Anda di halaman 1dari 13

ALTERNATIF ENERGI RAMAH LINGKUNGAN DAN NUKLIR SERTA

MASA DEPAN MANUSIA

  

Disusun oleh :

Qurniasty / 190341864418

Nurul Amrina Rosada/190341764437

Mahatir Muhammad/ 190341864423

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MALANG

2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semakin hari, persediaan bahan bakar di muka bumi semakin menipis. Sementara itu,
manusia terus bertambah sehingga kebutuhan energi justru semakin meningkat dengan adanya
perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, diperlukan macam macam energi alternatif untuk
mengganti bahan bakar yang memang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

Salah satu sumber daya energy terbarukan yang dapat dimanfaatkan berasal dari laut.
Laut menyimpan energy yang dapat digunakan seperti gelombang, angina, arus, dan pasang
surut. Dinamika energy gelombang dan angina berasal dari tekanan yang berbeda antar lapisan
atmosfer, kemudian, energy ditransfer dari angin ke gelombang (Purba, 2014:9).
Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mendapatkan sumber energi alternatif.
Untungnya, ternyata di sekitar kita terdapat macam-macam energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti energi minyak yang tentunya tidak merusak lingkungan. Selain
sebagai penghasil energi alternatif, energi alternatif yang ada hendaknya lebih baik dari bahan
bakar sebelumnya.
Sumber energi utama yang selama ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan populasi
manusia didunia ditopang oleh energi fosil . Energi fosil merupakan energi yang tidak terbarukan
sehingga cadangan bahan baku energi ini semakin lama akan semakin menipis. Energi fosil yang
dikenal selama ini adalah batu bara, minyak dan gas . Energi fosil dalam berbagai penelitian
disamping merupakan sumber energi yang tak terbarukan juga membawa dampak lingkungan
yang kurang baik. Pelepasan gas karbon atau emisi gas buang menyumbang bagi semakin
menipisnya lapisan ozon dan juga dampak efek rumah kaca yang sampai saat ini masih terus
terjadi (Sutono, 2012:157).
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa
kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi
baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan
sangat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber
energi yang layak diperhitungkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana energi yang ramah lingkungan?
2. Bagimana energi nuklir yang ramah lingkungan?
3. Menganalisis dampak dari energy yang terbarukan serta cara menangulanginya?
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan energi yang ramah lingkungan
2. Dapat menjelaskan energi nuklir yang ramah lingkungan
3. Dapat menganalisis dampak dari energy yang terbarukan serta cara menangulanginya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Energi ramah lingkungan
Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengantingkat
kehidupannya. Bahan bakar minyak (BBM) memegang posisi yang sangatdominan dalam
pemenuhan kebutuhan energi nasional. Komposisi konsumsi energinasional saat ini adalah
BBM : 52,50%; Gas: 19,04%; Batubara: 21,52%; Air:3,73%; Panas Bumi: 3,01%; dan
Energi Baru: 0,2%. Kondisi demikian terjadi sebagai akibat dari kebijakan subsidi masa lalu
terhadap bahan bakar minyak dalamupaya memacu percepatan pertumbuhan ekonomi
(Kholiq, 2015; 76). Sehingga sumberdaya yang tersedia dari alam banyak yang digunakan
sebagai pemenuh ketersediaan kosumsi dari sumber energy tersendiri. Indonesia adalah satu
negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sebagiannya
digunakan sebagi sumber energi dalam memenuhi aktivitas manusia tersendiri.

Saat ini kebutuhan energi di Indonesia sebagian besar masih didominasi oleh penggunaan
bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi). Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil,
memiliki tiga ancaman serius, yaitu : menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila
tanpa temuan sumur minyak baru), kenaikan harga akibat permintaan yang lebih besar dari
produksi minyak dan polusi gas rumah kaca akibat pembakaran bahan bakar fosil ( Alimah,
2008;124). Banyak bahan yang digunakan sebagai sumber dari pembangikit energy tersendiri
yang kurang ramah lingkungan baik saat digunakan oleh masyarakat baik selama proses
pengolahannya banyak sekali yang berdampak kelingkungan dan membuat lingkungan
tersebut rusak maka dari perlu sekali kita berpindah ke energy terbaru yang tidak memiliki
dampak buruk kepada lingkungan.
Energi alternatif dan bahan bakar alternatif adalah istilah yang cukup populer akhir-akhir
ini. Istilah ini merujuk kepada semua sumber energi yang dapat digunakan untuk
menggantikan penggunaan bahan bakar konvensional.
Energi alternatif adalah energi yang ramah lingkungan dan tidak mengancam kesehatan,
tidak seperti energi konvensional yang menyebabkan rusaknya lingkungan dengan
pengeluaran gas emisi karbon diosida dalam jumlah tinggi yang berujung pada pemanasan
global.
Sumber energi alternatif haruslah sesuatu yang mudah didapat, ekonomis, dan tidak
pernah habis. Hal ini tentu berlawanan dengan sumber energi konvensional yang berasal dari
fosil yang terkubur; yang lama-kelamaan akan habis. Macam macam energi alternatif yang
telah dimanfaatkan dan sedang diuji agar dapat dimanfaatkan adalah air, angin, sinar
matahari, biogas, dan sebagainya.
B. Macam-macam energi alternative
Menurut Lubis (2007: 157-160) beberapa penjelasan dan penjabaran dari energi alernatif
yang terdapat di bumi kita tercinta:
1. Energi Panas Bumi
Sebagai daerah vulkanik, wilayah Indonesia sebagian besar kaya akan sumber energi
panas bumi. Jalur gunung berapi membentang di Indonesia dari ujung Pulau Sumatera
sepanjang Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB menuju Kepulauan Banda, Halmahera, dan Pulau
Sulawesi. Panjang jalur itu lebih dari 7.500 km dengan lebar berkisar 50-200 km dengan
jumlah gunung api baik yang aktif maupun yang sudah tidak aktif berjumlah 150 buah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di sepanjang jalur itu, terdapat 217 daerah
prospek panas bumi. Potensi energi panas bumi total adalah 19.658 MW dengan rincian di
Pulau Jawa 8.100 MW, Pulau Sumatera 4.885 MW, dan sisanya tersebar di Pulau Sulawesi
dan kepulauan lainnya. Sumber panas bumi yang sudah dimanfaatkan saat ini adalah 803
MW. Biasanya data energy panas bumi dapat dikelompokkan ke dalam data energi cadangan
dan energi sumber.
2. Energi Air
Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Itu
disebabkan kondisi topografi Indonesia bergunung dan berbukit serta dialiri oleh banyak
sungai dan daerah daerah tertentu mempunyai danau/waduk yang cukup potensial sebagai
sumber energi air. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu teknologi yang
sudah terbukti (proven), tidak merusak lingkungan, menunjang diversifikasi energi dengan
memanfaatkan energi terbarukan menunjang program pengurangan pemanfaatan BBM, dan
sebagian besar memakai kandungan lokal. Besar potensi energi air di Indonesia adalah
74.976 MW, sebanyak 70.776 MW ada di luar Jawa, yang sudah termanfaatkan adalah
sebesar 3.105,76 MW sebagian besar berada di Pulau Jawa.
3. Energi Tumbuhan
Tahun 2025 menargetkan penggunaan bahar bakar alternatif biofuel sebesar dua puluh lima
persen . target lima persen dicapai tahun 2010, meningkat menjadi 20 persen pada tahun
2020, dan 25 persen pada tahun 2025.
a. Alqohol
Pada tahun 1995 Departemen Pertambangan dan Energi melaporkan dalam
Rencana Umum Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan bahwa produksi etanol
sebagai bahan baku tetes mencapai 35-42 juta liter per tahun. Jumlah itu akan
mencapai 81 juta liter per tahun bila seluruh produksi tetes digunakan untuk membuat
etanol.
b. Biodisel
Akhir tahun 2004 luas total perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah mencapai
5,3 juta hektare (ha) dengan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO)
sebesar 11 juta ton. Perkembangan perkebunan sawit ini masih terus berlanjut dan
diperkirakan dalam lima tahun mendatang Indonesia akan menjadi produsen CPO
terbesar di dunia dengan total produksi sebesar 15 juta ton per tahun. Salah satu
produk hilir dari minyak sawit yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah
biodiesel yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, terutama untuk mesin
diesel.
c. Biogas
Biomassa merupakan sumber energi primer yang sangat potensial di Indonesia,
yang dihasilkan dari kekayaan alamnya berupa vegetasi hutan tropika. Biomassa bisa
diubah menjadi listrik atau panas dengan proses teknologi yang sudah mapan. Selain
biomassa seperti kayu, dari kegiatan industri pengolahan hutan, pertanian dan
perkebunan, limbah biomassa (Tabel .2) yang sangat besar jumlahnya pada saat ini
juga belum dimanfaatkan dengan baik. Munisipal solid waste (MSW) di kotakota
besar merupakan limbah kota yang utamanya adalah berupa biomassa, menjadi
masalah yang serius karena mengganggu lingkungan adalah potensi energi yang bisa
dimanfaatkan dengan baik.
d. Enegri Laut
Di Indonesia, potensi energi samudra/laut sangat besar karena Indonesia adalah
negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000
km, terdiri dari laut dalam ,laut dangkal. dan sekitar 9.000 pulau-pulau kecil yang
tidak terjangkau arus listrik Nasional, dan penduduknya hidup dari hasil laut. Dengan
perkiraan potensi semacam itu, seluruh pantai di Indonesia dapat menghasilkan lebih
dari 2 ~ 3 Terra Watt Ekwivalensi listrik, diasumsikan 1% dari panjang pantai
Indonesia (~ 800 km) dapat memasok minimal ~16 GWatt atau sama dengan pasokan
seluruh listrik di Indonesia tahun 2005.

C. Kendala Dalam Pemanfaatan Energi Ramah Lingkungan


Pada kendala ini kita mengelompokan kedalam 2 kelompok sehingga dapat melihat kendala
apa yang menjadi penyebab tidak dapatnya di implementasikan energy ramah lingkungan
tersebut
1. Manfaat Energi Alternatif Terbarukan
Beberapa manfaat dari energi terbarukan antara lain:
a. Tersedia secara melimpah di alam.
b. Ramah lingkungan (rendah atau tidak ada limbah dan polusi).
c. Sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan investasi teknologi yang
sesuai.
d. Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber
energi konvensional dan mengurangi biaya operasi.
e. membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja.
f. ‘Mandiri’ energi, artinya tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari negara ketiga.
g. Lebih murah dibandingkan energi konvensional dalam jangka panjang, artinya bebas
dari fluktuasi harga pasar terbuka bahan bakar fosil.
2. Kerugian energi alternatif terbarukan
Selain mempunyai manfaat, energi alternatif terbarukan juga mempunyai beberapa
kerugian, diantaranya:
a. Biaya awal besar.
b. Kehandalan pasokan, artinya sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada
kondisi cuaca.
c. Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan
dibandingkan dengan energi terbarukan.
d. Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena
infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum
terpakai, dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses terhadap
jaringan listrik.
e. Kurangnya tradisi/pengalaman, artinya energi terbarukan merupakan teknologi yang
masih berkembang.
f. Masing-masing energi terbarukan memiliki kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.
D. Nuklir sebagi energi ramah lingkungan berserta dampaknya
Teknologi tersebut adalah teknologi nuklir. Teknologi nuklir untuk sementara pihak
dianggap sebagai sumber energi yang bersih dan hijau,. Artinya sebagai sumber energi yang
rendah karbon. Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk terbesar kelima di dunia
juga mengalami masalah akan keterbatasan sumber energi fosil. Energi nuklir oleh pemerintah
melalui otoritas yang diberikan kepada Batan telah dianalisa untuk dicoba kembangkan di
Indonesia.
Pada masa awal penemuannya energi nuklir sesunghuhnya ditemukan dalam sebuah visi
untuk kesejahteraan umat manusia. Penemuan mengenai atom, inti atom, proton dan neutron
merupakan dasar-dasar bagi perkembangan sejarah nuklir. Perkembangan penemuan ini sangat
gemilang dalam masanya dan hingga saat ini.
Kelompok proponen pengembangan nuklir menyatakan bahwa nuklir memiliki kelebihan –
kelebihan, antara lain:
1. Sumber energi nuklir adalah aman.

2. Sumber energi nuklir merupakan energi yang bersih karena rendah karbon

3. Sumber energi nuklir termasuk murah


Diantara beberapa kelebihan yang diajukan oleh kelompok proponen pengembangan energy
nuklir tersebut terdapat salah satu alasan mendasar yang pantas untuk dicermati berkaitan dengan
pernyataan bahwa energi nuklir adalah aman.
Dampak dari Penggunaan Energi Nuklir
1. Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN) adalah
penghematan penggunaan sumberdaya nasional, mengurangi ketergantungan terhadap
minyak bumi, batubara dan gas bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca secara
signifikan, serta meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk
mendukung pembangunan nasional jangka panjang.
Tenaga nuklir juga dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti bidang
pertanian, peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan zat radioaktif dan sinar-
X untuk radiografi, logging, gauging, analisa bahan, kaos lampu, perunut (tracer) dan
lain-lain. Dalam bidang penelitian terutama banyak dilakukan oleh BATAN mulai dari
skala kecil sampai dengan skala besar. Pemanfaatan dalam bidang kesehatan dapat dilihat
seperti untuk diagnosa, kedokteran nuklir, penggunaan untuk terapi dimana radiasi
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.Bagi Indonesia, nuklir sebagai sumber energi
terbarukan,
Pembangkit listrik berbasis nuklir dianggap lebih ramah lingkungan daripada
pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak. Emisi karbon dioksida pembangkit
energi nuklir lebih rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas alam,bahkan hidroenergi
dan pembangkit energi surya. Ketiga, alasan ekonomis. Harga listrik yang dihasilkan
nantinya akan lebih murah karena biaya produksi bisa ditekan. Sebagai perbandingan, 1
kg uranium sebagai bahan baku nuklir, setara dengan 1.000 – 3.000 ton batu bara.
Beberapa Kelebihan dari energi nuklir, yaitu: Bahan bakarnya tidak mahal, mudah untuk
dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat), energinya sangat tinggi, dan tidak
mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam.
2. Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika
suatu saat terjadi kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi
diChernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500
meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu
evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan
para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular
dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah tersebut dibiarkan tanpa
berpenghuni.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat
membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Beberapa Kelemahan dari penggunaan
energi nuklir seperti: Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan
dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri, masalah kepemilikan energi nuklir
disebabkan karena bahayanya massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif,
Nuklir sebagai senjata pemusnah.
E. Cara penangan limbah nuklir
Limbah nuklir dikategorikan menurut tingkat keradioaktifannya dan berapa lama ia
berbahaya. Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memperkirakan bahwa tiap tahun industri
energi nuklir menghasilkan apa yang disebutnya sebagai ‘Limbah tingkat rendah dan sedang’
(LILW atau Low and Intermediate-Level Waste) setara dengan 1 juta barel (200.000 m3) dan
sekitar 50.000 barel (10.000 m3) ‘Limbah tingkat tinggi’ (HLW).3 Angka-angka ini tidak
termasuk bahan bakar nuklir terpakai, yang merupakan limbah tingkat tinggi juga (Grenpeace,
2009:4).
Sebagian dari bahanbakar nuklir yang terpakai diproses kembali, yang artinya plutonium
dan uranium yang tak terpakai dipisahkan dari limbah, dengan maksud untuk dipergunakan
kembali dalam PLTN. Sejumlah kecil negara – Perancis, Rusia dan Inggris – melakukan
pengolahan kembali dalam skala komersial. Hasilnya, limbah nuklir berbahaya dan plutonium
yang tersaring terus menerus ditransportasikan melewati lautan, perbatasan dan melalui kota-
kota. Masalahnya, istilah “pengolahan kembali” adalah menyesatkan.Proses ini sebenarnya
menghasilkan lebih banyak limbah berbahaya. Hanya bagian materi radioaktif saja yang diambil
dan diproses kembali menjadi bahanbakar; sisanya menghasilkan jumlah besar limbah radioaktif
dengan berbagai jenis yang seringkali sulit disimpan. Tempat-tempat pengolahan kembali nuklir
mengeluarkan jumlah besar limbah radioaktif tiap harinya dengan dampak lingkungan serius.
Sebuah studi yang dikeluarkan pada tahun 2001 menunjukkan peningkatan kasus leukemia pada
umur di bawah 25 tahun yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari proyek pengolahan kembali
nuklir La Hague, di baratlaut Perancis.4 Menurut sebuah studi yang dibuat pada tahun 1997 di
Inggris, jumlah plutonium yang terdapat pada gigi anak muda yang tinggal dekat proyek
pengolahan kembali nuklir Sellafield dua kali lebih tinggi daripada yang ada pada gigi anak-anak
yang tinggal lebih jauh (Grenpeace, 2009:5).
Limbah cair yang ditimbulkan dari operasional PLTN disimpan dalam tangki-tangki
penampung sistem pengolah limbah cair untuk kondisioning awal. Limbah cair ini selanjutnya
diolah dengan cara evaporasi, penukar ion, membran dan pengendapan sehingga diperoleh
konsentrat yang mempunyai volume yang lebih kecil. Konsentrat yang diperoleh selajutnya
disolidifikasi dengan berbagai matrik seperti semen, bitumen dan polimer. Hasil solidifikasi
disimpan dalam penyimpanan sementara sebelum dimasukkan dalam near surface disposal.
Tahapan proses pembakaran dalam reaktor nuklir yang sarat akan limbah radioaktif bisa
dipaparkan sebagai berikut. Bahan bakar reaktor nuklir adalah uranium. Sebagian besar reactor
nuklir memerlukan satu jenis uranium khusus, yaitu uranium-235 (U-235), yang mencakup 0,7
persen dari bijih uranium alam yang ditambang. Uranium pilihan lalu ditempatkan dalam batang
batang bahan bakar dan diangkut ke reaktor-reaktor nuklir pembangkit listrik. Operasi
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mengubah bahan bakar uranium menjadi campuran
elemen-elemen radioaktif yang sangat beracun dan berbahaya seperti plutonium.
Jika dilihat secara menyeluruh, proses pengayaan uranium untuk kebutuhan bahan bakar
reaktor nuklir saja sudah menghasilkan limbah radioaktif. Rata-rata bijih uranium mengandung
hanya 0,1 persen uranium. Sebagian besar materi lainnya yang dipisahkan pada saat
penambangan bijih uranium adalah bahan beracun, berbahaya, dan mengandung radioaktif.
Di tengah kebuntuan penanganan limbah nuklir, ilmuwan Prancis Gerard Mourou dan
mantan muridnya, Donna Strickland, memperkenalkan solusi laser untuk mengurangi radioaktif
pada limbah nuklir. Masa aktif limbah dapat dipangkas dari ribuan tahun ke hitungan menit.
Teknik yang dikembangkan oleh Mourou dan Strickland di Laboratorium Energetika Laser,
University of Rochester, AS, itu bernama Chirped Pulse Amplification (CPA). Teknik ini
membuat mereka diganjar Nobel Fisika 2018.
Teknik CPA yang mengandalkan sistem dorongan laser berenergi tinggi dan sangat
pendek ini sebetulnya telah digunakan dalam bidang kedokteran, astronomi, dan produksi barang
elektronik. Di bidang kesehatan, teknik CPA digunakan dalam operasi pemulihan mata dan
pengobatan kanker.
Namun, temuan Mourou juga menunjukkan bahwa CPA menyimpan manfaat lain yaitu
bisa mengurangi radioaktif pada limbah nuklir. Melalui proses yang ia sebut sebagai
"transmutasi", limbah nuklir ditransimisikan menjadi bentuk-bentuk atom baru yang tidak
memiliki masalah radioaktif. Mourou percaya bila skenario berjalan sesuai harapan, umur
radioaktif dapat dipangkas dari beberapa ribu tahun menjadi beberapa menit saja.
BAB III
SIMPULAN
1. SIMPUL
  Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah
lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa
yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya,
istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari
lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk
hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang
sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah. Sumber energi baru adalah sumber energi
yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru baik yang berasal dari sumber energi terbarukan
maupun sumber energi tak terbarukan. Sumber energi terbarukan adalah sumber energi yang
ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan, dimana sumber energi tersebut dihasilakan
dari sumber daya energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Energi terbarukan adalah
energi yang digunakan dan apabila habis dapat diperoleh lagi (terbarukan). Kelebihan dan
Kelemahan A. Kelebihan Energi Ramah Lingkungan dan Terbarukan : Energi yang dihasilkan
tidak akan habis dan selalu tersedia sehingga tidak akan terjadi krisis kelangkaan. Energi
alternatif tidak menghasilkan limbah yang akan membahayakan lingkungan dalam jangka
panjang. Sumber energi seperti sinar matahari, angin, dan air hanya membutuhkan biaya awal
untuk instalasi sehingga untuk kemudian dapat berjalan dengan sendirinya secara gratis.
Memiliki pasokan energi yang melimpah. Misalkan jika berada di daerah dengan banyak sinar
matahari, maka anda akan memiliki banyak pasokan energi surya. Tidak mencemari lingkungan.
B. Kekurangan Energi Ramah Lingkungan dan Terbarukan : Ketersediaan teknologi untuk
efisiensi penyimpanan energi yang masih terbatas. Biaya instalasi awal untuk pembangkit listrik
dari energi alternatif relatif tinggi atau mahal. Contohnya, bendungan perlu dibangun untuk
membuat pembangkit listrik tenaga air. Sumber energi alternatif sangat tergantung pada faktor-
faktor alami. Misalnya, jika terjadi kemarau panjang, tingkat produksi pembangkit listrik tenaga
air akan terhambat. Demikian pula tanpa sinar matahari yang cukup, listrik yang dihasilkan juga
akan berkurang.

Daftar Pustaka

Alimah, Siti dan Erlan Dewita, 2008. Pemilihan Teknologi Produksi Hidrogen dengan
Memanfaatkan Energi Nuklir. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir. Vol 10 No 2

Greenpeace, 2009. Tenaga Nuklir: Pengalihan Energi yang Berbahaya. Jakarta: Greenpeace
International.

Kholiq, Imam. 2015 Pemanfaatan Energi ALternatif Sebagai Energi Terbarukan Untuk
Mendukung Subtitusi BBM. Jurnal IPTEK. Vol. 19 No. 2

Lubis, Abubakr. 2007. Energi Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Teknik
Lingkungan. Vol 8 No 2

Sutono, Agus. 2012. Nilai Humanistik dalam Pengendalian Sumber Energi Nuklir. Jurnal Ilimia
CIVIS. Vol 2 No 1

Purba, Noir Primadona. 2014. Variabilitas Angin dan Gelombang Laut Sebagi Energi
Terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat.Jurnal Akuatika. Vol 5 No 1.

Tirto.Id. (2019). Masa Depan Limbah Nuklir Pembangkitan Listrik di Tangan Gerard Mourou.
https://tirto.id/masa-depan-limbah-nuklir-pembangkit-listrik-di-tangan-gerard-mourou-dnwx
(Online)

Anda mungkin juga menyukai