Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

IMLEK

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Iqram Kurniawan
Kelas : XI IPA – 2

SMA BRIGJEND KATAMSO II


MEDAN
T.A 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Desember  2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A.    LATAR BELAKANG............................................................................1
B.    RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
C.    TUJUAN MASALAH............................................................................2
D.    MANFAAT PENULISAN.....................................................................2

BAB II TRADISI IMLEK MASYARAKT CINA....................................................3


A.    SEJARAH IMLEK.................................................................................3
B.    TRADISI IMLEK...................................................................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................................5


A.    KESIMPULAN......................................................................................5
B.    SARAN...................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tahun Baru Imlek bagi penganut Khonghucu merupakan hari raya keagamaan yang
sangat penting, sakral dan bermakna. Karena jika ditinjau dari aspek sejarah, Imlek
distandarisasi pertama kali pada zaman Dinasti Han (202 SM-220).
Berdasarkan perhitungan kelahiran Nabi Khong Hu Cu yang lahir 551 SM, hal ini bisa
dilihat dari tahun Imlek yang jatuh pada saat ini adalah yang ke 2558, hitungan tersebut
diambil dari 2007+551 = 2558. Sedangkan jika ditinjau dari aspek sosial kemasyarakatan
makna Imlek adalah semangat bersyukur kepada Tuhan, semangat memperbaharui diri,
kekeluargaan serta kebersamaan.
Klaim Imlek sebagai Tahun Baru orang Tionghoa adalah kenyataan yang tidak bisa
dibantah, sebab begitulah kenyataannya. Hal ini juga berlaku bagi hari raya Cheng Beng, Pek
Chun, Cap Go Meh dsb (yang jelas-jelas hari raya tersebut merupakan hari raya agama
Khonghucu).
Namun menurut para ahli, kenyataan tersebut terinspirasi dengan apa yang dikatakan oleh
William McNaughton, "Hal-hal yang diajarkan oleh Khong Hu Cu adalah peradaban yang
sudah berabad-abad lamanya dipegang dengan sangat teguh oleh bangsa Tionghoa. Oleh
karena itu tidak berlebihan jika dikatakan Tiongkok adalah Khonghucu. Begitu juga halnya,
Khonghucu adalah Tiongkok (Paul Strathen, Confucius In 90 Minutes)".
Tokoh Melayu
Seorang tokoh Melayu Tionghoa yang bernama Kwee Tek Hoay juga menyatakan bahwa
semua orang Tionghoa adalah Khonghucu, sebab sebelum Tiongkok menjadi Republik,
agama Khonghucu/Konfusianisme merupakan sistem moralitas, kehidupan sosial-politik, dan
religi seluruh masyarakat Tiongkok. Sehingga pengaruh Konfusianisme sangat mengakar
dalam kehidupan orang-orang Tionghoa sampai abad 21 ini. Bahkan beberapa ahli Barat
menyimpulkan bahwa Konfusianisme merupakan "state religion" bagi kerajaan-kerajaan
Tiongkok kuno. Juga diakui atau tidak, Konfusianisme sangat mempengaruhi cara berprilaku
dan berpikir orang Jepang, Korea, Vietnam dsb. Korea di bawah Dinasti Chosun telah
memproklamirkan diri sebagai "Negara Khonghucu"

1
B.     RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah Imlek masyarakat Cina ?
2. Bagaimana tradisi Imlek masyarakat Cina ?

C.    TUJUAN MASALAH
1. Mendeskripsikan sejarah Imlek masyarakat Cina.
2. Mendeskripsikan tradisi Imlek masyarakat Cina.

D.    MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat utama penulisan pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut, yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas individu dari mata kuliah Pengantar Sosiologi Dan Antropologi.
2.      Untuk mencoba kemampuan penulis sendiri membuat makalah dan untuk memperoleh
pengalaman.
3.      Untuk memberikan gambaran tentang Tradisi Imlek Masyarakat Cina.

2
BAB II
TRADISI IMLEK MASYARAKT CINA

A.    SEJARAH IMLEK
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis
Tiongha apapun agamanya, bahkan menurut Sidharta, Ketua Walubi, masyarakat Tiongha
Muslim juga merayakan Imlek.Asal-usul Imlek berasal dari Tiongkok. Hari Raya Imlek
merupakan istilah umum, kalau dalam bahasa Cina disebut dengan Chung Ciea yang berarti
Hari Raya Musim Semi. Hari Raya ini jatuh pada bulan Februari dan bila di negeri Tiongkok,
Korea dan Jepang ditandai dengan sudah mulainya musim semi.
Dulunya, Negeri Tiongkok dikenal sebagai negara agraris. Setelah musim dingin berlalu,
masyarakat mulai bercocok tanam dan panen. Tibanya masa panen bersamaan waktunya
dengan musim semi, cuaca cerah, bunga-bunga mekar dan berkembang. Lalu musim panen
ini dirayakan oleh masyarakat. Kegembiraan itu tergambar jelas dari sikap masyarakat yang
saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, kerabat, teman dan handai taulan.
Gong Xi Fa Cai artinya ucapan selamat dan semoga banyak rezeki.
Tradisi imlek erat kaitannya dengan budaya memberikan Angpao, dengan memberikan
angpao masyarakat Tionghoa percaya bahwa akan menambah rezeki yang lebih banyak lagi.
Pemberian angpao biasanya dberikan pada orang dewasa kepada anak kecil. Yang perlu
diperhatikan dalam pemberian angpao ini biasanya berisi uang kertas bukan uang logam.Adat
ini kemudian di bawa oleh masyarakat Tiongha ke manapun dia merantau, termasuk ke
Indonesia. Dulunya, pada masa Bung Karno, perayaan ini boleh dirayakan tapi ketika masa
Orde Baru, perayaan Imlek dibatasi. Presiden Soeharto mengeluarkan SK yang isinya
mengizinkan, namun dirayakan di tempat tertutup. Setelah reformasi bergulir, pemerintah
memberikan kelonggaran, terutamapada masa pemerintahan Gus Dur. Hari Raya Imlek
menjadi hari fakultatif dan nantinya ada kemungkinan Imlek dijadikan salah satu hari besar
nasional.Di Indonesia, Imlek secara nasional pertama kali diprakarsai oleh MATAKIN
(Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) dan diklaim sebagai hari raya agama
Khonghucu. Karena memang Indonesia tidak pernah mengenal hari raya suatu golongan etnis
tertentu.Sehingga penetapan Imlek sebagai hari raya dikarenakan adanya pengakuan
Khonghucu sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia (sesuai dengan sikap PBB
terhadap agama Khonghucu/Confucianism) dan sejarah di Indonesia membuktikan diantara
organisasi-organisasi Tionghoa yang lainnya memang perlu diakui secara jujur dan terbuka
bahwa MATAKIN-lah pionir (dengan bantuan Abdurrahman Wahid dan beberapa tokoh

3
agama lainnya) yang sejak dahulu paling konsisten memperjuangkan persamaan hak-hak
etnis Tionghoa dan agama Khonghucu pada khususnya walaupun dalam kukungan dan
intimidasi rezim Orde Baru yang sangat diskriminatif itu.
B.     TRADISI IMLEK
1.      Menyapu rumah
Sehari sebelum Imlek Anda perlu menyapu rumah sebagai simbol membuang semua kesialan
sehingga tersedia cukup ruang untuk keberuntungan. Setelah itu, jauhkan semua peralatan
seperti sapu dan sikat dari jangkauan. Jangan menyapu rumah di hari pertama tahun baru
karena hal itu dipercaya akan ikut menyapu semua keberuntungan.
2.      Serba merah
Warna merah diasosiasikan dengan Tahun Baru China karena dipercayai sebagai warna yang
ditakuti nian. Dalam mitologi Tionghoa, nian adalah sejenis mahluk buas yang hidup di dasar
laut atau di gunung. Sekali pada saat musim semi atau sekitar tahun baru Imlek, mahluk itu
keluar untuk mengganggu manusia terutama anak-anak.
Jika Anda memiliki pakaian merah, busana tersebut sangat baik dikenakan pada saat Imlek.
Hindari pakaian bewarna putih karena melambangkan kematian.
3.      Mengisi angpao
Orang yang lebih tua biasanya memberikan angpao berisi uang kepada anak-anak kecil. Anda
tidak perlu memberikan uang dalam jumlah besar, namun uang yang diberikan harus berupa
lembaran baru. Hindari memberikan uang logam sebagai isi angpao.
4.      Nampan kebersamaan
Pada saat Imlek biasanya disajikan makanan di atas sebuah nampan berbentuk bulat atau segi
delapan, yang disebut sebagai nampan kebersamaan. Isi nampan tersebut yakni permen,
kacang-kacangan, biji-bijian, atau buah-buahan kering.
5.      Makanan keberuntungan
Jangan lupa menyajikan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong yang
mewakili umur panjang. Siapkan pula kue bola yang menyerupai bentuk uang China zaman
dulu yang mewakili kekayaan.
6.      Kembang api
Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan
Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahluk jahat ketakutan. Akan tetapi,
ketika merayakannya di rumah pastikan tetangga tidak merasa terganggu dengan suara
berisik yang anda buat dengan kembang api, kerena tetangga juga senang melihat meriahnya
kembang api.

4
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis
Tiongha apapun agamanya. Tradisi imlek erat kaitannya dengan budaya memberikan
Angpao, dengan memberikan angpao masyarakat Tionghoa percaya bahwa akan menambah
rezeki yang lebih banyak lagi. Pemberian angpao biasanya dberikan pada orang dewasa
kepada anak kecil. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian angpao ini biasanya berisi uang
kertas bukan uang logam.
Tradisi yang dilakukan saat Imlek, yaitu:
§  Menyapu rumah
§  Serba merah
§  Mengisi angpao
§  Nampan bersama
§  Makanan keberuntungan
§  Kembang api

B.     SARAN
Adapun saran yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut:
1.   Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap
bisa meluruskannya.
2.   Untuk supaya bisa membaca kembali literatur-literatur yang berkenaan dengan
pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa lebih menyempurnakan kembali
pembahasan materi dalam makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

 http://15meh.blogspot.com/2011/01/6-tradisi-khas-menyambut-imlek.html
 http://15meh.blogspot.com/2008/03/sejarah-imlek-dan-khonghucu-di.html
 http://ylkti.tripod.com/berita/id1.html
 http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/13/tahun-baru-imlek-kebudayaan-cina-di-
indonesia/
 http://ms.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Cina

Anda mungkin juga menyukai