JARINGAN SARAF
Disusun Oleh :
Assyifa Dewanda Parend (02)
I Kadek Aditya Pradnyana Putra (10)
I Kadek Tresna Pradnyana (12)
Ida Bagus Agung Yana Rainartha Putra (17)
Ni Komang Ari Trianti Dewi (22)
Ni Made Nanjita Adelyasari (26)
Pande Komang Maharani Gauri Anindia (29)
Kelas XI
SMA NEGERI 1 BANGLI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
segala limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Biologi mengenai “Jaringan
Saraf” yang diberikan oleh Guru Pengajar Biologi kami, Ibu Pande Rusmiani, S,Pd.
Makalah ini dapat diselesaikan karena kami menerima banyak bantuan dan dukungan.
Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, saran, serta doanya dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karenanya, kami memohon maaf dan
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari pembaca dan Ibu guru
pembimbing.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
D. Manfaat ...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Saraf........................................................................................4
B. Struktur Neuron.......................................................................................................4
C. Penggolongan Neuron..............................................................................................6
D. Neuroglia (Sel Penyokong/Sel Glia)........................................................................7
E. Cara Kerja Sel Saraf Dalam Menghantarkan Rangsang..........................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh hewan tersusun atas banyak komponen, mulai dari yang terkecil yaitu sel
hingga membentuk organisme. Sel nantinya akan membentuk jaringan yang merupakan
kumpulan dari beberapa sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Kumpulan
sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama dan berkelompok disebut jaringan.
Jaringan yang berkelompok dan bekerja bersama melaksakan fungsi tertentu dan membentuk
suatu organ. Lalu jaringan dan organ bekerja bersama-sama membentuk sistem organ. Organ
bersama dengan sistem organ akan membentuk organisme.
Jaringan pada hewan vertebrata yang didalamnya termasuk manusia dibagi ke dalam
beberapa jenis jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf. Jaringan-jaringan tersebut memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, dan saling
melengkapi untuk menjalankan organ-organ tubuh.
Salah satu jaringan yang ada di dalam tubuh hewan adalah jaringan saraf. Hewan
adalah satu-satunya makhluk hidup di Bumi dengan sistem saraf kompleks yang pertama
menerima dan menafsirkan sinyal sensorik dari lingkungan dan kemudian mengirimkan
pesan untuk mengarahkan respon hewan. Kompleksitas sistem saraf hewan tergantung
pada rencana gaya hidup dan tubuhnya. Pada hewan unisel, sebuah sel mengemban tugas
yang sangat berat karena harus melaksanakan semua aktivitas hidup.
Seiring dengan adanya evolusi dari organisme unisel sederhana menjadi organisme
multisel yang lebih kompleks, beban berat sel pun dapat dikurangi. Organisme multisel telah
mengelami perkembangan struktur dan fungsi khusus pada berbagai organ, antara lain pada
siste sirkulasi dan pencernaan. Jaringan saraf adalah komponen jaringan utama dari sistem
saraf. Sistem saraf mengatur dan mengontrol fungsi tubuh dan aktivitas dan terdiri dari dua
bagian: sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan
percabangan saraf perifer dari sistem saraf tepi. Jaringan ini terdiri dari sel-sel saraf yang
disebut neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari alat-
alat indra ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang), serta menghantarkan impuls dari
1
pusat saraf ke organ lainnya. Jaringan yang tersebar secara luas di dalam tubuh ini, penting
untuk diketahui baik dari segi fungsi, struktur, penggolongan, maupun cara kerjanya. Oleh
karena itu, makalah ini ditulis untuk mengetahui dan menambah wawasan lebih dalam
mengenai jaringan saraf, yang mencakup ciri, fungsi, struktur, penggolongan, maupun cara
kerjanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu jaringan saraf?
2. Bagaimana struktur jaringan saraf?
3. Bagaimana penggolongan neuron?
4. Bagaimana sel saraf mengantarkan rangsangan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu jaringan saraf.
2. Untuk mengetahui bagaimana struktur jaringan saraf.
3. Untuk mengetahui bagaimana penggolongan neuron.
4. Untuk mengetahui bagaimana sel saraf menghantarkan rangsangan.
D. Manfaat
Manfaat untuk penyusun
Dengan adanya penulisan makalah ini, dapat memberikan pengalaman menulis
makalah maupun menambah pengetahuan dan wawasan bagi penyusun tentang
jaringan hewan, khususnya mengenai jaringan saraf.
Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang jaringan hewan
khususnya mengenai jaringan saraf.
Sebagai referensi untuk pembaca dan penulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Struktur Neuron
Setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung mielin, sel
Schwann, dan nodus Ranvier.
b. Dendrit
Dendrit adalah cabang-cabang badan sel yang pendek. Dendrit berfungsi
menghantarkan impuls dari neuron sebelumnya ke badan sel. Dendrit yang ada di
saraf manusia bisa tumbuh dan bisa tercabut dari badan sel saraf pusat. Saraf pusat
tersusun dari neuron-neuron yang memiliki banyak dendrit.
d. Selubung mielin
Selubung mielin adalah selubung lemak yang membungkus akson. Fungsi selubung
mielin adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan. Selain
itu, selubung mielin juga mencegah terjadinya kebocoran rangsangan dan
mempercepat jalannya impuls yang melewati akson. Akson yang tidak dilengkapi
dengan selubung mielin pergerakan impulsnya bisa seperti gelombang.
4
e. Sel Schwann
Sel Schwann adalah sel-sel yang membungkus dan membentuk selubung mielin.
Fungsi sel Schwann adalah mempercepat pergerakan impuls, membantu menyediakan
makanan untuk akson, dan juga membantu akson melakukan regenerasi.
f. Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah lekukan-lekukan di antara segmen selubung mielin atau bagian
dari akson yang tidak tertutup selubung mielin. Fungsi utama dari nodus Ranvier
adalah sebagai batu loncatan untuk mempercepat pergerakan impuls ke otak maupun
sebaliknya. Nodus Ranvier memungkinkan impuls bisa meloncat dari satu nodus ke
nodus lainnya sehingga rangsangan lebih cepat sampai tujuan.
C. Penggolongan Neuron
Berdasarkan percabangan pada badan selnya, neuron dibagi menjadi tiga tipe,
yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
1) Neuron unipolar
adalah neuron yang badan selnya hanya bercabang satu. Contohnya neuron pada
hewan tingkat rendah.
2) Neuron bipolar
adalah neuron yang badan selnya bercabang dua, yaitu dendrit dan akson. Kedua
cabang muncul dari dua ujung badan sel. Contohnya, neuron pada retina (mata), epitel
olfaktori (hidung), dan koklea (telinga).
3) Neuron multipolar
adalah neuron yang badan selnya memiliki banyak dendrit dan satu akson. Dendrit
merupakan cabang yang pendek-pendek, sedangkan akson merupakan cabang yang
panjang. Contohnya, neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang belakang.
5
Gambar 2. Penggolongan Neuron berdasarkan percabangan
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron konektor.
1) Neuron sensorik (neuron aferen)
adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor (alat-alat indra) ke
pusat saraf. Neuron sensorik memiliki dendrit yang panjang dan akson yang pendek.
Neuron sensorik disebut juga neuron indra.
2) Neuron motorik (neuron eferen)
adalah neuron yang berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke efektor (otot).
Neuron motorik memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron
motorik disebut juga neuron penggerak.
3) Neuron konektor (interneuron)
adalah neuron yang berfungsi meneruskan impuls dari neuron sensorik ke neuron
motorik. Neuron konektor banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak.
Neuron konektor merupakan neuron multipolar dengan dendrit yang pendek, tetapi
berjumlah banyak, serta akson yang panjang atau pendek. Ujung dendrit dari saraf
yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf lainnya membentuk sinapsis.
6
Gambar 3. Penggolongan Neuron berdasarkan fungsinya
7
Mikroglia adalah neuroglia yang merupakan bagian dari sistem imun bagi sistem
saraf pusat. Mikroglia berupa sel kecil yang beraksi sebagai fagosit dan berfungsi
membersihkan komponen yang dapat mengancam sistem saraf.
Oligodendrosit adalah sel yang fungsinya sama dengan sel Schwann, yaitu
berperan membentuk selubung mielin bagi sistem saraf pusat. Oligodendrosit
tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi sehingga kerusakan pada sistem
saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan permanen.
Astrosit adalah neuroglia yang mempunyai bentuk seperti bintang. Fungsi astrosit
antara lain adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki cedera otak.
- Berperan dalam aktivitas neurotransmiter.
- Menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
Sel ependim adalah sel bersilia yang melapisi bagian dalam rongga yang berisi
cairan serebrospinal. Gerakan dari silia ini ikut berperan dalam mengalirkan
cairan serebrospinal di seluruh ventrikel otak. Sel ependim juga berfungsi
melapisi dan melindungi medulla spinalis, serta ikut membentuk cairan
serebrospinal.
2. Neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi terdiri dari sel Schwann. Sel Schwann
merupakan jenis neuroglia yang mempunyai fungsi sebagai pembentuk selubung
mielin sel saraf. Pada sistem saraf pusat, tugas dari sel Schwann ini dijalankan oleh
sel oligodendrosit.
8
Sinyal yang dikirimkan oleh jaringan saraf dari dan ke otak, yaitu rangsangan yang
telah ditangkap oleh alat indera (reseptor) dalam bentuk arus listrik yang disebut impuls
Impuls akan mengalir disepanjang neuron dari neuron yang satu ke neuron yang lain
Arah impuls selalu mengalir dari dendrit hingga ke akson Dendrit adalah bagian neuron
yang berfungsi menangkap rangsangan dalam bentuk impuls dan menghantarkannya ke
badan sel. Badan sel bercabang-cabang. Akson atau neurit adalah cabang badan sel yang
panjang dan berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ke sel neuron
yang lain menuju saraf pusat yang nanti akan direspon menjadi suatu geraka
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan).
Jaringan saraf tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia).Pada sel
saraf setiap neuron terdiri atas badan sel, dendrit, akson atau neurit, selubung mielin, sel
Schwann, dan nodus Ranvier. Tipe neuron dibagi berdasarkan percabangan pada badan
selnya dan berdasarkan fungsinya, berdasarkan percabangan pada badan selnya neuron
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
Sementara itu berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron
sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor. Sel penyokong atau Neuroglia dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu neuroglia yang mendominasi sistem saraf
pusat dan neuroglia yang mendominasi sistem saraf tepi. Cara Kerja Sel Saraf dalam
Menghantarkan Rangsangan salah satunya melalui sel saraf, yaitu impuls berjalan
sepanjang akson,setelah itu membran neuron memulihkan keaadaanya seperti semula.
Selama masa pemulin ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut, waktu ini
disebutkan dengan periode refaktori.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam materi kali ini, maka kami memiliki beberapa
saran, yaitu :
1. Untuk meminimalisir tingkat kesulitan belajar pada siswa, guru harus lebih
memperhatikan siswa dan menggunakan metode mengajar yang lebih baik dan beragam
agar siswa lebih tertarik dan aktif dalam belajar dikelas.
2. Bukan hanya di sekolah, orang tua juga memiliki peran besar dalam usaha
meningkatkan kualitas belajar siswa/anak, yaitu mengawasi dan mengarahkan siswa/anak
dalam belajar di rumah terutama memberikan perhatian dan dukungan ekstra untuk
siswa/anak yang mengalami kesulitan belajar.
3. Selain itu untuk dapat memahami jaringan saraf, selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus
dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih
mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Endah Sulistyowati, W. H. (2016). Buku Siswa Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten
Intan Pariwara.
Saifullah, S. P. (2020). Modul Pembelajaran Biologi SMA Jaringan Hewan Biologi XI.
Jakarta: Kemendikbud RI.
11