Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Endomembran


Sistem endomembran adalah berbagai jenis membran dari organel-organel yang
dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung atau melalui transfer segmen-segmen
membran berupa vesikula-vesikula (gelembung terbungkus membran). Sistem endomembran
terdiri dari membran yang berbeda yang tersuspensi dalam sitoplasma dalam sel eukariotik.
Membran ini membagi sel ke kompartemen fungsional dan struktural, atau organel. Yang
termasuk dalam sistem endomembran adalah retikulum endoplasma (RE), badan golgi,
lisosom, vakuola, dan selubung inti sel (nukleus).

1) Retikulum endoplasma (RE)


Retikulum endoplasma (RE) merupakan membran berbentuk labirin yang
berhubungan dengan selubung inti sel. Tersusun dari jaring-jaring tubula dan gelembung
membran sisterna (kotak). Retikulum endoplasma dibawah mikroskop elektron, tampak
seperti rongga atau tabung pipih yang saling berhubungan dan menutupi sebagaian besar
sitoplasma.
Fungsi :
 Mendukung sintesis protein
 Menetralkan racun, seperti RE yang ada di sel-sel dihati.
 Sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.
 Sebagai sistem transpor
substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke nukleus.

Retikulum endoplasma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :


a) Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula)
- Jika permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom.
- Berperan dalam proses sintesis lipid (fosfolipid dan sterol), metabolisme karbohidrat, dan
menetralisir racun. Di dalam sel ovarium, testis, hati, dan otot, banyak mengandung RE
halus.
b) Retikulum endoplasma kasar (bergranula)
Jika permukaannya ditempeli oleh ribosom. Berperan membentuk fosfolipid
membrannya sendiri dan sintesis protein sekretori (misalnya glikoprotein dan hormon insulin
di dalam sel pankreas). Protein sekretori yang keluar dari RE, dibungkus oleh membran
vesikula. Vesikula tersebut kemudian berpindah ke bagian sel lainnya (misalnya badan
golgi), dan disebut vesikula transpor.

Gambar-1.1 Retikulum Endoplasma

2) Badan golgi
Badan golgi ditemukan pertamakali oleh Cammilio Golgi pada tahun 1898 di dalam
sel-sel kelenjar. Badan golgi terdiri atas tumpukan kantong membran pipih sisterna dan
vesikula-vesikula. Badan golgi terdapat di dalam semua sel, kecuali sperma dewasa dan sel
darah merah. Badan golgi terdiri atas anyaman saluran yang tidak teratur yang tampak seperti
susunan membran yang sejajar tanpa granula. Badan golgi berperan sebagai pusat produksi,
pergudangan, penyortiran, dan pengiriman produk sel. Materi dalam vesikula transpor dari
RE akan diterima oleh badan golgi untuk dimodifikasi, disimpan, dan akhirnya dikirim ke
permukaan sel atau untuk tujuan yang lain. Badan golgi pada tumbuhan disebut Diktiosom.
Sel hewan memiliki 10-20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan mengandung ratusan badan
golgi.Badan golgi juga merupakan tempat sintesis polisakarida, misalnya pada mukus.
Selulosa yang disekresikan oleh sel tumbuhan untuk membentuk dinding sel, disintesis pada
badan golgi. Di dalam sel-sel sekretori seperti pada kelenjar pencernaan dan kelenjar air
mata, terdapat badan golgi dengan jumlah lebih banyak.
Fungsi badan golgi :
 Berperan dalam sekresi atau membentuk vesikula yang berisi enzim untuk sekresi.
 Membentuk dinding sel pada tumbuhan.
 Membentuk membran plasma.
 Membuat makromolekul (seperti zat lengket pada sel hewan)
 Tempat untuk memodifikasi protein.
 Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah selubung telur.

Gambar-1.2 Badan Golgi

3) Lisosom
Merupakan organel kecil berdiameter 0,1 nm, berbentuk seperti kantong yang
diselubungi membran tunggal. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh dengan
protein. Lisosom berisi enzim hidrolik yang mencerna makromolekul contohnya enzim
nuklease menghidrolis asam nukleat, enzim protease menghidrolis protein, dan enzim lipase
yang menghidrolis lipid.enzim-enzim hidrolitik ini terkurung di dalam lisosom sehingga
menghalangi mencerna kompone-komponen dalam sel. Jika enzim-enzim hidrolitik ini
merembes keluar dari lisosom, maka isi sel dapat terhidrolisi. Oleh karena itu, lisosom
dinamakan kantung pembunuh diri. Lisosom juga berperan penting untuk menghancurkan
sel-sel yang tidak berfungsi lagi. Bila sel luka atau mati, lisosomnya membantu dalam
menghancurkannya. Misalnya, ekor kecebong yang secara bertahap dihancurkan oleh
lisosom. Lisosom dibuat di RE kasar kemudian ditransfer dan diproses lebih lanjut di badan
golgi.
Fungsi lisosom :
 Berperan dalam pencernaan intrasel.
 Berperan pada proses fagositosis.
 Autofag (menelan dan mendaur ulang organel yang rusak).
 Autolisis (perusakans el sendiri dengan cara membebaskan semua isi lisosom).
 Pompe (ketiadaan enzim lisosom untuk memecah polisakaridasehingga terjadi penimbunan
glikogen yang dapat emrusak sel-sel hati)
 Tay-sachs (enzim pencerna lipid inaktif atau hilang sehingga terjadi penimbuna lipid yang
dapat emrusak otak).

Gambar-1.3 Lisosom

4) Vakuola
Vakuola adalah organel berbentuk vesikula besar yang berisi cairan dan diselubungi
membran tunggal. Vakuola terbentuk oleh pelipatan membran sel ke arah dalam. Vakuola
yang berukuran besar dapat terbentuk karena penggabungan vakuola-vakuola kecil dari RE
maupun badan golgi. Vakuola yang terdapat pada organisme bersel datu (misalnya amoeba)
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a) Vakuola nonkontraktil (makanan), yang dibentuk saat fagositosis dan berfungsi untuk
mencerna serta mengedarkan hasil pencernaan ke seluruh bagian sel.
b) Vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), berfungsi sebagai osmoregulator, yaitu pengatur
tekanan osmosis sel dengan cara memompa air yang berlebihan ke luar sel.

Pada sel tumbuhan, vakuola dibatasi oleh membran tonoplas. Pada umumnya, sel
tumbuhan memiliki satu vakuola sentral yang besar, menempati 80% dari total ruangan sel.
Vakuola sentral pada sel tumbuhan dapat berfungsi sebagai lisosom. Vakuola akan berukuran
semakin besar seiring dengan bertambahnya umur sel tumbuhan tersebut.
Fungsi vakuola :
 Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein dan asam organik) dan
ion anorganik (misalnya kalium dan klorida)
 Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga.
 Menyimpan senyawa beracun (hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan pemangsa)
 Menyerap air.
 Tempat pembuangan hasil metabolisme (seperti getah pada batang tumbuhan karet)
 Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa.

5) Selubung nukleus
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut
nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari membran yang masing-masing
merupakan lapiasan ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam selubung
nukleus dipisahkan dengan ruangan sekitar 20-40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah
pori yang berdiameter sekitar 100nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung
nukleus menyatu.

Gambar-1.4 Selubung nukleus.

2.2 Mekanisme Sistem Endomembran


1. Selubung nukleus bersinggungan dengan RE kasar dan RE halus.
2. Retikulum endoplasma menghasilkan membran berbentuk vesikula transpor yang akan
bergerak menuju badan golgi.
3. Di badan golgi terjadi modifikasi struktur molekuler vesikula. Selanjutnya, badan golgi
melepas vesikula-vesikula yang menghasilkan lisosom dan vakuola.
4. Vesikula-vesikula yang dihasilkan RE dapat bergabung untuk memperluas membran plasma
dan menghasilkan protein sekretori atau produk lain ke luar sel.

2.3 Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan


a) Sel hewan
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki
dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan
tidak ada. Ciri khas dari sel hewan adalah memiliki sentriol. Karena tidak memiliki dinding
sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel
hewan. Berikut ini merupakan gambar sel hewan.

Gambar-1.5 Sel Hewan

b) Sel Tumbuhan
Gambar-1.6 Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan memiliki struktur yang tidak dimiliki oleh sel hewan, diantaranya adalah
plastida, vakuola, kloroplas, dan dinding sel.
 Plastida
Plastida adalah organel penyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda. Antara
membran dalam dan membran luar dipisahkan oleh ruangan sempit intermembran. Plastida
hanya terdapat pada sel tumbuhan dan alga. Plastida dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
- Leukoplas, merupakan plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna. Leukoplas terdapat
pada sel-sel akar, umbi, dan biji. Berdasarkan jenis materi yang disimpan, leukoplas
dibedakan menjadi amiloplas (menyimpan amilum), elaioplas (menyimpan minyak), dan
proteoplas (menyimpan protein).
- Kromoplas, merupakan plastida yang mengandung pigmen selain klorofil (hijau), contohnya
fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), fikosantin (cokelat) dan lain-lain. Kromoplas terdapat
pada sel bunga dan buah-buahan yang masak.
- Kroloplas, merupakan plastida berbentuk lensa dan mengandung pigmen klorofil (hijau).
Kloroplas terdapat pada sel-sel yang melakukan fotosintesis, misalnya sel daun dan ganggang
hijau.
Gambar-1.7 Plastida

 Dinding sel
Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan, jamur, dan alga. Sel tumbuhan muda mula-mula
membentuk dinding sel primer yang lentur dan relatif tipis. Kemudian, diantara dinding-
dinding primer antar sel yang berdekatan membentuk lamela tengah dari polisakarida yang
bersifat lengket. Setelah sel tumbuh dewasa, sel tersebut akan membentuk dinding sel
sekunder dari bahan selulosa yang kaku diantara membran plasma dan dinding primer.
Pada dinding sel terdapat bagian dinding yang tidak menebal, sehingga memungkinkan
terjadinya hubungan antarplasma sel yang membentuk juluran, disebut plasmodesmata.
Fungsi dinding sel :
- Melindungi sel
- Mempertahankan bentuk sel
- Mencegah penyerapan air yang berlebihan
Gambar-1.8 Dinding Sel

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

No. Sel Hewan Sel Tumbuhan


1. Sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan Sel tumbuhan lebih besar dari
sel hewan
2. Tidak mempunyai bentuk yang tetap Mempunyai bentuk yang tetap
3. Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel dari
selulosa
4. Tidak mempunyai plastida Mempunyai plastida
5. Tidak memiliki vakuola, namuna ada Memiliki vakuola atau rongga
beberap kelompok hewan yang memiliki yang besar
6. Menyimpan tenaga dalam bentuk Menyimpan tenaga dalam
glikogen bentuk pati
7. Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
8. Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom
9. Nukleus lebih besar daripada vesikel Nukleus lebih kecil daripada
vakuola

2.4 Mekanisme Transpor Melalui Membran Plasma


Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati
membran sel.
Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus
melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.
Transpor zat melalui membran plasma bertujuan :
- Memasukkan gua, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
- Memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) pada proses respirasi
sel.
- Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na+, K+, dan Ca2+.
- Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
- Menjaga kestabilan pH.
- Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim

Transpor zat dibagi menjadi dua, yaitu :


1. Transpor aktif
Adalah transpor zat melalui membran plasma yang melawan gradien konsentrasi (dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi), sehingga memerlukan energi. Energi
yang diperlukan berupa ATP (adenosin trifosfat).. Transpor aktif meliputi pompa ion,
kotranspor, dan endositosis-eksositosis.

a) Pompa ion
Pompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan pertukaran ion dari dalam sel
dan ion di luar sel. Mekanisme pompa ion terjadi akibat perubahan bentuk pada protein
membran sehingga memungkinkan molekul bisa melewatinya untuk keluar atau masuk sel.
Perubahan bentuk tersebut dilakukan menggunakan energi ATP.

Gambar-1.9 Proses Pompa Ion

b) Kotranspor
Adalah transpor aktif dari zat tertentu yang dapat menginisasi transpor zat terlarut
lainnya. Kotranspor dilakukan oleh dua protein transpor dengan energi ATP. Contoh : pompa
proton H+ yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel tumbuhan, kemudia ion H+ yang
keluar membawa sukrosa untuk memasuki protein transpor lainnya. Mekanisme transpor H+
berguna untuk memindahkan sukrosa hasil fotosintesis ke pembuluh daun dan selanjutnya
didistribusikan ke akar.

c) Endositosis-eksositosis
Endositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke dalam sel dengan cara
membentuk vesikula baru dari membran plasma. Contohnya, pada hewan terjadi fagositosis
(menelan makanan menggunakan psudopodia).
Eksositosis adalah transpor makromolekul dan materi ke luar sel dengan membentuk vesikula
baru. Kebanyakan dilakukan oleh sel-sel sekretori, seperti saat sel mengeluarkan zat sisa.

Gambar-2.1 Proses Endositosis-Eksositosis

2. Transpor pasif
Merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi.
Terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel dengan zat
yang berada di luar sel Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah, dan osmosis.

a. Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Difusi akan terus terjadi hingga
seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan seimbang dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang
sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar, lama kelamaan teh itu menjadi
manis. Faktor yang memengaruhi kecepatan difusi :
- Jarak
- Luas permukaan
- Suhu
- Beda konsentrasi
- Ukuran molekul.

1.

Gambar-2.2 Proses difusi pada selaput plasma

b. Difusi dipermudah
Difusi dapat dipermudah melalui protein yang membentuk saluran protein dan protein
transpor pada membran sel.

- Difusi yang dipermudah oleh saluran protein.


Protein yang biasanya membentuk saluran adalah protein integral. Saluran protein dapat
membuka dan menutup karena adanya rangsangan listrik atau kimiawi. Contohnya, saat sel
neurtrasmiter dapat membuka saluran protein pada membran sel saraf sehingga Na+ dapat
masuk ke dalam sel.

- Difusi yang dipermudah oleh protein transpor


Protein transpor dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas molekul yang
dibawanya.
Gambar-2.3 Difusi zat (a)dipermudah dengan protein (b)dipermudah dengan protein pembawa

c. Osmosis
Osmosis adalah pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi ke rendah melewati
membran semipermeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah air laut yang meskipun memiliki
beragam jenis zat terlarut, molekul airnya tetap akan bergerak ke larutan gula yang
konsentrasinya lebih tinggi.
Efek osmosis :
- Jika konsentrasi larutan sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya,
maka air akan segera bergerak ke luar meninggalkan sel secara otomatis, akibatnya sel
menyusut dan mati (PLASMOLISIS).
- Jika konsentrasi larutan sel lebih tinggi dibandingkan konsentrasi lingkungan sekitarnya,
maka air akan segera bergerak masuk ke dalam sel secara otomatis, akibatnya sel
membengkak dan pecah, kecuali pada sel tumbuhan hanya menggelembung dan menegang
(TURGID).

Gambar-2.4 Model percobaan osmosis

Perbedaan Transpor Aktif dan Transpor Pasif

No. Transpor Aktif Transpor Pasif


1. Bergerak dari konsentrasi rendah ke Bergerak dari konsentrasi
konsentrasi tinggi. tinggi ke konsentrasi
rendah.
2. Menggunakan energi yaitu ATP Tidak menggunakan
(Adenosin trifosfat). energi

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1) Sistem Endomembran adalah berbagai jenis membran dari organel-organel yang
dihubungkan melalui sambungan fisik secara langsung atau melalui transfer segmen-segmen
membran berupa vesikula-vesikula (gelembung terbungkus membran).
2) Yang termasuk dalam sistem endomembran adalah retikulum endoplasma (RE), badan golgi,
lisosom, vakuola, dan selubung inti sel (nukleus).
3) Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
No. Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Sel hewan lebih kecil dari sel Sel tumbuhan lebih besar dari
tumbuhan sel hewan
2. Tidak mempunyai bentuk yang tetap Mempunyai bentuk yang tetap
3. Tidak mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel dari
selulosa
4. Tidak mempunyai plastida Mempunyai plastida
5. Tidak memiliki vakuola, namuna ada Memiliki vakuola atau rongga
beberap kelompok hewan yang yang besar
memiliki
6. Menyimpan tenaga dalam bentuk Menyimpan tenaga dalam
glikogen bentuk pati
7. Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
8. Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom
9. Nukleus lebih besar daripada vesikel Nukleus lebih kecil daripada
vakuola

4) Mekanisme transpor pada membran adalah proses keluar masuknya molekul melewati
membran sel.
Berbagai macam molekul, seperti glukosa, oksigen, dan karbondioksida senantiasa harus
melewati membran sel untuk keluar-masuk sel dalam proses metabolisme.
Transpor zat melalui membran plasma bertujuan :
- Memasukkan gua, asam amino, dan nutrien lain yang diperlukan sel.
- Memasukkan oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) pada proses respirasi
sel.
- Mengatur konsentrasi ion anorganik di dalam sel, contohnya ion Na+, K+, dan Ca2+.
- Membuang sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun.
- Menjaga kestabilan pH.
- Menjaga konsentrasi suatu zat untuk mendukung kerja enzim.
5) Transpor zat terbagi menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif.
Transpor aktif meliputi : Pompa Ion, Kotranspor, dan Endositosis-Eksositosis
Transpor pasif meliputi : Difusi, Difusi yang dipermudah, dan Osmosis.
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk kelas XI SMA/MA. Jakarta – Pusat Perbukuan
Departemen
Nasional.
Diastuti, Renni. 2009. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta – Pusat Perbukuan
Departemen
Nasional.
http://edisumarno007.blogspot.com/2014/10/laporan-praktikum-mekanisme-transport.html
(diakses
pada 14 Januari 2015 Pukul 13.00 WIB).
http://eviadiyanti.blogspot.com/2012/10/sistem-endomembran-retikulum-endoplasma.html
(diakses
pada 14 Januari 2015 Pukul 14.36 WIB).
http://gadistempe17.blogspot.com/2013/08/sistem-endomembran.html (diakses pada 14
Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai