Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PAKAIAN PERKAWINAN ADAT MELAYU RIAU DAN


MANDI DAMAI

DISUSUN OLEH :
- DINI MONIKA
- FIRDA LARASATTI
- SEPTI WIDYASTUTI
- WENNY DWI ANGGRAINI
- ANUAR
- KRISTOVER

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul PAKAIAN
MELAYU RIAU DAN MANDI DAMAI.

Makalah ini berisikan informasi tentang PAKAIAN MELAYU RIAU DAN


MANDI DAMAI . Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang pakaian melayu Riau.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Dumai , 16 januari 2017


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN
1. PAKAIAN ADAT PERKAWINAN RIAU
A. PAKAIAN PENGANTIN
B. WARNA DAN PERLAMBANGANNYA
C. LAMBANG DAN BENTUK KAIN
D. RAGAM HIAS PADA KAIN SONGKET
2. MANDI DAMAI

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pakaian merupakan simbol budaya yang menandai perkembangan,


akulturasi, dan kekhasan budaya tertentu. Pakaian dapat pula menjadi penanda
bagi pemikiran masyarakat, termasuk pakaian tradisional masyarakat Melayu
Riau. Pakaian tradisional Riau terdiri atas pakaian harian dan pakaian
resmi/pakaian adat.
Masyarakat Melayu Riau masih memegang adat dengan teguh. Pengaruh
adat terasa dalam sikap dan perilaku sebagian besar masyarakat, terutama di
daerah pedesaan/perdalaman. Adat Melayu Riau adalah adat yang bersendikan
syariat Islam. Islam dan adat Melayu saling mempengaruhi yang kemudian
membentuk satu budaya baru, yang salah satunya tercermin dalam pakaian yang
dikenakan.
BAB II
PEMBAHASAN
PAKAIAN ADAT PERKAWINAN PEREMPUAN DI RIAU

1. Pakaian pengantin perempuan

Pakaian upacara adat perkawinan bagi pengantin perempuan dalam


masyarakat Melayu Riau terdapat beberapa bentuk tergantung pada
kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti : acara malam berinai, uacara
akad nikah, acara bersanding, acara mandi damai serta acara berandam.

Pakaian pengantin perempuan dalam upacara malam berinai


memakai pakaian Kebaya Laboh atau baju kurung Teluk Belanga,
memakai hiasan dan perhiasan serta memakai sanggul Melayu. Pakaian
pengantin pada upacara berandam hampir sama dengan memakai
pakaian Melayu harian; Kebaya Laboh atau baju kurung Teluk Belanga.

Perlengkapan dan Perhiasan Pakaian Pengantin Wanita

Adapun Rambut disanggul dengan sanggul Lipat Pandan atau


sanggul Siput Jonget dihiasi dengan bunga-bunga hidup seperti cempaka,
bunga melur dan bunga tanjung. Muka pengantin dibersihkan dan dicukur
bulu romanya, dan dihias bulu keningnya. Setelah berandam dimandikan
dengan air tujuh bunga serta memakai kain kemban didada.

Pakaian pengantin pada acara akad nikah berpakaian baju kurung


Teluk Belanga atau baju kurung Kebaya Laboh, kepala ditutup dengan
hiasan serta memakai tudung Mente. Sedangkan dada diberi perhiasan
Dokoh bertingkat, pakai Pending, pakai Sebai dikanan dan duduk dikamar
pengantin.

Pakaian pengantin pada upacara langsung atau bersanding :


pengantin perempuan memakai akaian Melayu Kebaya Laboh atau baju
kurung Teluk Belanga lengkap dengan atributnya kepala memakai
pekakas andam dan dikening diletakkan Ramen perhiasan emas atau
dibuat dari tekatan bedang emas, dada dihiasi dengan Dokoh bertingkat,
lengan diberi gelang berkepala naga, dilengan bawah memakai gelang
patah semat, sedangkan dikaki bergelang kaki berlipat rotan emas.
Kelengkapan pada kepala meliputi, sanggul biasa atau sanggul dua, tusuk
sanggul, kembang goyang, sepit rambut, jurai. Untuk bagian dada, badan
dan tangan masing-masing dilengkapi dengan kain selempang, sapu
tangan kecil dan di pinggang melilit sebuah pending, dan gelang kaki
untuk bagian bawah.

Bagi perempuan dalam berpakaian dilengkapi dengan


siput (sanggul) yang terdiri dari tiga macam yaitu,
Siput tegang. Biasanya digunakan untuk pengantin dan dikerjakan oleh
Mak Andam.
Siput cekak. Biasanya digunakan untuk sehari-hari.
Siput lintang. Biasanya siput yang digunakan untuk perempuan yang
berambut panjang, lebat, dan terjurai.
Sedangkan untuk tudung atau penutup kepala dipakai
dengan dua cara, yaitu
Tudung digunakan untuk menutupi kepala dengan bagian yang agak
terjurai dan terjuntai kesamping pipi kiri dan kanan.
Tudung lingkup. Pemakaiannya mirip dengan cadar yang dipakai oleh
wanita arab, yakni yang kelihatan hanya mata atau sekurang-kurangnya
hanya terlihat wajah.
Dibahu kanan memakai sebai bertekat emas berjurai kelengan,
pada pinggang memakai pending emas, dijari pakai canggai. Canggai
hanya terlekat di ibu jari dan dijari kelingking (kedua belah jarinya). Kaki
dipakai sepatu tertutup jari berwarna sesuai dengan kehendak pengantin
berhak sedang yang disebut selepa. Pakaian waktu mandi damai
berpakaian baju kurung Teluk Belanga, baju Kebaya Laboh atau baju
Kebaya Pendek yang dibuat khusus untuk upacara mandi damai. Upacara
mandi damai adalah suatu upacara untuk menyatakan syukur bahwa
pengantin telah bersatu.

Perlengkapan Pakaian Pengantin Laki Laki


Bentuk pakaian pengantin laki-laki orang Melayu Kepulauan atau
Pesisir serta orang Melayu Daratan tidaklah berbeda jauh bentuk bajunya
berupa baju kurung Cekak Musang atau baju kurung Teluk Belanga,
kecuali di daerah Lima Koto Kampar baju pengantinnya berbentuk jubah
yaitu baju terusan panjang hingga kebawah menutup mata kaki.

Perlengkapan pakaian laki-laki sebagai seorang pengantin Melayu adalah:


- Baju kurung Cekak Musang dari bahan tenunan satu stelan baju dan
celana sama warnanya,
- Dikepala memakai Destar berbentuk mahkota dan adakalanya pengantin
memakai tanjak,
- Memakai Sebai disebelah bahu kiri,
- Memakai kain samping dengan bunga kain kedepan,
- Pakai Bengkung,
- Pakai Keris,
- Pakai kalung panjang dilehernya pertanda ikatan keluarga,
- Membawa Sirih Lelat,
- Pakai kasut capal atau sepatu kulit.Untuk mengikuti acara akad nikah
dan acara lainnya pengantin laki-laki memakai baju kurung Cekak Musang
yang lengkap dengan memakai kopiah, kadang-kadang kopiah dihias
dengan permata, kalau Orang Besar Kerajaan dan orang Bangsawan
memakai lambang Kerajaan.

2. Warna Dan Perlambangannya


Ragan hiasan baru tampak jelas setelah berwarna, warna dalam
ragam hias ini mengandung arti:
1. Merah : Melambangkan persaudaraan yang dikenal dengan tali darah
atau tali
persaudaraan, setia, cinta. Baju yang dipakai untuk orang
kaya,
golongan wan/datuk
2. Hitam : Melambangkan keberanian, keperkasaan hulubalang
3. Hijau : Melambangkan kesuburan, tunas
4. Biru : Berarti cakrawala yang lepas dengan air laut dan langit
melambangkan kebahagiaan. Warna ini biasanya dipakai
untuk Laksamana
atau Syahbandar.
5. Putih : Melambangkan kesucian, putih hati
6. Kuning: Melambangkan kekuasaan kerajaan, kewibawaan dan
kebesaran seseorang
3. Lambang dan bentuk kain
1. Sirih setangkai, merupakan lambang penghormatan bagi masyarakat
yang telah membantu, berarti persaudaraan,
2. Kelapa dua jari, melambangkan keturunan, dimana satu jurai sebagai
anak dan satu jurai lagi sebagai menantu,
3. Mayang Pinang, melambangkan kecantikan dengan keserasian hidup
rumah tangga,
4. Payung, melambangkan tempat bernaung dari panas dan hujan, sifat
sosial,
5. Panji-panji serta umbul-umbul, melambangkan keragaman, persukuan
yang ada di masyarakat.
Simbol yang terdapat dalam ragam hias pakaian
tradisional
sebagai lambang/simbol cahaya kebahagiaan rumah tangga, taqwa
kepada Yang Maha Esa, kebebasan dan kemerdekaan.
4. Ragam Hias Pada kain songket
1. Itik pulang petang, semut beriring, siku kelua sebagai simbol sikap
sosial dalam gotong royong kesatuan yang kompak, keberanian dan
kebebasan, kedidiplinan, teratur, tertib, tidak ada yag saling dahulu
mendahului.
2. Akar pakis, bunga kundur dan tampuk manggis merupakan simbol
kesuburan, kemakmuran, mudah menyesuaikan diri dan tidak
mengganggu orang lain.
3. Daun, bunga, kuntum, akar merupakan simbol kesatuan kehidupan
manusia dengan alam sekitarnya yang serasi, selaras dan subur makmur.
4. Lebah bergantung, merupakan simbol keharmonisan: hidup berumah
tangga rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri.
5. Awan larat, simbol panjang usia, keabadian
6. Pucuk Rebung dengan variasi Pucuk Rebung Kuntum Mambang, misalnya,
bermakna menumbuhkan optimisme pada diri orang Melayu,
sebagaimana tertuang dalam sebuah ungkapan: pucuk rebung kuntum
mambang//cahaya bagai bulan mengambang//hilang raga lenyaplah
bimbang//bagaikan bunga baharu berkembang.

Mandi Damai (Mandi Taman)

Mandi damai disebut pula mandi taman dilaksanakan


setelah 3 hari dan 3 malam pengantin laki-laki dengan
pengantin perempuan melaksanakan upacara bersanding
atau upacara langsung. Acara mandi damai pada
hakikatnya mencerminkan rasa syukur kepada Allah Yang
Maha Besar memberi berkat acara ini dan rasa terima
kasih kepada kaum kerabat handai tauladan atas
terlaksananya serta berlangsung upacara perkawinan ini
dengan selamat, dan kedua pengantin telah bersatu
sebagai suami istri. Dan selaras dengan adat istiadat
Melayu serta sunah Rasul dan ajaran Islam dengan
pedoman Al-Quran.

Tempat upacara mandi damai dibangun khusus di


halaman rumah pengantin perempuan yang disebut
panca persada. Upacara mandi damai ini merupakan
suatu kegiatan yang disenangi oleh kaum muda, karena
disinilah tempat mereka bertemu dan bersenda gurau
serta menemukan jodoh.

BAB III
A. Kesimpulan
Adapun simbol-simbol yang terdapat dalam pakaian melayu adalah
mewakili perasaan masyarakat melayu dan penuh dengan filosofis islam.
Seperti bintang-bintang, bulan sabit, itik pulang petang, akar pakis, daun,
bunga, kuntum, lebah bergantung dan awan larat.
B. Saran
melayu yang memiliki simbol-simbol dan syarat akan makna
didalamnya merupakan warisan yang tak terhingga sebagai sebuah
kebudayaan bagi masyarakat melayu sehingga perlu dilestarikan dan
dijaga agar tetap eksis. Dengan cara menjadikannya pakaian wajib
apabila ada acara-acara resmi atau acara-acara keagamaan khususnya di
daerah melayu.

Anda mungkin juga menyukai