PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geografi
Antara daratan Asia dan Australia terletak Nusa Tenggara
Indonesia termasuk pulau Borneo yang oleh orang Indonesia dinamakan
Kalimantan. Nama Borneo mungkin berasal dari nama Brunei dan sering
digunakan untuk menamai seluruh pulau sedangkan nama Kalimantan
mungkin berasal dari keadaan pulau yang punya
banyak kali, banyak mas, dan banyak intan, sehingga menjadi
Kalimantan. Menurut beberapa pihak lain mungkin nama Kalimantan
berasal dari nama Lamanta. Lamanta adalah sagu dari pohon yang baru
ditebang, yang masih mentah. Pada umumnya nama Kalimantan
digunakan untuk bagian geografis tanah di bawah pemerintahan
Indonesia dan West Malaysia atau nama Borneo untuk bagian di bawah
pemerintahan Malaysia.
E. Sistem Religi
Religi asli suku Dayak tidak terlepas dari adat istiadat mereka.
Bahkan dapat dikatakan adat menegaskan identitas religius mereka.
Dalam praktik sehari-hari, orang dayak tidak pernah menyebut agama
sebagai normativitas mereka, melainkan adat. Sistem religi ini bukanlah
sistem hindu Kahuringan seperti yang dikenal oleh orang-orang pada
umumnya.
Orang Dayak Kanayatn menyebut Tuhan dengan istilah Jubata.
Jubata inilah yang dikatakan menurunkan adat kepada nenek moyang
Dayak Kanayatn yang berlokasi di bukit bawakng . Dalam
mengungkapkan kepercayaan kepada Jubata, mereka memiliki tempat
ibadah yang disebut panyugu atau padagi. Selain itu diperlukan juga
seorang imam panyangahatn yang menjadi seorang penghubung, antara
manusia dengan Tuhan ( Jubata ).
Sekarang ini banyak orang Dayak Kanayatn yang menganut
agama Kristendan segelintir memeluk Islam. Kendati sudah memeluk
agama, tidak bisa dikatakan bahwa orang Dayak Kanayatn meninggalkan
adatnya. Hal menarik ialah jika seorang Dayak Kanayan memeluk agama
Islam, ia tidak lagi disebut Dayak, melainkan Melayu atau orang Laut .
F. Bahasa
Dayak Kanayatn memakai bahasa ahe/nana' serta damea/jare dan
yang serumpun. Sebenarnya secara isologis (garis yang menghubungkan
persamaan dan perbedaan kosa kata yang serumpun) sangat sulit merinci
khazanah bahasanya. Ini dikarenakan bahasa yang dipakai sarat dengan
berbagai dialek dan juga logat pengucapan. Beberapa contohnya ialah :
orang Dayak Kanayatn yang mendiami wilayah Meranti (Landak) yang
memakai bahasa ahe/nana' terbagi lagi ke dalam bahasa behe, padakng
bekambai, dan bahasa moro. Dayak Kanayatn di kawasan Menyuke
(Landak) terbagi dalam bahasa satolo-ngelampa', songga batukng-
ngalampa' dan angkabakng-ngabukit. selain itu percampuran dialek dan
logat menyebabkan percampuran bahasa menjadi bahasa baru.
Banyak Generasi Dayak Kanayatn saat ini tidak mengerti akan
bahasa yang dipakai oleh para generasi tua. Dalam komunikasi saat ini,
banyak kosa kata Indonesia yang diadopsi dan kemudian "di-Dayak-
kan". Misalnya ialah :bahasa ahe asli : Lea ,bahasa indonesia : seperti
,bahasa ahe sekarang : saparati .Bahasa yang dipakai sekarang oleh
generasi muda mudah dimengerti karena mirip dengan bahasa indonesia
atau melayu.
G. Lembaga Adat
Suku Dayak merupakan bagian dari masyarakat adat. Masyarakat
adat adalah komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal usul
keturunan diatas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah
dan kekayaan alam, kehidupan sosial-budayanya diatur oleh hukum adat
dan lembaga adat yang mengelola keberlangsungan hidup
masyarakatnya.
Hukum adat Dayak Kanayatn mempunyai satuan wilayah
teritorial yang disebut Binua. Binua merupakan wilayah yang terdiri dari
beberapa kampong . Masing-masing binua punya otonominya sendiri,
sehingga komunitas binua yang satu tidak dapat mengintervensi hukum
adat di binua lain.
Setiap binua dipimpin oleh seorang timanggong (kepala
desa).timanggong memiliki jajaran-bawahan yaitu pasirah (kepala
dusun) danpangaraga (ketua RW/RT). Ketiga pilar inilah yang menjadi
lembaga adat Dayak Kanayatn
H. Sistem Kekerabatan
Sistem pertalian darah suku Dayak Kanayatn menggunakan
sistem bilineal/parental (ayah dan ibu). Dalam mengurai hubungan
kekerabatan, seorang anak dapat mengikuti jalur ayah maupun ibu.
Hubungan kekerabatan terputus pada sepupu delapan kali. Hubungan
kekerabatan ini penting karena hubungan ini menjadi tinjauan terutama
pada perkara perkawinan. Mungkin hal ini dimaksudkan agar tidak
merusak keturunan.
I. Adat Istiadat Suku Dayak
Di bawah ini ada beberapa adat istiadat suku dayak yang masih
terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman
dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat
istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh
Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari
pedalaman Kalimantan.
1. Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah
merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang
yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah
tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk
mereka yang sudah meninggal dunia.
2. Dunia Supranatural
Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman
dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini
pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia (
kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang
sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-
mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya,
contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku
Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang
sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang,
dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.
1. Tari Gantar
5. Tari Leleng
6. Tari Hudoq
8. Tari Serumpai
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk Tari Hudoq
Tari Belian Bawo mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon
yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang
menebang pohon tersebut.
Tari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku
Dayak Tunjung dan
Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang
dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga
menimbulkan irama tertentu.
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan dan analisis data pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang diangkat
yaitu antara lain:
B. Saran