1. Persyaratan sumber informasi peluang usaha, data informasi peluang usaha harus lengkap
dipercaya dan harus berlaku
2. Perolehan sumber informasi peluang usaha.
3. Dari pemasaran dan penjualan – Dari pesaing
4. Dari kedudukan perusahaan dipasar – Dari wilayah niaga
5. Dari bagian pembukuan – Media masa
6. Dari hasil penelitian pasar – Pemerintah
7. Dari konsumen – Dan lain-lain
8. Dari hasil penelitian pemasaran
Ada 2 kelompok memperoleh sumber informasipeluang usaha :
1. Sumber informasi primer ( konsumen/pelanggan, pedagang, perantara, penjual enceran }
2. Sumber informasi sekunder ( catatan intern wirausahawa, pemerintah, data Biro Statistik,
Kamar Dagang dan Industri/KADIN, media masa }
Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha untuk menggali peluang usaha :
1. Kerjasama
2. Optimisme,
3. Keterbukaan
4. Kreatif
5. Bekerja prestatif
6. Mendenganrkan saran orang lain
7. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri
Menurut Charlap 4 unsur yang harus dimiliki wirausahawan ;
1. Work Hard (kerja keras)
2. Work smart (kerja keras)
3. Anthusiasme(kegairahan)
4. Service(Pelayanan)
C. MENANGKAP PELUANG USAHA
Meningkanya muncul peluang usaha :
S = Strenght (Kekuatan )
W = Weakness(Kelemahan)
O = Opportunity(Peluang)
T = Threat(Ancaman)
5. Memberikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi perkembangan ide usaha menjadi obsesi
6. Upaya agar para karyawan perusahaan
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
A. Bentuk-bentuk badan Usaha
1. Bentuk-bentuk badan usaha dilihat dari segi Pemiliknya
a. Badan Usaha Negara adalah:
Semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya secara keseluruhan merupakan kekayaan Negara
b. Badan Usaha Swasta adalah
Badan usaha kepunyaan swasta yang seluruh modalnya diperoleh dari pihak
swasta.
c. Badan Usaha Campuran adalah
Badan usaha yang sebagian besar modalnya dari pemerintah dan sebagian lagi dari pihak swasta
d. Badan Usaha Daerah adalah
Badan usaha yang dimiliki atau dibiayai oleh pemerintahan daerah
2. Bentuk-bentuk Badan Usaha di lihat dari system pengelolaannya
a. Badan Usaha industri
b. Badan Usaha Perniagaan
c. Badan Usaha Agraris
d. Badan Usaha Ekstraktif
e. Badan Usaha Jasa (financial dan Non financial)
3. bentuk-bentuk Badan Usaha dilihat dari Legalitas Hukum
a. Badan Usaha Perorangan adalah
Badan yang didirikan oleh seseorang dan ia sendiri yang memimpinnya, pemiliknya dan bertanggung jawab atas
segala pekerjaan.
b. Persekutuan Firma adalah
Badan Usaha yang didirikan oleh lebih dari satu orang untuk menjalankan perusahaan sengan nama bersama, serta
mereka pemiliknya.
c. Persekutuan Komanditer (CV)
Suatu perkumpulan dimana satu atau lebih mengikat diri. Untuk menyerahkan modalnya ke dalam perusahaan yang
dijalankan oleh satu orang atau lebih dengan nama bersama dan mereka pemiliknya
d. Perseroang Terbatas (PT) adalah
Suatu perseroan yang memperoleh modalnya dengan mengelusrksn sero-sero (saham) dimana setaip orang dapat
memiliki satu atau lebih serta bertanggung jawab sebanyak modal yang diberikan .
e. Perkumpulan Koperasi
merupakan perkumpulan orang-orang yaitu organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social yang beranggotakan
orang-orang atau badan-badan hokum yang merupakan tata susunan ekonomi rakyat sebagai usaha atas asas
kekluargaan.
B. Cara Usaha Subkontrak
Adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar yang dalam hubungan
kemitraan usaha kecil memproduksi komponen-komponen yang diperlukanusaha menengah dan usaha besar sebaga
bagian dari produksinya
C. Usaha Waralaba(Frnachise)
Uasaha waralaba adalah hubungan kemitraan yang didalammya pemberi waralaba penggunaan lisensi , merek
degang, saluran distribusi perusahaan kepenerima waralaba dengan disertai bimbingan manajemen . Atau dengan
kata lain waralaba adalah hubungan kemitraan antara usahawan yang usahanya kuat dan besar serta sukses dengan
usahawan yang relative baru atau lemah usahanya.
Tujuan diadakan waralaba adalah saling menguntungkan, khususnya dalam bidangan usaha penyediaan produk dan
jasa langsung ke konsumen .
Karakteristik pokok yang terdapat dalam system bisnis waralaba Mnurut V. Winarto:
1. Adanya kesepakatan kerjasama yang tetulis
2. Selama kerjasama pihak pengwaralaba mengizinkan pewaralaba penggunaan merek yang disepakati
3. Selama kerjasama pengwaralaba memberikan jasa penyimpanan usaha dan melakukan pendamping berkelanjutan
pada waralaba
4. Pengwaralaba harus mengikuti ketentuan yang telah disusun pewarala
5. Pengwaralaba melakukan pengendalian hasil dan kegiatan dalam kedudukannya sebagai pimpinan system kerjasama
6. Kepemilikan usaha sepenuhnya ada pada waralaba
Dlam system Waralaba ada 2 pihak yang terlibat :
1. Franchisor yaitu wirausaha sukses pemilikproduk , jasa ayau system operasi yang khas dengan merek tertentu yang
telah dipatenkan
2. Franchise yitu pihak perorangan atau pengusaha lain yang dipilih oleh Franchisor atau yang dietujui permohonannya
untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama dagang/merek dan memberikan imbalan kepada franchisor
Dalam pembentukan waralaba ada beberapa aspek yang harus diperhatikan :
1. Organisasi ( Bentuk organisasi yang cocok untukmengembangkan usaha
2. Masalah perjanjian
3. Modifikasi ( produk yang dijual harus mengalami modifikasi )
Kelebihan dari Waralaba :
1. Pelatihan yang khusus diberikan oleh pemegang lisensi
2. Adanya bantuan keuangan untuk kemajuan usaha
3. Umumnya perusahaan pemberi lisensi memiliki jaringan yang kuat
4. Penggunaan merek yang terkenal lebih mudah memasarkan produknya
Kekurangan Bentuk Raralaba:
1. Kontrol dari perusahaan pemegang paten yang ketet
2. Kontrol serta pemenuhan janji-janji pemegang paten yang biasanya tidak ditepai
3. Biaya paten yang harus dibayar oleh pemegang lisensi
D. Prinsip Bermitra
Tahap hubungan kemitraan ::
1. Mengidentifikasi industri-industri kecil yang memeng mempunyai potensi untuk tumbuh dengan ketat
2. Membina industri-indutri kecil sampai mereka ketingkat kemandirian
3. Mengembangkan industr0industri kecil yang mandiri
4. Menjalin kemitraan antra usaha baesar dan usaha kecil
Konsep Kemitraan Menurut UU No 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil :
1. Usaha menengah dan usaha besar melaksanakannkemitraan dengan usaha kecil
2. Pembinaan terhadap usaha tersebut diharapkan memiliki hubungan keterkaitan usaha
3. Adanya pembinaan dang pengembangan
4. Kedua belah pihak mempunyai kedudukan hukum yang setara
Keterkaitan dan kemitraan bertujuan untuk :
1. Meningkatkan nilai tambah ekonomi dan social
2. Meningkatkan sumbangan bagi pertumbuhan produksi nasional
Azas dan prinsip yang dipergunakan dalam keterkaitan dan kemitraan adalah sebagai berikut:
1. Saling-membutuhkan
2. Saling memperkuat
3. Saling menguntungkan
E. Struktur Organisasi Usaha
1. Prinsip-prinsip Organisasi :
a. Pokok dasar organisasi (perencanaan/sasaran yang akan dicapai)
b. Merangkaikan pekerjaan menjadi satu system
c. Kesatuan dalam perintah
d. Memelihara kemampuan pengawasan
e. Menyusun tatanan dan sekema jabatan
Prinsip kerjasama dalam organisasi :
1. Prinsip tujuan dalam usaha dan bisnis
2. Prinsip pengelompokan dan pembagian kerja
3. Prinsip pendelegasian wewenang dai dalam bekerja
4. Prinsip pengendalian dakam bekerja
5. Prinsip kesederhanaan dalam organisasi
6. prinsip koordinasi di dalam bekerja
7. Prinsip kesatuan dalam berkerja
8. Prinsip karyawan/pegawai di dalam usaha ayau bisnis
Fungsi penyusunan struktur organisasi usaha :
1. Dapat menentukan pedoman kerja
2. Dapat mengatur cara bekerja dalam kerjasama
3. Dapat menjaga kesimpang siuran di dalam bekerja
4. Dapat mencegah kelambatan dan kesulitan dalam bekerja
Bagian Bagian Bagian Bagian
Administrasi Keuangan Produksi Pemasaran
Karyawan Karyawankaryawan Karyawan
3. A spek Kepersonaliaan
Ada 3 alasan dasar dalm pengendalian personalianya di dalam perusahaan :
a. Untuk membatasi besarnya biaya personalia perusahaan
b. Untuk membina kemampuan dan prestasi personalia bagi kepentingan operasi perusahaan
c. Untuk membina dalam pengembangan kreativitas, motivasi dan produktivitas personalia
Untuk mewujudkan karyawan yang bermotivasi tinggi dan pestatif maka perusahaan harus :
a. Pertanggungjawaban usaha
b. Fungsi manajemen usaha
c. Permodalan usaha
d. Aspek formalitas dan fleksibilitas usaha
e. Kontrol terhadap kaegiatan usaha
Faktor jenis usaha yan g akan dipilih danmperlu pertimbangan calon wirausahawan ;
5. Minat Berwirausaha
Minaat berwirausaha ditunjang oleh keluarga, saudara, teman, pengalamn usaha, keadaan ekonomi , keadaaan
lapangan kerja dan sumber daya yang tersedia
Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan mengamati bidang hasil usaha
pokok, yaitu :
1. Segmentasi pasar
2. Posisi produk
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan
5. Tanggung jawab sosial
6. Pengembangan usaha
Dengan kata lain, mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Berpikir positif setiap ide-ide baru yang datang dalam dunia bisnis.
2. Manerima saran-saran orang lain demi perkembangan bisnis.
3. Mempunyai konsep ATM (amati, tiru, modifikasi).
Risiko usaha
Sebenarnya yang dimaksud dengan risiko adalah sesuatu kemungkinan kejadian yang
merugikan. Ada tiga unsur penting dari sesuatu yang dianggap risiko yaitu sebagai berikut:
Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausahawan memilih jenis usaha, proses
pemilihan ini terdiri dari tahap melalui penyaringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu
diperlukan pertimbangan yang mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah
dikembangkan sesuai kebutuhan. Adapaun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan
adalah sebagai berikut :
1. Faktor keuntungan
2. Faktor penguasaan teknis
3. Faktor pemasaran
4. Faktor bahan baku
5. Faktor tenaga kerja
6. Faktor modal
7. Faktor risiko
8. Faktor persaingan
9. Faktor fasilitas dan kemudahan
10. Faktor manajemen
Jika seorang wirausaha sudah memetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah
melalui berbagai macam pertimbangan, maka tugas yang perlu diperhatikan oleh seorang
wirausahawan adalah :
1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (sumber daya manusia) yang andal dan didukung teknologi yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang uasaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10. Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11. Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.
Seorang pelaku bisnis bisa gagal disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Produk primer
2. Produk sekunder
3. Produk tersier
a. Pengertian jasa
Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu dan tidak
mempunyai sifat-sifat fisik tertentu pula serta tidak terdapat tenggang waktu antara
diproduksinya dan dikonsumsinya.
d. Kekuatan- kekuatan yang mengacu penawaran dan permintaan terhadap bidang jasa (James L.
Hesketi)
1. Membuat model kasar dari produk atau jasa yang diminati konsumen dan disesuaikan
dengan daya belinya
2. Menyusun daftar komponen produk atau jasa yang diminati konsumen baik jenisnya,
jumlahnya maupun daya belinya
3. Memanfaatkan tenaga pelaksana proses pembuatan produk atau jasa serta
pengawasannya yang bertanggung jawab terhadap program perusahaannya