MAKALAH
Disusun Oleh:
Arsherin Dwi Ayunda Putri 1808046
Cindy Isna Risanti 1801287
Putri Ananda Dini I N 1808088
Revita Fitria 1808005
Sinta Wulandari 1806470
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok ini yang membahas tentang “Sel saraf
(Neuron)” disusun nya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Anatomi Fisiologi
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberi tugas ini,
sehingga kami mendapat wawasan yang lebih luas tentang Anatomi fisiologi
khusunya mengenai sel saraf (neuron).
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk para pembaca kedepannya kami harap
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Pengertian Neuron...................................................................................3
B. Fisiologi Neuron......................................................................................6
C. Susunan Saraf Pusat...............................................................................12
D. Susunan Saraf Tepi................................................................................17
E. Lapisan Meningen Otak.........................................................................22
F. Fungsi CSF (Cairan Serebrospinal).......................................................23
A. Kesimpulan..............................................................................37
B. Saran......................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................39
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pemrosesan neuron yang
rumit, tersusun, dan diskret. Banyak dari pola neuron penunjang kehidupan dasar,
misalnya pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi, serupa pada semua orang.
Namun, tentu ada perbedaan halus dalam integrasi neuron antara seseorang yang
merupakan komponis berbakat dan orang yang tidak dapat bernyanyi, atau antara
seorang pakar matematika dan orang yang kesulitan membagi bilangan. Sebagian
perbedaan pada sistem saraf individu disebabkan oleh faktor genetik. Namun
sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf
imatur berkembang sesuai cetak-biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps
dalam jumlah berlebihan. Bergantung pada rangsangan dari luar, dan tingkat
pemakaiannya, sebagian dari jalur – jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk lebih
pasti, dan bahkan meningkat, sementara yang lain dieliminasi.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan
penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang
datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan
suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara
serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya
dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-
rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian
otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang
bersangkutan.Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika
tidak akan hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi
karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai
contoh, tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf
otak, karena ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian neuron?
2. Bagaimana fisiologi neuron ?
3. Sebutkan sistem saraf ?
4. Jelaskan dan sebutkan bagian dari otak?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
Agar pembaca mengetahui pengertian neuron, jenis-jenis dan fungsinya.
Agar pembaca mengetahui bagaimana fisiologis nyeri.
Agar pembaca memahami susunansistem saraf.
Agar pembaca memahami bagian-bagian otak.
D. Manfaat penulisan
A. Pengertian Neuron
Jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel utama yaitu : Neuron (sel saraf) dan
Neurologia (sel penyokong). Sel struktural dan fungsional jaringan saraf adalah
neuron. Neuron merupakan sel saraf yang bergabung untuk mengantar impuls
atau rangsangan. Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomi
dan fungsional sistem persarafan. Terdapat 100 milyar sel saraf dalam sistem
persarafan. Neuron merupakan sel-sel sistem saraf yang menerima masukan
sensoris/aferen dari ujung saraf perifer atau dari organ reseptor sensoris dan
menyalurkan masukan motorik/ masukan eferen ke otot dan kelenjar-kelenjar
yaitu organ-organ efektor. Neouron-neouron membentuk jaringan penghubung
yang sangat rumit, terdiri dari atas sel yang menerima dan menghantar impuls
sepanjang jalur neural atau akson ke SPP untuk dianalisis, diintegrasi,
diinterpretasi, dan direspon. Respon dari stimulus SPP adalah aktivitas otot dan
kelenjar tertentu. Akson dari sebagian besar neuron diselimuti oleh selaput tipis
berlemak yang disebut selubung myelin yang berfungsi mengisolasi akson. Jika
selubung myelin bersambungan, konduksi dapat dihindari, tetapi selubung
myelin ini selalu terhalang oleh sambungan yang disebut nodus Ranvier yang
ada pada hampir setiap 2 mm, dimana myelin itu sangat tipis atau sama sekali
tidak ada. Konduksi dalam benang bermyelin berlangsung lebih cepat daripada
dalam benang yang tidak bermyelin. Dalam evolusi , perkembangan selubung
myelin itu lambat. Kenyataan bahwa pembentukan selubung myelin dalam
banyak bagian otak belum sempurna sampai beberapa waktu setelah lahir,
menunjukan bahwa pematangan sensorik dan kemampuan motorik bayi
berhubungan dengan proses pembentukan myelin yang lambat. (sumber :
Heryati, E dkk. 2008, fisiologi faal:diktat kuliah, FIP universitas pendidikan
indonesia, Bandung.)
(Sumber :http://ourilmuipa18.blogspot.com/2017/10/sistem-saraf.)
3. Interneuron
Sekitar 99% dari semua neuron adalah Intarneuron, yang terutama berada
di dalam SSP. SSP manusia diperkirakan memiliki lebih dari 100 miliar
antarneuron. Seperti diisyaratkan oleh namanya, neuron ini terletak antara
neuron aferen dan eferen serta penting dalam integrasi respons perifer
dengan informasi perifer (antar artinya "di antara"). Sebagai contoh,
setelah menerima informasi melalui neuron aferen bahwa Anda
menyentuh suatu benda panas, interneuron-interneuron yang sesuai
memberi pesan sinyal ke neuron eferen yang ditransmisikan ke otot tangan
dan lengan Anda, "Jauhkan tangan dari benda panas!". Semakin kompleks
tindakan yang diperlukan, semakin besar jumlah interneuron yang terletak
antara pesan aferen dan respons eferen. Selain itu, antarkoneksi antara
interneuron-interneuron itu sendiri berperan dalam fenomena abstrak yang
berkaitan dengan "jiwa", misalnya pikiran, emosi, ingatan, kreativitas,
kecerdasan, dan motivasi. Aktivitas-aktivitas ini merupakan fungsi sistem
saraf yang paling kurang dipahami. ( Sumber: Sherwood, lauralee. 2013.
Introduction to human physioloigly, Edisi internasional, China:Yolanda
Cossio)
B. Fisiologi Neuron
a. Impuls Saraf
Impuls saraf secara alami adalah impuls listrik. Merupakan hasil dari
perbedan dalam muatan listrik melintas membran plasma neuron. Per-
berdaan dalam muatan listrik terjadi karena melibatkan ion, yang atom
atau molekul listrik bermuatan. Impuls saraf melakukan perjalanan
menuruni membran akson sebagai potensial aksi listrik ke terminal akson.
Sinyal sistem saraf bergerak dari satu sel ke sel berikutnya secara
melompat dengan cara pancaran kimia.
b. Potensial aksi
Sebuah impuls saraf adalah sudden reversal ( atau pembalikan arah) dari
muatan listrik melintasi membran dari neuron yang beristirahat.
Pembalikan muatan disebut potensial aksi. Ini dimulai ketika neuron
menerima sinyal kimia dari sel lain. Sinyal menyebabkan gerbang pada
saluran ion natrium untuk membuka, memungkinkan ion natrium potisif
mengalir kembali kedalam sel menjadi bermuatan positiv dibandingkan
dengan luar sel. Pembalikan muatan pada akson terjadi sangat cepat
sebagai arus listrik. Dalam neuron dengan selubung myelin, aliran ion
melintas membran hanya pada node antara bagian dari myelin. Akibatnya,
potensi aksi melompat sepanjang membran akson dari node ke node,
bukan menyebabkan lancar sepanjang seluruh membran. Hal ini
meningkatkan kecepatan dimana ia bergerak.
c. Struktur Sinaps
Informasi yang dijalarkan dalam sistem saraf berbentuk impuls
saraf yang melewati serangkaian neuron-neuron, dari satu neuron ke
neuron berikutnya melalui penghubung antar neuron (interneuronal
junctions) yang disebut sebagai sinaps. Fungsi sinaps ini menghubungkan
tombol terminal pada ujung axon sebuah neuron dengan membran neuron
yang lain. Membran pada tombol terminal dikenal sebagai membran
presinaps, sedangkan membran pada neorron penerima dikenal sebagai
membran postsinaps. Kedua membran tersebut dipisahkan oleh suatu celah
sinaps (synaptic cleft) yang lebarnya ± 200-300 angstrom. Ujung presinaps
mempunyai 2 struktur dalam yang berguna untuk penerus rangsang atau
penghambat sinaps, yaitu kantong sinaps (synaptic vesicle) dan
mitokondria. Sebagian besar ujung presinaps bersifat mudah dirangsang
(excitatory) dan akan mensekresi suatu bahan yang merangsang neuron
postsinaps, sedangkan yang lainnya bersifat mudah dihambat (inhibitory)
dan akan mensekresi suatu bahan yang dapat menghambat
neuron.Kantong sinaps mengandung bahan transmitter (neurotransmiter)
yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaps dapat merangsang atau
menghambat neuron tergantung reseptor pada membran neuron.
Mitokondria akan menyediakan ATP yang dibutuhkan untuk mensintesa
bahan-bahan transmitter baru. .(sumber : Heryati, E dkk. 2008, fisiologi
faal:diktat kuliah, FIP universitas pendidikan indonesia, Bandung.)
d. Konduksi Aksonal
Penjalaran impuls saraf terjadi di sepanjang axon. Jika axon terkena
rangsangan pada pusatnya, axon itu akan mengeluarkan impuls ke salah
satu arah, yaitu menuju badan sel atau menjauhi badan sel. Gerakan impuls
saraf ini bersifat elektrokimiawi. Selaput tipis yang menghubungkan
protoplasma sel daya tembusnya tidak sama terhadap berbagai jenis
muatan ion listrik yang biasanya mengapung dalam protoplasma dan
cairan sekeliling sel. Dalam keadaan istirahat, selaput sel mengeluarkan
muatan ion sodium positif (Na+) dan memberi jalan masuk ion potassium
(K+) serta klorida(Cl-). Akibatnya terdapat kekuatan listrik lemah, atau
perbedaan voltase di seberang selaput. Di bagian dalam sel saraf lebih
negatif daripada di bagian luar. Keadaan demikian disebut potensi istirahat
(resting potential). Jika axon terkena rangsangan, kekuatan elektrik di
seberang selaput berkurang tepat pada waktu adanya rangsang. Jika
pengurangan potensi itu cukup besar, daya tembus selaput sel mengalami
perubahan sehingga ion sodium memasuki sel, proses ini disebut
depolarisasi, dan sekarang bagian luar selaput sel menjadi lebih negatif
dibanding dengan bagian luar sel. Fenomena ini disebut potensial
aksi(action potential) sebagai lawan dari potensi istirahat.
e. Transmisi Sinaptik
Hubungan sinaps antar neuron merupakan hal yang sangat penting karena
disanalah sel saraf mengantar isyarat sebuah neuron dilepaskan atau
dibakar, ketika stimulus menyentuhnya melalui banyak axon yang
melampaui tahap gerbang tertentu. Aksi potensial pada neuron mengikuti
asas “semuanya atau tidak sama sekali” (all or none). Terbakar atau
tidaknya neuron itu tergantung pada potensi bertahap yang ada dalam
dendrit dan badan sel. Potensi bertahap itu digerakan oleh rangsangan dari
neuron di seberang sinaps, dan ukuran potensi itu berubah mengikuti
jumlah dan jenis kegiatan yang masuk. Ketika jumlah potensi bertahap
menjadi cukup besar, depolarisasi yang memadai dikeluarkan untuk
menggerakan aksi potensial yang bersifat “all or none”, sehingga informasi
dapat dihantarkan. Misalnya neuron yang menanggapi peregangan otot
akan terbakar dalam ukuran yang sesuai dengan jumlah peregangan, makin
panjang peregangan makin banyak neuron yang terbakar.
f. Jenis Sinaps
Persambungan antar neurons yang terdiri atas sinaps listrik dan sinapsis
kimia.
Sinaps Listrik
Persambungan antar sinaps melalui saluran tipis intraselluler yang dissebut
dengan connextion. Terjadi di sel-sel jantung, otot polos disaluran
pencernaan dan dibeberapa neurons di retina mata.lebih sedikit
dibandingkan sinaps kimia.(Sumber : Rahmi,Upik dkk. 2018, anatomi dan
fisiologi tubuh manusia, UPI PRESS : Bandung)
Sinaps kimia
Komunikasi antar sel dengan menggunakan media kimia yang disebut
dengan neurotransmitter. Neurotransmitter di lepaskan oleh segmen
transmissif pada neuron presinaps. Neurotransmitter memiliki kemampuan
merubah potensial membran istirahat pada post sinaps. Impul sampai ke
ujung sel presinaps depolarisasi membran sel plasma membuka saluran
kalsium yang sensitif vesikal mengeluarkan neuron transmitter melalui
eksositosis masuk ke ruang sinaps. .(Sumber : Rahmi,Upik dkk. 2018,
anatomi dan fisiologi tubuh manusia, UPI PRESS : Bandung)
g. Neurotransmitter
Klas I : Asetilkholin
Asetilkholin (ACh)
Disekresi oleh sebagian besar neuron yang ada di batang otak dan
hipotalamus, membantu pengaturan seluruh aktivitas dan suara hati dari
pikiran kehendak. Pada sebagian besar daerah ini mungkin terjadi eksitasi,
namun pada daerah lain terjadi inhibisi. NE juga disekresikan oleh neuron
postgangglion sistem saraf simpatis. NE diduga berfungsi untuk merekam
informasi dalam jangka panjang dan membantu mengembangkan sinaps
baru yang berhubungan dengan memori. NE dilepaskan karena adanya
rangsangan simpatetis, seperti dalam gejala ‘fight or flight’. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa seseorang kadang dapat mengingat informasi secara
sangat jelas ketika terkejut, takut, atau marah.
Dopamin
Serotonin
Disekresikan oleh nucleus yang berasal dari batang otak dan berproyeksi di
sebagian besar area otak. Serotonin dapat bekerja sebagai penghambat jaras
rasa sakit dalam medulla spinalis, dan juga dianggap dapat membantu
pengaturan kehendak/hati nurani seseorang. Serotonin yang menurun
berhubungan dengan gejala depresi, dari penelitian dengan alat pencitraan
otak terdapat penurunan jumlah reseptor postsinaps 5-HT1A dan 5-HT2a
pada pasien denagn depresi berat. Adanya gangguan serotonin dapat
menjadi penanda kerentanan terhadap kekambuhan depresi. Kadar serotonin
rendah didapat pada penderita yang agresif dan bunuh diri (Bhagwagar
2002, Thase ME 2000, dalam Amir, N 2005). Sementara jumlah yang
meningkat diduga dapat menyebabkan tidur dan relaksasi.
Enkefalin
Endorfin
Zat ini semacam “morfin” di dalam otak, dan sering disebut sebagai opiat
endogen. Fungsinya sebagai penenang dan penghilang rasa sakit. Zat ini
dapat dilepaskan karena ada rasa nyeri, latihan relaksasi, latihan yang berat,
dan makan cabai yang sangat pedas
a. Otak
Bagian dari otak secara garis besar terdiri dari:
1. Cerebral hemisphere (cerebrum: otak besar)
3. Batang Otak
Batang otak adalah penghubung vital antara korda spinalis dan bagian-bagian otak
yang lebih tinggi. Batang otak terdiri dari:
Medulla
Vital dalam pengaturan jantung, vasomotor/ kontriksi dan dilatasi PD dari
pusat pernafasan. MO memonitor kadar CO yang berperan dalam pengaturan
pernafasan. Mengatur muntah, bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral
terdapat pyiramid yang merupakan jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur
di pyiramid menyilang (pyiramidal decussation) sehingga dibawah medulla
keadaan motorik tubuh dikontrol oleh bagian yang berlawanan dalam hemisfer
serebri.
Pons
Berada diatas medulla oblongata. Pada bagian Dorsal Terdapat FR, nuklei
syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam FR terdapat pusat apneu dan
pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan pernafasan.
Serebelum
Berperan dalam fungsi keseimbangan. Secara terus menerus menerima
input dari otot, tendon, sendi, dan organ vestibular ( keseimbangan) dalam
bentuk proprioceptive input (kepekaan terhadap posisi tubuh yang satu dari
yang lainnya). Menintegrasikan kontraksi otot satu dengan yang lain, mengatur
tonus otot.Letaknya berbatasan dengan medulla spinalis dibagian bawah dan
diensepalon dibagian atas sedikit menyempit saat keluar dari tengkorak melalui
foramen magnum untuk bersatu dengan medulla spinalis. Memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Sebagian besar dari 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak. Satu
pengecualian dengan utama, saraf-saraf ini menyarafi struktur-stuktur
dikepala dan leher dengan serat sensorik dan motorik. Mereka penting
dalam penglihatan, pendengaran, pengecapan, penhirupan, sensasi wajah
dan kulit kepala, gerakan mata, mengunyah menelan, ekspresi wajah, dan
salivasi. Pengecualian utama adalah saraf kranialis x, saraf vagus. Vagus
adalah saraf utama sistem saraf saraf parasimpatis.
2. Di batang otak terkumpul kelompok-kelompok neuron atau pusat yang
mengontrol fungsi jantung dan pembuluh darah, pernapasan, dan banyak
aktivitas pencernaan. Kumpulan fungsional badan-badan sel sarah di
dalam SSP juga disebut sebagai pusat, seperti pusat pengaturan respirasi di
batang otak, atau sebagai nukleus (jamak nuklei), seperti nukleus basal.
3. Batang otak berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur.
4. Terdapat suatu anyaman neuron-neuron yang saling berhubungan yang
disebut formasio retikularis yang meluas di seluruh batang otak dan masuk
ke dalam talamus. Jaringan ini menerima dan mengintegrasikan semua
masukan sinaptik sensorik yang datang. Serat-serat asendens yang berasal
dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk memba-ngunkan
dan mengaktifkan korteks serebrum . Serat-serat inimembentuk
reticular activating system (RAS) yang mengontrol derajat keseluruhan
kewaspadaan korteks dan penting dalam kemampuan untuk mengarahkan
perhatian. Sebaliknya, serat-serat desendens dari korteks, terutama daerah
motoriknya, dapat mengaktifkan RAS.
5. Pusat-pusat yang mengatur tidur secara tradisional di-anggap terdapat di
dalam batang otak, meskipun bukti-bukti terakhir mengisyaratkan bahwa
pusat yang mendorong tidur gelombanglambat terletak di hipotalamus.
( Sumber: Sherwood, lauralee. 2013. Introduction to human physioloigly,
Edisi internasional, China:Yolanda Cossio)
a. Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa
saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar
tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa
nasal.Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar
melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori),
tempat persepsi indera penciuman berada.
2. SARAF OPTIK ( CN II )
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke
badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari
bola mata pada bitnik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen
optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada sisi
lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual
lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan.
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh
otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang
membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot(kesadaran perioperatif) dari otot
mata yang terinervasi ke otak.
4. SARAF TRAKLEAR ( CN IV )
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan
merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal dari
langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola
mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot
dari otot oblik superior ke otak.
5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri
dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah
dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan
menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan sel neuron
sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang kearah
distal menjadi 3 divisi :
Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar
air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas,
gusi dan bibir) dan palatum.
Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit
rahang dan area temporal kulit kepala.
6. SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi
otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari
otot rektus lateral ke pons.
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear
atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera
pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla,
ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan
kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa
informasi yang m dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang
yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.
9. SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan
menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik
membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera
abdomen ke medulla dan pons.
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik.
Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla
dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari
medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan
sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang
sama yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring,
trapezius dan otot sternokleidomastoid.
Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron
sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah.
b. Saraf Spinal
31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior)
dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks
bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf
gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui
neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal
diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat
munculnya saraf tersebut.
NEUROTRANSMITER SSO
Meningen adalah selaput atau membrane yang melapisi dan melindungi otak.
Meningen terdiri dari 3 bagian, yaitu durameter, arachnoid, dan piameter.
1. Durameter
Durameter merupakan lapisan paling luar yang tebal, keras dan fleksibel tetapi
tidak dapat direnggangkan (unstretchable). Bagian terluar durameter, adalah
lapisan periosteum tulang tengkorak yang merupakan lapisan yang kuat,
lapisan fibrosa yang mengandung PD, serta memberikan nutrisi pada tulang.
Bagian dalam durameter tersambung dengan durameter spinal yang terbentang
menuju fisura yang membelah serebri menjadi dua yaitu hemisfer kiri dan
kanan dan sampai pada fissure antara serebrum dan serebelum.
Durameter terdiri dari dua lapis yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal.
Lapisan endosteal merupakan lapisan periosteum yang menutupi permukaan
dalam tulang cranium. Lapisan endosteal ini sering disebut dengan cranial
durameter yang terdiri dari jaringan fibrous yang padat dan kuat yang
membungkus otak.
Lapisan meningeal merupakan lapisan yang membentuk empat septum
kedalam yaitu:
a. Falx cerebri merupakan lipatan durameter berbentuk bulan sabit yang
terletak pada garis tengah diantara kedua hemister cerebri. Ujung bagian
anterior melekat pada crista galli. Bagian posterior melebar, menyatu
dengan permukaan atas tentorium cerebelli.
b. Tentorium cerebelli merupakan lipatan durameter yang menutupi fossa
cranii posterior dan menutupi permukaan atas cerebellum dan menopang
lobus occipitalis cerebri
c. Falx cerebelli merupakan lipatan durameter yang melekat pada
protuberantia occipitalis interna
d. Diaphragma sellae merupakan lipatan sirkuler kecil dari durameter, yang
menutupi sella turcica dan fossa pituitary pada os sphenoidasis. Lapisan
ini memisahkan pituitary gland dari hypothalamus dan chiasma opticum.
2. Arachnoid
merupakan jaringan bagian tengah yang bentuknya seperti jaring laba-Iaba
atau jaringan ikat yang Sifatnya lembut, berongga-rongga dan terletak di
bawah lapisan durameter.
3. Piameter
Piameter merupakan jaringan pelindung yang terletak pada lapisan paling
bawah (paling dekat dengan otak, sumsum tulang belakang, dan melindungi
jaringan-jaringan saraf yang lain). Lapisan ini mengandung pembuluh darah
yang mengalir di otak dan sumsum tulang belakang. Antara pia mater dan
membran arachnoid terdapat bagian yang disebut subarachnoid space yang
dipenuhi oleh cairan cerebrospinal fluid (CSF). ( Sumber : Dr. Fitriani
Lumongga : Meningen dan Cerebrospinal Fluid, 2007 USU Repository 2008)
F. FUNGSI CSF (Cairan Serebrospinal)
Cairan serebrospinal merupakan cairan yang tidak berwarna yang mengisi
dan mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang dan memberikan
penghalang mekanis terhadap kejut. Fungsi utama cairan serebrospinal adalah
untuk melindungi otak di rongga tengkorak. Jika terjadi pukulan dikepala yang
menggerakkan seluruh bagian otak secara simultan, biasanya tidak ada
bagian otak yang terkompresi oleh pukulan secara langsung. Ketika pukulan
pada kepala sangat parah, biasanya tidak akan merusak bagian otak pada sisi
ipsilateral, melainkan pada sisi yang berlawanan.
Fenomena ini dikenal dengan contrecoup dan menggambarkan ruang
antara otak dan tengkorak yang berlawanan dari arah pukulan lalu
menyebabkan pergerakan mendadak dari otak. Ketika tengkorak tidak lagi
dipengaruhi oleh pukulan, ruang tersebut akan hancur dan akan terjadi
benturan otak dengan bagian dalam tengkorak. Terdapat beberapa fungsi lain
dari cairan serebrospinal, yaitu :
1. Bertindak sebagai buffer, melindungi otak dari kejutan.
2. Menerima sampah metabolisme dalam otak dan mengalirkannya kedalam
darah.
3. Melindungi otak dari bakteri
4. Cairan cerebrospinal mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari
otak, seperti CO2, laktat, dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak
hanya mempunyai sedikit sistem limfatik. Dan untuk memindahkan produk
seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan
diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.
Sebagian besar dari 12 pasang saraf kranial berasal dari batang otak. Beberapa
saraf kranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagian besar tersusun
dari serabut sensorik dan motorik. Mereka penting dalam penglihatan,
pendengaran, pengecapan, penghiduan, sensasi wajah dan kulit kepala, gerakan
mata, mengunyah, menelan, ekspresi wajah, dan salivasi. ( Sumber: Sherwood,
lauralee. 2013. Introduction to human physioloigly: Edisi internasional , China :
Yolanda Cossio )
1) Saraf Olfaktorius
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa
nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke ujung bulbus olfaktori dan
menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus
olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.
2) Saraf Optik
Merupakan saraf sensorik. Implus dari batang dan kerucut retina di bawa
ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf optik keluar dari
bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga kranial melalui foramen
optik. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik, bersinapsis pada sisi
lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai area visual
lobus oksipital untuk persepsi indera pengelihatan.
3) Saraf Okulomotoris
Merupakan saraf gabungan, tapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa implus ke seluruh
otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang
membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot
mata yang terinervasi ke otak.
4) Saraf Traklear
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik
dan merupakan saraf terkecil dalam saraf kranial. Neuron motorik berasal dari
langit-langit otak tengah dan membawa implus ke otot oblik superior bola
mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot
dari otot oblik superior ke otak.
5) Saraf Trigeminal
Yaitu saraf kranial terbesar, yang merupakan saraf gabungan tetapi
sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf
sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron
motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot
buksinator. Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal.
Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi:
a. Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata,
kelnjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dari serta kepala.
b. Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi
atas, gusi dan bibir) dan palatum.
c. Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit
rahang dan area temporal kulit kepala
6) Saraf Abdusen
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari sebuah nukleus pada pons yang menginervasi otot
rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptik dari otot
rektus lateral ke pons.
7) Saraf Fasial
Merupakan saraf gabungan. Neron motorik terletak dalam nuclei pons.
Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan
kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari resptor pengecap
pada dua pertiga bagian anterior lidah.
8) Saraf Vestibulokokliaris
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear
atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran
dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli
inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke
arah auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa informasi yang
berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang
diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.
9) Saraf Glosofaringeal
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan
menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid.
Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga
bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring. Neuron ini juga
membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam
pembuluh darah tertentu.
10) Saraf Vagus
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla
dan menginervasi hampir semua organ thoraks dan abdomen. Neuron sensorik
membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera
abdomen ke medulla dan pons.
11) Saraf Aksesori Spinal
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berasal dari dua area: bagian kranial berawal dari medulla dan
menginervasi otot volunter faring dan laring, bagian spinal muncul dari
medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezeus dan
sternokleidomastoideus. Neutron sensorik membawa informasi dari otot yang
sama yang terinervasi oleh saraf motorik; misalnya otot laring, faring, trapezius
dan otot sternokleidomastoid.
12) Saraf Hipoglosal
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik.
Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron
sensorik membawa informasi dari spindle otot di lidah.
Proses Terbentuknya Memori
Suatu konsep yang baru dikembangkan adalah konsep memori kerja, atau
apa yang disebut "papan tulis pikiran yang dapat dihapus". Memori kerja secara
temporer menahan dan menghubungkan berbagai potongan informasi yang
relevan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan. Melalui memori kerja,
Anda secara singkat menahan dan memproses data untuk segera digunakan, baik
informasi baru yang didapat maupun pengetahuan simpanan yang relevan yang
secara transien dimajukan ke memori kerja sehingga Anda dapat mengevaluasi
data yang datang sesuai konteks. Fungsi integratif ini sangat penting bagi
kemampuan Anda untuk berpikir, merencanakan, dan membuat penilaian. Dengan
membandingkan dan memanipulasi informasi baru dan lama dalam memori kerja,
Anda dapat memahami apa yang sedang Anda baca, melakukan percakapan,
menghitung tips restoran dalam kepala Anda, mencari jalan pulang, dan
mengetahui bahwa Anda harus menggunakan pakaian hangat jika Anda melihat
salju di luar. Secara singkat, memori kerja memungkinkan orang memadukan
pikiran-pikiran dalam rangkaian logis dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukan.
Jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel utama yaitu : Neuron (sel saraf) dan
Neurologia (sel penyokong). Neuron merupakan sel saraf yang bergabung
untuk mengantar impuls atau rangsangan. Neuron adalah suatu sel saraf dan
merupakan unit anatomi dan fungsional sistem persarafan. Jenis neuron ada 3
yaitu : Neuron sensoris (aferen), Neuron motorik (eferen) Interneuron.
Fisiologi Neuron yaitu impuls saraf. Potensial aksi, sinaps , dan
neutrotransmitter.
1. Susunan Saraf Pusat terdiri atas neuron dan akson yang terdapat pada otak
(otak besar, otak kecil, batang otak) dan medula spinalis (sumsum tulang
belakang)
2. Susunan Saraf Tepi ( pheripheral nervous system) terdiri atas neuron dan
akson yang terletak diluar susunan saraf pusat Sistem ini terdiri dari
jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem
ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ; saraf spinal, yang
berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang
berhubungan.
Meningen adalah selaput atau membrane yang melapisi dan melindungi
otak. Meningen terdiri dari 3 bagian, yaitu durameter, arachnoid, dan piameter.
63 89d79c12c8c3168fb9d08a.pdf
Rahmi,Upik dkk. 2018, anatomi dan fisiologi tubuh manusia, UPI
PRESS : Bandung.
Sherwood, lauralee. 2013. Introduction to human physioloigly:
Edisi internasional , China : Yolanda Cossio.
Setiadi. 2007. Anotomi dan fisiologi manusia,Jakarta: Graha ilmu)
staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/.../ANATOMI-FISIOLOGI-
SISTEM-SARAF.pdf.