat Edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bahwa
sekolah diminta untuk selalu memeriksa isi konten HP siswa untuk mencegah hal-
hal yang negatif.
Sebagai sekolah pioner, maka hambatan, tantangan, dan cibiran muncul dari
berbagai pihak, meski semua bisa dilalui. Dan akhirnya dapat meyakinkan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung program inovasi penilaian dan
pembelajaran di SMP Negeri 3 Bojong. Merestui Lounching ABT Tanpa Kuota pada
bulan November 2019, dan menghadirkan wartawan dari beberapa media cetak dan
elektronik.
Pada saat pandemi terjadi, secara psikologis guru sudah siap untuk melaksanakan
pembelajaran dan penilaian secara online. Untuk aplikasi pembelajaran pertama yang
digunakan LMS Schoology, dan ada beberapa guru yang menggunakan Google
Classroom. Pemilihan LMS Schoology memiliki beberapa kelebihan, terutama dalam
variasi penilaiaan. Karakter soal yang harus disetting sama persis dengan karakter
setting melalui Modle untuk CBT maupun UNBK.
Siti Hajar Loilotu dkk. 2020. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam
Pembelajaran. Jurnal Basicedu, (Online) Vol. 4 No. 4,
(https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/520/pdf, diakses 14 April 2021).
http://blog.ub.ac.id/chintanaromelia/2020/02/06/sistem-informasi-