Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOORDINASI SARAF DAN HORMONAL

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi

DosenPengampu: Ara Yustiana, M.Pd

Kelompok 8

Muhammad Ainul Razaq (0305201047)

Rismawati Wulandari (0305201033)

Ulfa Dwi Indriani (0305201010)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSTAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
KATAPENGANTAR

Pertama mari kita ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
kehendaknya tugas ini dapat terselesaikan pada waktunya. Tugas makalah yang
berjudul“KOORDINASI SARAF DAN HORMONAL” dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Biologi.
Pemakalah ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ara Yustiana, M.Pd
selaku Dosen yang telah memberi arahan kepada pemakalah, dan seluruh pihak yang
telah membantu penulisan dalam pembuatan makalah ini. Semoga malakah ini dapat
menambah pengetahuan bagi kita yang membacanya dan mendengarnya.
Pemakalah mengakui bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal terutama dalam pembuatan makalah ini pemakalah banyak kekurangan. Oleh karena
itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Untuk itu pemakalah
memohon agar dosen pembimbing materi dan pembaca dapat memakluminya.
Pemakalah mengharapkan kritik dan saran dari hasil makalah ini. Demikian makalah ini
dibuat,kami ucapkan terimakasih.

Medan, 9 Mei 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
A. Sistem Saraf Makhluk Hidup ........................................................................... 2
B. Sistem Saraf Pada Manusia Beserta Bagian dan Fungsinya .............................. 3
C. Sistem Saraf Pada Manusia dan Hewan .......................................................... 5
D. Sistem Hormon................................................................................................ 9
E. Sistem Hormon Pada Manusia dan Hewan....................................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang berguna agar kita mengetahui tentang
diri kita dan bumi yang kita huni. Salah satu ilmu biologi tentang diri kita yang harus
kita ketahui yaitu sistem koordinasi atau sistem pengatur tubuh makhluk hidup. Sistem
koordinasi terdiri dari sistem saraf , sistem hormon dan sistem indera. Sistem saraf
manusia adalah suatu jalinan jaringan sarfa yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai makhluk
hidup, kita harus mengetahui tentang hal itu. Dan pada kenyataannya masih banyak
yang belum mengetahui tentang sistem koordinasi. Oleh karena itulah makalah tentang
sistem saraf dan sistem hormon ini penyusun tulis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan sistem saraf makhluk hidup ?
2. Apa saja sistem saraf pada manusia beserta bagian-bagian dan fungsi-fungsinya?
3. Bagaimana sistem saraf pada manusia dan hewan ?
4. Apa yang di maksud dengan sistem hormon?
5. Bagaimana sistem hormon pada manusia dan hewan?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan sistem saraf makhluk hidup
2. Agar mengetahui sistem saraf pada manusia beserta bagian-bagian dan fungsi-
fungsinya
3. Agar mengetahui bagaimana sistem saraf pada hewan
4. Agar mengetahui apa yang di maksud dengan sistem hormon
5. Agar mengetahui bagaimana sistem hormon pada manusia dan hewan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM SARAF MAKHLUK HIDUP


Pada umumnya sistem saraf berfungsi untuk mengatur, misalnya kontraksi otot,
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dan kecepatam
sekresi beberapa kelenjar endokrin. Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur
yang sangat kompleks dan khusus. Sistem saraf menerima berjuta rangsangan yang
berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat
menentukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh. Rangsangan dapat berasal dari
luar tubuh (rangsangan eksternal) dan rangsangan dari dalam tubuh (rangsangan
internal). Rangsangan eksternal misalnya cahaya, suara, gravitasi, suhu, panas, dan
dingin. Sedangkan rangsangn internal misalnya rasa lapar, haus, sakit, nyeri, dan
sebagainya. Untuk bereaksi terhadap berbagai rangsangan tubuh kita memerlukan tiga
komponen yaitu, reseptor, sistem saraf, dan efektor.

1. Reseptor atau penerima rangsangan adalah sel yang memberikan respon terhadap
rangsangan dari lingkungan eksternal maupun internal. Kemudian reseptor akan
mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf (aliran listrik yang
terjadi karena adanya perubahan muatan listrik) yang akan diteruskan melalui neuron (
sel saraf). Pada tubuh kita yang berperan sebagai reseptor adalah alat indera. Di
dalamnya terdapat ujung-ujung saraf sensorik yang peka terhadap rangsangan tertentu.
Saraf sensorik berfungsi menerima rangsangan dan membawanya ke otak atau sumsum
tulang belakang.

2. Sistem saraf berperan menerima, mengolah, dan meneruskan hasil olahan rangsangan
ke efektor. Sistem saraf tersebar ke seluruh organ tubuh manusia. Secara fungsional,
sistem saraf dibagi menjadi bagian somatik dan otonom. Bagian somatik berperan
mengatur koordinasi struktur-struktur otot, tulang, dan kulit. Sedangkan sistem saraf
otonom berperan mengatur koordinasi otot polos, jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh.

3. Efektor adalah sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan,
baik dari dalam maupun dari luar tubuh. Pada tubuh kita yang berperan sebagai efektor
utama adalah otot dan kelenjar.

2
B. Sistem Saraf Pada Manusia Beserta Bagian-Bagian dan Fungsi-Fungsinya
Sistem saraf terdiri dari tiga macam sel yang memiliki struktur dan fungsi berbeda, yaitu
neuron, sel schwan, dan sel penyokong (neuroglia). Neuron bertugas mengantarkan
impuls. Sel schwan merupakan pembungkus sebagian besar akson pada sistem saraf
perifer (sistem saraf tepi). Akson merupakan neuron yang berfungsi membawa
rangsangan dari badan neuron. Sel penyokong (neuroglia) merupakan sel yang terdapat
diantara neuron dan sistem saraf pusat.

Sel Saraf (Neuron)

Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron mempunyai
kemampuan merespon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak mengalami
pembelahan sehingga tidak dapat di ganti jika sudah mati atau rusak. Namun pada
kondisi yang sesuai, neuron dari sistem saraf perifer yang terluka dapat di perbaiki.

Sistem saraf tersusun atas miliaran sel yang sangat khusus yang disebut sel saraf
(neuron). Setiap neuron tersusun atas badan sel, dendrit, dan akson (neurit).

1. Badan sel, merupakan bagian sel saraf yang mengandung nukleus (inti sel) dan
tersusun pula sitoplasma yang bergranuler dengan warna kelabu. Sitoplasma badan sel
mengandung badan nissal (substansi kromatik) dan neurofibril (fibril/serat yang
ramping pada badan neuron). Badan nissal akan tampak seperti retikulum endoplasma
granuler yang tersusun sejajar satu dengan yang lainnya. Badan nissal mengandung
protein yang digunakan untuk menggantikan protein yang habis selama metabolisme.
Protein ini juga digunakan untuk pertumbuhan neuron dan perbaikan saraf dan sistem
saraf perifer.

2. Dendrit, pada badan sel terdapat bagian yang berupa serabut dengan penjuluran
pendek. Bagian ini disebut dendrit. Dendrit memiliki struktur yang bercabang-cabang
(seperti pohon) dengan berbagai bentuk dan ukuran. Fungsi dendrit adalah menerima
impuls (rangsang) yang datang dari reseptor. Kemudian impuls tersebut dibawa menuju
ke badan sel saraf.

3. Akson, pada badan sel juga terdapat penjuluran panjang dan kebanyakan tidak
bercabang. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor,

3
seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun
panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.

Supaya informasi atau impuls yang dibawa tidak bocor (sebagai isolator), akson
dilindungi oleh selubung lemak yang kemilau. Kita bisa menyebutnya selubung mielin.
Selubung mielin dikelilingi oleh sel-sel Schwan. Selubung mielin tersebut dihasilkan
oleh sel sel pendukung yang disebut oligodendrosit. Sementara itu, pada akson terdapat
bagian yang tidak terlindungi oleh selubung mielin. Bagian ini disebut nodus Ranvier,
yang berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.

SINAPS

Merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang lain.
biasanya terjadi dari ujung percabangan akson dengan ujung dendrit neuron yang lain.
Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di
dalam celah sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion
positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi pergantian antara impuls
yang satu dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk menetralkan
asetilkolin pembawa impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga terdapat penyampaian
impuls dengan bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim
(transmitter).

IMPULS SARAF

Salah satu sifat neuron adalah permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan bagian
dalamnya bermuatan negatif. Jadi, ada perbedaan potensial antara neuron bagian luar
dengan bagian dalam. Keadaan demikian disebut polarisasi. Bila neuron tersebut di
rangsang, di tempat tersebut terjadi penurunan beda potensial atau muatannya berubah,
yaitu bagian luarnya menjadi negatif dan bagian dalamnya menjadi positif. Keadaan
tersebut di sebut depolarisasi. Peristiwa perubahan muatan pada membran plasma
neuron di sepanjang serabut saraf di sebut dengan potensial aksi saraf atau yang lebih
dikenal dengan impuls saraf.

Semua impuls saraf adalah sama. Respon yang berlainan bukan di sebabkan karena
impuls yang berbeda, tetapi karena reseptor dan efektor yang berbeda. Impuls adalah

4
rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian
dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik
yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai berikut: Perubahan dari
dingin menjadi panas, Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan,
Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung, Rasa asam, manis, asin dan pahit
pada makanan

Prinsip kerja Impuls

Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor untuk
diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke
organ efektor. Respon ini biasanya berbentuk gerakan. Proses perambatan impuls ini
meliputi cara merambat melalui sel saraf dan sinapsis.

Perambatan impuls dari sel saraf motorik ke otot pada organ efektor melalui sinapsis.
Sinapsis ini berbentuk cawan dan mengelilingi sel otot. Otot yang bergerak dapat
menggerakkan organ.Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor
akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Contoh
gerak sadar misalnya olahraga, berjalan, berlari, makan dan sebagainya.

b. Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut: Terangkatnya kaki jika
terinjak sesuatu, Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing
yang masuk ke mata, Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk,
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.

C. Sistem Saraf Pada Manusia dan Hewan


a) Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dam sistem saraf tepi.

1) Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas

5
membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Dilihat dari arah
impuls yang di bawanya, sistem saraf tepi di bedakan menjadi dua, yaitu: pertama,
Sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem
saraf pusat. Kedua , Sistem saraf eferen, yaitu membawa impuls saraf dari saraf
pusat ke efektor. Sistem saraf tepi yang di susun oleh 31 pasang saraf yang keluar
dari sumsum tulang belakang merupakan campuran berbagai saraf. Sistem saraf
sumsum tulang belakang berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan menjadi 8 pasang
saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf
pinggul, dan 1 pasang saraf ekor. Berdasarkan fungsinya, saraf tepi di bedakan
menjadi dua yaitu: a. Saraf Somatik (saraf sadar), mengatur gerakan yang di sadari,
misalnya gerakan kepala, badan dan anggota gerak. Neuron sensori didalam saraf
somatik mengirimkan informasi dari kulit, otot rangka, dan tendon ke sistem saraf
pusat. Neuron sensori di dalam saraf somatik mengirimkan informasi dari kulit, otot
rangka, dan tendon ke sistem saraf pusat . Neuron motorik di dalam saraf somatik
mengirimkan perintah yang dibawa dari otak dan sumsum tulang belakang menuju
otot rangka.
b. Saraf Otonom (saraf tak sadar), mengatur gerak yang tidak di sadari, misalnya
gerakan otot polos, otot jantung dan kelenjer.

2) Sistem Saraf Pusat, Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf
pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk
untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik
ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut
dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges.
Otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi pokok, yaitu:

 Substansi Kelabu (Substansi grisea), merupakan kumpulan badan neuron. Pada


otak substansi kelabu terletak pada bagian luar dan pada sumsum tulang
belakang substansi kelabu terletak di tengah.
 Substansi Putih (Substansi alba ), merupakan kumpulan serabut saraf . Pada otak

6
substansi putih terletak di bagian tengah dan pada sumsum tulang belakang
substansi putih terletak di bagian luar.
1. Otak

a. Otak Besar (cerebrum)

Otak besar merupakan bagian terluas dari otak dan berbentuk oval. Otak besar mengisi
penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar,
yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Setiap belahan mengendalikan bagian tubuh yang
berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan
mengatur tubuh bagian kiri. Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena
berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan,
kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya khayal, pendengaran, pernapasan dan
sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus
frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis
(daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.
Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang
dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan
dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai
pusat pendengaran.

b. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak
tengah memiliki bagian dorsal yang disebut atap, tersusun oleh empat bagian yang
menonjol, dua tonjlan keatas dan dua tonjolan ke bawah. Pada otak tengah terdapat
saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata), misalnya
mengankat kelopak mata dan memutar mata.

c. Otak kecil (cerebelum)

Otak kecil merupakan bagian terluas kedua dari otak. Otak kecil terdapat di bagian
belakang dan bawah tengkorak. Otak kecil berfungsi mengatur gerakan otot dan
mengatur keseimbangan posisi tubuh.

7
2.Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu


lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya sampai
ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang belakang
berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke
otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung
terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu
bagian luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar
berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang,
sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap
(huruf H), yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung
neuron motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke
punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.

b) Sistem saraf Hewan


1. Sistem Saraf Vertebrata

a. Sistem Saraf Ikan, terdiri dari otak. Otak ikan terdirii dari otak besar, otak tengah,
otak keci, an sumsum lanjutan (medulla oblongata). Pada ikan, otak kecil berkembang
lebih baik karena merupakan tempat berakhirnya saraf keseimbangan dan gurat sisi.
Oleh karena it, ikan memiliki keseimbangan tubuh yang baik. Otak tengah dan otak
besar tidak mengalami perkembangan yang baik sehingga pusat penglihatan dan
penciuman tidak berkembang dengan baik pula.

b. Sisten Saraf Amfibi, terdiri dari otak. Pada amfibi, otak tengah sebagai pusat
penglihatan berkembang lebih baiksehingga amfibi memiliki penglihatan yang baik.

c. Sistem Saraf burung berupa otak dan sumsum tulang belakang. Pada burung, otak
besar dan otak kecil berkembang dengan baik. Permukaan otak kecil berlipat-lipat
sehingga permukaannya semakin luas. Hal tersebut menyebabkan burung memiliki
keseimbangan yang cukup baik.

8
2. Sistem Saraf Invertebrata

a. Sistem Saraf Cacing, Cacing pipih, misalnya Planaria mmiliki sistesaraf yang terdiri
dari dua ganglia yang terletak di daerah kepala. Di tiap ganglion terdapat seberkas saraf
yang memanjang di bagian lateral tubuhnya. Tiap-tiap berkas saraf bercabng-cabang
menuju ke seluruh bagian tubuh membentuk susunan saraf seperti tngga. Hal tersebut
menyebabkan system saraf pada Planaria disebut system saraf tangga tali.

b. Sistem Saraf Serangga, misalnya belalang berupa system saraf tangga tali yang terdiri
dari serabut saraf yang memenjang di bagian ventral (bawah) tubuhnya. Disetiap
segmen tubuh, serabut saraf membentuk simpul saraf yang disebut ganglion.

D. Sistem Hormon
Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang di hasilkan oleh kelenjar
endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolism, reproduksi, pertumbuhan, dan
perkembangan. Hormon di hasilkan oleh kelenjar yang di sebut kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin di sebut juga kelenjar buntu karena hormone yang di hasilkan tidak di
alirkan melalui suatu saluran, tetapi langsung Masuk le dalam pembuluh darah.

E. Sistem Hormon Pada Manusia dan Hewan


a) Hormon Pada Manusia
Hormon dari kelenjer endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga
mencapai organ-organ tertentu. Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Di produksi dan di sekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam
jumlah yang sangat kecil
2. Di angkut oleh darah menuju ke sel atau jaringan target
3. Mengadaka interaksi dengan reseptor khusus terdapat di sel target
4. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
5. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga
mempengaruhi beberapa sel target yang merlainan
Kelenjar Endokrin meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis,
pancreas, dan plasenta.

1. Kelenjar Hipofisis (pituitari)

9
Kelemjer ini mampu mensekresikam bermacam-macam hormone yang mengatur
berbagai macam kegiatan di dalam tubuh. Oleh karena itu kelenjar in disebut kelenjar
pengendali(mastergland). Kelenjer ini berbentuk bulat dan berukuran kecil dengan
diameter 1,3 cm.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, kelenjar hipofisis di bagi menjadi hipofisis lobus
anterior dan hipofisis lobus posterior. Kedua lobus tersebut di hubungkan dengan
hipotalamus. Di antara kedua lobus terdapat suatu daerah yang relative tidak ada
pembuluh darahnya. Daerah ini di sebut hipofisis pars intermedia.

2. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat
daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel
tubuh dan pengaturan suhu tubuh.

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu
panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja
keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi
pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang
menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan
dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus


Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut
nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah
bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

3. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok

Kelenjer ini berjumlah 4 buah yang masing-masing berdiameter 5 mm dengan berat


sekitar 30 mg dan terletak di belakang kelenjar tiroid.Paratiroid menempel pada kelenjar
tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan
fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan

10
gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Tumor paratiroid
menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan
terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur
dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit
ini disebut von Recklinghousen.

4. Kelenjar Adrenal/Suprarenal/ Anak Ginjal

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks)
dan bagian tengah (medula). Kelenjar bagian medulla menghasilakn hormon kortison
yang terdiri dari mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi
membantu metabolism garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan
hormone seks. Glukokortikoid berfungsi membantu metabolism karbohidrat.

Kelenjar bagian medulla menghasilkan hormone adrenalin dan hormone noradrenalin.


Hormone adrenalin berpengaruh sangat cepat. Hormon ini menyebabkan meningkatnya
denyut jantung, kecepatan pernafasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh
darah). Adrenalin bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen menjadi
glukosa. Noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi
menurunkan tekanan darah dsan denyut jantung.

Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai
berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di
dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin
meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak
mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

5. Pankreas

Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa

11
akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain
menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja
antagonis dengan hormon insulin.

6. Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium
juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu
sebagai berikut:

 Estrogen, Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen


dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah
ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.
Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi
bertambah halus.
 Progesteron, Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya
dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat
menerima telur yang sudah dibuahi.
7.Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan
memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar,
mempunyai kumis, dan jakun.

8. Plasenta

Plasenta merupakan penghubung ibu dengan bayi dalam kandungan. Plasenta


menghasilkan beberapa hormon, yaitu:

 Gonadotropin korion yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan korpus luterum


serta sekresi estorogen dan progesteron oleh korpus luterum.
 Estrogen yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan

12
jaringan janin.
 Progesteron berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin
 Somatotropin yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta
membantu perkembangan payudara ibu.
b) Hormon Pada Vertebrata
Umumnya hormon yang di hasilkan vertebrata hamper sama dengan hormon yang di
hasilkan manusia. Contohnya, katak menghasilkan hormone yang disekresi oleh
kelenjar epifisis dan hipofisis yang berperan dalam mengontrol perubahan warna kulit.

c) Hormon Pada Invertebrata


Invertebrata, misalnya serangga menghasilkan hormon otak, hormone ekdison dan
hormone juvenil. Ketiga hormon tersebut berperan dalam metamorphosis. Hormon otak
disekresikan oleh bagian otak. Adanya hormone otak menyebabkan sekresi hormone
ekdison dan memacu otak meningkatkan sekresi hormon juvenil. Hormon Edikson
berfungsi pada pergantian kulit. Sedangkan hormone juvenil. Berperan untuk
menghambat proses metamorphosis. Pengaturan ketiga hormone tersebut
mengakibatkan pergantian kulit pada serangga.

Beberapa jenis hewan menghasilkan suatu zat kimia selain hormone yang disebut
feronom. Feronom umumnya berfungsi untuk menarik lawan jenisnya.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organ-organ tubuh makhluk hidup dapat bekerja secara selaras dan teratur karena
memiliki suatu sistem yang dikenal sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas
sustem saraf, sistem hormon dan sistem indera.

Sistem saraf manusia tersusun dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
terdiri atas tiga bagian , yaitu dendrit, badan sel dan akson. Berdasarkan jumlah
ulurannya, neuron terbagi atas neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
Berdasarkan fungsinya, neuron di kelompokkan menjadi tiga yaitu neuron sensorik,
neuron motorik dan neuron konektor. Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Berdasarkan fungsinya sistem saraf tepi dibediroid, akan menjadi saraf
somatik dan saraf otonom. Saraf otonom di bedakan menjadi saraf simpatik dan saraf
parasimpatik. Pada ikan, otak kecil berkembang lebih baik, sedangkan otak besar dan
otak tengah tidak berkembang baik. Pada amfibi, otak tengah lebih berkembang
sehingga memiliki penglihatan yang baik. Pada burung, otak kecil dan otak tengah
berkembang dengan baik sehingga burung memiliki keseimbangan dan penglihatan
yang baik pula. Cacing pipih, cacing tanah, dan serangga memiliki sistem saraf berupa
sistem saraf tangga tali.

Hormon berfungsi dalam hal yang berhubungan dengan reproduksi, metabolisme,


homeostatis, dan tingkah laku. Hormon bekerja atas perintah saraf atau hormon yang
lain. Kekurangan dan kelebihan hormon dapat menyebabkan ketidaknormalan tubuh.
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan oleh kelenjar buntu. Macam kelenjar
hormon pada manusia yaitu hipofisis, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, testis, dan
plasenta. Hormon yang dihasilkan vertebrata hampir sama dengan hormon yang
dihasilkan manusia. Serangga menghasilkan hormon otak, hotmon ekdison, dan hormon
juvenil yang berperan dalam metamorfosis. Bererapa jenis hewan menghasilkan suatu
zat selain hormon yang di sebut feromon.

14
B. Saran

Sesungguhnya makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat
berbagai kekurangan dan pengulasan materi masih belum sesuai dengan harapan. Untuk
itu kepada penyusun makalah berikutnya agar dapat lebih menyempurnakan
pembahasan mengenai ”Sistem Saraf dan Sistem Endokrin (Hormon)”, sehingga
pengetahuan lebih berkembang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kimbal, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Brotowidjoyo, M. 1989. Zoologi Dasar. Penerbit Erlangga: Jakarta

Syamsuri, I. 2004. Biologi. Penerbit Erlangga: Jakarta

Anonymous. 2006. “Sistem koordinasi” (online) http://www.modulonline.co.id

http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/sistem-koordinasi-pada-hewan/

http://edo-project.blogspot.com/2009/06/biologi-kelas-2-sistem-saraf-pada.html

http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf

http://catatan-smp.blogspot.com/2010/04/sistem-koordinasi-pd-manusia-dan-
hewan.html

http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormo

http://catatan-smp.blogspot.com/2010/04/sistem-koordinasi-pd-manusia-dan-
ewan.htmln-sistem-endokrin/

16

Anda mungkin juga menyukai