Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

ANATOMI FISIOLGI MANUSIA

KELOMPOK 6

NOVITA RULI FRANSISKA 4183141049

RATNA KOMALA 4181141036

RISCAL BONI TAMARO S 4181141034

SALSABILA PUTRI LUBIS 4181141029

KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI B 2018

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami masih dapat membuat tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat pada waktunya. Serta
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Anfisman, yang telah
banyak mencurahkan ilmunya pada kelas B Pendidikan Biologi 2018. Adapun tugas ini
dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah Anfisman.

Kami sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami meminta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dalam
tugas ini agar di lain waktu bisa membuat tugas dengan lebih baik lagi. Semoga hasil laporan
kritik buku ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya.

Medan, Mei 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

BAB II RINGKASAN BUKU...........................................................................................2

BAB III KEUNGGULAN PENELITIAN

3.1 Kemutakhiran Isi Buku.............................................................................................13

3.2 Sistematika Bahan Kajian..........................................................................................13

BAB IV KELEMAHAN PENELITIAN

3.1 Kemutakhiran isi Buku...............................................................................................14

3.2 Sistematika Bahan Kajian..........................................................................................14

BAB V IMPLIKASI

5.1 Teori..............................................................................................................................16

5.2 Program Pembangunan di Indonesia........................................................................16

5.3 Analisis Mahasiswa......................................................................................................16

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem
organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat
tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang
tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan
adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai
sitem koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh
manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan
pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima
rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat
susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap
rangsang tersebut.

1.2 Tujuan Penulis


 Mengetahui pengertian sistem saraf.
 Mengetahui pembagian sistem saraf.
 Mengetahui penyusun sistem saraf.
 Mengetahui mekanisme jalannya impuls pada sistem

1
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku
 Buku 1

Judul Buku : Essentials of Anatomy and Physiology

( Esensi dari anatomi dan fisiologi )

Penulis : Tina Sanders dan Valerie C. Sacnlon

Tahun terbit : 2017

Penerbit : F. A. Davis Company

Jumlah Halaman : 620 halaman + 2 cover

ISBN : 978-0-8036-1546-5

 Buku 2

Judul Buku : Anatomi Fisiologi Manusia


Penulis : Raimundus Chalik, S.Si., M.Sc., Apt
Penerbit : Pusdik SDM Kesehatan
Tahun Terbit : 2016
Edisi : Pertama
Kota Terbit : Jakarta

2
2.2 Ringkasan Buku

BUKU 1
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf memiliki dua divisi. Pusat sistem saraf (SSP) terdiri dari otak dan saraf
tulang belakang. Sistem saraf tepi (PNS) terdiri dari saraf kranial dan saraf tulang
belakang. PNS termasuk sistem saraf otonom (ANS). Sistem saraf tepi menyampaikan
informasi ke dan dari sistem saraf pusat, dan otakadalah pusat kegiatan yang
mengintegrasikan informasi ini, memulai tanggapan, dan menjadikan kita sebagai
individu kita.Sel-sel saraf disebut neuron, atau serabut saraf. Apa pun fungsi spesifik
mereka, semua neuron memiliki bagian fisik yang sama. Tubuh sel berisi nukleus dan
sangat penting untuk kelanjutannya kehidupan neuron. Seperti yang akan Anda lihat, sel-
sel sel neuron ditemukan di sistem saraf pusat atau dekat dengannya di bagasi tubuh. Di
lokasi ini, badan sel dilindungi oleh tulang. Tidak ada badan sel di dalam lengan dan
kaki, yang jauh lebih rentan terhadap cedera.Dendrit adalah proses (ekstensi) yang
mengirimkan impuls menuju tubuh sel. Satu akson neuron mentransmisikan impuls
menjauh dari tubuh sel. Ini selaput sel dendrit, sel tubuh, dan akson yang membawa
impuls saraf listrik.

B. JENIS NEURON
Neuron dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
 Neuron sensorik.Neuron sensorik (atau neuron aferen) membawa impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor mendeteksi perubahan eksternal atau
internal dan mengirim informasi ke CNS dalam bentuk impuls melalui neuron
aferen. Pusat sistem saraf mengartikan impuls-impuls ini sebagai sensasi. Neuron
sensorik dari reseptor di kulit, kerangka otot, dan persendian disebut somatik; itu
dari reseptor dalam organ internal disebut visceral sensory neuron.
 Neuron motorik.Neuron motorik (atau neuron eferen) membawa impuls dari
sistem saraf pusat ke efektor.Dua jenis efektor adalah otot dan kelenjar. Di
respons terhadap impuls, otot berkontraksi atau rileks dan kelenjar mengeluarkan.
Neuron motorik yang dihubungkan dengan otot rangka disebut somatik; mereka
untuk otot polos, jantung otot, dan kelenjar disebut visceral. Neuron sensorik dan
motorik membentuk perifer sistem saraf. Neuron motorik visceral membentuk
sistem saraf otonom.
 Interneuron.Interneuron ditemukan sepenuhnya di dalam pusat sistem saraf.
Mereka diatur agar hanya membawa impuls sensorik atau motorik, atau untuk
mengintegrasikan fungsi-fungsi ini. Beberapa interneuron di otak prihatin dengan
pemikiran, pembelajaran, dan memori.Neuron membawa impuls hanya dalam
satu arah. Ini adalah hasil dari struktur dan lokasi neuron, serta pengaturan
fisiknya dengan yang lain neuron dan pola sinapsis yang dihasilkan. Itu fungsi

3
sistem saraf, oleh karena itu, sangat besar jaringan "jalan satu arah," dan tidak ada
bahaya impuls berlari ke dan membatalkan satu sama lain di luar.

C. SARAF DAN SARAF TRACTS


Saraf adalah sekelompok akson dan / atau dendrit banyak neuron, dengan pembuluh
darah dan jaringan ikat. Saraf sensorik hanya terbuat dari neuron sensorik. Saraf optik
untuk penglihatan dan saraf penciuman untuk Bau adalah contoh saraf dengan sensor
murni fungsi. Saraf motorik hanya dibuat dari neuron motorik; saraf otonom adalah saraf
motorik. Campuran saraf berisi neuron sensorik dan motorik. Paling saraf perifer kita,
seperti saraf siatik di kaki, adalah saraf campuran. Istilah saluran saraf mengacu pada
kelompok neuron dalam sistem saraf pusat. Semua neuron masuk saluran saraf berkaitan
dengan sensorik atau aktivitas motorik. Traktat ini sering disebut sebagai materi putih;
selubung myelin dari neuron memberi mereka warna putih.

D. IMPULS SARAF
Peristiwa impuls saraf listrik adalah sama sebagai impuls listrik yang dihasilkan
dalam otot serat. Secara sederhana, sebuah neuron yang tidak membawa impuls berada
dalam keadaan polarisasi, dengan ion Na lebih banyak di luar sel, dan ion K dan ion
negatif lebih banyak di dalam sel.

E. KABUT SPINAL
Sumsum tulang belakang mentransmisikan impuls ke dan dari otak dan merupakan
pusat integrasi untuk sumsum tulang belakang refleks. Meskipun pernyataan fungsi ini
sangatsingkat dan terdengar sangat sederhana, medula spinalis sangat penting untuk sistem
saraf dan untuk tubuh secara keseluruhan. Tertutup di dalam kanal vertebralis dan
meninges, sumsum tulang belakang terlindungi dengan baik dari mekanis impuls ke otak.

F. SARAF SPINAL
Ada 31 pasang saraf tulang belakang, yang muncul dari sumsum tulang belakang.
Saraf dinamai sesuai untuk vertebra masing-masing: 8 pasang serviks, 12 pasang toraks, 5
pasang lumbar, 5 pasang sakral, dan 1 sangat pasangan coccygeal kecil. Ini ditunjukkan
pada Gambar. 8–4; perhatikan bahwa setiap syaraf ditentukan oleh huruf dan jumlah.
Saraf serviks ke-8 adalah C8, toraks 1 Sarafnya adalah T1, dan seterusnya.

G. REFLEKS KABEL SPINAL


Sebuah refleks adalah respons yang tidak disengaja terhadap stimulus, yaitu tindakan
otomatis yang dirangsang oleh perubahan spesifik sejenis. Refleks sumsum tulang
belakang adalah yang tidak tergantung langsung pada otak, meskipun otak mungkin
menghambat atau meningkatkannya.Busur refleks adalah jalur yang dilalui impuls
sarafketika refleks ditimbulkan, dan ada lima yang penting bagian:
 Reseptor — mendeteksi perubahan (rangsangan) dan menghasilkan impuls.
4
 Neuron sensorik — mentransmisikan impuls dari reseptor ke SSP.
 Sistem saraf pusat — mengandung satu atau lebih sinapsis (interneuron dapat
menjadi bagian dari jalur).
 Neuron motorik — mengirimkan impuls dari CNS ke efektor.
 Effector — melakukan tindakan karakteristiknya.

H. OTAK
Otak terdiri dari banyak bagian yang berfungsi sebagai terintegrasi keseluruhan.
Bagian utama adalah medula, pons, dan otak tengah (secara kolektif disebut otakbatang),
otak kecil, hipotalamus, thalamus, dan otak besar. Kami akan membahas setiap bagian
secara terpisah, tetapi tetap masukkeberatan bahwa mereka semua saling berhubungan dan
bekerjan bersama.

I. VENTRICLES
Ventrikel adalah empat rongga di dalam otak: dua ventrikel lateral, ventrikel ketiga,
dan ventrikel. Setiap ventrikel berisi kapiler jaringan yang disebut pleksus koroid, yang
membentuk cairan serebrospinal (CSF) dari plasma darah. Cairan serebrospinal adalah
cairan jaringan saraf pusat sistem; sirkulasi dan fungsinya akan dibahasdi bagian
meninges.

J. SUMSUM BELAKANG
Medula memanjang dari sumsum tulang belakang ke pons dan anterior ke otak kecil.
Fungsinya adalah fungsi yang kita anggap vital (seperti dalam "tanda vital"). Itu medula
mengandung pusat jantung yang mengatur jantung tingkat, pusat vasomotor yang
mengatur diameter pembuluh darah dan, dengan demikian, tekanan darah, dan pusat
pernapasan yang mengatur pernapasan. Anda bisa lihat mengapa cedera yang
menghancurkan pada tulang oksipital mungkin fatal cepat — kita tidak bisa bertahan tanpa
medula. Juga di medula adalah pusat refleks untuk batuk, bersin, menelan, dan muntah.

K. OTAK TENGAH
Otak tengah meluas dari pons ke hipotalamus dan menutup saluran air otak, sebuah
terowongan yang menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat. Beberapa jenis
refleksterintegrasi di otak tengah, termasuk refleks visual dan auditori. Jika kamu
melihattawon terbang ke arah Anda, Anda secara otomatis bebek ataumemutar; ini adalah
refleks visual, seperti yang terkoordinasi pergerakan bola mata. Putar kepala (telinga) ke
suara adalah contoh refleks pendengaran. Otak tengah juga prihatin dengan apa yang
disebut meluruskanrefleks, refleks yang menjaga kepala tetap tegak dan menjaga
keseimbangan atau keseimbangan.

L. OTAK KECIL

5
Otak kecil dipisahkan dari medula dan pons oleh ventrikel keempat dan lebih rendah
daripada lobus oksipital otak besar. Seperti yang sudah Anda ketahui, banyak fungsi otak
kecil yang bersangkutan dengan gerakan. Ini termasuk koordinasi, pengaturan tonus otot,
lintasan yang sesuai dan titik akhir gerakan, dan pemeliharaan postur dan keseimbangan.
Perhatikan bahwa ini semua tidak disengaja; yaitu, fungsi otak kecil di bawah tingkat
pemikiran sadar. Ini penting untuk diizinkan otak sadar bekerja tanpa terbebani. Jika Anda
memutuskan untuk mengambil pensil, misalnya, impuls untuk gerakan lengan datang dari
otak besar. Otak kecil kemudian memodifikasi impuls-impuls ini demikian bahwa gerakan
lengan dan jari Anda terkoordinasi, dan Anda tidak menjangkau melewati pensil.

M. HIPOTHALAMUS
Terletak lebih unggul dari kelenjar hipofisis dan lebih rendah daripadathalamus,
hipotalamus adalah area kecil dari otak dengan berbagai fungsi:
 Produksi hormon antidiuretik (ADH) dan oksitosin; hormon-hormon ini kemudian
disimpan di dalam kelenjar hipofisis posterior. ADH memungkinkan ginjaluntuk
menyerap kembali air ke dalam darah dan dengan demikian membantu menjaga
volume darah. Oksitosin menyebabkan kontraksi rahim untuk menyebabkan
persalinan danpengiriman.
 Produksi hormon pelepas (juga disebut melepaskan faktor) yang merangsang
sekresihormon oleh kelenjar hipofisis anterior.
 Pengaturan suhu tubuh dengan mempromosikan respons seperti berkeringat di
lingkungan yang hangat atau menggigil di lingkungan yang dingin.
 Peraturan asupan makanan; hipotalamus adalah diyakini merespons perubahan
nutrisi darah tingkat, untuk bahan kimia yang dikeluarkan oleh sel-sel lemak, dan
untuk hormon yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan. Untuk Misalnya, selama
makan, setelah durasi tertentu pencernaan, usus kecil menghasilkan hormon yang
bersirkulasi ke hipotalamus dan membawa tentang sensasi kenyang, atau
kepenuhan, dan kita cenderung untuk berhenti makan.
 Integrasi fungsi otonom sistem saraf, yang pada gilirannya mengatur aktivitas
organ seperti jantung, pembuluh darah, dan usus.
 Stimulasi respon visceral selama emosional situasi. Ketika kita marah, detak
jantung biasanya meningkat. Sebagian besar dari kita, ketika malu, akan memerah,
yang merupakan vasodilatasi di kulit wajah.
 Pengaturan ritme tubuh seperti sekresi hormon, siklus tidur, perubahan suasana
hati, atau kewaspadaan mental. Ini sering disebut sebagai jam biologis kita, ritme
sebagai ritme sirkadian, yang berarti "sekitar satu hari." Jika Anda pernah harus
tinggal bangun selama 24 jam, Anda tahu betapa membingungkannya dapat,
sampai jam biologis hipotalamus memilikitelah diatur ulang.

N. OTAK BESAR

6
Bagian terbesar otak manusia adalah otak, yang terdiri dari dua belahan dipisahkan
olehcelah longitudinal. Di dasar alur yang dalam ini adalah corpus callosum, sebuah band
berisi 200 juta neuron yang menghubungkan belahan kanan dan kiri. Dalamsetiap
belahan adalah ventrikel lateral.Permukaan otak adalah materi abu-abu yang disebut
korteks serebral. Materi abu-abu terdiri dari tubuh sel neuron, yang menjalankan banyak
fungsi otak besar. Internal ke materi abu-abu adalah putih materi, terbuat dari akson dan
dendrit myelinated itu menghubungkan lobus serebrum satu sama lain dan ke semua
bagian otak lainnya.
 Lobus frontal. Di dalam lobus frontal adalah area motorik itu menghasilkan impuls
untuk gerakan sukarela. Itu porsi terbesar adalah untuk gerakan tangan dan wajah,
daerah-daerah dengan banyak otot yang mampu sangat gerakan halus atau tepat. Ini
adalah ukuran besar area motor yang dikhususkan untuk mereka yang memberikan otot-
otot ini presisi mereka. Area motor kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh, dan
kanan area motor mengontrol sisi kiri tubuh. Ini adalah mengapa seorang pasien yang
mengalami kecelakaan serebrovaskular, atau stroke, di lobus frontal kanan akan
mengalami kelumpuhan otot di sisi kiri.
 Lobus parietal.Area sensorik umum di lobus parietal menerima impuls dari reseptor di
kulit dan rasakandan menafsirkan sensasi kulit. Daerah sebelah kiri adalah untuk sisi
kanan badan dan sebaliknya. Ini daerah juga menerima impuls dari reseptor peregangan
di otot untuk indera otot sadar. Bagian terbesar dari area ini adalah untuk sensasi di
tangan dan wajah, bagian-bagian tubuh dengan kulit paling reseptor dan reseptor otot
terbanyak. Rasanya daerah, yang tumpang tindih lobus parietal dan temporal, menerima
impuls dari lidah di lidah dan tempat lain di rongga mulut.
 Lobus temporal.Daerah penciuman di lobus temporal menerima impuls dari reseptor di
rongga hidung untuk indera penciuman. Daerah asosiasi penciuman belajar arti bau
seperti bau susu asam, atau api, atau brownies yang dipanggang dalam oven, dan
memungkinkan berpikir otak untuk menggunakan informasi itu secara efektif.
 Lobus oksipital.Impuls dari retina mata berjalan di sepanjang saraf optik ke area visual
di lobus oksipital.Daerah-daerah ini “melihat.” Area asosiasi visual menafsirkan apa yang
dilihat, dan memungkinkan otak berpikir untuk gunakan informasinya. Bayangkan
melihat jam. Melihat jam jauh berbeda dari bisa menafsirkannya. Pada suatu waktu kami
belajar menafsirkanjam wajah dan tangan, dan sekarang kita tidak harus secara sadar
memutuskan jam berapa membaca. Kita dapat cukup gunakan informasi itu, seperti
terburu-buru sedikit agar tidak terlambat ke kelas. Bagian lain dari oksipital lobus
berkaitan dengan hubungan spasial; sesuatu seperti menilai jarak dan melihat dalam tiga
dimensi, atau kemampuan untuk membaca peta dan menghubungkannya dengan dunia
fisik.
 Basal Ganglia.Ganglia basal adalah massa berpasangan dari materi abu-abu dalam
materi putih dari belahan otak. Fungsi mereka adalah aspek bawah sadar tertentu dari
gerakan sukarela, dan mereka bekerja dengan otak kecil. Ganglia basal membantu
mengatur nada otot, dan mereka mengoordinasikan gerakan aksesori seperti
7
mengayunkan lengan saat berjalan atau memberi isyarat saat berbicara. Gangguan paling
umum basal ganglia adalah penyakit Parkinson
 Corpus callosum.Seperti disebutkan sebelumnya, corpus callosum adalah a pita serabut
saraf yang menghubungkan kiri dan kanan belahan otak. Ini memungkinkan setiap
belahan untuk mengetahui aktivitas yang lain. Ini khususnya penting bagi orang karena
bagi kebanyakan dari kita, kiri belahan bumi mengandung area bicara dan belahan kanan
tidak.

O. OTOMATISSISTEM SARAF
Sistem saraf otonom (ANS) sebenarnya bagian dari sistem saraf perifer di mana ia
terdiribagian motorik dari beberapa saraf kranial dan tulang belakang. Karena fungsinya
sangat khusus, namun sistem saraf otonom biasanya dibahas sebagai entitas yang terpisah,
seperti yang akan kita lakukan di sini. Penyusun sistem saraf otonom adalah neuron
motorik visceral untuk otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Ini adalah efektor visceral;
otot akan berkontraksi atau rileks, dan kelenjar akan menambah atau mengurangi sekresi
mereka.

P. DIVISI SYMPATHETIC
Nama lain untuk divisi simpatis adalah divisi torakolumbalis, yang memberi tahu kita
di mana neuron preganglionik simpatik berasal. Tubuh sel mereka berada di segmen toraks
dan beberapa di antaranya segmen lumbar dari sumsum tulang belakang. Akson mereka
meluas ke ganglia simpatik, yang sebagian besar adalah terletak di dua rantai di luar tulang
belakang. Di dalam ganglia adalah sinapsis antara neuron preganglionik dan
postganglionik; akson postganglionik kemudian pergi ke efektor visceral. Satu neuron
preganglionik sering disinergikan banyak neuron postganglionik hingga banyak efektor. Ini
pengaturan anatomi memiliki kepentingan fisiologis: Pembagian simpatik membawa
penyebaran luastanggapan di banyak organ.

Q. DIVISI PARASYMPATHETIC
Nama lain untuk divisi parasimpatis adalah divisi kraniosakral. Badan sel neuron
preganglionik parasimpatis berada di batang otak dan segmen sakral dari sumsum tulang
belakang. Akson mereka berada pada pasangan saraf kranial 3, 7, 9, dan 10 dan pada
beberapa lainnya saraf sakral dan meluas ke ganglia parasimpatis. Ganglia ini sangat
dekat atau sebenarnya ada di dalam efektor visceral, dan mengandung tubuh sel
postganglionik, dengan akson yang sangat pendek ke sel efektor.Di divisi parasimpatis,
satu preganglionikneuron sinapsis dengan hanya beberapa neuron postganglionikhanya
satu efektor. Dengan pengaturan anatomi ini,respons yang sangat terlokalisasi (satu
organ) dimungkinkan.

8
R. NEUROTRANSMITTER
Ingat bahwa neurotransmiter memungkinkan impuls saraf sinapsis silang. Dalam jalur
otonom ada dua sinapsis: satu antara neuron preganglionik dan postganglionik, dan yang
kedua antara neuron postganglionik dan efektor visceral. Asetilkolin adalah pemancar
yang dikeluarkan oleh semua neuron preganglionik, baik simpatis maupun parasimpatis;
itu dinonaktifkan oleh cholinesterase di neuron postganglionik. Neuron postganglionik
parasimpatis semua melepaskan asetilkolin pada sinapsis dengan efektor visceral mereka.
Sebagian besar neuron postganglionik simpatik melepaskan transmiter norepinefrin di
sinapsis dengan sel-sel efektor. Norepinefrin diinaktivasi oleh catechol-Omethyl
transferase (COMT) atau monoamine oxidase (MAO), atau mungkin dihapus dari
sinapsis olehambil kembali.

S. PENUAAN DANSISTEM SARAF


Otak yang menua memang kehilangan neuron, tetapi ini hanya persentase kecil dari
total dan bukan penyebab biasa gangguan mental pada orang tua. (Penyebab yang jauh
lebih umum adalah depresi, kekurangan gizi, hipotensi, dan efek samping dari obat-
obatan.) Beberapa pelupa diharapkan, bagaimanapun, seperti penurunan kemampuan
untuk pemecahan masalah yang cepat, tetapi sebagian besar memori harus tetap utuh.
Gerakan sukarela menjadi lebih lambat, seperti halnya refleks dan waktu reaksi. Pikirkan
mengendarai mobil, kemampuan yang sebagian besar dari kita anggap remeh.

BUKU 2

 TOPIK I (SISTEM SARAF)

Fungsi umum dari sistem saraf dapat diringkas sebagai:

- Mendeteksi perubahan internal dan eksternal

- Analisis perubahan terdeteksi

- Organisasi informasi untuk digunakan segera dan selanjutnya

- Inisiasi tindakan yang tepat dalam menanggapi perubahan 

Secara anatomi sistem saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (SSP), terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang, dan sistem saraf tepi (sistem saraf aferen dan eferen), terdiri dari saraf
kranial (tengkorak) dan spninal (tulang belakang), ganglia, dan reseptor sensorik.  SSP terletak
di bagian tengah tubuh, dan SST terletak secara perifer terhadap SSP. 

Secara fungsional terbagi menjadi divisi sensorik dan motorik. Divisi sensorik terbagi lagi
menjadi sistem saraf somatik (SSS) yang terlibat dalam aksi sadar (volunter) dan sistem saraf

9
otonom (SSO) yang terlibat dalam respon tak sadar (involunter).  Jaringan saraf terdiri dari
neuron dan neuroglia. 

Sebuah neuron terdiri dari badan sel, yang mengandung nukleus, satu atau lebih dendrit yang
menkonduksikan ke badan sel atau akson; dan satu akson yang menkonduksikan impuls saraf
dari badan sel atau dendrit. 

Akson bermielin tertutup oleh selubung mielin. Sel Schwann membentuk selubung mielin dan
neurilemma dari akson bermielin perifer. Oligodendrosit membentuk selubung mielin dari akson
bermilein di SSP; akson ini kurang memiliki neurilemma. Neuroglia mendukung, melindungi,
dan memelihara neuron. 

Secara struktrur ada tiga jenis neuron, yaitu multipolar, bipolar, dan unipolar.  Secara
fungsional ada tiga jenis neuron. Neuron sensorik yang membawa impuls saraf ke SSP.
Interneuron yang membawa impuls saraf dalam SSP. Neuron motorik yang membawa impuls
saraf dari SSP.  Sel Schwann adalah neuroglia dalam SST. Empat jenis neuroglia terdapat di
SSP: oligodendrosit, asterosit, sel mikroglial, dan sel epindemal.  Neuron spesial untuk
membentuk dan melakukan impuls saraf.  Dalam transmisi sinaptik neuron ke neuron, bouton
terminal (terminal akson) mensekresikan neurotransmiter ke dalam celah sinaptik.
Neurotransmiter mengikat reseptor pada neuron pascasinaptik, menyebabkan pembentukan
impuls saraf atau penghambatan pembentukan impuls saraf. Kemudian, neurotransmiter yang
dengan cepat dihilangkan oleh reabsorpsi ke bouton terminal, suatu reaksi enzimatik atau difusi
keluar dari celah sinaptik. Neurotransmiter perifer yang paling umum adalah asetilkolin dan
norepinefrin. Beberapa neurotransmiter bersifat eksitatori, sedangkan yang lainnya inhibitori.

 TOPIK II (SISTEM SARAF PUSAT)

Sistem saraf pusat (SSP), terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, Otak terbungkus oleh
tulang tengkorak, dan sumsum tulang belakang dikelilingi oleh vertebra. 

Kedua otak dan sumsum tulang belakang ditutupi oleh meninges: pia mater, arachnoid mater,
dan dura mater. Cairan serebrospinal dalam ruang subarachnoid memberikan daya apung dan
berfungsi sebagai cairan shock absorber yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. 
Otak terdiri dari otak besar (sereberum), diensefalon, batang otak (brainstem), dan otak kecil
(serebelum).

Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebral (kanan dan kiri) yang dihubungkan oleh korpus
kalosum. Setiap hemisfer serebrum terbagi menjadi lima lobus: frontal, parietal, temporal, dan
osipital. Daerah sensorik pada di lobus parietal, temporal, dan osipital. Daerah motorik pada
lobus frontal. Daerah asosiasi terjadi pada semua lobus dari serebrum. Serebrum dan diensefalon
secara bersama membentuk otak depan (forebrain). Diensefalon terdiri dari talamus,
hipotalamus, dan epitalamus. Hipotalamus terletak di bawah talamus dan membentuk dasar dari
ventrikel ketiga. Merupakan pusat integrasi utama untuk SSO. Juga mengatur beberapa proses

10
homeostatik, sperti suhu tubuh, keseimbangan air dan mineral, nafsu makan, proses pencernaan
dan sekresi hormon dari kelenjar hipofisis. Epitalamus memiliki kelenjar pineal yang
menghasilkan hormon melatonin. Melatonin menginduksi nagantuk di malam hari.

Otak kecil (serebelum) berperan dalam postur tubuh, gerakan, dan beberapa jenis memori. 
Sistem limbik terkait dengan perilaku emosi, memori, pembelajarn dan motivasi. Batang otak
(brainstem) terdiri dari otak tengah (midbrain), pons, dan medula oblongata). Akson asending
dan desending antara pusat otak yang lebih tinggi dan sumsum tulang belakang melalui batang
otak. Batang otak mengandung formasi retikuler. Otak tengah adalah kecil, bagian atas dari
batang otak. Mengandung pusat refleks untuk gerakan terkait dengan rangsangan visual dan
pendengaran. 

Pons adalah bagian tengah dari batang otak, bersama dengam medula oblongata mengontrol
pernapasan.  Medula oblongata adalah bagian bawah dari batang otak dan bersambung dengan
sumsum tulamg belakang. Mengandung pusat integrasi refleksif yang mengontrol pernapasan,
denyut jantung dan kekuatan kontraksi, dan tekanan darah. Formasi retikuler terdiri dari nukleus
dan akson yang membentang dari bagian atas sumsum tulang belakang ke dalam diensefalon.
Terlibat dengan keadaan terjaga (bangun). Otak kecil (serebelum) terletak di belakang ventrikel
keempat. Terdiri dari dua belahan (hemisfer) dipisahkan oleh vermis dan mengkoordinasikan
kontraksi otot rangka. Ventrikel otak, kanal sentral dari sumsum tulang belakang, dan ruang
subarachnoid sekitar otak dan sumsum tulang belakang teriisi dengan cairan serebrospinal.
Cairan serebrospinal disekresi oleh pleksus koroid di setiap ventrikel. Cairan serebrospinal
diserap ke dalam darah dari sinus vena dural dalam dura mater. Sumsum tulang belakang
memanjang dari medulla oblongata secara inferior melalui kanal vertebral ke vertebra lumbar
kedua.

Sumsum tulang belakang sebagai pusat refleks dan jalur konduksi untuk impuls saraf antara otak
dan saraf spinal. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua daerah: substnasi ateri abu-abu
yang terletak di tengah, yang berisi badan sel saraf dan dendrit; dan substansi putih, yang
mengelilingi sunstansi abu-abu dan mengandung akson bermielin yang terorganisir ke dalam
trakatus asending atau desending. Tanduk (horn) anterior dari substansi abuabu mengandung
badan sel neuron motorik somatik; tanduk posterior mengandung badan sel interneuron yang
menerima impuls saraf sensorik yang datang; tanduk lateral mengandung badan sel neuron
motorik otonom. Gangguan dapat berasal dari penyakit infeksi, kerusakan dan cedera fisik. 
Gangguan inflamsi neurologis, meliputi meningitis, neuritis, skiatika. Gangguan neurologis
noninflamasi, meliputi penyakit Alzheimer, epilepsi, sakit kepala, neuralgia, paralisis, dan
Parkinson.

 TOPIK III (SISTEM SARAF TEPI)

SST terdiri dari 43 pasang saraf; 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf tulang belakang
(spinal), serta neuron yang ditemukan di dinding saluran pencernaan. Sebagian besar saraf adalah

11
saraf campuran, hanya beberapa dari saraf kranial yang mtorik atau sensorik. Saraf mengandung
berkas-berkas akson yang didukung oleh jaringan ikat. SST dibagi menjadi bagian somatik dan
otonom. Serat somatik mempersarafi sel otot rangka dan melepaskan neurotransmitter
asetilkolin.  Empat pasang dari pleksus tulang belakang (spinal) adalah servikal, brakial,
lumbar, dan sakral. Refleks bersifat cepat, tak sadar, dan respon dapat diprediksi terhadap
rangsangan internal dan eksternal.  Refeleks otonom meliputi otot polos, otot jantung, jaringan
adiposa, dan kelenjar. Refleks somatik meliputi otot rangka.  Refleks kranial meliputi otak,
sedangkan refleks spinal meliputi sumsum tulangbelakang.  SSO melibatkan bagian-bagian
dari sistem saraf pusat dan perifer yang terlibat dalam pemeliharaan homeostasis secara sadar
(involunter).  SSO mengontrol fungsi organ internal  Sistem saraf otonom mempersarafi otot
jantung dan otot polos, kelenjar, neuron saluran pencernaan, dan sel-sel jaringan lainnya. Setiap
jalur otonom terdiri dari neuron praganglion dengan badan selnya dalam SSP dan neuron
pascaganglion dengan badan sel dalam ganglion otonom di luar SSP.  Dua neuron motorik dari
SSO digunakan untuk mengaktifkan efektor. Akson dari neuron praganglion berasal dari SSP
dan berakhir di ganglion otonom, di mana dia bersinapsis dengan neuron pascaganglion. Akson
dari neuron pascaganglion memanjang dari ganglion ke efektor.  Sistem saraf otonom dibagi
menjadi komponen simpatis dan parasimpatis. Neuron enterik dalam dinding-dinding saluran
pencernaan juga kadang-kadang dianggap sebagai subkategori terpisah dari sistem otonom. Saraf
dari divisi simpatis berasal dari segmen toraks dan lumbar dari sumsum tulang belakang dan
mempersiapkan tubuh untuk merespon keadaan darurat (respon “figth or flight”). Saraf dari
divisi parasimpatis berasal dari otak dan segmen sakral medula spinalis dan berfungsi terutama
dalam keadaan istirahat secara normal (aktivitas “rest and digest”).  Neuron praganglion di
kedua divisi simpatis dan parasimpatis melepaskan asetilkolin; neuron parasimpatis
pascaganglion melepaskan terutama asetilkolin; dan neuron simpatis pascaganglion melepaskan
terutama norepinefrin.

BAB III

KEUNGGULAN BUKU

12
Buku 1

KELEBIHAN ISI BUKU

a. KEMUTAKHIRAN ISI BUKU


Buku ini mengangkat materi yang dapat dipahami dan materi tersebut akan selalu
dikembangkan pada setiap zamannya atau setiap tahunnya dengan adanya penelitian –
penelitian yang akan terus berkembang. Oleh karena itu, materi yang disajikan oleh
pengarang tersebut dikatakan muktahir dan terbaru untuk dikaji pada zaman sekarang
maupun dizaman berikutnya sebab mengenai gangguan sistem saraf ini setiap kalangan
pasti membutuhkannya dan untuk mengetahui bahwasanya banyak hal yang baik perlu
diketahui dalam saraf tubuh manusia yang sangat diandalkan oleh otak manusia.

b. DESAIN / SISTEMATIKA PENYAJIAN BAHAN KAJIAN


Sistematika dalam penyajian bahan kajian berupa sistem saraf sangat tersusun rapi di
dalam kedua buku tersebut ditandai dengan adanya sistematika yang dmulai atau dapat
digambarkan dengan peta konsep seperti adanya pengertian sistem saraf,bagian – bagian
yang terpenting dalam saraf bagaimana bekerjanya dan gangguan apa yang akan terjadi
disaat salah satu fungsi dari sistem saraf tidak berjalan lancar secara normal.

Buku 2

A. Kemutakhiran Isi Buku


Buku ini memliki isi materi yang cukup bagus dibandingkan dengan buku yang lain. Karena
materinya dapat dikatakan sangat rinci dan jelas. Serta penggunaan gambar pada isi buku
khusunya pada bab mengenai sitem saraf, hal ini sangat membantu para pembaca untuk lebih
paham dan dapat dengan cepat mencerna apa yang dimaksud oleh penulis buku dikarenakan
adanya gambar secara jelas dan berwarna. Hal ini pastinya akan membuat para pembaca
menjadi lebih tertarik untuk membacanya. Dan bahsa yang digunakan dalam buku ini
menggunakan bahsa yang formal, dan lumayan mudah untuk dipahami bagi orang awam.

B. Sistematika Penyajian Bahan Kajian


Sistematika yang digunakan dalam buku ini sudah cukup bagus, yaitu menggunakan bab
yang didalamnya dibagi lagi menjadi beberapa topik. Sehingga para pembaca buku ini dapat
dengan mudah memahami isi materi dari tiap topik yang dibagi. Serta kelebihan selanjutnya
yaitu adanya soal sesuai dengan topik masing-masing sehingga para pembaca dapat menguji
pemahaman mereka mengenai materi sistem saraf per topiknya.

BAB IV
KELEMAHAN BUKU

KELEMAHAN ISI BUKU


13
Buku 1

a. KEMUTAKHIRAN ISI BUKU


Dalam kedua buku ini hanya satu buku yang memiliki kesimpulan yang dapat
merangkum kesimpulan dalam setiap selesai menuntaskan materi dalam buku,dan itu
hanya terdapat di dalam buku pertama yang menyimpulkan hasil materi sedangkan di
buku kedua tidak menunjukkan adanya kesimpulan yang berupa hasil pokok pembahasan
materi ataupun berupa inti sari pembahasan sistem saraf..

b. DESAIN / SISTEMATIKA PENYAJIAN BAHAN KAJIAN


Kelemahan desain atau sistematika dalam penyajian semuanya bagus.Kedua buku
memiliki penyusunan yang teratur hanya sedikit mungkin kekurangan di buku kedua
yang kurang beraturan dalam menuliskan hal pokok atau inti sari dari pembahasan
materi sistem saraf.

Buku 2

1 Kemutahiran Isi Buku


Penggunaan bahasa dalam buku ini masih ada beberapa inti yang kurang sesuai
dengan tingkat intelektual peserta didik. Bahasa yang digunakan seharusnya dapat
menjelaskan konsep atau ilustrasi sampai contoh yang abstrak sesuai dengan tingkat
intelektual peserta didik (yang secara imajinatif dapat dibayangkan oleh peserta didik).
Bagian isi kurang baik, karena tidak memuat rangkuman dan refleksi. Dalam isinya
hanya terdapat pendahuluan, dan rujukan. Pendahuluan pada bagian isi berisi tujuan
penulisan buku teks pelajaran, sistematika buku, cara belajar yang harus diikuti, dll.
Rujukan berisi teks, tabel, dan gambar yang merupakan identitas berupa judul, nomor
urut gambar/tabel, dan rujukan. Kedua buku memiliki Beberapa tulisan berwarna, namun
warna yang digunakan adalah warna lemah (bukan warna jelas)

2 Kelengkapan Isi Buku


Berbicara tentang kekurangan pasti ada selalu kekurangan yang terlihat meskipun
suatu karya telah disusun dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sama halnya dengan
kedua buku yang direview tersebut. Khususnya untuk buku utama kelengkapan isi buku
masih perlu diperdalam lagi, agar pembaca lebih memahami materi yang
dipaparkan. Sebagai buku pembanding walaupun kelengkapan isi buku lebih dalam tidak
menutup kemungkinan buku ini tidak memiliki kekurangan lagi, buku pembanding ini
tidak memuat banyak contoh soal dalam setiap babnya walaupun kelengkapan isi materi dalam
akan sangat disayangkan jika pembaca hanya tahu materi tetapi tidak tahu
mengaplikasikannya terhadap latihan mengenai

14
BAB V
IMPLIKASI

A. Implikasi Terhadap Teori/ Konsep

15
Dalam kedua buku ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi sehingga memberi wawasan kepada pembaca mengenai penegertian serta cara
kerja dari masing ssitem tersebut didalam tubuh manusia.

B. Implikasi Terhadap Program Pembangunan di Indonesia


Kedua buku ini sangat bagus dan sangat penting bagi pemula dalam membantu mahasiswa
yang sedang mengikuti perkuliahan dan pembaca yang ingin meningkatkan kompetensinya serta
pengetahuan mengenai anatomi fisiologi manusia khususnya menegnai sistem saraf. Sehingga
dari hal tersebut generasi penerus bangsa akan lebih memahami bagaimana cara kerja serta
fungsi dari masing-masing sistem saraf yang ada pada tubuh manusia.

C. Analisis Mahasiswa
Buku ini menjelaskan tentang bagaimana kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan
diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh,
susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan
rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan
atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Dengan adanya tindakan analisis yang dilakukan
siswa terhadap jurnal ini merangsang siswa untuk berpikir lebih kritis terhadap ilmu
pengetahuan dan dapat menambah ilmu siswa mengenai sistem saraf pada tubuh manusia.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

16
A. Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas
milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya, neuron dapat
dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron
dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar.

B. Saran
1. Agar dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa Biologi secara khususnya,
dan bagi pembaca lainnya.
2. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penyusunan ini, diharapkan kepada
pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

17
Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Sanders,Tina dan Valerie C. Sacnlon.2017. Essentials of Anatomy and Physiology(Esensi dari


Anatomi dan Fisiologi).Jakarta: F. A. Davis Company

18

Anda mungkin juga menyukai