Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG SISTEM KOORDINASI

Mapel : Biologi

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Fitri Ritonga
Kelas: XI-IS

SMA N 2 Plus Sipirok


Kabupaten Tapanuli Selatan
Medan,Sumatera Utara
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu pada
bidang studi Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Sistem Koordinasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Masnaipa selaku guru bidang studi Biologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Batang Toru,3 Maret 2021

(Fitri Ritonga)
Daftar Isi
Judul ...........................................................................................................................................
...........i
Kata
Pengantar
..................................................................................................................................ii
Daftar
Isi ............................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah
...............................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan
............................................................................................................1
Bab 2 Pembahasan
A. Sistem Saraf
.........................................................................................................................2
B. Sistem
Indera .......................................................................................................................3
C. Sistem Hormon (Endokrin)
...............................................................................................4
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan ......................................................................................................................
.....5
B. Saran ................................................................................................................................
.....5
Bab 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang
Koordinasi atau regulasi adalah cara semua organ dan sistem tubuh untuk
bekerja sama secara efisien. Coba anda bayangkan tubuh manusia sebagai suatu
negara. Ia terdiri atas miliaran sel. Sel-sel dengan jenis yang sama membentuk
jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan yang berbeda menyusun organ-
organ,misalnya lambung atau mata. Organ-organ bergabung membentuk sistem-
sistem. Selanjutnya,semua jaringan-jaringan, organ-organ,dan sistem-sistem nya
harus bekerja sama. Seperti suatu negara, tubuh memerlukan “Pemerintah” agar
sistem-sistem didalamnya dapat berfungsi dengan baik dan serasi. Nah, dalam
hal ini , Pemerintah itu adalah sistem Koordinasi.

2. Rumusan Masalah
-Apa itu Sistem Koordinasi?
-Apa saja yang termasuk ke dalam Sistem Koordinasi?
-Bagaimana cara kerja dari Sistem Koordinasi?

3. Tujuan Masalah
-Memahami Pengertian Sistem Koordinasi
-Memahami Bagian-bagian Sistem Koordinasi
-Memahami Cara kerja Sistem Koordinasi
Bab 2 Pembahasan

Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi merupakan organ dan sistem organ yang bekerja sama secara efisien. Sistem
koordinasi meliputi sistem saraf, sistem hormon, dan sistem indra. Contoh dari ketiga sistem ini,
dapat dipahami dari ilustrasi berikut, apabila seseorang melihat anjing, maka orang tersebut akan
berlari. Ketika melihat, indra pengelihatan (sistem indera) akan menyampaikan rangsangan ke otak,
dan otak akan menerjemahkannya dalam bentuk berbagai aktivitas, misalnya berlari. Saat berlari,
otot kaki memerlukan pasokan glukosa dan oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan
oksigen, paru-paru bernapas lebih cepat untuk memperoleh ekstra oksigen, dan jantung terpompa
lebih cepat untuk mengalirkan oksigen dan glukosa ke otot. Otak mendeteksi perubahan oksigen dan
karbon dioksida dalam darah dan mengirimkan rangsangan tersebut ke diagfragma, otot dada. Dan
jantung (sistem saraf).

Pasokan ekstra glukosa yang diperlukan otot untuk berlari, berasal dari hati. Glikogen di dalam hati
diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke dalam darah. Pengubahan glikogen menjadi glukosa
dirangsang oleh suatu zat kimia yang disebut hormon (sistem hormon). Untuk lebih jelasnya, kita
akan mempelajari sistem koordinasi.

A. Sistem Saraf

Sistem saraf berperan menerima, mengolah, dan meneruskan hasil olahan rangsangan yang diterima
oleh reseptor ke efektor. Reseptor atau penerima rangsang pada tubuh manusia adalah alat indra.
Sedangkan, efektor pada tubuh manusia adalah otot dan kelenjar. Sistem saraf tersusun atas
sejumlah sel saraf (neuron). Neuron tidak mengalami pembelahan, sehingga tidak dapat diganti jika
sudah mati. Namun, pada kondisi yang sesuai, neuron dari sistem saraf perifer yang terluka dapat
diperbaiki.

1. Struktur Neuron

Neuron tersusun atas bagian-bagian:

 Badan sel mengandung nukleus dan nukleolus yang dikelilingi sitoplasma. Sitoplasma badan
sel mengandung badan Nissl. Badan Nissl mengandung protein yang digunakan untuk
pertumbuhan neuron dan perbaikan saraf di saraf perifer.
 Dendrit merupakan uluran pendek bercabang-cabang yang keluar dari badan sel. Dendrit
berperan menghantarkan impuls ke badan sel.
 Akson merupakan satu uluran panjang dari badan sel yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls menjauhi badan sel. Kebanyakan akson dilindungi oleh lemak berwarna putih
kekuningan yang dinamakan selubung mielin. Selain itu, di tempat tertentu, terdapat akson
yang tidak diselubungi oleh mielin, yang dinamakan nodus Ranvier. Selubung mielin
berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka, memberi
nutrisi pada akson, dan mempercepat jalannya impuls. Selubung mielin pada sistem saraf
perifer dibentuk dari sel Schwan.
2. Neuron Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron konektor.

a. Neuron Sensorik

Merupakan neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia (kelompok badan
sel), aksonnya pendek, tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berfungsi
menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau sumsum tulang belakang,
sering sering dikenal sebagai neuron indera.
b. Neuron Motorik

Merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit
berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang
berupa otot atau kelenjar. Neuron motorik berfungsi membawa impuls dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke otot atau kelenjar. Oleh karena itu, neuron ini sering
disebut neuron penggerak.

c. Neuron Konektor atau Interneuron

Merupakan neuron multipolar yang memiliki dendrit yang pendek, tapi berjumlah banyak,
serta ada akson yang panjang dan akson yang pendek. Ujung dendrit dari saraf yang satu
berhubungan dengan ujung akson dari saraf yang lain membentuk sinaps. Neuron ini banyak
terdapat di sumsum tulang belakang dan otak, yang berfungsi meneruskan rangsang dari
neuron sensorik ke neuron motorik.
3. Sinaps
Sinaps adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Penjalaran
impuls melewati sinaps berlangsung searah, yaitu dari prasinaps (neuron sebelum sinaps) ke
neuron pascasinaps (neuron yang terletak setelah sinaps) dan melibatkan neurotransmitter
(zat penghantar).

4. Mekanisme Terjadinya Gerakan.


a. Gerak Sadar

Perjalanan impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu berjalan ke
neuron sensorik sebagai penghantar, kemudian dibawa ke pusat saraf, yaitu otak, untuk
diolah. Akhirnya impuls disampaikan ke neuron motorik lalu menuju efektor sehingga
muncul tanggapan dalam bentuk gerak yang disadari.
b. Gerak Refleks

Merupakan gerak yang melalui perjalanan impuls pendek. Perjalanan impuls diawali dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron sensorik ke pusat
saraf, tanpa diolah oleh pusat saraf. Impuls kemudian diterima oleh neuron konektor dan
tanggapan dikirim oleh neuron motorik menuju ke efektor. Neuron konektor ada yang
terletak di otak dan ada yang terletak di sumsum tulang belakang. Gerak refleks yang
melibatkan konektor yang terletak di otak, contohnya refleks pupil mata karena cahaya.
Sedangkan, gerakan refleks yang melibatkan neuron konektor yang terletak di sumsum
tulang belakang , misalnya refleks pada lutut.

5. Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

i. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat berfungsi
mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu
selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang disebut meninges.

1. Otak

Otak manusia terdiri dari dua belahan (hemisfer), yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan
tersebut, dihubungkan oleh balok otak yang berongga berisi cairan getah bening (cerebrospinal).
Pada tali spinal (jalur antara otak dan sumsum tulag belakang) terjadi pindah silang sehingga terjadi
kebalikan sistem pengendalian, yaitu belahan otak kiri akan mengendalikan sistem-sistem yang
terletak di bagian kanan tubuh, sedangkan belahan otak kanan akan mengendalikan sistem-sistem
tubuh yang terletak di bagian kiri.

Otak dibagi menjadi tiga daerah, yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Penjelasannya adalah
sebagai berikut:

a) Otak Besar

Otak besar (cerebrum) merupakan bagian terluas dari otak dan berbentuk oval. Otak besar tersusun
oleh dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi
serabut saraf.

Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian dahi (lobus frontalis), bagian ubun-ubun
(lobus parietalis), bagian pelipis (lobus temporalis), dan bagian belakang kepala (lobus oksipetalis).
Antara bagian dahi dan ubun-ubun dipisahkan oleh celah yang disebut fisura Rolando, sedangkan
antara bagian dahi dan pelipis dipisahkan oleh celah silivus.

Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda, yaitu:

Daerah dahi yang berhubungan dengan kemampuan berpikir;


Daerah pelipis dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa;

Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan dapat menyampaikan memori tentang
apa yang dilihat;

Daerah pelipis terdapat pusat bicara dan pusat pendengaran;

Daerah ubun-ubun selaain pusat bicara, dan juga pusat untuk merasakan dingin, panas, dan rasa
sakit.

Di antara belahan otak besar, terdapat otak depan, yang terdiri dari :

 Talamus, yaitu bagian penerima dan penerus impuls yang datang dari saraf perifer dan
meneruskannya ke pusat sensorik pada bagian korteks otak.
 Hipotalamus, yaitu bagian pengatur suhu tubuh dan juga pengatur rasa mengantuk, emosi,
dan tekanan darah;
 Infundibulum, yaitu pangkal dari hipofisis (kelenjar endokrin).
b) Otak Tengah

Otak tengah manusia berukuran kecil. Pada otak tengah terdapat saraf okulomotoris (saraf yang
berhubungan dengan pusat pergerakan mata), misalnya mengangkat kelopak mata daan memutar
mata.

c) Otak kecil (cereblum)

Merupakan bagian terluas kedua dari otak. Otak kecil terdapat di bagian belakang dan bawah rongga
tengkorak. Otak kecil berfungsi mengatur gerakan otot dan mengatur keseimbangan posisi tubuh.

2. Sumsum Tulang Belakang

Merupakan lanjutan dari medulla oblongata terus ke bawah sampai tulang punggung (tepatnya
sampai pinggang). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebagai
penghantar impuls dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls mototrik dari otak ke otot
tubuh.

ii. Sistem Saraf Tepi (Perifer)

Sistem saraf tepi pada dasarnya merupakan lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls
saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf
tepi dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor menuju
ke sistem saraf pusat, dan sistem saraf eferen, yaitu membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat
ke efektor.

Sistem saraf tepi pada manusia terdiri dari 31 pasang saraf spinal (saraf tulang belakang) dan 12
pasang saraf kranial (saraf kepala). Berdasarkan fungsinya, saraf tepi dikelompokkan menjadi dua,
yaitu saraf somatik (sadar) dan saraf otonom (tidak sadar). Saraf somatic mengatur gerakan yang
disadari, misalnya gerakan kepala, badan, dan anggota gerak. Sedangkan, saraf ototnom mengatur
gerakan yang tidak disadari, misalnya gerakan otot polos, otot jantung, dan kelenjar.

Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otonom dibedakan menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf
parasimpatik. Kedua saraf tersebut bekerja pada efektor yang sama, namun pengaruh kerjanya
berlawanan, sehingga keduanya bersifat antagonis.
Saraf Simpatik Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang punggung dan
menempel pada sumsum tulang belakang.

Saraf Parasimpatik Fungsi saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari saraf simpatik.

b. Gangguan pada Sistem Saraf Manusiaa.


 Epilepsi Merupakan kelainan pada neuron-neuron di otak. Epilepsi dapat disebabkan karena
kerusakan otak pada saat kelahiran, kelainan metabolisme, infeksi, kecelakaan, maupun
tumor.
 Neuritis Merupakan iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan logam berat atau obat-obatan.
 Alzhemeir Umumnya diderita oleh orang lanjut usia, yang ditandai dengan penurunan daya
ingat.

B. Sistem Indera

Organ indera (seperti mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit) berfungsi untuk menerima
rangsangan (stimulus)

1. Indera penglihatan
Mata menerima rangsangan cahaya pada retina.

 Sklera (lapisan luar)


Lapisan yang melindungi bola mata dari luar mata

 Kornea
Membantu memfokuskan bayangan pada retina

 Koroid (lapisan tengah)


Lapisan pembuluh darah yang mengalirkan oksigen dan nutrisi untuk retina

 Retina (lapisan dalam)


Menerima bayangan objek (cahaya) yang diteruskan ke otak melalui sel-sel saraf
penglihatan; berbentuk batang dan kerucut

 Pupil
Mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata; pupil mengecil jika terlalu banyak cahaya
yang masuk, membesar jika terlalu dikit cahaya yang masuk

 Iris
Mengecilkan atau membesarkan ukuran pupil

 Lensa
Lapisan cembung (bikonveks) yang memfokuskan bayangan agar jatuh tepat di permukaan
retina; bayangan tersebut nyata, terbalik, dan diperkecil.
2. Indera pendengaran
Telinga adalah indera pendengaran dengan 3 bagian:
 Telinga luar
Terdiri dari tulang rawan daun telinga yang berfungsi mengumpulkan suara yang masuk,
saluran telinga, dan gendang telinga (membrana tympani) yang berbatasan dengan telinga
tengah

 Telinga tengah (rongga tympani)


Ruang kecil yang berisikan udara yang dihubungkan ke tenggorokan (faring) oleh saluran
Eustachius untuk menyeimbangkan tekanan udara diluar dan di dalam telinga tengah

 Telinga dalam
Terdiri dari labirin osea dan labirin membranase (yang terletak lebih dalam); labirin osea
terdiri dari koklea yang mengandung reseptor pendengaran, serta vestibula dan kanalis
semisirkularis yang mengandung reseptor keseimbangan.

3. Indera penciuman
Indera penciuman itu adanya di rongga hidung yang memiliki sel-sel sensorik (sel olfaktori)
yang peka terhadap gas-gas kimia yang mempunyai bau dan aroma. Di setiap akhir sel
sensorik ini ada rambut pembau (silia), saat pilek/flu penciuman berkurang karena silia yang
dihalangi cairan.
4. Indera pengecap
Lidah adalah alat indera pengecapan dengan papila yang mempunyai sel-sel pengecap dan
saraf sensorik sehingga bisa menerima rangsangan dan mengecap. Ada empat macam rasa
pengecapan: manis, pahit, asam, dan asin; berdasarkan teori, rasa-rasa ini akan terasa
dominan pada beberapa bagian lidah.
5. Indera peraba
Kita meraba dengan kulit kita…. Untuk menentukan apakah cintamu itu halus atau kasar,
eits! Kulit berfungsi untuk melapisi dan melindungi otot dan tulang. Langsung aja yuk ke
strukturnya:

 Epidermis
Mempunyai empat lapis (stratum) yaitu;

Korneum – lapisan paling luar


Lusidum – lapisan transparan
Granulosum – mengandung keratin yang membuat kulit agak keras dan kering dan
menghasilkan pigmen hitam (melanin) yang menentukan warna kulit kita tergantung
sebanyak apa yang kita punya
Germinativum – lapisan paling dalam di epidermis.
 Dermis
Terdiri dari jaringan berserat yang berwarna putih dan kuning, dimana jaringan berserat
kuning bersifat lentur agar kulit bisa mengembang; dermis mengandung kelenjar keringat
yang dibentuk dari stratum germinativum. Akar rambut juga bertemu dengan pembuluh
darah untuk oksigen dan nutrisi.
C. Sistem Hormon(Sistem Endokrin)
Hormon adalah zat, dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang diedarkan melalui pembuluh
darah dan berfungsi untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan, dll.

Bedanya dengan sistem saraf adalah hormon mendapat rangsangan melalui darah
sedangkan saraf mendapat rangsangan dari serabut saraf, sistem hormon biasanya melalui
proses yang lebih lambat dibanding proses sistem saraf yang cepat.

1. Kelenjar hipofisis
Kelenjar ini letaknya di otak dengan ukuran yang sangaaaat kecil. Dalam Bahasa Inggris,
kelenjar ini disebut master gland (pituitary) karena perannya yang mengeksresikan banyak
hormon penting bagi tubuh.

Berikut adalah hormon-hormon yang dihasilkan master gland ini:

Somatotrof – memicu pertumbuhan


LTH (luteotropic hormone)/prolaktin – membantu kelahiran dan memelihara ASI (air susu
ibu)
Melanin – pigmentasi kulit (yang tadi kita udah bahas di Sistem Indera)
ACTH (adrenocorticotropic hormone) – memicu produksi adrenalin
FSH (follicle-stimulating hormone) – memicu sekresi estrogen, perkembangan folikel pada
ovarium, dan sperma
LH (luteinizing hormone) – menstimulasi ovulasi dan penghasilan progesteron; menstimulasi
penghasilan testosteron
Oksitoksin – memicu kontraksi uterus saat melahirkan; merangsang sekresi ASI (air susu ibu)
TSH (thyroid-stimulating hormone) – mengontrol sekresi hormon pada kelenjar tiroid

2. Kelenjar tiroid
Tiroksin – mengatur metabolisme
Kalsitonin – menurunkan kadar kalsium darah dengan mempercepat absorpsi kalsium oleh
tulang

3. Kelenjar anak gondok (paratiroid)


Parathormon – mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah dengan cara
meningkatkan pengeluaran fosfor dari ginjal dan penyerapan kalsium oleh tulang
4. Kelenjar anak ginjal
Adrenalin (kelenjar adrenal) – meningkatkan kerja jantung, pernafasan, kadar gula darah,
kontraksi otot
Noradrenalin – meningkatkan tekanan darah

5. Kelenjar pankreas
Insulin – menaikkan kadar gula; mengubah glukosa menjadi glikogen saat kadar gula tinggi
Glukagon – menurunkan kadar gula; mengubah glikogen menjadi glukosa saat kadar gula
rendah

6. Kelenjar kelamin (gonad)


Pada pria, testis menghasilkan testosteron untuk menghasilkan sperma

Pada wanita, ovarium menghasilkan


Oestrogen – berfungsi dalam pertumbuhan alat kelamin, mempertebal dinding rahim,
mengatur sistem reproduksi
Progesteron – mempersiapkan kelahiran.
Bab 3 Penutup

Kesimpulan

Tubuh manusia memiliki sistem pengaturan yang disebut sistem Koordinasi,yang terdiri atas
sistem saraf,sistem indera dan sistem hormon(endokrin). Sistem Saraf pada manusia dibagi menjadi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf
otonom).

Sistem Indera berfungsi untuk mendeteksi perubahan yang terjadi pada lingkungan. Indera yang
dimiliki manusia meliputi indera Penglihatan (Mata) , Indra Pendengaran (Telinga) , indera Peraba
(Kulit) , indera Pengecap (Lidah) , dan indera Penciuman (Hidung).

Hormon merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin,yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu). Tubuh manusia memiliki
tujuh kelenjar endokrin utama,yaitu kelenjar
Hipofisis,Tiroid,Paratiroid,Adrenal,Pankreas,Ovarium,dan Testis.

Saran

Demikian makalah yang dapat saya buat,semoga dapat bermanfaat bagia kita semua. Apabila ada
saran dan kritik membangun yang ingin disampaikan,silahkan disampaikan kepada saya.

Apabila ada kesalah mohon dapat dimaafkan dan dimaklumi,karena saya adalah Hamba Allah yang
tidak luput dari Kesalahan,Khilaf dan Lupa.

Anda mungkin juga menyukai