Anda di halaman 1dari 28

KARYA ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN HP SAAT PEMBELAJARAN TERHADAP


KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 6 SMA NEGERI 1
SRENGAT

Oleh Kelompok 4 XI IPS 6:


Erna Pratiwiningsih (10)
Larasati Jingga Arimbi (15)
M. Khoirur Rozikin (20)
Veronika Dwi F. (32)

XI IPS 6
SMA NEGERI 1 SRENGAT
Maret 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga Karya
Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul “Pengaruh Penggunaan HP Saat
Pembelajaran terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 6 SMA NEGERI 1 Srengat”
Penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak.
Oleh karena itu, terhatur ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak berikut :
1. Bapak Sumino, S.Pd, M.P.d selaku Kepala SMAN 1 Srengat
2. Ibu Asri Widowati, S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
3. Teman-teman kelas XI IPS 6 serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan penyusunan di masa yang akan datang.

Blitar, Maret 2023

Penulis

2
1
ABSTRAK
Pratiwiningsih, Erna dkk. 2023. “Pengaruh Penggunaan HP Saat Pembelajaran terhadap Konsentrasi
Belajar Siswa Kelas XI IPS 6 SMA Negeri 1 Srengat”.
Kata kunci : Penggunaan hp, Konsentrasi Belajar

Handphone saat ini menjadi salah satu kebutuhan bagi siswa. Handphone yang
seharusnya digunakan sebagai alat bantu pada saat pembelajaran seringkali disalahgunakan
untuk membuka aplikasi lain pada saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan hp saat pembelajaran terhadap konsentrasi belajar pada siswa
kelas XI IPS 6 SMA NEGERI 1 Srengat. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan ini
menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Dalam pelaksanaanya peneliti menggunakan
metode kuantitatif deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dengan subjek penelitian yang terdiri dari 10 siswa laki-laki
dan 10 siswa perempuan diperoleh hasil berupa 74,1% responden membuka sosial media dan
game di kelas saat pembelajaran sedang berlangsung. Penggunaan hp saat pembelajaran tentu
akan memengaruhi konsentrasi belajar pada siswa. Hal ini terlihat berdasarkan 44,4% siswa
merasa kurang bisa berkonsentrasi pada pembelajaran saat bermain hp.
Penggunaan hp pada saat pembelajaran pada awalnya dianggap baik karena dapat
membantu siswa dalam mengerjakan tugas. Namun pada pelaksanaannya siswa seringkali
bermain hp pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengusir rasa
bosan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Berdasarkan penelitian ini diharapkan guru
dapat lebih mengembangkan metode pembelajaran agar semakin menarik. Siswa dapat lebih
menyadari pentingnya fokus pada saaat pembelajaran berlangung.

3
1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…..……………………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN …..…………………………………… ii

HALAMAN PERNYATAAN ………….……………………………..iii

HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………iv

KATA PENGANTAR ……………………………..………………….v

DAFTAR ISI ………………………..….………………………………vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………..vii

DAFTAR GAMBAR ……………………..………………………..….viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ………………………….………..............5

B. Rumusan masalah …………….…….……………………..............6

C. Tujuan penelitian ……………………………………….................6

D. Manfaat penelitian …………………………………...............……6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian handphone ……..…………….....................…………..7

B. Pengaruh terhadap konsentrasu belajar ……………….......…..…11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4
1
A. Metode penelitian ……………..………………......................…..15

B. Desain penelitian ……….……………………….………………..15

C. Populasi dan sampel ………………………………………..……16

D. Teknik pengumpulan data…………………………......................16

E . Instrumen penelitian…………………………….....................…..17

F. Teknik pengolahan data ……………………...................………..18

BAB IV PEMBAHASAN

A. Data hasil penelitian ………….……….…………. .....................18

B. Hasil analisis data …………….………………….......................32

C. Pembahasan…………………………..……..……………….…..33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………....................….33

B. Saran……………….……………………….……………………..34

DAFTAR PUSTAKA ……………..…………………………………. 33

5
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat
sehingga tanpa kita sadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia.
Dewasa ini produk teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan aktivitas kehidupan. Penggunaan televisi, telepon faxsimile, celluler
phone, dan internet sudah bukan menjadi hal yang aneh ataupun baru lagi, khususnya
di kota-kota besar.Tidak dapat dipungkiri teknologi informasi dan komunikasi
menjadi ujung tombak di era globalisasi yang kini melanda hampir di seluruh dunia.
Kondisi ini menjadikan lahirnya suatu dunia baru yang sering disebut dengan dusun
global, di mana di dalamnya dihuni warga negara yang disebut warga jaringan.
Di era modern sekarang ini begitu banyak tantangan bagi siapapun utamanya
pelajar untuk mencapai keberhasilannya dalam belajar dan berprestasi. Salah satu
yang menjadi tantangan besar adalah pengaruh negative dari penggunaan handphone.
Dengan cepatnya perkembangan teknologi komunikasi, telepon genggam
(handphone) telah memilki berbagai fungsi selain untuk menerima telepon atau sms
(pesan singkat), handphone juga bisa berfungsi sebagai alat memotret, merekam
segala aktivitas, sebagai sarana informasi bahkan handphone tersebut bisa digunakan
untuk menjelajahi dunia internet tergantung feature handphone tersebut.
Sebagai alat komunikasi, handphone memberikan manfaat bagi penggunanya
untuk melakukan komunikasi jarakjauh dan handphone tersebut juga bisa digunakan
sebagai hiburan bagi sebagian orang yang memiliki handphone fungsi tambahan
selain untuk komunikasi jarak jauh berupa alat untuk memotret, merekam, permainan,
Mp3, mendengarkan radio, menonton televisi bahkan layanan internet. Namun di
samping alat komunikasi handphone memberikan manfaat Handphone juga
mempunyai aspek yang merugikan bagi kehidupan manusia.
Apabila dicermati handphone bukan lagi alat komunikasi yang dimiliki oleh
orang tua dan orang dewasa saja akan tetapi handphone tersebut sudah menjelajah di

6
1
kalangan anak-anak khususnya para pelajar. Tidak jarang dijumpai para
siswa membawa handphone saat pergi ke sekolah. Handphone yang seharusnya
menjadi alat bantu dalam pembelajaran pada kenyataannya tidak sesuai dengan
sebagaimana mestinya. Handphone yang seharusnya digunakan untuk membantu
dalam mengerjakan tugas tetapi pada penggunaannya, sering kali digunakan untuk
membuka sosmed ataupun yang lain pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
menjadikan peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh
penggunaan HP terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XI IPS 6 di SMA Negeri 1
Srengat

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana dampak pengaruh penggunaan HP saat pembelajaran terhadap
konsentrasi belajar siswa kelas XI IPS 6 di SMA Negeri 1 Srengat?
2. Apa faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar siswa SMA Negeri 1 Srengat?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan HP pada saat
pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa SMA Negeri 1 Srengat
2. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar siswa SMA
Negeri 1 Srengat

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat menambah wawasan untuk pembaca
2. Manfaat Praktis
Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan ataupun referensi bagi peneliti lain.

7
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Handphone
Definisi handphone secara umum merupakan alat telekomunikasi elektronik dua
arah yang bisa dibawa kemana-mana dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan
pesan berupa suara. Dalam keseharian kini manusia hampir tidak bisa lepas dari
handphone. Apalagi dengan semakin berkembangnya handphone sehingga memiliki
berbagai fungsi sekaligus. Bukan hanya sebagai alat komunikasi saja namun telah
berkembang menjadi alat dengan fungsi lainnya seperti sebagai media hiburan, media
bisnis, dan sebagainya. Kini kita mengenal istilah smartphone atau ponsel pintar.
Sebutan untuk handphone yang bisa digunakan untuk melakukan banyak hal.
Sebelum handphone memiliki fungsi seperti sekarang ini, handphone telah
mengalami perjalanan yang panjang sejak awal kemunculannya
Menurut Thomas J dan Misty E : “handphone merupakan telepon yang
menyediakan fungsi asisten personal serta fasilitas internet connecting yang bisa
menghubungkan pengguna dengan dunia maya seperti melalui media sosial dan lain-
lain. Yang melalui media sosial ini, manusia bisa berinteraksi dengan banyak orang
sekaligus”
Telepon genggam sering disebut handphone (HP) atau telepon selular (ponsel)
adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana
(portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel.
Handphone tersebut, merupakan pengembangan teknologi telepon yang dari masa
ke masa mengalami perkembangan, yang di mana perangkat handphone tersebut
dapat digunakan sebagai perangkat mobile atau berpindah-pindah sebagai sarana
komunikasi, penyampaian informasi dari suatu pihak kepihak lainnya menjadi
semakin efektif dan efesien.

8
1
Jadi, dari pengertian di atas, alat komunikasi handphone dapat diartikan suatu
barang atau benda yang dipakai sebagai sarana komunikasi baik itu berupa, lisan
maupun tulisan, untuk penyampaian informasi atau pesan dari suatu pihak kepihak
lainnya secara efektif dan efesien karena perangkatnya yang bisa dibawa kemana-
mana dan dapat dipakai dimana saja.
B. Sejarah Handphone
Sejarah telepon genggam dimulai sejak dekade pertama di awal abad ke-20, yakni
pada tahun 1910, dimana Lars Magnus Ericsson menemukan tunas pertama telepon
genggam. Lars Magnus Ericsson bukanlah pemain baru dalam peran perkembangan
telekomunikasi di Eropa. Lars Magnus Ericsson adalah orang berkebangsaan Swedia.
Dia sebenarnya adalah orang yang menekuni bidang telegraf. Sesuai dengan
namanya, orang Swedia inilah yang mendirikan perusakaan telepon genggam ternama
Ericsson, yang dikemudian hari bergandengan dengan perusahaan Asia Sony dan
sekarang berubah nama menjadi Sony Ericsson. Sebelumnya perusahaan Ericsson
bergerak dibidang telegraf, namun pada masa itu perusahaan ini masih tidak terlalu
besar dan tidak menghasilkan profit yang banyak.Berbeda jauh ketika perusahaan
Ericsson merambah ke bidang telepon genggam.Tingginya permintaan pasar atas
telepon genggam membuat perusahaan memproduksi secara massal dan inilah musim
panen baginya.Dengan melihat kondisi di atas dapat diketahui betapa masyarakat
sangat bersemangat, meskipun mungkin hanya dinikmati oleh golongan-golongan
tertentu saja.
Pada dekade selanjutnya, yakni pada tahun 1921, penggunaan telepon genggam
pertama kalinya digunakan pada suara institusi Negara, yaitu pada unit-unit
kendaraan patroli Departemen Kepolisian di Detroit Micthigan. Mobil-mobil polisi
dikota tersebut sudah dapat berkomunikasi satu dengan mobil lainnya, serta juga
dengan operator sentral kepolisian di kantor.
Perkembangan telepon genggam selanjutnya terjadi di Negara Eropa lain,
Firlandia. Pada tahun 1960 sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkabelan,
Fennis Cable Work, kemudian mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan
elektronik yang kemudian perusahaan ini memproduksi suatu brand telepon genggam

9
1
ternama didunia, perusahaan ini bernama Nokia.Kemudian pada tahun 1969 sistem
telekomunikasi secara resmi dikomersilkan.
Hingga pada tahun 1970-an pasar telepon genggam menjadi semakin marak,
terutama di Negara-negara maju di Eropa dan Amerika, seperti Inggris, Perancis,
Jerman, Amerika Serikat, Kanada. Saat itu perusahaan yang memproduksi telepon
genggam dipegang oleh dua perusahaan besar dan terdapat di Eropa, mereka adalah
Motorolla dan Nokia. Sebenarnya dua perusahaan telepon genggam ini masih ada
hubungan kerjasama.
Pada awalnya ukuran telepon genggam tidak sekecil sekarang dan antenanya
lumayan agak panjang, bahkan ada yang mungkin belum tepat disebut telepon
genggam karena ukurannya mustahil digenggam tangan, ukurannya sekitar ½ meter
(panjang) x ½ meter (lebar) x 10 sentimeter (tebal). Mungkin oleh sebab itu pada
awalnya istilah telepon genggam (handphone) belum digunakan, tetapi mobile
telephone atau portable phone.
Di Amerika Serikat perusahaan telepon genggam Eropa banyak bekerja sama
dengan perusahaan-perusahaan yang ada di kota-kota besar Amerika Serikat, seperti d
kota New York dimana perusahaan telepon genggam Motorolla melakukan kerjasama
dengan Bell Labs.
Tokoh yang terkenal di perusahaan motorolla ada Dr. Cooper. Copper yang saat
itu menjabat sebagai General Manager Communication System Motorola untuk
pertama kalinya pada tahun 1973 yang berbicara sendiri sambil berjalan-jalan di
sudut-sudut kota New York melalui telepon portable yang dibawanya. Inilah kali
pertama khalayak ditunjukkan suatu telepon genggam. Meskipun telepon portable
yang dibawa Cooper saat itu masih seberat lengan manusia dewasa itu sendiri, yaitu
hampir satu kilogram. Sungguh evolusi yang luar biasa jika dibandingkan dengan
ukuran dan massa telepon genggam-telepon genggam jaman sekarang yang hampir
seringan setipis sehelai kertas tapi sefungsional suatu komputer kompleks.
Perkembangan telekomunikasi ke abad ke 21 ratusan juta masyarakat sudah dapat
mengakses dan terkoneksi dengan telepon. Jumlah telepon genggam yang digunakan
masyarakat dunia pada millenium ini menunjukkan pertumbuhan pengunaan begitu
besar akan kebutuhan komunikasi mobile. Disebutkan ditahun 2014 saja

10
1
dioperkirakan terdapat 6,8 miliar telepon genggam di seluruh dunin dan pada tahun
2015 jumlah ini akan jauh melebihi jumlah populasi penduduk bumi.
C. Perkembangan Handphone
Handphone dalam perkembangannya terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut :
a. Generasi 1
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon
genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp
menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973.
Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800
gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang
digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS
menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band800 Mhz.
Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu
kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang
oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai
yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas
pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan
area telpon genggam.
b. Generasi 2
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika
sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi
GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi
2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital
memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS.
Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih
ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga
dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G
adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga
mengurangi efekradiasi yang membayakan pengguna.
c. Generasi 3

11
1
Generasi ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk
memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call
berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu
Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000.
Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya
cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada generasi
ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga membuat fitur
ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi yang digunakan
antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile
d. Generasi 4
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel
yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan
teknologi nirkabel yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e,
CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas
jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan
saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume
tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai
teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk
mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing,online game,
dan lain-lain.

D. Definisi Konsentrasi Belajar


Konsentrasi belajar merupakan pemusatan perhatian ataupun pemusatan perhatian
terhadap objek tertentu yang berpengaruh pada modalitas belajar, psikologi,
lingkungan, dan kualitas tidur (Retnaningsih, 2018). Konsentrasi belajar merupakan
kesanggupan untuk memusatkan perhatian pada isi bahan ajar ataupun proses
memperoleh pelajaran (Setyani & Ismah, 2018).
Konsentrasi belajar adalah kegiatan memusatkan pikiran atau perbuatan kepada
sesuatu yang saat ini dipelajari dengan mengabaikan hal-hal yang tidak berhubungan
(Sobon et al., 2020). Dari beberapa pendapat tersebut maka disimpulkan bahwa
konsentrasi belajar adalah kegiatan memusatkan pikiran terhadap sesuatu hal atau

12
1
objek belajar dan menghiraukan aktivitas lain selain yang berhubungan dengan
belajar.
Menurut Slameto (2010) konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal
dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar,
konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan
menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berkaitan dengan pelajaran.
Sedangkan menurut Dimyanti (2009) mengartikan bahwa konsentrasi belajar
adalah kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Jadi dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi belajar adalah kemampuan memusatkan perhatian atau pikiran
terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal yang tidak
berhubungan dengan pelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi adalah suatu
proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu. Dengan kata lain di dalam
konsentrasi, orang harus berusaha keras agar segenap perhatiannya hanya boleh
terfokus terhadap satu objek saja.
Sedangkan konsentrasi belajar adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian
siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Artinya siswa memerhatikan guru,
mendengarkan, melihat, dan memusatkan pikiran terhadap apa yang disampaikan
guru dan merespon stimulus yang diberikan oleh guru dan menyampingkan semua hal
yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

E. Faktor yang Memengaruhi Konsentrasi Belajar


Faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar siswa menurut Slameto (2010) di
antaranya :
1. Kurangnya minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari
2. Perasaan gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam
3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan
4. Kondisi kesehatan jasmani
5. Kebosanan terhadap pelajaran atau sekolah

Sedangkan menurut Tonie Nase (2014) konsentrasi belajar siswa dapat


dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti :

13
1
1. Lingkungan
Lingkungan dapat memengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi.
Faktor lingkungan yang memengaruhi konsentrasi belajar meliputi suara,
pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
2. Modalitas belajar
Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap
informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam
mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan
meningkatkan konsentrasi belajar siswa hingga hasil belajarnya meningkat.
3. Pergaulan
Pergaulan juga dapat memengaruhi siswa dalam menerima pelajaran.
Perilaku dan pergaulan mereka dapat memengaruhi sikap dan perilaku dalam
pembelajaran.
4. Psikologi
Faktor psikologi juga dapat memengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa
dalam berkonsentrasi. Misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan
sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan memengaruhi keadaan psikologi
siswa yang kemudian berimbas terhadap konsentrasi belajar.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
memengaruhi konsentrasi belajar siswa yaitu karena adanya faktor internal siswa
yang meliputi minat belajar, perasaan gelisah, emosi yang ada dalam diri siswa, dan
kesehatan jasmani. Sedangkan faktor eksternal siswa meliputi lingkungan,
modalitas belajaar, pergaulan dan psikologi.

F. Pengaruh Handphone terhadap Konsentrasi Belajar


Penggunaan Handphone dapat mempermudah pembelajaran bagi siswa karena
dalam belajar siswa mampu menumbuhkan sikap kemandirian, siswa dapat mencari
sumber belajar melalui smartphone dengan internet, seperti browsing di google,
youtube, ataupun media sosial lainnya. Siswa dapat belajar dengan banyak sumber
belajar menggunakan multimedia yang menarik serta guru dapat membuat media
pelajaran dengan mudah (Salehudin, 2020). Tetapi, banyak dijumpai siswa yang

14
1
menggunakan smartphone untuk mendengarkan musik, mengakses permainan
(games), menonton film, bermain sosial media yang berlebihan, serta chatting tanpa
membatasi intensitas penggunaan smartphone sehingga membuat waktu siswa untuk
belajar dapat berkurang, menjadikan siswa malas untuk belajar, serta konsentrasi
untuk belajar terganggu karena sudah terlalu asyik bermain handphone (Astuti &
Sembiring, 2019). Akibat dari itu semua pada saat pelaksanaan evaluasi atau ulangan,
siswa tidak dapat menjawab soal hingga akhirnya mendapat nilai yang buruk dan hal
inilah yang menyebabkan proses belajar gagal.

15
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang telah terkumpul.
Pemilihan deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini didasari oleh penelitian yang
ingin mengkaji dan melihat bagimana pengaruh handphone terhadapa konsenrasi belajar
siswa kelas XI IPS 6 di SMA Negeri 1 Srengat.
B. Desain Penelitian

6. Menganalisis 7. Menyusun
1. Observasi Awal
data Laporan

2. Menentukan 5. Mengumpulkan
Judul Penelitian Data

3. Menyusun
4. Menyusun
Rancangan
Instrumen
Penelitian

Tahapan dari jalannya penelitian ini dimulai dari peneliti melakukan :


1. Observasi Awal
Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi langsung di lokasi penelitian
yaitu kelas XI IPS 6 SMA Negeri 1 Srengat. Kegiatan observasi dilakukan secara
langsung untuk mengetahui secara langsung gambaran awal tentang permasalahan
yang terdapat di lokasi.
2. Menentukan Judul Penelitian
Setelah mendapatkan gambaran awal mengenai permasalahan yang ada di lokasi,
selanjutnya peneliti menentukan judul penelitian. Untuk penelitian ini peneliti

16
1
memutuskan untuk memilih judul “Pengaruh Penggunaan Hp saat Pembelajaran
terhadap Konsentrasi Belajar siswa Kelas XI IPS 6 SMA Negeri 1 Srengat”
3. Menyusun Rancangan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan desain yang akan digunakan pada penelitian
4. Menyusun Instrumen
Pada tahap ini peneliti menyusun instrumen yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dari penelitian yang dilaksanakan
5. Mengumpulkan Data
Pada tahap ini peneliti mulai mengumpulkan data dari instrumen yang telah disebar
6. Menganalisis Data
Pada tahap analisis data peneliti melakukan kegiatan analisis terhadap data yang telah
diperoleh.
7. Menyusun Laporan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang telah selesai di analisis. Penyusunan
laporan merupakan tahapan akhir dari penelitian dan diwujudkan dalam bentuk karya
tulis ilmiah
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2017:80)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 6 SMA Negeri 1 Srengat
berjumlah 36 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 10 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.

17
1
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Dari teori di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun cara pengumpulan data
menggunakan teknik, peneliti menggunakan teknik:
a. Observasi
Observasi sebagai alat untuk mengumpulkan data seringkali digunakan
untuk mengukur proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Pada
penelitian ini teknik observasi dilakukan secara langsung yaitu peneliti berada
di lokasi penelitian untuk memperoleh informasi tentang pengaruh hp
terhadap konsentrasi belajar siswa.
b. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2017:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Adapun jenis-jenis angket dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kuesioner tertutup adalah bila pertanyaan disertai oleh pilihan jawaban
yang telah ditentukan oleh peneliti, yakni dapat berbentuk ya atau tidak,
dapat pula berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda.
2. Kuesioner terbuka adalah bila diberi kebebasan kepada responden untuk
menjawab pertanyaan.
Pada penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013:274) metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang
tidak diperoleh melalui observasi dan kuesioner.

18
1
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket yang
dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014:92) menyatakan bahwa “Instrumen
penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian
yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, fenomena alam
maupun sosial.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Berikut
isi pertanyaan yang ada dalam angket :
1. Nama pengisi angket
2. Nomor absen pengisi angket
3. Apakah konsentrasi kalian terganggu selama jam pelajaran akibat
bermain hp?
4. Apakah kalian selalu membawa hp ke sekolah
5. Apakah kalian suka bermain game dan membuka sosial media di
kelas?
6. Apa saja aplikasi di hp yang anda buka saat jam pelajaran?
7. Apa alasan anda membuka aplikasi yang seharusnya tidak dibuka
saat jam pelajaran?

F. Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara , catatan lapangan , dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori , dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain .
1. Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan , pemusatan pada penyederhanaan dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan . Adapun
data yang direduksi akan memberikan gambaran yang telah jelas , dan mempermudah
penulis untuk melakukan pengumpulan data . Dalam penelitian ini data diperoleh melalui
catatan lapangan dan wawancara , kemudian data tersebut dirangkum dan di seleksi
sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada penulis .
2. Penyajian data
Langkah selanjutnya menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif .penyajiannya juga dapat berbentuk matrik , diagram , tabel ,

19
1
dan bagan . Dalam penulisan kualitatif , penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk
uraian singkat ,bagan , hubungan antar kategori dan sejenisnya , tetapi yang paling sering
digunakan adalah teks yang bersifat naratif .
3. Kesimpulan / Verifikasi
Langkah terakhir kesimpulan awal yang di kemukakan masih bersifat sementara ,
dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya . Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid maka konsisten saat

20
1
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui “Pengaruh Penggunaan


HP Saat Pembelajaran Terhadap Konsentrasi Siswa Kelas XI IPS 6 SMAN 1 Srengat”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat serta berapa besar
pengaruh sebab akibat tersebut terhadap konsentrasi siswa siswi kelas XI IPS 6 SMAN 1
Srengat. Data yang terkumpul dalam penelitian ini terdiri atas dua metode, yaitu metode
observasi dan metode angket. Metode observasi digunakan

oleh peneliti untuk mengamati kondisi konsentrasi belajar siswa akibat penggunaan HP saat
pembelajaran di sekolah. Dari hasil pengumpulan data dengan kuisioner terstruktur yang
disebar menggunakan google form didapatkan responden sebanyak 27 orang. Data yang
diperoleh ini telah diverifikasi sebelumnya untuk membuang data yang tidak valid yang akan
mempengaruhi hasil dari analisis data penelitian. Profil responden dalam penelitian ini
diamati untuk memberi gambaran seperti apa sampel penelitian ini.

Gambar 4.1
Diagram penggunaan sosial media di kelas

21
1
Berdasarkan diagram di atas, 74,1% siswa membuka sosial media dan game di kelas saat
jam pelajaran maupun saat jam istirahat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh
penulis, 41,6% siswa dari kelas XI IPS 6 membuka dan bermain HP di kelas saat jam
pelajaran, ada yang membuka Google, Whatsapp, Instagram, dan lain lain.

Gambar 4.2
Aplikasi yang dibuka oleh para siswa di kelas

22
1
Berdasarkan hasil penelitian dari 27 sampel responden, sebagian besar siswa kelas XI IPS 6 suka
membuka sosial media maupun game saat jam pelajaran berlangsung. Sebagian besar responden
bermain HP dengan membuka berbagai aplikasi yang tidak berkaitan dengan materi pelajaran.
Aplikasi yang dibuka pada umumnya adalah aplikasi yang populer dikalangan para remaja. Hal
ini dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah
Whatsap (77,8%), Google (70,4%), dan Instagram (40,7%).

23
1
Gambar 4.3
Diagram pengaruh HP terhadap konsentrasi belajar

Berdasarkan data di atas, 55,6% siswa kelas XI IPS 6 merasa bahwa konsentraai belajar mereka
tidak terganggu akibat bermain HP di kelas saat jam pelajaran. Sedangkan 44,4% siswa merasa
konsentrasi belajar mereka terganggu akibat bermain HP di kelas. Jika diamati melalui hasil
observasi yang dilakukan oleh penulis, 19,6% siswa di kelas XI IPS 6 terlihat tidak fokus saat
pembelajaran karena sibuk berkutat dengan HP. Konsentrasi mereka terganggu akan hal itu.

B. Hasil Analisis Data


Berdasarkan hasil observasi dan angket, siswa siswi kelas XI IPS 6 selalu membawa
HP ke sekolah. Mereka membuka berbagai macam aplikasi di HP saat jam pelajaran maupun
saat jam istirahat. Alasan mereka ada bermacam-macam. Tetapi sebagian besar alasan yang
disampaikan oleh para responden adalah untuk menghilangkan rasa bosan dan rasa kantuk
saat pelajaran berlangsung. Ada juga responden yang membuka HP saat pelajaran untuk
mencari materi dan jawaban yang tidak dimengerti. Aplikasi yang paling banyak dibuka
adalah Whatsapp dan Google. Akan tetapi tidak sedikit juga yang membuka aplikasi seperti
Tiktok, beberapa jenis game, instagram, Twitter, dan Youtube. Jika ditinjau dari segi
konsentrasi belajar, aktivitas membuka HP selama jam pelajaran berlangsung tidak membuat
sebagian besar responden merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Sebanyak
55,6% responden tidak merasa kesulitan dalam berkonsentrasi. Sedangkan sisanya yaitu
44,44% responden merasa kesulitan berkonsentrasi dalam belajar jika terus membuka dan
mengoperasikan HP selama pelajaran berlangsung.

Selama jam pelajaran berlangsung, guru biasanya menjelaskan materi pelajaran


kepada siswa siswi atau membuka forum diskusi. Saat guru menerangkan materi ada siswa

24
1
yang diam-diam membuka aplikasi di HP. Namun, dalam hal ini perlu digaris bawahi bahwa
selama pelajaran berlangsung, guru tidak selalu dalam kondisi menerangkan materi pelajaran.
Ada kalanya guru hanya memberikan tugas kemudian memberikan waktu kepada siswa
siswi selama jam pelajaran berlangsung untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga ketika para
siswa telah menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru, mereka mengisi waktu luang agar
tidak bosan dan mengantuk dengan bermain hp dan membuka berbagai macam aplikasi
tersebut. Oleh karena itu, sebagian besar siswa merasa bahwa konsentrasi belajar mereka
tidak terganggu. Namun, ada juga yang berasalan karena memang untuk berkomunikasi atau
ada kepeeluan mendesak yang perlu dicek melalui Whatsapp. Responden juga membuka HP
untuk membuka PPT yang dikirim oleh guru saat jam pelajaran, mencari materi di Google
dan juga mencari jawaban dari soal yang kurang dimengerti.

C. Pembahasan
Menurut Salehudin (2020) penggunaan Handphone dapat mempermudah
pembelajaran bagi siswa karena dalam belajar siswa mampu menumbuhkan sikap
kemandirian, siswa dapat mencari sumber belajar melalui smartphone dengan internet,
seperti browsing di google, youtube, ataupun media sosial lainnya. Siswa dapat belajar
dengan banyak sumber belajar menggunakan multimedia yang menarik serta guru dapat
membuat media pelajaran dengan mudah. Hal ini sejalan dengan hasil pengamatan peneliti,
karena para siswa kelas XI IPS 6 seringkali mencari sumber materi pelajaran melalui HP
disaat jam pelajaran di kelas. Akan tetapi banyak dijumpai siswa yang menggunakan
smartphone untuk mendengarkan musik, mengakses permainan (games), menonton film,
bermain sosial media yang berlebihan, serta chatting tanpa membatasi intensitas penggunaan
smartphone sehingga membuat waktu siswa untuk belajar dapat berkurang, menjadikan siswa
malas untuk belajar, serta konsentrasi untuk belajar terganggu karena sudah terlalu asik
bermain handphone (Astuti & Sembiring, 2019). Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian
bahwa 44,4% siswa kelas XI IPS 6 merasa konsentrasi belajar mereka terganggu karena
mereka sibuk bermain HP dengan membuka sosial media, game, mendengarkan lagu, dan
lain lain.
Sedangkan menurut Tonie Nase (2014) konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti lingkungan dan pergaulan. Lingkungan dapat memengaruhi
kemampuan dalam berkonsentrasi. Faktor lingkungan yang memengaruhi konsentrasi belajar
meliputi suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar. Sedangkan pergaulan juga dapat
memengaruhi siswa dalam menerima pelajaran. Perilaku dan pergaulan mereka dapat
memengaruhi sikap dan perilaku dalam pembelajaran.

25
1
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan dari rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan negatif terhadap penelitian yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan HP Saat Pembelajaran Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS
6 SMAN 1 Srengat”. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan Dan pengujian yang telah
dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan angket, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sebanyak 74,1% siswa kelas XI IPS 6 suka membuka HP di kelas, saat pelajaran
berlangsung maupun saat jam istirahat. Aplikasi yang sering dibuka oleh adalah
Whatsapp, Google, dan Instagram. Alasan mereka bermain HP di kelas ada
beragam, yaitu adalah untuk menghilangkan rasa bosan setelah selesai
mengerjakan tugas dari guru dan untuk mencari tambahan materi, mencari
jawaban dari Google.
2. Penggunaan HP di kelas mempengaruhi konsentrasi belajar sebanyak 44,4%
siswa di kelas XI IPS 6. Mereka seringkali membuka aplikasi yang tidak penting
saat jam pelajaran sehingga mengganggu konsentrasi. Sedangkan 55,6% siswa
lainnya merasa bahwa konsentrasi belajar mereka tidak terganggu karena mereka
biasa membuka HP di kelas saat jam pelajaran untuk mencari materi, dan
membuka Google. Setelah selesai mengerjakan tugas dari guru atau guru sudah
selesai menjelaskan materi, baru mereka membuka aplikasi seperti Instagram,
Youtube, Tiktok. Penggunaan HP di kelas memiliki pengaruh positif maupun
negatif, tergantung penggunaan aplikasi yang dibuka masing-masing siswa di
kelas saat jam pelajaran.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis menyadari
masih terdapat banyak keterbatasan dan kekeliruan yang ada dalam penelitian ini. Namun
dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan konstribusi yang bermanfaat.
1. Bagi para siswa kelas XI IPS 6 diharapkan dari penelitian ini dapat mengelola
penggunaan HP di kelas saat jam pelajaran di kelas sehingga tidak mengganggu
konsentrasi belajar.
2. Bagi para guru pengajar, sebaiknya lebih perketat lagi penggunaan HP di kelas saat
pembelajaran berlangsung agar para siswa dapat berkonsentrasi penuh dan mudah
mengerti dengan materi yang sedang dipelajari.

26
1
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagi
salah satu sumber data dan rujukan untuk penelitian dan dilakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih luas

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai


Pustaka,2007), Edisi ke-III, Cet -IV, hlm. 27
2 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007)
Cet.VI, hlm. 19 http://repo.iain-tulungagung.ac.id/8334/5/BAB%20II.pdf

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan


R&D. Bandung: Alfabeta.
https://www.kajianpustaka.com/2021/10/konsentrasi-belajar.html?m=1

Diana Aprilia, Kadek Suranata, dan ketuk Dharsana, Penerapan Konseling Kognitif
dengan Teknik Pembuatan Kontrak (Contingency Contrakting) untuk meningkatkan konsentrasi
Belajar Siswa di TKRI Negeri 3 Singaraja. https://repository.uin-suska.ac.id/13122/7/7.%20BAB
%20II_2018585PAI.pdf

Dede Wahyudin, 135010077 (2017) PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE


TERHADAP KESADARAN BUDAYA LOKAL DI KALANGAN PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS (Studi Desktriptif SMK Negeri 2 Pangandaran). Skripsi(S1)
thesis, FKIP Unpas. http://repository.unpas.ac.id/30382/4/11.%20Bab%202.pdf
PERMANA, INDRA (2015) PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE
TERHADAP PERILAKU PELAJAR SMK NEGERI 3 PURWOKERTO TAHUN AJARAN
2014/2015 https://repository.ump.ac.id/8509/3/INDRA%20PERMANA%20BAB%20II.pdf

https://repository.uin-suska.ac.id/13122/7/7.%20BAB%20II_2018585PAI.pdf
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

27
1
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.

28
1

Anda mungkin juga menyukai