Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM KELOMPOK 1

DASAR DASAR BIOLOGIS DARI PERILAKU

Dosen Pegampu:

Krisnova natasia, S,Psi , MM

Disusun Oleh:

Khusnul khatimah : (23101157510245)


Annisa ihsaantari : (23101157510230)
Anara salsabilla : (23101157510229)

Aulia zafirah : (2310115750232)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan masalah..............................................................................................................................4
Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
TEORI DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Sistem saraf.................................................................................................................................6
2.1.1 karakteristik sistem saraf :.....................................................................................................6
2.1.2 Jalur dalam sistem saraf........................................................................................................7
2.1.3 Pembagian dalam sistem saraf..............................................................................................7
2.2 Neuron.........................................................................................................................................8
2.3 Struktur otak dan fungsinya.........................................................................................................8
2.4 Sistem endokrin...........................................................................................................................9
2.5 Kerusakan otak,plastisitas,dan pemulihan.................................................................................10
2.6 Genetika dan perilaku................................................................................................................11
2.7 Kaitan dasar dasar biologis dari psikologis dengan kesehatan dan kesejahteraan.....................12
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
Kesimpulan......................................................................................................................................14

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena berkat karunia Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu,yang berjudul “Dasar dasar biologis
perilaku”

Terimakasih kami ucapakn kepada dosen pembimbing kami yaitu ibu Krisnova natasia,
S,Psi , MM karna sudah meberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan kami
mengenai materi dasar dasar biologis dari perilaku dan dari tugas ini juga dapat membentuk
kekompakkan kami,dan ucapan terimakasih untuk pihak pihak yang ikut membantu untuk
menyelesaikan tugas ini

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua kami menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan untuk makalah makalah selanjutnya

Padang, 2 november 2023

Kelompok 1

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Psikologi telah menyentuh di segala aspek kehidupan Perilaku mulai dari berkedip hingga
menulis program computer,bergantung pada integrasi banyak proses dalam tubuh integrasi ini
dilakukan oleh saraf dengan bantuan sistem endokrin,banyak aspek perilaku dn fungsi mental
yang dapat di pahami dengan lebih baik jika mengetahui proses biologis dasar. Sistem
saraf,organ Indera,otot dan kalenjer memungkinkan kita merasakan dan beradaptasi dengan
lingkungan. Presepsi kita terhadap suatu peristiwa bergantung pada bagaimana organ Indera
mempersepsikan rangsangan dan bagaimana otak menafsirkan informasi yang datang dari
organ Indera tersebut.

Kemampuan kita dalam menggunakan Bahasa,berpikir dan memecahkan masalah bergantung


pada otak yang kompleks yang di dasarkan pada pola peristiwa listrik dan kimia tertentu di
otak. Otak hanya membentuk dua persen dari total berat kita namun dengan organ kecil ini
adalah organ yang sangat kompleks yang mengandung sekitar seratu miliar neuron.

Berfikir adalah peristiwa di otak bahkan pemikiran kita mempengaruhi cara kerja otak.
Ketika suatu sifat muncul dalam suatu struktur otak itu sendiri pasti menyebabkan sifat
tersebut yang terpenting otak bisa berubah melalui pengalaman atau mulai mempelajari
keterampilan baru

atau menciptakan kebiasaan berfikir positif pada saat itu membuka otak baru.

Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh interaksi gen, evolusi, dan lingkungan terhadap perilaku?


2. Bagaimana pengaruh sistem syaraf dan otak terhadap perilaku

Tujuan

1. Mengontrol gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi


intelektual: lobus frontal otak mengontrol perilaku terkait

iv
2. Mengontrol gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi
intelektual: lobus frontal otak mengontrol perilaku terkait
3. Mengontrol Emosi: Lobus parietal otak mengatur perilaku yang berkaitan dengan
pengendalian emosi seperti sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu. Lobus ini juga
mengontrol orientasi spasial (memahami ukuran, bentuk dan arch)

v
BAB II

TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Sistem saraf

Sistem saraf adalah kumpulan jaringan yang berfungsi untuk mengoordinasikan seluruh
aktivitas tubuh, di antaranya adalah berjalan, berbicara, menelan, berpikir, merespons
keadaan darurat, dan mengingat

Sistem saraf manusia bekerja dengan menerima informasi atau rangsangan dari tubuh serta
lingkungan luar. Lalu, informasi tersebut akan diproses untuk mengirimkan instruksi ke
seluruh tubuh serta memicu reaksi, seperti menggerakkan otot, bernapas, merasakan sakit,
dan lain sebagainya

2.1.1 karakteristik sistem saraf :

Sistem saraf memungkinkan komunikasi cepat antara berbagai bagian tubuh. Terdiri dari dua
komponen utama: sistem saraf pusat (SSP), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, dan sistem saraf tepi (SSP), yang berisi saraf yang menghantarkan sinyal masuk
dan keluar dari sistem saraf pusat.

Sensorik: Sistem saraf dapat mendeteksi rangsangan lingkungan eksternal dan internal.
Artinya, reseptor sensorik mengubah rangsangan tersebut menjadi sinyal listrik yang dapat
diinterpretasikan oleh sistem saraf pusat.

Integrasi: SSP memproses informasi dari berbagai sumber dan mengintegrasikannya. Ini
melibatkan pemahaman, penafsiran, dan pengambilan keputusan.

Pengendalian: Sistem saraf pusat mengoordinasikan dan mengendalikan fungsi tubuh,


termasuk fungsi otot dan organ, untuk mempertahankan homeostatis dan merespons
perubahan lingkungan.

Jawaban: Sistem saraf menghasilkan respons motorik yang sesuai terhadap rangsangan,
memungkinkan tubuh merespons dengan gerakan dan tindakan.

vi
Plastisitas: Sistem saraf mampu melakukan plastisitas, yang berarti ia dapat beradaptasi dan
berubah seiring waktu sebagai respons terhadap pengalaman dan pembelajaran.

Kecepatan: Sistem saraf bereaksi sangat cepat, memungkinkan tubuh merespons situasi
yang berbahaya atau memerlukan tindakan cepat. Koordinasi: Sistem saraf memungkinkan
koordinasi kompleks antara berbagai sistem tubuh seperti sistem pernapasan, sistem
pencernaan, dan sistem kardiovaskular.

2.1.2 Jalur dalam sistem saraf

Jalur saraf adalah jalur komunikasi yang menghubungkan berbagai bagian sistem saraf
tubuh manusia. Contoh yang baik adalah jalur sensorik dan motorik sistem saraf pusat. Jalur
sensorik mengirimkan informasi sensorik dari reseptor (seperti kulit atau mata) ke otak,
sedangkan jalur motorik mengirimkan sinyal dari otak ke otot untuk mengontrol pergerakan
tubuh. Selain itu, terdapat jalur lain yang menghubungkan berbagai bagian otak dan sumsum
tulang belakang, yang memungkinkan koordinasi fungsi berbagai sistem tubuh.

2.1.3 Pembagian dalam sistem saraf

vii
2.2 Neuron

Neuron adalah sel saraf, unit dasar sistem saraf, bertugas mengirim dan menerima sinyal
listrik serta berperan dalam transmisi informasi ke seluruh tubuh. Ada beberapa jenis neuron,
antara lain:

 Neuron sensorik: Neuron ini mengirimkan informasi dari reseptor sensorik (seperti
mata, telinga atau kulit) ke otak dan sumsum tulang belakang. Mereka membantu
tubuh mendeteksi rangsangan di lingkungan.
 Neuron motorik: Neuron ini mengirimkan sinyal dari otak dan sumsum tulang
belakang ke organ dan otot untuk mengontrol pergerakan tubuh.
 Neuron penghubung (interneuron): Neuron jenis ini terdapat pada sistem saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan berperan dalam memproses informasi
serta menghubungkan neuron sensorik dan motorik.
 Neuoran arah: Neuron ini memiliki dua cabang panjang yang muncul dari badan
selnya, satu cabang menuju dendrit dan yang lainnya ke akson.
 Neuron multipolar: Neuron ini memiliki banyak dendrit yang memanjang dari badan
sel sepanjang akson tunggal yang panjang.
 Neuron unipolar: Neuron ini memiliki satu cabang yang menjadi dendrit dan akson,
seperti yang ditemukan pada neuron sensorik.

2.3 Struktur otak dan fungsinya

Otak merupakan organ kompleks sistem saraf pusat manusia dengan berbagai struktur dan
fungsi. Di bawah ini adalah beberapa struktur utama otak dan fungsinya:

Otak besar Tugas: Pemrosesan informasi sensorik, kontrol gerakan, pemahaman bahasa dan
pemikiran abstrak. Bagian ini juga bertanggung jawab atas emosi, ingatan, dan kesadaran.

 Otak kecil:

Fungsi : mengontrol koordinasi gerak, keseimbangan dan posisi tubuh. Otak kecil membantu
menjaga stabilitas selama aktivitas fisik.

viii
 Batang otak (batang otak):

Fungsi: Batang otak berisi medula oblongata, pons, dan otak tengah. Ini mengatur fungsi
otomatis dasar seperti pernapasan, detak jantung, tekanan darah dan tidur.

 Sistem Limbik:

Fungsi: Sistem limbik terlibat dalam emosi, motivasi dan pembentukan memori. Ini termasuk
amigdala, hipotalamus dan hipokampus.

 Otak tengah:

Fungsi: Otak tengah mengatur respons sensorik terhadap suara dan cahaya serta mengontrol
gerakan mata.

 Hipotalamus:

Fungsi : Mengatur berbagai fungsi otomatis seperti suhu tubuh, rasa lapar dan haus. Ini juga
berperan dalam regulasi hormonal.

 Amigdala:

Fungsi: Terlibat dalam pemrosesan emosi, terutama emosi seperti ketakutan dan agresi.

 Hipokampus:

Fungsi: Berperan penting dalam membentuk dan menyimpan ingatan jangka pendek menjadi
jangka panjang. Setiap bagian otak mempunyai peran spesifik dalam mengkoordinasikan
fungsi fisik, mental dan emosional seseorang. Semua struktur ini bekerja sama untuk
mendukung fungsi otak secara keseluruhan.

2.4 Sistem endokrin

Sistem endokrin adalah sistem tubuh yang terdiri dari kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon dan organ target yang merespons hormon tersebut. Hormon-hormon ini dibawa
dalam darah ke berbagai bagian tubuh dan mengatur berbagai fungsi biologis seperti
pertumbuhan, metabolisme, pengaturan suhu tubuh, dan reproduksi. Sistem endokrin
berperan penting dalam menjaga keseimbangan internal tubuh dan bekerja sama dengan
sistem saraf untuk mengontrol berbagai proses fisiologis.

ix
 Jenis jenis sistem endokrin

1) Hipotalamus: Mengatur berbagai proses tubuh dengan mengatur kelenjar pituitari.


2) Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis): Mengontrol banyak kelenjar endokrin
lainnya dan menghasilkan berbagai hormon, termasuk hormon pertumbuhan, hormon
tiroid, dan hormon reproduksi.

2.5 Kerusakan otak,plastisitas,dan pemulihan

 Kelenjar tiroid: menghasilkan hormon tiroid (T3 dan T4) yang mengatur
metabolisme tubuh.
 Kelenjar paratiroid: menghasilkan hormon paratiroid, yang mengatur kadar kalsium
dalam darah. Kelenjar adrenal: Menghasilkan hormon seperti kortisol dan adrenalin,
yang berperan dalam respons stres dan pengaturan tekanan darah.
 Pankreas: Menghasilkan insulin dan glukagon, yang mengatur gula darah.
 Kelenjar pineal: Menghasilkan hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur-
bangun.
 Hipotalamus: Menghasilkan hormon seks seperti estrogen dan progesteron pada
wanita dan testosteron pada pria.
 Timus: Menghasilkan hormon seperti timosin, yang berperan dalam sistem kekebalan
tubuh. Kelenjar kandung kemih: Menghasilkan hormon seperti renin yang berperan
dalam mengatur tekanan darah.

Berikut beberapa kelenjar endokrin dan hormon utama yang dihasilkannya dalam tubuh
manusia. Fungsi hormon ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan
kesehatan secara umum :

1) Kerusakan otak, plastisitas otak, dan pemulihan merupakan topik penting dalam
kedokteran. Plastisitas otak mengacu pada kemampuan otak untuk beradaptasi dan
memperbaiki dirinya sendiri setelah mengalami kerusakan atau cedera. Ini adalah
proses alami di mana otak mencoba memulihkan fungsi yang hilang atau rusak setelah
cedera.

x
2) Pemulihan otak pasca cedera dapat berbeda-beda tergantung pada tingkat dan jenis
cedera. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pemulihan adalah usia, kesehatan
umum, jenis cedera dan pengobatan. Fisioterapi, terapi wicara dan rehabilitasi otak
sering digunakan dalam proses pemulihan.
3) Plastisitas otak memainkan peran penting dalam pemulihan, karena otak dapat
memodifikasi jalur dan fungsi saraf yang terganggu. Perawatan dan olahraga yang
tepat dapat membantu memaksimalkan plastisitas otak dan mempercepat pemulihan.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menderita cedera otak atau kepala, penting untuk
berkonsultasi dengan dokter, karena perawatan dan dukungan yang tepat dapat memberikan
perbedaan besar dalam proses penyembuhan

2.6 Genetika dan perilaku

Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat biologis dari satu generasi ke
generasi lainnya. Untuk melakukan hal ini, perlu dipahami bagaimana informasi genetik yang
terkandung dalam DNA mengarahkan pembentukan dan fungsi organisme. Pada saat yang
sama, perilaku adalah tindakan, respons, atau interaksi yang ditunjukkan suatu organisme
sebagai respons terhadap lingkungannya. Genetika dan perilaku sering kali saling terkait
karena banyak aspek perilaku bersifat genetik, dan penelitian genetika dapat membantu
memahami bagaimana faktor genetik memengaruhi perilaku individu atau spesies.

Genetika mendel: yang mempelajari transmisi sifat dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Ini membantu kita memahami hukum pewarisan genetik, seperti hukum Mendel.

Genetika molekuler: mempelajari struktur molekul dan fungsi DNA, RNA, dan protein. Ini
termasuk pemahaman tentang sintesis protein, replikasi DNA dan regulasi genetik.

Genetika Populasi: Studi tentang bagaimana gen didistribusikan dalam suatu populasi dan
bagaimana evolusi mempengaruhi perubahan genetik dalam suatu populasi.

Genetika Klinis: berkaitan dengan studi genetika yang berkaitan dengan penyakit dan
kelainan genetik manusia, termasuk diagnosis dan pengobatannya. Genetika perkembangan:
mempelajari perubahan genetik dan adaptasi organisme selama proses perkembangan.

Genetika ekologis: mempelajari hubungan antara genetika dan ekologi, termasuk bagaimana
genetika mempengaruhi interaksi antara organisme dan lingkungannya. Genetika

xi
perkembangan: mempelajari bagaimana informasi genetik memandu perkembangan suatu
organisme dari satu sel menjadi organisme lengkap.

Genetika Kanker: Berfokus pada perubahan genetik pada sel kanker dan pengaruhnya
terhadap perkembangan kanker.

Genetika mikroba: mempelajari genetika mikroorganisme seperti bakteri dan virus,


termasuk perannya dalam penyakit dan aplikasi bioteknologi.

Perilaku, dalam konteks bahasa dan istilah, Merujuk pada tindakan atau tingkah laku individu
atau kelompok manusia. Dalam psikologi, perilaku adalah manifestasi dari aktivitas fisik dan
mental yang dapat diamati dan diukur. Dalam bidang ilmu sosial, perilaku dapat merujuk
pada cara individu atau kelompok bertindak atau merespons situasi dan lingkungan mereka.
Istilah “perilaku” sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti psikologi, sosiologi,
antropologi, dan lainnya, untuk memahami dan menganalisis bagaimana manusia dan
makhluk lainnya berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

2.7 Kaitan dasar dasar biologis dari psikologis dengan kesehatan dan kesejahteraan

Menghubungkan landasan biologis psikologi dengan kesehatan dan kesejahteraan Banyak


faktor biologis, psikologis dan sosial yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Keterkaitan mendasar antara aspek biologis dan psikologis kesehatan dan
kesejahteraan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Stres psikologis: Ketika seseorang mengalami stres psikologis, seperti stres kerja
yang berlebihan atau konflik interpersonal, hal ini dapat memicu respons biologis
dalam tubuh, seperti pelepasan hormon stres seperti kortisol. Reaksi stres kronis
dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi atau
penyakit jantung.
2. Mengatasi Psikologis: Kemampuan seseorang untuk mengatasi stres dan tekanan
emosional melibatkan proses kognitif dan emosional yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis. Strategi penanggulangan yang efektif dapat membantu
menjaga kesehatan mental dan fisik.
3. Pengaruh genetik dan lingkungan: Faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi
kesehatan. Misalnya, seseorang mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap
suatu penyakit tertentu, namun faktor psikologis seperti gaya hidup, perilaku makan,
xii
dan tingkat stres dapat memengaruhi apakah penyakit tersebut benar-benar
berkembang.
4. Peran Sistem Saraf Otonom: Sistem saraf otonom mengatur fungsi otomatis tubuh,
termasuk detak jantung, tekanan darah, dan sistem pencernaan. Stres psikologis dapat
mempengaruhi sistem saraf otonom dan kesehatan fisik.
5. Kesehatan mental dan fisik: Kesehatan mental yang baik seringkali berdampak
positif pada kesehatan fisik. Orang yang merasa bahagia, memiliki dukungan sosial
yang kuat, dan memiliki mekanisme koping yang efektif cenderung memiliki risiko
lebih rendah terkena penyakit fisik.

Oleh karena itu, kesehatan dan kesejahteraan manusia merupakan hasil interaksi kompleks
antara faktor biologis, psikologis, dan sosial. Memahami hubungan antara aspek-aspek ini
penting untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kita.

xiii
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

bahwa perilaku manusia dan hewan dipengaruhi oleh faktor biologi seperti sistem syaraf,
organ indera, otot, dan kelenjar yang memungkinkan mereka menyadari keadaan
lingkungannya dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Selain itu, genetika dan
lingkungan juga mempengaruhi fisiologis hewan dan tumbuhan.

xiv

Anda mungkin juga menyukai