Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH INDONESIA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA


 

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia


A.    Proses Kedatangan Bangsa Barat Hingga Terbentuknya Pemerintahan Kolonial
1.      Latar belakang kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
a.       Adanya Perang Salib (1070-1291); Perang ini mengakibatkan kota Konstantinopel
(Byzantium) jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453. Sehingga penguasa Turki pada
saat itu yakni Sultan Mahmud II menutup pelabuhan Konstantinopel bagi orang-orang Eropa.
Hal ini membuat orang-orang Eropa kesulitan mendapat rempah-rempah.
b.      Keinginan mencari rempah-rempah; Keadaan ini karena adanya hal-hal di atas, sehingga
rempah-rempah sulit dicari dan mahal harganya. Oleh sebab itu orang-orang Eropa berupaya
untuk mencari daerah asal rempah-rempah.
c.       Penjelajahan samudra; Faktor pendorong penjelajahan samudra diantaranya keinginan
mencari kekayaan (gold), keinginan menyebarkan agama (gospel), keinginan mencari
kejayaan (glory), adanya semangat reconguesta (semangat pembalasan terhadap kekuasaan
Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib), perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan
Marco Polo (1271-1292), adanya teori Heliosentris dari ajaran Copernicus yang menyatakan
bahwa bumi itu bulat.
2.      Faktor-Faktor Yang Mendorong Orang-Orang Eropa Mengadakan Penjelajahan
Samudra Pada Akhir Abad Ke-16.
a.          Jatuhnya Kota Konstantinopel tahun 1453 ke tangan penguasa Turki Usmani dalam
Perang Salib yang menyebabkan tertutupnya jalur perdagangan bagi orang-orang Eropa, dan
mengakibatkan tingginya harga rempah-rempah.
b.         Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, yaitu perjalanan kembalinya Marco Polo
dari negara Cina melalui pelayaran atau lautan.
c.          Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu
bulat.
d.         Penemuan kompas (penunjuk arah mata angin).
e.          Semangat Reconquista, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana
pun yang dijumpainya.

Proses Perkembangan Kolonialisme Dan Imperialisme Barat Di Indonesia


A. Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia sampai terbentuknya kekuasaan
colonial Bangsa Barat datang ke Indonesia karena Indonesia memiliki keanekaragaman
kekayaan alam. Bangsa Barat mencari rempah rempah ke Indonesia.

1.Proses Kedatangan Bangsa Barat


Bangsa barat yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis. Setelah itu disusul
oleh Spanyol, Inggris, dan Belanda 
a. Portugis
Pada tahun 1511 Portugis dibawah kepemimpinan Alfonso d'Albuquerque berhasil
menguasai Malaka. Setelah ditaklukan Portugis, pusat pusat perdagangan baru bermunculan
seperti Aceh dan Banten. Pada tahun 1512 Alfonso mengirim ekspedisi ke Maluku, Kep. Aru,
Banda, dan Ambon. Pada tahun 1522 dibawah pimpinan Antonio de Britto mendirikan
benteng Saint John di Maluku. 
b. Spanyol
Setelah Magelhaens terbunuh di Filiphina. pelayaran Spanyol dilanjutkan oleh Del Cano. Del
Cano tiba di Maluku pada tahun 1521. Spanyol memusatkan kedudukannya di Tidore.
Kedatangan Spanyol ditentang oleh pihak Portugis karena Spanyol dianggap melanggar
perjanjian  Todesillas.  Karena menurut Portugis, Maluku berada di garis timur Todesillas
yang menjadi wilayah Portugis.
c. Belanda
Belanda merupakan negara terlama yang menguasai Indonesia. Awal kedatangan mereka
adalah untuk mencari rempah-rempah.
d. Inggris  
Pada tahun 1580 terjadi permusuhan antara Portugis-Spanyol dengan Belanda-Inggris. Pada
tahun 1600 para pelaut dagang Inggris tiba di India dan mendirikan persekutuan dagang yang
disebut dengan East Indische Compagnie ( EIC )

Tujuan Bangsa barat ke Indonesia


a. Gospel, untuk menjalankan tugas suci, yaitu menyebarkan agama kristen
b. Gold, Mencari kekayaan
c. Glory, mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan.
Pemerintah Daendels di Indonesia (1808-1811)
Kemenangan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte berimplikasi pada penguasaan
negara-negara jajahan Belanda menjadi dikuasai oleh Prancis. Pada tahun 1808, Daendels
diangkat menjadi gubernur jenderal atas wilayah Indonesia. Tujuan utamanya untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan lnggris. Selain itu Daendels juga diberi
tugas untuk mengatur pemerintahan Indonesia. Dalam rangka menjalankan tugas tersebut,
Daendels melakukan beberapa upaya berikut.
a. Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan yang panjangnya kurang lebih 1.100 km,
tujuannya untuk melancarkan mobilitas militer di Pulau Jawa dan untuk mengangkut hasil
pertanian.
b. Membangun pabrik senjata di Surabaya dan Semarang.
c. Melaksanakan sistem kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum, termasuk
pembangunan jalan.
d. Membangun angkatan perang, misalnya armada laut di Ujung Kulori, Banten.
e. Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan Indonesia dan memengaruhi raja-raja di
Indonesia.
f. Menjalankan sistem pemerintah diktator agar rakyat Indonesia tidak mengadakan
perlawanan.
g. Mencari keuntungan besar melalui perdagangan budak.

2. Awal Perkembangan Pengaruh Barat dan Terbentuknya Kekuasaan Kolonial


a. Portugis
Portugis menggunakan cara licik untuk mencapai tujuannya. Contohnya Portugis menandai
setiap tempat tempat yang disinggahi dengan Batu Padrao. untuk mengakui tempat itu
sebagai wilayah kekuasaan Portugis, Portugis juga memonopoli perdagangan di Maluku

b. Spanyol
Kedatanggan Spanyol di Maluku merupakan kesempatan mereka untuk mengadu domba
kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendukung Ternate dan Spanyol mendukung Tidore.
c. Belanda
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan organisasi yang disebut dengan VOC
( Vereenigde Oost Indische Compagnie )  Pimpinan VOC terdiri atas 17 orang sehingga
disebut dengan Heren Zeventien.

3. Tujuan VOC adalah :


a. Menghindari persaingan yang tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda
b. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan perdagangan barat
c. Membantu pemerintah Belanda menghadapi Spanyol

4. Hak kekuasaan VOC yaitu :


a. Memonopoli perdagangan
b. Mengadakan perjanjian dengan raja setempat
c. Membentuk angkatan perang sendiri
d. Membuat mata uang sendiri
e. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan
f. Berhak mengumumkan perang

5. Tindakan VOC :
Pieter Both ( 1610-1614 ) diangkat sebagai gubernur jendral pertama VOC. Ia berkuasa di
Jayakarta. Saat itu Jayakarta di perintah oleh seorang adipati, Pangeran WIjayakrama.
Awalnya hubungan VOC dengan kerajaan kerajaan di Indonesia berjalan baik. Namun semua
memburuk ketika masa pemerintahan J.P Coen ( Jan Pieterzoon Coen ). Pada tahun 1619
Jayakarta jatuh ke tangan VOC. Tepatnya tanggal 30 mei 1619 Jayakarta berubah nama
menjadi Batavia. Nama Batavia digunakan untuk mengabdikan nama nenek moyang bangsa
Belanda, yaitu bangsa Bataaf.
Dalam monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia, VOC memberlakukan hal-hal
berikut.
a. Hak Eksteerpasi, yaitu hak untuk mengurangi hasil rempah-rempan dengan cara menebang
atau memusnahkannya bila perlu. Tujuannya agar penawaran rempah-rempah terkendali
dengan harga yang tetap menguntungkan VOC.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan), yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli
perdagangan Indonesia. Jika petani menjual rempah-rempahnya kepada pihak selain VOC,
maka petani tersebut ditangkap dan rempah-rempahnya dibakar.
Namun, kejayaan VOC tidak berlangsung lama. VOC mengalami kemunduran pada akhir
abad XVIII. Sebab-sebab kemunduran VOC sebagai berikut.
a. Banyak pegawai VOC melakukan penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri
(korupsi).
b. Wilayah Indonesia yang luas memerlukan biaya besar untuk mengelolanya.
c. Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadic suku-suku di Indonesia sangat besar. 
d. Persaingan dengan kongsi dagang negara lain, misalnya EIC milik pemerintah Inggris,
semakin tajam.

B. Perkembangan Kebijakan dan Tindakann Pemerintah Kolonial

1. Kerja Rodi Masa Pemerintahan Daendels


pada tahun 1808 Louis Napoleon mengirim Marsekal Herman Williem Daendels untuk
menjadi gubernur jendral di Indonesia. Tugas Daendels yaitu :
a. Memperkuat pertahanan Jawa dari serangan Inggris
b. Mengumpulkan dana sebanyak banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris
c. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas yang kosong

Kebijakan Deandels yang paling banyak memakan korban adalah Jalan Raya Anyer sampai
Panarukan. Pada masa itu Deansels dipanggil dengan nama Tuan Guntur karena bersifat kaku
dan kejam. Cara lainnya yaitu Deandels mencetak uang kertas dalam jumlah besar dan
menyita uang di bank dan pegadaian serta menjual tanah pada pihak swasta
2. Sistem sewa tanah pada masa Raffles
Pengganti Deandels adalah Yanssens. Namun pada tahun 1811 Batavia berhasil direbut oleh
Inggris. Yanssens menyerah dengan ditandatanganinya Kapitulasi Tuntang / Perjanjian
Tuntang. Untuk mengatur pemerintahannya. Lord Minto mengangkat Thomas Stamford
Raffles

3. Sistem sewa tanah pada masa Pemerintahan Van Den Bosch


Pada masa pemerintahannya, ia menerapkan sistem culturstelsel pada tahun 1830. Dalam
pelaksanaannya sistem tanam paksa banyak terjadi penyelewengan  contohnya : Petani masih
harus membayar pajak, tanah yang digunakan untuk sistem tanam paksa adalah tanah yang
subur, waktu petani banyak tersita karena sistem tanam paksa sehingga waktu bertani
terbengkalai.

Namun ada sisi positif dari sistem tanam paksa yaitu :


a. Masyarakat mengenal jenis tanaman baru seperti indigo dan kopi
b. Dikembangkannya saluran irigasi
c.  Daerah mengalami peningkatan produksi padi

C. Munculnya Berbagai Perlawanan


1. Perlawanan terhadap Portugis
a. Malaka dan Demak angkat senjata
pada tahun 1512 timbul perlawanan di Malaka. Perlawanan dipimpin oleh Pate Kadir. lalu
Demak pun menyerang Portugis dibawah kepemimpinan Pati Unus ( Pengeran Sabrang Lor )
b. Perlawanan rakyat Aceh
Aceh dan Demak pada tahun 1513 melancarkan serangan ke Malaka. Untuk menghadapi
Portugis langkah langkah yang diambil oleh Aceh antara lain:
1. Kapal Aceh yang berlayar ke Timur Tengah dilengkapi dengan Meriam dan sejumlah
prajurit
2. Aceh meminta bantuan persenjataan, militer, dan Ahli perang dari Turki dipenuhi pada
tahun 1567.
3. Aceh juga mendatangkan bantuang dari Kalikut dan Jepara

c. Maluku Bergolak
Pada tahun 1529 terjadilah perang antara Portugis dengan Kerajaan Tidore. Portugis dibantu
oleh Kerajaan Ternate dan Bacan sedangkan Kerajaan Tidore di bantu oleh Spanyol. Sultan
Hairun dikhianati dan lalu dihukum mati. Itulah yang menyebabkan rakyat Tidore marah dan
menyerang Portugis habis habisan

2. Perlawanan terhadap VOC


a. Maluku kembali angkat senjata
Perlawanann terjadi di beberapa daerah seperti : daerah rakyat hiu, Ambon, Ternate, Jailolo
dan sebagainya
b. Perlawanan Makassar ( Gowa )
VOC ingin menguasai perdagangan di Makassar untuk itu VOC mengusulkan hal berikut
kepada Kerajaan Gowa :
1. Sultan Gowa bersama VOC menyerang Banda
2. Kerajaan Gowa hendaknya tidak menjual rempah rempah ke Portugis
3. Gowa dilarang membeli rampah rempah dari Portugis
karena tidak disetujui terjadilah perang antara VOC dengan Kerajaan Gowa yang dipimpin
oleh Sultan Hasanudin
c. Perlawanan Trunajaya
Kerajaan Mataram mengadakan perjanjian perdamaian dengana VOC. Isi perjanjian tersebut
yaitu :
1. Mataram mengakui kekuasaan VOC di Batavia
2. Mataram boleh berdagang di seluruh Indonesia kecuali Maluku
3. VOC mengirim duta setiap tahun ke Kerajaan Mataram
4. Diadakan tukar menukar tawanan perang
karena Raja Amangkurat bertindak sewenang wenang terhapat rakyat terjadilah
pemberontakan Trunajaya yang dipimpin oleh Pangeran Adipati Anom yang mendapat
bantuan dari Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesung.

3. Perlawanan terhadap Kolonial Belanda    


a. Perlawanan di Maluku
Perlawanan terjadi karena Belanda memaksa masyarakat menyerahkan berbagai macam hasil
bumi. Pada malam hari tanggal 15 Mei 1817 para pemuda Saparua di bawah pimpinan
Pattimura mereka mambakar kapal kapal di pelabuhan Belanda. Namun pada tanggal 16
Desember 1817 Pattimura dihukum gantung oleh Belanda
b. Perang Padri ( 1815-1837 ) 
perang ini tidak lepas dari pertentangan kaum adat dan kaum padri. Pertempuran terjadi
karena Belanda menyuruh kaum adat dan padri untuk kerja rodi. Peperangan ini dipimpin
oleh Tuanku Imam Bonjol dan mendapat bantuan dari Sentot Alibasah. Namun Tuanku Imam
Bonjol diasingkan ke Cianjur

c. Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 )


Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya untuk menghadapi Belanda. Namun
Belanda menggunakan siasat Benteng Stelsel sehingga Pangeran Diponegoro diasingkan ke
Manado. Setelah itu Dipindahkan ke Makassar.

d. Perang Jagaraga ( 1849 )


Kapal belanda terjebak di buleleng. sesuai hukum tawab karang, kapal itu menjadi milik
kerajaan buleleng. lalu terjadilah peperangan dengan Belanda dibawah kepemimpinan Gusti
Ketut Jelantik. Perang ini sering disebut dengan Perang puputan ( perang habis habisan )
namun Belanda memenangkan peperangan sehingga seluruh Bali dikuasai Belanda 

Latar Belakang Sejarah dan Isi dari


Perjanjian Saragosa
 Sejarah  No Comments

Perjanjian Saragosa yang berlangsung pada 22 April 1529 merupakan perjanjian


Spanyol dan Portugis untuk menentukan bahwa bumi bagian timur dibagi dua
kerajaan.
Persaingan yang telah dilakukan Portugis dan juga Spanyol membuahkan
sebuah perjanjian yang dikenal sebagai perjanjian saragosa.
Latar belakang perjanjian saragosa yaitu gara-gara kedatangan bangsa Portugis di
tahun 1512 M yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque di Ternate, Maluku.
Namun, selanjutnya bangsa Spanyol tiba di Tidore, hal ini menimbulkan permusuhan
dengan Portugis di Maluku.

Untuk mengetahui kenapa perjanjian ini diadakan dan apa saja isinya bisa disimak
dbawah ini:
LATAR BELAKANG PERJANJIAN SARAGOSA

blogspot.com
Perjanjian Saragosa terjadi karena pertikaian bangsa Spanyol dengan bangsa Portugi
di Maluku, pertikaian ini disebabkan kedua belah pihak ingin monopoli perdagangan
rempah-rempah di wilayah Maluku.

Pada tahun1512 M bangsa portugis tiba di Ternate Maluku dan diterima baik oleh
Raja Ternate.

Pada saat kedatangan Portugis di Maluku, sedang terjadi pertikaian antara kerajaan
Ternate dengan Tidore.

Tindakan Portugis di Maluku selain monopoli perdagangan, terhadap rakyat bertindak


sewenang-wenang dan kejam. Bahkan tindakan Portugis cenderung untuk menguasai
wilayah.

Keadaan ini mengubah hubungan yang semula terjalin dengan baik berubah menjadi
hubungan permusuhan. Puncak pertentangan terjadi setelah Portugis dengan licik
membunuh Sultan Hairun, raja Ternate.

Pihak kerajaan ternate minta bantuan kepada Portugis dalam membangun benteng
sebagai berlindung dari serangan musuh, dengan imbalan memberi hak monopoli
perdagangan oleh kerajaan Ternate.

Namun, pada tahun 1521 M bangsa Spanyol tiba di Tidore, dengan datangnya spanyol
inilah menjadi komplik antara bangsa Spanyol dengan Portugis.
Pada tanggal 22 April 1529 dibentuknya perjanjian Saragosa yang bertempat di kota
Saragosa, Spanyol. Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua kepala pemerintahan
yaitu Raja John III dan Kaisar Charles V.

ISI PERJANJIAN SARAGOSA

blogspot.com
Isi perjanjian Saragosa yaitu merupakan sebuah kesepakatan untuk perluasan garis
demarkasi sampai Samudera Pasifik, Isi perjanjian saragosa 22 April 1529, antara
lain:
1. Bumi terbagi dari dua pengaruh yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan juga
pengaruh bangsa Portugis.
2. Bangsa Spanyol memiliki hak wolayah kekuasaan mulai dari kawasan Meksiko
sampai ke arah barat yaitu kepulauan Filipina, sedangkan untuk Bangsa Portugis
memiliki hak wilayah kekuasaan mulai dari kawasan Brazil sampai ke arah timur
sampai ke kepulauan Maluku.Kawasan sebelah barat dari garis saragosa merupakan
kekuasaan bangsa Portugis. sedangkan di sebelah selatan timur garis saragosa
merupakan kekuasaan Spanyol.
Perjanjian ini berdampak dalam berbagai hal diantaranya:
1. Adanya pemikiran bahwa bumi itu bulat bukan datar.
2. Kawasan Maluku menjadi kawasan perdagangan paling terkenal.
3. Mulai diterimanya oleh pihak kerajaan ternate, Portugis mulai menanamkan
kekuasaannya di Maluku terutama dalam memonopoli perdagangan disana.
Walaupun ditetapkannya perjanjian saragosa, Spanyol masih mengklaim bahwa
Filipina merupakan kekuasaannya sebab bangsa Spanyol yang menemukan pertama
kali kepulauan tersebut.
Untuk merebut daerah Filipina terjadi perang yang berlangsung pada tahun 1565 s.d
1572 dan akhirnya tiga kerajaan Islam yang ada di Manila runtuh. Dengan tunduknya
ketiga raja yaitu raja Sulaiman, raja matada dan raja lakandula.

Perjanjian saragosa diprakarsai oleh Paus karena melihat adanya persaingan kawasan
yang telah dilakukan bangsa Portugis dan bangsa Spanyol makin tak terkendali yang
saling mengklaim pulau-pulau yang terdapat di Samudera Pasifik.

Pada saat itu Spanyol dan Portugis saling mengklaim daerah kekuasaannya di
berbagai pulau-pulau di wilayah Timur. Sehingga, diadakanya kesepakatan yang
menghasilkan perjanjian Saragosa.

Hubungan antara bangsa Portugis dengan kerajaan Tarnate semual memliki hubungan
dengan baik berubah dengan permusuhan hal ini dikarenakan monopoli perdagangan,
dan tindakan kepada rakyat sangat sewenang-wenang dan kejam.

Puncak dari pertentangan kepada Portugis setelah pihak Portugis membunuh Sultan
Hairun yaitu seorang raja Ternate.

Pengertian, Latar Belakang, Tujuan serta Dampak


Pelayaran Hongi
Latar Belakang Pelayaran Hongi
Sebelumnya kita ketahui bahwa VOC mempunyai hak untuk mengatur harga rempah – rempah dan
komoditi dari masyarakat pribumi di Indonesia. VOC membeli rempah – rempah dengan harga murah
sehingga membuat masyarakat pribumi yang menjual rempah – rempahnya ke VOC mengalami kerugian.
Akibat adanya kerugian ini, beberapa kelompok pribumi seringkali menjual rempah – rempah tersebut
kepada pedagang lain selain VOC melalui jalur laut. Dari sinilah VOC membuat adanya suatu pelayaran
yang bertujuan untuk mengatur perdagangan rempah – rempah di laut. Pelayaran Hongi berasal dari suatu
pelayaran VOC yang menggunakan sebuah kapal yang berbentuk kura – kura. Lambat laun orang – orang
menyebut pelayaran tersebut sebagai pelayaran hongi. Sejarah mencatat pada mencatat pada tahun 1621
masyarakat Banda menentang adanya kebijakan VOC, kemudian Jan Pieterzoon Coen mengirimkan
armada kapalnya untuk menghancurkan masyarakat yang melawan. Selain itu VOC juga menyingkirkan
pedagang lain untuk lebih menguatkan posisinya di Indonesia diantaranya dengan menyingkirkan
pedagang Inggris, Portugis dan Spanyol. Dengan pelyaran Hongi ini VOC memaksa pribumi untuk hanya
menjual rempah – rempahnya ke VOC.
Kapal yang digunakan dalam Pelayaran Hongi

  Pengertian Pelayaran Hongi


Pelayaran Hongi adalah suatu sistem keamanan VOC yang bertujuan menjaga, mengawasi
serta mencegah adanya pelanggaran pedagang yang mencari rempah – rempah di nusantara.

Peraturan Hongi
Peraturan Hongi dilakukan oleh VOC dengan membuat perjanjian kepada para pejabat
kerajaan seperti raja, patih serta orang kaya di wilayah kerajaan terkait guna mengontrol
penuh peredaran rempah - rempah dengan cara pemusnahan tanaman cengkeh dan pala atas
izin dari pejabat kerajaan. Perjanjian ini lebih bersifat berat sebelah karena pihak yang
diuntungkan adalah VOC dan yang dirugikan adalah pejabat kerajaan. Para pejabat kerajaan
dituntut menyediakan kapal kora - kora serta awak kapal pendayung yang berasal dari
rakyatnya guna berlayar menuju kerajaan - kerajaan atau pulau lain. Dengan begitu para
pejabat kerajaan dan rakyatnya akan mendapat imbalan ganti rugi yang setimpal seharga
pemusnahan tanaman dan tenaga pendayung dari VOC berupa .

Namun, pada kenyataannya, akibat praktek korupsi di tubuh VOC dan pejabat kerajaan,
rakyat tidak mendapatkan apa - apa. Ketika perkebunan mereka di bakar mereka hanya bisa
meratapi hasil jerih payah mereka.
Akibat Pelayaran Hongi, rakyat Maluku yang sebelumnya sangat makmur menjadi jatuh pada
keadaann yang melarat. VOC menjalankan Pelayaran Hongi dengan tangan besi, siapapun
yang menolak maka akan dideportasi atau diasingkan untuk menjadi pekerja paksa (budak) di
perkebunan milik VOC. Rakyat laki - laki yang sebelumnya telah ditunjuk untuk menjadi
pendayung kapal kora - kora akan dicambuk apabila menolak dan dikenakan denda. Dalam
sejarahnya, politik ekstripasi di Maluku telah mengurangi sepertiga hinga separuh rakyat
Maluku.

Tujuan Pelayaran Hongi

1. Mengawasi perdagangan monopoli oleh VOC 


2. Mengawasi perdagangan rempah – rempah khususnya di Maluku 
3. Memusnahkan produksi rempah – rempah yang berlebihan 
4. Mempertahankan sistem monopoli 
 Baca Juga : Hak Oktroi

Akibat dari Pelayaran Hongi


Pelayaran Hongi mempunyai dampak yang lebih banyak merugikan ke pihak Indonesia.
Dampak tersebut diantaranya :

1. Kerugian para penjual rempah – rempah pribumi karena tidak bisa menjual ke
pedagang lain selain VOC yang membelinya dengan harga murah. 
2. VOC mendapat keuntungan berkali lipat 
3. VOC perlahan mengetahui celah perdagangan laut yang dilakukan oleh pribumi 
4. Bagi pribumi yang melanggar, mendapatkan hukuman berupa penyitaan barang
dagangan dan yang terberat di bunuh oleh VOC

Anda mungkin juga menyukai