Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ SISTEM REGULASI MANUSIA”

Guru Mata Pelajaran: Siti Nurhayati, S.Pd

OLEH Kelompok:
Wahyu Ihsanudin
Ahmad Abu hasanudin
Meri Eftika
Nova Paramita
Reno Pranata
Ilham Wijaya Kusuma

Madrasah Aliyah (MA) AL AKBAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya yang berlimpah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada guru kami yang
telah memberikan kami bimbingan dan arahan dalam membuat makalah ini. 
Makalah ini memberikan kami banyak pengetahuan yang mendalam
tentang Sistem Regulasi Manusia. Dalam hal ini kami mendapat banyak hal
baru mengenai sistem regulasi yang berkaitan dengan sistem saraf, hormon, dan
sistem indra terutama dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata dari kami, mohon maaf bila dalam pembuatan makalah ini
terdapat kesalahan penulisan. Tiada gading yang tak retak, demikian
pula makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sidomulyo, Februari 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ ......... i
KATA PENGANTAR................................................................. ..................... ii
DAFTAR ISI.................................................................. ................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................... ............................. 1
     1.1 Latar Belakang.................................................................. .................. 1
     1.2 Rumusan Masalah..................................................... ......................... 1
     1.3 Tujuan .................................................................. .............................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................... .................... 3
     2.1 Sistem Saraf......................................................... .............................. 3
     2.2 Hormon.................................................................... ........................... 9
     2.3 Sistem Indra............................................................ ........................... 10
BAB III PENUTUP.......................................................... ............................... 15
     3.1 Kesimpulan.................................................... ..................................... 15
     3.2 Saran............................................................ ...................................... 15
DAFTAR PUTAKA.......................................................... ............................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena setiap
bagian yang ada pada tubuh mempunyai funsi dan kekhasan masing-masing.
Selain itu, semua bagian tersebut berkerja sama dalam tubuh maupun yang
terlihat pad tubuh. Namun dengan adanya perkembangan zaman manusia telah
melakukan banyak penelitian lalu mengelompokan semua perangkat pengatur
kegiatan pada tubuh kepada beberapa bagian.
Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh atau
system regulasi yang terdiri atas saraf, endokrin atau hormon, dan indra. Sistem
berkerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubaahan lingkungan yang
merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan oleh benang-benang saraf.
Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal reproduksi, serta
tingkah laku. Hormon berkerja jauh lebih lambat, tetapi beraturan dan berurutan
dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan mealui
pembuluh darah. Alat indra merupakan reseptor ransang dari luar. Meliputi mata,
telinga, kulit, hidung, dan lidah.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan sistem saraf, serta pembagiannya ?
2.    Apa yang dimaksud dengan hormon ?
3.    Apa saja alat indera pada manusia ?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengetahui sistem regulasi pada manusia dan peran masing-masing sistem
regulasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan keseluruhan susunan saraf yang berperan dalam
menerima dan meresponransangan dari lingkungan. Sistem saraf merupakan
semua penyebab terjadinya perubahan pada tubuh atau bagian tubuh disebut
ransangan. Alat yang mampu menerima ransangan dinamakan indra atau
reseptor. Ransangan dapat berasal dari luar tubuh dan dari dalam tubuh.
Ransangan yang berasal dari luar tubuh, yaitu bau, cahaya, dan suhu.
Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh, yaitu rasa lapar, kenyang, dan
kelelahan.
 

Gambar jalur yang dilalui ransangan mengakibatkan timbulnya gerak

Perbedaan gerak biasa dan gerak refleks :


1.      Gerak biasa yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan.
Gerak biasa impulsnya melalui otak.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik →
efektor.
2.      Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang
dilalui gerak ini disebut lengkung refleks.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang →
neuron motorik → efektor.

2.1.1 Sel Saraf


Sel saraf merupakan sel yang peka terhadap ransangan dan mampu
menghantar ransangan. Sel saraf disebut juga neurosit atau neuron. Secara
umumnya struktur neoron terbagi atas:
1.      Dendrit berfungsi membawa ransangan atau impuls dari ujung akson ke
badan sel saraf.
2.      Nukleus berfungsi untuk mengatur segala aktivitas dalam tubuh.
3.      Badan sel merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus.
4.      Akson atau neurit merupakan serabut panjang yang membawa impuls
atau ransangan dari badan sel ke sel yang lain.
5.      Selubung mielin adalah pembungkus akson atau neurit.
6.      Sel schwann merupakan suatu rantai sel-sel pembentuk selubung
mielin.
7.      Nodus ranvier adalah penyempitan pada serabut saraf yang berfungsi
mempercepat aliran impuls saraf.
Neuron terbagi kepada tiga jenis, yaitu neuron sensori, interneuron, dan
neuron motor:
    Neuron sensori berfungsi untuk membawa ransangansitem saraf pusat,
yaitu otak.
    Interneuron menerima ransangan dari neuron sensori dan menghantar
ransanagan ke neuron motor. Interneuron juga biasanya disebut sebagai
penghubung neuron sensori dan neuron motor.
    Neuron motor berfungsi membawa atau meneruskan sistem saraf pusat
ke efektor.
 
2.1.2 Susunan Sitem Saraf
Sistem saraf dalam tubuh terbagi atas sistem saraf pusat atau sentral dan sistem
saraf tepi atau periferi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan susum tulang
belakang.
Otak terbagi kepada dua bagian yaitu, otak besar (cerebrum) dan otak kecil
(cerebellum).
1.      Otak belakang merupakan otak yang berfungsi untuk menjaga tingkah laku.
2.      Otak depan berfungsi dalam penciuman.
3.      Otak tengah berfungsi dalam penglihatan.
Gambar irisan melintang sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang tersusun atas:


1.      Bahagian dalam yang berbentuk kupu-kupu  disebut substansi grisea.
2.      Bahagian tepi substansi alba.
3.      Kanal pusat berisi cairan serebrospinal. Saluran kanal pusat juga berhubungan
dengan otak.
4.      Saraf spinal merupakan sistem saraf sadar yang menuju atau berasal dari
sumsum tulang.

Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung antara sitem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang) dengan organ-organ tubuh. Berdasarkan
arah impulsnya sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen
(neuron sensori) dan sistem saraf eferen (neuron motor).
Sistem saraf aferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi
dari reseptor ke saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang
menghantarkan informasi dari saraf pusat ke otot dan kelenjar. Berdasarkan cara
kerja sistem saraf eferen dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf somatik dan
sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatik merupakan saraf tepi yang berkerja di bawah
kesadaran sedangkan saraf otonom merupakan sistem saraf yang
mengendalikan gerak organ-organ tubuh yang bergerak secara otomatis atau
berkerja di bawah control saraf tak sadar. Saraf otonom dapat dibedakan
menjadi saraf simpatik dan saraf parasimpatik, kedua sistem saraf ini bersifat
antagonis.

2.2 Sitem Hormon


Homon dibentuk pada suatu kelenjar tetapi menjalankan fungsinya di tempat
lain. Pada umumnya kelenjar dihasilkan oleh kelenjar endokorin dan masuk ke
dalam sistem peredaran darah. Hormon merupakan senyawa protein dan
senyawa steroid.
Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, terhadap stress, serta
tingkah laku.
1.      Kelenjar pineal hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur.
2.      Kelenjar hipofisis atau puitari merupakan kelenjar endokrin yang dihubungkan
oleh tangkai bawah hipotalamus ke otak yang berfungsi untuk menghasilkan
beberapa hormon penting di dalam tubuh. kelenjar hipofisis berkerjasama
dengan hipotalamus untuk mengendalikan organ-organ tubuh. kelenjar hipofisis
atau puitaridijuki master of glans (raja kelenjar).
3.      Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok menghasilkan hormon
parathormon yang berperan dalam menjaga keseimbangan dalam darah.
4.      Kelenjar tiroid Kelenjar ini berfungsi untuk membuat protein, dan mengatur
sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
5.      Kelenjar paratiroid mengontrol jumlah kalsium di darah dan di dalam tulang.
6.      Kelenjar timus adalah organ dalam rongga dada bagian atas yang memproses
limfosit, sejenis sel darah putih yang melawan infeksi dalam tubuh.
7.      Kelenjar adrenal sebagai pembawa pesan kimiawi. Hormon-hormon ini
berjalanan dalam aliran darah dan bertindak atas berbagai jaringan tubuh untuk
memungkinkan mereka untuk berfungsi dengan benar.
8.      Kelenjar pankreas untuk menguraikan karbohidrat.

2.3 Sistem Indra


Indra adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat organ.
Macam-macam idra terbagi kepada lima, yaitu:
1.      Indra peraba.
2.      Indra pengecap.
3.      Indra pembau.
4.      Indra pendengaran.
5.      Indra pengelihatan.
2.3.1 Indra Peraba
Indra peraba atau perasa merupakan bagian tubuh yang sangat peka
terhadap ransangan. Ransangan tersebut bisa berupa sentuhan, panas, dingin,
rasa sakit, gerakan maupun getaran. Indra peraba atau perasa adalah kulit.
2.3.2 Indra Pengecap
Indra pengecap adalah alat tubuh yang biasa digunakan untuh membedakan
rasa makanan, baik rasa manis, pahit, asam, dan asin.

Gambar  lidah
2.3.3 Indra Pembau
Indra pembau merupakan alat tubuh yang dapat merasakan bau, seperti bau
harum dan busuk.

Gambar bagian-bagian hidung
2.3.4 Indra pendengaran
Indra pendengaran merupakan alat tubuh yang memiliki kemampuan untuk
medeteksi bunyi.

                        Gambar  bagian bagian telinga      


1.    Telinga luar:
    Daun telinga adalah liang telinga yang membantu mengkonsentrasikan
gelombang suara.
2.    Telinga Tengah:
    Membran Timfani (selaput gendang), menerima gelombang bunyi.
    Tulang-tulang pendengaran, meneruskan vibrasi ke jendela oval.
    Saluran eustachius, menyeimbangkan tekanan udara antara telinga tengah
dengan lingkungan.
3.    Telinga dalam
    Tingkap oval, penghubung telinga tengah dan telinga dalam.
    Tingkap bulat, sebagai reseptor suara.
    Koklea (rumah siput), sebagai reseptor untuk gerakan kepala.
    Saluran semisirkuler, sebagai reseptor gravitasi.

2.3.5 Indra Penglihatan


Indra penglihatan adalah alat tubuh yang berfungsi untuk merasakan
intensitas dan arah datangnya cahaya serta untuk melihat sesuatu yang berada
di sekitar kita.

Gambar bagian-bagian mata

1.      Bagian-bagian mata:
    Skelra berfungsi  melindungi bola mata dari kerusakan.
    Koroid berfungsi sebagai penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.
    Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina.
    iris (selaput pelangi), bagian yang mengandung pigmen mata, untuk
memperlebar atau memperkecil lubang pupil;
    pupil: pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata.
    lensa: mempunyai daya akomodasi;
    bintik kuning (fovea): banyak mengandung saraf sehingga sangat peka untuk
menerima sinar. Bintik kuning banyak mengandung sel basilus dan sel konus;
    bintik buta: tempat masuk dan berbeloknya berkas saraf menuju ke pusat saraf.
    vitreous humor: cairan pengisi rongga.
    retina berfungsi sebagai penerima bayangan.
    aqueous humor: cairan pengisi rongga.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya.
Sel saraf terdiri atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia).
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik
dan konektor.
Di dalam tubuh manusia struktur dan fungsi sistem regulasi (saraf, endokrin,
indera). Sistem saraf meliputi saraf pusat dan saraf tepi. Hormon mengatur
pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi dan tingkah laku. Alat indera
sebagai reseptor rangsang dari luar dilakukan oleh mata, telinga, lidah, kulit dan
hidung. Sistem koordinasi secara sinegis berfungsi mengendalikan aktivitas dan
keserasian kerjasama antar sistem organ.

3.2 Saran
Semua siswa-siswi harus berani mencoba terutama dalam membuat hal
yang baru. Dengan pembuatan makalah ini saya mendapat banyak informasi-
informasi baru. Oleh itu, saya menyarankan agar para siswa-siswi yang
mendapat tugas dari guru harus dikerjakan sebisa mungkin karena setiap guru
pasti menghargai segala usaha kita. Guru juga harus menunjukan cara
mengerjakan sebuah tugas yang di berikan secara detail sehingga para siswa-
siswi dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA

http://sifanurhalimah28.blogspot.co.id/2016/03/sistem-koordinasi-dan-alat-indra-
pada.html
Pratiwi D.A. 2006. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
 Irnaningtyas. 2013.  Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Afendi Khairul. 2013. http://www.generasibiologi.com/2012/09/sistem-
regulasi.html :
Nizam Shahrol. 2011. http://edukasi-global.blogspot.com/2012/04/sisrtem-
regulasi-pada-manusia-lengkap.html:
Anonym. 2011 http://sistemregulasi.blogspot.com/:

Anda mungkin juga menyukai