Anda di halaman 1dari 10

SISTEM SARAF

“BAGIAN SEL SARAF”

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Ahmad M.H.P Arsjad


2. Billie Dewa Sudariasa
3. Iin Nuraini Baskoro
4. Nazwa Latifa Ambarak
5. Nur Nabila Abdul
6. Siti Nurain Labidu
7. Virgita Halisa Abdul

Guru Mata Pelajaran:


Ibu Nitha H. Nonto, Spd

MAN MODEL 1 PK MANADO


2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Yang telah melimpahkan
rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Bagian Sel Saraf” dengan tepat waktu. Terimakasih juga kepada semua
pihak yang telah membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.
Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Dan
kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nitha Nonto selaku guru mata
pelajaran Biologi. Kami menyadari makalah ini banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam hal pengetikan maupun keseluruhan isinya. Hal ini,
disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca.

Manado, Maret 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................iii
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................. 1
1.4 Manfaat........................................................................................... 1
BAB 2 ......................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1 Sistem Saraf ...................................................................................... 2
2.2 Sel Saraf ............................................................................................ 2
2.2.1 Berdasarkan Fungsinya .............................................................. 2
2.2.3 Berdasarkan Bentuknya.............................................................. 3
2.3 Struktur Sel Neuron .......................................................................... 4
BAB 3 ......................................................................................................... 6
PENUTUPAN ............................................................................................ 6
3.1 Simpulan ........................................................................................... 6
3.2 Saran ................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ, suatu
sistem organ terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam
melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama
antara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem
organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka
diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut
sebagai sitem koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya.Semua kegiatan tubuh manusia
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.Sebagai alat pengendali dan pengatur
kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang
dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan tersebut. Impuls
saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan sistem saraf?
2) Apa saja yang menjadi penyusun sel saraf?
3) Apa saja macam-macam jaringan saraf?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui organ penyusun sel saraf
2) Untuk mengetahui macam-macam jaringan saraf

1.4 Manfaat
Makalah ini bertujuan untuk membagikan pengetahuan dan wawasan baru bagi
penulis serta pembaca mengenai topik yang telah dijabarkan pada makalah Sistem
Saraf “Bagian Sel Saraf”.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Saraf


Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengkoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan untuk
melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta
semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu
mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.
Sistem saraf mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai penerima dan penghantar
rangsangan ke seluruh bagian tubuh serta memberikan tanggapan terhadap rangsangan
tersebut. Sel saraf yang menerima disebut reseptor. Reseptor dapat dibedakan menjadi
eksteroseptor dan interoseptor.
Rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat berupa bau, rasa, sentuhan,
cahaya, suhu, tekanan, atau gaya berat. Rangsangan dari dalam tubuh berupa rasa
lapar, kenyang, sakit, dan lelah. Sel saraf yang mengirimkan tanggapan dan tahan
disebut efektor.
Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-
organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang
menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja
dengan mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera tertentu, memproses
informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti membuat otot Anda bergerak,
merasakan sakit, atau bernapas.
Dalam menjalankan kerjanya tersebut, sistem saraf terbagi menjadi dua struktur
atau susunan, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari saraf yang
menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh.
2.2 Sel Saraf
Sel saraf atau neuron adalah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk dampak keadaan suatu stimulus
(rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
2.2.1 Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik
yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari saraf
pusat, serta interneuron yang menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan
motorik di saraf pusat.

4
1. Neuron Sensorik
Neuron sensorik merupakan jenis sel saraf yang berperan dalam
menghantarkan impuls yang berasal dari reseptor di tubuh menuju ke sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik juga
dinamakan sebagai sel saraf indra.
2. Neuron Motorik
Neuron motorik merupakan jenis sel yang berperan dalam menghantarkan
impuls yang berasal dari sel saraf pusat menuju sel otot atau kelenjar.
Kemudian tubuh akan menanggapi rangsangan tersebut dengan cara bergerak
atau bisa menghasilkan sebuah produk sekresi. Biasanya, sel neuron motorik
mempunyai dendrit berukuran pendek serta akson yang berukuran panjang.
3. Neuron Konektor
Jenis sel saraf yang ketiga dinamakan sel saraf konektor atau intermediet. Sel
saraf ini bermanfaat untuk menghubungkan antara sel saraf sensorik dengan
sel saraf motorik atau berkaitan dengan sel saraf yang lainnya yang ada di
dalam sistem saraf pusat.
2.2.3 Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, sel neuron terbagi menjadi neuron multipolar, neuron
bipolar, dan neuron unipolar.
1. Neuron Multipolar

Neuron multipolar adalah jenis neuron yang pada umumnya banyak di


jumpai, pada neuron multipolar terdapat satu buah akson yang terhubung
oleh banyak jumlah dendrit. Bentuk neuron multipolar mempunyai dendrit
lebih dari satu, namun hanya memiliki sebuah akson. Fungsi sebagai
motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke
bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.Contohnya ada di
saraf motorik pada otak dan sumsum tulang belakang.
2. Neuron Bipolar

5
Neuron bipolar memiliki bentuk yang hampir sama dengan neuron unipolar,
perbedaannya terletak pada badan sel yang berada di tengah. Penamaan
Neuron Bipolar dikarenakan bentuknya membentuk dua cabang pada bagian
badan sel. Bentuk neuron bipolar mempunyai dua cabang pada badan sel
sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai
dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson.

Fungsi neuron bipolar adalah sebagai interneuron yaitu menghubungkan


berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord. Contoh neuron bipolar adalah
yang ditemukan di dalam retina mata, hidung, dan genglion spiralis dari
telinga dalam.
3. Neuron Unipolar

Neuron unipolar disusun oleh dendrit, akson, badan sel yang terletak pada
bagian pinggir. Bentuk neuron unipolar mempunyai satu cabang pada badan
sel sarafnya, selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari
neuron unipolar akan menyerupai huruf T. Satu belahan cabang berperan
sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson. Fungsi dari neuron
bipolar adalah sebagai neuron sensorik yaitu pembawa sinyal dari bagian
tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat. Contoh saraf
unipolar adalah neuron pada embrio dan fotoreseptor mata.
2.3 Struktur Sel Neuron
1. Dendrit
Dendrit adalah percabangan yang berasal dari badan sel yang terlihat seperti
tonjolan yang bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
menghantarkan rangsangan yang berasal dari badan sel.
2. Badan Sel
Struktur sel neuron yang paling besar adalah badan sel yang di dalamnya
terdapat banyak komponen penting. Di dalam badan sel, Anda akan
menemukan sitoplasma, inti sel atau nukleus, dan anak inti atau nukleolus.
Fungsi dar badan sel adalah menerima rangsangan yang berasal dari dendrit
kemudian akan meneruskannya menuju neurit atau akson.
3. Inti Sel
Inti sel juga dinamakan sebagai nukleus. Inti sel adalah saraf yang berperan
dalam mengatur kegiatan yang ada di dalam sel saraf (neuron). Di dalam inti
sel terdapat DNA dan kromosom. Fungsi keduanya adalah untuk mengatur
sifat keturunan yang berasal dari sel tersebut.
4. Neurit (Akson)
Akson merupakan serabut sel saraf berbentuk panjang yang sebenarnya
merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam akson, akan
6
ditemukan benang-benang halus. Benang-benang halus tersebut dinamakan
sebagai neurofibril. Akson berfungsi untuk meneruskan impuls yang berasal
dari badan sel saraf menuju sel saraf yang lainnnya.
5. Selubung Mielin
Selubung mielin merupakan sebuah lapisan fosfolipid yang membungkus
akson. Fungsi selubung mielin adalah Mampu meningkatkan hambatan
listrik dan menghalangi impuls.

6. Sel Schwann
Sel schwann merupakan sel yang mengelilingi selubung mielin. Sel ini
ditemukan oleh seorang ilmuan yang berasal dari Jerman yang bernama
Theodore Schwann. Fungsi yang dimiliki sel schwann adalah mempercepat
jalannya impuls. Selain itu, sel ini juga membantu dalam menyediakan
makanan yang bermanfaat untuk neurit serta membantu dalam regenerasi
neurit.
7. Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan anatomi neurit yang tidak dibungkus oleh
selubung mielin. Fungsi nodus ranvier adalah sebagai loncatan sehingga
dapat mempercepat saraf menuju otak dan sebaliknya.Nodus ranvier
memiliki diameter sekitar 1 mikrometer.
8. Oligodendrosit
Oligodendrosit merupakan sel pendukung yang berpran dalam menyediakan
isolasi bagi sel-sel saraf yang membentuk selubung mielin yang ada di
sekitar akson. Fungsi dari oligodendroit yaitu membentuk selubung mielin
yang sama pada sistem saraf pusat dan berperan sebagai penyokong.
9. Sinapsis
Sinapsis merupakan celah yang merupakan titik temu antara satu neuron
dengan neuron yang lainnya. Sinapsis berfungsi sebagai tempat terjadinya
perpindahan atau transfer sinyal saraf tersebut.

Struktur Sel Jaringan Saraf:


Jaringan Saraf Dendrit Akson
Saraf Sensorik Panjang Pendek
Interneuron Pendek Panjang atau Pendek
Saraf Motorik Pendek Panjang

7
BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Simpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan
pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi
dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar
dan sistem saraf tidak sadar.
3.2 Saran
Untuk dapat memaami bagian sel saraf selain membaca dan memhami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain lain) kita harus dapat
mengaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih
mudah untuk dipahami dan akan selalu diingat.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mapel.id/neuron/

https://idschool.net/sma/sel-saraf-struktur-bentuk-dan-jenis/?amp

https://ardra.biz/topik/contoh-neuron-bipolar-adalah/

https://hellosehat.com/saraf/sistem-saraf-manusia/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai