Anda di halaman 1dari 7

SUKU BANGGAI

Disusun Oleh:
Eldi Ngineikon
Yosua Alvado
1. Asal Usul Suku Banggai
Suku Banggai merupakan suku yang mendiami hampir seluruh
wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut,
dan sebagian wilayah Kabupaten Banggai.
Pendahulu suku Banggai berasal dari Banggai Laut yang dahulunya
adalah bekas Kerajaan Banggai dan juga dari Banggai Kepulauan.
Suku Banggai terbagi menjadi dua yaitu Suku Sea-sea yang tinggal
di pegunungan dan suku Banggai yang tinggal di pesisir pantai.
Suku Banggai mempunyai kemiripan bahasa, budaya dan tradisi
dengan Suku Saluan dan Suku Balantak yang mendiami Kabupaten
Banggai. Hampir seluruh orang Banggai memeluk agama Islam.
Pekerjaan suku Banggai biasanya sebagai petani dan nelayan.

2. Tradisi Suku Banggai


Berbagai macam adat serta kebudayaan dari suku Banggai sangat
melekat dalam masyarakat Banggai, seperti musik batongan yang
menggunakan alat musik yang terdiri dari gong dan gendang atau
babolon.
Juga ada tari tarian seperti Salendeng, Balatindak, dan kontau.
lagu atau puisi yaitu Baode, dan masih banyak lagi kesenian
tradisional lainnya. Ada pun beberapa tradisi yang masih dipegang
secara menyeluruh dari suku Banggai, misalnya pada saat
perayaan hari raya, para masyarakat suku Banggai akan membuat
sejenis kue yang di beri nama Kala-kalas, ada juga yang
menyebutnya kaakaras. Selain itu, masih banyak tradisi lainnya,
Upacara Adat misalnya, upacara pelantikan Tomundo atau ketua
adat, upacara pelantikan Basalo, dan lain sebagainya.

3. Rumah Adat Suku Banggai


Keraton Banggai merupakan pusat kekuasaan pada masa
pemerintahan Kerajaan Banggai masih berlaku. Bangunan keraton
ini didirikan pada tahun 1927 oleh Raja Awaludin, yaitu raja
Banggai yang ke-18. Letak bangunan berada di ketinggian
sehingga dari tempat ini terlihat adanya pelabuhan dan laut yang
berjarak sekitar 700 meter sebagai pintu masuk dan keluar ke
wilayah Kepulauan Banggai. Sekarang rumah keraton Banggai ini
sudah direnovasi agar lebih tahan lama. Sekarang rumah keraton
Banggai ini berfungsi sebagai tempat upacara adat dan rapat para
tokoh tokoh adat seperti tomundo, basalo, dan anggota anggota
lainnya.
4. Baju Adat Suku Banggai
Baju adat suku banggai atau baju babasal merupakan busana
berwarna merah mudah yang menggambarkan keteduhan hati
para pengguna busana tersebut. Busana ini sering ditampilkan
atau dipakai pada saat acara penyambutan kehormatan, upacara
adat perkawinan dan upacara adat lainnya. Busana Adat Banggai
ini terdiri dari busana adat pria dan wanita yang masing masing
perangkatnya terdiri dari, Blus atau pakaian wanita berwarna
merah mudah yang disebut dalam Pakean Nu Boune, Rok panjang
warna merah mudah yang disebut Rok Mahantan, serta
Aksesories / Perhiasan sebagai pelengkap. Kemeja pria warna
merah mudah dengan menggunakan kancing disebut Pakean Nu
Moane dan Celana Panjang yang disebut Koja serta Penutup
Kepala atau Sungkup Nu Ubak.
5. Senjata adat suku Banggai
Suku Banggai memiliki senjata adat tradisional yang disebut
sosoduk. Sosoduk marupakan tombak yang terbuat dari kayu
dengan mata tombak barupa besi yang berbentuk runcing.
Sosoduk biasanya digunakan untuk upacara upacara adat seperti
dalam tarian balatindak yang dulunya dilakukan untuk memilih
panglima raja. Suku Banggai juga memilikii Kris yang biasanya
sering digunakan oleh anggota kerajaan terutama raja.

Anda mungkin juga menyukai